Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM MANAJEMEN ALAT & MESIN

PERTANIAN

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Manajemen Alat &
Mesin Pertanian

Oleh:
Asmaradana Megananda Haliyono 171710201087

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara kepulauan yang mempunyai banyak
pernduduk. Mayoritas penduduk di Indonesia mempunyai pekerjaan sebagai
petani. Hal itu dikarenakan banyaknya lahan persawahan yang membentang dari
ujung ke ujung negeri ini.
Salah satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari kegiatan bercocok tanam
oleh petani adalah peran alat dan mesin pertanian. Adanya alat dan mesin
pertanian bisa menunjang kebutuhan pasar akan hasil pertanian. Suatu proses
bercocok tanam tanpa menggunakan alat dan mesin pertanian relatif akan lambat
dalam menghasilkan panen, hal ini dikarenakan metode yang digunakan masih
tradisional. Di Indonesia kini, para petani sudah banyak yang beralih
menggunakan teknologi-teknologi modern hasil perkembangan dibidang alat dan
mesin pertanian. Contohnya dulu membajak sawah menggunakan kerbau atau sapi
tetapi kini sudah banyak yang berlaih menggunakan traktor, meskipun tidak dapat
dipungkiri di jaman sekarang masih ada yang membajak menggunakan kerbau
atau sapi.
Pengaruh perkembangan alat dan mesin pertanian terhadap meningkatnya
laju panen yang dihasilkan sudah terbukti. Jadi adanya alat dan mesin pertanian
perlu terus dikembangkan dan diperluas penggunaannya seiring waktu agar tujuan
dari pertanian Indonesia dapat tercapai.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui jenis-jenis alat perbengkelan;
b. Untuk mengetahui bagian-bagian dari alat perbengkelan;
c. Untuk mengetahui macam-macam fungsi alat perbengkelan
1.3 Manfaat
Adapaun Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
a. Dapat mengenal jenis-jenis alat perbengkelan
b. Dapat mengoperasikan macam-macam alat perbengkelan
c. Dapat mengenal fungsi dari alat perbengkelan
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya


memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani. Begitu banyaknya pulau dan
daratan membuat bidang pertanian berkembang dengan sangat pesat. Dukungan
iklim dan cuaca yang baik juga menjadi faktor pendorong kemajuan sektor
pertanian. Upaya meningkatkan hasil pertanian, menggunakan alat dan mesin
pertanian merupakan solusi yang tepat. (Qurrotu A’ayuni ,2017)
Perbengkelan pertanian sangat membutuhkan pengelompokan alat kerja,
hal ini dilakukukan untuk mendukung semua proses kegiatan secara optimum.
Pengelompokan alat didasarkan pada fungsi dari alat tersebut sehingga para
pekerja bengkel tidak menggunakan alat diluar fungsi dari alat yang digunakan.
(Daniel, dkk, 2012).
Kondisi bengkel yang diharapkan yaitu suasana nyaman, bersih, tertib dan
indah, kondisi peralatan yang baik dan siap pakai, peralatan tersusun sesuai
tempatnya, cukup penerangan dan ventilasi, bangunan ruang praktis/bengkel
terpelihara baik, tidak bocor, semua pintu dan jendela aman, halaman dan taman
terpelihara baik, instalasi listrik yang memadai dan aman, sistem sirkulasi
peralatan aman dan lancar. Instalasi air terjamin, lancar, bersih dan sehat, tersedia
alat pemadam kebakaran (Daryanto, 2007).
BAB 3. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Penelitian ini akan dilaksanakan pada Tanggal 6 Maret 2019 sampai selesai.
Praktikum dilakukan di Laboratorium Alat & Mesin Pertanian Jurusan Teknik
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Jember.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada pengamatan ini yaitu:
Alat: Bahan:
a. Laptop a. Alat Perbengkelan
b. Buku
c. Bolpoin

3.3 Flowchart Praktikum


BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Kikir

Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk pengikisan benda
kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan penyayatan untuk meratakan dan
menghaluskan suatu bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat bidang-bidang
berbentuk dan sebagainya. Adapun jenis-jenis kikir sebagai berikut:

a. Kikir bulat bentuk bulatnya pada ujungnya makin mengecil. Fungsinya


untuk menghaluskan dan menambah diameter bidang bulat.
b. Kikir setengah bulat, fungsinya untuk menghaluskan, meratakan dan
membuat bidang cekung.
c. Kikir kotak, fungsinya membuat rata dan menyiku antara bidang satu
dengan bidang lainnya.

4.2 Mistar Baja

Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan
dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada
yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan
sentimeter/milimeter. Fungsi dari mistar baja antara lain: mengukur lebar,
mengukur tebal serta, memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja.

4.3 Mistar Penyiku

Mistar penyiku adalah alat ukur dan juga alat gambar yang dapat
digunakan untuk memeriksa atau mengukur sudut, menarik garis, dan memeriksa
kerataan suatu bidang. Fungsi penyiku adalah untuk mengetahui sudut yang
dibentuk pada benda kerja adalah tepat 90 derajat, memeriksa ketegaklurusan dan
kesikuan suatu benda dan memeriksa kesejajaran garis dan alat bantu dalam
membuat garis pada benda kerja.

4.4 Tang

Tang adalah alat yg digunakan untuk memegang benda kerja. Tang terbuat
dari baja dan pemegangnya dilapisi dengan karet keras. Berikut adalah jenis-jenis
tang:

a. Tang kombinasi, tang kombinasi digunakan untuk memegang,


melonggarkan mur atau baut dan memotong benda kerja, misal kawat
penghantar. Penggunaan tang kombinasi tidak boleh memotong kabel
dengan cara tang dipukul dengan palu, karena akan merusak palu.
b. Tang potong. Tang potong khusus dipakai untuk memotong kawat/kabel.
c. Tang buaya, rahangnya yang bergerigi untuk mengunci dan melepas baut.
Jika ukuran baut besar, tang dapat diatur sesuai ukuran baut.

4.5 Palu

Palu adalah alat yang digunakan untuk memberikan tumbukan kepada


benda. Palu umum digunakan untuk memaku, memperbaiki suatu benda,
penempaan logam dan menghancurkan suatu objek. Palu dirancang untuk tujuan
tertentu dengan variasi dalam bentuk dan struktur. Bentuk umum palu terdiri dari
gagang palu dan kepala palu, dengan sebagian besar berat berada di kepala palu.
Berikut adalah jenis-jenis palu:

a. Palu bulat, palu ini adalah jenis palu yang paling sering kita lihat dan
gunakan. Palu ini memiliki dua ujung bentuk yang berbeda dan tentunya
juga fungsi yang berbeda. Untuk bagian yang datar biasanya berfungsi
untuk memukul benda kerja atau memaku dan bisa juga untuk
menghancurkan sesuatu. Untuk bagian yang berbentuk bulat berfungsi
untuk membuat cekungan pada benda kerja.
b. Palu karet, palu karet biasanya dipakai untuk pekerjaan plat, palu ini
biasanya kita gunakan untuk meratakan permukaan benda kerja datar
diatas meja mesin frais. Palu ini memiliki kelebihan yaitu tekanan yang
ditimbulkan oleh palu ini tidak terlalu besar jika dibandigkan dengan palu
yang terbuat dari besi.
c. Palu plastik, palu plastik ini merupakan palu yang paling ringan. Palu ini
digunakan untuk memukul atau juga bisa meratakan benda yang lunak,
tujuanya untuk menghindari benda kerja yang lunak dari kerusakan, patah
atau goresan.
d. Palu paku, palu ini memiliki satu bagian yang rata dan satu bagian yang
berbentuk seperti cakar elang menghadap ke bawah, dimana pada bagian
tengah itu dapat difungsikan untuk mencabut paku sama seperti tang.
e. Palu kerak, palu ini digunakan untuk membersihkan kerak-kerak dari hasil
pengelasan. Palu ini memiliki bentuk kepala yang lancip.

4.6 Gerinda

Gerinda adalah salah satu mesin perkakas yang digunakan untuk


mengasah/memotong ataupun menggerus benda kerja dengan tujuan atau
kebutuhan tertentu. Prinsip kerja mesin gerinda adalah batu gerinda berputar
bersentuhan dengan benda kerja sehingga terjadi pengikisan, penajaman,
pengasahan, atau pemotongan.

4.7 Mata Gerinda

Mesin Gerinda dalam pengoperasiannya menggunakan Mata Gerinda atau


Batu Gerinda, dimana mata potongnya berjumlah banyak dan digunakan untuk
kemampuan dalam penggunaan untuk mengasah maupun sebagai alat potong
benda kerja. Dari berbagai macam bentuk mata gerinda, berikut jenis – jenis serta
fungsinya:

a. Mata gerinda asah, atau biasa disebut dengan Grinding Wheel ini
berfungsi untuk mengikis permukaan logam, baik pada besi, baja, maupun
stainless steel.
b. Mata gerinda fleksibel, mata batu gerinda ini biasanya digunakan untuk
mengikis permukaan logam khusus pada area-area yang terbatas/sempit.
Mata gerinda fleksibel ini juga dapat digunakan untuk memotong logam.
c. Mata batu gerinda potong, mata batu ini berfungsi untuk melakukan
pemotongan pada media logam, baik untuk besi mildsteel, baja, hingga
stainless steel, tentunya dengan menyesuaikan spesifikasi pada produk
tersebut.
d. Mata gerinda potong keramik, pisau potong keramik ini memiliki dua
jenis, yaitu jenis basah dan jenis kering. Sesuai dengan namanya pisau ini
berfungsi untuk memotong keramik.

4.8 Kacamata

Kacamata Safety merupakan kacamata pelindung yang menutupi area


disekitar mata. Kacamata safety dapat melindungi mata dari debu, dan percikan
bahan kimia cair. Fungsi kacamata safety adalah untuk melindungi mata saat
sedang bekerja agar tidak terkena partikel–partikel kecil seperti debu, radiasi, dll,
dan juga melindungi mata dari sinar yang menyilaukan seperti pada saat
mengelas.

4.9 Roll Meter

Adalah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan panjang mulai 3–50
meter. Roll Meter lebih dengan dengan sebutan meteran atau dikenal dengan pita
ukur. Roll Meter ini pada umumnya dibuat dari bahan plastik atau plat besi tipis.
Satuan yang dipakai dalam Roll Meter yaitu mm atau cm, feet tau inch.

4.10 Bor Tangan


Bor tangan adalah mesin bor yang pengoperasiannya dengan
menggunakan tangan dan bentuknya mirip pistol. Bor tangan biasanya digunakan
untuk melubangi kayu, tembok maupun pelat logam. Khusus mesin bor ini selain
digunakan untuk membuat lubang juga bisa digunakan untuk mengencangkan
baut maupun melepas baut karena dilengkapi 2 putaran yaitu kanan dan kiri.

4.11 Mata Bor Tangan

Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang efisien. Mata bor yang
paling sering digunakan adalah bor spiral, karena daya hantarnya yang baik,
penyaluran serpih (geram) yang baik karena alur-alurnya yang berbentuk sekrup,
sudut-sudut sayat yang menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa
mengubah diameter bor.

4.12 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai


seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Kegunaan jangka sorong adalah: untuk mengukur suatu
benda dari sisi luar dengan cara diapit; untuk mengukur sisi dalam suatu benda
yang biasanya berupa lubang (pada pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak terlihat
pada gambar karena berada di sisi pemegang.

4.13 Ragum

Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan
dikikir, dipahat, digergaji, ditap, di-sney, dan lain lain. Dengan memutar tangkai
(handle) ragum, maka mulut ragum akan menjepit atau membuka/melepas benda
kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harus dijaga jangan sampai
rusak akibat terpahat, terkikir dan lain sebagainya.

4.14 Gergaji Searah

Gergaji jenis ini dipakai untuk memotong serta membelah balok kayu.
Mata gergaji terlihat besar seperti alat pahat yang berguna untuk mengikis serta
kayu. Gergaji ini didesain untuk memotong kayu dengan jalur searah. Mata
gergaji pada gergaji ini tidak bisa diganti, apabila sudah tidak lagi tajam maka
mesti di asah menggunakan kikir khusus.

4.15 Alat Pengukur Ulir


Alat pengukur ulir dirancang untuk mengukur jarak ulir mur atau baut.
Alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan profil yang berbeda, dan nilainya
tercantum pada setiap bilahnya.

4.16 Penembak Rivet

Penembak rivet adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyatukan dua
buah benda kerja. Biasany benda kerja yang disatukan menggunakan alat ini
berdiameter tipis, seperti plat.

4.17 Las Potong

Las potong adalah proses penyambungan logam dengan logam


(pengelasan) yang menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar,
prosesnya adalah membakar bahan bakar yang telah dibakar gas dengan oksigen
(O2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu sekitar 3.500 °C yang dapat
mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar dapat
digunakan gas-gas asetilen, propana atau hidrogen.

4.18 Masker Bengkel

Masker bengkel merupakan alat yang digunakan untuk melindungi mulut


dan hidung ketika melakukan kerja agar terhindar dari debu atau kotoran hasil
kerja.

4.19 Senai Ulir

Snei adalah alat untuk membuat ulir luar pada batang silindris.Snei
berbentuk cakram dengan lubang berulir ditengah (pusat). Awal ulir pada kedua
sisinya dichamper sehingga membentuk tirus, untuk memusatkan alat pemotong
ulir tersebut pada benda kerja dan mempermudah awal proses pemotongan.

4.20 Tatah Pahat

Tatah pahat merupakan alat yang digunakan untuk memotong, mengupas,


melubangi benda kerja yang terbuat dari bahan kayu.
BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
a. Bengkel pertanian merupakan tempat untuk melakukan pembuatan,
perbaikan, penyimpanan dan perawatan berbagai alat mesin pertanian.
b. Semua alat dan mesin memerlukan perawatan yang akan mengurangi
resiko rusaknya alat dan mesin tersebut.

5.2 Saran
Sebaiknya peralatan bengkel yang sudah rusak diperbaiki, atau diganti
sehingga lebih memudahkan pekerjaan dalam bengkel nantinya, praktikan juga
harus tetap menjaga kebersihan dalam bengkel agar lebih nyaman.
DAFTAR PUSTAKA

A’ayuni, Qurrotu. 2017. Alat dan Mesin Pertanian di Desa Gluranploso


Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Pdf. Universitas
Muhammadiyah Gresik.
Daniel, dkk. 2012. Buku Ajar: Mata Kuliah Perbengkelan Pertanian. Pdf.
Universitas Hasanuddin.
Daryanto. 1987. Alat Pengikat Pada Elemen Mesin. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai