BAB 3
PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN
PRODUKSI TANAMAN
Alat dan mesin adalah sesuatu yang Beberapa peralatan tangan yang
dapat meringankan manusia dalam biasa dipergunakan dalam kegiatan
melaksanakan pekerjaan. Dengan pertanian atau perkebunan yaitu
menggunakan alat dan mesin, akan meliputi:
lebih nyaman dan lebih cepat dalam
melaksanakan pekerjaan dan hasil 1. Gembor
nya akan lebih baik.
Gembor merupakan alat penyiraman
Alat dan mesin adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyiram ta
yang berbeda. Alat biasanya memiliki naman, baik di pesemaian maupun di
konstruksi sederhana, sedangkan me lapangan. Gembor terbuat dari ba
sin memiliki konstruksi lebih rumit han plastik atau plat seng. Gembor
atau komplek. Tidak ada batasan terdiri dari bagian-bagian:
tegas antara konstruksi sederhana a. Tangki berfungsi untuk menam
dan komplek. pung air yang dibutuhkan dalam
penyiraman.
Kegiatan teknis budidaya perkebun b. Pegangan berfungsi untuk me
an, peralatan merupakan perangkat ngangkat gembor.
kerja yang sangat penting. Karena itu c. Lubang-lubang penyiraman me
perlu diketahui berbagai jenis peralat miliki ukuran lubang yang halus
an yang biasa dipergunakan di la dan kasar.
pangan. Proses pengenalan peralat Gembor berfungsi untuk mengalirkan
an pertanian dan perkebunan yaitu air sesuai dengan keperluan jenis
dengan cara memperhatikan nama, tanaman. Ukuran gembor bervariasi
karakteristik, spesifikasi dan fungsi yaitu ukuran bervolume 5 liter, 10
alat tersebut. liter, dan 15 liter. Selain itu, gembor
memiliki bentuk atau model yang
berbeda-beda.
2. Cangkul
4. Pisau Okulasi
5. Gunting Stek
Tangkai gunting stek terbuat dari plastik yang kuat, dengan spesifikasi keras,
tahan benturan, dan halus sehingga nyaman untuk digunakan. Pisau gunting
terbuat dari bahan besi baja atau besi stainless. Gunting stek berfungsi untuk
memotong bahan pembiakan (cabang) kecil dan agak lunak. Gunting stek dapat
juga untuk memotong dahan atau batang yang akan diperbanyak secara vegetatif.
Lihat Gambar 3.2
6. Egrek
Pisau egrek terbuat dari carbon steel berkualitas tinggi dan memiliki ke tajaman
yang tahan lama. Egrek di lengkapi tangkai panjang, diperguna kan untuk panen
buah sawit pada tanaman yang sudah tua dan me motong pelepah daun pada
tanaman kelapa sawit tua. Alat tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3
7. Dodos
Dodos terbuat dari carbon steel berkualitas tinggi. Dodos dilengkapi tangkai lebih
pendek dari tangkai egrek. Dodos dipergunakan untuk melakukan panen buah
sawit pada tanaman muda. Ukuran lebar dodos memiliki ukuran yang berbeda-
beda yaitu 4", 5" dan 6". Untuk lebih jelas nya dapat dilihat Gambar 3.4
Dodos kecil
Dodos besar
84 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan
halus yang menyerupai kabut. De ngan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh per mukaan daun atau
tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan
meng gunakan proses pembentukan parti kel dengan menggunakan tekan an
(hydraulic atomization).
Cara kerjanya yaitu cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan
yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut.
Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat
pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat
halus.
Berikut ini akan diuraikan jenis dan model sprayer yaitu sprayer gendong otomatis
dan semi otomatis serta sprayer bermotor.
Sprayer gendong otomatis prinsip kerjanya yaitu cairan yang keluar dari tangki
karena tekanan udara yang dipompakan. Keuntungan sprayer jenis ini, operator
tidak perlu me lakukan pemompaan pada saat pe nyemprotan, pemompaan ulang
di lakukan jika tekanan penyemprotan menurun. Beberapa jenis sprayer otomatis
dapat dillihat Gambar 3.5
a. Tangki
Bentuk tangki sprayer otomatis tipe gendong, umumnya silinder yang terbuat dari
bahan tahan karat seperti stainless steel, galvanized steel. Tangki dirancang
cukup kuat pada tekanan 10-15 kg/cm2 atau 140-200 psi, dengan kapasitas ber
kisar 8-16 liter cairan.
b. Pompa
[
Gambar 3.5 Beberapa Jenis Sprayer Otomatis
LUBANG SELANG
PENGISIAN
KERAN TEKAN
LARAS
TANGKI
NOSEL
UNIT POMPA
SABUK
MANOMETER
KATUP
PENGAMAN
KATUP
KRAN UTAMA
tangki. Pompa, berfungsi untuk memompakan udara. Tipe pompa yang umum
digunakan pada sprayer otomatis yaitu tipe torak/ piston yang dilengkapi katup
tekan. Katup akan terbuka pada saat pompa bergerak ke bawah, udara masuk ke
dalam tangki dan akan tertutup pada saat pompa bergerak ke atas untuk
mencegah cairan masuk ke dalam pompa. Jenis katup yang digunakan pada
sprayer otomatis yaitu katup bola dan katup piringan. Hal ini dapat dilihat Gambar
3.7
86 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan
c. Saluran penyemprot/pengabut
1). Slang
Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku, bagian ini dipegang oleh
operator sehingga mudah men capai sasaran, tanpa gangguan perubahan
tekanan. Pada salah satu ujungnya dipasang nozzle dan ujung
lainnya dipasang kran tekan yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam yang dilapisi
krom, dan saat ini ada yang terbuat dari fibreglass/plastik.
