Anda di halaman 1dari 19

SEMINAR

TUGAS AKHIR
ANALISIS KENYAMANAN TERMAL PADA BANGUNAN
PURWA-RUPA HEMAT ENERGI DI DAERAH TROPIS

Abdul Aziz Sholikhin


2111171128

Jurusan Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Manufaktur
Universitas Jenderal Achmad Yani
2020

Pembimbing I Pembimbing II

Deny Bayu Saefudin, ST., MT. Beyrra Triasdian, SSi., MT.


NID. 4121.781.85 NID. 4121.063.89
Latar Belakang

Laju Urbanisasi dari daerah Di Asia Tenggara negara Indonesia Dari suhu tersebut kebanyakan Dari menurun sumber daya
perdesaan ke daerah merupakan salah satu negara yang penghuni memakai AC untuk alam, dapat menjadi solusi
perkotaan yang cepat di beriklim tropis. Yang mempunyai memenuhi kenyamanan termal menggunakan konsep
negara-negara tropis telah dua musim, yakni musim panas yang di inginkan. Menurut BPS ‘Green Building’ dimana
menimbulkan kekhawatiran dan musim hujan. BMKG (Badan Pusat Statistik) data suatu bangunan
akan menipis nya sumber menyebutkan saat musim panas penggunaan AC dibawah 25°C di perkantoran atau
daya alam lokal dan kesulitan suhu maksimum saat ini 34°-37°C tahun 2017 hingga 47,33%, yang perumahan yang sangat
pasokan (Qi Jie Kwong, (Nilla Crisna, 2020). mengakibatkan semakin memperhatikan asep
2013). menipisnya sumber daya alam. lingkungan, demi tercapai
nya kenyamanan termal
yang di inginkan namun
tetap menjaga sumber daya
alam (Utomo, 2012).
Perumusan Masalah

Bagaimana tingkat kenyamanan termal pada


bagunan perkantoran dan perumahan dengan hemat 01
energi di daerah tropis terutama di Indonesia? Tujuan Penelitian
Mengetahui tingkat kenyamanan termal
Bagaimana rancangan bangunan yang pada bagunan perkantoran dan
dapat menghemat pengunaan energi?
02 01 perumahan dengan hemat energi di
daerah tropis terutama di Indonesia agar
tidak banyak mengeluarkan energi dan
meminimalisir biaya
Pembatasan Masalah

Pengukuran suhu ini menggunakat alat ukur ThermoCouple


1

Pengukuran kelembaban udara ini menggunakan alat ukur Higrometer


2

Software yang di gunakan Energyplus dan Sketchup


3

6 Kotak persegi berukuran 1 meter x 1 meter dengan tinggi 1,5 - 2 meter


4
Metode Penelitian

02 03 04
01 Studi Observasi
Eksperimen Interview
Literatur

Mencari data yang diperlukan Pengumpulan data yang Melakukan konsultasi Mengkaji dan mencari
dengan melakukan eksperimen berhubungan dengan penelitian langsung kepada pembimbing, berbagai sumber yang
purwa-rupa persegi panjang ini. Berasal dari journal, dosen yang bersangkutan berkaitan dengan apa yang
berukuran 1mx1mx1,5m handbook, dan web-site untuk mengenai objek diteliti dan sesuai dengan di
dengan menggunakan atap menunjang teori – teori yang latar belakang mengenai
greenroof dibutuhkan. kenyamanan termal
Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian penulis melaksanakannya


pada tahun ajaran 2020/2021 bertempat di Laboratorium
Konversi Energi, Universitas Jenderal Achmad Yani, Jl.
Terusan Jenderal Sudirman, PO.BOX 148, Cimahi, Jawa
Barat, Indonesia 40285.
Sistematika Penulisan
Metodologi Penelitian Kesimpulan dan
Pendahuluan
Saran

Landasan Teori Data dan Pembahasan


Penelitian Terdahulu
Kenyamanan Termal di Daerah Tropis Asia Tenggara Sejumlah penelitian kenyamanan termal
telah dilakukan oleh berbagai peneliti di beberapa negara di wilayah Asia Tenggara, yakni di
Singapura, Thailand, Papua Nugini, dan Indonesia.

6 Penelitian kenyamanan termal dilakukan di Singapura tahun 1952 dan 1953 oleh peneliti
kenyamanan termal Inggris, Webb (Webb, 1952), dilanjutkan oleh Ellis (Ellis, 1952, 1953).
Richard de Dear (de Dear, 1991) dari Australia, melakukan penelitian di negara tersebut tahun
1990.

