Anda di halaman 1dari 55

Agribisnis Tanaman Perkebunan

BAB 3
PENGOPERASIAN ALAT DAN MESIN
PRODUKSI TANAMAN

Pembahasan pengoperasian alat dan mesin produksi tanaman, diprioritaskan


pada peralatan tangan, sprayer manual, sprayer bermotor, dan mesin pompa.
Peralatan dan mesin itulah yang umum dipergunakan dalam melakukan pekerjaan
di lapangan. Ruang lingkup pembahasan meliputi:
Identifikasi alat dan mesin
Penyiapan alat dan mesin pada kondisi siap dioperasikan
Penggunaan alat dan mesin
Perawatan alat dan mesin

3.1. Mengidentifikasi Alat dan 3.1.1. Mengidentifikasi


Mesin Perkebunan Peralatan Tangan

Alat dan mesin adalah sesuatu yang Beberapa peralatan tangan yang
dapat meringankan manusia dalam biasa dipergunakan dalam kegiatan
melaksanakan pekerjaan. Dengan pertanian atau perkebunan yaitu
menggunakan alat dan mesin, akan meliputi:
lebih nyaman dan lebih cepat dalam
melaksanakan pekerjaan dan hasil 1. Gembor
nya akan lebih baik.
Gembor merupakan alat penyiraman
Alat dan mesin adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyiram ta
yang berbeda. Alat biasanya memiliki naman, baik di pesemaian maupun di
konstruksi sederhana, sedangkan me lapangan. Gembor terbuat dari ba
sin memiliki konstruksi lebih rumit han plastik atau plat seng. Gembor
atau komplek. Tidak ada batasan terdiri dari bagian-bagian:
tegas antara konstruksi sederhana a. Tangki berfungsi untuk menam
dan komplek. pung air yang dibutuhkan dalam
penyiraman.
Kegiatan teknis budidaya perkebun b. Pegangan berfungsi untuk me
an, peralatan merupakan perangkat ngangkat gembor.
kerja yang sangat penting. Karena itu c. Lubang-lubang penyiraman me
perlu diketahui berbagai jenis peralat miliki ukuran lubang yang halus
an yang biasa dipergunakan di la dan kasar.
pangan. Proses pengenalan peralat Gembor berfungsi untuk mengalirkan
an pertanian dan perkebunan yaitu air sesuai dengan keperluan jenis
dengan cara memperhatikan nama, tanaman. Ukuran gembor bervariasi
karakteristik, spesifikasi dan fungsi yaitu ukuran bervolume 5 liter, 10
alat tersebut. liter, dan 15 liter. Selain itu, gembor
memiliki bentuk atau model yang
berbeda-beda.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 81


Agribisnis Tanaman Perkebunan

2. Cangkul

Cangkul terdiri dari bagian tangkai


dan bagian mata cangkul. Tangkai
cangkul terbuat dari kayu. Ada yang
berbentuk lurus dan ada juga yang
berbentuk bengkok. Fungsi tangkai
cangkul yaitu untuk memegang dan
mengayunkan mata cangkul sewaktu
digunakan dalam bekerja.

Mata cangkul terbuat dari bahan


besi. Fungsi mata cangkul ini untuk
membalik tanah, menghaluskan ta
nah dan mencampur pupuk. Ukuran
dan bentuk cangkul bervariasi, ter
gantung pada kondisi dan jenis tanah
setempat.

3. Sabit atau Parang

Tangkai sabit terbuat dari kayu yang


keras, tahan air dan halus sehingga
nyaman untuk digunakan. Fungsi
tangkai adalah sebagai alat untuk
memegang. Mata sabit/ parang ter
buat dari besi campuran baja, ukuran
dan bentuknya bervariasi sesuai ka
rakteristik daerah. Sabit atau parang
berfungsi sebagai alat penyiangan
atau digunakan untuk mengendalikan
gulma.

4. Pisau Okulasi

Tangkai pisau okulasi terbuat dari


kayu, tanduk atau besi yang halus
sehingga nyaman digunakan. Fungsi
tangkai adalah untuk pegangan pada
waktu menggunakan. Mata pisau
terbuat dari bahan stainless. Fungsi
nya untuk memotong bahan yang
akan dipergunakan. Pisau okulasi/
pisau cutter berfungsi untuk memo
tong dan mengerat bahan yang akan
diperbanyak. Lihat Gambar 3.1

82 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.1 Pisau Okulasi

5. Gunting Stek

Tangkai gunting stek terbuat dari plastik yang kuat, dengan spesifikasi keras,
tahan benturan, dan halus sehingga nyaman untuk digunakan. Pisau gunting
terbuat dari bahan besi baja atau besi stainless. Gunting stek berfungsi untuk
memotong bahan pembiakan (cabang) kecil dan agak lunak. Gunting stek dapat
juga untuk memotong dahan atau batang yang akan diperbanyak secara vegetatif.
Lihat Gambar 3.2

Gambar 3.2 Gunting Stek

6. Egrek

Pisau egrek terbuat dari carbon steel berkualitas tinggi dan memiliki ke tajaman
yang tahan lama. Egrek di lengkapi tangkai panjang, diperguna kan untuk panen
buah sawit pada tanaman yang sudah tua dan me motong pelepah daun pada
tanaman kelapa sawit tua. Alat tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.3

7. Dodos

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 83


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Dodos terbuat dari carbon steel berkualitas tinggi. Dodos dilengkapi tangkai lebih
pendek dari tangkai egrek. Dodos dipergunakan untuk melakukan panen buah
sawit pada tanaman muda. Ukuran lebar dodos memiliki ukuran yang berbeda-
beda yaitu 4", 5" dan 6". Untuk lebih jelas nya dapat dilihat Gambar 3.4

3.1.2. Mengidentifikasi Alat-alat Penyemprot/Sprayer

Semua alat yang digunakan untuk mengaplikasikan pestisida dengan cara


penyemprotan disebut alat semprot atau sprayer. Sprayer me rupakan alat yang
berfungsi untuk mengubah atau memecah larutan semprot yang dilakukan oleh
nozzle, menjadi bagian-bagian atau butiran-butiran yang sangat halus atau
disebut droplet.

Alat penyemprot/sprayer yang biasa digunakan dalam kegiatan pertanian atau


perkebunan yakni knapsak sprayer. Knapsack sprayer sering pula disebut
penyemprot gendong, karena pengoperasiannya digendong oleh operatornya.

Prinsip kerja penyemprot yaitu me mecah cairan menjadi butiran partikel

Gambar 3.3 Pisau Egrek

Dodos kecil
Dodos besar
84 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.4 Dodos

halus yang menyerupai kabut. De ngan bentuk dan ukuran yang halus ini maka
pemakaian pestisida akan efektif dan merata ke seluruh per mukaan daun atau
tajuk tanaman. Untuk memperoleh butiran halus, biasanya dilakukan dengan
meng gunakan proses pembentukan parti kel dengan menggunakan tekan an
(hydraulic atomization).

Cara kerjanya yaitu cairan di dalam tangki dipompa sehingga mempunyai tekanan
yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat pengabut.
Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat
pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat
halus.

Berikut ini akan diuraikan jenis dan model sprayer yaitu sprayer gendong otomatis
dan semi otomatis serta sprayer bermotor.

1. Sprayer Gendong Otomatis

Sprayer gendong otomatis prinsip kerjanya yaitu cairan yang keluar dari tangki
karena tekanan udara yang dipompakan. Keuntungan sprayer jenis ini, operator
tidak perlu me lakukan pemompaan pada saat pe nyemprotan, pemompaan ulang
di lakukan jika tekanan penyemprotan menurun. Beberapa jenis sprayer otomatis
dapat dillihat Gambar 3.5

Komponen sprayer gendong otoma tis meliputi; tangki, pompa, saluran


penyemprot/ pengabut, dan perleng kapan tambahan, secara rinci diurai kan
sebagai berikut. Lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 3.6

a. Tangki

Bentuk tangki sprayer otomatis tipe gendong, umumnya silinder yang terbuat dari
bahan tahan karat seperti stainless steel, galvanized steel. Tangki dirancang
cukup kuat pada tekanan 10-15 kg/cm2 atau 140-200 psi, dengan kapasitas ber
kisar 8-16 liter cairan.

b. Pompa

Pompa, biasanya berada di dalam tangki yang dapat dipasang/ dilepas


sehingga memudahkan pembersihan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 85


Agribisnis Tanaman Perkebunan

[
Gambar 3.5 Beberapa Jenis Sprayer Otomatis

LUBANG SELANG
PENGISIAN

KERAN TEKAN

LARAS

TANGKI

NOSEL

UNIT POMPA
SABUK

MANOMETER

KATUP
PENGAMAN

KATUP

KRAN UTAMA

Gambar 3.6. Komponen Sprayer Otomatis

tangki. Pompa, berfungsi untuk memompakan udara. Tipe pompa yang umum
digunakan pada sprayer otomatis yaitu tipe torak/ piston yang dilengkapi katup
tekan. Katup akan terbuka pada saat pompa bergerak ke bawah, udara masuk ke
dalam tangki dan akan tertutup pada saat pompa bergerak ke atas untuk
mencegah cairan masuk ke dalam pompa. Jenis katup yang digunakan pada
sprayer otomatis yaitu katup bola dan katup piringan. Hal ini dapat dilihat Gambar
3.7
86 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

c. Saluran penyemprot/pengabut

Saluran penyemprot berfungsi untuk mengalirkan cairan dari tangki dan


merubahnya menjadi kabut. Kompo nen yang terdapat pada saluran pengabut
meliputi slang (hose), laras penyemprot (extension tube) dan pengabut (nozzle).
Jenis sprayer otomatis memungkinkan dipasang saluran penyemprot atau
pengabut. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.8

1). Slang

Slang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat penyemprotan. Biasanya


slang terbuat dari karet atau plastik yang tidak mudah terlipat dan kuat menahan
tekanan. Pada kedua ujung dilengkapi mur dan klem sehingga mudah dalam
melepas dan memasang kran pada tangki dan ke laras.
2). Laras

Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku, bagian ini dipegang oleh
operator sehingga mudah men capai sasaran, tanpa gangguan perubahan
tekanan. Pada salah satu ujungnya dipasang nozzle dan ujung
lainnya dipasang kran tekan yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume
penyemprotan. Laras terbuat dari logam tahan karat atau logam yang dilapisi
krom, dan saat ini ada yang terbuat dari fibreglass/plastik.

Gambar 3.7 Jenis Katup pada Sprayer Otomatis

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 87


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.8 Unit Saluran Penyemprot

3). Nozzle

Nozzle berfungsi mengabutkan larut an. Nozzle terdiri dari berbagai bentuk. Untuk
nozzle tunggal seperti bentuk I, dan L, Sedangkan nozzle ganda seperti bentuk U,
T dan O. Lebih jelasnya lihat Gambar 3.9
Selain bentuk fisiknya, nozzle juga memiliki berbagai macam bentuk semprotan
seperti bentuk cincin, elips, lingkaran penuh yang secara umum bentuknya
kerucut. Nozzle umumnya terdiri dari bodi nozzle, saringan, mur dan spuyer.
Bahan nozzle, terbuat dari plastik, kuningan, stainless steel maupun keramik.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.10

d. Perlengkapan tambahan pada sprayer gendong otomatis

Perlengkapan tambahan pada spra yer gendong otomatis yaitu pengukur tekanan,
pelat punggung, sabuk, lubang pengisian, danckeran utama.

1). Pengukur tekanan (manometer)

Manometer berfungsi sebagai pe nunjuk tekanan yang ada dalam tangki. Melalui
manometer dapat di ketahui tekanan dalam tangki, penuh atau kurang yang
sekaligus sebagai pengaman bagi operator untuk tidak melakukan pemompaan,
jika mano meter menunjukkan posisi penuh.

2). Plat punggung

Plat punggung berfungsi sebagai dudukan pada saat sprayer otomatis digendong,
sehingga operator me rasa nyaman selama penggunaan. Pelat punggung
diperlukan karena sprayer gendong otomatis tangkinya berbentuk silinder.

3). Sabuk

Sabuk atau tali penggendong, ter buat dari kulit, plastik atau bahan lainnya. Sabuk
ini mudah dilepas dan dipasang, serta dapat diatur panjang pendeknya sesuai
dengan kondisi bodi operator.

88 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.9 Bentuk Nozzle

Gambar 3.10 Bagian-bagian Nozzle

4). Lubang/tutup pengisian

Lubang/tutup pengisian digunakan untuk mengisi cairan ke dalam tangki, dan


dilengkapi penutup yang tahan dan kuat menahan tekanan. Lubang ini juga
digunakan untuk menguras tangki pada saat pem bersihan. Tidak semua sprayer
oto matis manual dilengkapi lubang pengisian, ada yang digabungkan dengan
pompa, yang konstruksinya sedemikan rupa sehingga mudah dibuka tutupnya.

