Anda di halaman 1dari 27

BAB III

ANALISIS KASUS

A. Permasalahan
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun
saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau
terputus ketika batas torsi dilewati. Cara kerja dalam keadaan dimana fungsi
kopling bekerja dengan baik, ketika pengemudi menekan kopling, tenaga mesin
akan diputus, karena saat kopling ditekan maka gaya tekan itu mendorong release
fork.Selanjutnya release fork anda mendorong release bearing. Sehingga release
bearing mengangkat pegas diaprahgma dan preaseure plate dan clutch disc akan
terlepas dengan flywheel diikuti roda gigi yang terlepas dari pengaruh putaran
mesin. Kondisi inilah yang memungkinkan terjadinya perpindahan roda gigi pada
transmisi.
Seiring dengan berjalannya waktu kondisi dari suatu kendaraan yang tidak
mengalami masalah, setelah cukup lama pemakaian maka semakin berangsur-
angsur menurun pula kondisi prima dari kendaraan tersebut. Pengemudi kurang
memahami tentang perawatan dan pemeliharaan. Masalah kurangnya perawatan
dan pemeliharaan salah satunya pada sistem kopling diantaranya clutch menjadi
slip, terdapat suara kasar pada saat pedal clutch diinjak, dan pijakan pedal clutch
keras.
Penulis melaksanakan praktik industri selama 1 bulan di PT. Astra
Internasional Tbk. AUTO2000 Pasteur, selama ini penulis bersama rekan teknisi
menangani langsung beberapa masalah atau keluhan yang terjadi pada mobil
Toyota. Beberapa masalah pun terkadang ditemukan ketika penulis melaksanakan
perawatan berkala dikarenakan banyak konsumen yang tidak peduli dan tidak tahu
kerusakan yang ada pada kendaraan mereka, bahkan kebanyakan dari konsumen
tidak dapat merawat mobilnya dengan baik. Hal ini mengharuskan teknisi
membuat estimasi perbaikan atau penggantian komponen yang nantinya diajukan

22
23

kepada pihak konsumen untuk disetujui atau tidaknya perbaikan atau penggantian
komponen tersebut.
Penulis menemukan salah satu permasalahan yang akan dibahas pada
laporan ini yang terjadi pada sistem kopling pada Toyota Kijang Innova Type G
tahun 2008. Gejala yang sering terjadi pada sistem kopling diantaranya seperti
tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Tabel Gangguan yang sering terjadi pada sistem kopling
No. Kondisi Kemungkinan Penyebab
1 Kopling 1. Engine mounting (kendur)
gemuruh/ 2. Clutch disc assembly (runout berlebihan)
gemeretak 3. Clutch disc assembly (berminyak)
4. Clutch disc assembly (aus)
5. Clutch disc torsion (rusak)
6. Diafraghma spring (ujungnya tidak lurus)
2 Noisy Clucth 1. Clutch release bearing assembly (aus, kotor, atau
(Kopling rusak)
berisik) 2. Clutch disc torsion spring (rusak)
3 Clutch slip 1. Clutch pedal (penyetelan free play tidak sesuai)
(Kopling selip) 2. Clutch disc assembly (berminyak)
3. Clutch disc assembly (aus)
4. Diafraghma spring (rusak)
5. Pressure plate (melengkung)
6. Flywheel sub–assembly (melengkung)
4 Clutch tidak bisa 1. Clutch pedal (penyetelan free play tidak sesuai)
dilepas 2. Release cylinder rubber (rusak)
3. Clutch disc assembly (keluar jalur)
4. Clutch disc assembly (runout berlebihan)
5. Clutch disc assembly (lining pecah)
6. Clutch disc assembly (kotor dan terbakar)
7. Clutch disc assembly (beminyak)
8. Clutch disc assembly (alurnya kurang grease)
24

(Sumber: Diagnostik Tabel Gejala Problem Toyota Kijang Innova)

