Keausan
Oleh :
Apdita reymanda
0901011004
Eko pramadana khair
0901011005
Arifky
0901011006
2009
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
melmpahkan rahmat dan kaniaNya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Yang mana tugas ini merupakan satu nilai
tambah semester pada mata kuliah teknologi mekanik.
Harapan dari penulis agar tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis khususnya.
Padang, 4 November
2009
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….………………………..…….…..i
DAFTAR ISI………………………………….………………….…….………….ii
BAB I. PENDAHULUAN
B Jenis-Jenis Pelumas………………………………………..…………12
C. Penggunaan Pelumas………………………………………………...18
1. Kendala………………………………………………………………26
2. Solusi……………………………………………………………… ..26
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………….27
2. Saran…………………………………………………………………27
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tiga hal yang menjadi dasar pada pelaksanaan perawatan mesin untuk
menghindari terjadinya keausan pada mesin adalah :
1. Pembersihan (cleaning)
2. Pelumasan (Lubrication)
3. Pengencangan baut ( Bolting)
1. Pembersihan (Cleaning)
Adalah tindakan yang dilakukan untuk membersihkan peralatan dan debu,
cemaran , kontiminasi yang dapaat mengakibatkan terjadinya gesekan, tersumbat,
bocor , gerakan yang tidak normal, kerusakan/cacat kelistrikan dan penurunan
mutu kepresisisan pada b again yang bergerak. Dengan melaksanakan
pembersihan kita dapat mencegah kerusakan, masalah-masalah kualitas dan
percepatan gangguan yang dapat menurunkan kondisi mesin.
Keausan dan kerusakan pada roda gigi bervariasi jenisnya, dan dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
• Kerusakan permukaan
a. Aus
b. Plastik flow
c. Scoring
d. Kelelahan permukaan
A.KEAUSAN
1. Keausan normal
Kerusakan permukaan roda gigi bentuk roling dan peening ini hampir
selalu terjadi bnersama-sama sebagai akibat dari gerakan meluncur dengan beban
berat dan beban impact dari tidak baiknya kerja gigi.
2.Ridging
3.Rippling
C.SCORING
1.Slight scoring
Slight scoring adalah kerusakan kecil permukaan roda gigi hasil dari
proses pengelasan,ditunjukan oleh sobekan kecil dan goresan pada arah luncuran.
Scoring biasanya pada luas permukaan dimana pada tempat tersebut terjadi
kombinasi antara tegangan dipermukaan yang tinggi dengan kecepatan
meluncur,umumnya terjadi pada atau dekat dengan ujung gigi
2.Severe Scoring
Baterai pada kendaraan merupakan sumber listrik arus searah. Sifat muatannya adalah akan habis jika
dipakai terus secara kontinu. Padahal keperluan arus listrik bagi perlengkapan kendaraan adalah setiap
saat,utamanya akan banyak dihabiskan oleh sistem starter. Muatan listrik baterai akan berkurang bahkan
habis apabila komponen kelistrikan kendaraan dihidupkan saat mesin mati.Dengan demikian agar
baterai selalu siap pakai dalam arti muatannya selalu penuh, maka harus ada suatu sistem yang dapat
mengisi ulang muatan. Nah sistem pengisian inilah yang mempunyai fungsi tersebut.Sistem pengisian
bekerja apabila mesin dalam keadaan berputar. Selama mesin hidup sistem pengisian yang akan
menyuplai arus listrik bagi semua komponen kelistrikan yang ada, namun jika pemakaian arus tidak
terlalu banyak dan ada kelebihan arus, maka arus akan mengisi muatan di baterai. Dengan demikian
baterai akan selalu penuh muatan listriknya. Arus yang dihasilkan oleh sistem pengisian adalah arus
bolak balik. Padahal semua sistem dan komponen kelistrikan kendaraan memakai arus searah. Diodalah
yang berfungsi menyearahkan arus bolak balik.
Read More..
Sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut
dengan kopling saja.
Berikut ini komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau
plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat
mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling
kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur
kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita
saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian
tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang
akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Read More..
LABEL: CHASIS
Read More..
LABEL: CHASIS
EXHAUST MANIFOLD
Exhaust manifold berfungsi menampung gas bekas dari semua silinder dan mengalirkan gas tersebut ke
pipa buang. Exhaust manifold dibaut pada kepala silinder,saluran manifold disambungkan langsung pada
lubang gas bekas pada silinder.
pipa buang adalah pipa baja yang mengalirkan gas bekas dari exhaust manifold ke udara bebas.Pipa itu
sendiri dibagi beberapa bagian,pipa bagian depan(front pipe),bagian tengah(center pipe),dan bagian
belakang(tail pipe). Susunan ini dibuat demikian untuk mempermudah saat penggantian catalitic
conventer atau muffler tanpa melepas sistem keseluruhan.
