Anda di halaman 1dari 9

PSIKOMETRI DAN KENYAMANAN TERMAL DI

KABUPATEN CIREBON

PSYCHROMETRIC AND THERMAL COMFORT IN CIREBON


CITY
Fauziyyah Az Zahra1
1)
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Kamper Kampus IPB
Dramaga, Bogor, 16680
Email: fauziyyahazzahra95@gmail.com

Abstrak: Manusia memerlukan kondisi fisik ruangan tertentu yang dianggap nyaman untuk dapat
bekerja dengan baik dan produktif. Salah satu persyaratan kondisi fisik yang nyaman, yaitu sutu
kondisi termal udara di dalam ruang yang tidak mengganggu tubuhnya. Kenyamanan termal
merupakan salah satu unsur kenyamanan yang sangat penting karena menyangkut kondisi suhu
ruangan dan sekitarnya yang nyaman. Grafik psikometrik sangat diperlukan dalambidang teknik
lingkungan khususnya dalam menentukan kenyamanan termal suatu ruangan. Parameteryang
paling mudah untuk diketahui ialah termometer bola basah dan termometerbola kering. Praktikum
ini bertujuan mengetahui parameter sifat termodinamika udara basah di 3 lokasi yang berbeda
melalui pengukuran termometer udara basah dan udara kering serta menggunakan grafik
psikometrik. Praktikan melakukan pengukuran suhu dan kelembaban menggunakan aplikasi yang
diinstall melalui smartphone masing-masing. Berdasarkan hasil penelitian,pengukuran suhu dan
kelembaban pada ketiga lokasi memiliki nilai parameter yang berbeda. Hasil analisisparameter
lainnya dapat dicari dengan menggunakan CBE Thermal Comfort Tool.Nilai-nilai tersebut menjadi
indikator kenyamanan dari ketiga lokasi yang diteliti.Sensasi yang dihasilkan pada dalamruangan
yaitu slightly warm, sedangkan pada halaman rumah dan pinggir lapangan yaitu warm.
Kata kunci: Psikometri, kenyamanan termal, temperatur bola kering, kelembaban

Abstract: Humans need certain physical room conditions that areconsidered comfortableto beable
to work properly and productively. One of the requirements for a comfortablephysical condition is
the thermal condition of the air in the room that does not di sturb the body. Thermal comfort isone
of the most important comfort elements because it concerns the comfortable conditionsoftheroom
temperature and surroundings. Psychometric charts are indispensablein thefield ofenvironmental
engineering, especially in determining the thermal comfort of a room. The easiest parametersto
determine are the wet ball thermometer and the dry ball thermometer. This practicum aims to
determine the parameters of the thermodynamic properties of wet air in 3 different locati ons by
measuring wet and dry air thermometers and using psychometric charts. Practice measuring
temperature and humidity using an application installed on yoursmartphone.Based on theresearch
results, temperature and humidity measurements at the three lo cations have different parameter
values. The results of other parameter analysis can be searched using the CBE Thermal Comfort
Tool. These values are indicators of the convenience of the three locations studied.Thesensation
produced in the room is slightly warm, while on the home page and the edge of thefield,it iswarm.
Keyword: Dry ball temperature, humidity, psychometric
PENDAHULUAN
Manusia memerlukan kondisi fisik ruangan tertentu yang dianggap nyaman
untuk dapat bekerja dengan baik dan produktif. Salah satu persyaratan kondisi fisik
yang nyaman, yaitu sutu kondisi termal udara di dalam ruang yang tidak
mengganggu tubuhnya. Apabila suhu ruang terlalu rendah maka akan
mengakibatkan tubuh merasa kedinginan atau menggigil, sehingga kemampuan
untuk beraktivitas tidak dapat dijalankan dengan baik. Begitupun dengan suhu
ruang yang tinggi akan mengakibatkan tubuh merasa kepanasan dan berkeringat,
sehingga hal ini juga dapat mengganggu aktivitas manusia. Dapat dikatakan kondisi
kerja akan menurun atau tidak maksimal apabila kondisi udara yang tidak nyaman
(Madina et al. 2013).
Kenyamanan termal merupakan salah satu unsur kenyamanan yang sangat
penting karena menyangkut kondisi suhu ruangan dan sekitarnya yang nyaman.
Menurut Fanger (1970), kondisi kenyamanan termal dipengaruhi oleh faktor iklim
dan faktor individu atau faktor personal. Faktor iklim yang mempengaruhi terdiri
dari suhu udara, suhu radiasi rata-rata, kelembaban udara relatif, dan kecepatan
angin. Sedangkan faktor individu yang menentukan keadaan suhu nyaman adalah
jenis aktivitas serta jenis pakaian yang digunakan. Manusia dikatakan nyaman
secara termal ketika ia tidak dapat meyatakan apakah ia menghendaki perubahan
suhu yang lebih panas atau lebih dingin dalam suatu ruangan.
Grafik psikometrik sangat diperlukan dalam bidang teknik lingkungan
khususnya dalam menentukan kenyamanan termal suatu ruangan. Grafik ini dapat
digunakan apabila mengetahui minimal dua parameter. Parameter yang paling
mudah untuk diketahui ialah termometer bola basah dan termometer bola kering.
Praktikum ini bertujuan mengetahui parameter sifat termodinamika udara basah di
3 lokasi yang berbeda melalui pengukuran termometer udara basah dan udara
kering serta menggunakan grafik psikometrik.

TINJAUAN PUSTAKA
Psikometrik merupakan ilmu yang mempelajari sifat-sifat termodinamika dari
udara. Secara umum, psikometrik digunakan untuk mengilustrasikan ataupun
menganalisa perubahan sifat termal dan karakteristik dari proses serta siklus sistem
udara yang berubah ketika suatu indikator terkait berubah (Suyono dan Prianto
2018). Indikatornya yaitu temperatur bola kering, temperatur bola basah, titik
embun, kelembaban relatif, kelembaban spesifik, entalpi, dan volume spesifik.
Diagram psikometrik itu sendiri adalah gambaran dari sifat-sifat termodinamika
dari udara basah dan macam proses sistem 2 yang berlangsung. Dari diagram
tersebut akan membantu dalam perhitungan dan menganalisis kerja dan
perpindahan energi dari proses atau siklus yang terjadi.
Temperatur Bola Kering dan Bola Basah
Temperatur bola kering, yaitu suhu yang ditunjukkan dengan termometer bulb
biasa dengan bulb dalam keadaan kering. Jika kita ingin mengukur suhu udara
dengan termometer biasa maka terjadi perpindahan kalor dari udara ke bulb
thermometer. Bila sensor panas yang digunakan sengaja dikondisikan menjadi
basah, yaitu sengaja ditutup oleh kain yang higroskopis maka ukuran suhu yang
diperoleh disebut sebagai temperatur bola basah (Iskandar dan Muhsin 2017).
Titik Embun
Titik embun adalah temperatur jenuh uap air pada tekanan uap air tersebut.
Tekanan uap air di dalam udara adalah 3,825 kPa = 0,038 bar. Suhu dimana uap air
yang terkandung di udara menjadi saturasi disebut sebagi suhu titik embun. Suhu
titik embun udara atmosfir selalu suhu saturasi sesuai dengan tekanan parsial yang
diterima uap air (Soekardi 2015).
Kelembaban Relatif dan Kelembaban Spesifik
Kelembaban relatif, dinyatakan dalam persen (%), adalah perbandingan antara
tekanan persial aktual yang diterima uap air dalam suatu volume udara tertentu
dengan tekanan persial yang diterima uap air pada kondisi saturasi pada suhu udara
saat itu. Kelembaban spesifik atau ratio kelembaban (w), dinyatakan dalam besaran
masa uap air yang terkandung di udara per satuan masa udara kering yang diukur
dalam gram per kilogram dari udara kering (gr/kg) atau kg/kg (Purba 2019).
Entalpi
Entalpi adalah besaran produk dari hukum pertama termodinamika. Pada
analisis kekekalan energi pada suatu system, besaran energi dalam ditambah
perkalian antara tekana dan volume sering muncul secara berulang. Oleh karena itu,
penjumlahan keduanya disebut entalpi dan diberi simbol H (Iskandar dan Muhsin
2017).
Volume Spesifik
Volume spesifik yaitu besarnya volume udara dalam satu satuan massa. Volume
spesifik adalah salah satu parameter yang ada pada grafik psikometrik. Besarnya
volume campuran udara dan uap air setiap 1 kg udara kering disebut volume
spesifik.

METODOLOGI
Praktikum Psikometri dan Kenyamanan Termal di Kabupaten Cirebon
dilaksanakan pada hari Senin, 7 September 2020 pukul 16.00-19.00 WIB.
Praktikum ini dilaksanakan di tempat tinggal masing-masing secara virtual melalui
aplikasi Zoom. Praktikum dimulai dengan adanya penjelasan oleh Dr. Yudi
Chaidirin, S.TP., M.Agr mengenai psikometri dan kenyamanan termal. Praktikan
menggunakan aplikasi termometer dan kelembaban yang diinstall melalui
smartphone masing-masing. Metode yang dilakukan pada saat praktikum lebih
lengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.
Mulai

Pilih lokasi berupa satu lokasi indoor dan dua lokasi outdoor

Lakukan pengukuran sebanyak 2 kali ulangan dengan selang


waktu antar pengukuran 10 menit

Tempatkan termometer setinggi dada manusia

Pastikan udara dapat mengalir di sekitar termometer dan


pastikan suhu udara yang diukur dalam ruangan tidak
terpengaruh radiasi matahari

Identifikasi benda yang berpotensi mempengaruhi kondisi


termodinamika udara sekitar

Catat hasil pengukuran dan plotkan hasil pengukuran pada


grafik psikometrik untuk mengetahui parameter lainnya

Selesai

Gambar 1 Diagram alir metode praktikum

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pengukuran suhu dan kelembaban dilakukan dua kali pengukuran dengan
interval waktu antar pengukuran, yaitu 10 menit per lokasinya. Pengukuran
dilakukan di tiga lokasi yang berbeda, yaitu di dalam ruangan, di halaman rumah,
dan di pinggir lapangan. Pengukuran yang dilakukan merupakan pengukuran suhu
ambien, yaitu dilakukan tanpa terkena sinar matahari secara langsung. Pengambilan
data dilakukan mulai pukul 16.30 WIB. Data hasil pengujian yang dilakukan di tiga
lokasi berbeda dapat dilihat pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.
Tabel 1 Data hasil pengujian di dalam ruangan
Ulangan Tbk Tbb RH Tdp h V W
Ke (oC) (oC) (% ) (oC) (KJ/kg,uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)
1 28,1 18,7 40,5 13,4 52,9 0,87 0,0096
2 27,9 18 37,7 12,2 50,7 0,86 0,0086
Rata-rata 28 18,35 39,1 12,8 51,8 0,865 0,0091
Berdasarkan Tabel 1, dapat dilihat hasil pengukuran temperatur bola kering (T bk)
dan kelembaban (RH) rata-rata di dalam ruangan secara berturut-turut, yaitu sebesar
28oC dan 39,1%. Terdapat penurunan suhu antara pengukuran pertama dan
pengukuran kedua, ini dikarenakan penelitian dilakukan pada sore hari. Setelah
diketahui kedua data tersebut, maka dilakukan plot terhadap grafik CBE Thermal
Comfort Tool untuk mendapatkan parameter lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat
melalui Gambar 2.

Gambar 2 Pengujian CBE thermal comfort tool di dalam ruangan

Berdasarkan Gambar 2, dapat dilihat bahwa grafik menunjukkan sensasi yang


dihasilkan yaitu slightly warm dan tidak berada dikondisi kenyamanan termal. Hal
ini dikarenakan lokasi pengukuran berada di daratan rendah yang memiliki suhu
lebih hangat. Pengukuran suhu dan kelembaban di dalam ruangan menghasilkan
nilai yang terendah diantara penelitian pada 3 lokasi.
Tabel 2 Data hasil pengujian di halaman rumah
Ulangan Tbk Tbb RH Tdp h V W
Ke (oC) (oC) (% ) (oC) (KJ/kg,uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)
1 31,3 22,9 49,1 19,35 67,7 0,88 0,0141
2 28,6 19,8 44,2 15,2 56,5 0,87 0,0108
Rata-rata 29,95 21,35 46,65 17,275 62,1 0,875 0,0124
Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat hasil pengukuran temperatur bola kering (T bk)
dan kelembaban (RH) rata-rata di halaman rumah secara berturut-turut, yaitu
sebesar 29,95oC dan 46,65%. Terdapat penurunan suhu antara pengukuran pertama
dan pengukuran kedua, ini dikarenakan penelitian dilakukan pada sore hari. Setelah
diketahui kedua data tersebut, maka dilakukan plot terhadap grafik CBE Thermal
Comfort Tool untuk mendapatkan parameter lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat
melalui Gambar 3.

Gambar 3 Pengujian CBE thermal comfort tool di halaman rumah


Berdasarkan Gambar 3, dapat dilihat bahwa grafik menunjukkan sensasi yang
dihasilkan yaitu warm dan tidak berada dikondisi kenyamanan termal. Suhu pada
halaman rumah lebih tinggi daripada suhu di dalam ruangan. Terjadi peningkatan
suhu dikarenakan di halaman rumah merupakan ruangan terbuka dan sinar matahari
hanya terhalangi bayangan atap rumah.
Tabel 3 Data hasil pengujian di pinggir lapangan
Ulangan Tbk Tbb RH Tdp h V W
Ke (oC) (oC) (% ) (oC) (KJ/kg,uk) (m3/kg.uk) (kg/kg.uk)
1 31,7 22,8 47,2 19,1 67,5 0,88 0,0139
2 31,5 22,8 48,3 19,3 67,7 0,88 0,0141
Rata-rata 31,6 22,8 47,75 19,2 67,6 0,88 0,014
Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat hasil pengukuran temperatur bola kering (T bk)
dan kelembaban (RH) rata-rata di pinggir lapangan secara berturut-turut, yaitu
sebesar 31,6oC dan 47,75%. Terdapat penurunan suhu antara pengukuran pertama
dan pengukuran kedua, ini dikarenakan penelitian dilakukan pada sore hari. Setelah
diketahui kedua data tersebut, maka dilakukan plot terhadap grafik CBE Thermal
Comfort Tool untuk mendapatkan parameter lainnya. Hasil tersebut dapat dilihat
melalui Gambar 4.

Gambar 4 Pengujian CBE thermal comfort tool di pinggir lapangan

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa grafik menunjukkan sensasi yang


dihasilkan yaitu warm dan tidak berada dikondisi kenyamanan termal. Pengukuran
suhu dan kelembaban di pinggir lapangan menghasilkan nilai yang tertinggi
diantara penelitian pada 3 lokasi. Hal tersebut dikarenakan lapangan merupakan
lahan terbuka dan sinar matahari hanya terhalangi pohon.
Menurut KEPMENKES 1405 tahun 2002, mengenai tetapan standar suhu udara
yang sehat berkisar 18o-28oC, sedangkan untuk kelembabannya berkisar 40%-60%.
Berdasarkan data hasil pengujian di dalam ruangan dapat diketahui bahwa standar
udara sudah memenuhi baku mutu, dimana suhu rata-rata di dalam ruangan sebesar
28oC sedangkan untuk kelembabannya belum memenuhi baku mutu standar yaitu
sebesar 39,1%. Sedangkan pada hasil pengujian di halaman rumah dapat diketahui
bahwa standar udara belum memenuhi baku mutu, dimana suhu rata-rata di
halaman rumah sebesar 29,95oC sedangkan untuk kelembabannya sudah memenuhi
baku mutu standar yaitu sebesar 46,65%. Hasil pengujian di pinggir lapangan dapat
diketahui bahwa standar udara belum memenuhi baku mutu, dimana suhu rata-rata
di pinggir lapangan sebesar 31,6oC sedangkan untuk kelembabannya sudah
memenuhi baku mutu standar yaitu sebesar 47,75%.
Pengaplikasian grafik psikometrik dalam bidang Teknik Sipil dan Lingkungan,
yaitu dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kontruksi suatu fasilitas yang
dipengaruhi faktor iklim (Sangkertadi 2013). Faktor iklmim yang memengaruhi
rancangan bangunan meliputi radiasi dan cahaya matahari, temperatur dan
kelembaban udara, arah dan kecepatan angin serta kondisi langit (Soegijanto 1999).
Grafik psikometrik digunakan untuk menentukan suhu dan kelembaban pada proses
perencanaan dan pelaksanaan konstruksi sesuai dengan keadaan yang ada, sehingga
dapat tercapai kenyaman termal pada suatu bangunan.

SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, pengukuran suhu dan kelembaban pada ketiga
lokasi memiliki nilai parameter yang berbeda. Hasil analisis parameter lainnya
dapat dicari dengan menggunakan CBE Thermal Comfort Tool. Nilai-nilai tersebut
menjadi indikator kenyamanan dari ketiga lokasi yang diteliti. Sensasi yang
dihasilkan pada dalam ruangan yaitu slightly warm, sedangkan pada halaman rumah
dan pinggir lapangan yaitu warm.

Saran
Penelitian ini akan memberikan hasil yang lebih akurat apabila persiapan untuk
pengukuran suhu lebih ditingkatkan. Pertama, pemilihan lokasi untuk pengukuran
suhu harus dapat memastikan bahwa posisi termometer berada di tempat yang tegak
atau tidak miring untuk mencegah terjadinya kesalahan paralaks selama mengukur.
Kedua, mempersiapkan segala kebutuhan dalam menghadapi cuaca yang tidak
terprediksi ketika pengukuran di luar ruangan, seperti membawa payung untuk
mencegah terpengaruhnya hasil pengukuran suhu akibat sinar matahari langsung
atau lainnya.

Daftar Pustaka
Fanger. 1970. Thermal comfort: Analysis and Applications in environmental
engineering. Danish Technical Press.
Iskandar Soetyono dan Muhsin. 2017. Mesin Pendingin. Yogyakarta (ID):
Deepublish.
Kepmenkes no 1405/menkes/sk/xi/2002. Persyaratan Kesehatan Lingkungan
Kerja Perkantoran dan Industri.
Madina RF, Nurrizka A, Komala DR. 2013. Pengaruh Desain Fasade Bangunan
Terhadap Kondisi Pencahayaan Alami dan Kenyamanan Termal. Jurnal
IPLBI. 2(1): 1-6.
Purba RP. 2019. Analisis kestabilan kelembaban pada mesin penetas telur terhadap
variasi daya [skripsi]. Medan (ID): Universitas Muhammadiyah Sumatera
Utara.
Sangkertadi. 2013. Kenyaman Termis di Ruang Luar Beriklim Tropis Lembah .
Bandung (ID): Alfabeta.
Soegijono. 1999. Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis Lembah Ditinjau
dari Aspek Fisika Bangunan. Jakarta (ID): Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Soekardi Chandra. 2015. Termodinamika Dasar. Yogyakarta (ID): Andi Offset.
Suyono Bambang dan Prianto Eddy. 2018. Kajian sensasi kenyamanan thermal dan
konsumsi energi di taman srigunting kota lama Semarang. Modul. 18(1):
18-25.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Alat dan Bahan

Gambar 5 Smartphone

Gambar 6 Aplikasi Galaxy Sensors

Anda mungkin juga menyukai