Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN

PRAKTIKUM FISIOLOGI DAN TEKNOLOGI PASCA PANEN

ACARA IV

PENGARUH KMnO4 , CaCl2 , CaC2 , dan ETHYL DALAM PROSES


PEMATANGAN BUAH

NAMA : BQ. IMROATUSSOLIHAH

NIM : J1B018018

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSTRI

UNIVERSITAS MATARAM

2019/2020

1
A. Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui pengaruh KOH,


CaC2, dan etilen pada proses pematangan buah (apel, wortel, mangga, dan
pisang).

B. Tinjauan Pustaka

Buah memiliki masa simpan yang relatif rendah sehingga buah di kenal
sebagai bahan pangan yanag cepat dan rusak dan hal ini sangat berpengaruh
terhadap kualitas masa simpan buah.mutu simpan buah sangat erat kaitannya
dengan peroses respirasi dan transpirasi selama penaganan dan penyimpanan
dimana akan menyebabkan susut pasca panen seperti susut fisik yang di ukur
dengan berat susut kualitas karna perubahan wujud (kenampakan),cita rasa,warna
atu tekstur yng menyebabkan bahan pangan kurang di sukai konsumen ;susut
nilai gizi yang berpengaruh terhadap kualitas buah.mutu sipan buah akan brtahan
lebih lama jika laju respirasi rendah dan transpirasi dapat di cegah dengan
menigkatkan kelebaban relatif ,menurunkan suhu ruang .pada umumnya kualitas
yang mempunyai umur simpan pendek mempunyai laju respirasi tinggi atu peka
terhadap suhu rendah (Tranggono,2011).

Berbagai hasil penelitian mengenai metode memperpanjang daya simpan


buah-buahan segar telah banyak di hasilkan ,misalnnya sistem pengemasan
atmosfer termodifikasi yang biasa di kombinasikan dengan penyimpanan pada
suhu rendah (dingin) ataupun dengan bahan penunda kematangan.penggunaan
pegemasan yang sesuai sebagai kemasan sekunder juga mampu memperpanjang
umur simpan buah- buahan. Pengemasan dengan sistem MAP dengan
penggunnan bahan penyerap etilen berupa KMnO4. meski cara ini
membutuhkan tambahan biaya,tetapi kondisi atmosfir yang di inginkan lebih
cepat tercapai,sehingga masa simpaan dapat di perpanjang dan dapat di lakukan
penataan distribusi pemasaran yang lebih luas (irwati,2002).

2
Penggunan penyerap etllen telah di lakukan untuk memperpanjang maka
simpan buah.zat kimia atu bahan campuraan sebagai tempat pembawa (carrller)
KMnO4 banyak di aplikasikan untuk memperpanjang masa simpan buah-
buahan.pengguna KMnO4 pada vermil kulit dengan konsentrasi sebesar 400 9/1
dapat memperpanjang masa simpan buah pisang dan pengguna larutan KMnO4
pada butiran tanah liat dengan konsentrasi 30 gram/kg buah segar dapat
mempertahankan masa simpan pisang raja bulu sampai 18 hari disimpan pada
suhu kamar (27-30°C).mekanisme penyerapan atau pegikatan etlleen yang
dihasilkan buah-buahan terjadi karena MKnO4 sebagai pengoksidasi atau
mengikat atllen degan memecah ikatan rangkap yang ada senyawa etllen menjadi
bentuk etllen gllkol dan mangan dioksida (Santosa, 2010).

Salah satu cara memperpanjang lama umur simpan buah naga untuk
mempertahankan kandungan vitamin c adalah dengan memberikan bahan kimia
secara eksogen, yaitu pemberian kalsium kelorida (CaCl2), kalsium (Ca) telah
diketahui dapat memperpanjang daya simpan buah melalui penghambatan
pemasakan buah. Adanya garam kalsium akan menghambat proses hidrolisis
pati. Garam-garam kalsium banyak digunakan untuk memperkuat jarian buah
dan sayur. Garam kalsium mempunyai sifat mudah larut dalam air, sehingga
dengan adanya CaCl2 dalam larutan. Maka ion Ca2+ akan memperkuat dinding
sel dan akan menghambat hidrolisis yang menyebabkan pemecahan pectin dan
pati (Faqioh, 2014).