B. Skema Pelayanan Kasus

Gambar 3.1. Alur Pelayanan Customer


(Sumber: Auto 2000 Pasteur)

Penjelasan teknis mengenai alur pelayanan di atas sebagai berikut:

a. Customer (Pelanggan) adalah pemilik/pengguna kendaraan yang


memperbaiki kendaraan kepada sebuah bengkel yang menjadi
langganannya.
b. Cashier adalah pegawai perusaahan yang bertugas sebagai penerima
pembayaran dari customer dan melaporkan pembayaran tersebut kepada
accounting perusahaaan PT. Astra Internasional Tbk. AUTO2000.
25

c. PT. Astra Internasional tbk. AUTO2000 diruang administrasi pada setiap


hari, minggu, dan bulan untuk dijadikan sebagai pemasukan keuangan dari
bagaian service advisor.
d. Complaint adalah keluhan yang disampaikan oleh customer mengenai
gangguan dari kendaraan setelah diservice.
e. Billing adalah proses pembayaran yang dilakukan customer terhadap caisher
f. Service Advisor adalah pegawai yang bertugas menerima dan melayani
segala keluhan yang diungkapkan oleh customer perihal kendaraannnya
serta memeperbaiki kerusakan yang terjadi, biaya yang harus dibayar, serta
membuat PKB.
g. Foreman adalah pegawai yang bertugas sebagai mandor dari teknisi untuk
mengawasi proses pekerjaan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi serta
memberi arahan terhadap teknisi mengenai pekerjaan sesuai denga PKB.
h. Mechanic/Teknisi bertugas sebagai pegawai yang memperbaiki kendaraan
sesuai dengan PKB yang diberikan oleh Foreman.
i. Finance Accouting adalah pegawai yang bertugas memberikan biaya yang
akan dibebankan customer terhadap perbaikan kendaraan yaitu seperti
ongkos perbaikan, harga sparepart, dan kemungkinan-kemungkinan lainnya
yang dapat terjadi dalam proses perbaikan.
j. Record All Acounting adalah pegawai yang bertugas mencatat segala
kegiatan perbaikan yang dilakukan oleh teknisi dilapangan untuk dijadikan
petunjuk apabila customer menanyakan perihal perbaikan kendaraan serta
mencatatnya pada white board.
k. Partman adalah pegawai yang bertugas melayani kebutuhan suku cadang
yang dibutuhkan oleh para teknisi atau customer.
l. Part Suppleid and needed adalah alur pelaporan pemasukan dan
pengeluaran sparepart dari gudang.
26

C. Landasan Teori
1. Pemindah daya
Pemindah daya (drive train) adalah sejumlah mekanisme yang
memindahkan tenaga yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan roda –roda
kendaraan. Pemindah daya umumnya yang digunakan ada 2 jenis. Mesin depan
penggerak belakang (front –engine rear drive) yang disingkat FR dan jenis mesin
depan penggerak depan (front engine front drive) atau FF. Disamping itu ada jenis
lain yaitu mesin tengah pegerak belakang (mid –ship –engine rear drive) disingkat
MR, dan jenis penggerak empat roda (4WD) four wheel drive. Jenis 4WD dibagi
menjadi, jenis part time 4WD dan jenis full time 4WD.
2. Pengertian Kopling

Gambar 3.2 Penampang Rakitan Kopling


(Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-2)

Seperti terlihat pada gambar, kopling diletakan antara mesin dengan


transmisi. Kopling adalah suatu bagian yang mutlak diperlukan pada mobil-mobil
bensin, diesel dan jenis lainnya di mana penggerak utamanya diperoleh dari hasil
pembakaran di dalam silinder mesin. Fungsinya untuk menghubungkan dan
melepaskan dari mesin ke transmisi melalui kerja pedal selama perkaitan roda
gigi. Demikian juga kopling dapat memindahkan tenaga secara perlahan-lahan
dari mesin ke roda-roda penggerak (drive wheel) agar gerak mula kendaraan dapat
berlangsung dengan lembut dan perpindahan roda-roda gigi transmisi dapat
lembut sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan.
27