3). Nozzle
Nozzle berfungsi mengabutkan larut an. Nozzle terdiri dari berbagai bentuk. Untuk
nozzle tunggal seperti bentuk I, dan L, Sedangkan nozzle ganda seperti bentuk U,
T dan O. Lebih jelasnya lihat Gambar 3.9
Selain bentuk fisiknya, nozzle juga memiliki berbagai macam bentuk semprotan
seperti bentuk cincin, elips, lingkaran penuh yang secara umum bentuknya
kerucut. Nozzle umumnya terdiri dari bodi nozzle, saringan, mur dan spuyer.
Bahan nozzle, terbuat dari plastik, kuningan, stainless steel maupun keramik.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.10
Perlengkapan tambahan pada spra yer gendong otomatis yaitu pengukur tekanan,
pelat punggung, sabuk, lubang pengisian, danckeran utama.
Manometer berfungsi sebagai pe nunjuk tekanan yang ada dalam tangki. Melalui
manometer dapat di ketahui tekanan dalam tangki, penuh atau kurang yang
sekaligus sebagai pengaman bagi operator untuk tidak melakukan pemompaan,
jika mano meter menunjukkan posisi penuh.
Plat punggung berfungsi sebagai dudukan pada saat sprayer otomatis digendong,
sehingga operator me rasa nyaman selama penggunaan. Pelat punggung
diperlukan karena sprayer gendong otomatis tangkinya berbentuk silinder.
3). Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, ter buat dari kulit, plastik atau bahan lainnya. Sabuk
ini mudah dilepas dan dipasang, serta dapat diatur panjang pendeknya sesuai
dengan kondisi bodi operator.
Kran utama dipasang pada bagian bawah tangki, berfungsi mengalirkan cairan
cukup kuat dari tangki ke saluran penyemprot.
Lubang penguras, berfungsi untuk menguras isi tangki pada saat pembersihan.
Tidak semua sprayer otomatis dilengkapi lubang penguras ada yang digabung
dengan pompa/ lubang pengisian.
Prinsip kerja sprayer atau penyem prot semi otomatis tidak mengguna kan
tekanan udara tinggi di dalam tangki. Tekanan udara diperoleh me lalui operator
yang harus menggerak kan batang penggerak pompa se lama proses
penyemprotan.
Pompa akan menghisap larutan dari tangki dan menyalurkan ke nozzle lewat slang
dan laras penyemprot. Proses pengabutan sama dengan sprayer gendong
otomatis. Berkem bangnya teknologi dengan bahan yang digunakan, sprayer ini
memiliki beberapa model dengan bentuk yang lebih menarik. Beberapa model
spra yer semi otomatis dapat dilihat pada Gambar 3.11
Komponen utama pada sprayer semi otomatis meliputi tangki, pompa dan
perlengkapan pengabut.
a. Tangki
Secara umum tangki dibuat dengan konstruksi kuat, ringan, tahan karat, dan
tahan terhadap bahan reaktif. Hal ini karena bahan penyemprot umumnya terbuat
dari berbagai unsur kimia.
Tangki Logam
b. Pompa
Pompa berfungsi untuk memberi tekanan pada larutan yang dialirkan ke sistem
pengabut, sehingga cairan yang ke luar berubah menjadi kabut melalui nozzle.
Pompa yang umum digunakan adalah jenis pompa torak/piston, yang dilengkapi
dua katup yaitu katup isap dan katup tekan yang letaknya berbeda, tabung udara
dan saluran pengeluaran cairan ber tekanan. Katup isap berfungsi untuk
memasukkan cairan dari tangki ke dalam ruang pompa, sedangkan ka tup tekan
untuk mengalirkan cairan bertekanan ke saluran pengabut. Tabung udara
berfungsi untuk me nampung cairan bertekanan dan menjaga kestabilan tekanan.
Prinsip kerja pompa adalah seperti terlihat pada Gambar 3.12. Pada saat torak
digerakkan ke atas, cairan dari tangki masuk ke ruang pompa melalui saringan
dan katup isap yang terbuka dan katup tekan tertutup. Jika torak digerakkan ke
bawah cairan dalam pompa ditekan, posisi katup isap tertutup dan katup tekan
terbuka cairan di dalam pompa masuk ke dalam tabung udara se lanjutnya ke
saluran pengeluaran. Kondisi cairan dalam tabung udara akan memampatkan
udara sampai 1/3 volume tabung, tekanan ini terus berlangsung dengan
menggerakkan pompa secara berkelanjutan selama proses penyemprotan.
c. Perlengkapan pengabut
1). Slang
2). Laras
Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang oleh operator
sehingga mudah mencapai sasaran penyemprotan tanpa gang guan dan
perubahan tekanan pe nyemprotan.
Pada salah satu ujungnya dipasang nozzle dan ujung lainnya dipasang kran tekan
yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume penyemprot an. Laras terbuat
dari logam tahan karat atau logam yang dilapisi krom dan saat ini ada yang
terbuat dari fibreglass/plastik.
3). Nozzle
Perlengkapan tambahan pada spra yer semi otomatis meliputi; sabuk, lu bang
pengisian, dan saluran pe ngeluaran.
1). Sabuk
Sabuk atau tali penggendong, ter buat dari kulit, plastik atau lainnya yang cukup
kuat untuk menyangga tangki pada saat digendong. Sabuk ini mudah dilepas dan
dipasang serta dapat diatur panjang-pendeknya, disesuaikan dengan kondisi bodi
operator.
Sprayer bermotor tipe gendong ter masuk sprayer ultra low volume (ULV), karena
kapasitas penyem protan besar dengan ratio kebutuhan air terhadap
pestisida/bahan penyem prot kurang lebih 1-5 liter per hektar.
Sprayer bermotor tipe gendong ter golong sprayer kecil dan ringan sehingga
memungkinkan dapat di gendong dan dioperasikan cukup satu orang. Sprayer
berpenggerak motor yang biasanya menggunakan motor 2 tak, sehingga dapat
mening katkan kapasitas kerja, baik dari segi kecepatan maupun jangkauan
luasan yang disemprot. Demikian juga hasil penyemprotannya lebih lembut ka
rena kecilnya pengabutan.
Sistem yang digunakan pada sprayer bermotor tipe gendong, didasarkan atas
hembusan aliran udara yang berkecepatan tinggi, bukan semata-mata atas
adanya tekanan hidrolis seperti halnya sprayer.
Sprayer bermotor tipe gendong se ring disebut sebagai blower sprayer atau Mist
blower
Persamaan sprayer bermotor tipe gendong dengan sprayer lainnya terletak pada
bentuk bahan yang digunakan dalam penyemprotan ber wujud cairan, sehingga
mist blower sering juga digolongkan sprayer.
a. Biaya investasi tinggi, sehingga ku rang ekonomis bila hanya diguna kan untuk
ukuran kebun kecil (tidak luas).
b. Pengenaan butiran pestisida se cara menyeluruh pada bagian mahkota daun
adalah sangat sulit untuk tanaman yang daunnya rapat.
Secara umum sprayer bermotor tipe gendong, dilihat sistem kerjanya ada dua
jenis yaitu sistem tekanan cairan (liquid pressure) dan sistem tekanan udara (air
pressure)
a. Sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem tekanan cairan (liquid pressure)
Proses pengabutan terjadi yaitu cair an dari tangki ditekan dengan pompa yang
digerakkan motor ke nozzle penghembus. Tetesan larutan dihem buskan dengan
blower, sehingga larutan berubah menjadi kabut.
Komponen utama sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem tekanan cairan
ini terdiri dari unit tangki (tangki bahan penyemprot dan tangki bahan bakar),
pompa, penghembus, motor penggerak dan penyemprot.
Motor penggerak pada sprayer jenis ini selain menggerakkan blower juga
menggerakan pompa. Pompa yang digunakan umumnya jenis sentrifugal kecil
yang berfungsi menyalurkan dan menekan cairan dari tangki ke nozzle melalui
saluran penghembus.
Pada saat motor hidup, namun penyemprotan belum dioperasikan maka cairan
yang keluar dari tangki dikembalikan lagi kedalam tangki melalui sekrup pengatur
tekanan melalui pipa pelimpah, hal ini ter masuk jika terjadi kelebihan cairan.
Bagian-bagian sprayer bermotor tipe gendong sistem tekanan cairan dapat dilihat
Gambar 3.14.
b. Sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem sistem tekanan udara (air
pressure)
Proses pengabutan dari sprayer ini yaitu menghembus tetesan larutan dari tangki
ke nozzle pada ujung tangkai penyemprot, sehingga akan merubah larutan
menjadi kabut. Hembusan udara dihasilkan dari blo wer yang digerakkan oleh
motor se bagai penekan dan pengaduk cairan dalam tangki. Lihat Gambar 3.15
Sprayer bermotor tipe gendong terdiri dari tangki (tangki bahan penyemprot dan
tangki bahan bakar), motor penggerak, blower dan penyemprot. Konstruksinya
sederhana, ringan dan mudah dirakit atau dialihfungsikan men jadi duster. Duster
adalah jenis penyemprot yang bahannya berasal dari tepung.
