Anda di halaman 1dari 18

DESAIN ELEMEN MESIN 3

“ANALISA KASUS KEGAGALAN


PADA RODA GIGI”
KELOMPOK 3
• Nadhim Taufiq A. (2111151024)
• Fadil Muhammad K. (2111151075)
• Lesmana Saputra (2111161071)
• Febri Andriyuda (2111171050)
• Malky Firdaus R. (2111171057)
• Mulyadi (2111171059)
• Whendra Pratama (2111171066)
• Sammy Petrucci (2111171071)
• Ambar Wibowo (2111171077)
• Dede Rico (2111171081)
• M. Surya Ginanjar (2111171085)
Kegagalan Pada Roda Gigi (Umum)
• Kegagalan pada roda gigi ada 2 bentuk :
1. Fatigue fracture = Sebagai akibat bending stress yang berfluktuasi pada kaki gigi
2. Sueface fatigue = Terjadi pada permukaan gigi, seperti : Pitting, abrasive, atau adhesive wear
(scuffing atau scoring)
• Roda gigi adalah salah satu komponen penting pada banyak sistem transmisi mesin. Karena
fungsinya yang vital tersebut maka perlunya melakukan perancangan yang tepat serta analisa
terhadap beberapa aspek terkait dengan roda gigi tersebut. Analisa terhadap kegagalan maupun
kerusakan roda gigi sangat perlu dilakukan guna menunjang proses perancangan dan manufaktur
roda gigi agar sesuai dengan fungsi dan kondisi kerja.
Sebuah roda gigi akan mengalami kegagalan ketika tidak bisa bekerja secara efisien sesuai
dengan perancangan awal, bahkan mengalami kerusakan yang dapat berdampak pada mekanisme
suatu mesin. Kerusakan roda gigi dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor seperti keausan,
kerusakan gigi, pitting dan lain sebagainya
Oleh karena itu perlunya pemahaman dan pengetahuan terkait dengan jenis-jenis kerusakan
atau kegagalan yang mungkin dapat terjadi pada roda gigi. Berikut ini merupakan jenis-jenis kerusakan pada
roda gigi :
1. Scoring

• Scoring adalah keausan yang terjadi secara cepat pada permukaan gigi akibat terjadinya
kegagalan pada lapisan pelumas karena panas yang berlebih dan kontak logam dengan
logam. Terdapat beberapa jenis scoring pada roda gigi, yaitu ;

• Frosting Destructive scoring Localized scoring

• Moderate Scoring Tip and root interference


2. Fracture
• Fractur adalah kegagalan yang terjadi akibat kerusakan pada seluruh atau sebagian permukaan gigi karena
beban berlebih (overload) atau umumnya karena siklus tegangan (cyclic stressing) gigi pada roda gigi
melebihi batas kemampuan dari material.
• Terdapat beberapa jenis kegagalan fracture pada roda gigi yaitu :

• Fatigue breakage Overload breakage Rim and web failure


3. PLASTIC FLOW

• Pekerjaan dingin (Cold working) pada perukaan gigi yang disebabkan oleh tingginya tegangan
kontak, gelinding dan luncur pada mesh. Hal tersebut akan menyebabkan deformasi pada
permukaan yang dihasilkan karena permukaan maupun sub permukaan yang melentur. Perstiwa
tersebut berhubungan dengan dengan tingkat kelunakan pada material roda gigi, selain itu dapat
juga terjadi pada roda gigi dengan material keras yang diberi beban berat.
• Terdapat beberapa jenis kegagalan plastic flow pada roda gigi yaitu :
• Cold flow Rippling Ridging
R
4. Wear
• Wear merupakan fenomena pada permukaan dimana lapisan logam yang terkikis (aus) pada
permukaan kontak gigi pada roda gigi.
• Terda
• pat beberapa jenis kegagalan wear pada roda gigi yaitu :
• Polishing Excessive Wear Abrasive Wear

• Moderate Wear Corrosive Wear


5. Pitting
• Pitting terjadi pada permukaan yang mengalami kelelahan (fatigue failure) yang terjadi ketika
melebihi batas ketahanan material. Kerusakan akibat pitting bergantung terhadap tekanan pada
permukaan kontak dan banyaknya siklus tekanan.
• Terdapat beberapa jenis kegagalan pitting pada roda gigi yaitu :
• Initial pitting Spalling Case crushing

• Destructive pitting
Adapun beberapa kasus kegagalan dan kerusakan serta cara pencegahannya
pada berbagai macam roda gigi hasil analisa yg terjadi dilapangan :
1. ANALISA FINAL DRIVE PLANETARY GEAR
a) FINAL DRIVE PLANETARY GEAR WHEEL LOADER XCMG ZL 50 GN
Dari hasil Disassembly terdapat banyak kerusakan pada final drive termasuk pecah nya planet
gear, dari situ dapat di simpulkan bahwa terjadinya Noise (komponen beradu) adalah pada final
drive planetary gear yang pecah, kemudian pecahan itu ikut berputar dan mengakibatkan
komponen lain ikut rusak. Pecahnya Planet Gear sendiri disebabkan karena tidak di lakukan
pergantian oli secara teratur yang menyebabkan Planetary Gear menjadi mudah panas dan lama
kelamaan aus dan berakibat Gear menjadi pecah.