Persyaratan kopling pada kendaraan :


a. Harus dapat menghubungkan transmisi dengan mesin secara lembut
b. Pada saat menghubungkan ke transmisi harus dapat memindahkan tenaga tanpa
terjadi slip
c. Harus dapat membebaskan hubungan dari transmisi dengan sempurna dan
cepat

3. Rangkain Kopling

Kopling terdiri dari beberapa bagian seperti diperlihatkan pada gambar


dibawah. Tutup clutch (clutch cover) terikat pada roda penerus (flywheel) mesin
oleh beberapa baut dan berputar bersama-sama dengan plat kopling sesuai dengan
kecepatan engine.

Gambar 3.3 Penampang Rakitan Kopling


(Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-2)
28

a. Tutup Kopling

Gambar 3.4 Tutup Kopling


(Sumber: Dokumen pribadi)

Selama tutup Kopling terikat pada roda penerus (flywheel) mesin dan
berputar bersama-sama dengan putaran mesin, mesin harus dalam keadaan
seimbang untuk menghasilkan putaran yang balance.
Tutup kopling dibagi menjadi dua tipe, dan ini tergantung pada tipe pegas yang
digunakan untuk menekan plat penekan (pressure plat) terhadap plat kopling
yakni dengan menggunakan pegas diaphragma dan dengan pegas coil.
b. Plat Kopling
29

Gambar 3.5 Plat Kopling


(Sumber: Dokumen pribadi)

Plat kopling diperlukan untuk dapat memindahkan tenaga dengan lembut


tanpa terjadinya slip. Plat kopling dibuat sedemikian rupa, agar pada saat tenaga
harus dibebaskan, kopling dapat bekerja dengan sempurna dan cepat.
Plat kopling terdiri dari facing (bagian yang bergesakan), semacam bahan
gesek (friction material) yang dikeling sekeliling plat pada kedua permukaannya
dan hub terletak dibagian tengahnya, yang menerima perkaitan dengan input shaft
transmisi.
Diagfragma diletakan diantara plat dan dibuat sedemikian rupa agar dapat
bergerak sedikit ke arah dalam dengan adanya putaran melalui peredam (pegas
coil atau karet). Bentuk ini bekerja untuk mengurangi kejutan pada saat tenaga
dihubungkan.

c. Mekanisme Penggerak
Ada dua tipe kopling, dan dibedakan dari cara bekerjanya : kopling hidraulis
dan kopling mekanis yang menggukan kabel.
Tipe kopling dibedakan menurut cara bekerjanya:
1) Tipe kopling mekanis
Kopling mekanis terdiri dari bagian-bagian seperti yang hanya
menggunakan Clutch release lever, E ring, Cluctch release cable. Pada tipe
kopling ini, perpindahan pedal kopling diteruskan ke body kopling secara
langsung oleh kabel.
2) Tipe kopling hidraulis
Tipe kopling ini, pergerakan pedal kopling dirubah oleh master silinder
menjadi tekanan hidraulis kemudian diteruskan ke garpu pembebas kopling
melalui silinder pembebas (realese cylinder). kopling tipe ini, menggunakan
prinsip kerja hukum Pascal, yakni apabila pada permukaan zat cair diberikan
tekanan (sehingga terjadi perubahan tekanan), maka tekanan ini akan
diteruskan ke setiap titik dalam zat cair itu. Hal ini pertama kali diungkapkan
oleh seorang ilmuwan perancis, blaise pascal (1623-1662) dan dinamakan
hukum Pascal, yang berbunyi “perubahan tekanan yang diberikan pada fluida
30

akan ditransmisikan seluruhnya terhadap setiap titik dalam fluida dan


terhadap dinding wadah”. Artinya, tekanan yang diberikan pada fluida dalam
suatu ruang tertutup akan diteruskan oleh fluida tersebut kesegala arah dan

sama besar.
Gambar 3.6 Tipe Kopling Hidraulis
(Sumber: Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-5)

d. Master silinder kopling


Master silnder kopling terdiri dari reservoir, piston, cylinder cup, katup dan
lain-lain dan tekanan hidraulis ditimbulkan gerakan piston. Batang penekan
kopling tertarik kea rah pedal kopling oleh adanya pegas pembalik pedal (pedal
return spring).