5). Kran utama

Kran utama dipasang pada bagian bawah tangki, berfungsi mengalirkan cairan
cukup kuat dari tangki ke saluran penyemprot.

6). Lubang penguras

Lubang penguras, berfungsi untuk menguras isi tangki pada saat pembersihan.
Tidak semua sprayer otomatis dilengkapi lubang penguras ada yang digabung
dengan pompa/ lubang pengisian.

2. Sprayer Semi Otomatis


Direktorat Pembinaan SMK (2008) 89
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Prinsip kerja sprayer atau penyem prot semi otomatis tidak mengguna kan
tekanan udara tinggi di dalam tangki. Tekanan udara diperoleh me lalui operator
yang harus menggerak kan batang penggerak pompa se lama proses
penyemprotan.

Pompa akan menghisap larutan dari tangki dan menyalurkan ke nozzle lewat slang
dan laras penyemprot. Proses pengabutan sama dengan sprayer gendong
otomatis. Berkem bangnya teknologi dengan bahan yang digunakan, sprayer ini
memiliki beberapa model dengan bentuk yang lebih menarik. Beberapa model
spra yer semi otomatis dapat dilihat pada Gambar 3.11

Komponen utama pada sprayer semi otomatis meliputi tangki, pompa dan
perlengkapan pengabut.

a. Tangki

Biasanya berbentuk bulat pipih, yang


salah satu sisinya dibuat lengkung sehingga nyaman saat digendong, terbuat dari
pelat baja, serat kaca (fiberglass), stainless steel, ataupun plastik. Tangki
berfungsi sebagai pe nampung cairan dengan kapasitas 10 - 25 liter.

Secara umum tangki dibuat dengan konstruksi kuat, ringan, tahan karat, dan
tahan terhadap bahan reaktif. Hal ini karena bahan penyemprot umumnya terbuat
dari berbagai unsur kimia.

Beberapa model sprayer dilengkapi pengaduk (agitator) yang berfungsi untuk


mengaduk larutan dan ber gerak pada saat batang penggerak pompa digerakkan.

Tangki Polyethylen Tangki polyethylen

Tangki Logam

Gambar 3.11 Sprayer Semi Otomatis

90 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

b. Pompa

Pompa berfungsi untuk memberi tekanan pada larutan yang dialirkan ke sistem
pengabut, sehingga cairan yang ke luar berubah menjadi kabut melalui nozzle.
Pompa yang umum digunakan adalah jenis pompa torak/piston, yang dilengkapi
dua katup yaitu katup isap dan katup tekan yang letaknya berbeda, tabung udara
dan saluran pengeluaran cairan ber tekanan. Katup isap berfungsi untuk
memasukkan cairan dari tangki ke dalam ruang pompa, sedangkan ka tup tekan
untuk mengalirkan cairan bertekanan ke saluran pengabut. Tabung udara
berfungsi untuk me nampung cairan bertekanan dan menjaga kestabilan tekanan.
Prinsip kerja pompa adalah seperti terlihat pada Gambar 3.12. Pada saat torak
digerakkan ke atas, cairan dari tangki masuk ke ruang pompa melalui saringan
dan katup isap yang terbuka dan katup tekan tertutup. Jika torak digerakkan ke
bawah cairan dalam pompa ditekan, posisi katup isap tertutup dan katup tekan
terbuka cairan di dalam pompa masuk ke dalam tabung udara se lanjutnya ke
saluran pengeluaran. Kondisi cairan dalam tabung udara akan memampatkan
udara sampai 1/3 volume tabung, tekanan ini terus berlangsung dengan
menggerakkan pompa secara berkelanjutan selama proses penyemprotan.

c. Perlengkapan pengabut

Perlengkapan pengabut berfungsi un tuk mengalirkan cairan dari tabung udara


serta merubahnya menjadi kabut. Komponen perlengkapan pe ngabut meliputi;
slang (hose), laras penyemprot (extension tube) dan pengabut (nozzle).

1). Slang

Slang berfungsi untuk memudahkan gerakan pada saat penyemprotan yang


sifatnya fleksibel. Biasanya slang terbuat dari karet atau plastik yang tidak mudah
terlipat dan kuat menahan tekanan. Pada kedua ujung dilengkap mur dan klem
sehingga memudahkan untuk melepas dan memasang ke saluran pengeluaran
dan ke laras.

2). Laras

Laras penyemprot bentuknya lebih kuat dan kaku dan dipegang oleh operator
sehingga mudah mencapai sasaran penyemprotan tanpa gang guan dan
perubahan tekanan pe nyemprotan.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 91


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.12 Penampang Pompa Piston

Pada salah satu ujungnya dipasang nozzle dan ujung lainnya dipasang kran tekan
yang berfungsi mengatur besar kecilnya volume penyemprot an. Laras terbuat
dari logam tahan karat atau logam yang dilapisi krom dan saat ini ada yang
terbuat dari fibreglass/plastik.

3). Nozzle

Nozzle berfungsi untuk mengabutkan cairan, dan mempunyai berbagai bentuk


untuk nozzle tunggal seperti bentuk I, dan L, sedangkan nozzle ganda seperti
bentuk U, T dan O. Selain bentuk fisiknya, nozzle juga memiliki berbagai macam
bentuk semprotan seperti bentuk cincin, elips, kerucut penuh. Bahan nozzle
terbuat dari plastik, kuningan, stain less steel maupun keramik.
d. Perlengkapan tambahan sprayer semi otomatis

Perlengkapan tambahan pada spra yer semi otomatis meliputi; sabuk, lu bang
pengisian, dan saluran pe ngeluaran.

1). Sabuk

Sabuk atau tali penggendong, ter buat dari kulit, plastik atau lainnya yang cukup
kuat untuk menyangga tangki pada saat digendong. Sabuk ini mudah dilepas dan
dipasang serta dapat diatur panjang-pendeknya, disesuaikan dengan kondisi bodi
operator.

2). Lubang/tutup pengisian

Lubang/tutup pengisian digunakan untuk mengisi cairan ke dalam tangki, penutup


tangki diberi lubang kecil agar tekanan udara dalam tangki sama dengan tekanan
udara luar (ini bedanya dengan sprayer otomatis yang penutup tangkinya harus
benar-benar rapat). Lubang ini juga digunakan untuk menguras tangki pada saat

92 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

pembersihan. Bebe rapa model penutup tangki dilengkapi dengan saringan


sehingga cairan masuk benar-benar bersih.

3. Sprayer Bermotor Tipe Gendong

Identifikasi penyemprot bermotor tipe gendong perlu dilakukan terhadap seluruh


komponennya, seperti:
a. Pengisian/tutup tangki sprayer
b. Tangki sprayer
c. Tangki bahan bakar dan tutupnya
d. Busi dan kabelnya
e. Saringan udara
f. Saluran pembuangan (knalpot)
g. Karburator
h. Kran bahan bakar
i. Handle starter
j. Tuas gas
k. Slang cairan
l. Saluran penghembus (ada bagian yang fleksibel)
m. Kepala penghembus
n. Sabuk
o. Kran
p. Pengatur besar pengabutan
q. Bantalan punggung
r. Dudukan sprayer dan penggeraknya
s. Penghembus (Blower)

Sprayer bermotor tipe gendong ter masuk sprayer ultra low volume (ULV), karena
kapasitas penyem protan besar dengan ratio kebutuhan air terhadap
pestisida/bahan penyem prot kurang lebih 1-5 liter per hektar.

Sprayer bermotor tipe gendong ter golong sprayer kecil dan ringan sehingga
memungkinkan dapat di gendong dan dioperasikan cukup satu orang. Sprayer
berpenggerak motor yang biasanya menggunakan motor 2 tak, sehingga dapat
mening katkan kapasitas kerja, baik dari segi kecepatan maupun jangkauan
luasan yang disemprot. Demikian juga hasil penyemprotannya lebih lembut ka
rena kecilnya pengabutan.
Sistem yang digunakan pada sprayer bermotor tipe gendong, didasarkan atas
hembusan aliran udara yang berkecepatan tinggi, bukan semata-mata atas
adanya tekanan hidrolis seperti halnya sprayer.

Sprayer bermotor tipe gendong se ring disebut sebagai blower sprayer atau Mist
blower

Persamaan sprayer bermotor tipe gendong dengan sprayer lainnya terletak pada
bentuk bahan yang digunakan dalam penyemprotan ber wujud cairan, sehingga
mist blower sering juga digolongkan sprayer.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 93


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Keuntungan penggunaan mist blower tipe gendong antara lain:

a. Larutan pestisida yang digunakan berkonsentrasi tinggi sehingga da pat


mengurangi jumlah berat per satuan volume. Dengan demikian akan
membantu mobilitas peng gunaannya, mengurangi ongkos pengangkutan,
mengurangi waktu untuk persiapan dan pengisian.
b. Waktu yang terbuang berkurang hingga kapasitas kerja naik 2-3 kali, sprayer,
untuk ukuran kerja yang sama.
c. Dengan bentuk larutan pestisida yang pekat atau setengah pekat dan butiran
cairan yang sangat kecil maka bagian obyek (daun tanaman) yang dibasahkan
men jadi berkurang, sehingga peng gunaan pestisida lebih efektif ka rena
hampir tak ada aliran per mukaan dari larutan pestisida. Misalkan untuk larutan
pestisida setengah pekat, hanya memerlu kan jumlah pestisida 1/3-1/4 dari
jumlah yang digunakan untuk sprayer biasa.
d. Sedangkan untuk larutan pekat hanya memerlukan 10-15% dari volume larutan
pestisida untuk sprayer.
e. Jumlah penggunaan jam kerja peralatan dan manusia dapat dikurangi.

Gambar 3.13 Penyemprot Bermotor Tipe Gendong

Kerugian penggunaan mist blower tipe gendong yaitu:

a. Biaya investasi tinggi, sehingga ku rang ekonomis bila hanya diguna kan untuk
ukuran kebun kecil (tidak luas).
b. Pengenaan butiran pestisida se cara menyeluruh pada bagian mahkota daun
adalah sangat sulit untuk tanaman yang daunnya rapat.

Secara umum sprayer bermotor tipe gendong, dilihat sistem kerjanya ada dua
jenis yaitu sistem tekanan cairan (liquid pressure) dan sistem tekanan udara (air
pressure)

a. Sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem tekanan cairan (liquid pressure)

94 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Proses pengabutan terjadi yaitu cair an dari tangki ditekan dengan pompa yang
digerakkan motor ke nozzle penghembus. Tetesan larutan dihem buskan dengan
blower, sehingga larutan berubah menjadi kabut.
Komponen utama sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem tekanan cairan
ini terdiri dari unit tangki (tangki bahan penyemprot dan tangki bahan bakar),
pompa, penghembus, motor penggerak dan penyemprot.

Motor penggerak pada sprayer jenis ini selain menggerakkan blower juga
menggerakan pompa. Pompa yang digunakan umumnya jenis sentrifugal kecil
yang berfungsi menyalurkan dan menekan cairan dari tangki ke nozzle melalui
saluran penghembus.

Pada saat motor hidup, namun penyemprotan belum dioperasikan maka cairan
yang keluar dari tangki dikembalikan lagi kedalam tangki melalui sekrup pengatur
tekanan melalui pipa pelimpah, hal ini ter masuk jika terjadi kelebihan cairan.
Bagian-bagian sprayer bermotor tipe gendong sistem tekanan cairan dapat dilihat
Gambar 3.14.

b. Sprayer bermotor tipe gendong dengan sistem sistem tekanan udara (air
pressure)

Proses pengabutan dari sprayer ini yaitu menghembus tetesan larutan dari tangki
ke nozzle pada ujung tangkai penyemprot, sehingga akan merubah larutan
menjadi kabut. Hembusan udara dihasilkan dari blo wer yang digerakkan oleh
motor se bagai penekan dan pengaduk cairan dalam tangki. Lihat Gambar 3.15

Sprayer bermotor tipe gendong terdiri dari tangki (tangki bahan penyemprot dan
tangki bahan bakar), motor penggerak, blower dan penyemprot. Konstruksinya
sederhana, ringan dan mudah dirakit atau dialihfungsikan men jadi duster. Duster
adalah jenis penyemprot yang bahannya berasal dari tepung.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 95


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.14 Sprayer Bermotor Sistem Tekanan Cairan

Gambar 3.15. Sprayer Bermotor Sistem Tekanan Udara

Bagian-bagian sprayer bermotor tipe gendong sistem tekanan udara dapat


diuraikan pada Gambar 3.16

Kepala penghembus pada sprayer bermotor memiliki berbagai bentuk. di


antaranya:
a. Kepala penghembus sistem papan antuk. Lihat Gambar 3.17
b. Kepala penghembus sistem baling-baling. Lihat Gambar 3.18
c. Kepala penghembus sistim tekan an udara. Lihat Gambar 3.19
d. Kepala penghembus sistim tekan an sentrifugal. Lihat Gambar 3.20

3.1.3. Mengidentifikasi Pompa

Air sangat penting bagi makhluk hidup, baik itu manusia, ternak, ikan, maupun
tanaman. Makhluk hidup akan mati apabila tidak ada air. Kebanyakan petani tidak
dapat mem pergunakan air dari sumber air. Hal ini karena air dari sumber air yang
ada susah dialirkan ke lahan pertani an. Persediaan air idealnya dari su mur
artetis atau dari sungai yang letaknya cukup tinggi, sehingga air dapat mengalir ke
lahan pertanian secara alami (karena gaya tarik bumi). Tetapi sumber air seperti di
atas sangat jarang. Biasanya sumber air berada di mata air, danau, sungai, dan
sumur, yang letaknya biasanya berada di bawah lahan. Penggunaan pompa
merupakan salah satu cara untuk menaikkan air.

1. Klasifikasi Pompa

96 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Pompa adalah suatu alat yang dapat menimbulkan perbedaan tekanan, sehingga
zat alir (air dan udara) akan mengalir. Uraian tentang pompa di batasi untuk
pompa air, meskipun prinsip kerja antara pompa air dan pompa udara relatif sama.

Berbagai jenis pompa, antara lain:


a. Pompa bolak-balik/ Reciprocating
b. Pompa torak/plunyer
c. Pompa diafragma
d. Pompa putar/rotary)
1 2

15

3 14
4
13
5 12
6 11

7
10
8
9
Keterangan :
1. Tutup tangki pestisida
2. Tangki pestisida
3. Tangki bahan bakar
4. Kran bahan bakar
5. Motor penggerak
6. Handel starter
7. Saringan udara
8. Blower
9. Dudukan sprayer
10. Pipa penghembus fleksibel
11. Sabuk
12. Slang cairan
13. Keran Penyempotan
14. Pipa Penghembus
15. Kepala penghembus

Gambar 3.16 Bagian-bagian Sprayer bermotor tipe gendong

Gambar 3.17 Kepala Penghembus Sistem Papan Antuk

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 97


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.18 Kepala penghembus


Sistem Baling-baling

e. Pompa roda gigi


f. Pompa sentrifugal
g. Pompa axial/ ulir
h. Pompa lain
i. Pompa jet
j. Pompa ram hidraulik (hidram)
k. Pompa pukulan udara

Pembahasan tentang pompa dibatasi pada pompa piston dan pompa sentrifugal.
Beberapa istilah penting dalam mempelajari pompa yaitu:
a. Tinggi hisap (Suction Head); Jarak vertikal antara pompa dan sumber air
b. Tinggi tekan/tolak (Delivery Head): Jarak vertikal antara pompa dan tempat
yang harus diairi
c. Daya capai (Total Head); Jumlah jarak antara tinggi isap dengan tinggi tekan

2. Pompa Torak atau Piston atau Plunyer


Pompa torak atau piston atau plunyer termasuk pompa bolak-balik, karena di
dalam bekerjanya torak/piston atau plunyer bergerak bolak-balik. Gerak an bolak
balik tersebut dapat digerak kan oleh manusia maupun putaran motor yang diubah
lebih dahulu oleh poros engkol menjadi gerakan bolak-balik. Ciri khas lain dari
pompa bolak-balik adalah adanya katup (klep/ valve), berfungsi untuk pemasukan
maupun pengeluaran. Hal ini dapat dilihat Gambar 3.21

Ada perbedaan antara torak, piston, dan plunyer. Langkah torak, piston lebih
panjang dari pada torak, dan pistonnya, serta packing ikut ber gerak bersama
piston. Sebaliknya langkah plunyer lebih pendek dari pada panjang plunyer, dan
packing menempel tetap disisi dalam silinder.

98 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.19 Kepala Penghembus


Sistim Tekanan Udara

Gambar 3.20 Kepala Penghembus Sistim Tekanan Sentrifugal

Gambar 3.21 Sistem Piston dan Sistem Plunyer

a. Komponen utama pompa torak

Komponen utama pompa torak/ plu nyer yaitu:


1) Silinder; batas ruang pompa, tem pat bergeraknya torak/ plunyer.
2) Packing; menjaga agar ruang pom pa tidak bocor.
3) Torak/ plunyer
4) Saluran pemasukan; tempat ma suknya air dari sumber air ke pompa
5) Katup pemasukan; membuka pa da saat ruang pompa mem besar, menutup
pada saat ruang pompa mengecil
6) Katup pengeluaran; menutup pa da saat ruang pompa mem besar, membuka
pada saat ruang pompa mengecil
7) Tabung udara; menjaga kestabil an aliran air
8) Saluran pengeluaran;, tempat keluarnya air dari pompa (tidak harus ada)

b. Prinsip kerja pompa torak

Prinsip kerja pompa torak atau plunyer adalah sebagai berikut:


1) Ketika torak atau plunyer ditarik, volume dalam pompa bertambah besar,
sehingga tekanannya < 1 atmosfir
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 99
Agribisnis Tanaman Perkebunan

2) Katup pemasukan terbuka, air di luar akan terisap masuk ke dalam pompa.
Lihat Gambar 3.22
3) Ketika torak atau plunyer ditekan, volume dalam pompa mengecil, sehingga
tekanannya > 1 atmosfir
4) Katup pengeluaran terbuka, air di dalam pompa akan tertekan ke luar.

3. Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal merupakan salah satu jenis dari pompa putar. Di dalam pompa
sentrifugal terdapat impeler/ kipas atau sudu yang berputar. Ka rena putaran
impeler harus cukup kencang, maka biasanya pompa sen trifugal digerakkan oleh
motor. Lihat Gambar 3.23

3 8
1
7 2

4
5 6

Gambar 3.22. Bagan Pompa Torak/ Piston atau Plunyer

a. Komponen utama pompa sentri fugal

Beberapa komponen utama pompa sentrifugal, yaitu:


1) Poros pompa; menghubungkan putaran poros motor penggerak ke impeler
2) Impeler; penghasil gaya sentrifu gal
3) Rumah pompa (casing); tempat impeler berputar, mengarahkan air yang
tertekan ke luar karena gaya sentrifugal. Rumah pompa biasa dilengkapi
dengan:
Tempat pemancingan
Manometer; pengukur tekanan

100 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Saluran pemasukan; tempat masuknya air dari sumber air ke pompa. Biasa
dilengkapi de ngan katup kaki, menjaga salur an pemasukan agar pompa
tetap terisi air, meskipun pom pa dimatikan.

Saluran pengeluaran (dischar ge), tempat keluarnya air dari pompa. Bagia-
bagian pompa sentrifugal dapat dilihat pada Gambar 3.24.

b. Prinsip kerja pompa

Prinsip kerja pompa ini adalah meng gunakan gaya sentrifugal, mirip se perti
pengaduk air di dalam gelas. Bagian tengah akan turun, sedang bagian tepi akan
naik dari posisi semula. Semakin besar gaya sentri fugal yang dihasilkan, daya
hisap dan daya dorong pompa, serta debit yang mengalir akan semakin besar.

Secara ringkas prinsip kerja pompa sentrifugal adalah sebagai berikut:


1) Di dalam ruang pompa terdapat air penuh
2) Putaran impeler cukup kencang, sehingga akan menimbulkan gaya sentrifugal
3) Pada sisi tengah (poros) pompa, tekanan akan mengecil < 1 atmos fir,
sehingga air dari sumber ter isap masuk ke dalam pompa
4) Pada sisi tepi pompa, tekanan akan membesar > 1 atmosfir, sehingga air di
dalam pompa ter tekan ke luar. Lihat Gambar 3.25

Tugas Aplikasi Konsep

1. Lakukan pengamatan dan catat jenis peralatan tangan yang di gunakan pada
kegiatan perkebun an dimana Anda berada!
2. Lakukan pengamatan dan catat jenis peralatan sprayer yang di gunakan pada
kegiatan pengen dalian organisme pengganggu ta naman (OPT)!
3. Lakukan pengamatan dan catat jenis pompa air yang digunakan pada kegiatan
perkebunan!

Gambar 3.23. Pompa Sentrifugal

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 101


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.25 Bagian-bagian dari Pompa Sentrifugal

Gambar 3.24. Bagian Pompa Sentrifugal

Gambar 3.25. Aliran Air dalam Pompa Sentrifugal


3.2. Menyiapkan Peralatan Ta ngan dan Mesin Pertanian
/Perkebunan

Sebelum melakukan kegiatan di lapangan, beberapa hal yang perlu dipersiapkan


atau pemeriksaan ter hadap fungsi alat dan mesin yang akan digunakan.
Diharapkan dengan adanya pemeriksaan ini kondisi peralatan dan mesin dapat
diketahui sejak dini, sehingga penanganannya tidak terlalu sulit. Selain itu diharap
kan agar selama proses di lapangan tidak mengalami gangguan karena
kerusakan alat dan mesin.

3.2.1. Menyiapkan Peralatan


Tangan

Meskipun peralatan tangan yang di gunakan mempunyai konstruksi yang


sederhana, namun sebaiknya perlu juga dilakukan persiapan atau pe meriksaan
terhadap kelayakan alat sebelum digunakan di lapangan.

102 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

1. Menyiapkan Gembor

Gembor berfungsi untuk penyiraman tanaman, baik di pesemaian maupun di


lapangan. Dalam menyiapkan gembor yang harus diperhatikan adalah bagian
tabung air tidak bocor, sedangkan bagian mulut gembor yang berlubang-lubang
kecil tidak tersumbat atau sebaliknya. Dengan demikian gembor berfungsi baik
yaitu air yang memancar dari mulut gem bor berbentuk butiran air, sehingga tidak
menimbulkan erosi pada media tumbuh pembibitan.

Bila gembor berbahan plastik dalam keadaan bocor, maka bagian yang bocor
dapat ditutup atau ditambal dengan menggunakan lem khusus untuk bahan
plastik. Bila gembor terbuat dari seng, maka bagian tabung air yang bocor dapat
ditutup atau ditambal dengan menggunakan patri, atau menggunakan aspal.
Dengan demikian gembor dapat ber fungsi baik sehingga proses pe nyiraman bibit
tanaman berlangsung efisien dan efektif.

2. Menyiapkan Cangkul

Sebelum cangkul digunakan, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan ter hadap


kekokohan tangkai dan ukur an sudut tangkai cangkul serta ke tajaman mata
cangkul. Pastikan bahwa tangkai dan mata cangkul pada posisi yang kokoh, tidak
mudah lepas. Selain itu perlu menghitung jumlah cangkul yang diperlukan.

Cara memeriksa dan menyiapkan cangkul:

a. Periksa apakah tangkai dan mata cangkul terpasang benar, kuat dan kokoh
sehingga tidak mudah lepas waktu digunakan.
b. Bila tangkai dan mata cangkul terasa goyang/ tidak terpasang kokoh, maka
harus diperbaiki. Caranya yaiitu memasang pasak bambu kedalam lubang
mata cang kul dengan memperhatikan ukur an sudut tangkai dan mata cang
kul. Ukuran sudut disesuaikan dengan jenis tanah yang akan diolah/dicangkul.
Pada jenis tanah liat (berat) maka ukuran sudut tangkai dan mata cangkul lebih
besar dibandingkan pada tanah berpasir (ringan).
c. Mata cangkul harus tajam sehing ga akan meringankan pe kerjaan. Bila belum
tajam maka mata cangkul harus diasah atau di gerinda. Caranya dengan meng
gerakkan alat gerinda pada posisi satu arah (tidak bolak balik) se cara
berulang-ulang hingga mata cangkul tampak tajam.

3. Menyiapkan Sabit atau Parang

Sabit atau parang biasa digunakan untuk memotong rumput atau semak-semak di
kebun. Sebagai alat pe nyiangan, maka perlu dipersiapkan sebaik mungkin. Sabit
atau parang harus tajam dan terpasang pada tangkai secara kuat (tidak goyang)
sehingga pada waktu sabit diguna kan tidak lepas.

Bila kondisi tangkai sabit tidak kokoh maka harus diperbaiki. Caranya yaitu setelah
bagian pangkal sabit di masukkan ke dalam lubang tangkai sabit, kemudian pasak
bambu di masukkan pada kedua sisi lubang tangkai sabit. Bagian pangkal tangkai
sabit dipukulkan pada lantai sehing ga sabit melekat kuat pada tangkai.
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 103
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Bila mata sabit atau parang tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata sabit atau pa rang hingga mengenai per mukaan batu asah.
Arah gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambah kan air. Demikian
seterusnya hingga mata sabit tampak tajam. Hal serupa dilakukan untuk sisi mata
sabit se baliknya. Setelah kedua sisi mata sabit diasah kemudian dikeringkan
dengan mengusapkan kain lap. Hati-hati ketika mangusap kain lap pada mata
sabit. Caranya usapkan kain lap dari kedua sisi mata sabit bagian tumpul
sehingga tidak melukai ta ngan. Jika cara mengusap kain lap pada mata sabit dari
bagian tajam maka dapat melukai tangan. Bila terjadi luka, teteskan betadin atau
obat luka lainnya.

4. Menyiapkan Pisau Okulasi

Pisau okulasi berfungsi untuk me motong dahan atau ranting, pucuk, daun, dan
umbi dalam kegiatan pem biakan tanaman secara vegetatif. Pisau okulasi biasa
terbuat dari bahan stainless stell sehingga tahan karat. Sebelum pisau okulasi
diguna kan maka harus diperiksa ketajaman dan kekokohan tangkainya. Pastikan
bahwa pisau okulasi dalam kondisi siap pakai/siap digunakan (mata pisau tajam
dan tangkainya dalam keadaan kokoh/ kuat).

Bila mata pisau okulasi tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata pisau okulasi hingga mengenai permukaan batu asah. Arah
gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambahkan air. Demikian seterusnya
hingga mata pisau okulasi tampak tajam. Hal serupa dilakukan untuk sisi mata
pisau okulasi sebaliknya. Setelah kedua sisi mata pisau okulasi diasah kemudian
dikeringkan dengan me ngusapkan kain lap. Hati-hati ketika mangusap kain lap
pada mata pisau okulasi. Caranya usapkan kain lap dari kedua sisi mata pisau
okulasi bagian tumpul sehingga tidak me lukai tangan.

5. Menyiapkan Gunting Stek

Gunting stek berfungsi untuk me motong dahan atau ranting yang akan digunakan
sebagai bahan stek atau bahan perbanyakan lainnya. Karena itu, gunting stek
sebelum digunakan harus dalam kondisi tajam, bersih dan kokoh.
Bila mata pisau gunting stek tampak tumpul maka harus ditajamkan de ngan
menggunakan batu asah. Cara nya batu asah dibasahi air kemudian
menggerakkan mata pisau gunting stek hingga mengenai permukaan batu asah.
Arah gerakan satu arah dan berulang kali sambil ditambah kan air. Demikian
seterusnya hingga mata pisau gunting stek tampak tajam. Hal serupa dilakukan
untuk sisi mata pisau gunting stek sebalik nya. Demikian pula untuk mata pisau
gunting stek lainnya diasah dengan cara yang sama. Setelah kedua mata pisau
gunting stek diasah kemudian dikeringkan dengan mengusapkan kain lap. Hati-
hati ketika mangusap kain lap pada mata pisau gunting stek. Caranya usapkan
kain lap dari kedua sisi mata pisau gunting stek bagian tumpul sehingga tidak me
lukai tangan. Demikian pula untuk mata pisau gunting stek bagian kedua.

104 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

6. Menyiapkan Sekop

Sekop dalam kegiatan pertanian atau perkebunan, biasa digunakan untuk


mencampur tanah, pasir dan pupuk kandang pada kegiatan penyiapan media
tumbuh pembibitan tanaman. Karena itu, sekop harus dalam kon disi kokoh
tangkainya dan mata sekop dapat berfungsi mengeruk tanah, pasir dan pupuk
kandang.

Bila mata sekop kedua sisinya datar maka harus diperbaiki dengan cara
menggunakan palu besar. Mata sekop pada bagian tepinya dialasi dengan besi
panjang atau balok kayu, kemudian menggunakan palu besar dipukulkan pada
kedua bagian tepi mata sekop hingga terbentuk cekungan.

Bila tangkai sekop tidak kokoh (go yang), maka harus diperbaiki de ngan cara
mengganti tangkai atau memasang kembali tangkai yang ada. Bila tangkai terbuat
dari logam maka dapat dilakukan pengelasan kembali. Tetapi bila tangkainya ter
buat dari kayu maka dapat dipasang kembali dengan dipaku atau dibaut atau
dipantek menggunakan pasak kayu/bambu atau besi.

Selain kesiapan alat sekop dari as pek fungsinya (kualitas), maka perlu dipastikan
bahwa sekop dari aspek jumlah (kuantitasnya) sesuai dengan kebutuhan.

7. Menyiapkan Gergaji

Gergaji dalam kegiatan pertanian atau perkebunan, biasa digunakan untuk


memotong batang, cabang, dan, ranting. Gergaji juga digunakan untuk memotong
atau membelah kayu atau bambu. Selain gergaji kayu, juga digunakan gergaji besi
atau logam.

Dalam menyiapkan gergaji harus dipastikan tajam dan kokoh tangkai nya serta
jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Bila mata gergaji tampak tumpul maka
harus ditajamkan de ngan menggunakan kikir kecil. Cara nya yaitu menggerakkan
kikir satu arah secara berulang-ulang pada seluruh sisi mata gergaji hingga
tampak tajam.

Bila tangkai gergaji tidak kokoh maka harus diperbaiki dengan cara meng ganti
tangkainya atau memperbaiki pasangan bautnya. Dengan demiki an gergaji kayu
atau gergaji besi dapat berfungsi untuk memotong atau membelah kayu atau
bambu serta besi.

3.2.2. Menyiapkan Sprayer

Kegiatan pertanian atau perkebunan tidak terlepas dari peralatan sprayer atau
penyemprot. Alat ini biasa di gunakan untuk pemeliharaan tanam an yaitu
pemupukan daun melalui penyemprotan, pengendalian gulma, penyakit dan
hama. Dengan demiki an sprayer merupakan alat utama da lam kegiatan
pemeliharaan tanam an. Untuk membantu kelancaran dan pencapaian hasil

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 105


Agribisnis Tanaman Perkebunan

kegiatan pemeli haraan tanaman, maka perlu dilaku kan penyiapan alat semprot
sebaik mungkin.

1. Menyiapkan Alat Semprot


Sebelum melakukan penyemprotan beberapa hal perlu dilakukan pe ngecekan
agar selama proses peng operasian tidak mengalami ganggu an, seperti bocor
atau rusak. Kompo nen sprayer yang perlu diperiksa meliputi:

d. Tangki; periksalah tangki dari ke bocoran atau sisa kotoran/ endap an, periksa
semua perlengkapan sprayer seperti manometer, katup pengaman, sabuk,
tutup pengisi an, dan kran utama.
e. Pompa; gerakkan gagang pompa naik turun dengan menutup kran utama dan
lubang pengisisan. Jika kondisinya baik, semakin lama gerakan semakin terasa
be rat. Jika gerakannya ringan, atau gagang pompa memantul ke atas,
kemungkinan ada kebocoran pada katup, dan perlu dilakukan perbaik an.
f. Sistem pengabut; isilah tangki dengan air, lakukan pemompaan dan dicoba
apakah pada bagian sambungan terjadi kebocoran, aliran cairan mampat/ tidak
lancar. Selain itu, dilihat pancaran dan pengabutan nosel, masih baik dan
lancar atau tidak.
d. Jika sprayer telah lama disimpan, lakukan pengecekan pada paking-pakingnya,
biasanya kaku dan me ngering sehingga dapat menimbul kan kebocoran.
e. Lakukan perendaman dengan air hangat pakingnya kemudian diberi pelumas.

2. Menyiapkan Bahan Semprot

Pemeriksaan terhadap penggunaan bahan semprot yaitu sebagai berikut.

a. Label kemasan

Sebelum menggunakan bahan sem prot maka bacalah label kemasan yang
tercantum pada suatu produk (misal pestisida/ pupuk daun/ herbi sida). Hal ini
dimaksudkan untuk menentukan dosis, aturan waktu, pakaian kerja yang
digunakan, ba haya pestisida dan tindakan pen cegahan keracunan, serta
tindakan pertolongan bila terjadi keracunan. Lihat Gambar 3.26

106 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.26. Label Kemasan Bahan Semprot

b. Mencampur dan mengisi sprayer

Siapkan alat dan bahan yang di perlukan untuk menyemprot, se perti ember,
sprayer, air, corong, gelas ukur, pakaian kerja dan bahan penyemprot. Lihat
pada Gambar 3.27
Pakailah pakaian pelindung yang direkomendasikan
Buka kemasan bahan semprot dengan hati-hati agar tidak tum pah, tidak terbawa
angin atau me nimbulkan percikan.
Campurkan bahan semprot se suai dengan hasil kalibrasi alat. Mencampur
bahan semprot de ngan air, dapat dilakukan di dalam tangki atau di luar tangki.
Buka lubang pengisian (ada yang melalui unit pompa), posisi kran utama
tertutup, masukkan larutan ke dalam tangki, kemudian tutup lah lubang
pengisian tangki. Jangan mengisi tangki sampai penuh, sisakan kurang lebih
bagian isi tangki.

Pengisian bahan semprot ke dalam tangki dilakukan dengan memperhati kan hal-
hal berikut:
Posisi badan membelakangi arah datangnya angin. Pengisian ulang pestisida
pada sprayer otomatis, tekanan angin harus dikeluarkan dahulu.
Jauhkan muka Anda dari ujung laras semprot
Jangan mencampur bahan sem prot dengan tangan

c. Kalibrasi sprayer

Tujuan melakukan kalibrasi adalah untuk mengukur dan menyetel cairan yang
keluar dari alat semprot dan area yang dapat dijangkau sesuai dengan
rekomendasi pada label produk. Kalibrasi harus dilakukan secara tepat dan
akurat. Kalibrasi penting dilakukan sebelum meng gunakan alat penyemprot,
sehingga dapat memastikan kualitas semprot an sesuai dengan spesifikasi alat.

Hasil kalibrasi dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penyemprotan sehingga


lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit atau
gulma tanaman.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 107


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.27. Penyiapan Alat dan Bahan Penyemprotan

Penggunaan pestisida yang terlalu banyak, akan menimbulkan kerusak an


tanaman dan juga meninggakan residu. Hal ini berbahaya bagi ma nusia atau
makhluk hidup lainnya. Sebaliknya jika bahan/ pestisida ter lalu sedikit, maka
kegiatan pengen dalian hama dan penyakit atau gulma tanaman tidak efektif.

Contoh melakukan kalibrasi sprayer yaitu sebagai berikut:

Lahan berbentuk empat persegi panjang, dengan lebar 10 m, panjang 50 m.


Lahan tersebut akan disemprot secara merata, dengan pestisida bermerek
terkenal. Pada label kemasan tertulis 0,5 % 200 l / ha.
Kalibrasikan sprayer yang ada agar dapat menyemprot dengan rata.
Langkah-langkah dalam melakukan kalibrasi penyemprot manual:
a. Isilah tangki dengan air bersih, pilih nosel, dan catat kodenya
b. Mengukur debit nozzel; pengukur annya dengan cara menampung cairan yang
keluar dari nozzel dalam waktu tertentu dan tekanan, misalnya waktu 1 menit
pada te kanan 5 bar, catatlah volumenya.
c. Mengukur lebar kerja; mengamati bentuk hasil semprotan dan meng hitung
sudut semprot nozzel. Laku kan penyemprotan dengan posisi berdiri yang
nyaman dan tidak bergerak, atur tinggi nozzel dari permukaan semprot 50 cm,
Ukurlah lebar penyemprotan de ngan meteran, menurut jenis nozzel dan posisi
ketinggian dari tanah. Lebar penyemprotan ada lah lebar efektif yang terkena
sem protan. Lihat Gambar 3.28.
d. Bentuk hasil semprotan akan me nentukan rencana jalur penyem protan. Lihat
Gambar 3.29.
Catat hasilnya, misal lebar sem protan 60 cm, hasil semprotan berbentuk elip,
debit nozzel 0,5 liter per menit. Karena hasil sem protan berbentuk elip maka
over lap 1/3 lebar semprot. Jadi lebar kerja = lebar semprot x (1 1/3).
Lebar kerja = 60 cm x 2/3
Lebar kerja = 40 cm
e. Menentukan jalur penyemprotan
Jika arah penyemprotan mengikuti panjang, maka jumlah jalur pe nyemprotan
= 10 m/40 cm atau 1000 cm/40 cm = 25. Jika panjang 1 jalur = 50 m, maka
panjang 25 jalur = 25 x 50 = 1250 m.
f. Menentukan kecepatan penyem protan.
Jika dosis per ha adalah 200 liter, luas lahan 10mx50m = 500 m2.
Jadi pestisida yang diperlukan yaitu 500 m2/10.000 m2x 200 lilter =10 liter.
Dengan debit nozzel 0,5 liter per menit, maka pestisida sejumlah 10 liter akan
habis setelah disemprotkan selama = 20 menit. Cara perhitungan nya yaitu 10 liter
pestisida x debit nozzel 0,5 liter per menit = 20 menit

Untuk menghitung kecepatan pe nyemprotan yaitu jika panjang jalur 1250 m,


maka kecepatan yang diperlukan = 1250 m per 20 menit = 62,5 m/menit. Jadi

108 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

kecepatan pe nyemprotan dengan panjang jalur 1250 m adalah 62,5 m per menit.
Dengan kata lain setiap satu menit harus mencapai panjang jalur 62,5 meter.

Sudut semprot

50 cm

Lebar kerja

Gambar 3.28 Lebar Penyemprotan dan Sudut Semprot

Gambar 3.29 Bentuk Hasil Semprotan

3.2.3. Menyiapkan Penyemprot/ Sprayer Bermotor

Secara prinsip, penyiapan sprayer bermotor hampir sama dengan sprayer tidak
bermotor, perbedaan nya terletak pada persiapan motor penggerak.

1. Memeriksa Kesiapan Unit Motor

Sebelum melakukan penyemprotan, ada beberapa hal yang perlu dilaku kan yaitu
pengecekan pada unit motor penggerak dan unit sprayer. Caranya sebagai
berikut:

a. Baca dan pelajari buku petunjuk pengoperasian sprayer


b. Lakukan pengecekan pada unit motor, seperti periksa kondisi ba han bakar, jika
kurang tambahkan (perhatikan jenis bahan bakar yang digunakan biasanya
bensin campur). Periksa kondisi busi dan kabel penghubungnya, jangan
kendor/ lepas. Periksa seluruh se krup, mur, klem pengencang tidak ada yang

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 109


Agribisnis Tanaman Perkebunan

kendor. Periksa keleng kapan motor penggerak seperti sa ringan udara, tuas
starter, knalpot, dan kran bahan bakar, dipastikan kondisinya baik.
c. Periksalah pada unit sprayer se perti: tangki, perlengkapan spra yer; seperti
pipa penghembus, slang, sabuk, tutup pengisian, kran utama, dan bagian sam
bungan.
d. Mencoba menghidupkan motor penggerak.
e. Letakkan tuas pengatur kecepat an pada posisi start, sedang tuas choke-nya
pada posisi cold starting kemudian tarik handel starter nya.
f. Jika 3 sampai 4 kali handel starter ditarik, motor tidak hidup, maka rubahlah
posisi tuas choke pada warm starting, dimana pemasuk an udara menjadi lebih
banyak. Jika motor sudah hidup, kembali kan posisi tuas choke pada posisi
operasi, lakukan penambahan ke cepatan motor perlahan-lahan sampai
pemanasan motor cukup.

g. Selama motor hidup, lakukan pemeriksaan kembali dari ke bocoran atau ada
komponen yang kendor. Pengisian cairan dan perbaikan dilakukan pada
kondisi motor dimatikan.

2 . Menyiapkan Bahan Semprot

Menyiapkan bahan semprot untuk penyemprot/sprayer bermotor, pro sesnya


sama dengan sprayer tidak bermotor (lihat halaman sebelum nya). Biasanya
larutan bahan yang digunakan lebih pekat.

3.2.4. Menyiapkan Pompa Air

Sebelum pompa air dioperasikan ma ka beberapa hal penting yang harus


diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Memilih Pompa Air

Beberapa hal penting dalam memilih pompa air adalah:


a. Menghitung total head yang di perlukan
b. Mengukur tinggi hisap dan tinggi tekan. Apabila jaringan yang ada banyak
hambatannya, maka per hitungan total head harus di tambah. Lihat Gambar
3.30
c. Menghitung debit yang diperlukan
d. Besarnya debit adalah banyaknya air yang diperlukan, dibagi waktu yang
tersedia. Jadi harus diukur (dihitung) dahulu banyaknya air yang diperlukan dan
waktu yang tersedia
e. Memilih jenis pompa yang sesuai kebutuhan.
f. Memilih jenis pompa dengan ting gi hisap dan tinggi tekan yang sesuai. Perlu
diketahui bahwa pompa biasa, umumnya hanya mampu menghisap dibawah 9
meter. Untuk dapat menghisap lebih dalam diperlukan pompa jet, atau
meletakkan pompa men dekati sumber air. Selain itu, be sarnya kapasitas debit
pompa ha rus sesuai. Pompa jenis sentri fugal biasanya mempunyai debit
lebih besar. Sedangkan pompa bolak-balik mempunyai total head lebih besar.

110 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

2. Pemasangan Pompa

Secara umum, pemasangan pompa dapat dilakukan sebagai berikut:


a. Lakukan penyambungan daya, antara pompa dengan sumber da ya, apabila
konstruksinya terpisah
b. Buat saluran hisap, menghubung kan sumber air ke pompa
c. Pasang saluran dan katup kaki (footklap) pada ujung jaringan pompa, agar di
saluran hisap dan rumah pompa selalu terisi air.
d. Pasang saluran hisap ke pompa
e. Pasang saluran distribusi ke bagian pompa. Lihat Gambar 3.31

Pemasangan unit pompa air diperlu kan hal-hal sebagai berikut:


a. Letak pompa harus pada ketinggi an yang tepat, sesuai dengan kapasitas
pompa.
b. Ketinggian adalah total head ha rus tepat, biasanya sudah ada da lam buku
petunjuk pompa.
c. Ukuran roda-roda pemutar pompa dan mesin (motor), harus sesuai menurut
putaran yang disyaratkan pompa. Putaran impeler disesuai kan dengan
spesifikasi pompa
d. Saluran hisap, tidak boleh terjadi kebocoran udara
e. Daya hisap pompa sangat ter batas < 9 meter.
f. Ujung saluran hisap, jangan me nyentuh dasar sumber air
g. Diameter saluran pengeluaran, se baiknya maksimal sama dengan saluran
hisap.
h. Daya tekan biasanya lebih tinggi dari pada daya hisap
i. Pipa dan sambungan-sambungan nya harus kuat untuk menghindari
kebocoran.
j. Saringan-saringan yang dipakai harus sesuai dengan ukuran pipa.
k. Lindungi pompa agar tidak ke hujanan, apalagi terendam air

Hal-hal yang dapat menjadi hambat an atau mengurangi kapasitas kerja pompa
yaitu:
a. Banyak bengkokan pada saluran
b. Banyaknya asesoris pada saluran (stop kran, cabang saluran, pe rubah
diameter saluran)
c. Diameter saluran telalu kecil
d. Jaringan saluran telalu panjang.
e. Kebocoran pada sambungan pipa
f. Penyambungan atau pengeleman pipa tidak maksimal.

Tugas Penyelesaian Masalah

Tindakan apa yang harus dilakukan dan bagaimana caranya jika:


1. Tangkai cangkul tidak kokoh dan mata cangkul tumpul?
2. Pisau okulasi tumpul?
3. Gunting stek tumpul?
4. Gergaji tumpul?
5. Sprayer yang akan digunakan harus dikalibrasi?

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 111


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.30 Total Head (tinggi total statik)

112 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.31 Petunjuk Pemasangan Pompa


3.3. Menggunakan Setelah pekerjaan penyiraman ber
Peralatan Tangan dan akhir maka gembor dibersihkan dan
dikembalikan ke tempat semula
Mesin pada kegiatan (ruang penyimpanan alat).
Perkebunan
2. Menggunakan Cangkul

Peralatan dan mesin yang biasa Sebelum cangkul digunakan, tanah


digunakan oleh tenaga kerja yang akan dicangkul dikondisikan
jenjang pendidikan menengah agak lembab tetapi tidak becek. Jika
kejuruan kompetensi keahlian per tanahnya kering, sebaiknya disiram,
kebunan adalah peralatan tangan, agar tanah mudah dicangkul se
sprayer manual dan sprayer ber hingga tidak merusak mata cangkul.
motor serta pompa. Peralatan dan
Selama pemakaian dan untuk men
mesin tersebut umumnya diper
jaga cangkul dalam kondisi baik dan
gunakan untuk kegiatan pemeliha siap pakai, maka selama proses
raan tanaman. pemakaian perlu memperhatikan:
a. Menghindari benturan benda ke
3.3.1. Menggunakan ras yang dapat mengakibatkan
Peralatan Tangan mata cangkul retak atau tangkai
patah.
b. Pada saat membongkar tanah
Beberapa hal penting yang perlu di atau pupuk kandang, posisi mata
perhatikan dalam penggunaan pe cangkul tidak tegak lurus dengan
ralatan tangan yaitu: permukaan tanah. Diusahakan po
sisi cangkul kurang lebih miring 75
1. Menggunakan Gembor derajat, agar cangkul tidak mudah
patah dan punggung tidak sakit.
Masukkan air dari kran atau dari c. Bila tanah liat/berat, cangkul tidak
bak ke dalam gembor sampai batas dipaksakan untuk ditarik. Tanah di
tertentu sesuai besar kecilnya ukuran cangkul sedikit demi sedikit,
gembor, sehingga air tidak tumpah apabila ada tanah yang melekat
dalam perjalanan. Pengisian gembor pada mata cangkul, maka harus
disesuaikan dengan kemampuan se dibersihkan sehingga cangkul ti
seorang yang melakukan pekerjaan dak terasa berat atau proses pen
penyiraman bibit tanaman. Dengan cangkulan tanah berjalan lancar.
demikian ketentuan keselamatan dan d. Apabila tangkai cangkul kendor/
kesehatan kerja senantiasa diterap tidak kokoh dengan mata cangkul
kan dalam pekerjaan pertanian/ maka perlu segera diperbaiki
perkebunan. Selama penggunaan dahulu hingga menjadi kokoh.
gembor, diusahakan agar gembor e. Perhatikan keselamatan dan ke
tidak jatuh sehingga tidak terjadi sehatan kerja ketika mengguna
kerusakan, retak, bocor, atau pecah. kan cangkul.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 113


Agribisnis Tanaman Perkebunan

f. Selesai menggunakan, cangkul b. Pada saat memotong, pilihlah ba


dibersihkan dan dikembalikan pa gian tanaman yang dapat di
da tempatnya. potong dengan pisau okulasi, dan
tidak memaksakan pisau okulasi
3. Menggunakan Sabit/ Parang untuk memotong benda keras.

Sebelum digunakan, sabit/ parang ha Selama menggunakan pisau okulasi,


rus dalam kondisi tajam, sehingga harus memperhatikan dan menerap
proses pemotongan gulma terasa kan ketentuan keselamatan dan ke
lebih ringan, sehingga hasil kerja op sehatan kerja. Setelah bekerja, pisau
timal. Mata sabit/ parang harus ter okulasi dibersihkan/ dicuci dan di
ikat kuat dengan tangkai, sehingga keringkan atau dilap, kemudian di
mata sabit/parang tidak lepas pada kembalikan ke tempat penyimpanan
saat digunakan. Untuk memotong peralatan.
rumput atau gulma dapat dilakukan
sebagai berikut:
Gulma ditegakkan dan dipegang
dengan tangan kiri sebelum di
potong. Apabila gulma yang dipotong
cukup kuat (tegak) maka gulma tidak
perlu dipegang. Ayunkan sabit dan
ditarik sehingga rumput atau gulma
akan terpotong. Sedangkan untuk
parang, arahnya kesamping. Gulma
yang sudah dipotong, kemudian
dikumpulkan dan dapat dimanfaatkan
untuk pakan ternaka atau sebagai
bahan kompos. Ilustrasi pengguna
an sabit dapat dilihat Gambar 3.32
Gambar 3.32 Menggunakan Sabit
Selama menggunakan sabit atau
parang, harus memperhatikan dan
menerapkan ketentuan keselamatan 5. Menggunakan Gunting Stek
dan kesehatan kerja. Setelah beker
ja, sabit atau parang dibersihkan Untuk menjaga agar Gunting stek
dan dikembalikan ke tempatnya. tetap dalam kondisi baik dan siap
pakai maka selama proses
4. Menggunakan Pisau Okulasi pemakaian harus dicegah dari:
a. Mata gunting stek tidak terbentur
Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh benda yang keras (batu, besi
selama pemakaian pisau okulasi dan & kaca)
untuk menjaga agar pisau okulasi b. Pada waktu memotong, ambillah
tetap dalam kondisi baik dan siap dahan atau ranting yang bisa
pakai maka harus dihindari dari: dipotong dengan menggunakan
a. Mata pisau okulasi membentur gunting stek, seandainya gunting
benda keras (batu, besi) yang stek tidak mampu untuk me
dapat mengakibatkan mata pisau motong jangan dipaksakan. Lihat
okulasi retak atau patah. Gambar 3.33

114 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

6. Menggunakan Gergaji 3.3.2. Mengoperasikan


Penyem prot (Knapsack
Untuk menjaga agar gergaji tetap Sprayer)
dalam kondisi baik dan siap pakai
maka selama proses pemakaian
harus dicegah dari: Untuk memperoleh hasil penyemprot
a. Gigi gergaji tidak terbentur oleh an yang maksimal maka diperlukan
benda yang keras (besi) agar kecermatan dalam pengoperasian
supaya gigi gergaji tidak potong nya.
b. Pada waktu menggunakan posisi
gergaji dalam keadaan yang
benar (tidak melengkung)

7. Menggunakan Garpu

Fungsi garpu tanah adalah untuk


membongkar tanah yang keras, sisa
perakaran tanaman atau bebatuan.
Untuk menjaga garpu tanah tetap
dalam kondisi baik dan siap pakai
maka perlu dirawat antara lain:
Sebelum menggunakan garpu, tanah
yang akan digarpu harus dikondisi
kan lembab tapi tidak becek, Jika
keadaan tanah kering sebaiknya Gambar 3.33. Menggunakan Gunting
disiram terlebih dahulu, agar mata Stek
garpu mudah menancap dan tidak
patah pada waktu membongkar sisa-
sisa tanaman maupun gulma dan 1. Prinsip Dasar Pengoperasian Pe-
bebatuan. nyemprot

8. Menggunakan Sekop Teknik penyemprotan, merupakan pe


kerjaan yang berkaitan dengan pe
Untuk menjaga sekop agar tetap ngendalian hama dan penyakit. In
dalam kondisi baik dan siap pakai, sektisida dan fungisida diaplikasikan
maka perlu dirawat antara lain: pada tanaman, sedangkan her bisida
a. Hindari mata sekop membentur pada gulma dan tanah.
batu yang dapat mengakibatkan
mata sekop retak, patah dan beng Hal yang perlu diperhatikan yaitu
kok. penggunaan dosis yang tepat dan
b. Waktu mengangkut media di usa pendistribusian larutan penyemprot
hakan pengambilannya dari bagi merupakan faktor terpenting suk
an atas ke bawah sehingga tang sesnya pengendalian hama dan pe
kai sekop tidak patah dan pung nyakit tanaman. Dalam pengoperasi
gung tidak sakit. an sprayer/penyemprot sering timbul
c. Selesai dari pemakaian, sekop di pertanyaan; berapa jumlah air yang
bersihkan dan dikembalikan pada dibutuhkan?, berapa tekanan yang
tempatnya. digunakan dan jenis nosel yang baik
untuk digunakan ?
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 115
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Keberhasilan penyemprotan tergan Bentuk penyebaran tetesan dapat di


tung dari jangkauan penyemprotan liihat pada Gambar 3.34
yang dapat dicapai dari target areal
penyemprotan dengan penyebaran
dari setiap tetesan larutan. Secara Penggunaan dari beberapa jenis
biologis keefektifan penyemprotan nozzel yaitu tekanan penyemprotan
minimal 20 tetesan per cm2 pada tergantung dari jenis nozzel yang
area yang disemprot. digunakan. Secara umum tidak boleh
menggunakan nosel lebih dari 5 bar.
Didalam penyemprotan, tekanan ber Untuk bahan insektisida 3 5 bar
dampak terhadap hasil pengabutan, dan herbisida 1 - 3 bar. Untuk lebih
terlalu tinggi tekanan, tetesan jelasnya dapat dicermati Tabel 8.
(droplet) larutan sangat kecil se
hingga akan mudah menguap atau
hilang karena terbawa angin atau
panas. Kondisi tetesan pada tekan
an rendah atau tekanan tinggi dapat
dijelaskan sebagai berikut:
Semakin tinggi tekanan penyemprot
an, semakin kecil ukuran tetesan
(smaller droplets) dan semakin lebar
sudut penyemprotan sehingga lebih
efisien karena daya jangkau lebih
luas dan penggunaan bahan penyem
prot lebih sedikit. Semakin kecil butir
an penyemprotan menjadi cepat Gambar 3.34 Bentuk Penyebaran
kering maka viskositasnya berkurang Tetesan (droplets)
dan dapat melekat dengan kuat
sehingga dapat menyebar dengan
2. Pengetahuan Umum Pengopera
merata keseluruh permukaan yang
sian Sprayer
disemprot. Jika butiran penyemprot
an besar maka cepat jatuh dengan
Perlu diperhatikan pada saat akan
bergulir. Hal tersebut dapat dijelas
melakukan penyemprotan:
kan sebagai berikut:
Gunakan pakaian kerja yang ter
lindung, terutama sedang me
Tekanan rendah Tekanan tinggi nangani pestisida yang kadar
racunnya tinggi. Lihat pada
Gambar 3.35.
Topi
Masker
Ukuran tetesan Ukuran tetesan Kaca mata
besar kecil pelindung

Lengan panjang
Sarung tangan
Sudut Sudut Karet
penyemprotan penyemprotan
sempit lebar Masker khusus
Celana Panjang
116 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Sepatu karet
Ukuran Tetesan
boot
besar
Agribisnis Tanaman Perkebunan

jang langkah dan besarnya piston


pompa atau dilihat dari manometer
sampai menunjukkan posisi mak
simum.
Menggendong sprayer harus dilaku
kan secara hati-hati, tempatkan
Gambar 3.35 Pakaian Kerja sprayer pada dudukan dengan tinggi
kurang lebih sama dengan tinggi
Hindari bagian tubuh terkena lang punggung operator. Jika tidak ada
sung dari pestisida penyangga mintalah bantuan orang
Jangan makan, minum, merokok lain untuk membantu. Atur posisi
atau meniup nozzel yang ter sabuk sehingga terasa nyaman di
sumbat. Lihat Gambar 3.36 punggung kemudian angkat sprayer
Perhatikan arah dan kecepatan untuk digendong.
angin. Lihat Gambar 3.37
Jika menyemprot dekat dengan Mengangkat sprayer langsung dari
daerah perumahan lakukan pada bawah, cairan dapat tumpah dari
pagi hari atau petang hari pada tutup tangki (khususnya sprayer semi
saat orang ataupun hewan di otomatis) dan dapat menciderai
harapkan tidak berada di luar punggung. Lihat Gambar 3.38.
Jangan menyemprot dekat atau
dalam kolam, danau atau sungai

Setelah pengoperasian sprayer, di


catat dalam kartu pemakaian spra
yer. Lihat Tabel 9.
Jangan Makan Jangan Minum

Kabut penyemprotan yang terbawa


angin dapat diminimumkan dengan
cara:
a. Merendahkan ketinggian laras
semprot (jika mungkin)
b. Menurunkan tekanan penyemprot
an Jangan merokok
c. Menggunakan nozzel yang lebih jangan meniup/
besar menghisap nosel

Sebagai acuan kecepatan angin da


lam melakukan penyemprotan, dapat Gambar 3.36. Kegiatan yang dihindari
pada saat menyemprot
dilihat pada Tabel 10.

3. Pelaksanaan Penyemprotan

Setelah sprayer terisi bahan semprot,


untuk sprayer otomatis selanjutnya
dilakukan pemompaan. Pemompaan
untuk mencapai tekanan kerja biasa
nya 50 80 kali tergantung dari pan
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 117
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.37 Penyemprotan Mengikuti


Arah Angin

Tabel 8. Beberapa Jenis Nozzel dan Penggunaannya

Bahan yang
Jenis Nosel Karakteristik Type Penyemprotan direkomendasikan

Even Spray Nozzels Penyemprotan di Herbisida


antara dua be
Bentuk semprotan dengan/ guludan
seperti kipas, merata
pada seluruh lebar
penyemprotan.
Ukuran droplet me
dium

Flat spray nozzles Penyemprotan Herbisida


yang menyebar Dapat untuk insek
Bentuk semprotan (broadcast) dan tisida dan fungisida
seperti kerucut dan pada permukaan jika tidak ada
merata pada seluruh hollow cone
lebar penyemprot nozzles
an. Ukuran droplet
medi um

Flooding Nozzles Penyemprotan Herbisida


yang menyebar
Bentuk semprotan menggunakan
seperti kipas/datar knapsack
melebar dengan sprayers
ukuran droplet yang
kasar.
Untuk penyemprot
an permukaan, pada
areal yang luas

Hollow cone nozzels Peyemprotan Insektisida dan


yang menyebar fungisida
Bentuk semprotan dan memungkin
kerucut berongga (te kan keseluruhan
ngahnya kosong). tanaman dapat ter
Ukuran droplet halus jangkau

118 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Tabel 9. Data Pemakaian Sprayer

Jenis dan model : Semi Otomatis, KV 8


No nventris : SO.001
Jam pemakaian Total Pemakai
Tgl
Mulai selesai jam Nama Paraf
8/7/2005 9.15 10.15 1 Tony

Tabel 10. Kecepatan Angin dalam Penyemprotan

Perkiraan Tanda-tanda yang


Diskripsi Rekomendasi
kecepatan angin tampak
Asap naik lurus Hindari
Kurang dari
Tenang tegak menyemprot
2 km/jam
pada siang hari
Arah angin terlihat Hindari
2 3.2 km/jam Udara ringan kalau ada asap menyemprot
pada siang hari
Daun bergoyang, Saat
3.2 6.5 km/jam Angin lemah angin terasa diwajah menyemprot
yang ideal
Daun dan ranting Hindari
6.5 9.6 km/jam Angin halus gerakannya tidak menyemprot
konstan herbisida
Dahan kecil Disarankan
bergerak, debu jangan
9.6 14.5 km/jam Angin sedang
bertebangan/kertas menyemprot
berhamburan

Pada saat penyemprotan, pengatur an bukaan kran dan kecepatan jalan yang
tepat dapat dilihat dari luasan yang akan disemprot. Pada saat penyemprotan
herbisida untuk menghindari tekanan penyemprotan yang tidak konstan dapat
dipasang manome ter di laras semprot sedang kan untuk memperoleh lebar pe
nyemprotan yang seragam dapat diberi tanda dengan menggantung kan tali diberi
pemberat
Pada bahan penyemprotan herbi sida laras tidak boleh diayun. Posisi tetap
termasuk ketinggiannya. Sedangkan untuk bahan penyemprotan insektisida dan
fungisida, laras boleh diayun tetapi kualitas bentuk semprotan ri ngan. Lihat pada
Gambar 3.39
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 119
Agribisnis Tanaman Perkebunan

3.3.3. Mengoperasikan Penyem prot Bermotor

Beberapa cara pengoperasian jenis sprayer atau penyemprot yaitu:

1. Mengoperasikan Penyemprot Ber


motor Tipe Gendong

Pengoperasian penyemprot bermotor


tipe gendong yaitu dengan cara:
a. Hidupkan motor dan biarkan ber gerak pada posisi stationer, spra yer siap
dioperasikan
b. Tempatkan motor sprayer pada dudukan/penyangga untuk me mudahkan
penggendongan. Atur posisi sabuk sehingga terasa nya man di punggung
kemudian spra yer diangkat untuk digendong. Jika tidak ada penyangga
mintalah bantuan orang lain untuk mem bantu.
c. Aturlah tuas kecepatan motor pada kecepatan tinggi, diikuti hembus an blower
kemudian bukalah kran secara perlahan-lahan maka akan keluar kabut cairan
dari kepala penghembus.

Gambar 3.38. Menggendong Sprayer

120 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.39. Penyemprotan yang konstan

d. Hal-hal yang perlu diperhatikan pa da saat penyemprotan:


Peganglah saluran penghembus dengan kedua tangan, posisi saluran
0
penghembus miring 15 ke bawah
Guna menghindari kontaminasi diri dari bahan penyemprot, tidak
mengayunkan saluran penghem bus kekiri dan kekanan
Hindari gerakan penyemprotan ke arah kabut cairan
Lakukan penyemprotan dari sisi/ samping
Penyemprotan harus dilakukan searah hembusan angin.
Hindari penyemprotan berlawan an arah angin dan melakukan
penyemprotan dengan menggu nakan perlengkapan keselamat an kerja
Untuk mematikan motor, tutup lah kran pengeluaran cairan, tu runkan
sprayer dari posisi gen ong, tutup kran bahan bakar ke mudian turunkan
kecepatan dan matikan motor

2. Mengoperasikan Power Sprayer

Pengoperasian penyemprot bermotor


yang tidak digendong (menggunakan roda) atau dikenal power sprayer yaitu
dengan cara:
a. Menghidupkan power sprayer
Sebelum melakukan pengopera sian, power sprayer perlu dilaku kan
pemeriksaan agar proses pengoperasian berjalan lancar tanpa gangguan.
Isi tangki dengan larutan pesti sida
Kendorkan saluran pelimpah
Tutup saluran penyemprot
Hidupkan motor penggerak de ngan mengatur tuas pengatur kecepatan
pada posisi start, sedang tuas choke-nya pada posisi cold starting,
kemudian tarik handel starternya. Jika 3 - 4 kali handel starter ditarik , motor
tidak hidup, rubahlah posisi tuas choke pada warm starting, se hingga
pemasukan udara menja di lebih banyak.
Jika motor sudah hidup, kembali kan posisi tuas choke pada posisi operasi,
lakukan penam bahan kecepatan motor per lahan-lahan sampai pada pema
nasan motor cukup.
Selama motor hidup lakukan pemeriksaan kembali dari kebocoran atau ada
komponen yang kendor. Pengisian larutan pestisida dan perbaikan dilaku
kan pada kondisi motor di matikan.
Semprotkan pestisida dengan tekanan saluran pelimpah, buka an saluran
penyemprot, dan kecepatan jalan sesuai dengan hasil kalibrasi

a. Mematikan power sprayer


Tutup saluran penyemprot
Kendorkan saluran pelimpah
Matikan motor penggerak

3.3.4. Mengoperasikan Pompa


Direktorat Pembinaan SMK (2008) 121
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Langkah-langkah dalam mengoperasi kan pompa adalah sebagai berikut:


1. Melakukan Pemancingan;
Dilakukan apabila rumah pompa tidak terisi oleh air. Caranya:
Buka baut tempat pemasukan air
Masukkan air ke dalam rumah pompa sampai penuh. Apabila pompa tidak
dilengkapi dengan lubang pemancingan, air dapat dimasukkan lewat saluran
tekan.
Tutup lubang pemasukan air.
Pompa torak/plunyer biasanya tidak harus dilakukan peman cingan.
Agar lubang pemancingan dapat tertutup rapat, sebaiknya ulir pa da
baut diberi selotip, sebelum dipasang.

2. Menghidupkan Pompa

Bukakran dan stop kran yang ada di saluran tekan


Apabila dilengkapi dengan salur an by pass (pelimpah), buka atau kendurkan
stop kran yang ada pada saluran tersebut
Apabila pompa dan penggerak nya terpisah, periksa transmisi dayanya.
Hidupkan pompa.
Saluran irigasi siap untuk diope rasikan
Pada pompa torak/plunyer, pem bukaan saluran tekan atau salur an
pelimpah, harus dilakukan, karena apabila tidak dilakukan dapat
menyebabkan saluran te kan menjadi pecah.
Beberapa pompa sudah dileng kapi dengan pengaman, sehing ga pompa
akan mati secara oto matis apabila terjadi tekanan yang berlebihan.

3. Mematikan Pompa
Jangan menutup saluran tekan atau saluran pelimpah
Matikan pompa
Tutup saluran tekan atau salur an pelimpah apabila diperlukan

3.4. Merawat Alat dan Mesin Per kebunan

Perawatan suatu alat perlu dilakukan sebagai upaya untuk menjaga keawet an
dan daya kerja alat yang baik. Perawatan yang teratur dapat meng hindari
gangguan pada saat alat dan mesin digunakan. Di dalam peme liharaan alat dan
mesin sebaiknya mengikuti petunjuk yang dikeluarkan dari pabrik pembuatnya.

3.4.1. Merawat Peralatan Tangan

Perawatan beberapa jenis peralatan tangan dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:

122 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

1. Merawat Gembor

Setelah pemakaian, gembor dicuci bersih dengan air, bila perlu disabun dan
disikat, agar tidak berlumut. Cara penyimpanan digantung atau ditelung kupkan
supaya sisa-sisa air menetes dan cepat kering.

2. Merawat Cangkul

Setelah pemakaian, cangkul dicuci bersih dari sisa-sisa tanah atau kotoran yang
melekat, kalau perlu dicuci dengan menggunakan sikat.
Cangkul dikeringkan dengan cara dijemur beberapa menit, atau dikering anginkan
agar tidak terjadi karatan. Simpan ditempat yang kering dan bersih agar tetap baik
dan siap pakai. Apabila cangkul disimpan dalam waktu lama, mata cangkul dolesi
dengan minyak atau oli bekas.

3. Merawat Sabit/Parang

Setelah sabit digunakan, cucilah sampai bersih dari sisa-sisa tanah yang
menempel atau kotoran lain yang dapat merusak kondisi alat. Tajamkan, bila
berbenturan dengan benda keras. Simpan di tempat yang kering dan bersih,
supaya pada waktu penggunaan berikutnya siap untuk digunakan.

4. Merawat Pisau Okulasi

Perawatan pisau okulasi setelah pemakaian yaitu:


a. Pisau okulasi (tangkai dan mata pisau) setelah digunakan untuk memotong,
biasanya terdapat kotor an berupa getah dan kulit tanaman yang menempel
pada mata pisau. kotoran tersebut harus dibersih kan. Diupayakan mata pisau
okulasi dalam kondisi bersih dan kering.
b. Untuk menjaga ketajaman pisau okulasi dilakukan pengasahan de ngan
menggunakan asahan batu halus.
c. Setelah ditajamkan dan di bersih kan, pisau okulasi disimpan pada tempatnya
(bersih dan kering) agar mudah mencarinya.

5. Merawat Gunting Stek

Perawatan gunting stek setelah pe makaian yaitu harus dijaga agar tetap dalam
kondisi baik dan siap pakai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa:
a. Gunting stek (tangkai dan mata gunting) setelah digunakan untuk memotong,
biasanya kotor oleh getah maupun kulit yang menempel pada mata gunting
stek.
b. Gunting stek (tangkai dan mata pisau) setelah digunakan untuk memotong,
biasanya terdapat kotor an berupa getah dan kulit tanaman yang menempel
pada mata pisau.
c. Kotoran tersebut harus di bersih kan. Diupayakan mata gunting stek dalam
kondisi bersih dan kering.
d. Dalam jangka pendek mata gunting stek akan cepat rusak (aus), untuk itu mata
gunting stek diupayakan dalam kondisi bersih dan kering.

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 123


Agribisnis Tanaman Perkebunan

e. Untuk menjaga ketajaman gunting stek, maka dilakukan pengasahan pada


mata gunting stek dengan menggunakan asahan dari batu yang halus.
f. Setelah dibersihkan gunting stek sebaiknya dilap dengan kain yang kering,
selanjutnya disimpan pada tempat penyimpanan agar tetap baik dan mudah
mencarinya.

6. Merawat Gergaji

Perawatan gergaji setelah pemakaian,


(tangkai gergaji dan gigi gergaji) setelah digunakan, biasanya kotoran berupa
getah serbuk kayu yang menempel pada gergaji. Kotoran tersebut harus
dibersihkan karena apabila gergaji dalam keadaan kotor maka akan
mengakibatkan proses pengkaratan.
a. Untuk menjaga ketajaman gergaji, maka dilakukan pengasahan (pe ngikiran)
pada gigi gergaji dengan menggunakan kikir. Satu demi satu pada gigi gergaji
dikikir hingga tajam
b. Setelah itu gergaji dibersihkan de ngan kain yang bersih dan kering agar
supaya tetap terjaga keber sihan dan ketajamannya, selanjut nya disimpan
pada tempatnya

7. Merawat Garpu

a. Perawatan garpu setelah pemakai an, yaitu dibersihkan menggunakan


air dan disikat sehingga kotoran yang melekat pada mata garpu tidak menjadi
karat.
b. Setelah bersih, garpu tanah dijemur di bawah terik matahari sampai
kering, kemudian disimpan pada tempat penyimpanan.

8. Merawat Sekop

Sekop, setelah digunakan harus dijaga agar tetap dalam kondisi baik dan siap
pakai. Hal-hal yang harus diperhatikan adalah bahwa
a. Setelah sekop selesai digunakan, secepatnya mata sekop dibersih kan dari
kotoran yang melekat. Dengan demikian, dalam jangka waktu tertentu mata
sekop ter hindar dari karat.
b. Setelah dibersihkan, sekop sebaik nya dikeringkan, dengan cara di jemur di
bawah sinar matahari, se lanjutnya disimpan pada tempat penyimpanan yang
bersih dan kering.

3.4.2. Merawat Penyemprot (knap sack sprayer)

Setelah pengoperasian sprayer maka perlu dilakukan penanganan, baik me


nyangkut alatnya maupun bahan yang digunakan.

1. Penanganan Knapsack Sprayer

Beberapa cara perawatan knapsack sprayer yaitu sebagai berikut:

124 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

a. Tangki dicuci menggunakan air sampai bersih, untuk menghilang


kan sisa-sisa bahan kimia. Jika masih ada sisa larutan semprot, semprotkan
ketanaman lain yang memungkinkan atau encerkan kon sentrasinya dengan
menambah air bersih yang cukup banyak dan dibuang di tempat yang kosong
dan jauh dari sumber air.
b. Membersihkan pompa dan penga butnya dengan memompakan
air berulang-ulang sampai yang keluar benar-benar air bersih.
c. Bersihkan bagian luar tangki, be rikut kelengkapannya dan kering
kan.
d. Jika sprayer tidak akan dipakai dalam waktu lama, simpanlah pada
tempat dingin dan kering.

2. Penanganan Bahan Penyemprot

Chapter 1 Tempatkan bekas kemasan pes tisida kosong di tempat yang aman
terhadap aspek lingkungan.
Chapter 2 Simpanlah pestisida yang masih tersisa dengan baik dan aman dari
jangkauan anak.

3. Perawatan Pengabut (Nozzel)

Perawatan nozzel, khususnya yang digunakan pada sprayer manual perlu


dilakukan, karena nozzel pengabut merupakan perlengkapan presisi yang perlu
dirawat dengan baik.

Komponen terpenting dari pengabut dan sering timbul aus yaitu ujung pengabut
(tip). Guna menghindari ter sumbatnya nozzel selalu gunakan saringan, dan harus
dibersihkan se cara taratur. Pengabut (nozzle) di buka, bersihkan saringannya
dengan bensin/minyak tanah, disikat dengan sikat yang halus. Pada saat mencuci
dapat digunakan diterjen untuk me mastikan bahan-bahan kimia dapat larut
tercuci.

Lubang saluran pada ujung nozzel dibersihkan dengan jarum/jarum peniti untuk
menghindari penyumbatan. Pe masangan kembali nozzel dilakukan setelah
bagian yang dicuci menjadi kering. Lihat Gambar 3.40

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 125


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.40. Membersihkan Nozzel

Setelah pemakaian 50 jam, nozzel harus dicek alirannya serta bentuk


semprotannya, jika variasi dan terjadi distorsi melebihi 5 % dari bentuk pe
nyemprotan awal, nozzel harus di ganti. Nozzel yang terbuat dari stain les steel
dapat tahan sampai 150 jam pemakaian, sedangkan yang terbuat dari porselin,
tahan sampai 800 jam.

4. Perawatan Saringan

Mengingat sprayer berfungsi menga butkan cairan maka cairan yang di masukkan
harus benar-benar bersih. Agar cairan seminimal mungkin ke masukan kotoran,
maka dipasang sa ringan. Pemasangan saringan selain ada pada nozzel juga
dipasang di tempat pengisian dan pada laras sem prot.

Saringan-saringan tersebut secara ru tin dibersihkan, dengan cara mem buka dari
tempatnya dicuci dengan deterjen dan menggunakan sikat ha lus. Lihat Gambar
3.41

5. Perawatan Packing

Konstruksi sprayer pada bagian-bagian tertentu harus mudah dilepas, untuk itu
diperlukan packing yang ber fungsi menahan cairan bocor, namun komponen
tersebut dapat dilepas/ dipasang kembali. Packing pada spra yer biasanya
terdapat antara nozzel dan laras semprot, antara kran utama dan slang, antara
slang dan laras, antara laras dan kran tekan, serta pada dudukan pompa.

Packing tersebut perlu diperiksa kon disinya, biasanya jika packing ada kerusakan
ditandai adanya kebocoran pada sambungan tersebut.

Kerusakan yang umum terjadi seperti aus, kering dan kaku, robek. Sprayer yang
disimpan cukup lama, packing menjadi kering dan kaku. Jika packing kering,
cukup direndam air panas ke mudian diolesi pelumas sedikit. Lihat Gambar 3.42.

