Anda di halaman 1dari 6

Mechanic Development Section

Resume discussion
8 Agustus 06
Resume discussion Remove & Install PTO
Excavator

I. STRUCTURE & FUNCTION

1. PTO Power Take OFF


Case PTO dipasang menempel pada flywheel housing engine dengan diikat menggunakan bolt,
pada kedua sisi sampingnya digunakan sebagai tempat pemasangan rubber mounting terhadap
chasis. Bagian dalam case digunakan tempat pemasangan semua inner component (gear,
bearing, shaft, etc). PTO case juga sebagai tempat pemasangan hydraulic pump dan bagian
bawah case menampung oli yang digunakan untuk system lubricatingnya.

2. Drive (main) Shaft


PC 1100. main drive shaft salah satu sisi splinenya dihubungkan connection plate (flywheel
side), sedangkan sisi spline lainnya dihubungkan dengan drive gear. Sehingga saat engine
hidup dan flywheel berputar, main drive shaft & gear juga berputar untuk memutarkan semua
driven gear penggerak 2X Main pump, 1X Swing Pump dan Triple gear pump.

3. Breather & Filter


Untuk membebaskan pressure udara dalam case yang timbul karena panas, dibuang ke udara
luar dan mencegah terjadinya kevakuman dalam PTO case. Disamping itu, untuk mencegah
kotoran masuk ke dalam case, pada breather dipasang screen. (wire mesh)

4. Oil Level Depth Stick


Berupa stick berbentuk pipih yang dipasang pada Tube Filler dan digunakan untuk mengetahui
level oli lubricating dalam case. Depth stick juga sebagai cap (tutup filler tube)

5. Spur Gear
Gear yang alur giginya lurus (straight teeth) dan digunakan secara berpasangan untuk
mereduksi putaran.

6. Filler Tube
Tube yang dibuka saat pengisian oli ke dalam case.

7. Connection plate & hub


Suatu plate yang dipasang pada flywheel dengan menggunakan bolt , pada bagian hub
mempunyai inner spline sebagai penghubung dan kedudukan input shaft PTO, sehingga saat
engine hidup, putaran engine dapat diteruskan ke PTO.

8. Lubrication Piping
Hose dan tube yang digunakan pada system lubricating PTO untuk melumasi semua bagian
bearing dan gear.

9. Nozzle for Lubrication


Nozzle yang digunakan untuk menyemprotkan
oli lubricating yang dihasilkan oleh lubricating
pump ke bagian bearing dan gear untuk
melumasi dan mendinginkan komponen.

Created by langdaddy0189167 Page 1 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion

10. Lubricating pump


Hydraulic pump type Gear yang dipasang pada case PTO, sehingga saat engine hidup,
lubricating pump akan menghisap oli dari bagian bawah case dan dialirkan menuju devider
block melalui piping (PC series), yang selanjutnya dibagi kesemua bagian (bearing dan gear)
yang membutuhkan pelumasan.

11. Strainer
Low pressure filter yang dipasang antara case dengan sisi suction lubricating pump, sehingga
berfungsi untuk menyaring oli agar kotoran (gram) tidak masuk ke pump dan system
lubricating.

12. Rubber mounting


Rubber yang dipasang sebagai dudukan engine dan PTO (SB) pada frame, yang berfungsi
untuk meredam getaran yang terjadi pada engine atau frame, sehingga tidak saling
mempengaruhi.

13. Drain plug


Plug yang dipasang pada bagian case dan berfungsi untuk membuang oli pada saat plug
dibuka. Dan biasanya pada ujung plug bermagnet, sehingga gram yang terjadi karena keausan
dapat menempel.

II. TECHNICAL TERMINOLOGI

1. Preload
Beban awal yang sengaja diberikan untuk menentukan clearance antara inner dan outer race
pada cone (taper) bearing.

2. Bending
Kebengkokan suatu shaft terhadap garis tengahnya, yang disebabkan tidak meratanya beban
terhadap tumpuan shaft, atau adanya beban abnormal yang berlebihan.

3. Repair limit
Batas ukuran dari suatu komponen yang mengalami perubahan ukuran karena keausan, jika
telah mencapai repair limit, maka komponen harus diganti agar komponen masih dapat direpair
dan kerusakan tidak semakin parah.