Gambar 3.7 Master Silinder Kopling


(Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-5)
31

e. Silinder pembebas kopling


Silinder pembebas kopling (release cylinder) dibagi dalam dua tipe : tipe
yang dapat disetel (adjustable type) dan tipe menyetel sendiri (self-adjustable
type).
1) Silinder pembebas tipe yang dapat disetel
Kontruksi silinder pembebas (realease cylinder) seperti pada gambar di
bawah. Minyak hidraulis dari master silinder menyebabkan pisnton pada
release cylinder mendorong batang penekan (pushrod) dan mendorong garpu
pembebas (clutch release fork).
Silinder pembebas (release cylinder) mempunyai saluran pembuang
udara (bleeder plug) untuk mengeluarkan udara dari saluran hidraulis, dan
pegas pembalik menjaga agar garpu pembebas kopling dan batang penekan
(pushrod) tetap bersentuhan satu sama lainnya.

Gambar 3.8 Master Silinder Kopling Tipe yang dapat disetel


(Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-5)

2) Silinder pembebas tipe menyetel sendiri (self-adjusting release cylinder)


Kebebasan garpu pembebas kopling biasanya penyetelannya dengan
jalan merubah panjang batang penekan. Kendaraan modern, untuk
menghilangkan penyetelan gerak bebas maka digunakan silinder pembebas
tipe menyetel sendiri. Silinder pembebas tipe menyetel sendiri tidak
menggunakan pegas pembalik garpu pembebas, sebagai pengganti, maka
32

pada silinder pembebas dipasang pegas (control spring) untuk menjaga agar
garpu pembebas (realese fork) selalu bersentuhan dengan batang penekan.

Gambar 3.9 Master Silinder Kopling Tipe Menyetel Sendiri


(Sumber: New Step 1 Training Manual, hlm. 4-5)

f. Bantalan pembebas

Gambar 3.10 Bantalan Pembebas (release bearing)


(sumber: Dokumen pribadi)

Bantalan pembebas (release bearing) memudahkan garpu pembebas


bergerak mundur dan maju sepanjang penopang bantalan depan transmisi, untuk
menekan putaran pegas diaphragm
33

4. Prinsip kerja
Pada prinsipnya untuk mobil bertransmisi manual, kopling bekerja
berdasarkan pijakan kaki pengendara. Ketika pedal kopling dinjak dalam-dalam,
kabel atau piston hidrolik akan menekan fork pelepas. Selanjutnya menekan
throw-out bearings dan mengaktifkan fungsi diaphragm spring (pegas). Begitu
komponen ini bekerja, serangkaian per pada diaphragm akan menarik pressure
plate (matahari) dari plat kopling. Hubungan antara plat kopling dan roda gila pun
terputus. Arus tenaga antara mesin dan transmisi akan terputus. Ketika itu
pengemudi bisa memindahkan gigi transmisi sesuai keperluan.
Lain lagi saat pedal kopling dilepas, pegas akan menekan pressure plate
(matahari) ke plat kopling. Selanjutnya menghubungkan plat kopling dengan roda
gila di bagian mesin. Arus tenaga dari mesin pun mengalir melalui plat kopling
untuk diteruskan ke gigi-gigi transmisi.
Plat kopling akan berputar pada kecepatan yang sama dengan roda gila.
Ada empat komponen dalam plat kopling yaitu, kanvas kopling, piringan plat,
karet penekan dan gigi penghubung. Akibat pergesekan ini komponen kanvas
kopling akan menjadi aus dan harus diganti. Namun begitu, selama perlakuan
pada kopling benar, umur komponen kanvas kopling akan panjang. Lain lagi bila
perilaku pengemudi dalam mengendari kendaraan sering menekan setengah
kopling.
Saat kopling ditekan setengah, tenaga dari mesin melalui roda gila yang
diteruskan ke persneling pun hanya setengah. Posisi kanvas ketika itu juga
setengah menghubungkan. Kondisi inilah yang membuat terjadinya gesekan besar
antara kanvas kopling dan roda gila dan matahari. Dampaknya adalah cepat
tipisnya kanvas kopling.
Bila bagian kanvas kopling sudah aus, tenaga yang mengalir tidak
sempurna lagi. Imbasnya tarikan mobil pun menjadi berkurang, padahal RPM
mesin cukup tinggi, teknologi kopling terus berkembang, sistem mekanik
memakai per tekan diganti dengan teknologi hidrolik.
Dengan teknologi ini kerja pengemudi dalam menekan pedal kopling jadi
lebih ringan. Ini karena pergerakan peranti penghubung diganti dengan tekanan
cairan hidrolik dari satu tabung khusus.
34