126 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Gambar 3.41 Saringan pada Sprayer

1
1

2
3

Keterangan :
1. Packing nozzel
2. Packing pompa
3. Packing kran tekan
4. Packing laras
5. Packing slang

Gambar 3.42. Posisi Packing pada Sprayer Manual

Tabel 11. Faktor Penyebab Kerusakan Sprayer dan Penanggulangannya

Gejala Kemungkinan Penyebab Penanggulangan

Saat dipompa tidak Klep pompa aus Ganti klep


ada tekanan Klep pompa mengering Rendam air panas,
diberi pelumas
Posisi pompa pada tangki Kencangkan
kendor

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 127


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Bocor pada pompa Mur packing kendor Kencangkan mur


pompa
Packing aus Packing ganti
Packing kering Rendam air panas,
diberi pelumas
Menaikkan/ Posisi bola pada katup Buka katup periksa
menurunkan tuas kurang pas posisi bolanya
pompa berat
Saringan katup kotor Bersihkan saringan
katup
Sambungan kran, Karet seal kering Rendam air panas,
laras, slang, nozzel diberi pelumas
bocor Karet seal tidak ada Pasang karet seal
Mur pengencang kendor Kencangkan
Karet seal aus Ganti
Nozzel tersumbat Saringat tersumbat Buka nozzel, ber
kotoran sihkan
Lubang nozzel tersumbat Bersihkan
Laras semprot tidak Kran tekan macet Dilumasi
keluar larutan Saringan tersumbat Bersihkan
Slang semprot tidak Kran utama tersumbat Bersihkan kran
keluar larutan Kran utama macet Dilumasi
Tangki kotor Bersihkan tangki
dan periksa saringan
pengisian
Tuas pompa naik Katup pompa bocor Buka pompa,
sendiri periksa katup
Jarum manometer Saluran ke manometer Buka, bersihkan
tidak bergerak tersumbat
Katup pengaman Saluran ke katup Buka, bersihkan
tidak berfungsi pengaman tersumbat
Butiran pengabut Penyetelan pengabut Atur kembali
besar kurang tepat

Gejala Kemungkinan Penyebab Penanggulangan

Saluran penghembus Kran belum dibuka Dibuka kran


tidak keluar kabut Saluran cairan tersumbat Bersihkan

Bocor pada saluran Klem pengencang kendor Kencangkan klem


penghembus

128 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Motor sulit distarter Bahan bakar tidak Periksa tangki, kran


mengalir bahan bakar, saring
an bahan bakar. Jika
ada kotoran, endapan
air bersih kan
Kabel busi kendor Kencangkan kabel
Tuas gas belum pada busi
posisi start Geser tuas ke po sisi
Busi tidak megeluarkan start
api Bersihkan busi, atau
Motor kondisi masih dingin kalau tidak bisa ganti
Kelebihan bahan bakar Atur tuas choke ke
diruang pembakaran posisi tutup
Buka ruang pelam-
pung karburator, cek
dari kelebihan
Motor mendadak Bahan bakar tidak Periksa saluran ba
berhenti mengalir han bakar
Tidak ada pembakaran Periksa kabel busi,
pada busi dan sistem kelistrik an
Pengaturan gas tidak serta kondisi busi
sesuai ketentuan Penambahan
kecepatan sedikit,
demi sedikit dan
dilakukan setelah
motor hidup bebe
rapa saat
Tali starter tidak Pegas starter lepas dari Buka bagian star ter,
kembali dudukan periksa pegas dan
pengaitnya, per baiki
Pegas starter putus Ganti

3.4.3. Merawat Penyemprot


Ber motor Beberapa bagian dari penyemprot ber
motor tidak terdapat pada knapsack
sprayer. Berikut ini akan diuraikan
Perawatan penyemprot bermotor sa cara perawatan dan perbaikan ringan
ma dengan perawatan knapsack untuk beberapa komponen penyem
sprayer. Beberapa hal yang perlu di prot bermotor
perhatikan pada penyemprot bermo
tor adalah pada saat membersihkan, 1. Perawatan Busi
jangan mengguyur secara langsung
pada unit motor
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 129
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Pada sprayer bermotor, busi berfungsi


menghasilkan loncatan bunga api
untuk membakar bahan bakar dalam
silinder. Perawatan busi dilakukan
dengan cara membuka busi dari motor
penggerak dengan menggunakan kun
ci khusus untuk busi. Setelah dibuka,
bersihkan busi dari kotoran bekas
pembakaran dengan ampelas halus,
periksa insulatornya jika pecah atau
kelihatan terbakar. Insulator yang ter
bakar menunjukan busi tersebut harus
diganti. Penggantian busi harus sesuai
dengan ukuran dan jenis yang sama.
Periksa juga kondisi elektrodanya Gambar 3.44. Membuka Saringan Udara
apakah masih kuat terpasang atau
longgar, kemudian cek kerenggangan
elektrodanya, kerenggangan yang di 3. Penyimpanan Sprayer
rekomendasikan antara 0,6 0,8 mm.
Lihat Gambar 3.44 Jika sprayer tidak digunakan dalam
waktu lama, misalnya pada akhir
2. Perawatan Saringan Udara musim maka dalam penyimpanannya
memerlukan perlakuan khusus, yakni:
Sprayer dicuci sampai bersih
Periksa saringan udara dengan cara Tangki dikosongkan, dan bersihkan
membuka dudukannya, jika banyak
kotoran maka perlu dicuci dengan
sabun kemudian bilas dengan air
bersih dan dikeringkan, setelah kering
pasang kembali. Lihat Gambar 3.43.

Gambar 3.43. Pengecekan


Kerenggangan Busi

130 Direktorat Pembinaan SMK (2008)


Agribisnis Tanaman Perkebunan

slang, kran, laras dan nosel


Mur dikendorkan untuk mengu rangi tekanan pada packing
Bagian-bagian bergerak seperti pompa, diberi pelumas
Untuk sprayer bermotor, bahan bakar yang ada dalam tangki, saringan dan
karburator harus dikeluarkan. Bahan bakar yang lama disimpan akan
berkurang karena menguap, mengakibatkan perbandingan campuran bahan
bakar konsentrasinya berubah se hingga motor sulit dihidupkan /distarter.
Disamping itu, bahan ba kar dapat mengendap dan me nimbulkan kerak
sehingga dapat terjadi penyumbatan.
Simpan sprayer di tempat kering, tidak lembab, terhindar dari panas dan
tumpukan barang
Tutup sprayer dengan plastik un tuk menghindari debu dan kotoran
Tempatkan sprayer pada rak khu sus, sehingga terlihat rapi dan aman

4. Administrasi Perawatan

Pencatatan kegiatan perawatan per alatan sprayer/penyemprot adalah penting


untuk mengetahui secara rinci kondisi sprayer dari perawatan yang telah
dilakukan sehingga dapat diputuskan apakah perlu pengganti an atau cukup
diperbaiki saja atau bahkan mengganti sprayer baru.

Tindakan perawatan sprayer/ pe nyemprot harus dicatat dalam kartu khusus


perawatan. Dengan demikian dapat diketahui perkembangan tin dakan perawatan
yang pernah di lakukan. Contoh bentuk kartu pe rawatan sprayer yaitu dapat
dilihat pada Tabel 12, 13, dan 14.

Tabel 12. Form Kartu Perawatan


Sprayer.

Jenis/Model Sprayer: Manual


Otomatis/ML 14
No. Inventaris : Ot.001
No Tanggal Komponen Uraian Kondisi
1 5-11- Nozel Saringan
2005 kotor, karet
seal kering

Tabel 13. Form Kartu Perawatan

KARTU PERAWATAN
Direktorat Pembinaan SMK (2008) 131
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Jenis : Sprayer Otomatis


No. Inventaris : 003/OT/2005
Tahun Pembelian : 1 Agustus 2005

No Tanggal Perlakuan Catatan

Tabel 14. Form Perawatan Pompa


Air
Catatan Pemeliharaan Pompa Air
Merk = . Operator =
Pompa =

Tgl Waktu Durasi Total Catatan


kerja jam Perawatan/
Pompa kerja kerusakan
3.4.4. Merawat Pompa perbaikan

Pompa air perlu mendapat perawat an


yang sebaik-baiknya agar tetap dapat
berfungsi dengan sebaik-baik nya. Pada
perawatan pompa air yang penting
adalah alat tersebut harus terlindung dari pengaruh air hujan, sehingga tidak
terjadi karat yang dapat menimbulkan kerugian. Juga pengaruh cuaca lainnya
yang dapat menimbulkan kerusakan pada pom pa air, misalnya terjadi banjir
sehing ga pompa tergenang, yang dapat menimbulkan arus pendek pada motor
penggerak.

Hal-hal yang perlu diperhatikan da lam merawat pompa air yaitu:


a. Semua bagian pompa yang ber putar, diusahakan secara periodik diberi
pelumas. Misalnya poros baling-baling, poros roda pemutar, poros roda gigi
dan sebagainya.
b. Mur-mur baut diperiksa, kalau ada yang kendur
c. Saringan diperiksa kalau ada yang kotor
d. Jangan dibiarkan pompa kehujan an atau terendam air
e. Setiap akhir masa pemakaian (6 bulan), baling-baling dibersihkan dan semua
bagian mesin dibersih kan
f. Pompa harus selalu dalam keada an bersih

Kerusakan pompa air biasanya di sebabkan oleh banjir sehingga terjadi arus
pendek dan dapat menimbulkan kebakaran dinamo atau empeler. Permasalahan
yang sering terjadi pada pompa dapat dilihat Tabel 15.

Tugas Aplikasi Konsep


132 Direktorat Pembinaan SMK (2008)
Agribisnis Tanaman Perkebunan

Setelah Anda mempelajari peralatan dan mesin yang biasa dipergunakan pada
kegiatan produksi tanaman perkebunan, maka lakukanlah peker jaan dan
jawablah pertanyaan di bawah ini sesuai potensi dan kondisi daerah Anda masing-
masing.

1. Amati dan catatlah peralatan dan mesin yang umum dipergunakan oleh para
pekerja di lapangan pada kegiatan:
Pembiakan tanaman
Pembuatan lubang tanam
Pemeliharaan bibit
Pemeliharaan tanaman
Panen hasil
2. Apakah peralatan dan mesin yang dipergunakan untuk pembukaan lahan
seperti buldozer, excavator dioperasikan oleh tenaga kerja khusus ?
3. Apa yang harus Anda lakukan bila akan menggunakan peralat an dan mesin
pada kegiatan produksi tanaman. Jelaskan !
4. Lakukan pekerjaan kalibrasi alat sprayer/ penyemprot yang Anda miliki atau
milik sekolah. Jelas kan hasil pengalaman tersebut!
Tugas Penyelesaian Masalah

1. Apa yang harus Anda lakukan jika sprayer/penyemprot tidak


menyemprotkan cairan. Jelaskan!
2. Apa yang harus Anda lakukan bila pompa air macet/ tidak hidup. Jelaskan
solusinya!
3. Apa yang harus Anda lakukan agar peralatan dan mesin yang Anda miliki
tahan lama. Jelaskan!

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 133


Tabel 15. Permasalahan Kerusakan Pompa dan Cara Solusinya

Permasalahan Cara memperbaiki

1. Air tidak keluar

a. Rumah pompa berisi udara a. Dipancing lagi


(diulang) sehingga udara keluar
semua
b. Terdapat kebocoran-kebocoran b. Perbaiki bocoran-
pompa, pipa hisap atau bocoran dengan dilas/ mur
sambungan-sambungan diperkuat
c. Penghisapan air terlalu tinggi c. Letak pompa
dipindah pada posisi lebih rendah
d. Pelemparan air terlalu tinggi d. Pompa dipindahkan
ketempat lebih tinggi
e. Ada kerusakan pada baling-baling e. Perbaiki bila rusak
atau kotor (bersihkan bila kotor)
f. Saringan kurang dalam masuk air f. Rendam lebih dalam

2. Kapasitas pompa menurun (air keluar kurang)


a. Ada kebocoran (masih a. Ulangi lagi
ada udara di rumah pompa) pancingan
b. Baling-baling b. Perbaiki/ganti atau
rusak/kotor bersihkan
c. Pengisapan/pelemparan c. Rubah letak pompa,
terlalu tinggi sampai sesuai
d. Ukuran putaran baling- d. Periksa perputaran
baling kurang mesin
e. Ukuran saringan lebih e. Ganti ukuran yang
kecil sesuai

3. Motor tidak hidup


a. Sambungan ke listrik a. Menyambung kabel
terputus atau meng ganti sekring
b. Motor terbakar b. Mengganti motor
atau meng gulung spul

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 134


Agribisnis Tanaman Perkebunan

Direktorat Pembinaan SMK (2008) 135

Anda mungkin juga menyukai