Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN KOMPRESOR SENTRIFUGAL

Disusun oleh:

Nama : MOCH. DIMAS PRATAMA


NRP : 0820040072
Kelas : TP-3C

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERPIPAAN


JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian
Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan
fluida mampu mampat, yaitu gas atau udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk
mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang lebih besar (dapat
system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan
reaksi). Secara umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan
perpindahan positif.
Kompresor Sentrifugal Merupakan suatu kompresor dimana kecepatan dan
tekanan diberikan kepada udara dengan arah radial terhadap shaft vane atau impeler
oleh satu atau banyak kombinasi antara impeler dan difuser. Kompresor sentrifiigal
meningkatkan energi fluida dengan meningkatkan kecepatan tangensial gas. Prinsip
kerja kompresor sentrifugal sangat mirip dengan prinsip operasi pompa sentrifugal.
fluida memasuki kompresor melalui nozzle inlet yang proporsional sehingga gas
memasuki impeller dengan minimal shock atau turbulensi. Impeller, yang terdiri dari
hub dan blade, dipasang pada poros berputar.

1.2 Keuntungan Dan Kerugian

Keuntungan: a) Efisiensi tinggi mendekati kompresor bolak-balik dua tahap


b) Bisa mencapai tekanan hingga 1200 psi
c) Dirancang untuk memberikan udara bebas pelumas
d) Tidak membutuhkan pondasi khusus

Kerugian: a) Biaya awal yang tinggi


b) Sistem pemantauan dan kontrol yang rumit
c) Kecepatan rasional tinggi membutuhkan bantalan khusus dan
getaran canggih serta pemantauan jarak
d) Pertimbangan perawatan khusus

1.3 Klasifikasi

Kompresor sentrifugal memiliki konfigurasi yang berbeda-bedaberdasarkan


aplikasinya dan dapat dipilih berdasarkan kebutuhan, berikut adalah dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Compressors with Horizontally-split Casings
Horizontally-split casings yang terdiri dari setengah casing yang menyatu di tengah
secara horizontal digunakan untuk tekanan operasi di bawah60 bar. Horizontally-split
casing compressors dapat diidentifikasi lebih lanjut sesuai dengan jumlah tahapannya
2. Compressors with Vertical-split Casings
Vertical Split Casing dibentuk oleh sebuah silinder yang ditutup oleh dua penutup di
bagian ujungnya seperti “barrel”. Kompresor inisecara umum merupakan kompresor
jenis multistage yang digunakan untuk kondisi tekanan tinggi (up to 700 kg / cm 2).
Dibagian dalam casing, rotor dan diafragma pada dasarnya sama seperti horizontal
split casing.
3. Compressor with Bell Casings
Kompresor dengan Bell Casing juga merupakan kompresor berjenis barel untuk
tekanan tinggi yang memiliki casing berbentuk lonceng dan ditutup/dikunci dengan
shear ring.
4. Pipeline Compressors
Berbentuk seperti lonceng dengan penutup vertikal tunggal. Tipe ini umumnya
digunakan untuk transportasi gas alam.
5. SR Compressors
Kompresor ini cocok untuk tekanan rendah. Mereka memiliki fitur beberapa shaft
dengan overhung impellers

1.4 Prinsip Kerja

Secara garis besar prinsip kerja pada kompresor gas, khususnya kompresor berjenis
single stage dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Fluida yang diangkut masuk ke dalam kompresor dan mengalir melalui Saluran
Impeller (Inlet).
2. Impeller terbuat dari dua buah pelat yang dipisahkan oleh rangkaian sudu. Pada saat
impeller berputar, sudu akan mendorong udara didalam impeller untuk
bergerak.Karena tidak ada gaya sentrifugal yang bekerja, putaran akan mendorong
fluida untuk terlempar keluar dari titik pusat impeller. Kecenderungan udara atau gas
untuk bergerak keluar dari pusat impeller merupakan kecenderungan dari gaya
sentrifugal.
3. Pada saat impeller berputar, ia akan menggerakkan gas menuju bagian terluar dari
impeller melalui celah pada blade atau Refrigerant Passagesdan mengakibatkan
kecepatan gas tersebut bertambah. Bertambahnya kecepatan untuk menjauhi titik
pusat impeller akan menciptakan daerah yang bertekanan rendah pada pusat impeller
tersebut, dan pada akhirnya akan menyebabkan lebih banyak gas memasuki impeller.
Impeller melakukan kerja terhadap gas. Kerja akan dikonversikan kedalam energi
yang gas akan dapatkan dalam bentuk tekanan dan kecepatan.
4. Pada saat meninggalkan impeller, gas akan diarahkan melalui jalur yang
disebut Diffuser. Radius/jari-jari diffuser lebih besar daripada radius impeller dimana
pola aliran gas yang melalui diffuser akan berbentuk spiral yang besar.Karena pola
aliran menjadi lebih besar dan tidak ada pengaruh langsung yang dilakukan oleh sudu
impeller, kecepatan gas akan berkurang sementara tekanan gas menjadi bertambah.
5. Gas yang telah melewati diffuser selanjutnya akan memasuki Volute. Didalam volute,
pengkonversian kecepatan menjadi tekanan terus berlanjut.

1.5 Komponen

Terdapat banyak jenis Kompresor Sentrifugal yang bisa dikelompokan berdasarkan


konfigurasi dan aplikasinya, hal ini akan membuat komponen yang terdapat dalam satu
kompresor dan kompresor lainnya akan memiliki perbedaan. Bila ditelaah berdasarkan
prinsip kerja kompresor secara umum maka komponen utama pada kompresor
sentrifugal adalah sebagai berikut:

1. Saluran Impeller (inlet)


Saluran dimana fluida masuk ke dalam kompresor dan menuju ke impeller.

2. Impeller
Komponen pada kompresor sentrifugal yang berfungsi untuk meningkatkan energi
fluida dengan meningkatkan kecepatan tangensial gas.

3. Refrigerant Passages
Passages atau jalur fluida yang bebentuk sudu dan blade pada impeller menjadi jalur
fluida gas untuk bergerak ke komponen selanjutnya yaitu difusser.
4. Diffuser
Diffuser merupakan saluran fluida yang berfungsi merubah pola aliran menjadi lebih
besar, sehingga menyebabkan kecepatan gas berkurang dan tekanan gas bertambah.
5. Volute
Pada bagian volute yang merupakan saluran lanjutan dari diffuser proses
pengkonversian kecepatan menjadi tekanan terus berlanjut hingga fluida keluar dari
bagian discharge.

1.6 Perhitungan
Unjuk kerja pada kompresor sentrifugal berkaitan dengan beberapa parameter
utama diantaranya Head, Efisiensi, Kapasitas dan Daya. Untuk dapat mengetahui harga
masing-masing parameter berdasarkan kondisi operasi, maka digunakan berbagai rumus
perhitungan dan proses pendekatan. Kompresor sentrifugal didalam proses kerjanya dapat
ditinjau dengan menggunakan dua pendekatan :
1. Proses adiabatic (isentropic), yaitu proses dengan menggunakan asumsi ideal,
dimana proses berlangsung pada entropi konstan (tidak ada panas yang masuk dan
keluar) meskipun pada kenyataannya energi panas tidak bisa dirubah secara
keseluruhan menjadi kerja, karena ada kerugian.
2. Proses Politropik adalah proses kerja aktual yang dihasilkan oleh kompresor itu
sendiri.

Head Isentropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada kondisi tanpa
adanya perpindahan panas pada sistem. Head isentropik mengabaikan kerugian-kerugian
yang terjadi selama proses untuk mencapai rasio tekanan tertentu. Persamaan Head
Isentropik :

Dimana :
Hisen : Head Isentropik (ft.lbf/lbm)
T1 : Temperatur masuk (oF)
Zavg : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan masuk (Psia)
P2 : Tekanan keluar (Psia)
SG : Specific Gravity
Γ : Rasio Panas Spesifik

Head Politropik
Merupakan energi per satuan massa yang diperlukan oleh kompresor pada proses
politropik dengan kondisi gas saat masuk dan saat keluar kompresor sama. Head
politropik merupakan head yang telah mempertimbangkan kerugian-kerugian yang
terjadi selama proses penambahan energi pada aliran gas. Head yang lebih besar
dibutuhkan untuk mengkompensasikan kerugian yang terjadi selama proses kompresi
untuk mencapai suatu rasio tekanan tertentu. Persamaan Head Politropik:
Dimana :
Hisen : Head Isentropik (ft.lbf/lbm)
T1 : Temperatur masuk (oF)
Zavg : Faktor kompresibilitas rata-rata saat masuk dan keluar
P1 : Tekanan masuk (Psia)
P2 : Tekanan keluar (Psia)
SG : Specific Gravity
Γ : Rasio Panas Spesifik

Nilai n merupakan kondisi gas selama kompresi. Nilai n membandingkan antara kondisi
tekanan dan temperatur saat masuk dan keluar kompresor. Penurunan nilai n
menyebabkan penurunan nilai perbandingan antara rasio temperatur dan rasio tekanan,
sehingga head yang dibutuhkan pun semakin kecil. Persamaan yang digunakan untuk
mencari
nilai n:
Dimana :
T1 : Temperatur masuk kompresor (oF)
T2 : Temperatur keluar kompresor(oF)
P1 : Tekanan masuk kompresor (psia)
P2 : Tekanan keluar kompresor (psia)

Efisiensi

Efisiensi didefinisikan sebgai perbandingan antara head pada kondisi isentropik dengan
head yang terjadi selama proses di lapangan. Efisiensi menggambarkan kondisi yang
dapat diraih oleh suatu kerja kompresor agar dapat mencapai suatu rasio tekanan
tertentu. Efisiensi dapat dihitung dengan persamaan:

Daya
Daya merupakan faktor penting pada kinerja kompresor sentrifugal karena berkaitan
dengan aliran massa yang dapat dialirkan pada kompresor dan head yang dihasilkan
selama proses kompresi. Daya pada kompresor sentrifugal terbagi dua :
1. Daya Poros Kompresor

Dimana :
Wcc : Daya penggerak poros (HP)
Qstd : Laju std gas (mmscfd)
SG : Specific Gravity
n : Efisiensi (%)

2. Daya Gas
Daya gas merupakan fungsi antara daya penggerak kompresor dengan efisiensi
mekanis. Selama proses kompresi, kompresor sentrifugal mengalami kehilangan daya
(intenal losses) yang terjadi friksi pada kompresor.

Wgas = Wcc + nmech


Dimana :
Wgas : Daya yang dibutuhkan untuk mengalirkan gas (HP)
nmech : Efisiensi mekanis
BAB II
LANGKAH PENGUJIAN

2.1 LANGKAH PENGOPERASIAN MESIN

1. Buka penuh katup discharge.


2. Jalankan motor dan kompresor
3. Catat tekanan dan temperatur suction dan discharge.
4. Catat beda ketinggian di venturi meter.
5. Variasikan bukaan katup discharge dari terbuka penuh hingga tertutup penuh.
6. Catat data seperti di poin 3 dan 4 untuk setiap variasi bukaan.
7. Ulangi langkah 3 hingga 5 untuk kecepatan putar yang berbeda.

2.2 PENGAMBILAN DATA SECARA DARING


Data dan fluida kerja dan konstanta:

Parameter Nilai Satuan


Tipe fluida kerja Udara -

Konstanta gas individual fluida kerja 287.02 J/kg.K


Percepatan gravitasi 9.81 m/s²

Langkah Kerja:
1. Masukkan data setting kecepatan ke speed input
2. Atur slider bukaan katup ke bukaan terbesar
3. Klik tombol [RUN]
4. Catat data:
 Perubahan Volume
 Durasi waktu
 Tekanan keluar
 Tekanan masuk
 Arus listrik
5. Ulangi langkah 2, 3, dan 4 untuk bukaan katup berbeda sebanyak 5 kali. Mulai
dari 80%, 60%, 40%, 30%, dan 20%
6. Ulangi langkah 1 sampai 5 untuk semua kecepatan yang lain
BAB III
DATA PENGUJIAN

