Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang kami buat berjudul
“Perancangn Screw Press” .Dalam penulisan makalah ini kami banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Yang telah membantu kami dalam penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di
karenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Screw press merupakan suatu alat yang sering digunakan dalam dunia Industri, baik
industri besar, menengah dan juga industri kecil. Screw press tidak hanya digunakan dalam
pengolahan CPO, pembuatan makanan juga mesin press ini sering digunakan, sebagai contoh
pemerasan air tebu.

Screw press adalah alat yang sangat penting dalam pabrik kelapa sawit, sebab apabila
screw press ini mengalami masalah, maka pengolahan pengepresan minyak CPO jadi
terganggu dan mengakibatkan hasil minyak CPO yang dihasilkan menjadi lebih sedikit dan
pemisahan antara cangkang dengan fibre tidak maksimal.

B. Perumusan Masalah

Pada penulisan makalah ini kami membatasi masalah-masalah yang mencakup :

1. Apa komponen yang terdapat pada Mesin Screw Press?


2. Bagaimana perancangan Mesin Srew Press?
3. Bagaimana Prinsip Kerja Mesin Screw Press?
C. Tujuan
1. Mengetahui komponen yang terdapat dalam mesin Screw Press
2. Untuk mengetahui bagaimana proses perancangan mesin screw press
3. Mengetahui prinsip kerja msin screw press
D. Manfaat
1. menambah wawasan pemikiran yang didapat di lapangan sehingga dapat
menyelesaikan segala masalah di lapangan maupun di dunia kerja nanti
2. Para pembaca guna menambah pengetahuan dan pengalaman.
E. Teknik Pengumpulan Data
mencari buku-buku yang ada dalam kampus Politeknik Negeri Medan maupun dari
sumber- sumber lain dari luar yang berkaitan dengan perancangan mesin screw press
tersebut.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 2
BAB II

TEORI DASAR

A. Pengertian
Screw press merupakan pengepressan terhadap Berondolan yang homogen untuk
mendapatkan rendemen yang maksimal dan Nut pecah yang minimal. Screw press
juga merupakan mesin yang melanjutkan proses pemisahan minyak dari digester yang
terdiri dari double screw yang membawa massa press keluar dan diaplikasikan tekanan
lawan yang berasal dari hydraulic double cone.
Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dan
telah dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah
diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed
screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ).
Oleh adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga
melalui lubang – lubang press cage minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Selanjutnya
minyak menuju stasiun klarifikasi, sedangkan ampas dan biji masuk ke stasiun kernel.

B. Pembagian Jenis Screw Press


 Terdapat 2 tipe mesin press yang digunakan dalam pabrik kelapa sawit, antara
lain:
1. Batch Press
Dalam batch press bahan yang ditekan menggunakan logam plunger. Plunger
yang baik dipindahkan secara manual dengan menggunakan motor.
Alat yang digunakan dalam penekannnya adalah press spindle atau tekanan
hidrolik untuk memindahkan plunger. Tekanan yang lebih tinggi dapat dicapai
dengan menggunakan sistem Hidrolik.

2. Screw Press
Alat pengepress seperti ini menggunakan putaran dari double screw press dan
cage press untuk mengekstraksikan minyak keluar dari gumpalan fibre atau serat
yang telah dilumatkan di Digester. Pengekstraksian minyak ini juga dibantu

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 3
dengan adanya tekanan kedepan dari adjusting cone dengan pemanfaatan tenaga
hidrolik.

Gambar Screw Press

Screw press terdiri dari single shaft dan double shaft yang memiliki
kemampuan press yang berbeda-beda, dimana alat press yang double
shaft umumnya kapasitasnya lebih tinggi dari single shaft
Macam-macam dan proses kerja dari Screw press di Pabrik kelapa sawit
1. Tipe Speichim
2. Tipe Usine de Wecker
3. Tipe Stork
Ketiga jenis alat ini mempunyai fungsi yang berbeda – beda dalam proses
pengepressan, pengaruh yang sangat signifikan adalah terhadap Efisiensi
pengepressan.
1. Tipe Speichim
Alat tipe speichim memiliki feed srew, sehingga kontinuitas dan jumlah bahan
yang masuk konstan dibandingkan dengan adonan yang masuk berdasarkan
gravitasi. Kontinuitas adonan yang masuk kedalam screw press mempengaruhi
volume ulir yang paralel dengan penekanan ampas, jika kosong maka tekanan
akan kurang dan oil losses dalam ampas akan tinggi. Pembuatan Screw Press yang
menggunakan feed srew, disamping pengisian yang efektif juga melakukan
pengempaan pendahuluan dengan tekanan rendah sehingga minyak keluar. Selain
itu juga penggunaan feed screw akan menimbulkan pertambahan investasi dan
biaya perwatan yang lebih besar.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 4
2. Tipe Usine de Wecker
Sedangkan Usine de Wecker tidak dilengkapi dengan feed screw.

3. Tipe Stork
Type Stork memproduksikan alat press yang terdiri dari alat yang
menggunakan feed screw dan tanpa menggunakan feed screw.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Komponen Screw Press


Pada proses perancangan Screw Press terdapat komponen yang mendukung dalam
proses perancangan.
1. Double screw

Double screw terbuat dari bahan baja tuang dengan ukuran yang berbeda
tergantung kapasitas olah yang dilayani. Satuan kapasitas screw press adalah Ton
TBS/Jam. Umumnya dalam membeli spare part screw dipasaran ditentukan jam kerja
yang mampu dicapai alat tersebut hingga penggantian berikutnya (kecuali jika screw
patah). Umumnya screw yang dijual dapat bekerja dengan baik hingga 2000 jam
kerja, Bentuk screw persis seperti ulir yang kita kenal namun dengan bentuk
penampang ulir persegi dengan ketebalan lebih dari 1,5 inchi (terutama bagian ujung)
dengan jarak pitch lebih kurang 10 cm atau dapat digambarkan seperti conveyor yang
dibuat dari baja tuang dengan ketebalan yang mampu menerima tekanan nominal 60
bar secara kontiniu. Bagian tengah screw dibuat lubang tempat as pikul menopang
seluruh berat sendiri screw. ujung as pikul dihubungkan ke primary shaft dan
secondory shaft. Screw dapat berputar karena bagian pangkal screw dilengkapi aur
pasak yang bersesuaian dengan alur pasak di primary dan secondary shaft. Primary
dan secondary saft dihubungkan dengan gear conection yang langsung menyatu
dengan shaft.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 6
2. Press silinder

Press Silinder atau disebut juga press cage yang terbuat dari plat baja yang
diperkuat dengan tulangan plat mild steel setebal 8 mm. Press silinder berbentuk kaca
mata yang bagian tengahnya terhubung. Press silinder dapat juga disebut saringan,
dimana fibre/serabut daging buah sawit tidak terikut ke cairan minyak yang telah
dipress. Press silinder memiliki lubang yang sangat banyak, diameter lubang
bervariasi umumnya berdiameter antara 4-6 mm, Penahan press silinder sering disebut
(kacamata, karena memang seperti kaca mata) yang terbuat dari plat baja dengan
ketebalan 15 mm ditopang dengan sejumlah baut yang mampu menopang tekanan 50-
60 bar. jam kerja press silinder pada umumnya 4.000 jam

3. Casing/Body

Casing/Body screw press terbuat dari plat mild steel dengan tebal 10 mm
berbentuk kotak dengan dilengkapi pintu sebelah kanan, kiri dan atas. Dibagian atas
ada 2 pintu yaitu 1 pintu untuk melihat kondisi press silinder & satu pintu/lubang
untuk menghubungkan screw press dengan corong umpan dari digester. Bagian
belakang digunakan sebagai tempat bearing untuk menumpu shaft yang harus ter seal
dengan baik sehingga minyak pelumas dari gearbox tidak bercampur dengan CPO.
Body screw press harus ditumpu diatas pondasi yang umumnya terbuat dari U profil
100 mm. ada yang melapisi bagian lantai body screw press yang berfungsi untuk
menampung minyak sawit dengan plat stain less steel. Bagian depan screw press
dilengkapi body untuk menopang hydraulic double cone dan dihubungkan dengan
sisten engsel sehingga memudahkan saat perbaikan screw press.

4. Gear Box

Gear box terdapat dibagian belakang body screw press yang didalam nya terdapat
primary dan secondary screw yang dihubungkan dengan gear agar putaran double
screw saling berlawanan arah. permasalahan yang sering terjadi di gear box yaitu
sering patahnya bearing as akibat over pressure/kelebihan tekanan, minyak pelumas
kurang bahkan mungkin juga akibat kualitas bearing yang tidak sesuai. Di sisi
gearbox umumnya dilengkapi dengan selang sight glass untuk melihat level pelumas

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 7
dari luar dan dilengkapi dengan lubang intip dibagian atas untuk melihat kondisi
bearing.

