Anda di halaman 1dari 7

Indonesian Green Technology Journal E-ISSN.

2338-1787

KENYAMANAN TERMAL INDOOR PADA BANGUNAN DI DAERAH


BERIKLIM TROPIS LEMBAB
Eddy Imam Santoso1,2
1
Program studi kajian lingkungan dan pembangunan, Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya
2
Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya

Abstrak
Tulisan ini mambahas metode evaluasi kenyamanan termal dalam ruangan. Analisis pustaka kenyamanan termal ruang
dalam (indoor) dilakukan dengan lingkup harapan kenyamanan penghuni, kenyamanan melalui media pendinginan aktif
dan pasif, terutama di daerah-daerah iklim tropis lembab. Berbagai metode dilakukan untuk mengurangi pemanfaatan
pendinginan aktif, untuk memperoleh kenyamanan termal ruang dalam (indoor). Pada umumnya para penghuni
merasa tidak-puas dengan kondisi kenyamanan yang ada ( masih di luar zona kenyamanan stándar ASHRAE 55). Oleh
karena itu diperlukan tindakan dengan mengatur sistem ventilasi secara mekanik.

Kata kunci: Kenyamanan termal, indoor, ventilasi.


Abstract
This paper discusses an evaluation method of thermal comfort in the room. Analysis of indoor thermal comfort literature
is done with a scope of occupant expectation on comfort, efforts through active and passive cooling media, especially in
areas of humid tropical climate. Various methods are taken to reduce the use of active cooling, to obtain thermal
comfort in the room (indoor). In general, the residents feel uncomfort with the existing conditions (still outside the
comfort zone of ASHRAE standard 55). It is therefore necessary actions to adjust mechanically the ventilation system.

Keywords: Thermal comfort, indoor, ventilation.


*
PENDAHULUAN dari 90%) di dalam ruangan, sehingga mereka
Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian membutuhkan udara yang nyaman dalam ruang
masyarakat pada masalah kenyamanan termal tempat mereka beraktivitas, oleh karenanya
penghuni bangunan telah menghasilkan banyak kecepatan udara yang baik dalam ruangan sangat
studi termal pada berbagai jenis bangunan. bermanfaat bagi mereka. Penyelesaian masalah
Penelitian dilakukan di berbagai negara dengan kenyamanan dalam ruangan dimungkinkan
kondisi iklim yang berbeda-beda, diantaranya melalui penyelidikan menyeluruh berdasarkan
studi tentang sistem ventilasi yang dilakukan oleh kecepatan udara di dalam ruangan (Gosselin dan
Lazzerini dkk. (1991); Warden (2004); Howell et Chen, 2008). Menurut Cheng et al. (2008), bila
al. (2004), Manz dan Frank (2005); Kunzel et al. menggunakan kipas, kisaran suhu yang diperoleh
(2005); Nugroho (2006); Roonak et al. (2009). dari investigasi langsung dan tidak langsung
Ada banyak studi tentang berbagai cara untuk masing-masing adalah 28.2 dan 27.2º C.
mengevaluasi kenyamanan termal untuk Perpindahan panas konvektif yang menciptakan
mengetahui apakah lingkungan termal cocok distribusi suhu yang hampir sama di seluruh
untuk hidup nyaman. Kriteria desain tertentu ruangan berasal dari sirkulasi kuat memakai kipas
untuk kenyamanan termal telah mempengaruhi (Ho dan Lin, 2006).
desain bangunan dan sistem kontrol atau Berdasarkan penelitian Santoso (2012),
tindakan adaptif sebagaimana dalam penelitian penurunan suhu udara dalam ruang dapat
Brager dan Dear (2000); ASHRAE (2004). ASHRAE dilakukan dengan memberikan penahan sinar
55 dan ISO 7730 (ISO 1994) dapat matahari dari tanaman baik yang ditempatkan
mengidentifikasi pengukuran fisik dan secara vertikal maupun horisontal, namun secara
memverifikasi variabel termal dalam jangkauan umum belum bisa menghasilkan harapan
kenyamanan seperti parameter termal dalam kenyamanan penghuni, karena baru dapat
ruangan. menurunkan sekitar 1.5 sampai 2ºC suhu udara
Menurut Lee dan Chang (2000), pada dalam ruang. Menurut Fanger (1982),
umumnya orang menghabiskan waktunya (lebih kenyamanan termal mengacu pada tingkat
metabolisme yang dapat dinilai dengan variabel
* yang meliputi kegiatan, ketahanan pakaian, suhu
Alamat Korespondensi
udara, kelembaban relatif, kecepatan aliran
Eddy Imam Santoso
Email : edy.is@gmail.com udara, dan intensitas cahaya. Dua kelompok
Alamat : Fakultas Teknik, Universitas Merdeka Surabaya