3.1 DATA POMPA YANG DIUJI

Parameter Nilai Keterangan


Pabrikan Celeroton -
Seri CT-17-700.CB -
Impeler Centrifugal -
Orientasi Horizontal -
Mounting Engine mounted -
Volute type Top discharge -
Tegangan motor 220 Volt
Faktor daya 0.8 -
Aplikasi turbocharger -
Diameter suction 1 in.
Diameter discharge 0.75 in.
3.2 DATA HASIL PENGUJIAN

Kecepatan putar Bukaan katup Suction pressure Suction Temperature Δp venturi Discharge pressure Discharge Temperature Arus listrik
RPM % bar-g pa C K mmH2O pa bar-g pa C K A
125534 80 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 31.91 312.9216 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 0.4656815085459497
60 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 20.56 201.6192 0.0069387070989777 693.87 21.745786476250487 294.8958 0.44591590289819194
40 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 11.68 114.5385 0.0764432012681397 7644.32 27.650982046970853 300.801 0.4080307545551278
30 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 8.43 82.6678 0.09146239394169386 9146.24 28.89219850851299 302.0422 0.3897516056682752
20 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 5.65 55.4060 0.10370945169281742 10370.95 29.89561298896149 303.0456 0.37147022842883914
161534 80 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 61.51 603.1904 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 0.9512511353315168
60 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 39.17 384.1159 0.014374145993047316 1437.41 22.390706223026427 295.5407 0.9163024825336911
40 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 21.32 209.0720 0.12754330438094308 12754.33 31.82649822803637 304.9765 0.8159495107460873
30 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 15.05 147.5860 0.15689945803350702 15689.95 34.16637372889022 307.3164 0.7627136365419426
20 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 9.8 96.1025 0.17792492261054083 17792.49 35.817123523609496 308.9671 0.7100672409519951
197534 80 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 108.97 1068.6012 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 1.1855792872286177
60 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 69.67 683.2105 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 1.657190292466129
40 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 35.43 347.4400 0.18189254172390146 18189.25 36.12633884697425 309.2763 1.6125116917236944
30 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 24.36 238.8834 0.2394232960862892 23942.33 40.53137774161121 313.6814 1.4671797277103253
20 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 15.47 151.7047 0.2766614395051248 27666.14 43.307707336836415 316.4577 1.3233262995169115
233534 80 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 134.85 1322.3903 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 2.8530765856486466
60 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 84.96 833.1500 0.0407312818151421 4073.13 24.65086203437272 297.8009 2.892536632446591
40 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 42.44 416.1828 0.30867828414838816 30867.83 45.65028195807855 318.8003 2.5304010924772737
30 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 29.4 288.3076 0.3750825509677529 37508.26 50.38522100338423 323.5352 2.3293991994764984
20 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 19.08 187.1057 0.41816641542029465 41816.64 53.37316663663415 326.5232 2.147012621126126
269534 80 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 152.56 1496.0613 -0.0129999999999999 -1300.00 20.0 293.15 5.225547418416499
60 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 85.89 842.2700 0.24823294045561273 24823.29 41.193349107340794 314.3433 4.370547957686278
40 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 46.18 452.8586 0.49155452400209176 49155.45 58.321098236278715 331.4711 3.6019560155036547
30 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 32.43 318.0209 0.5543026475533726 55430.26 62.419507228984344 335.5695 3.3257207495792986
20 -0.0129999999999999 -1300 20 293.15 22.17 217.4074 0.5969283367580078 59692.83 65.13859439745681 338.2886 3.103132818904132
BAB IV
PENGOLAHAN DATA

4.1 LANGKAH PENGOLAHAN DATA

a) Jika anda lebih nyaman bekerja dengan satuan SI, ubah data-data ke satuan SI.
b) Ubah satuan tekanan suction dan discharge dari satuan relative (bar-g) ke satuan
absolut (kPa, bar-a, dan lain-lain)
c) Hitung massa jenis discharge dan suction menggunakan persamaan gas ideal

dimana R adalah konstantagas individual udara (lihat pada tabel diatas)


d) Ubah beda tekanan venturi meter (∆P) ke satuan Pa
e) Hitung kecepatan aliran dengan formula

dimana Kv = 0.288 adalah loss coefficient di venturi.