5. Hidrolik Double Cone

Hydraulic Double Cone merupakan alat yang ditambahkan ke sistem screw press
untuk memberikan tekanan lawan terhadap daya dorong double screw di fibre
kempa,dengan ditekannya ampas kempa oleh hydraulic double cone maka minyak
akan keluar dari massa pressed melalui press silinder. Hydraulic double cone
perangkat penting untuk mengendalikan losis minyak namun disisi lain bisa
membahayakan peralatan jika tekanannya berlebihan. sistem pengaturan tekanan
sudah otomatis berdasarkan amper meter elektromotor screw press yang diset antara
30-35 amper atau berdasarkan tekanan hydraulic di barometer antara 50-60 bar.

Permasalahan yang sering muncul dihydraulic double cone yaitu :

1. sering bocornya sambungan selang


2. tidak disiplinnya pelumasan bantalan luncur batang cone
3. kebersihan panel dari debu
4. sulitnya tenaga mekanik yang handal untuk memperbaiki sistem otomatis jika
rusak.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 8
B. Tekanan kerja Screw Press
1. Tekanan Berlawanan
Pengerak poros screw press dilakukan dengan electromotoryang dipindahkan
dengan belt, gigi dan hydroulic. Power dengan putaran sebesar 19-12 rpm untuk
menggerakkan alat screw. Efektifitas tekanan ini tergantung pada tekanan tahanan
lawan pada adjusting cone. Tekanan padaHydraulic Cone yang sesuai untuk “Single
Stage Pressing” diberikan tekanan pada tahap awal 40-50 bar dan pada Double
Pressing menggunakan tekanan pertama 30-35 bar dan pada pengepressan kedua
diberi tekanan 40-50 bar
Untuk menurunkan kadar minyak dalam ampas, tekanan lawan dinaikkan dengan
mengatur Cone, hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu ditemukan persentase
biji pecah yang tinggi dan dapat mempercepat kerusakan Screw Press, bahkan dapat
menyebabkan terbakarnya Electromotor .
Tekanan kerja Cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar
minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji pecah sudah berkurang. Oleh sebab itu
pengoperasian screw press hendaknya dipertimbangkan keuntungan dan kerugian
yang diakibatkannya.
Tujuan menstabilkan tekanan pressan adalah :
a. Memperkecil kehilangan minyak dalam ampas, dengan meratanya adonan masuk
kedalam screw press yang diimbangi dengan tekanan stabil maka ekstraksi minyak
akan lebih sempurna, dengan demikian kehilangan minyak akan lebih rendah.
b. Menurunkan jumlah biji pecah, semakin tinggi variasi tekanan dalam screw press
maka jumlah biji pecah semakin tinggi.
c. Memperpanjang umur teknis. Umur teknis alat seperti crew, cylinder press dan
electromotor lebih tahan lama karena kurangnya goncangan elektrik dan mekanis.

C. Cara Kerja Mesin Screw Press


Motor listrik sebagai sumber gerakan yang berfungsi untuk menggerakkan mesin
double screw press. Screw press dihidupkan melalui panel kendali sekaligus system
hidroliknya, lalu dimasukkan air panas dengan suhu 9000C melalui pipa masuk (pipe
inlet). Motor listrik hidup memutar pulli melalui poros motor dengan daya 30 KW dengan

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 9
putaran 1475 rpm. Pulli menggerakkan sabuk menghantarkan putaran ke pulli yang
terpasang pada poros yang menghubungkan ke gear reduser,dan gear reduser digerakkan
poros utama yang dihubungkan dengan kopling. Poros utama menggerakkan roda gigi
perantara yang mengakibatkan kedua poros berulir akan bergerak berlawanan arah
dengan putaran yang sama.
Pada bagian akhir ulir terdapat dua buah konus yang digerakkan dengan bantuan
sistem hidrolik dengan gerakan maju mundur sesuai dengan tekanan yang dibutuhkan
yang bertujuan untuk meningkatkan hasil pengepresan dan tekanannya sebesar 30-50 bar.
Minyak yang dihasilkan oleh mesin press dialirkan ke oil vibrating screnn dan
kemudian dialirkan ke crude oil tank untuk diproses lebih lanjut, sedangkan serabut dan
biji buah sawit yang masih mengandung 4% minyak dialirkan ke cake breaker
conveyor untuk proses selanjutnya. Motor listrik memutar poros screw press yang
direduksi (dikurangkan) putarannya dari 1475 menjadi 12 rpm melalui speed reduser.
Pada mesin ini worm screw press memiliki peranan utama yang mendorong dan
menekan kelapa sawit supaya terjadi pemerasan. Buah sawit yang telah dihancurkan
pada digester diperas akibat gaya tekan yang ditimbulkan antara screw, casing (press
cage), dan cone. Screw press mendapatkan tenaga putaran dari motor listrik berdaya 22
KW, putaran 1450 rpm yang direduksikan melalui Gear Box hingga mencapai 9 -11 rpm
dan disalurkan melalui 2 buah worm screw press. Press cage atau casing memiliki lubang
penyaringan sebanyak 32.000 buah diseluruh sisinya. Cone mendapatkan daya tekan dari
pompa hidrolik sebesar 30-40 bar.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 10
Klasifikasi mesin Screw press:
 Kapasitas : 10 ton
 Tekanan Konus : 30 – 40 Bar
 Putaran Poros : 9 -11 rpm
 Jumlah ulir :4
 Berat worm screw : 100 kg
Dalam Menentukan kapasitas Screw Press Ada Beberapa hal yang perlu di perhatikan yaitu:
 Massa buah yang masuk kedalam digester dan screw press.
 Screw press harus terisi penuh untuk memperoleh efisiensi penekanan sehingga
minyak yang dihasilkan akan banyak.
Dari kondisi di atas maka kapasitas screw press dapat di hitung dengan menggunakan rumus:
 Q = % berondolan X kapasitas olah Mesin Screw press
Misalkan % berondolan = 60 %
Massa screw press = 10 ton/ jam
Maka,Q= X 10 ton/ jam