Air sangat penting bagi makhluk hidup, baik itu manusia, ternak, ikan, maupun
tanaman. Makhluk hidup akan mati apabila tidak ada air. Kebanyakan petani tidak
dapat mem pergunakan air dari sumber air. Hal ini karena air dari sumber air yang
ada susah dialirkan ke lahan pertani an. Persediaan air idealnya dari su mur
artetis atau dari sungai yang letaknya cukup tinggi, sehingga air dapat mengalir ke
lahan pertanian secara alami (karena gaya tarik bumi). Tetapi sumber air seperti di
atas sangat jarang. Biasanya sumber air berada di mata air, danau, sungai, dan
sumur, yang letaknya biasanya berada di bawah lahan. Penggunaan pompa
merupakan salah satu cara untuk menaikkan air.
1. Klasifikasi Pompa
Pompa adalah suatu alat yang dapat menimbulkan perbedaan tekanan, sehingga
zat alir (air dan udara) akan mengalir. Uraian tentang pompa di batasi untuk
pompa air, meskipun prinsip kerja antara pompa air dan pompa udara relatif sama.
15
3 14
4
13
5 12
6 11
7
10
8
9
Keterangan :
1. Tutup tangki pestisida
2. Tangki pestisida
3. Tangki bahan bakar
4. Kran bahan bakar
5. Motor penggerak
6. Handel starter
7. Saringan udara
8. Blower
9. Dudukan sprayer
10. Pipa penghembus fleksibel
11. Sabuk
12. Slang cairan
13. Keran Penyempotan
14. Pipa Penghembus
15. Kepala penghembus
Pembahasan tentang pompa dibatasi pada pompa piston dan pompa sentrifugal.
Beberapa istilah penting dalam mempelajari pompa yaitu:
a. Tinggi hisap (Suction Head); Jarak vertikal antara pompa dan sumber air
b. Tinggi tekan/tolak (Delivery Head): Jarak vertikal antara pompa dan tempat
yang harus diairi
c. Daya capai (Total Head); Jumlah jarak antara tinggi isap dengan tinggi tekan
Ada perbedaan antara torak, piston, dan plunyer. Langkah torak, piston lebih
panjang dari pada torak, dan pistonnya, serta packing ikut ber gerak bersama
piston. Sebaliknya langkah plunyer lebih pendek dari pada panjang plunyer, dan
packing menempel tetap disisi dalam silinder.
2) Katup pemasukan terbuka, air di luar akan terisap masuk ke dalam pompa.
Lihat Gambar 3.22
3) Ketika torak atau plunyer ditekan, volume dalam pompa mengecil, sehingga
tekanannya > 1 atmosfir
4) Katup pengeluaran terbuka, air di dalam pompa akan tertekan ke luar.
3. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis dari pompa putar. Di dalam pompa
sentrifugal terdapat impeler/ kipas atau sudu yang berputar. Ka rena putaran
impeler harus cukup kencang, maka biasanya pompa sen trifugal digerakkan oleh
motor. Lihat Gambar 3.23
3 8
1
7 2
4
5 6
Saluran pemasukan; tempat masuknya air dari sumber air ke pompa. Biasa
dilengkapi de ngan katup kaki, menjaga salur an pemasukan agar pompa
tetap terisi air, meskipun pom pa dimatikan.
Saluran pengeluaran (dischar ge), tempat keluarnya air dari pompa. Bagia-
bagian pompa sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 3.24.
Prinsip kerja pompa ini adalah meng gunakan gaya sentrifugal, mirip se perti
pengaduk air di dalam gelas. Bagian tengah akan turun, sedang bagian tepi akan
naik dari posisi semula. Semakin besar gaya sentri fugal yang dihasilkan, daya
hisap dan daya dorong pompa, serta debit yang mengalir akan semakin besar.
1. Lakukan pengamatan dan catat jenis peralatan tangan yang di gunakan pada
kegiatan perkebun an dimana Anda berada!
2. Lakukan pengamatan dan catat jenis peralatan sprayer yang di gunakan pada
kegiatan pengen dalian organisme pengganggu ta naman (OPT)!
3. Lakukan pengamatan dan catat jenis pompa air yang digunakan pada kegiatan
perkebunan!
1. Menyiapkan Gembor
Bila gembor berbahan plastik dalam keadaan bocor, maka bagian yang bocor
dapat ditutup atau ditambal dengan menggunakan lem khusus untuk bahan
plastik. Bila gembor terbuat dari seng, maka bagian tabung air yang bocor dapat
ditutup atau ditambal dengan menggunakan patri, atau menggunakan aspal.
Dengan demikian gembor dapat ber fungsi baik sehingga proses pe nyiraman bibit
tanaman berlangsung efisien dan efektif.
2. Menyiapkan Cangkul
a. Periksa apakah tangkai dan mata cangkul terpasang benar, kuat dan kokoh
sehingga tidak mudah lepas waktu digunakan.
b. Bila tangkai dan mata cangkul terasa goyang/ tidak terpasang kokoh, maka
harus diperbaiki. Caranya yaiitu memasang pasak bambu kedalam lubang
mata cang kul dengan memperhatikan ukur an sudut tangkai dan mata cang
kul. Ukuran sudut disesuaikan dengan jenis tanah yang akan diolah/dicangkul.