13
Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso) E-ISSN.2338-1787

variabel yaitu (1) fisiologis pribadi meliputi dan Jalil, 2009). Indonesia, Malaysia dan
kegiatan/aktivitas dan tahanan panas pakaian, Singapura merupakan bagian negara yang
dan 2) variabel iklim yang meliputi suhu udara, beriklim tropis lembab, dengan posisi antara 1
kecepatan udara, kelembaban relatif dan suhu sampai 11º Lintang Utara. Suhu rata-rata
radiasi membantu untuk mendefinisikan harapan tahunan mencapai 26 - 27º C dan suhu siang hari
kenyamanan termal (Humphreys & Nicol, 2002). tertinggi mencapai 34º C sedangkan kelembaban
relatif antara 70 t 90 % (Sabarinah dan Ahmad,
METODE PENELITIAN 2006. Sementara itu di Indonesia pada daerah-
Penelitian yang dibahas dalam tulisan ini daerah tertentu (Surabaya-Indonesia misalnya)
adalah penelitian yang terkait dengan suhu udara maksimal dapat mencapai 36,4º C
kenyamanan termal ruang dalam (indoor) yang dengan kelembaban mencapai 85 % (Wijaya,
dipublikasikan dalam makalah akademik dari 2007)
tahun 2006 sampai tahun 2011. Review makalah Definisi kenyamanan termal
dengan beberapa kriteria di antaranya : (1) Lokasi Kenyamanan termal dapat didefinisikan
penelitian pada daerah beriklim tropis lembab, sebagai suatu kondisi pikiran yang
(2) Temuan terkait dengan kenyamanan termal mengekspresikan kepuasan dengan lingkungan
ruang dalam (indoor), (3) artikel yang termal (Nugroho, 2006). Definisi yang lain
diterbitkan/dipublikasikan dalam jurnal menyebutkan sebagai lingkungan indoor dan
terakreditasi nasional/ internasional, dan (4) faktor pribadi yang akan menghasilkan kondisi
artikel diterbitkan dalam bahasa internasional lingkungan termal yang dapat diterima sampai
(Inggris). Analisis artikel-artikel ini diharapkan 80% atau lebih dari penghuni dalam sebuah
memberikan kontribusi pada pengetahuan dan ruang, namun tidak pernah tepat didefinisikan
masyarakat ilmiah secara umum. oleh standar, secara umum disepakati dalam
Artikel penelitian yang direview dipilah komunitas riset kenyamanan termal yang
berdasarkan tujuan penelitian yaitu terkait diterima adalah identik dengan 'Kepuasan', dan
dengan kenyamanan termal ruang dalam (indoor) kepuasan dikaitkan dengan sensasi panas 'sedikit
dan variabel yang mendekati, diantaranya : suhu hangat',' netral', dan 'Sedikit dingin'. Pemaknaan
udara, kelembaban udara, kecepatan angin, berdasarkan pada pendekatan psikologis lebih
radiasi matahari dan tingkat persepsi penghuni. banyak digunakan oleh para pakar pada bidang
Temuan dari makalah-makalah diringkas dalam termal. ASHRAE (American Society of Heating
Lampiran 1 untuk mengidentifikasi kontribusi asli Refrigating Air Conditioning Engineer)
mereka untuk pengetahuan yang didasarkan memberikan definisi kenyamanan thermal
pada beberapa faktor termasuk jenis alat yang sebagai kondisi pikir yang meng ekspresikan
digunakan, sistem penghawaan terkait tingkat kepuasan seseorang terhadap lingkungan
kenyamanan termal indoor, lokasi penelitian, termalnya. Dengan pemaknaan kenyamanan
dan temuan penting dari penelitian. Selanjutnya thermal sebagai kondisi pikir yang
akan dievaluasi berdasarkan parameter dari mengekspresikan tingkat kepuasan seseorang
tujuan review ini. terhadap lingkungan termalnya maka berarti
KENYAMANAN TERMAL kenyamanan thermal akan melibatkan tiga aspek
Suhu Udara Daerah Tropis Lembab yang meliputi fisik, fisiologis dan psikologis,
Wilayah yang mempunyai iklim tropis lembab sehingga pemaknaan kenyamanan termal
umumnya ditandai dengan suhu udara tinggi dan berdasarkan pendekatan psikologis adalah
kelembaban udara yang relatif tinggi pula. pemaknaan yang paling lengkap
Diantara wilayah dengan iklim tropis lembab Beberapa pendekatan kenyamanan termal
tersebut adalah wilayah negara-negara Asia Umumnya penelitian untuk mengevaluasi
Tenggara yang posisinya berdekatan atau bahkan kenyamanan termal indoor dilakukan dengan
dilalui katulistiwa. Negara-negara ini mempunyai survey langsung pada lokasi penelitian atau
iklim yang sama, namun pada daerah tertentu percobaan lapangan (Sulaiman et al., 2011;
mempunyai kekhususan karena letak Nugroho, 2006; Roonak et al., 2009; Alison dan
geografinya, (Pulau Penang t Malaysia, misalnya) Chungyoon, 2003; Sulaiman et al., 2011).
memiliki iklim hujan tropis yang hangat dan cerah Penelitian yang berkaitan dengan kenyamanan
selama musim kering/panas, hujan deras terjadi termal umumnya menggunakan variabel sebagai
selama musim barat dari bulan April sampai berikut: 1) Variabel personal meliputi variabel:
September, Laut sekitar Pulau Penang Rate metabolisme yang diujudkan dalam variabel
menentukan iklimnya (Roonak, Kamaruzzaman aktivitas; dan Rate insulasi pakaian yang