Secara umum saat ini ada tiga macam tipe teknologi kopling, yaitu wet
clutch (kopling basah), dry clutch (kopling kering) dan slippery clutch (kopling
licin). Sistem slippery clutch hanya dipakai pada sepeda motor balap. Clutch ini
sengaja dirancang untuk menghilangkan efek braking saat pembalap mengurangi
kecepatan memasuki tikungan. Sistemnya dibuat untuk menghilangkan hubungan
tenaga dengan roda belakang atau slip, sehingga roda mudah dikendalikan.
Khusus sistem kopling kering umum digunakan pada kendaraan roda
empat. Beban angkut yang berat membuat sistem kopling tanpa cairan lebih pas
untuk mobil. Sedangkan sistem kopling basah biasa dipakai untuk kendaraan yang
mengangkut beban ringan, seperti kendaraan roda dua yang dipakai umum.

5. Cara kerja
Penggerak tenaga atau daya pada otomotif, membawa daya dari ke roda-
roda penggerak. Dalam sebuah kendaraan yang menggunakan transmisi manual
atau transaksel manual. Daya tersebut mengalir melalui sebuah kopling. Peranti
ini berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan transmisi atau transaksel
manual dengan kopling biasanya dioperasikan melalui kaki pengemudi.
Kopling ditempatkan diantara roda gaya dan transmisi atau transksel.
Kopling pada sebuah kendaraan berpenggerak roda depan. Ini dipasang secara
memanjang (membujur). Sedangkan lokasi kopling pada sebuah mobil
berpenggerak roda depan yang dipasang secara melintang.
Menggerakan pedal kaki maka kopling tersebut akan bekerja. Pengemudi
menginjak pedal kopling kebawah, kopling tersebut akan terlepas atau terpisah
dari roda gaya. Demikian tidak ada daya yang mengalir menuju transmisi atau
transaksel ketika pengemudi melepas pedal kopling, maka kopling tersebut akan
melekat atau terhubung. Hal ini akan mengakibatkan daya dari engine dapat
mengalir melewatinya.