Pada jenis tanah liat (berat) maka ukuran sudut tangkai dan mata cangkul lebih
besar dibandingkan pada tanah berpasir (ringan).
c. Mata cangkul harus tajam sehing ga akan meringankan pe kerjaan. Bila belum
tajam maka mata cangkul harus diasah atau di gerinda. Caranya dengan meng
gerakkan alat gerinda pada posisi satu arah (tidak bolak balik) se cara
berulang-ulang hingga mata cangkul tampak tajam.
Sabit atau parang biasa digunakan untuk memotong rumput atau semak-semak di
kebun. Sebagai alat pe nyiangan, maka perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Sabit
atau parang harus tajam dan terpasang pada tangkai secara kuat (tidak goyang)
sehingga pada waktu sabit diguna kan tidak lepas.
Bila kondisi tangkai sabit tidak kokoh maka harus diperbaiki. Caranya yaitu setelah
bagian pangkal sabit di masukkan ke dalam lubang tangkai sabit, kemudian pasak
bambu di masukkan pada kedua sisi lubang tangkai sabit. Bagian pangkal tangkai
sabit dipukulkan pada lantai sehing ga sabit melekat kuat pada tangkai.
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 103
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Bila mata sabit atau parang tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata sabit atau pa rang hingga mengenai per mukaan batu asah.
Arah gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambah kan air. Demikian
seterusnya hingga mata sabit tampak tajam. Hal serupa dilakukan untuk sisi mata
sabit se baliknya. Setelah kedua sisi mata sabit diasah kemudian dikeringkan
dengan mengusapkan kain lap. Hati-hati ketika mangusap kain lap pada mata
sabit. Caranya usapkan kain lap dari kedua sisi mata sabit bagian tumpul
sehingga tidak melukai ta ngan. Jika cara mengusap kain lap pada mata sabit dari
bagian tajam maka dapat melukai tangan. Bila terjadi luka, teteskan betadin atau
obat luka lainnya.
Pisau okulasi berfungsi untuk me motong dahan atau ranting, pucuk, daun, dan
umbi dalam kegiatan pem biakan tanaman secara vegetatif. Pisau okulasi biasa
terbuat dari bahan stainless stell sehingga tahan karat. Sebelum pisau okulasi
diguna kan maka harus diperiksa ketajaman dan kekokohan tangkainya. Pastikan
bahwa pisau okulasi dalam kondisi siap pakai/siap digunakan (mata pisau tajam
dan tangkainya dalam keadaan kokoh/ kuat).
Bila mata pisau okulasi tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata pisau okulasi hingga mengenai permukaan batu asah. Arah
gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambahkan air. Demikian seterusnya
hingga mata pisau okulasi tampak tajam. Hal serupa dilakukan untuk sisi mata
pisau okulasi sebaliknya. Setelah kedua sisi mata pisau okulasi diasah kemudian
dikeringkan dengan me ngusapkan kain lap. Hati-hati ketika mangusap kain lap
pada mata pisau okulasi. Caranya usapkan kain lap dari kedua sisi mata pisau
okulasi bagian tumpul sehingga tidak me lukai tangan.
Gunting stek berfungsi untuk me motong dahan atau ranting yang akan digunakan
sebagai bahan stek atau bahan perbanyakan lainnya. Karena itu, gunting stek
sebelum digunakan harus dalam kondisi tajam, bersih dan kokoh.
Bila mata pisau gunting stek tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata pisau gunting stek hingga mengenai permukaan batu asah.
Arah gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambah kan air. Demikian
seterusnya hingga mata pisau gunting stek tampak tajam. Hal serupa dilakukan
untuk sisi mata pisau gunting stek sebalik nya. Demikian pula untuk mata pisau
gunting stek lainnya diasah dengan cara yang sama. Setelah kedua mata pisau
gunting stek diasah kemudian dikeringkan dengan mengusapkan kain lap. Hati-
hati ketika mangusap kain lap pada mata pisau gunting stek. Caranya usapkan
kain lap dari kedua sisi mata pisau gunting stek bagian tumpul sehingga tidak me
lukai tangan. Demikian pula untuk mata pisau gunting stek bagian kedua.
6. Menyiapkan Sekop
Bila mata sekop kedua sisinya datar maka harus diperbaiki dengan cara
menggunakan palu besar. Mata sekop pada bagian tepinya dialasi dengan besi
panjang atau balok kayu, kemudian menggunakan palu besar dipukulkan pada
kedua bagian tepi mata sekop hingga terbentuk cekungan.
Bila tangkai sekop tidak kokoh (go yang), maka harus diperbaiki de ngan cara
mengganti tangkai atau memasang kembali tangkai yang ada. Bila tangkai terbuat
dari logam maka dapat dilakukan pengelasan kembali. Tetapi bila tangkainya ter
buat dari kayu maka dapat dipasang kembali dengan dipaku atau dibaut atau
dipantek menggunakan pasak kayu/bambu atau besi.
Selain kesiapan alat sekop dari as pek fungsinya (kualitas), maka perlu dipastikan
bahwa sekop dari aspek jumlah (kuantitasnya) sesuai dengan kebutuhan.
7. Menyiapkan Gergaji
Dalam menyiapkan gergaji harus dipastikan tajam dan kokoh tangkai nya serta
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bila mata gergaji tampak tumpul maka
harus ditajamkan de ngan menggunakan kikir kecil. Cara nya yaitu menggerakkan
kikir satu arah secara berulang-ulang pada seluruh sisi mata gergaji hingga
tampak tajam.
Bila tangkai gergaji tidak kokoh maka harus diperbaiki dengan cara meng ganti
tangkainya atau memperbaiki pasangan bautnya. Dengan demiki an gergaji kayu
atau gergaji besi dapat berfungsi untuk memotong atau membelah kayu atau
bambu serta besi.
Kegiatan pertanian atau perkebunan tidak terlepas dari peralatan sprayer atau
penyemprot. Alat ini biasa di gunakan untuk pemeliharaan tanam an yaitu
pemupukan daun melalui penyemprotan, pengendalian gulma, penyakit dan
hama. Dengan demiki an sprayer merupakan alat utama da lam kegiatan
pemeliharaan tanam an. Untuk membantu kelancaran dan pencapaian hasil
kegiatan pemeli haraan tanaman, maka perlu dilaku kan penyiapan alat semprot
sebaik mungkin.
d. Tangki; periksalah tangki dari ke bocoran atau sisa kotoran/ endap an, periksa
semua perlengkapan sprayer seperti manometer, katup pengaman, sabuk,
tutup pengisi an, dan kran utama.
e. Pompa; gerakkan gagang pompa naik turun dengan menutup kran utama dan
lubang pengisisan. Jika kondisinya baik, semakin lama gerakan semakin terasa
be rat. Jika gerakannya ringan, atau gagang pompa memantul ke atas,
kemungkinan ada kebocoran pada katup, dan perlu dilakukan perbaik an.
f. Sistem pengabut; isilah tangki dengan air, lakukan pemompaan dan dicoba
apakah pada bagian sambungan terjadi kebocoran, aliran cairan mampat/ tidak
lancar. Selain itu, dilihat pancaran dan pengabutan nosel, masih baik dan
lancar atau tidak.
d. Jika sprayer telah lama disimpan, lakukan pengecekan pada paking-pakingnya,
biasanya kaku dan me ngering sehingga dapat menimbul kan kebocoran.
e. Lakukan perendaman dengan air hangat pakingnya kemudian diberi pelumas.
a. Label kemasan
Sebelum menggunakan bahan sem prot maka bacalah label kemasan yang
tercantum pada suatu produk (misal pestisida/ pupuk daun/ herbi sida). Hal ini
dimaksudkan untuk menentukan dosis, aturan waktu, pakaian kerja yang
digunakan, ba haya pestisida dan tindakan pen cegahan keracunan, serta
tindakan pertolongan bila terjadi keracunan. Lihat Gambar 3.26
Siapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk menyemprot, se perti ember,
sprayer, air, corong, gelas ukur, pakaian kerja dan bahan penyemprot. Lihat
pada Gambar 3.27
Pakailah pakaian pelindung yang direkomendasikan
Buka kemasan bahan semprot dengan hati-hati agar tidak tum pah, tidak terbawa
angin atau me nimbulkan percikan.
Campurkan bahan semprot se suai dengan hasil kalibrasi alat. Mencampur
bahan semprot de ngan air, dapat dilakukan di dalam tangki atau di luar tangki.
Buka lubang pengisian (ada yang melalui unit pompa), posisi kran utama
tertutup, masukkan larutan ke dalam tangki, kemudian tutup lah lubang
pengisian tangki. Jangan mengisi tangki sampai penuh, sisakan kurang lebih
bagian isi tangki.
Pengisian bahan semprot ke dalam tangki dilakukan dengan memperhati kan hal-
hal berikut:
Posisi badan membelakangi arah datangnya angin. Pengisian ulang pestisida
pada sprayer otomatis, tekanan angin harus dikeluarkan dahulu.
Jauhkan muka Anda dari ujung laras semprot
Jangan mencampur bahan sem prot dengan tangan
c. Kalibrasi sprayer
Tujuan melakukan kalibrasi adalah untuk mengukur dan menyetel cairan yang
keluar dari alat semprot dan area yang dapat dijangkau sesuai dengan
rekomendasi pada label produk. Kalibrasi harus dilakukan secara tepat dan
akurat. Kalibrasi penting dilakukan sebelum meng gunakan alat penyemprot,
sehingga dapat memastikan kualitas semprot an sesuai dengan spesifikasi alat.
kecepatan pe nyemprotan dengan panjang jalur 1250 m adalah 62,5 m per menit.
Dengan kata lain setiap satu menit harus mencapai panjang jalur 62,5 meter.
Sudut semprot
50 cm
Lebar kerja
Secara prinsip, penyiapan sprayer bermotor hampir sama dengan sprayer tidak
bermotor, perbedaan nya terletak pada persiapan motor penggerak.
Sebelum melakukan penyemprotan, ada beberapa hal yang perlu dilaku kan yaitu
pengecekan pada unit motor penggerak dan unit sprayer. Caranya sebagai
berikut:
kendor. Periksa keleng kapan motor penggerak seperti sa ringan udara, tuas
starter, knalpot, dan kran bahan bakar, dipastikan kondisinya baik.
c. Periksalah pada unit sprayer se perti: tangki, perlengkapan spra yer; seperti
pipa penghembus, slang, sabuk, tutup pengisian, kran utama, dan bagian sam
bungan.
d. Mencoba menghidupkan motor penggerak.
e. Letakkan tuas pengatur kecepat an pada posisi start, sedang tuas choke-nya
pada posisi cold starting kemudian tarik handel starter nya.
f. Jika 3 sampai 4 kali handel starter ditarik, motor tidak hidup, maka rubahlah
posisi tuas choke pada warm starting, dimana pemasuk an udara menjadi lebih
banyak. Jika motor sudah hidup, kembali kan posisi tuas choke pada posisi
operasi, lakukan penambahan ke cepatan motor perlahan-lahan sampai
pemanasan motor cukup.
g. Selama motor hidup, lakukan pemeriksaan kembali dari ke bocoran atau ada
komponen yang kendor. Pengisian cairan dan perbaikan dilakukan pada
kondisi motor dimatikan.
2. Pemasangan Pompa
Hal-hal yang dapat menjadi hambat an atau mengurangi kapasitas kerja pompa
yaitu:
a. Banyak bengkokan pada saluran
b. Banyaknya asesoris pada saluran (stop kran, cabang saluran, pe rubah
diameter saluran)
c. Diameter saluran telalu kecil
d. Jaringan saluran telalu panjang.
e. Kebocoran pada sambungan pipa
f. Penyambungan atau pengeleman pipa tidak maksimal.
7. Menggunakan Garpu
Lengan panjang
Sarung tangan
Sudut Sudut Karet
penyemprotan penyemprotan
sempit lebar Masker khusus
Celana Panjang
116 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Sepatu karet
Ukuran Tetesan
boot
besar
Agribisnis Tanaman Perkebunan
3. Pelaksanaan Penyemprotan
Bahan yang
Jenis Nosel Karakteristik Type Penyemprotan direkomendasikan
Pada saat penyemprotan, pengatur an bukaan kran dan kecepatan jalan yang
tepat dapat dilihat dari luasan yang akan disemprot. Pada saat penyemprotan
herbisida untuk menghindari tekanan penyemprotan yang tidak konstan dapat
dipasang manome ter di laras semprot sedang kan untuk memperoleh lebar pe
nyemprotan yang seragam dapat diberi tanda dengan menggantung kan tali diberi
pemberat
Pada bahan penyemprotan herbi sida laras tidak boleh diayun. Posisi tetap
termasuk ketinggiannya. Sedangkan untuk bahan penyemprotan insektisida dan
fungisida, laras boleh diayun tetapi kualitas bentuk semprotan ri ngan. Lihat pada
Gambar 3.39
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 119
Agribisnis Tanaman Perkebunan
2. Menghidupkan Pompa
3. Mematikan Pompa
Jangan menutup saluran tekan atau saluran pelimpah
Matikan pompa
Tutup saluran tekan atau salur an pelimpah apabila diperlukan
Perawatan suatu alat perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keawet an
dan daya kerja alat yang baik. Perawatan yang teratur dapat meng hindari
gangguan pada saat alat dan mesin digunakan. Di dalam peme liharaan alat dan
mesin sebaiknya mengikuti petunjuk yang dikeluarkan dari pabrik pembuatnya.
Perawatan beberapa jenis peralatan tangan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
1. Merawat Gembor
Setelah pemakaian, gembor dicuci bersih dengan air, bila perlu disabun dan
disikat, agar tidak berlumut. Cara penyimpanan digantung atau ditelung kupkan
supaya sisa-sisa air menetes dan cepat kering.
2. Merawat Cangkul
Setelah pemakaian, cangkul dicuci bersih dari sisa-sisa tanah atau kotoran yang
melekat, kalau perlu dicuci dengan menggunakan sikat.
Cangkul dikeringkan dengan cara dijemur beberapa menit, atau dikering anginkan
agar tidak terjadi karatan. Simpan ditempat yang kering dan bersih agar tetap baik
dan siap pakai. Apabila cangkul disimpan dalam waktu lama, mata cangkul dolesi
dengan minyak atau oli bekas.
3. Merawat Sabit/Parang
Setelah sabit digunakan, cucilah sampai bersih dari sisa-sisa tanah yang
menempel atau kotoran lain yang dapat merusak kondisi alat. Tajamkan, bila
berbenturan dengan benda keras. Simpan di tempat yang kering dan bersih,
supaya pada waktu penggunaan berikutnya siap untuk digunakan.