f) Hitung laju aliran massa aliran fluida untuk setiap titik data dengan formula

g) Menghitung rasio tekanan,

h) Hitung temperatur isentropik keluar, dimana k=1.4

i) Hitung head isentropik,

j) Hitung kerja isentropic dan daya aktual

Silakan tentukan Cp dari table sifat udara.


k) Hitung efisiensi isentropik

l) Menghitungdaya mekanik yang disuplai motor, dimana V adalah tegangan inout


motor, I besar arus yang mengalir, dan faktor daya senilai 0.8

m) Hitung efisiensi total

n) Melakukan perhitungan untuk seluruh titik data dan membuat tabel beserta grafiknya,
grafik terdiri dari:
4.2 HASIL PENGHITUNGAN TITIK DATA

No Kecepatan putar
p dis [kg/m3] p suc [kg/m3]
V dis [m/s] ṁ [kg/s] rp T dis, isen [K]H isen [m] W isen [watt]W aktual [watt] ⴄ isen Pm [watt] ⴄ total [%]
RPM
1 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 141.5672 #NUM!
2 8.197809608 -15.4505 107.1355 0.250329 -0.53375 245.011 24.08978 -12.11083061 0.43920618 -27.5744 135.5584 -9%
3 130139 88.54161844 -15.4505 265.38 6.697235 -5.88025 486.3145 48.79989 1300.136225 51.4966295 25.24702 124.0413 1048%
4 105.5025075 -15.4505 246.1038 7.400497 -7.03557 511.8885 51.41874 1626.867713 66.135726 24.59892 118.4845 1373%
5 119.2334682 -15.4505 214.1886 7.279046 -7.97765 530.6015 53.335 1737.062345 72.3907718 23.99563 112.9269 1538%
6 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 289.1803 #NUM!
7 16.94542964 -15.4505 212.6063 1.026854 -1.1057 301.688 29.89366 8.811158889 2.46718031 3.571348 278.556 3%
8 166139 145.7065687 -15.4505 459.9454 19.1014 -9.81102 562.9073 56.64319 5178.505524 227.032214 22.80956 248.0487 2088%
9 177.8785511 -15.4505 426.9757 21.64744 -12.0692 597.2289 60.15782 6615.441923 308.199079 21.46483 231.8649 2853%
10 200.6376146 -15.4505 365.9252 20.92592 -13.6865 619.0777 62.3952 6854.438258 332.642774 20.606 215.8604 3175%
11 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 360.4161 #NUM!
12 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 503.7858 #NUM!
13 202139 204.9066419 -15.4505 703.1317 41.06507 -13.9917 622.991 62.79593 13612.66867 665.540406 20.45356 490.2036 2777%
14 265.9288824 -15.4505 664.1933 50.34309 -18.4172 673.8794 68.00704 19262.93099 1038.78104 18.54378 446.0226 4319%
15 304.5936147 -15.4505 566.4723 49.17896 -21.2816 702.2957 70.91694 20221.96264 1151.97995 17.55409 402.2912 5027%
16 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 867.3353 #NUM!
17 47.65296928 -15.4505 525.0798 7.131734 -3.13318 406.256 40.60169 810.675367 33.334556 24.31937 879.3311 92%
18 238139 337.3457324 -15.4505 987.412 94.94093 -23.7445 724.6158 73.20258 41168.58559 2447.43788 16.8211 769.2419 5352%
19 403.9179325 -15.4505 899.2767 103.53 -28.8525 766.0995 77.45062 49209.2977 3161.51162 15.56512 708.1374 6949%
20 446.1932441 -15.4505 761.4191 96.83372 -32.1666 790.2732 79.92607 48378.98384 3247.80618 14.8959 652.6918 7412%
21 -15.45045572 -15.4505 #NUM! #NUM! 1 293.15 29.01934 #NUM! #NUM! #NUM! 1588.566 #NUM!
22 275.133185 -15.4505 1268.574 99.48067 -19.0948 680.8727 68.72317 38763.76924 2118.8703 18.29455 1328.647 2918%
23 274139 516.6707433 -15.4505 1274.697 187.7158 -37.8119 827.6388 83.75241 100833.6326 7229.44125 13.94764 1094.995 9209%
24 575.5092425 -15.4505 1127.386 184.9289 -42.6387 856.5408 86.71205 104708.206 7883.81753 13.28141 1011.019 10357%
25 614.7841753 -15.4505 963.4236 168.8184 -45.9176 874.8649 88.58849 98695.21029 7658.32714 12.88731 943.3524 10462%
4.3 GRAFIK TITIK DATA

rp vs m
200

150

100

50

0
-45 -40 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0
rp

H isen vs m
160
140
120
100
80
m

60
40
20
0
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
H isen
W isen vs ṁ
160

140

120

100

80

60

40

20

0
-10000 0 10000 20000 30000 40000 50000 60000 70000 80000
W isen

Pm vs ṁ
160

140

120

100

80

60

40

20

0
0 200 400 600 800 1000 1200
Pm
160

140

120

100

80

60

40

20

0
-20 0 20 40 60 80 100 120

ⴄ total
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 PEMBAHASAN
Setelah dilakukan penghitungan, langkah selanjutnya adalah membuat grafik dari
titik-titik data itu. Pertama ada grafik rasio tekanan dibanding dengan laju aliran massa,pada
penghitungan ini rasio tekanan yang dihasilkan bernilai negatif sehingga arah kurvanya ke
kiri. Pada titik awal, data kurva terlihat naik dan kemudian menurun seiring semakin kecilnya
nilai rasio tekanan. Semakin kecil nilai kecepatan putar tidak terlihat kenaikan kurva yang
begitu signifikan.
Grafik yang kedua adalah grafik head isentropik dibanding dengan laju aliran massa.
Seperti grafik sebelumnya, pada awalnya kurva akan terlihat naik khususnya untuk kecepatan
putar yang tinggi. Untuk kecepatan putar rendah, kurva tidak terlihat menanjak, setelah titik
data kelima kurva terlihat menurun secara drastis. Hal tersebut dapat disimpulkan karena
lengkungan kurva tajam menurun secara signifikan.
Grafik yang ketiga adalah grafik kerja isentropik dibanding dengan laju aliran massa.
Pada grafik ini kurva terlihat naik pada awalnya meskipun naiknya tidak banyak, khususnya
untuk kecepatan putar yang rendah. Terlihat dari panjang kurva yang tidak terlalu panjang.
Setelah titik data keempat kurva terlihat berbelok dan kembali ke nilai titik data ketiga dan
nampaknya hal tersebut berlaku untuk semua kecepatan putar.
Grafik yang keempat adalah grafik daya mekanik yang disuplai motor disbanding
dengan laju aliran massa. Pada grafik ini terlihat arah kurva yang bergerak ke kiri atau ke
arah minus. Semakin tinggi nilai laju aliran massanya, daya mekanik yang dihasilkan akan
kecil, namun setelah titik data keempat kurva terlihat menurun dan hal ini terlihat sama untuk
semua kecepatan putar mulai dari yang rendah sampai ke kecepatan putar yang tertinggi.
Untuk grafik yang terakhir adalah grafik efisiensi total dibanding dengan laju aliran
massa, kurva pada grafik ini naik di awal meskipun tidak signifikan, tetapi terdapat
pengecualian untuk kecepatan putar yang rendah. Kurva pada kecepatan terendah tidak
nampak kenaikan seiring bertambahnya efisiensi total pompa, setelah titik keempat kurva
terlihat menurun seiring bertambahnya efisiensi pompa.

5.2 KESIMPULAN
1. Nilai (ṁ) pada katup yang sama akan naik seiring dengan kenaikan kecepatan putar.
2. Nilai (rp) pada kecepatan putar yang sama mengalami penurunan seiring menurunya
katup.
3. Nilai Hisen pada kecepatan putar yang sama mengalami kenaikan seiring menurunya
katup. Namun, pada titik data kelima atau bukaan katup terkecil Hisen mengalami
penurunan.
4. Pada grafik kurva Pm, pada kecepatan putar yang sama Pm mengalami penurunan
seiring menurunya katup. Pada grafik kurva Pm, pada katup yang sama Pm mengalami
kenaikan.
5. Nilai ⴄ pada kecepatan putar yang sama mengalami kenaikan seiring menurunya
katup.

Anda mungkin juga menyukai