Kalsium karbida dipasarkan dalam bentuk bubuk berwarna hitam keabu-


abuan dan secara komersial digunakan sebagai bahan untuk proses pengelasan,
tetapi di negara-negara berkembang digunakan sebagai bahan pemacu
pematangan buah. Kalsium karbida (CaC2) jika dilarutkan di dalam air akan
mengeluarkan gas asetilen. Buah yang dimatangkan dengan kalsium karbida
akan mempunyai tekstur dan warna yang baik, tetapi aromanya kurang disukai.
Penggunaan kalsium karbida saat ini sudah berkurang terutama di negara-negara

3
maju karena dapat membahayakan bagi kesehatan disebabkan racun arsenik dan
phosporus yang terkandung di dalamnya (Murtadha, 2012).

C. Metode Penelitian
1. Alat-alat Praktikum
Adapun alat-alat yang digunakan pada praktikum ini diantaranya
timbangan analitik, lemari pendingin, penjepit buah, kantung plastic, kertas
saring dan penetrometer.
2. Bahan-bahan Praktikum
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada praktikum ini diantaranya
wortel, apel, pisang, manga, larutan KMnO4 jenuh dan KOH.
3. Prosedur Kerja

KOH/CaC2

Ditimbang 5 gram

Dibungkus dengan kertas saring

Dimasukkan dalam plastik


bersamaan dengan bahan

Diberi perlakuan (terbuka,tertutup)

Disimpan selama 7 hari

Diamati hari ke 0,3 dan 7

4
D. Hasil Pengamatan dan Perhitungan

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Pengaruh KOH Dalam Proses Pematangan


Buah

Ko warna tekstur bentuk


Kon
kom ndi
n disi
odit si
o plas 0 3 7 0 3 7 0 3 7
i suh
tik
u
1 Ape terb Ka Hijau hijau Hijau ke Ker Aga bula bula bula
. l uka mar kekun ras as k t t t
ingan luna
k
Din Hijau hijau Hijau ke Ker kera bula bula Bul
gin kekun ras as s t t at
ingan
tertuKa Hijau Hijau hijau ke Ker kera bula bula Bul
tup mar ras as s t t at
Din Hijau Hijau Hijau ke Ker kera bula bula bula
gin kecok kecok kecok ras as s t t t
elatan elatan elatan
2 Wor Terb Ka Orany Orany Cokel ke Aga Lun Lon Lon Lon
. tel uka mar e e at ras k ak jon jon jon
kehita lun g g g
man ak
Din Orany orany Orany ke Ker Aga Lon Lon Lon
gin e e e ras as k jon jon jon
kehita kera g g g
man s
tertu Ka Orany Orany Orany ke Aga Aga Lon Lon Lon
tup mar e e e ras k k jon jon jon
kehita kecok lun kera g g g
man elatan ak s
Din Orany orany Orany ke Ker Ker Lon Lon Lon
gin e e e ras as as jon jon jon

5
g g g
3 Man Terb Ka Hijau Hijau Hijau ke Lun
San Ova Ova Ova
. ga uka mar kehita kekun ras ak
gat l l l
man ingan luna
k
Din Hijau Hijau Hijau ke Aga Lun Ova Ova Ova
gin kecok ras k ak l l l
elatan lun
ak
tertu Ka Hijau Hijau Hijau ke Lun San Ova Ova Ova
tup mar kekun pucat ras ak gat l l l
ingan luna
k
Din Hijau Hijau Hijau ke Aga Lun Ova Ova Ova
gin berca berca ras k ak l l l
k k lun
cokela cokela ak
t t
4 Pisa Terb Ka Hijau Hijau Hitam ke Le kera Lon Lon Lon
. ng uka mar kekun kehta kekun ras mb s jon jon jon
ingan man ingan ek g g g
bera
ir
Din Hijau Hijau Kehit ke Aga Aga Lon Lon Loj
gin kehita aman ras k k jon jon ong
man lun luna g g
ak k
tertu Ka Hijau Hijau Hitam A Le Le Lon Lon Lon
tup mar kehita kekun ga mb mbe jon jon jon
man ingan k ek k g g g
lu bera
na ir
k
Din Hijau Hijau Hijau A Aga Lun Lon Lon Lon
gin kehita kehita ga k ak jon jon jon
man man k lun g g g
lu ak
na

6
k

Tabel 3. 2 hasil pengamatan pengaruh CaC2 dalam proses pematangan buah


Ko warna Tekstur Bentuk
Kon
ndi
n kom disi si
o oditi plast 0 3 7 0 3 7 0 3 7
suh
ik
u

1 Apel terbu Ka Hij Hijau Cokel Ke Aga Lun Bul Bul Bul
. ka mar au at ras k ak at at at
mu pekat lun
da ak

Din Hij Hijau Hijau Ke Ker Ker Bul Bul Bul


gin au ras as as at at at
mu
da

tertu Ka Hij Hijau Cokel Ke Ker Lun Bul Bul Bul


tup mar au at ras as ak at at at
mu pekat
da

Din Hij Kuni Hijau Ke ker Aga Bul Bul Bul


gin au ng ras as k at at at
mu kehija luna
da uan k

2 Wor Terb Ka Ora Oran Orany Ke Le Aga Lon Lon Lon


. tel uka mar nye ye e ras m k jong jong jong
kehita bek lem
man bek

Din Ora Oran Orany Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin nye ye e ras as as jong jong jong

tertu Ka Ora Oran Orany Ke Aga Lem Lon Lon Lon


mar nye ye e ras k

7
tup lem bek jong jong jong
bek

Din Ora Oran Orany Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin nye ye e ras as as jong jong jong
pekat

3 Man Terb Ka Hij Hijau Hijau Ke Lun Lun Ova Ova Ova
. ga uka mar au kekun ras ak ak l l l
ingan

Din Hij Hijau Hijau Ke Aga Aga Ova Ova Ova


gin au ras k k l l l
lun luna
ak k

tertu Ka Hij Hijau Hijau Ke Lun Lun Ova Ova Ova


tup mar au tua ras ak ak l l l

Din Hij Hijau Hijau Ke Aga Lun Ova Ova Ova


gin au ras k ak l l l
lun
ak

4 Pisa Terb Ka Hij Hijau Kunin Ke Lun Lun Lon Lon Lon
. ng uka mar au kehita g ras ak ak jong jong jong
man kehita
man

Din Hij Hijau Hijau Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin au kehita kehita ras as as jong jong jong
man man

tertu Ka Hij Hijau Hijau Ke Aga Lun Lon Lon Lon


tup mar au ras k ak jong jong jong
lun
ak

Din Hij Hita Hijau Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin au m kehita ras as as jong jong jong
kehija man

8
uan

E. Pembahasan

Pematangan adalah proses perubahan susunan yang terjadi dari tingkat


akhir pertumbuhan dan perkembangan yang terus menerus akan menyebabkan
kelayuan dan menetukan kualitas, yang ditandai dengan perubahan komposisi,
warna, tekstur dan sifat sensorik lainnya. Buah digolngkan menjadi dua
kelompok , yaitu; 1)buah yang tidak mengalami pematangan ketika sudah dipetik
(non-klimaterik) dan 2) buah yang dapat dipanen dalam keadaan optimaldan akan
melanjutkan proses pematangan ketika sudah dipetik atau buah klimaterik. Non-
klimaterik, bauh akan memproduksi ethilen dalam jumlah yang sangat sedikit dan
tidak merespon perlakuan terhadap ethilen kecuali dalam proses degreening
(perombakan klorofil) sehingga harus dipanen dalam keadaan matang optimal
yang menentukan kualitas flavor seperti pada ketimun, jeruk, nenas. Sedangkan
yang klimaterik, buah akan mengahsilakn ethilen dalam jumlah besar untuk proses
pematangannya dan perlakuan dengan ethilen dapat mempengaruhi aktivitas
respirasinya menjadi lebih meningkat seperti buah apel, pisang,manga (Irawati,
2002).

Respirasi pada buah dalam sayuran dan masih berlangsung setelah panen,
sampai buah dan sayur tersebut membusuk. Buah klimaterik adalah buah yang
mengalami kenaikan produksi CO2 SECARA mendadak, kemudian menurun
secara cepat. Buah klimaterik mengalami peningkatan laju respirasi pada akhir
fase kemasakan. Sedangkan pada buah non klimaterik tidak terjadi peningkatan
laju respirasi pada akhir fase pematangan, sehingga tidak mampu melanjutka
proses pematangan (perubahan fisiologis) ketika terlepas dari tanaman.
Penyimpanan pada suhu rendah dapat dapat mengurangi laju respirasi, pada suhu

9
lebih rendah dari suhu optimum, metabolism akan berjalan kurang sempurna
bahkan berhenti sama sekali (Widya, 2008).

Penambahan karbit pada pematangan buah menyebabkan konsentrasi etilen


menjadi meningkat. Hal tersebut menyebabkan kecepatan pematangan buah pun
bertambah. Semakin besar konsentrasi gas etilen semakin cepat pula proses
stimulasi respirasi pada buah. Selain itu juga, etilen dapat menghilangakan zata-zat
berupa protein yang mengahambat pemasakan buah. Karbit berfungsi sebagai
etilen buatan pada bauah mempercepat proses pematangan sehingga akan
meningaktakan nialai ph buah selama penyimpanan.

Kalium pemangat (KMnO4) merupakan senyawa yang memiliki sifat


sebagai oksidator yang kuat, senyawa digunakan sebagai bahan penunda
kematangan karena kemampuannya mengoksidasi etilen yang merupakan hormone
pematangan menjadi etilen glikol. Proses pengikatan etilen ini terjadi karena
KMnO4 sebagai pengoksida dapat bereaksi atau menikat etilen dengan cara
memecah ikatan rangkap yang ada pada senyawa etilen menjadi bentuk glikol dan
mangan dioksida. KMnO4 bersifat ditak menguap sehingga dapat disimpan
berdekatan dengan buah tanpa menimbulkan kerusakan buah. Kemasan atmosfier
termodifikasi (MAP) merupakan salah satu teknik ideal da dikenal mempunyai
potensi besar untuk meperpanjang umur simpan dengan kalium pemangat.

Penyimpanan suhu rendah pada buah yang stabil dapat memepertahankan


tekstur alami karena pendinginan atau penyimpanan pada suhu rendah dapat
mengahambat atau mengurangi laju respirasi dan transpirasi atau kehilangan air.
Penyimapan pada suhu dingin, namun sesekali difluktasikan atau diekspose pada
suhu ruang menyebabkan penuruna mutu fisik/organoleftik dan mnialai gizi yang
lebih cepat dibandingkan suhu stabil.penyimapanan pada suhu ruang (dibiarkan
sesuai dengan suhu lingkungan). Hal ini menyebabkan penurunan mutu

10
fisik/organoleftik dan mnialai gizi yang lebih cepat diikuti dengan proses
pembusukan (Julianti, 2004).

Berdasarkan praktikum ini digunakan 4 sampel yaitu apel, wortel, maggga


dan piasang. Keempat sampel tersebuat diberikan perlakuan yang berbeda-beda
untk mengatahui laju pematangannya. Penyimpana apel, wortel, manga dan
pisang dalkukan dengan penambahan KOH , CaC2 yang disimpan pada plastic
terbuak dan palstik tertutup dengan suhu kamar dan suhu dingin selama 7 hari.
Hasil pengamatan yang diproleh pada perlakuan KOH terhadap warna, tekstur dan
bentuk. Sampel apel dengan kondisi plastic terbuka yang disimpan dpada suhu
kamar, pada hari ke -0 warna buah yaitu hijau dengan tekstur keras dan bentuk
bulat, pada hari ke-3 tidak terjadi perubahan dari kenampakan awalnya hanya saja
pada hari ke-7 warna buah berubah menjadi hijau kekuningandengan tekstur agak
lunak. Penyimpanan pada suhu dingin juga hanya terjadi perubahan pada hari ke-3
yaitu warna yang berubah menjadi hijau kekuningan.

Selanjutnya dengan kondisi plastic tertutup yang disimpan pada suhu


kamar tidak tidak terjadi perubahan baik dari hari ke-3 maupun hari ke-7.
Penyimpanan pada suhu dingin juga tidak terjadi perubahan dari segi warna,
tekstur dan bentuk baik dari hari ke-3 maupun hari ke-7. Sampel wortel dengan
kodisi plastik terbua yang disimpan pada suhu kamar, pada hari ke-0 warnanya
oranye dengan tekstur keras dan bentuk lonjong, pada hari ke-3 terjadi perubahan
menjadi oranye kehitaman dengan tekstur agak lunak dan pada hari ke-7 semakin
berubah warna menjadi cokelat dan teskturnya menjadi lunak. Penyimpanan pada
suhu dingin dari hari ke-0 hingga hari ke-7 hanya terjadi perubahan yang minim
pada hari ke-7 yaitu warna menjadi oranye kecoklatan dengan tekstur agak keras.

Selanjutnya dengan kodisi plastic tertutup yang disimpan pada suhu kamar
terjadi perubahan pada hari ke-3 warna menjadi oranye kehitaman dengan tekstur
agak lunak dan pada hari ke-7 warna berubah lagi menjadi oranye kecoklatan

11
dengan tekstur agak keras. Penyimpanan pada suhu dingin tidak terjadi
perubahandari hari ke-3 hingga hari ke-7.

Hasil untuk sampel mangga dengan kondisi plastic terbuka yang disimpan
pada suhu kamar, pada hari ke-0 warna hijau dengan tekstur keras dan bentuk
oval, pada hari ke-3 terjadi perubahan warna menjadi hijau kehitaman denagn
tekstur semakin lunak dan pada hari ke-7 warna berubah menjadi hijau kekuningan
dengan tekstur semakin lunak. Penyimpanan pada suhu dingin , perubahan terjadi
pada hari ke-7 yaitu warna menjadi hijau kecoklatan dan tekstur lunak.
Selanjutnya dengan kondisi plastik tertutup yang di simpan pada suhu kamar,
terjadi perubahan pada hari ke-3 warna menjadi hijau kecoklatan dengan tekstur
lunak dan pada hari ke-7 warna menjadi hijau pucat dengan tekstur sangat lunak.

Penyimpanan pada suhu dingin terjadi perubahan pada hari ke -3 dan hari
-7 daengan perubahan warna menjadi hijau barcak coklat dengan tekstur semakin
lunak. Sempel selanjutnya adalah pisang dengan kondisi pelastik terbuka yang di
simpan pada suhu kamar, pada hari ke -0 warna hijau kekuningan dengan tekstur
keras dan berbentuk lanjang.sedangkan pada hari ke -3 hingga hari ke-7 warna
menjadi hijau kehitaman dan tekstur semakin lunak. Penyimpanan dingin juga
demikian hari ke-3 hingga hari ke-7 warna dan tekstur semakin berubah.
Penyimpanan dengan kondisi pelastik tertutup yang di simpan pada suhu kamar
,pada hari ke-0 hingga ke-7 terjadi perubahan warna menjadi lebih kecoklatan dan
tekstur semakin lembek, pada suhu dingin juga terjadi perubahan warna sehingga
tekstur dari hari ke-3 hingga hari ke-7.

Hasil pengamatan yang di peroleh pada pengaruh pemberian CaC2, sempel


apel yang di simpan pada kondisi pelastik terbuka dengan suhu kamar pada hari
ke-0 warnanya hijau muda dengan tekstur keras dan bentuk bulat, tetapi pada hari
ke-3 dan ke-7 warnanya semakin berubah menjadi pekat dengan tekstur semakin
lembek pada hari ke-3 hingga ke-7 sedangkan pada penyimpanaan dengan kondisi

12
pelastik tertutup dngan suhu kamar tidak terjadi perubahan warna ataupun tekstur
baik pada pengamatan hari ke-3 ataupun hari ke-7. Selanjutnya untuk sempel
mangga yang di simpan pada kondisi pelastik terbuka pada suhu kamar perubahan
hanya terjadi pada hari ke-3 ataupun hari ke-7. Penyimpanan pada kondisi pelastik
tertutup pada suhu kamar perbahan warna tidak terjadi hanya saja pada tekstur
terjadi pelunakan sehingga tekstur pada hari ke-3 ataupun hari ke-7 terus melunak.
Penyimpanan pada suhu dingin jugak tidak terjdi perubahan warna hanya saja
terjadi perubahan tekstur dari yang awalnya keras menjadi semain melunak baik
pada hari ke-3 atupun hari ke-7. Sempel pisang dengan kondisi pelastik
terbuka,dengan suhu kamar terjadi perubahan warna menjadi hijau kehitaman
dengan tekstur lunak dan bentuk lonjong, untuk hari ke-7 juga demikian.
Penyimpanan pada suhu dingin terjadi perubahan hijau kehitaman dengan tekstur
ijau keras .

Menurut solihati (2014) secara umum perlakuan bahan penyerap etilen


kalium memberikan pengaruh terhadap pengmatan pematangan dengan di tekanya
produksi etilen dan dapat di perthankannya warna, tekstur serta aroma penggunan
pelastik untuk penyimpanan buah-buahan merupakan salah satu upaya
penyimpanan untuk menciptakan sistem atmosfer termodifikasi, yaitu kondisi
penyimpanan di mana terjadi penigkatan konsentrasi CO2 dan penurunan O2
sampai ke atas tertentu. Timbulnya udara termodifikasi dapat menguntungkan
karna akan menghambat pemasakan dan memperpanjang umur simpan buah. Suhu
dingin atau pendingin dapat mengawetkan berapa hari atu minggu tergantung dari
macam bahan panganya dengan menghambat peroses respirasi.

Penyimpanan pada suhu rendah yang dipertahankan konstan dapat


memperpanjang mutu fisik serta kandungan vitamin c dan pada total asam maupun
padatan. Penyimpanan pada suhu ruang menyebabkan penurunan mutu fisik
orgonoleptik dan mutu nila gizi sangat cepat mengikuti dengan peroses prubahan
factor-faktor yang mempengaruhi proses pematangan buah adalah kelayuan.

13
Kelayuan pada buah dan sayur adalah peroses yang terjadi karena mobilitas zat-zat
makanan untuk pertumbuhan biji atu buah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi terbagi dua yaitu faktor


internal dan factor eksternal. Semakin tinggi tingkat perkembangan organ,semakin
banyak CO2 yang di hasilkan. Susunan kimiawi jaringan mempengaruhi laju
respirsai. Faktor ekseternal umumnya laju repirasi menigkat 2-2,5 kali percoban
tiap kenaikan 10°C. Pemberian etilen buatan pada tingkat klimaterik, akan
menigkatkan respirasi buah kelimaterik, kandungan oksigen pada ruang
penyimpanan perlu di perhatikan karena semakin tinggi kadar oksigen maka laju
respirasi semakin cepat.

F. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat ditarik


kesimpulan sabagai berikut: Pematangan adalah proses perubahan susunan yang
terjadi dari tingkat akhir pertumbuhan dan perkembangan yang terus menerus akan
menyebabkan kelayuan dan menetukan kualitas, yang ditandai dengan perubahan
komposisi, warna, tekstur dan sifat sensorik lainnya.Penambahan karbit pada
pematangan buah menyebabkan kosentrasi etilen meningkat, sehingga proses
pematangan buah menjadi lebih cepat sampai akhirnya busuk.Kalium pemangat
(KMnO4) merupakan senyawa yang memiliki sifat sebagai oksidator yang kuat,
senyawa digunakan sebagai bahan penunda kematangan karena kemampuannya
mengoksidasi etilen yang merupakan hormone pematangan menjadi etilen glikol.
Berdasarkan hasil pengamatan perlakuan terbaik buah dengan penambahan KOH
pada kondisi plastic tertutup suhu dingin karena tidak terjadi perubahan dengan
warna oranye, tekstur keras dan bentuk lonjong sampai hari ke-7, kemudian
penambahan CaC2 hasil terbaik juga terdapat pada wortel dengan kondisi plastic
terbuka suhu dingin tanpa adanya perubahan setelah penyimpanan selama 7

14
hari.Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi yaitu faktor internal seperti
tingkat perkembangan organ, susunam kimiawi jaringan buah, kemudian faktor
eksternal seperti suhu, pemberian etilen buatan , oksigen yang tersedia.

G. DAFTAR PUSTAKA
Faiqoh, E. N., 2014. Pengaruh Konsentrasi dan Lama Perendaman dalam CaCl2
(kalsium klorida) Terhadap Kualitas dan Kuantitas Buah Naga (Hylocereus
Costaricensis). Jurnal Biologi. 1(1):1-10.

Irawati, 2002. Proses Terjadinya Pematangan Buah. Universitas Sumatra Utara.


Medan.

Murtada, A., E. Julianti dan Ismed.S., 2012. Pengaruh Jenis Pemacu Pematangan
Terhadap Mutu Buah Pisang Barang (Musa Paradisiaca L.). Jurnal Rekayasa
Pangan. 1(1): 47-56.

Santosa, 2010. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen Tanaman Holtikultura Indonesia
Australia University Project. Universitas Mataram. Maataram.

Tranggono. 2011. Biokimia dan Bioteknologi Pasca Panen. Gajah Mada University
press. Yogyakarta.

Widya, 2008. Jenis-janis Perangsang Pematangan Buah. Univesitas Sumatara Utara.


Medan.

H. Pengesahan

Mataram, 16 November 2020


Mengetahui,

Dosen Pengampu Praktikum, Praktikan,

15
Isnaini Puspitasari S.T Novia Rahmawati S.TP,.M, Sc Bq. Imroatussolihah
NIDK.C11000 NIDK.C11000 Nim : J1B018018

I. Lampiran
Tabel 1 hasil pengamatan pengaruh KOH dalam proses pematangan
buah
Ko warna tekstur bentuk
Kon
kom ndi
n disi
odit si
o plas 0 3 7 0 3 7 0 3 7
i suh
tik
u
1 Ape terb Ka Hijau hijau Hijau ke Ker Aga bula bula bula
. l uka mar kekun ras as k t t t
ingan luna
k
Din Hijau hijau Hijau ke Ker kera bula bula Bul
gin kekun ras as s t t at
ingan
tertuKa Hijau Hijau hijau ke Ker kera bula bula Bul
tup mar ras as s t t at
Din Hijau Hijau Hijau ke Ker kera bula bula bula
gin kecok kecok kecok ras as s t t t
elatan elatan elatan
2 Wor Terb Ka Orany Orany Cokel ke Aga Lun Lon Lon Lon
. tel uka mar e e at ras k ak jon jon jon
kehita lun g g g
man ak

16
Din Orany orany Orany ke Ker Aga Lon Lon Lon
gin e e e ras as k jon jon jon
kehita kera g g g
man s
tertu Ka Orany Orany Orany ke Aga Aga Lon Lon Lon
tup mar e e e ras k k jon jon jon
kehita kecok lun kera g g g
man elatan ak s
Din Orany orany Orany ke Ker Ker Lon Lon Lon
gin e e e ras as as jon jon jon
g g g
3 Man Terb Ka Hijau Hijau Hijau ke Lun
San Ova Ova Ova
. ga uka mar kehita kekun ras ak
gat l l l
man ingan luna
k
Din Hijau Hijau Hijau ke Aga Lun Ova Ova Ova
gin kecok ras k ak l l l
elatan lun
ak
tertu Ka Hijau Hijau Hijau ke Lun San Ova Ova Ova
tup mar kekun pucat ras ak gat l l l
ingan luna
k
Din Hijau Hijau Hijau ke Aga Lun Ova Ova Ova
gin berca berca ras k ak l l l
k k lun
cokela cokela ak
t t
4 Pisa Terb Ka Hijau Hijau Hitam ke Le kera Lon Lon Lon
. ng uka mar kekun kehta kekun ras mb s jon jon jon
ingan man ingan ek g g g
bera
ir
Din Hijau Hijau Kehit ke Aga Aga Lon Lon Loj
gin kehita aman ras k k jon jon ong
man lun luna g g
ak k
tertu Ka Hijau Hijau Hitam A Le Le Lon Lon Lon

17
tup mar kehita kekun ga mb mbe jon jon jon
man ingan k ek k g g g
lu bera
na ir
k
Din Hijau Hijau Hijau A Aga Lun Lon Lon Lon
gin kehita kehita ga k ak jon jon jon
man man k lun g g g
lu ak
na
k

Tabel 2 hasil pengamatan pengaruh CaC2 dalam proses pematangan


buah
Ko warna Tekstur Bentuk
Kon
ndi
n kom disi si
o oditi plast 0 3 7 0 3 7 0 3 7
suh
ik
u

1 Apel terbu Ka Hij Hijau Cokel Ke Aga Lun Bul Bul Bul
. ka mar au at ras k ak at at at
mu pekat lun
da ak

Din Hij Hijau Hijau Ke Ker Ker Bul Bul Bul


gin au ras as as at at at
mu
da

tertu Ka Hij Hijau Cokel Ke Ker Lun Bul Bul Bul


tup mar au at ras as ak at at at
mu pekat
da

Din Hij Kuni Hijau Ke ker Aga Bul Bul Bul


gin au ng ras as k at at at
mu kehija luna

18
da uan k

2 Wor Terb Ka Ora Oran Orany Ke Le Aga Lon Lon Lon


. tel uka mar nye ye e ras m k jong jong jong
kehita bek lem
man bek

Din Ora Oran Orany Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin nye ye e ras as as jong jong jong

tertu Ka Ora Oran Orany Ke Aga Lem Lon Lon Lon


tup mar nye ye e ras k bek jong jong jong
lem
bek

Din Ora Oran Orany Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin nye ye e ras as as jong jong jong
pekat

3 Man Terb Ka Hij Hijau Hijau Ke Lun Lun Ova Ova Ova
. ga uka mar au kekun ras ak ak l l l
ingan

Din Hij Hijau Hijau Ke Aga Aga Ova Ova Ova


gin au ras k k l l l
lun luna
ak k

tertu Ka Hij Hijau Hijau Ke Lun Lun Ova Ova Ova


tup mar au tua ras ak ak l l l

Din Hij Hijau Hijau Ke Aga Lun Ova Ova Ova


gin au ras k ak l l l
lun
ak

4 Pisa Terb Ka Hij Hijau Kunin Ke Lun Lun Lon Lon Lon
. ng uka mar au kehita g ras ak ak jong jong jong
man kehita
man

Din Hij Hijau Hijau Ke Ker Ker Lon Lon Lon

19
gin au kehita kehita ras as as jong jong jong
man man

tertu Ka Hij Hijau Hijau Ke Aga Lun Lon Lon Lon


tup mar au ras k ak jong jong jong
lun
ak

Din Hij Hita Hijau Ke Ker Ker Lon Lon Lon


gin au m kehita ras as as jong jong jong
kehija man
uan

20

Anda mungkin juga menyukai