Perawatan gunting stek setelah pe makaian yaitu harus dijaga agar tetap dalam
kondisi baik dan siap pakai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa:
a. Gunting stek (tangkai dan mata gunting) setelah digunakan untuk memotong,
biasanya kotor oleh getah maupun kulit yang menempel pada mata gunting
stek.
b. Gunting stek (tangkai dan mata pisau) setelah digunakan untuk memotong,
biasanya terdapat kotor an berupa getah dan kulit tanaman yang menempel
pada mata pisau.
c. Kotoran tersebut harus di bersih kan. Diupayakan mata gunting stek dalam
kondisi bersih dan kering.
d. Dalam jangka pendek mata gunting stek akan cepat rusak (aus), untuk itu mata
gunting stek diupayakan dalam kondisi bersih dan kering.
6. Merawat Gergaji
7. Merawat Garpu
8. Merawat Sekop
Sekop, setelah digunakan harus dijaga agar tetap dalam kondisi baik dan siap
pakai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
a. Setelah sekop selesai digunakan, secepatnya mata sekop dibersih kan dari
kotoran yang melekat. Dengan demikian, dalam jangka waktu tertentu mata
sekop ter hindar dari karat.
b. Setelah dibersihkan, sekop sebaik nya dikeringkan, dengan cara di jemur di
bawah sinar matahari, se lanjutnya disimpan pada tempat penyimpanan yang
bersih dan kering.
Chapter 1 Tempatkan bekas kemasan pes tisida kosong di tempat yang aman
terhadap aspek lingkungan.
Chapter 2 Simpanlah pestisida yang masih tersisa dengan baik dan aman dari
jangkauan anak.
Komponen terpenting dari pengabut dan sering timbul aus yaitu ujung pengabut
(tip). Guna menghindari ter sumbatnya nozzel selalu gunakan saringan, dan harus
dibersihkan se cara taratur. Pengabut (nozzle) di buka, bersihkan saringannya
dengan bensin/minyak tanah, disikat dengan sikat yang halus. Pada saat mencuci
dapat digunakan diterjen untuk me mastikan bahan-bahan kimia dapat larut
tercuci.
Lubang saluran pada ujung nozzel dibersihkan dengan jarum/jarum peniti untuk
menghindari penyumbatan. Pe masangan kembali nozzel dilakukan setelah
bagian yang dicuci menjadi kering. Lihat Gambar 3.40
4. Perawatan Saringan
Mengingat sprayer berfungsi menga butkan cairan maka cairan yang di masukkan
harus benar-benar bersih. Agar cairan seminimal mungkin ke masukan kotoran,
maka dipasang sa ringan. Pemasangan saringan selain ada pada nozzel juga
dipasang di tempat pengisian dan pada laras sem prot.
Saringan-saringan tersebut secara ru tin dibersihkan, dengan cara mem buka dari
tempatnya dicuci dengan deterjen dan menggunakan sikat ha lus. Lihat Gambar
3.41
5. Perawatan Packing
Konstruksi sprayer pada bagian-bagian tertentu harus mudah dilepas, untuk itu
diperlukan packing yang ber fungsi menahan cairan bocor, namun komponen
tersebut dapat dilepas/ dipasang kembali. Packing pada spra yer biasanya
terdapat antara nozzel dan laras semprot, antara kran utama dan slang, antara
slang dan laras, antara laras dan kran tekan, serta pada dudukan pompa.
Packing tersebut perlu diperiksa kon disinya, biasanya jika packing ada kerusakan
ditandai adanya kebocoran pada sambungan tersebut.
Kerusakan yang umum terjadi seperti aus, kering dan kaku, robek. Sprayer yang
disimpan cukup lama, packing menjadi kering dan kaku. Jika packing kering,
cukup direndam air panas ke mudian diolesi pelumas sedikit. Lihat Gambar 3.42.
1
1
2
3
Keterangan :
1. Packing nozzel
2. Packing pompa
3. Packing kran tekan
4. Packing laras
5. Packing slang
4. Administrasi Perawatan
KARTU PERAWATAN
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 131
Agribisnis Tanaman Perkebunan
Kerusakan pompa air biasanya di sebabkan oleh banjir sehingga terjadi arus
pendek dan dapat menimbulkan kebakaran dinamo atau empeler. Permasalahan
yang sering terjadi pada pompa dapat dilihat Tabel 15.
Setelah Anda mempelajari peralatan dan mesin yang biasa dipergunakan pada
kegiatan produksi tanaman perkebunan, maka lakukanlah peker jaan dan
jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai potensi dan kondisi daerah Anda masing-
masing.
1. Amati dan catatlah peralatan dan mesin yang umum dipergunakan oleh para
pekerja di lapangan pada kegiatan:
Pembiakan tanaman
Pembuatan lubang tanam
Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan tanaman
Panen hasil
2. Apakah peralatan dan mesin yang dipergunakan untuk pembukaan lahan
seperti buldozer, excavator dioperasikan oleh tenaga kerja khusus ?
3. Apa yang harus Anda lakukan bila akan menggunakan peralat an dan mesin
pada kegiatan produksi tanaman. Jelaskan !
4. Lakukan pekerjaan kalibrasi alat sprayer/ penyemprot yang Anda miliki atau
milik sekolah. Jelas kan hasil pengalaman tersebut!
Tugas Penyelesaian Masalah