6. Fungsi Kopling
Kopling memiliki empat fungsi, yaitu:
35

a. Ketika kopling tersebut dilepas (pedal kopling ke bawah/diinjak). Hal ini


menjadikan engine dapat berputar secara bebas tanpa menghantarkan daya
menuju transmisi.
b. Ketika kopling dilepas (pedal kopling ke bawah/diinjak), hal ini
menyebabkan pengemudi dapat memindahkan/mengoper persneling
transmisi ke dalam berbagai kecepatan roda gigi. Dengan demikian
pengemudi tersebut dapat memilih roda gigi perseneling sesuai dengan
kondisi kerja kendaraan tersebut (pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima,
mundur atau netral).
c. Saat terhubung (pedal kopling dalam keadaan bergerak naik), kopling akan
selip sesaat. Hal ini menyebabkan terjadi keterhubungan yang lembut dan
tidak menimbulkan goncangan dalam rodagigi, poros dan bagian-bagian
bergerak lainnya. Sesaat setelah engine tersebut menghasilkan torsi yang
cukup untuk mengatasi inersia kendaraan, maka roda penggerak akan
berputar sehingga kendaraan tersebut mulai melaju.
d. Selama terhubung (pedal kopling sudah terangkat), kopling memindahkan
daya dari engine ke transmisi. Keselipan yang terjadi pada kopling sudah
hilang.

D. Pembahasan Masalah
Salah satu permasalahan yang muncul pada mobil Totoya Kijang Innova
Type G Tahun 2008 yaitu sistem kopling hidraulik. Totoya Kijang Innova Type
G Tahun 2008 memiliki sistem kopling hidraulik yang terpisah dari sistem
hidraulik rem. Mobil ini memiliki kontruksi dan roda penggerak tipe FR (front
engine rear drive), yaitu dimana mesin berada didepan dan penggerak roda ada
dibelakang dan transmisi manual yang menggunakan sistem kopling hidraulik
sehingga kopling pedal terasa lebih ringan dibandingkan dengan kopling yang
masih menggunakan sistem mekanis.
Penulis mengatasi permasalahan pada sistem kopling dengan mekanika
hidraulik ini, dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu untuk menentukan penyebab
terjadinya masalah. Gangguan yang sering terjadi pada sistem kopling hidraulik.
36

Beberapa ganguan yang terjadi, gejala-gejala yang ditimbulkan adalah sebagai


berikut:
a. Kopling slip, gejalanya ketika mobil melaju gigi transmisi dipindahkan terasa
rpm engine yang tinggi, namun laju mobil sangat lamban.
b. Kopling bunyi, gejalanya ketika pedal kopling di tekan dan tuas gigi transmisi
dipindahkan terdapat suara kasar.
c. Pedal kopling keras, gejalanya ketika kopling pedal diinjak terasa lebih berat
dari biasanya.
Setelah gejala yang timbul pada sistem kopling ini diketahui, maka
selanjutnya dilakukan analisis terhadap gangguan-gangguan tersebut.
a. kopling slip ketika melaju disebabkan oleh beberapa hal:
a) Gerak bebas pedal kopling kurang, sehingga master cylinder tertekan terus
menerus.
b) Pelapis plat kopling aus atau beroli, sehingga plat kopling tidak terjepit
sempurna.
c) Rumah kopling / diaphragm rusak, sehingga plat kopling tidak tertekan.
d) Garpu pembebas bengkok, akibatnya release bearing terlalu menekan
diaphragm.
b. kopling bunyi disebabkan oleh:
a) Ada bagian yang kendor dibagian rumah kopling.
b) Release bearing aus atau berkarat.
c) Bantalan pilot kopling aus.
d) garpu pembebas atau realease bearing macet.
c. Pedal kopling keras
a) Diphragma spring sudah mengeras.
b) Realease bearing aus atau berkarat.
c) Garpu pembebas macet.

Analisis gangguan yang dilakukan menunjukan adanya kemungkinan


penyebab plat kopling yang sudah aus, clutch cover yang tidak bekerja dengan
baik, realease bearing yang rusak dan beberapa komponen kopling macet. Maka
untuk memperbaikinya dilakukan langkah-langkah berikut.
37

E. Langkah Kerja
Sebelum melakukan perbaikan sistem kopling Toyota Kijang Innova, persiapkan
alat, bahan dan juga alat pelindung diri atau keselamatan kerja.
1. Alat.
a. Caddy mekanik
b. Dongkrak hidrolik
c. SST Center Clutch
d. Jangka sorong (vernier caliper)
e. Dial test indicator
f. Kunci momen
g. Air impact wrench
2. Bahan
a. Grease
b. Kain lap
3. Alat pelindung diri
a. Helm
b. Sarung tangan (gloves)
c. Masker
d. Pakaian kerja (wearpack)
e. Sepatu kerja
4. Keselamatan kerja
a. Menempatkan kendaraan pada tempat aman dimana pekerjaan akan
dilakukan.
b. Menggunakan dongkrak, alat ukur sesuai prosedur.
c. Menghindari terjatuhnya unit clutch saat melepas atau memasang.
d. Menggunakan bahan sesuai fungsi dan kapasitasnya.
5. Prosedur pembongkaran unit kpling
a. Tempatkan kendaraan pada stall yang tersedia.
b. Membuka kap mesin.
c. memasang fender cover.
38

Gambar 3.11 Mobil Kijang Innova Dengan Kap Mesin Terbuka dan Fender
Cover Terpasang.
(Sumber: dokumen pribadi)

d. Melepas kabel negative(-) baterai terlebih dahulu, kemudian kabel positif(+)


baterai. Tunggu paling sedikit 90 detik setelah melepas kabel dari terminal
baterai(-) untuk mencegah aktifasi airbag.
e. Menaikan kendaraan sesuaikan ketinggiannya.
f. Melepas tuas pemindah FLOOR SHIFT ASSY, tutup penutup tuas pemindah
dengan kain, tekan penutup tuas pemindah dan putar berlawanan arah jarum
jam untuk melepaskannya.
39

Gambar 3.12. Cara Melepaskan Tuas Pemindah Floor Shift Assy


(Sumber: Reparasi manual Kijang Innova)
g. Menguras oli transmisi manual, lepas sumbat penguras dan gasket baru dan
sumbat penguras. Momen: 37 N.m (377 kgf.cm, 27 ft.lbf)
h. Melepas frame crossmember assy nomor 2, lepas ke-4 baut dan ke-4 mur
frame crossmember.

Gambar 3.13. Posisi Baut Frame Croossmember Assy


(Sumber: Reparasi manual Kijang Innova)

i. Melepas poros propeller assy

Gambar 3.14. Posisi Poros Propeller Assy


(Sumber: Dokumen pribadi)
40

j. Melepas konektor switch lampu mundur dan konektor speedometer sensor.


k. Melepas ke-2 baut dan Melepas silinder pembebas kopling

Gambar 3.15. Posisi Baut Silinder Pembebas


(Sumber: Reparasi manual Kijang Innova)

l. Melepas ke-4 baut dan mur dan Frame Crossmember sub-assy no. 3 serta
lepas ke-4 baut set engine mounting insulator belakang no.1

Gambar 3.16. Posisi Baut dan Mur Frame Crossmember Sub-Assy No.1 dan
Baut Set Engine Mounting Insulator Belakang No.1.
(Sumber: Dokumentasi Pribadi)
41

m. Menopang unit transmisi manual assy.

Gambar 3.17. Posisi Dongkrak Transmisi Untuk Menopang Transmisi Manual


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

n. Melepas pipa exhaust assy depan.


o. Melepas STARTER ASSY.
p. Melepas ke-4 baut dan mounting insulator

Gambar 3.18. Posisi ke-4 Baut dan Mounting Insulator.


(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)
42

q. Melepas ketiga baut dan exhaust manifold stay

Gambar 3.19. Posisi Ketiga Baut Exhaust Manifold Stay


(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

r. Melepas keempat baut stifferner plate RH and LH

Gambar 3.20. Posisi Keempat Baut Stifferner Plate RH and LH


(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

s. Melepas unit transmisi manual assy


a. Gunakan dongkrak transmisi, topang transmisi.
43

b. Melepas stand penopang dari sisi belakang.


c. 2 KD-FTV Lepas ke-5 baut dan transmisi
d. 1TR-FE, 2TR-FE Lepas ke-7 baut dan transmisi.

Gambar 3.21. Posisi Baut Housing Clutch


(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

t. Melepas garpu pembebas kopling


u. Melepas release bearing kopling

Gambar 3.22. Garpu Pembebas Kopling dan Release Bearing Clutch


(Sumber: Dokumen pribadi)
44

6. Proses pemeriksaan dan pembersihan komponen kopling manual Toyota


Kijang Innova Type E tahun 2010
a. Memeriksa release bearing sambil menerapkan kekuatan dalam arah aksial.
Jika bearing memiliki hambatan yang berlebihan maka, ganti

Gambar 3.23. Memeriksa Release Bearing Sambil Menerapkan Kekuatan


Dalam Arah Aksial.
(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

b. Memeriksa kedalaman lapisan dari permukaan kopling ke rivet dengan


vernier caliper. Ganti piringan kopling jika ketebalan pada kedua sisi
kurang dari minimum. (ketebalan: 0,3 mm (0,012 in.)
45

Gambar 3.24. Piringan Kopling Rusak


(Sumber: Dokumen pribadi)

c. Memeriksa pilot bearing sambil menerapkan kekuatan dalam arah aksial.


Jika bearing memiliki hambatan yang berlebihan maka, ganti.

Gambar 3.25. Memeriksa Pilot Bearing Sambil Menerapkan Kekuatan Dalam


Arah Aksial
(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

d. Memeriksa permukaan kontak flywheel, adanya retakan atau terbakar.


Ratakan kembali atau mengganti seperlunya.
46

Gambar 3.26. Pemeriksaan Pada Flywheel


(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

e. Memeriksa permukaan kontak pressure plate terdapat retakan dan terbakar.


Meratakan kembali permukaannya atau mengganti. Serta memeriksa
kerataan permukaan kontak dengan release bearing (pada diafragma). Jika
ada cekungan yang dalam, clutch cover diganti.

Gambar 3.27. Clutch Cover Rusak.


(Sumber: Dokumen pribadi)

7. Proses pemasangan sistem transmisi manual TOYOTA KIJANG INNOVA


TYPE G TAHUN 2008
a. Membersihkan seluruh bagian kopling dan ransexle, kemudian rakit
kembali semua komponen kopling pada flywheel menggunakan clutch disc
holder, flywheel holder, torque wrench dan shock 14 mm. Moment
kekencangan: 13.0-19.5 lb.ft (17.6-26.5 N.m, 1.8~2.7 kg.m).
47

Gambar 3.28. Pemasangan Clutch Cover Pada Flywheel


(Sumber: Reparasi Manual Kijang Innova)

b. Memasang kembali sistem transmisi pada engine.

Gambar 3.29. Posisi Transmisi Pada Engine


(Sumber: Dokumen Pribadi)

c. Memasang kembali Propeler shaft

Gambar 3.30. Posisi Propeler Shaft Pada Engine


(Sumber: Dokumen Pribadi)
48

d. Memeriksa kelancaran kopling dengan memindahkan gigi transmisi saat


tuas rem tangan terkunci, kemudian pedal kopling dilepas secara perlahan.
Apabila putaran engine cenderung berkurang maka kopling tidak lagi selip.

8. Penyelesaian masalah
Pada dasarnya sistem kopling tidak akan mudah rusak apabila digunakan
dengan baik dan benar, terkecuali karena faktor waktu atau faktor pemakaian.
Penulis beserta teman teknisi lapangan melakukan pemeriksaan, ternyata
komponen yang menyebabkan kopling slip, sehingga mobil hanya dapat hidup
namun tidak dapat melaju adalah komponen sistem clutch disc, clutch cover,
release bearing yang sudah berkurang pemakaiannya. Sehingga perpindahan daya
dari engine tidak dapat di salurkan ke transmisi untuk kemudian dilanjutan
kesistem tenaga lainnya. Hal ini juga menyebabkan perpindahan gigi transmisi
tidak lancar. Langkah perbaikan yang dilakukan adalah dengan mengganti
komponen clutch disc, clutch cover dan release bearing yang sudah aus.

Anda mungkin juga menyukai