Metrok (ngrambet)
a. gagang
b. mata pisau
Ngarambet adalah kegiatan penyiangan padi setelah ngalandak. Kegiatan ini dilakukan kurang
lebih 1 mg setelah ngalandak, dilakukan oleh ibu tani tanpa menggunakan alat bertujuan
mencabut gulma yang tidak terjangkau oleh landakan. Kelemahannya adalah tangan menjadi
sakit ketika tanahnya kering.
METROK adalah alat ngarambet dengan cara kerja dikerok. Alat ini merupakan inovasi baru
yang diciptakan untuk mempermudah kerja penyiangan padi .
Perawatan alat
Dalam merawat alat ini cukup dengan mencunci setelah digunakan kemudian dilap dan disimpan
ditempat yang aman agar jauh dari jangkaun anak anak.
2. Spreyer menggunakan mesin tenaga pengerak untuk mengendalikan gulma pada padi
Kemanpuan kerja
Alat ini menpunyai kemanpuan kerja yang cukup tinggi karna di gerakkan oleh mesin
pengerak dan dalam pengerjaan sangat cepat karna dalam penggunaan tidak perlu lagi
menggunakan pompa dalam mengendalikan hama yang menyerang pada penbudidayaan
tanaman padi.
prinsip Cara kerja
Prinsip kerja alat penyemprot handsprayer adalah memecah cairan menjadi butiran partikel halus
yang menyerupai kabut. Dengan bentuk dan ukuran yang halus ini maka pemakaian pestisida
akan efektif dan merata ke seluruh permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk memperoleh
butiran halus, biasanya dilakukan dengan menggunakan proses pembentukan partikel dengan
menggunakan tekanan (hydraulic atomization), yakni cairan di dalam tangki dipompa sehingga
mempunyai tekanan yang tinggi, dan akhirnya mengalir melalui selang karet menuju ke alat
pengabut. Cairan dengan tekanan tinggi dan mengalir melalui celah yang sempit dari alat
pengabut, sehingga cairan akan pecah menjadi partikel-partikel yang sangat halus.
Perawatan alat
Dalam merwat alat ini cukup dengan dicuci dengan air bersih kemudian dikeringkan dan
disimpan ditempat yang terhindar dari jangkaun anak anak.
Perawatan alat
Dalam melakukan perawatan terhadap alat ini cukup dibersihkan dan dijauhkan dari jangakauan
anak anak.
Penanaman kedelai dengan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) sering dilakukan petani,
karena dengan sistem ini tidak diperlukan biaya pengolahan tanah dan juga penanaman dapat
segera dilakukan setelah musim tanam padi. Dalam kenyataannya karena tidak diolah maka
gulma, khususnya dari golongan gramineae (rumput-rumputan) akan segera tumbuh sebelum
bibit kedelai tumbuh tinggi. Kalau ini dibiarkan, maka gulma tersebut akan mendominasi
pertumbuhan kedelai, sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi.
Untuk menghindari kondisi seperti ini biasanya petani mulai melakukan penyiangan setelah
tanaman kedelai berumur 15 hari dengan cara mencangkul gulma yang tumbuh diantara tanaman
kedelai. Pekerjaan ini memerlukan biaya dan tenaga yang cukup besar, sehingga sistim
penanaman TOTyang bertujuan untuk menghemat biaya pengolahan tanah tidak akan efektif.
Kelompok tani “ Sari Makmur “ merupakan salah satu kelompok tani yang sebagian besar
anggota kelompok taninya dalam menanam kedelai menerapkan sistim tanam TOT. Kendala
utama pada sistim ini adalah munculnya gulma sebelum tanaman kedelai tumbuh tinggi.
Sehingga kalau gulma ini dibiarkan, maka akan menggangu pertumbuhan bibit kedelai. Dengan
demikian penyiangan gulma pada sistim Tanam TOT harus dilakukan. Penyiangan gulma ini
dilakukan dengan memborongkan dengan dengan biaya sekitar Rp. 350.000,-/ha.
Dengan pertimbangan seperti tersebut di atas maka keberadaan alat penyiang gulma
tanaman kedelai pada sistim tanaman TOT akan sangat diharapkan oleh petani untuk
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman sehingga hasil panen akan meningkat.
PERUMUSAN MASALAH
Penanaman kedelai dengan sistim tanam TOT mempunyai kelemahan yaitu:
a. Gulma tumbuh subur sebelum tanam kedelai tumbuh tinggi sehingga kalau dibiarkan akan
mengganggu pertumbuhan tanamant kedelai
b. Pemupukan tanaman akan kurang efektif apabila dengan tumbuhnya gulma disekitar
tanaman.
c. Penyiangan gulma memerlukan biaya sekitar Rp. 350,000,-/ha
TINJAUAN PUSTAKA
Gulma
Gulma adalah tumbuhan yang tumbuhnya salah tempat. Sebagai tumbuhan, gulma selalu
berada disekitar tanaman yang dibudidayakan dan berasosiasi dengannya secara khas. Gulma
tumbuhan yang mudah tumbuh pada setiap tempat yang berbeda-beda, mulai dari tempat yang
miskin nutrisi sampai yang kaya nutrisi. Sifat inilah yang membedakan gulma dengan tanaman
yang dibudidayakan. Kemampuan gulma mengadakan regenerasi besar sekali, khususnya pada
gulma perennial. Gulma perennial dapat menyebar dengan cara vegetatif. Luasnya penyebaran
karena daun dapat dimodifikasikan , demikian pula pada bagian-bagian lain. Disamping itu,
gulma juga dapat membentuk biji dalam jumlah banyak sehingga gulma cepat berkembang biak.
Secara fisik, gulma bersaing dengan tanaman budidaya untuk ruang, cahaya dan secar
kimiawi untuk air, nutrisi, gas-gas penting, dan dalam peristiwa allelopati. Persaingan dapat
berlangsung bila komponen yang dibutuhkan oleh, baik gulma maupun tanaman budidaya,
berada pada jumlah yang patut diperebutkan (Adisarwanto T.,1999).
Penanaman Kedelai
Ada dua macam cara yang biasa dipraktekkan para petani dalam menanam Kedelai, yaitu
dengan menabur dan membuat tugalan. Menanam dengan cara menabur mengandung beberapa
kelemahan, antara lain pertumbuhan tanaman tidak seragam dan tidak merata, sebagian benih
dapat tumbuh pesat, yang lain kerdil, bahkan ada pula yang sama sekali tidak tubuh. Disamping
itu ada tanaman yang tumbuh mengelompok, sebaliknya ada pula tanaman yang tumbuh terpisah.
Kelemahan lain ialah bahwa kebutuhan bibit sangat banyak. Kelebihan menanam dengan cara
tugalan adalah jarak tanam bisa diatur, sehingga jumlah biji yang dibutuhkan dapat
diperhitungkan sebelumnya, pertumbuhan tanaman seragam.
Jarak tanam pada penanam dengan membuat tugalan berkisar antara 20 – 40 cm. jarak tanam
hendaknya diatur, agur tanaman memperoleh raung tumbuh yang seragam dan mudah disiangi.
Jarak tanam Kedelai tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan sifat tanaman yang
bersangkutan. Pada tanah yang subur, jarak tanam lebih renggang, dan sebaliknya pada tanah
tandus jarak tanaman dapat dirapatkan. Jarak tanam pada penanam benih Kedelai berdasarkan
tipe pertumbuhan tegak dapat diperpendek, sebaliknya pada penanaman benih dengan tipe
pertumbuhan agak condong (batang bercabang banyak) jarak tanam diusahakan agak panjang,
supaya pertumbuhan tanaman yang satu tidak terganggu tanaman yang lain.
Pemeliharaan Kedelai
Usaha pemeliharaan sebaiknya sejak awal, dimulai dengan pemeliharaan tanah sebelum biji
Kedelai ditanam, sebab apabila tanah yang telah diolah itu dibiarkan selama kurang lebih dua
minggu, kemungkinan besar tanah hasil olahan tadi sudah ditumbuhi guma (tumbuhan liar) yang
biasanya mulai tumbuh 10 – 15 hari setelah pengolahan tanah. Oleh karena itu, pemeliharaan
tanah mutlak perlu dilakukan sebaik-baiknya. Dalam pemeliharaan tanaman Kedelai beberpa hal
yang perlu diperhatikan ialah: penyiangan
Penyiangan Gulma Kedelai
Menyiangi berarti mencabuti rumput atau tanaman penganggu lain, kemudian
membenamkannya ke dalam tanah agar tidak dapat tumbuh lagi. Rumput-rumput yang tidak
disiangi akan sangat merugikan karena:
merintangi perkembangan akar dan bakal buah
menghisap garam-garam mineral ataupun pupuk
menghisap air dari dalam tanah
mengganggu masuknya sinar matahari dan pengolaan.
Penyiangan pertama dilakukan sebelum biji ditanam agar pada saat biji ditanam dapat tumbuh
dan tidak terganggu akar-akar rumput. Tanaman Kedelai yang baru tumbuh sangat peka terhadap
lingkungan seperti gangguan gulma, hujan lebat, hama dan sebagainya.
Penyiangan berikutnya dilakukan setelah tanaman berumur 3 – 4 minggu, sebab pada saat itu
biasanya rumput telah tumbuh lagi memenuhi areal tanaman. Penyiangan yang baik dapat
dilakukan sampai ke akar-akarnya, dapat pula disertai dengan mendangir, yakni menggemburkan
tanah dengan cara mengaduk dan membolak-balik tanah. Pendangiran tanah perlu dilakukan agar
tanah yang telah memadat akibat hujan lebat menjadi gembur dan lembab kembali sehigga akar
dapat berkembang dengan leluasa dan peredaran udara serta air tidak terhalang.
Alat Penyiang
Penyiangan biasanya dilakukan secara mekanis, yakni dengan membongkar gulma dengan
menggunakan cangkul atau brujul (alat untuk melubangi tanah, berbentuk seperti garu, ditarik
oleh ternak). Penyiangan dengan menggunakan cangkul pada umumnya lebih baik karena
dengan cara ini penyiangan dapat dilakukan dengan teliti meskipun hasilnya sedikit dan
memakan banyak waktu. Sebaliknya penyiangan dengan menggunakan brujul lebih cepat, tetapi
hasilnya kurang baik karena tanaman sering rusak terinjak-injak oleh ternak yang menarik brujul.
Kalau gulma yang tumbuh sangat banyak, perlu dilakukan penyiangan ketiga yakni saat Kedelai
berumur 60 hari. Penyiangan tidak boleh dilakukan waktu Kedelai sedang berbunga karena akan
mengakibatkan bunga rontok.