Anda di halaman 1dari 10

Peralatan Belah Stasioner

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Alat Perkakas


Dosen Pengampu :
Budi Siswanto, S.Pd., M.Ars.

Disusun Oleh :
1. Agustin Poncowati (K1513004)
2. Ilham Aji Prayogo (K1513040)
3. Tyas Larasati (K1513076)


PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap pekerjaan pada pekerjaan konstruksi memerlukan bantuan beberapa peralatan
yang sesuai. Peralatan ini kemudian disebut sebagai alat perkakas yang membantu pekerja
dalam menyelesaikan setiap bagian pekerjaannya.
Keberadaan alat-alat pertukangan yang memadai sangatlah penting. Sebab
keberadaan peralatan yang memadai ini akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi
pengerjaan atau efisiensi proses pembangunan yakni bisa lebih menghemat waktu dan biaya.
Apalagi, penggunanya terampil dalam menggunakan alat-alat pertukangan tersebut.
Peralatan-peralatan ini memiliki berbagai fungsi sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan. Misalnya dalam pekerjaan kayu, terdapat alat pemotong, pembelah, penanda, dan
sebagainya. Setiap fungsi tersebut juga memiliki beragam alat sesuai dengan jenisnya.
Jenis-jenis alat perkakas dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu stasioner, tradisional
dan portabel. Pada jenis stasioner, alat perkakas menetap dan tidak mudah dipindah-
pindahkan. Sedangkan untuk alat perkakas portabel lebih mudah dipindah-pindahkan. Alat
perkakas tradisional lebih mengacu pada peralatan perkakas yang mudah digunakan dan
manual.
Peralatan perkakas yang sangat penting dan sangat dasar adalah peralatan perkakas
pada pekerjaan kayu. Di dalam pekerjaan kayu, terdapat peralatan kayu khusus untuk
membelah. Di lapangan, kita sering melihat peralatan-peralatan membelah yang termasuk
jenis tradisional dan portabel namun kita jarang megetahui peralatan membelah stasioner.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka yang menjadi permasalahan dan diungkapkan
dalam makalah ini adalah :
a. Apa sajakah alat perkakas pembelah stasioner?
b. Bagaimanakah cara menggunakan alat tersebut?
c. Bagaimanakah keselamatan kerja dalam menggunakan alat tersebut?
d. Bagaimanakah cara merawat alat tersebut?

C. Batasan Masalah
Agar masalah yang dikemukakan terarah pada sasaran maka perlu dibatasi, yaitu
berkaitan dengan peralatan kayu untuk membelah stasioner.

D. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
a. Menyebutkan peralatan perkakas pembelah stasioner
b. Menjelaskan mengenai cara penggunaan alat perkakas pembelah stasioner
c. Menjelaskan mengenai keselamatan kerja alat perkakas pembelah stasioner
d. Menjelaskan mengenai cara perawatan alat perkakas pembelah stasioner

E. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah untuk menambah
pengetahuan mengenai peralatan perkakas pembelah stasioner.

BAB II
GERGAJI BELAH STASIONER


A. Peralatan Belah Stasioner
Peralatan belah adalah peralatan yang berfungsi untuk membelah suatu benda. Peralatan
belah yang biasa kita tahu adalah gergaji. Gergaji yang berfungsi untuk membelah suatu benda
disebut sebagai gergaji belah.
Peralatan belah stasioner adalah peralatan yang berfungsi untuk membelah yang tidak
mudah untuk dipindah-pindahkan. Peralatan ini lebih modern karena umumnya menggunakan
mesin dengan teknologi yang lebih baik atau lebih canggih dari peralatan pendahulunya atau
yang biasa kita sebut peralatan belah tradisional.
Peralatan belah stasioner adalah peralatan yang berupa gergaji belah yang tidak mudah
dipindah-pindahkan. Peralatan belah stasioner yang umum kita dengar di telinga kita salah
satunya adalah gergaji bundar bermeja.

B. Gergaji Bundar Bermeja
Mesin gergaji bundar bermeja dalah mesin gergaji bundar yang daun gergajinya dapat
dinaik turunkan pada permukaan daun meja. Daun meja pada gergaji bundar bermeja terletak
pada rangka yang terbuat dari besi tulangan. Gergaji belah digunakan untuk membelah kayu
pada ukuran yang cukup presisi.
Toleransi ukuran hanya disisakan antara 1 - 2 mm. Bahkan pada penyetelan dan
pengoperasian mesin yang benar akan menghasilkan hasil penggergajian yang sangat halus dan
hanya perlu proses pengamplasan.

Gambar 1.1 Bagian Mesin Gergaji Bundar Bermeja
Bentuk dari mesin gergaji bundar bermeja-meja berbeda-beda tergantung merk pembuat
mesin tersebut. Berikut ini bagian-bagian mesin gergaji bundar bermeja:
1. Meja kerja
Meja kerja merupaka tempat meletakkan benda kerja yang akan dibelah. Jangan
meletakkan benda kerja yang tidak dimaksudkan dikerjakan pada mesin. Letakkan
benda kerja lainnya di dalam pallet terpisah.
2. Penghantar
Penghantar berfungsi untuk menghantarkan benda kerja ke arah yang berlawanan
dengan putaran gergaji. Penghantar ini harus senantiasa siku (bersudut 90) terhadap
meja kerja.
3. Bilah gergaji
Gergaji belah dengan bentuk mata gigi, khusus di desain untuk membelah kayu.
Terhubung pada motor penggerak yang terletak di bawah meja kerja.
4. Pisau Belah
Pisau belah berfungsi untuk menahan lemparan balik dari putaran bilah gergaji.
Jarak antara pisau belah dengan lingkaran paling luar gergaji harus diatur pada jarak
yang tepat antara 2-4 mm. Pisau belah juga berfungsi agar bilah gergaji tidak terjepit
pada waktu kita membelah kayu yang panjang sehingga bisa mengurangi resiko
burnt mark pada kayu hasil pembelahan.
Pisau belah harus lebih rendah 3-4 mm dari ujung paling tinggi gergaji sehingga
benda kerja bisa dengan lancar dibelah.
5. Penutup gergaji
Penutup gergaji digunakan sebagai alat pengaman dan pelindung mata gergaji
terutama pada waktu membelah kayu yang tebal. Pengaman ini sebaiknya selalu
diletakkan di atas gergaji pada waktu mesin dijalankan karena juga bisa berfungsi
untuk menahan lemparan balik.
Sesuai dengan arah putaran gergaji, terdapat daya dorong yang kuat ke atas
permukaan meja. namun hal ini telah dihindari dengan adanya pisau belah. Penutup
gergaji membantu apabila ada serpihan kecil yang bisa 'lolos' dari pisau belah
sehingga melindungi operator.
Penutup ini juga berfungis untuk menghisap debu atau serbuk gergaji karena
terhubung langsung dengan dust collector.
6. Pengatur ketinggian gergaji
Pengatur ketinggian gergaji ini berfungsi untuk menentukan ketinggian bilah gergaji
sesuai dengan ketebalan kayu atau papan yang akan dibelah.
7. Pengatur Sudut
Pengatur sudut berfungsi untuk mengatur sudut kemiringan bilah gergaji untuk
membelah kayu dengan sudut kemiringan tertentu.
Langkah kerja:
a. Siapkan kayu pekerjaan yang telah diberi ukuran atau gambar.
b. Pasang daun gergaji pembelah pada mesin.
c. Periksalah apakah daun gergaji tegak lurus terhadap meja.
d. Periksalah, apakah penganatar pembelah sudah tegak lurus terhadap meja.
e. Tentukan tinggi daun gergaji.
f. Ukur jarak dari gigi daun gergaji sebelah dalam sampai penghantar pembelah
menurut ukurarn kayu yang diinginkan.
g. Berdirilah di sebelah kiri daun gergaji.
h. Periksalah agar di atas meja jangan ada alat-alat lain yang tidak terpakai.
i. Atur tudung daun gergaji.
j. Hidupkan mesin.
k. Dorong kayu dengan kecepatan yang merata.

C. Perawatan Peralatan
Agar peralatan yang kita gunakan tetap dalam kondisi baik untuk digunakan hingga
beberapa waktu yang lama, kita perlu melakukan perawatan terhadap alat tersebut. Berikut
adalah cara merawat gergaji:
1. Sehabis digunakan, bersihkan dari segala kotoran pada meja, di dalam sekitar daun
gergaji, dan tempat keluarnya serbuk kayu gergajian yang ada dengan menggunakan
kompresor.
2. Apabila pada daun gergaji terdapat kotoran yang melekat bersihkan dengan kain
basah, scrapper atau sikat kawat sampai bersih.
3. Mata gergaji diberi pelindung dari plastik atau bahan lain.
4. Untuk menjaga ketajaman mata gergaji saat digunakan, hindari menggergaji besi,
beton, atau batu (umumnya terjadi secara tidak sengaja). Untuk itu, singkirkan paku
dari kayu sebelum Anda menggergajinya.
5. Untuk mencegah karat, gosok mata gergaji dengan lilin atau oleskan cairan antikarat.
6. Tutuplah dengan kain penutupnya saat menyimpan.

D. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja adalah salah satu upaya untuk mencegah kejadian tak terduga atau
kecelakaan saat bekerja. Keselamatan kerja ini perlu diperhatikan dan dilaksanakan agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. Berikut ini adalah keselamatan kerja saat bekerja dengan
menggunakan mesin gergaji bundar bermejaa:
1. Jika tudung pengaman tidak dipasang, tangan harus selalu jauh dari putaran daun
gergaji.
2. Matika sakelar pada waktu mengganti daun gergaji.
3. Alat pengaman harus selalu terpasang secara baik.
4. Gunakan daun gergaji yang tajam sesuai dengan fungsinya.
5. Harus selalu diperiksa pengantar pembelah sebelum mengoperasikan mesin.
6. Jangan berdiri lurus putaran daun gergaji.
7. Di atas meja hanya ada benda kerja, tidak boleh ada potongan-potongan kayu yang lain.
8. Apabila daun gergaji tumpul, harus segera diganti dengan yang masih tajam.
9. Gunakan daun gergaji pembelah pada waktu membelah kayu.
10. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan mesin yang sedang dihadapi.
11. Jangan mengganggu orang yang sedang mengoperasikan mesin gergaji.
12. Pakailah pakaian kerja agar lebih aman.
13. Pengantar digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan.
14. Jika daun gergaji terlalu panas, dan bergoyang biarkan berputar sampai dingin.
15. Tidak diperkenankan membantu orang yang sedang mengoperasikan mesin, apabila
tidak diminta.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Peralatan pembelah stasioner adalah alat belah yang tidak mudah dipindah-pindahkan.
Alat ini misalnya gergaji bundar bermeja. Cara menggunakan alat ini sangat sederhana namun
kita perlu memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja saat menggunakannya. Agar mesin
gergaji bundar bermeja yang kita punya dapat awet dan tetap dapat digunakan hingga waktu
yang lama, kita perlu merawat alat tersebut seperti yag telah dijelaskan pada bab II.

B. Saran
Agar tidak mengalami kecelakaan dalam penggunaan alat-alat belah kayu, pekerja harus
selalu memperhatikan prosedur keselamatan kerja yang telah dijelaskan di atas.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Bagian Penting Mesin Gergaji Belah. URL: http://www.tentangkayu.com/2008/03/
bagian-penting-mesin-gergaji-belah.html. Diakses pada 10 Maret 2014.
Anonim. Pemilihan Gergaji, URL: http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/
31363/3c52f6545f88f5f14b283a9fee41e80e. Diakses pada 10 Maret 2014
Anonim. Rancangan Kerja dan Tata Letak. URL: http://elisa.ugm.ac.id/user/
archive/download/31367/1d49f5b946e9c3bb1bbef648d8b2a8a3. Diakses pada 10 Maret 2014.
Haekal Chandra. Alat-alat Pertukangan, URL: http://rimbakita.blogspot.com/2013/01/
peralatan-mebel.html. Diakses pada 10 Maret 2014.
Mahrento Wira. Modul Ilmu Perkakas Teknik Konstruksi Kayu SMKN 2 Sragen. Sragen: 2011.

Anda mungkin juga menyukai