4. Chipping
Kerusakan yang terjadi pada permukaan komponen yang disebabkan benturan sehingga
rompal.

5. Pitting (bearing)
Kerusakan berupa bopeng kecil yang terjadi pada permukaan race atau roller bearing yang
disebabkan rolling fatique atau pemakaian secara terus menerus. Pada tahap selanjutnya pitting
akan menyebabkan terjadinya Flacking

Created by langdaddy0189167 Page 2 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion

Pitting Flacking

6. Scratch
Kerusakan pada permukaan komponen berupa baret atau goresan yang biasanya memanjang
atau melingkar yang disebabkan gesekan yang berlebihan karena kurang pelumasan atau ada
material asing yang terjepit diantara dua komponen yang bergerak.

7. Crack
Kerusakan pada komponen berupa keretakan yang disebabkan material fatique, overload,
overheat, benturan, dsb.

8. Twist
Kerusakan pada suatu shaft yang terpuntir karena kedua ujung shaft tidak sama putarannya
karena salah satu ujung shaft jammed atau mendapat beban yang berlebihan.

9. Gear ratio
Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah teeth gear driven dengan jumlah teeth gear drive.

10. Speed ratio


Hasil dari pembagian (perbandingan) jumlah putaran output dengan jumlah putaran input.

11. Smearing
Gejala kerusakan pada permukaan roller bearing dimana sebagian permukaan mengalami
keausan abnormal (seizure), hal ini disebabkan tidak meratanya pelumasan.

12. Backlash
Clearance antara dua buah teeth gear yang saling berhubungan.

13. Static Sealing


O-ring yang dipasang diantara cover dengan housing dan dipasang bolt, sehingga mencegah
kebocoran dari celah antara cover dengan housing.

Created by langdaddy0189167 Page 3 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion

14. Radial Seal ring


Seal yang dipasang pada shaft yang berputar, sehingga seal mendapat beban radial dan untuk
mencegah terjadinya kebocoran oli, pada seal terdapat Lips (single atau double) dan spring
untuk merapatkan bidang kontak terhadap permukaan shaft.

15. Endplay of crankshaft


Gerak bebas (maju mundur) crankshaft (flywheel) searah sumbu (axial).

16. Runout of flywheel


Penyimpangan putaran dari titik tengahnya (pengukuran dengan cara diputar)

17. Forced lubricating


Sistem pelumasan bearing dengan mengalirkan flow oli dari lubricating pump.

18. Discoloration
Kerusakan pada komponen yang berupa perubahan warna pada permukaan komponen yang
dapat disebabkan karena, overheat , kurangnya pelumasan, overload.

19. Torque methode


Metode urutan pengencangan bolt case atau cover (keliling) dengan cara saling menyilang,
dengan tujuan meratakan kerapatan antara dua permukaan.

III. TOOL

1. Magnetic base
Alat sebagai tempat kedudukan pemasangan dial gauge, agar tidak mudah bergeser atau
bergerak, karena terdapat magnet dibagian bawahnya.
2. Torque wrench
Alat yang digunakan untuk mengencangkan bolt atau nut sesuai dengan standart torquenya.
Satuan : kgm, Nm, lbfeet
3. Vernier caliper
Alat yang digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, panjang, ketebalan,
kedalaman lubang pada suatu komponen.
Satuan : mm (0.05, 0.02), inchi (1/128, 0.001)
4. Dial gauge
Alat yang digunakan untuk mengukur endplay, runout, faceout, backlash, protusion, diameter
dalam (bore gauge). Satuan : 0.001 mm
5. Colour checker
Cairan (liquid) yang disemprotkan pada permukaan komponen untuk mengetahui keretakan
yang terjadi. Biasanya satu set terdiri dari 3 warna : transparan (cleaner), putih (penetran),
merah .
6. Lifting chain
Rantai yang digunakan untuk mengangkat komponen pada penggunaanya ujung rantai
dipasang hock. Satuan : kg, ton
7. Heat gun (surface thermometer)
Alat yang digunakan untuk mengukur temperature permukaan suatu komponen.
8. Push-pull scale, tool
Alat untuk mengukur pre-load, operating force dan dapat digunakan untuk adjustment belt
tension. Satuan : kg

Created by langdaddy0189167 Page 4 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion
9. Snap Ring Plier
Alat yang digunakan untuk melepas atau memasang circlip atau snap spring. Dalam
penggunaanya disesuaikan dengan typenya : internal atau external snap ring.

IV. ASSEMBLY & DIASSEMBLY


(lihat prosedur di shop manual atau Q/A)

V. INSPECTION – MEASUREMENT

Note :
Item measurement harus berdasarkan Maintenance Standart (manual specification) dan
Quality Assurance)
1. Drive shaft
Visual check : Crack, discoloration, scratch, pitting, spline condition, etc
Measurement : Diameter seat of bearing, backlash of spline, backlash of teeth
2. Depth stick
Visual check : Crack, broken, bending, thread condition (nut section)
3. Spur gear
Visual check : Crack, discoloration, scratch, pitting, spline condition, etc
Measurement : Diameter seat of bearing, backlash of teeth
4. Filler Tube
Visual check : Thread condition, O-ring
5. Lubricating piping
Visual check : Crack, clogged
6. Nozzle for lubrication
Visual check : Crack, clogged
7. Drive shaft housing
Visual check : Crack, discoloration, scratch, seizure
Measurement : Diameter seat of bearing

8. Drive gear
Visual check : Crack, discoloration, scratch, pitting, spline condition, etc
Measurement : Diameter seat of bearing, backlash of teeth

VI. PART RECOMMENDATION

1. PNPB (Publication Number of Part Book)


Suatu angka yang tertera pada cover part book yang menunjukkan aplikasi part book tersebut
sesuai dengan Serial Number dan Tipe Unit.

2. SPO (Standard Part Overhaul)


Daftar part yang dibutuhkan untuk overhaul normal sesuai umur yang direkomendasikan
factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal pada komponen.
APL (Application Part List) (Remove & Install)
Daftar part yang dibutuhkan untuk Remove dan Install komponen sesuai umur yang
direkomendasikan factory, dengan kondisi tidak terjadi kerusakan abnormal.

Created by langdaddy0189167 Page 5 of 6


Mechanic Development Section
Resume discussion

3. PSN (Part & Service News)


Informasi dari factory berupa brosur atau leaflet yang berisikan modifikasi atau improvement
pada komponen, system atau technical instruction (Prosedur Repair, Testing Adjusting) dengan
tujuan untuk meningkatkan performance atau memperbaiki kelemahan dan kekurangan. Setiap
PSN hanya berlaku untuk Serial Number tertentu yang sesuai.
4. Kode kode pada part book (symbol)
Kode dari factory berupa angka dan huruf, sedangkan symbol berupa gambar yang ditunjukkan
pada part book, dengan tujuan untuk mempermudah proses pemilihan part yang akan diorder,
sehingga dapat mencegah kesalahan order atau double order (karena komponen ass"y dan
separated diorder secara bersamaan). Dan juga mempermudah pencarian komponen yang
berkaitan atau saling berhubungan.
5. Reusable part
Part yang masih dapat digunakan lagi setelah dilakukan visual check dengan membandingkan
dengan reusable book, dan hasil pengukuran masih dalam range yang diijinkan sesuai
maintenance standart atau Quality Assurance.
6. Quality Assurance
Prosedur dan urutan langkah kerja yang harus dilakukan saat melakukan suatu pekerjaan
Overhaul atau Remove Install, dimana didalamnya terdapat Critical Point dan Item
Measurement yang harus diperhatikan dan dilakukan, sehingga dapat mencegah Redo ataupun
premature damage
7. Job Schedule Sheet
Suatu rencana urutan pekerjaan yang harus dilakukan berdasarkan estimasi waktu pengerjaan,
sehingga progress atau tingkat penyelesaian satu tahap pekerjaan dapat diketahui, dengan
demikian kendala selama tahap pengerjaan dapat diminimalkan.

VI. TESTING AND ADJUSTING (untuk detail lihat shop manual)

Troubleshooting
1. Un-usual Noise pada PTO
- Abnormal worn out (bearing)
- Low oil pressure & oil level
- Backlash lo large
- etc
2. Putaran Input Berat
- Bearing main drive shaft jammed

3. Oil Leaks From PTO


- O-ring (static seal) damage
- Tube & hose crack or broken
- Housing crack, etc
4. PTO Over Heat
- Oil level too high (saat filling atau terjadi kebocoran pada seal hydraulic pump)
- Oil level too low
Peserta :

(Note : Gunakan hanya sebagai wacana pembelajaran * tetap gunakan referensi yang lain,: Shop
manual, OMM, dsb. Keepsmile langdaddy).

Created by langdaddy0189167 Page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai