Abstrak : Psikometrik adalah kajian mengenai sifat-sifat campuran udara dengan uap air. Psokometri
berperan penting dalam proses pengeringan, karena udara pada atmosfer tidak kering tetapi
mengandung sejumlah uap air. Kondisi psikometri dapat digambarkan dengan diagram psikometri.
Praktikum ini bertujuan agar mengetahui parameter sifat termodinamika udara basah dan udara kering
serta dapat menggunakan grafik psikometrik. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12
September 2018 pada pukul 07.30 – 10.00 WIB. Praktikum dilaksanakan di tiga lokasi berbeda meliputi
RK. IPB. F. 03.02, Taman UPT Fateta, dan Parkiran SIL Fateta Institut Pertanian Bogor. Alat yang
digunakan dalam praktikum berupa termometer suhu basah dan termometer suhu dingin yang dimiliki
setiap kelompok. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/MENKES/SK/XI/2002
tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri bahwa suhu yang dianggap
nyaman untuk suasana bekerja 18 - 28 ˚C maka suhu ruangan di lokasi ke-2 atau di Taman UPT Fateta
masih berada pada standar. Sedangkan suhu di RK. IPB. F.0302 dan Parkiran SIL Fateta pada saat
penelitian belum memenuhi standar. Hal ini menunjukkan wilayah yang bervegatasi lebih baik dari
wilayah yang tidak bervegetasi. Penyehatan udara ruang adalah upaya yang dilakukan agar suhu dan
kelembaban, debu, pertukaran udara, bahan pencemar dan mikroba di ruang kerja memenuhi
persyaratan kesehatan. Terdapat tata cara pelaksanaan salah satunya adalah pengaturan suhu dan
kelembapan.
Kata Kunci : Psikometrik, Termometer, Termodinamika
Abstract : Psychometrics is the study of the properties of air mixtures with water vapor. Psychocometry
plays an important role in the drying process, because the air in the atmosphere is not dry but contains
some moisture. Psychometric conditions can be described by psychometric diagrams. This practice aims
to find out the parameters of the thermodynamic properties of wet air and dry air and can use
psychometric charts. This practicum is carried out on Wednesday 12 September 2018 at 07.30 - 10.00
WIB. Practicum is carried out in three different locations including RK. IPB. F. 03.02, UPT Fateta
Garden, and Parking SIL Fateta Bogor Agricultural University. The tools used in the lab are wet
temperature thermometers and cold temperature thermometers that are owned by each group. Decree
of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 1405 / MENKES / SK / XI / 2002
concerning Health Requirements for Office and Industry Work Environment that the temperature
considered comfortable for working atmosphere is 18-28 ˚C then the room temperature in the 2nd
location or in UPT Fateta Park is still are on standard. While the temperature in RK. IPB. F.0302 and
SIL Fateta parking lot at the time the research did not meet the standards. This shows an area that has
better control than non-vegetated areas. Space air conditioning is an effort made so that temperature
and humidity, dust, air exchange, pollutants and microbes in the workspace meet health requirements.
There are procedures for implementing one of them is setting temperature and humidity.
Keywords : Psychometrics, Thermometers, Thermodynamics
PENDAHULUAN
Kenyamanan merupakan salah satu sasaran karya arsitektur. Kenyamanan
terdiri atas kenyamanan psikis dan kenyamanan fisik. Kenyamanan psikis yaitu
kenyamanan kejiwaan. Sedangkan kenyamanan fisik dapat terukur secara obyektif,
yang meliputi kenyamanan spasial, visual, auditorial dan termal. Kenyamanan termal
dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi pikiran yang mengekspresikan kepuasan
dengan lingkungan termal (Nugroho, 2006). Dalam kaitannya dengan bangunan,
kenyamanan didefinisikan sebagai suatu kondisi tertentu yang dapat memberikan
sensasi yang menyenangkan bagi pengguna bangunan (Rilatupa 2008).
Menurut Frick (2007), Kenyamanan termal tergantung oleh 3 hal, yaitu suhu
udara, kelembaban udara dan pergerakan udara. Suhu udara terkait dengan radiasi,
kelembaban udara terkait dengan uap air, sedangkan pergerakan udara terkait dengan
tekanan. Masing-masing faktor tersebut akhirnya membentuk perpaduan yang khas
dalam mewujudkan kenyamanan termal fisik manusia, yang sering disebut sebagai
daerah nyaman. Daerah nyaman fisik manusia, untuk tipe udara diam, dapat dicapai
pada kondisi bersuhu 21-27 oC dan berkelembaban 20-70 %. Selain itu, untuk tipe
udara yang bergerak (kecepatan 0,1-1,0 m/detik), daerah nyaman dapat dicapai pada
kondisi bersuhu 25-35 oC dan berkelembaban 5-85 %. Sebaliknya, kondisi ruang
bangunan mempunyai status di luar toleransi kenyamanan termal jika mempunyai
keadaan udara yang bersuhu di atas 51 oC dan keadaan angin yang berkecepatan lebih
dari 2 m/detik (Azizah 2014).