Gambar Final drive planetary gear


b) ANALISA KERUSAKAN FINAL DRIVE PLANETARY GEAR
WHEEL LOADER XGMA XG935H
• ANALISA PENYEBAB KEGAGALAN
• Pada kasus ini analisa keusakan yg terjadi pada final drive planetary gear ini ada 4 yaitu :
1) Kegagalan banding 3) Scoring

2) Pitting 4) Abrasive
SARAN PENCEGAHAN AGAR KASUS TIDAK TERULANG
Untuk menjaga performance dan kondisi Wheel Loader ZL 50 GN selalu dalam keadaan yang
baik, maka harus dilakukan perawatan secara berkala dengan mengikuti petunjuk dari buku
operasional dan perawatan manual OMM (Operational Maintenance Manual). Hal ini dilakukan agar
unit Wheel Loader ZL 50 GN dalam keadaan:
1. Siap pakai (high avaibility)
2. Kemampuan prima (best performance)
3. Biaya perbaikan dan perawatan lebih hemat (reseneble repair cost)
4. Untuk mendukung kinerja dan keawetan yang lebih baik terhadap gear, lebih baik
menggunakan material yang lebih kuat. Khususnya untuk pinion dan ring gear.
5. Maintenance harus sesuai dengan jadwal agar mengurangi risiko kerusakan yang lebih parah.
6. Operator yang harus lebih halus dalam mengoperasikan unit. Khususnya ketika mengubah laju
unit dari maju ke mundur maupun sebaliknya.
2. Analisa Kegagalan Roda Gigi Lurus (Spur Gear)
Pada Mesin Kempa (Screw Press)
Hasil pengamatan pada permukaan patahan spur gear (tooth fracture) mengidentifikasi kan
terjadinya kerusakan kelebihan beban (overload breakage) yang ditunjukkan olehpermukaan patah
yang berbentuk halus, rata berlapis dan terlihat, buram dan terjadi perubahan bentuk (deformasi)
pada patahan spur gear sedangkan chevron mark pada fracture surface tidak jelas terlihat, yang
terlihat hanya seperti garis - garis patahan yang berlapis-lapis tidak beraturan seperti terlihat pada
gambar 2. Terjadi kosentrasi pengecilan luas penampang akibat pembebanan yang tidak merata
sesuai arah rotasi dimulai pada titik F sampai titik A ditunjuk anak panah pada gambar dibawah ini.

Gambar Permukaan patah pada spur gear


SARAN PENCEGAHAN AGAR KASUS TIDAK TERULANG

Untuk menghindari terjadinya kerusakan yang sama dikemudian hari yaitu


overload breakage maka dapat disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Mengubah sifat mekanik spur gear dengan melakukan heat treatment baik
secara mekanik maupun kimia untuk memperbaiki strukturnya dan untuk
memperoleh sifat-sifat mekanik bahan dan sifat kimia yang dikehendaki.
2. Pada saat melakukan perbaikan mesin screw press pada bagian worm screw
dan spur gear, pastikan bahwa kondisi as dan bantalan yang ada pada gearbox
intermediate gear dan bantalan pada worm dalam kondisi baik atau masih
memiliki usia pakai yang panjang. Apabila sudah terpasang pastikan untuk
melakukan star up dan pengecekan pada 50 jam kerja pertama untuk
memperhatikan sistem pelumasan pada gear box spur gear baik dari kualitas
maupun kuantitasnya supaya tidak ada lagi ditemukan unsur-unsur yang
bersifat merusak seperti thalium dan fluor.
 
3. ANALISA KERUSAKAN ( WORM GEAR ) RODA
GIGI CACING PADA GEAR BOX AIR PREHEATER
• Pengamatan visual dilakukan pada area Roda Gigi cacing Air Preheater yang mengalami
kerusakan. Kerusakan roda gigi ini terjadi pada PLTU Banten 3 Lontar. Roda gigi di dalam Gearbox
motor Air Preheater. Pengamatan ini dapat mengidentifikasikan jenis serta posisi pengujian yang
akan dilakukan. Pada gambar ini menunjukan kondisi kerusakan poros, hal ini di tandai dengan
penemuan fracture yang sifat martensit, dimana martensit terbentuk dengan beban yang
berulang-ulang, hal ini dibenarkan pada pengamatan di lapangan dari temuan Trending Ampere
motor APH 1A yang hunting akibat terjadi gesekan antara radial seal dengan seal gap yang tidak
merata. Dikarenakan seal gap dan radial seal tidak merata, maka putaran pada elemen tidak
merata dan motor terus memberi beban yang mengakibatkan tumbukan.
• Sample Tampilan roda gigi dari permukaan rusak
SARAN PENCEGAHAN AGAR KASUS TIDAK TERULANG

Maka saran yang diberikan terhadap kasus kegagalan tersebut ialah,


melakukan maintenance secara berkala dan mengganti part-part yang
sudah telalu lama dengan peremajaan sejak oprasi dimulai. Ataupun
sudah sedikitnya mengalami kehausan akibat adanya gesekan secara
waktu ke waktu dengan indikasi langsung secara visual ketika
mantenance diberikan.
4. ANALISA KERUSAKAN FUNGSI FINAL GEAR
PADA GARDAN DENGAN TYPE HELICAL GEAR
• Gardan atau juga disebut dengan differential merupakan salah satu komponen pada sistem
pemindah tenaga (power train). Setiap mobil pastinya dilengkapi dengan gardan, baik pada mobil
dengan penggerak roda belakang (tipe FR) maupun pada mobil penggerak roda depan (tipe FF).
• Final gear pada gardan memiliki dua fungsi yaitu :
1. Sebagai final reduction yaitu final gear berfungsi untuk mereduksi putaran (menurunkan
kecepatanputaran) dan meningkatkan momen dengan menggunakan perbandingan gear ratio
antara ring gear denga drive pinion.
2. Merubah arah putaran sebesar 90o, artinya pada final gear terjadi perubahan arah putaran ke
posisi tegak lurus dari transimi ke poros penggerak roda depan (pada tipe FF) atau dari poros
propeller ke poros penggerak roda belakang (tipe FR).
Yang sering terjadi pada kasus helical gear ini kerusakannya di bagian fungsi final gear pada
gardan yaitu aus dan juga lecet, ini terjadi akibat goresan pada permukaan gigi dikarenakan efek las
( welding effect ) dan gesekan dari sisi gigi yang kontak. Bentuknya seperti goresan garis melengkung.
Ini terjadi ketika lapisan film oli sangat minim sehingga tidak mampu melapisi kekasaran permukaan
dari gigi kontak dan gesekan metal ke metal pun terjadi.
SARAN PENCEGAHAN AGAR KASUS TIDAK TERULANG

Supaya kasus helical gear pada gardan ini tidak terjadi lagi atau kita
dapat meminimalisir kerusakan yg terjadi maka biasanya sangat
disarankan menggunakan metode penyemprotan (spraying method).
Memang tidak pernah ada kesepakatan diantara perusahaan pembuat
gear (gear manufacturer) tentang bagaimana metode spray yang
dibakukan. Yang paling penting adalah permukaan gigi yang kontak
selalu dilumasi / dilumuri oleh pelumas.
 
5. ANALISA PERPATAHAN BEVEL GEAR PADA BOR
TANGAN
Bevel Gears Pada dasarnya berfungsi untuk merubah putaran horizontal yang datang dari
transmisi (pinion gear) dirubah menjadi putaran yang melintang selanjutnya diteruskan ke steering
clutch yang memungkinkan unit bisa bergerak, selain itu bevel gears juga berfungsi untuk mereduksi
putaran yang datang dari pinion transmisi.
• Dari hasil analisa perpatahan bevel gear pada bor tangan ini sering terjadinya backlash dan tooth
contact pada roda giginya celah hubungan kedua gigi, dalam hal ini adalah antara gigi bevel gear
dan gigi pinion, setiap contact gigi mempunyai standar masing-masing sesuai dengan specnya.
tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh terlalu kecil, karna jika hal ini terjadi akan
menyebabkan keausan yang tidak normal pada gigi-giginya dan bila terlalu besar, maka akan
terjadi ketukan yang berlebih sehingga menyebabkan suara rebut dan cepat ausnya gigi tersebut
apabila terjadi perpindahan speed. Demikian juga apabila terlalu kecil beban gigi terlalu besar hal
ini akan menyebabkan keausan yang tidak normal pada gigi tersebut.
•  
SARAN PENCEGAHAN AGAR KASUS TIDAK TERULANG
1. Langkah pencengahan yang harus dilakukan:
2. Lumasi permukaan bevel gears dangan grease atau cat
3. Kemudian putar bevel gears bolak balik sehingga mencapai contact
yang sempurna
4. Lihat permukaan yang contact pada bevel gears

Anda mungkin juga menyukai