PENGERINGAN
Oleh :
NIM : 119350018
2021
A. Tujuan Praktikum
1. Mengkaji karakteristik pengeringan berbagai pangan dan produk pertanian.
2. Menentukan laju pengeringan untuk berbagai produk.
3. Mengamati kualitas produk hasil pengeringan.
4. Mengamati produk kering dari pengeringan mekanis dengan pengeringan matahari.
Diagram alir
Pengeringan
Sampel apel
Penimbangan
Penimbangan
Penimbangan
Perebusan/blanching
Pengovenan Penjemuran
Sampel apel
Penimbangan
Penimbangan
Penghitungan
Hasil
Berat
Sampel Pengamatan Perlakuan Suhu Udara Suhu Bahan
(g)
Fresh product 30 32 187
120
100 Penjemuran
80 Oven
60
40
20
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240
Waktu (menit)
60
50
Suhu (C)
40
30 Penjemuran
Oven
20
10
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240
Waktu (menit)
- Oven
0 menit =0
15 menit = (193-189)/15 = 0,27
30 menit = (189-186)/(30-15) = 0,20
45 menit = (186-183)/(45-30) = 0,20
60 menit = (183-178)/(60-45) = 0,33
90 menit = (178-171)/(90-60) = 0,23
120 menit = (171-163)/(120-90) = 0,27
150 menit = (163-157)/(150-120) = 0,20
180 menit = (157-149)/(180-150) = 0,27
210 menit = (149-142)/(210-180) = 0,23
240 menit = (142-134)/(240-210) = 0,27
C. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai pengeringan. Pengeringan
merupakan proses pemindahan air dari dalam bahan melaui penguapan dengan
menggunakan energi panas. Pengeringan menjadi salah satu proses penting dalam
pengolahan pangan, pengeringan bertujuan untuk mempertahankan daya fisiologik bahan,
memperpanjang umur simpan pangan, mengurangi terjadinya kerusakan pada bahan
pangan, meningkatkan efisiensi dan sebagainya.
Bahan pangan umumnya mengandung kadar air. Kadar air tersebut apabila masih
tersimpan dan tidak dihilangkan, maka akan mempengaruhi kondisi fisik bahan pangan
tersebut. Misalnya, akan terjadi pembusukan dan penurunan kualitas akibat masih adanya
kadar air yang terkandung dalam bahan tersebut. Pembusukkan terjadi akibat dari
penyerapan enzim yang terdapat dalam bahan pangan oleh jasad renik yang tumbuh dan
berkembang biak dengan bantuan media kadar air dalam bahan pangan tersebut, untuk
mengatasi hal tersebut diperlukan adanya suatu proses penghilangan atau pengurangan
kadar air yan terdapat dalam bahan sehingga terhindar dari pembusukkan atau penurunan
kualitas bahan pangan. Salah satu cara sedrhananya adalah dengan melalui proses
pengeringan.
Pada praktikum ini, digunakan buah apel sebagai sampel pengeringan. Pengeringan
dilakukan dengan dua metode yaitu dengan penjemuran dibawah sinar matahari langsung
dan pengeringan dengan oven. Berat awal apel penjemuran sebelum diberi perlakuan
apapun adalah sebesar 187 gram, sementara untuk sampel apel oven sebesar 213 gram.
Sampel kemudian direndam, dipotong, dan diblanching dengan waktu dan ukuran yang
telah ditetapkan. Berat sampel apel penjemuran setelah perlakuan adalah 148 gram dan
sampel apel oven sebesar 193 gram. Kemudian sampel dikeringkan dan berat serta suhu
sampel dicatat setiap 15 menit selama 1 jam, setelah itu dicatat setiap 30 menit selama 3
jam. Jadi total waktu pengeringan adalah selama 4 jam. Jika dilihat dari grafik yang
dihasilkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa berat sampel semakin menurun seiring waktu
berjalan sampai 4 jam. Berat dari masing-masing sampel berkurang dikarenakan kadar air
pada sampel berkurang karena terjadinya penguapan air oleh panas. Berat akhir setelah
pengeringan pada sampel apel penjemuran adalah 42 gram, sementara pada sampel apel
oven beratnya sebesar 134 gram. Apabila dibandingkan selisih berat awal dan berat
setelah pengeringan, selisih sampel apel penjemuran lebih besar yakni 145 gram.
Berdasarkan hasil ini, pengeringan dengan penjemuran langsung di bawah sinar matahari
menghasilkan rata-rata drying rate lebih besar, hal ini dikarenakan terdapat beberapa
faktor seperti adanya hembusan angin yang membawa udara panas ketika dijemur di
tempat terbuka.
LAMPIRAN