Kenyamanan termal pada suatu ruangan dapat dilakuakan dengan grafik
psikometri sebagai salah satu penerapan pada bidang teknik lingkungan. Oleh sebab
itu, praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui parameter sifat termodinamika
udara basah di tiga lokasi yang berbeda melalui pengukuran thermometer udara basah
dan udara kering serta menggunakan grafik psikometrik.
METODOLOGI
Praktikum Psikrometri Dan Penerapannya Dalam Pengelolaan Kualitas Udara
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 12 September 2018 pada pukul 07.30 – 10.00
WIB. Praktikum dilaksanakan di tiga lokasi berbeda meliputi RK. IPB. F. 03.02,
Taman UPT Fateta, dan Parkiran SIL Fateta Institut Pertanian Bogor. Alat yang
digunakan dalam praktikum berupa termometer suhu basah dan termometer suhu
dingin yang dimiliki setiap kelompok. Satu kelompok praktikum mendapatkan dua
termometer bola basah dan bola kering dengan dua kali pengambilan sampel.
Pelaksanaan pengukuran suhu di setiap lokasi bisa dilaksanakan bersamaan dengan
membagi satu kelompok menjadi dua kelompok sesuai jumlah termometer yang
tersedia. Adapun prosedur percobaan praktikum dapat dilihat pada diagram alir berikut.
Mulai
Hasil pengukuran suhu bola basah dan suhu bola kering diplotkan
pada grafik psikometri untuk melengkapi beberapa sifat
termodinamika udara seperti kelembaban relatif, titik embun, entalpi,
volume spesifik, dan kelembaban spesifik
Selesai
ioi
Gambar 1 Prosedur percobaan praktikum
SIMPULAN
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri bahwa suhu yang dianggap nyaman untuk suasana bekerja 18
- 28 ˚C maka suhu ruangan di lokasi ke-2 atau di Taman UPT Fateta masih berada pada
standar. Sedangkan suhu di RK. IPB. F.0302 dan Parkiran SIL Fateta pada saat
penelitian belum memenuhi standar. Hal ini menunjukkan wilayah yang bervegatasi
lebih baik dari wilayah yang tidak bervegetasi.
SARAN
Sebaiknya waktu pelaksanaan praktikum sesuai dengan kontrak perkuliahan dan
praktikan diharapkan lebih memerhatikan Dosen atau Asisten Praktikum ketika sedang
menjelaskan materi praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Azizah R. 2014. Kajian kenyamanan termal pada rumah tinggal dengan model
innercourt. Jurnal Arsitektur NALARS. 13( 2) : 73 – 88.
Ferianto, Ichsani D. 2013. Studi eksperimen pengaruh variasi temperatur dan kecepatan
udara pengering terhadap karakteristik pengeringan batubara pada coal dryer
dengan tube heater tersusun staggered. Jurnal Teknik Pomits. 2(3): 373-378.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1405/MENKES/SK/XI/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja
Perkantoran dan Industri
Mukono dan Sudarmaji. 2005. Pengaruh kualitas udara dalam ruangan ber -ac terhadap
gangguan kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan. 1(2) : 160-169.
Nugroho MA. 2011. A Preliminary study of thermal environment in Malaysia’s
terraced houses. Journal and Economic Engeneering. 2(1). 25 – 28.
Novrizqa AS, Prabowo. 2013. Studi numerik karakteristik pengeringan batubara pada
fluidized bed coal dryer terhadap pengaruh variasi temperatur air heater dengan
tube heater tersusun staggered dan perbandingan volume chamber dan volume
batubara sebesar 50%. Jurnal Teknik Pomits. 2(1): 56-61.
Rilatupa J. 2008. Aspek kenyamanan termal pada pengkondisian ruangan dalam.
Jurnal Sains dan Teknologi EMAS. 18(3) : 191 – 198.
LAMPIRAN
Berikut terlampir lokasi saat praktikum dilaksanakan