CATALYTIC CONVENTER
Read More..
LABEL: MESIN
Perawatan Radiator
Ada beberapa hal yang paling sering memicu kebocoran pada radiator. Yaitu: korosi (karat), benturan
(baik karena tabrakan maupun karena terkena kibasan kipas radiator). Khusus untuk bahan fiber,
penyebab lainnya adalah panas dan tekanan air radiator. Akibat penyebab-penyebab ini, mungkin saja
terbentuk rongga atau celah di plat-plat (fiber) radiator tempat air merembes keluar. Karena radiator
bocor, sistem pendingin tidak bekerja dengan baik. Akibatnya, temperatur mesin pun tidak terkontrol
dan terjadilah overheating ketika mesin terus dipaksa bekerja tanpa pendinginan. Kita tentu sudah hapal
bila mesin mengalami overheating. Karena panas yang melebihi toleransi, mesin mungkin berbunyi tidak
normal, kurang bertenaga, boros bahan bakar, bahkan mogok saat dikendarai di tengah jalan. Sayang
sekali, kan? Sebelum mengalami masalah-masalah seperti itu, antisipasilah terjadinya kebocoran pada
radiator.
Pencegahan dapat dilakukan dengan merawat sistem pendingin. Untuk ini, ada beberapa tips yang kami
sarankan:
1. Lakukan pemeriksaan air radiator secara rutin pada tangki cadangan. Jika permukaan air di tangki
cadangan berada di bawah garis MIN, segera tambahkan. Jika sudah tampak kotor dan tampak keruh,
kuras dan ganti dengan air radiator yang baru.
Read More..
LABEL: TIPS
Gesekan disertai tenaga interaksi fisik antara obyek dan gesekan selalu mengakibatkan keausan.
Permukaan gigi adalah subyek gesekan akibat slip dan gesekan akibat putaran.
Besarnya beban pernukaan gigi,permukaan yang kasar,dan kecepatan meluncur menghasilkan gesekan
yang besar dan bertambahnya panas yang ditimbulkan.
Untuk alasan tersebut,oli roda gigi diperlukan dengan memenuhi kondisi berikut:
>>Kekentalan Sesuai
Pada umumnya oli roda gigi yang mempunyai tingkat kekentalan yang tinggi sangat efektif untuk
mencegah kerusakan pada roda gigi dan bantalan bunyi, dan kebocoran oli. Bagaimanapun kekentalan
mempunyai efek pada saat start mesin,dan feeling perpindahan tuas transmisi manual saat temperatur
mesin masih rendah.
Oleh sebab itu harus digunakan oli roda gigi yang mempunyai kekentalan sesuai.Kekentalan cenderung
bertambah saat temperatur turun dan kemudian sifat fluidanya menjadi melemah.Oli yang kekentalannya
hanya merubah sedikit bila terjadi perubahan temperatur yang sangat diperlukan.
Read More..
LABEL: PELUMASAN
OLI MESIN
Perbedaan yang besar sekali antara oli mesin dan pelumas yang lain.Oli mesin menjadi kotor dengan
adanya karbon,asam,dan zat kotoran lainnya dari pembakaran.
Sebagai contoh, sulfuric acid dan hydrochloric acid dibentuk dari hasil pembakaran bahan bakar yang
harus dinetralisir. Bahan bakar yang tidak terbakar,kotorao dan karbon juga harus dilarutkan atau
dibawa oleh oli mesin sehingga tidak mengumpul dalam mesin itu sendiri.
>>Sebagai Pelumasan
Oli mesin melumasi permukaan metal yang bersinggungan dlm mesin dengan cara membentuk lapisan
film oli. Lapisan oli tersebut berfungsi mencegah kontak langsung antara permukaan metal dan
membatasi keausan dan kehilangan tenaga yang minim.
>>Bersifat Pendingin
Pembakaran menimbulkan panas dan komponen mesin akan menjadi panas sekali.Hal ini akan
menyebabkan keausan yang cepat,bila tidak diturunkan temperaturnya. Untuk melakukan ini oli mesin
harus disirkulasi disekeliling komponen agar dapat menyerap panas.