Q = 6 ton / jam
= 6000 kg/ jam
Selain itu kita juga harus mengetahui volume aliran, untuk mengetahui volume aliaran Kita
harus mengetahui berapa harga massa jenis buah kelapa sawit, dari data yg di dapat harga
massa jenis buah kelapa sawit = 641 kg/m3. Oleh karena itu volume aliran pada screw press
adalah:
Valiran = Q / 
= 6000 kg/jam : 641 kg/ m3
=9.36 m3/jam

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 11
D. Analisa Gaya pada Screw Press
 Gaya Torsi
Screw Press berguna untuk memindahkan buah hasilke arah keluar (outlet),
dengan adanya penyempitan di daerah konus akan menyebabkan pemerasan pada
buah tersebut sehingga minyak keluar dari daging buah

Ukuran Screw
Daerah paling kritis yang sering menjadi area keausan terjadi pada ujung screw (dari
survei),Diasumsikan titk kritis tersebut terjadi pada jarak maksimal 10 mm dari sisi
terluar screw.

Daerah paling kritis yang sering menjadi area keausan

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 12
Pembebanan Pada Screw Press

Gambar di atas menunjukkan kondisi pembebanan rata-rata pada jarak r dari sumbu
poros. Gaya F merupakan penjumlahan gaya aksial berupa gaya tekan yang terjadi
pada screw. P adalah gaya yang bekerja untuk memindahkan beban (material kelapa sawit).
Gaya N adalah gaya normal, sebagai akibat dari gaya tekan material terhadap screw. Gaya
µN adalah gaya gesek yang terjadi pada permukaan kontak material kelapa sawit dan
permukaan screw. Gaya normal dihitung dengan mempertimbangkan faktor pembebanan
yang mengindikasikan jumlah total permukaan kontak screw dengan material.

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 13
E. Tegangan Pada Screw Press
Ada dua bentuk tegangan yang terjadi pada screw press yaitu tegangan lentur dan
tegangan geser.

Rumus mencari Tegangan Geser :


=
Dengan :  : tegangan geser
D : gaya geser (gaya lintang)
S : statis momen
b : lebar bidang geser
Ix : momen inersia
Rumus mencari Tegangan Lentur
=
Dengan :  : tegangan Lentur
Y : jarak tegangan yang ditinjau ke garis netral
Ix : momen inersia terhadap sumbu x
M : momen luar

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dari hasil perancangan di atas maka, dapat disimpulkan screw press banyak
digunakan dalam industri terutama industri pengolahan kelapa sawit.
2. Selain itu dengan adanya perancangan screw press kita dapat mengetahui seberapa
besar kapasitas suatu bahan yang bisa diproses pada screw press
3. mengetahui kegunaan screw press yg sebenarnya.

B. Saran

Sebaiknya lebih banyak menyediakan situs – situs yang berhubungan dengan


perancangan screw press

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 15
DAFTAR PUSTAKA

http://intisawit.blogspot.com/search/label/Press%20Station
http://pabrik-sawit.blogspot.com/2010/08/alat-pabrik-kelapa-sawit-screw-press.html

TEKNIK PENGOLAHA KELAPA SAWIT


PERANCANGAN SCREW PRESS Page 16

Anda mungkin juga menyukai