Penelitian kenyamanan termal di Bangkok, Thailand, dilakukan oleh Peneliti Amerika, John
Busch tahun 1988 (Busch, 1990). Penelitian kenyamanan termal di ibu kota Port Moresby,
Papua Nugini dilakukan oleh Ballantyne tahun 1967 dan 1979 (Ballantyne 1967, 1979).
Dalam menganalisis kenyamanan termal pada model bangunan hemat energi di daerah tropis teori – teori
yang akan saya bahas disini seputar tentang :

Efisiensi energi
1

Kenyamanan termal
2

Green Building
3

Perpindahan panas
4
Efisiensi energi

Efisiensi energi adalah perbandingan antara energi yang dapat dimanfaatkan


terhadap energi yang dibutuhkan, pada analisa bangunan ini energi dapat terjadi
dengan adanya desain bangunan yang tetap mengutamakan pada hemat energi
tetapi tetap memerhatikan kenyamanan termal yang di inginkan. Dari desain
yang saya buat ini memaksimalkan pemanfaatan energi secara alami untuk
penghawaan dan pencahayaan ( Jamala, 2015 )
Kenyamanan Termal
kenyamanan didefinisikan sebagai suatu kondisi tertentu yang mampu memberikan sensasi
menyenangkan bagi pengguna bangunan tersebut (Karyono, 2009). Sedangkan Manusia dinyatakan nyaman
secara termal ketika ia tidak dapat menyatakan apakah ia menghendaki perubahan kondisi termal yang lebih
panas atau lebih dingin dalam ruangan tersebut.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kenyamanan manusia :

Kelembapan
udara
Jenis aktivitas

Suhu radiasi
Faktor iklim Faktor individual
Suhu udara (personal)
Jenis pakaian yang
Kecepatan digunakan
angin
Temperatur nyaman di sejumlah penelitian di beberapa negara Asia Tenggara :
Green Building
Green building adalah konsep untuk ‘bangunan berkelanjutan’ dan
mempunyai syarat tertentu, yaitu lokasi, sistem perencanaan dan perancangan,
renovasi dan pengoperasian yang menganut prinsip hemat energi serta harus
berdampak positif bagi lingkungan, ekonomi dan sosial (Agenda, 2001).
tujuan umum adalah bahwa bangunan hijau dirancang untuk mengurangi dampak
keseluruhan lingkungan binaan terhadap kesehatan manusia dan lingkungan alam
dengan cara:
1) Efisien menggunakan energi, air, dan sumber daya lainnya. Dirancang dengan
biaya lebih sedikit untuk mengoperasikan dan memiliki kinerja energi yang
sangat baik.
2) Melindungi kesehatan penghuni dan meningkatkan produktivitas karyawan
3) Mengurangi sampah, polusi dan degradasi lingkungan
4) Bangunan alami, yang biasanya pada skala yang lebih kecil dan cenderung
untuk fokus pada penggunaan bahan-bahan alami yang tersedia secara lokal.
5) Bangunan hijau tidak secara khusus menangani masalah perkuatan rumah
yang ada..
6) Mengurangi dampak lingkungan: Praktek green building bertujuan untuk
mengurangi dampak lingkungan dari bangunan.
Perpindahan Panas
Perpindahan panas terjadi dengan tiga 3 cara, yaitu:
1. Konduksi qk =

2. Konveksi q = -hA(Tw – Tf)

3. Radiasi qr = eAσ(T1 – T2)


Metode Penelitian

Metode
penelitian Sumber data
kuantitatif primer

Teknik
pengumpulan
data :
Studi
literatur
Alat dan bahan digunakan dalam melakukan analisa :
1. Laptop 7. Rangka besi

2. Hygrometer digital 8. Semen

3. Thermocouple 9. Pasir

4. Sketchup make 10. Paku

5. Energy plus 11. Palu

6. Multiplek 12. Cangkul


13. Sekop

Skematik
penempatan alat
ukur
Diagram Alir Penelitian
Mulai
A

Studi Literatur
Pengujian Simulasi memakai Energy Plus

Perencanaan Eksperimen
Data Simulasi
Alat dan Bahan
Pengolahan Data

Perancangan Model Bangunan

Pengambilan data memakai alat

T dinding bagian sebelah


pintu dan jendela Kesimpulan
T pada atap
T pada lantai

Selesai

A
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai