Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Senin, 14 Desember 2015

TPP Nabati PJ Dosen : Ai Imas Faidoh F., MSi


Asisten : Alfredo Rahmatillah, A.Md
: Siti Dita Aditianingsi, A.Md

LAPORAN PRAKTIKUM
Keripik Singkong Simulasi
Kelompok 6 /A.P1

Aditya Ayu Saputry J3E114039


Nabila Muthi Karimah J3E214126
Soleha Safitri S.M. J3E114045

SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN

PROGRAM DIPLOMA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Indonesia, singkong merupakan produksi hasil pertanian pangan ke dua


terbesar setelah padi, sehingga singkong mempunyai potensi sebagai bahan baku
yang penting bagi berbagai produk pangan dan industri. Sebagai makanan
manusia, singkong mempunyai beberapa kekurangan diantaranya kadar protein
dan vitamin yang rendah serta nilai gizi yang tidak seimbang. Disamping itu
beberapa jenis singkong mengandung racun HCN yang terasa pahit. Dari dasar
itulah secara lokal singkong dibagi menjadi singkong pahit dan singkong manis.
Ubi kayu atau singkong merupakan salah satu bahan makanan sumber karbohidrat
(sumber energi).

Teknologi singkong yang digunakan manusia sebagian besar masih


merupakan warisan atau sedikit mengalami modifikasi dari cara-cara yang telah
dipraktekkan manusia di zaman purba, termasuk cara-cara mengurangi dan
menghindari racun yang ada di dalam singkong. Ubi kayu dalam keadaan segar
tidak tahan lama. Untuk pemasaran yang memerlukan waktu lama, ubi kayu harus
diolah dulu menjadi bentuk lain yang lebih awet, seperti gaplek, tapioka (tepung
singkong), tapai, peuyeum, keripik singkong, dan lain-lain.

Kini semakin banya jenis makanan ringan yang muncul di pasaran dengan
berbagai bahan baku. Salah satu jenis makanan ringan yang cukup berhasil di
pasaran adalah keripik. Jenis keripik terdiri atas keripik biasa dan keripik simulasi.
Keripik biasa adalah makanan ringan dan renyah yang dibuat melalui pengupasan
dan pembersihan, pengirisan tipis dan penggorengan. Sedangkan keripik simulasi
adalah keripik yang dibuat dengan tepung dari bahan baku, pengadonan tepung,
pembuatan lembaran tipis, pencetakan lembaran sesuai bentuk yang diinginkan
dan penggorengan. Bentuk keripik simulasi yang dihasilkan beragam dan
mempunyai penampakan yang seragam.
Perbedaan mendasar dalam proses produksi keripik biasa atau
konvensional dan keripik simulasi adalah diterapkan tahap pembuatan adonan
diikuti pembentukanlembaran tipis dan pencetakan. Proses pengolahan keripik
simulasi meliputi pengupasan, pencucian, pamarutan, penambahan bumbu,
pengukusan, pengeringan, pemotongan, penggorengan dan pengemasan.

Prinsip dasar pembuatan keripik simulasi adalah proses pengukusan,


penjemuran dan penggorengan. Tujuan pengukusan singkong adalah untuk
memperoleh kondisi gelatinisasi sehinga enyek-enyek dapat mengembang saat
digoreng. Penjemuran keripik simulasi untuk menurunkan kadar air yang
meningkat selama pengukusan, sehingga keripik simulasi tidak cepat rusak dan
renyah ketika digoreng. Penggorengan keripik simulasi bertujuan menambah cita
rasa dan kerenyahan, karena keripik simulasi akan mengembang selama
penggorengan.

1.2 Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui proses keripik singkong
simulasi.
BAB II

METODOLOGI

2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan keripik singkong
simulasi yaitu pisau, blender, penggiling, baskom, piring, talenan, wajan, spatula,
panci, kompor, serbet makan atau kain, dan pengemas.
2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan keripik singkong
simulasi yaitu singkong, tepung sagu, air, garam, merica, bawang merah, bawang
putih dan bumbu instan rasa balado dan minyak goreng.

2.3 Metode Kerja


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Hasil

3.2 Pembahasan
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

4.2 Saran

Bahan-bahan yang akan digunakan untuk pembuatan keripik singkong


simulasi sebaiknya diperiksa kualitas dan ketersediaannya terlebih dahulu
sehingga keripik simulasi yang dihasilkan bermutu tinggi. Formula yang akan
digunakan harus dibuat berbeda dalam komposisi dan bahan baku yang akan digunakan
agar produk yang didapat lebih beragam. Selain itu, disediakan plastik sebagai
wadah untuk membawa hasil olahan agar tidak terbuang percuma.
BAB V

PERSONALIA DAN ANGGARAN

5.1 Personalia

5.2 Anggaran dan Biaya


DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai