1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini mahasiswa mampu melakukan fortifikasi
kandungan gizi mikro pada mie basah dan dapat menentukan mutu organoleptik
mie basah serta mengolah menjadi produk yang bernilai tambah.
BAB II
METODOLOGI
Dilakukan pencampuran
Kering (Tepung terigu, garam
dan premix)
Setelah pencampuran
diaduk, ditambahkan telur
dan air (sedikit demi sedikit)
Dilakukan pengadonan
secara manual dengan
tangan (timbang W1)
Adonan diistirahtakan 15
menit
3.1 Hasil
Penambahan
Perlakuan Label
Premix (mg) Mg/Takaran Mg/750 g
Penambahan Fortifikasi %AKG/Takaran
dalam 750 g Saji Tepung
Premix Saji
Tepung
Fe 20 5,2 39
Zn 30 3 22,5
0 ppm 0 B1 30 0,3 2,25
B2 40 0,44 3,3
B9 50 0,2 1,5
Fe 20 5,2 39
Zn 30 3 22,5
50 ppm 37,5 B1 30 0,3 2,25
B2 40 0,44 3,3
B9 50 0,2 1,5
Fe 20 5,2 39
Zn 30 3 22,5
100 ppm 75 B1 30 0,3 2,25
B2 40 0,44 3,3
B9 50 0,2 1,5
456 654 564 456 654 564 456 654 564 456 654 564
Rahma Puspa 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Kukuh 1 3 2 3 1 2 1 3 2 1 2 3
Soleha Safitri SM 3 2 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1
Riyana Hermawati 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Witri Aprianti 1 2 3 1 2 3 3 1 2 2 1 3
Amalia 2 3 1 2 3 1 1 3 2 1 3 2
Meily 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Michelle 3 1 2 2 3 1 3 1 2 3 1 2
Vania R 2 1 3 3 2 1 3 1 2 2 1 3
Nurul Winda 3 2 1 2 1 3 3 2 1 3 2 1
Feby Riyandini 3 2 1 3 2 1 2 1 3 2 3 1
Lisdiani Nurul Utami 3 2 1 2 3 1 3 2 1 3 1 2
Nita Audina 3 2 1 2 3 1 2 3 1 3 2 1
Ayash Aska 1 2 3 3 2 1 2 1 3 1 2 3
Mardhiyah Lestari 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
Rachma Fathia W 3 2 1 3 2 1 3 1 2 3 2 1
Farras Chairun Nisa 1 2 3 3 2 1 3 1 2 2 1 3
M. Qudsi 3 2 1 3 2 1 2 3 1 3 2 1
Upit Puspita Sari 3 2 1 2 1 3 1 3 2 3 2 1
Choirun Nisa 3 2 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1
Sri Wahyuni 3 2 1 3 1 2 1 3 2 3 2 1
Resta 3 1 2 1 2 3 2 1 3 1 2 3
Pungky Karlinasari 2 3 1 2 3 1 1 2 3 1 3 2
Nisa 3 2 1 3 2 1 3 1 2 2 1 3
Widiastuti 3 2 1 3 1 2 3 1 2 3 2 1
Jumlah 64 50 36 63 51 36 58 48 44 59 48 43
Rata-rata 2,56 2 1,44 2,52 2,04 1,44 2,32 1,92 1,76 2,36 1,92 1,72
3.2 Pembahasan
Mie merupakan salah satu produk pangan yang terbuat dari tepung
terigu dan menyerupai tali yang berasal dari cina, yang telah dikenal
masyarakat secara luas. Mie dalam bahasa inggris disebut noodle dan
dalam bahasa jepang disebut juga ramen, udon, dan kisimen. (Nasution,
2009)
Akan tetapi, akhir akhir ini walaupun mie disukai sebagai
pengganti nasi, mie dianggap sebagai makanan yang tidak memiliki gizi
yang seimbang. Oleh karena itu diperlukan usaha peningkatan zat gizi
terutama kandungan mineral. (simamora, 2003).