14 Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012


Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso) E-ISSN.2338-1787

diwujudkan dalam variabel cara berpakaian; 2) mekanik (Alison dan Chungyoon, 2003),
Variabel iklim ruang meliputi: Suhu udara; Suhu memberikan tirai pada bukaan-bukaan yang
radiasi rata-rata; Kelembaban; Pergerakan udara langsung menerima radiasi matahari (Iftikhar et
atau kecepatan angin. Berdasarkan hal tersebut, al., 2001), bahkan pada beberapa penelitian
maka pemaknaan tentang kualitas kenyamanan penghuni melakukan kontrol dengan
termal akan berkaitan dengan empat variabel menyesuaikan pakaian dengan kondisi iklim
tersebut. Adapun alat ukur fisik yang digunakan (Henry dan Nyuk, 2004). Dengan kontrol ini
untuk mengukur tingkat kenyamanan termal dari penghuni memberikan toleransi menerima
lingkungan indoor bervariasi dari masing-masing kondisi kenyamanan termal dalam ruang
peneliti tergantung dari tujuan penelitiannya meskipun belum sepenuhnya memenuhi syarat
(Tabel 1), namun secara umum semua alat yang zona kenyamanan termal ASHRAE 55.
dipergunakan terkait dengan alat untuk
mengukur keempat variabel tersebut. KESIMPULAN
Pada bangunan-bangunan di daerah
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan iklim tropis lembab banyak mengalami
Dalam review penelitian ini terdapat dua kesulitan untuk memenuhi standar yang
sasaran yang menjadi bahasan yaitu terkait disyaratkan sesuai zona kemyamanan ASHRAE
dengan persepsi kenyamanan termal dan 55. Hal ini disebabkan karena variabel yang
ventilasi alami dalam upaya menciptakan mempengaruhi kenyamanan termal kurang
kenyamanan termal indoor. Kenyamanan termal mendukung, diantaranya suhu udara,
di daerah beriklim tropis lembab untuk bangunan kelembaban relatif, radiasi sinar matahari dan
(indoor) dengan menggunakan penghawaan kecepatan udara dalam ruang. Untuk mencapai
alami atau ventilasi sulit untuk menjangkau kenyamanan termal yang diinginkan perlu
standar kenyamanan internasional ASHRAE 55- dilakukan kontrol atau tindakan adaptif dari
92, karena rata-rata suhu udara dan kelembaban penghuni diantaranya dengan mengatur sistim
relatif tinggi sehingga suhu netral tidak ventilasi, mengatur sirkulasi angin secara
memenuhi zona kenyamanan yang disyaratkan mekanik, memberikan tirai pada bagian
yaitu antara 23 ºC sampai 26 ºC. Sementara dari bangunan yang langsung terkena radiasi
beberapa penelitian yang dilakukan oleh matahari bahkan disarankan untuk membuat
Nugroho (2011), Roonak et al. (2009), Henry disain perangkat shading matahari untuk
dan Nyuk (2004), Sulaiman et al. (2011), Iftikhar meminimalkan panas radiasi.
et al. (2001) dan Alison (2003) di daerah beriklim Suhu udara di luar zona kenyamanan
tropis lembab dengan objek beberapa jenis dapat diterima oleh penghuni di daerah tropis
bangunan menunjukkan suhu netral antara lembab. Hal ini menunjukkan bahwa standar
26.1ºC t 29.8 ºC. Berdasarkan beberapa internasional kenyamanan termal ASHRAE 55
penelitian sulitnya mencapai suhu netral yang tidak mutlak berlaku di daerah beriklim tropis
sesuai zona kenyamanan termal dipengaruhi oleh lembab, sehingga perlu diusulkan standard
beberapa faktor diantaranya karena disain yang khusus untuk daerah beriklim tropika lembab.
menyebabkan radiasi sinar matahari cukup tinggi
(Nugroho, 2011), sirkulasi udara yang DAFTAR PUSTAKA
disebabkan kecepatan udara relatif kecil ( Roonak Alison G. K. dan C.Chungyoon. 2003. Thermal
et al., 2009) dan tingginya kelembaban udara comfort in Japanese schools, Solar Energy 74
karena faktor iklim (tropis lembab) (2003) 245t252.
Sebagian besar penelitian yang dilakukan ASHRAE. 1992. Thermal Environmental
dalam bangunan dengan iklim tropis lembab Conditions for Human Occupancy. Standard
persepsi kenyamanan yang dirasakan oleh 55-1992. American Society of Heating,
penghuni menyatakan kurang dapat menerima Refrigerating, and Air-Conditioning Engineers,
kondisi udara dalam ruang yang disebabkan oleh Atlanta, USA.
faktor-faktor diatas. Berdasarkan PMV Badrulzaman, J., S.Ismail dan R.M. Hisyam. 2011.
menunjukkan penghuni merasakan suhu udara Evaluating the Impact of Vertical Greenery
netral sedikit hangat, namun penghuni Syatem on Cooling Effect on High Rise
melakukan tindakan adaptif dengan memberikan Building and Surroundings: A Review.
kontrol berupa pengaturan bukaan sistim Proceedings The 12 th International
ventilasi (Roonak et al., 2009; Nugroho, 2011 ), Converence on Sustainable Environment and
mempercepat gerakan udara dengan sistim

Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012 15


Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso) E-ISSN.2338-1787

Architecture (SENVAR), University of including hygrothermal interactions with the


Brawijaya, Indonesi 2011. building envelope, Sol Energy, 78:554t561.
Brager, G.S. dan de Dear. 2000. A Standard for Lazzerini, R., Curtis, D., Bowen, R., Patel, M.,
Natural Ventilation. ASHARE Journal (42)10: Ruscisa, G., Lazzerini, P., Renzio, M., Zabot,S.,
21-29. Guarino, D., dan A.Cellie. 1991. ANNEX XV t
Cheng, M., R.Hwang dan T.Lin. 2008. Field Energy Efficiency in Schools. Part One. Paris,
Experiments on Thermal Comfort IEA t International Energy Agency, Corso
Requirements for Campus Dormitories in Brescia 62 t 10152 Torino.
Taiwan. Published by SAGE, Indoor built Lee, S.C. dan M.Chang. 2000. Indoor and Outdoor
environ (17)3: 191-202. Air Quality Investigation at Schools in Hong
De Dear dan G.S. Brager. 2002. Thermal Comfort Kong. PERGAMON Journal, Chemosphere
in Naturally Ventilated Buildings: Revisions to 41:09-113.
ASHRAE Standard 55, Jurnal : Energy and Manz, H. Dan T.Frank. 2005. Thermal simulation
Buildings 34, Elsevier Science, of buildings with double-skin fac¸ades:
www.elsevier.com/locate/enbuild. Energy Build, 37:1114t1121.
Fanger. 1982. Thermal Comfort, Analysis and Nugroho, M.A. 2011. A Preliminary Study of
Aplications in Environmental Enginering, dZ Œu o vÀ]Œ}vu vš ]v D o Ç•] [• d ŒŒ
Robert E. Krieger Publishing Company, Houses, Journal and Economic Engeneering:
Malabar. 2(1), 25-28
Gosselin, J.R. dan Q.Chen. 2008. A dual airflow Roonak,D., S.Kamaruzzaman dan M.Jalil. 2009.
window for indoor air quality improvement Thermal Comfort in Naturally Ventilated
and energy conservation in buildings, Office Under Varied Opening Arrangements:
HVAC&R Research, 14(3): 359-372. Objective and Subjective Approach European
Henry F. dan N.H.Wong. 2004. Thermal comfort Journal of Scientific Research
for naturally ventilated houses in Indonesia, EuroJournalsPublishing, Inc. 2009
Energy and Buildings 36 (2004) 614t626 Sabarinah, S.H. dan Ahmad. 2006. Thermal
Elsevier B.V. All rights reserved Comfort and Building Performance of
Ho, C.J. dan C.C.Lin. 2006. Experiments on Naturally Ventilated Apartment Building in
Natural Convection Heat Transfer of a the Kelang valley: A Simulation Study.
Nanofluid in a Square Proceedings of theEnergy in buildings
Enclosure"*Proceedings of The 13th (sustainable symbiosis) Seminar, 115-132.
International Heat Transfer Conference. Santoso, E.I. 2012. Pengaruh penataan taman
Ho, H.S., R.Luis. dan M.M. Rahman. 2009. sayur organik terhadap kenyamanan termal
Thermal Comfort Enhancement by Using A ruang dalan (indoor) Penelitian disertasi
Ceiling Fan. Applied Thermal Engineering Universitas Brawijaya, Malang 2012.
(29)8-9) pp. 1648-1656. Sulaiman, R.S.W., M. Rodzi Ismail dan M.A.Egbal.
Howell, R. H. dan D.W.Land. 2004. Air-cooled 2011. A Case Study of the Climate Factor on
HVAC retrofit: Safe bet for vegas schools: Thermal Comfort for Hostel Occupants in
ASHRAE American Society of Heating Universiti Sains Malaysia (USM), Penang,
Refrigerating and Air-conditioning Engineers Malaysia, Journal of Sustainable
Journal,46:28t34. Development, 4 (3), 50-61
Iftikhar A. R., J.F.Nicol, K.J.McCartney dan Warden, D. 2004. Dual fan, dual duct goes to
A.Michael. 2001. Humphreys, Thermal school. ASHRAE American Society of Heating
comfort: use of controls in naturally Refrigerating and Air-conditioning Engineers
ventilated buildings, Energy and Buildings 33 Journal, 46:18t27.
(2001) 235±244 Wijaya, S. 2007. Kenaikan Suhu Udara di
ISO/WD 7730. 2000. Ergonomics of the Thermal Surabaya.
Environment t Analytical Determination and file://localhost/C:/Documents%20and%20Set
Interpretation of Thermal Comfort Using tings/user/My%20Documents/BAHAN/Kenaik
Calculation of the PMV and PPD Indices and an%20Suhu%20Udara%20di%20Surabaya%20
Local Thermal Comfort. Yang%20Tertinggi%20Di%20Dunia.mht (18
Kunzel, H., Holm, A., Zirkelbach, D., dan Oktober 2010)
A.Karagiozis. 2005. Simulation of indoor Wong,N.H. dan S.S.Khoo. 2002. Thermal comfort
temperature and humidity conditions in classrooms in the tropics, Energy and
Buildings 35 (2003) 337t351

16 Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012


Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso) E-ISSN.2338-1787

Tabel 1. Alat ukur fisik yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan termal lingkungan indoor dan tujuan/fungsi pengukuran
No Judul/Objek Penulis Latar belakang Tujuan Parameter
1 Studi awal lingkungan Agung Murti Suhu udara dan kelembaban yang menyelidiki lingkungan termal di dalam ruangan dan kondisi Suhu udara (Ta), Suhu radiasi
termal dalam rumah Nugroho (2011) tinggi dapat diselesaikan melalui kenyamanan sebuah rumah berting kat,didasarkan pada (MRT), Kelembaban relatif
bertingkat di Malaysia disain ventilasi udara untuk pengukuran lapangan. (RH), Kecepatan udara relatif
memper oleh kenyamanan termal (Vf), Tingkat metabolisme (M)
2 Kenyamanan Thermal Roonak Daghigh, Penghematan energy tanpa ƒ identifikasi &evaluasi kenyamanan termal dalam ruangan Kecepatan udara, Kelem
dalam Kantor berventilasi Kamaruzzaman mengor bankan kenyamanan kantor ventilasi alami melalui pengaturan bukaan baban relatif, suhu bola kering
dengan pengaturan bukaan Sopian, Jalil termal pintu/jendela dan suhu bola basah., Persepsi
yang bervariasi : Moshtagh (2009) ƒ mengetahui persepsi penghuni dari tingkat ke nyamanan kenyamanan
Pendekatan Obyektif dan termal melalui pendekatan subyektif
Subyektif ƒ menentukan suhu netral di kantor untuk setiap kondisi, dan
Di Malaysia ƒ membandingkan dengan yang ditentukan oleh ASHRAE
3 Kenyamanan termal ruang Alison G. Kwoka, dan Efisiensi penggunaan energi listrik menguji penerapan standar kenyamanan termal dalam konteks Suhu udara, kelem baban
Sekolah di Jepang Chungyoon Chunb yang besar untuk AC dengan cara budaya dan iklim di Jepang. Studi kasus kenyamanan termal di relatif, kecepat an udara,
(2003) menggunakan pengha waan alam, sekolah: Persepsi kenyamanan
pada musim panas, ter kait (1) mencirikan lingkungan fisik dua rezim pengkondisian khas,
dengan kebiasaan pemakaian AC ruang kelas ventilasi alami dan ber-AC untuk kondisi musim
pada bangunan sekolah panas;
(2) membandingkan kondisi ruang kelas fisik dg standar
kenyamanan termal;
(3) membandingkan tanggapan dan perilaku untuk studi
lapangan yang ada.
4 Kenyamanan termal untuk Henry Feriadi, dan Kondisi suhu dan kelembaban ƒ Untuk menyelidiki persepsi kenyamanan termal penghuni Suhu udara, kecepat an angin
rumah ventilasi alami di Nyuk Hien Wong yang tidak mungkin diubah tanpa yang tinggal di rumah - Indonesia. dan kelembaban
Indonesia (2004) sistim mekanik diharap kan ƒ Mengevaluasi kesesuaian prediksi kenyamanan termal Persepsi kenyamanan
dicapai kenyaman an termal didasarkan pada model adaptif
inddor ƒ Untuk lebih memahami tindakan perilaku yang mempengaruhi
persepsi kenyamanan termal
5 Faktor Iklim terhadap Sulaiman R S Wafi, Banyaknya studi kenyamanan untuk mengetahui pengaruh faktor iklim pada kenyamanan suhu udara, kelembaban
Kenyamanan Thermal Mohd Rodzi Ismail, termal ruangan yang termal di dalam ruangan dari penghuni bangunan relatif, kecepatan angin dan
untuk penghuni Pondokan Egbal Mohammed menghasilkan kepusasn yang suhu bola.
di Universiti Sains Malaysia Ahmed (2011) berbeda sesuai dengan disain dan
(USM), Penang, Malaysia jenis bangunan serta beda iklim

6 Kenyamanan termal: Iftikhar Raja A. Upaya pengendalian dan Mengeksplorasi apakah suhu di luar ruangan memiliki efek pada Suhu udara, sensasi termal
Penggunaan kontrol pa J. Fergus Nicol, mengurangi kebu tuhan energi suhu dalam ruangan dan bagaimana hal ini dipengaruhi oleh dan preferensi pakaian,
da bangunan berventi Kathryn J. untuk mendapatkan kenya manan ‰ vPPµv v Zl}všŒ}o o]vPlµvP v[ • o u ‰µv l uµ•]u ‰ v •
lasi alami McCartney, Michael termal Pada bangunan konstruksi berat dan Bangunan konstruksi ringan
A.(2001)

Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012 17


E-ISSN.2338-1787 Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso)

No Judul/Objek Penulis Latar belakang Tujuan Parameter


7 Kenyamanan termal ruang Nyuk Hien Wong Sebagian besar kelas di Singapura ƒ Untuk mengetahui kondisi termal dalam ruang kelas (melalui Suhu udara
kelas di daerah tropis (di Shan Shan Khoo mengguna kan ventilasi alami dan pengukuran objektif) dan memban dingkan dengan ASHRAE Kelembaban relatif
Singapura) (2002) mekanik/fan, perlu di evaluasi standar 55-92 Kecepatan udara
kebutuhan ven tilasi dan fan ƒ Untuk mengetahui persepsi penghuni 'dari tingkat
untuk men ciptakan kenyamanan kenyamanan termal dalam ruang kelas.
termal dalam kelas ƒ Untuk menentukan suhu netral, kisaran suhu yang dapat
diterima di ruang kelas.

Tabel 1. Alat ukur fisik yang digunakan untuk mengukur tingkat kenyamanan termal lingkungan indoor dan tujuan/fungsi pengukuran (lanjutan)
Alat Metode Hasil Diskusi Kesimpulan
1. Logger Metode survei lapangan Outdor: Lingkungan termal indoor relatif sama, perbedaan kasus rumah bertingkat ini dalam zona
Compact (pengukuran langssung) Ta = 26.9 ºC, RH= 65.6 t 97.6 %, Suhu udara fluktuasi 0.5 t 1ºC, sedang out door 0.5 t 4ºC. ketidak nyamanan
Kelembaban pada ruang dalam, data netral = 28.2ºC, Vf= 01 t 0.3 m/d Suhu rerata indoor 29.9ºC (berorientasi ke arah
(CHL), dan umum ( outdoor) dari Indoor: Barat) pada r tamu, 29.2ºC pada dapur
Thermal Logger Stasiun cuaca dunia Ta indoor = Ta outdoor, kecuali pada jam 15.00-
Data (TDG). (BMG) 16.00 suhu outdoor 30ºC
2. BABUCA Metode survei lapangan kisaran kenyamanan rata-rata di prediksi (PMV) Kemungkinan besar karena udara di dalam Rentang kenyamanan antara -1 dan+1,
Kuesener Pengukuran data obyektif untuk kantor ventilasi alami selama 14 kondisi kantor tersebut kecepatan udara rata-rata rendah Berdasarkan ISO 7730-94, kondisi PMV dan
/fisik dengan alat adalah antara -0.8-2.8. Rentang kenyamanan (0.03 m / s) dan penyediaan udara luar (segar) ke PPD indeks untuk kenyamanan termal
Pengumpulan data diambil sebagai kondisi ketika PMV memiliki lokasi tidak cukup seperti yang ditetapkan dari kantor tidak berada dalam kisaran zona
subyektif Dengan nilai antara -1 dan +1, Hasil pene litian analisis ventilasi. kenyaman an ASHRAE standar 55-92, (suhu
kuesener menunjukkan bahwa kantor tidak berada dalam 26.1-27.5ºC penelitian masih diatas zona
kisaran kenyamanan selama jam kerja untuk standar)
hampir semua kondisi
3. icrodataloggers Metode survei lapangan Suhu udara dan suhu radiasi adalah 26.9 dan Ruang kelas ber-AC memiliki kondisi dalam zona Kenyamanan termal yang dira sakan tidak
Kuesener Pengukuran data obyektif 27.1 ºC, masing-masing, di ruang kelas ventilasi l vÇ u v vU • v• •] •µZµ [• ]l]š • iµl[X Zµ vP bisa diterima sama oleh semua penghuni
/fisik dengan alat alami dan 24.0 dan 24.2 ºC di ruangan kelas kelas ventilasi alami adalah 3 ºC lebih hangat dari kelas alami sebagaimana pada kelas ber AC
Pengumpulan data ber-AC, selama musim panas. Kelembaban udara-AC ruang kelas dan penghuni memilih yang dapat menyesuaikan dengan standar
subyektif dengan relatif adalah 72.8% pada ventilasi alami dan bahwa kondisi juga dalam tiga kategori pusat kenyamanan ASHRAE ( TE = 23 t 26ºC).
kuesener 50.7% di udara-AC bangunan, Kecepatan udara (sekitar netral) dari skala sensasi ASHRAE termal Penyesuaian jenis pakaian untuk
di ruang ventilasi 0.27 m/d dan ruang AC 0.08 karena itu dirasakan nyaman. memperoleh kehangatan dalam kelas ber
m/d AC dengan sweeter, sedang di kelas alami
dengan baju kaos
4. Sensor udara Metode survei lapangan Pakaian yang dipakai berbeda utk masing2 Nilai Variabel yang ada tidak bisa mencipta kan ƒ Lebih pesimis untuk mendapatkan
dan data logger Pengukuran data obyektif musim (hujan 0.34 clo, panas 0.27 clo). kenyamanan sesuai standar ashrae maupun kenyamanan pada tropis lembab
/fisik dengan alat Suhu hujan 29.2ºC, panas 29.8ºC Kelembaban humpers Lebih dari 90 % prediksi kenyamanan ƒ menyesuaikan pakaian dengan kondisi
Pengumpulan data musim hujan 68.9 %, musim panas 68.2 % pada perasaan hangat dari netral iklim
subyektif Dengan ƒ lebih sering berganti pakaian dan
kuesener mandi untuk musim panas

18 Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012


Kenyamanan Termal Indoor Pada Pembangunan Daerah Tropis (Santoso) E-ISSN.2338-1787

Alat Metode Hasil Diskusi Kesimpulan


5. Hygro Sekonic Percobaan lapangan Ketika PMV (diprediksi suara rata trata) adalah Perbedaan suhu 10.4°C. Ini berarti bahwa selama Semua kamar asrama memiliki masalah
ST 50, dan (berperan serta) 1,6, PPD (persentase prediksi tidak puas )adalah ini, suhu luar ruangan pada siang hari rata-rata dengan aliran suhu, kelembaban dan
termometer Regresi Linear dan Regresi 56.3% sementara itu Ketika PMV adalah 2.3, berada di luar zona kenyamanan terutama udara pada kamar yang tidak me
Logistik digunakan PPD adalah 88.3% Penelitian menunjukkan Beda suhu outdoor dan indoor maksimum 4.4°C, miliki jendela, sehingga sangat membatasi
sebagai metodologi untuk bahwa ketika pe ningkatan PMV, PPD menunjukkan suhu indoor berada di luar zona sirkulasi aliran udara
evaluasi meningkat juga. Suhu outdor 27.6 °C pada jam kenyamanan. Namun, pagi dan malam, suhu Tanggapan responden pria dan wanita
12:00 t 38 °C pada jam 15.00. sedangkan suhu udara sangat dekat zona kenyamanan (ASHRAE ). tentang kenyamanan dalam ruangan
indoor 27.5 °C t 33.6 °C di siang hari masing-masing suhu 28.8 º C dan 28.35 º C
6. Termometer Metode survei lapangan Suhu pada bangunan konstruksi berat lebih Pembukaan jendela dipengaruhi Suhu outdoor, Penggunaan berbagai kontrol memainkan
suhu luar ruangan dicatat rendah dibanding pada bangunan konstruksi dimana pada suhu outdoor 15ºC dan indoor 20ºC peran yang signifikan dalam memodifikasi
dari Stasiun Meteorologi ringan Penggunaan kontrol: jendela mulai dibuka oleh penghuni untuk kondisi termal dalam ruangan.
Pengumpulan data Pintu terbuka, tidak memberikan pengaruh memperoleh kondisi termal, pada suhu indoor Ventilasi silang akan lebih membantu
subyektif dengan signifikan pada suhu Jendela terbuka, memberi melebihi 27ºC jendela dibuka secara penuh menurunkan suhu dalam ruangan
kuesener pengaruh terbesar pada penurunan suhu
ruangan sampai 1.5 ºC
Tirai tidak berpengaruh pada suhu, hanya
mengurangi silau
7. Kanomax Metode survei lapangan Regresi analisis rata-rata PMV memberikan tn ƒ Perbedaan tindividu dapat mem pengaruhi Pengukuran yang objektif me nunjukkan
Climomaster Pengukuran data obyektif dari 26.1 ºC, yang merupakan 2.7 ºC lebih jawaban responden untuk pertanyaan tidak ada ruang ke las memiliki termal yang
(Model 6521). /fisik dengan alat rendah dari yang diberikan oleh TSV berarti. Di sensasi termal ber ada dalam zona kenyamanan ASHRAE
Termometer Pengumpulan data bawah prediksi sensasi termal oleh model PMV. ƒ îðXí9 Œ] •µ Œ }Œ vP[[ v šŒ o[[ ]vP]v standar 55
diameter 150 mm subyektif dengan Penghuni mendukung sensasi panas ke arah perubahan termal mereka. Persentase ini Hampir setengah dari respon-den
kuesener yang lebih dingin. Hal ini lebih diilustrasikan lebih rendah daripada yang ditemukan dalam mengeluhkan panas radiasi dari jendela
dng menunjukkan bahwa 72,4% dari penghuni kategori yang lebih dingin dari skala ASH- terutama mereka yang duduk dekat jendela
dalam kategori netral ingin merasa lebih dingin RAE. Bahkan, setinggi 59.2 dan 42.1% dari tanpa koridor, disarankan perangkat
orang yang merasa sejuk dan dingin shading matahari dipasang utk
tampaknya puas dengan kondisi termal meminimalkan panas radiasi.
mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sensasi Suhu netral yang dapat diterima 28,8ºC
netral tidak selalu ideal , atau lebih disukai sebagaimana penelitian sebelimnya
orang.

Indonesian Green Technology Journal.Vol. 1 No. 1, 2012 19

Anda mungkin juga menyukai