MESIN DIESEL
Pada prinsipnya kerja mesin diesel memiliki empat langkah piston (4-stroke atau di pasaran dikenal
dengan 4-tak) sepeti halnya mesin bensin. Yaitu udara murni dihisap ke dalam silinder melalui saluran
masuk (intake manifold) lalu dikompresikan oleh piston. Sehingga tekanan dan termperaturnya naik.
Pada akhir langkah kompresi bahan bakar mesin diesel di-injeksikan ke dalam silinder melalui nozzle
dalam tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan
menghasilkan ledakan yang akan mendorong piston.
Gerak translasi piston yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah sebuah usaha/gaya yang akan diteruskan
ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang terhubung dengan fly
wheel mengakibatkan piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder
melalui saluran buang (exhaust manifold).
Mesin diesel sulit beroperasi pada saat silinder dingin. Untuk membantu mesin melakukan gerak mula
pada saat silinder dingin beberapa mesin menggunakan busi pemanas (glow plug) untuk memanaskan
silinder sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas “resistive grid” dalam “intake
manifold” untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai suhu operasi. Setelah mesin
beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder dengan efektif memanaskan mesin. Busi pemanas ini
tidak digunakan pada mesin diesel jenis direct injenction.
Read More..
Sistem injeksi bahan bakar elektronik (karburasi digital) sudah mulai diterapkan pada mesin
sepedamotor, perlahan tapi pasti akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator
(karburasi manual).Karena mesin sepedamotor merupakan kombinasi reaksi kimia dan fisika untuk
menghasilkan tenaga, maka kita kembali ke teori dasar kimia bahwa reaksi pembakaran BBM dengan O2
yang sempurna adalah:
Teori perbandingan berdasarkan berat jenis unsur, pada prakteknya perbandingan diatas (AFR – Air Fuel
Ratio) diubah untuk menghasilkan tenaga yang lebih besar atau konsumsi BBM yang ekonomis.
Karburator juga mempunyai tujuan yang sama yaitu mencapai kondisi perbandingan sesuai teori kimia
diatas namun dilakukan secara manual. Karburator cenderung diatur untuk kondisi rata-rata dimana
sepedamotor digunakan sehingga hasilnya cenderung kearah campuran BBM yang lebih banyak dari
kebutuhan mesin sesungguhnya. Untuk EFI karena diatur secara digital maka setiap ada perubahan
kondisi penggunaan sepedamotor ECU akan mengatur supaya kondisi AFR ideal tetap dapat dicapai.
Contohnya: Pada sistem Karburator ada perbedaan tenaga jika sepedamotor digunakan siang hari
dibandingkan malam hari, hal ini karena kepadatan oksigen pada volume yang sama berbeda, singkatnya
jumlah O2 berubah pasokkan BBM tetap (ukuran jet tidak berubah).
Hal ini tidak terjadi pada sistem EFI karena adanya sensor suhu udara (Inlet Air Temperature) maka saat
kondisi kepadatan O2 berubah, pasokkan BBM pun disesuaikan (waktu buka injector ditambah atau
dikurangi). Jadi sepedamotor yang menggunakan EFI digunakan siang atau malam tetap optimum alias
tenaga tetap sama. Perbedaan utama Karburator dibandingkan EFI adalah:
Gerakan valve atau inlet diatur oleh camshaft secara mekanis. Yakni, camshaft mengatur besaran bukaan
klep dengan cara menekan tuas klep. Camshaft sendiri digerakan oleh rantai keteng yang disambungkan
antara camshaft ke crankshaft. Untuk detilnya, lihat gambar berikut.
Perhatikan bahwa A adalah Intake Valve (klep masuk bahan bakar) dan klep ini ditekan (membuka)
karena I (camshaft) menekan valve A. Dengan demikian, pada saat piston turun, maka A terbuka
sekaligus bahan bakar ditarik masuk ke ruang bakar. A akan menutup sampai batas tertentu sebelum
langkah kedua : kompresi. Rantai keteng tidak terlihat karena akan sulit digambarkan di atas, tetapi
crankshaft (P) terhubung dengan camshaft (I). Beberapa mobil Eropa seperti Mercedez menggunakan
rantai sebagai penghubung antara crankshaft dan camshaft, tetapi umumnya di mobil Jepang
menggunakan belt yang kita kenal sebagai timing belt.
Read More..
LABEL: MESIN
di Indonesia mobil–mobil baru banyak menggunakan mesin dengan sistem penggerak katup, VVT-I,
VTEC, valvetronik atau vanos. Toyota umumnya menamai mesinya VVT-I. Sedangkan Honda
menamainya VTEC. VVT-i Sistim VVT-i (Variable Valve Timing - Intelligent) merupakan serangkaian
peranti untuk mengontrol penggerak camshaft. Maksudnya adalah menyesuaikan waktu bukaan katup
dengan kondisi mesin. Sehingga bisa didapat torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus
menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Pada mesin Toyota, sistim ini diaplikasikan
pada katup masuk. Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya, pada saat
start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing dimundurkan 30 derajat. Cara ini
bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk dan buang secara bersamaan di
akhir langkah pembuangan karena katup masuk baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang
menutup penuh. Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra. Dengan tertutupnya katup
buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan
mesin lebih ramah lingkungan.
Rodagigi digunakan untuk mentransmisikan daya besar dan putaran yang tepat. Rodagigi
memiliki gigi di sekelilingnya, sehingga penerusan daya dilakukan oleh gigi-gigi kedua roda
yang saling berkait. Rodagigi sering digunakan karena dapat meneruskan putaran dan daya yang
lebih bervariasi dan lebih kompak daripada menggunakan alat transmisi yang lainnya, selain itu
rodagigi juga memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan alat transmisi lainnya,
yaitu :
➢ Sistem transmisinya lebih ringkas, putaran lebih tinggi dan daya yang besar.
Rodagigi harus mempunyai perbandingan kecepatan sudut tetap antara dua poros. Di samping itu
terdapat pula rodagigi yang perbandingan kecepatan sudutnya dapat bervariasi. Ada pula
rodagigi dengan putaran yang terputus-putus.
Dalam teori, rodagigi pada umumnya dianggap sebagai benda kaku yang hampir
tidak mengalami perubahan bentuk dalam jangka waktu lama.
Rodagigi hiperboloid
Rodagigi hipoid
Rodagigi lurus digunakan untuk poros yang sejajar atau paralel. Dibandingkan dengan jenis
rodagigi yang lain rodagigi lurus ini paling mudah dalam proses pengerjaannya (machining)
sehingga harganya lebih murah. Rodagigi lurus ini cocok digunakan pada sistim transmisi yang
gaya kelilingnya besar, karena tidak menimbulkan gaya aksial.
Gambar 2.1 Rodagigi Lurus
4. Rodagigi permukaan
Rodagigi lurus permukaan (gambar 2.4) memiliki dua sumbu saling berpotongan
dengan sudut sebesar 90°.
Rodagigi miring (gambar 2.5) kriterianya hampir sama dengan rodagigi lurus, tetapi
dalam pengoperasiannya rodagigi miring lebih lembut dan tingkat kebisingannya
rendah dengan perkontakan antara gigi lebih dari 1.
Gambar 2.5 Rodagigi Miring
Peningkatan pemakaian rodagigi cacing seperti gambar 2.15, dibatasi pada nilai i
antara 1 sampai dengan 5, karena dengan ini bisa digunakan untuk
mentransmisikan daya yang besar dengan efisiensi yang tinggi dan selanjutnya
hubungan seri dengan salah satu tingkat rodagigi lurus sebelum atau sesudahnya
untuk dapat mendapat reduksi yang lebih besar dengan efisiensi yang lebih baik.
Pemakaian dari rodagigi cacing meliputi: gigi reduksi untuk semua tipe transmisi sampai daya
1.400 Hp, diantaranya pada lift, motor derek, untuk mesin tekstil, rangkaian kemudi kapal, mesin
bor vertikal, mesin freis dan juga untuk berbagai sistim kemudi kendaraan.
Adapun bentuk profil dari rodagigi cacing ditunjukkan seperti pada gambar 2.16 :
i ii iii iv
2. E-worm
Gigi cacing yang menunjukkan involut pada gigi miring dengan β antara
o
87°sampai dengan 45 .
3. K-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat mempunyai bentuk trapezoidal,
menunjukkan dua kerucut.
4. H-worm
Gigi cacing yang dipakai untuk perkakas pahat yang berbentuk cembung.
Jika putaran rodagigi yang berpasangan dinyatakan dengan n (rpm) pada poros penggerak dan n
1
(rpm) pada poros yang digerakkan, diameter lingkaran jarak bagi d (mm) dan d (mm) dan
2 1 2
z1
=i
z2
Harga i adalah perbandingan antara jumlah gigi pada rodagigi dan pinion, dikenal juga sebagai
perbandingan transmisi atau perbandingan rodagigi. Perbandingan ini dapat sebesar 4 sampai 5
dalam hal rodagigi lurus standar, dan dapat diperbesar sampai 7 dengan perubahan kepala. Pada
rodagigi miring ganda dapat sampai 10.
Jarak sumbu poros aluminium (mm) dan diameter lingkaran jarak bagi d dan d (mm) dapat
1 2
2a
d1 =
i +1
2 a .i
d2 =
i +1
Berikut beberapa buah istilah yang perlu diketahui dalam perancangan rodagigi yang perlu
diketahui yaitu :
2. Pinion
Rodagigi yang lebih kecil dalam suatu pasangan roda gigi.
4. Diametral Pitch
Jumlah gigi persatuan pitch diameter
t=
πd b1
z
6. Modul (module)
perbandingan antara diameter lingkaran pitch dengan jumlah gigi.
m=
d b1
z
7. Adendum (addendum)
Jarak antara lingkaran kepala dengan lingkaran pitch dengan lingkaran pitch
diukur dalam arah radial.
8. Dedendum (dedendum)
Jarak antara lingkaran pitch dengan lingkaran kaki yang diukur dalam arah
radial.
9. Working Depth
Jumlah jari-jari lingkaran kepala dari sepasang rodagigi yang berkontak dikurangi
dengan jarak poros.
10.Clearance Circle
Lingkaran yang bersinggungan dengan lingkaran addendum dari gigi yang
berpasangan.
11.Pitch point
Titik singgung dari lingkaran pitch dari sepasang rodagigi yang berkontak yang
juga merupakan titik potong antara garis kerja dan garis pusat.
13.Addendum circle
Lingkaran kepala gigi yaitu lingkaran yang membatasi gigi.
14.Dedendum circle
Lingkaran kaki gigi yaitu lingkaran yang membatasi kaki gigi.
15.Width of space
Tebal ruang antara rodagigi diukur sepanjang lingkaran pitch.
20.Backlash
Selisih antara tebal gigi dengan lebar ruang.
Dalam perancangannya roda gigi berputar bersamaan dengan roda gigi lurus
lainnya dengan nilai perbandingan putaran yang ditentukan . Roda gigi ini dapat
mengalami kerusakan berupa gigi patah , aus atau berlubang – lubang (bopeng )
permukaannya , dan tergores permukaannya karena pecahnya selaput minyak
pelumas .
Karena perbandingan kontak adalah 1,0 atau lebih maka beban penuh tidak selalu
dikenakan pada satu gigi tetapi demi keamanan perhitungan dilakukan atas dasar
anggapan bahwa beban penuh dikenakan pada titik perpotongan A antara garis
tekanan dan garis hubung pusat roda gigi , pada puncak gigi .
• Jika diameter jarak bagi adalah db1 (mm) , maka kecepatan keliling v (m/s)pada
lingkaran jarak bagi roda gigi yang mempunyai putaran N1 (rpm) ,adalah :
Jika b (mm) adalah lebar sisi , BC = h (mm) , dan AE = L (mm) , maka tegangan
lentur σ b ( kg/mm2 ) pada titik B dan C ( dimana ukuran penampangnya dalah b x
h ) , dengan beban gaya tangensial Ft
persamaan :
Pada perancangan ini digunakan dua buah roda gigi yang saling berputar terhadap
satu sama lain . Roda gigi 1 ( roda gigi kecil ) berfungsi sebagai penggerak roda gigi
2 ( roda gigi besar ) yang mendapat distribusi dayadari putaran poros dan dua buah
roda puli .
Dengan data – data yang di dapat dari pengukuran di lapangan maka dapat
Jumlah gigi yang direncanakan untuk roda gigi besar ( roda gigi yang
Dalam perencanaannya jumlah gigi pada roda gigi besar ( z2 ) adalah 50 gigi .
Modul gigi , m
Diameter roda gigi yang direncanakan , d2
d2 = z 2 x m
= 50 x 4
= 200 mm
Perbandingan putaran , U
Perbandingan roda gigi pada poros penggerak dengan roda gigi yang digerakkan, i
i > 1 ; sehingga dapat dikatakan bahwa roda gigi tersebut di gunakan untuk
reduksi ( U < 1 dan i > 1 ) .
F1b = σa . M . Y . Fv
= 19 x 4 x 0,408 x 0,49
= 15,19 kg/mm
# Faktor tegangan kontak pada bahan roda gigi yang diambil menurut
kekerasan (HB) bahan roda gigi dapat di lihat pada tabel 4.4 yaitu :
KH = 0,039 kg/mm2
K = 2 . Fv . Kh
= 2 x 0,49 x 0,039
= 0,04