Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

PERANCANGAN PERKERASAN JALAN


SURVEI KERUSAKAN JALAN
Dosen :
Nurayu Diana Citra Dewi S.T, M.T.

KELOMPOK
1. Aditya Ibnu Yuda Anggara (183100003 )
2. Ihsan Mustofa ( 18310025 )
3. Angga Prasetya W ( 18310111 )
4. Eko Susilo ( 18310151 )

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Perencanaan
Pengerasan jalan yang berjudul Survei Kerusakan Jalan di Program Teknik Sipil Universitas
Janabadra.

Kami juga menerima banyak bantuan dan dukungan dalam penyelesaian Tugas
Perencanaan Perkerasaan Jalan dengan topik Survei Kerusakan Jalan, oleh karena itu kami
mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada :

1. Ibu Titiek Widyasari S.T,. M.T,. Selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Janabadra.
2. Pak Prasetya Adi S.T,. M.T., Selaku Ketua Prodi Jurusan Teknik Sipil Universitas
Janabadra.
3. Ibu Nurayu Diana Citra Dewi S.T, M.T. selaku Dosen mata kuliah Perancangan
Perkerasan Jalan
4. Teman teman kelas B angkatan 2018 yang membantu support untuk penyelesaian
tugas ini.
Kami juga menyadari bahwa di dalam penyusunan Tugas ini masih banyak terdapat
kekurangan, oleh karena itu untuk penyempurnaan di masa yang akan datang kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Yogyakarta, Oktober 2020

Penyusun

\
Latar Belakang

Kabupaten Sleman merupakan kabupaten yang mempunyai banyak destinasi tempat


Pariwisata, salah satunya di Kecamatan Cangkringan yang mempunyai destinasi wisata yang
beraneka ragam yang paling menonjol wisata Gunung Merapi. Namun dengan adanaya wisata
Gunung Merapi ada salah satu yang kurang menyenangkan bagi Wisatawan Pengunjung yaitu
akses jalan menuju ke wisata tersebut kurang layak dikarenakan banyak kendaran hilir mudik
yang melewati jalan tersebut salah satunya Truk yang mengangkut material berupa pasir dan
batu dari sungai lereng Gunung Merapi. Dengan banyaknya truk yang melewati jalan menuju
tempat wisata menyebabkan kerusakan jalan. Kerusakan Jalan yang di lewati truk menuju tempat
wisata Gunung Merapi membuat terhambatnya para wisatawan sampai ke tempat wisata dan
membuat antrian kendaraan yang lama. Walapun truk sudah dilarang melewati jalur pariwisata
tetapi tetap masih melewati jalur tersebut. Adapun kerusakan tersebut antara lain : Retaknya
jalan, bergelombangnya jalan , berlubangnya jalan .dst. Disini kami mahasiswa mempunyai
tugas tentang Survei Kerusakan Jalan.

Tujuan

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari tugas Survei Kerusakan Jalan adalah :
a. Mahasiswa dapat mengetahui aneka ragam keruskan jalan
b. Mahasiswa dapat memahami langkah penanganan kerusakan jalan tersebut

2. Tujuan khusus
Tujuan khusus dari tugas Survei Kerusakan Jalan adalah :
1. Mengetahui penyebab terjadinya kerusakan jalan.
2. Mengetahui dampak atas kerusakan jalan
3. Penyelesaian permasalahan dari kerusakan jalan.
Pendahuluan

Tingkat kerataan jalan merupakan salah satu faktor/fungsi pelayanana dari suatu
perkerasan jalan yang sangat berpengaruh pada kenyamanan pengemudi. Program
peningkatan pemeliharaan dan pembangunan jalan setiap tahunnya memerlukan data
kondisi jalan untuk mengidenntifikasi kondisi kerusakan jalan. Pengidentifikasian terhadap
kondisi perkerasan jalan merupakan aspek yang paling penting dalam hal menentukan
kegiatan pemeliharaan dan perbaikan jalan. Untuk melakukan penilaian kondisi perkerasan
jalan tersebut, terlebih dahulu perlu ditentukan jenis kerusakan, penyebab ,serta tingkat
kerusakan yang terjadi.
Kerusakan Permukaan ( surface distress)
Kerusakan permukaan ada 2 jenis kerusakan yaitu:
1. Kerusakan Struktural
Kerusakan Struktural adalah kerusakan pada struktur jalan, sebagian atau seluruhnya,
yang menyebabkan perkeraan jalan tidak iagi mamppu menahan beban yang bekerja
diatasnya.
2. Kerusakan Fungsional
Kerusakan fungsional adalah kerusakan pada permukaan jalan yang menyebabkan
terganggunya fungsi jalan tersebut. Pada kerusakan fungsional, perkerasan jalan
masih mampu menahan beban yang bekerja namun tidak memberikan tingkat
kenyamanan dan keamanan seperti yang diinginkan.

JENIS – JENIS KERUSAKAN


1. Aligator Cracing (retak kulit buaya)
Retak yang berbetuk sebuah jaringan bdari bidang persegi banyak ( Poligon)
kecil-kecil menyerupai kulit buaya dengan lebar celah lebih besar atau sama dengan 3
mm. retak ini disebabkan oleh kecelahan akibat beban lalulintas berulang ulang.
Cara Pengukuran:

Retak kulit buaya diukur dalam meter persegi(m2). Dengan membuat kotak-kotak
kemudian diukur panjang dan lebarnya untuk setiap segmen kerusakan.

Penyebab Kerusakan
1. Bahan perkerasan/kualitas material yang kurang baik sehingga menyebabkan
perkerasan lemah atau lapis beraspal yang rapuh (britle)
2. Pelapukan aspal
3. Penggunaan aspal kurang
4. Tingginya air tanah pada badan perkerasan jalan
5. Lapisan bahwa kurang stabil.
2. Depression (Amblas)
Bentuk kerusaan yang terjadi ini berupa amblas/turunnya permukan lapisan
permukaan perkerasan atau adanya cekungan pada lapis permukaan jalan. Kedalaman
kerusakan ini umumnya lebih darai 2 cm dan akan menampung atau meresap air.
Cara pengukuran:

Depression diukur dalam meter persegi (m2) dari permukaan daerah kerusakan.
Kedalaman maksimum depresi menentukan tingkat keparahan. Kedalaman ini dapat di
ukur dengan menempatkan alat ukur seperti penggaris tegak lurus di daerah depresi.

Penyebab Kerusakan :
1. Beban berat kendaraan yang terlalu berlebihan, sehingga kekuatan struktur
bagian bawah perkerasan jalan atau struktur perkerasan jalan iyu sendiri tidak
mampu memikulnya.
2. Penurunan bagian perkerasan dikarenakan oleh turunnya tanah dasar.
3. Pelaksanaan Pemadatan yang kurang baik.

3. Edge Cracking (Cacat Tepi Pengerasan)

Kerusakan ini terjadi pada pertemuan permukaan perkerasan dengan bahu jalan tanah
( bahu tidak beraspal) atau juga pada tepi bahu jalan yang ber aspal dengan tanah sekitarnya.
Penyebab kerusakan ini dapat terjadi setempat perlintasan roda kendaraan dari perkerasan ke
bahu atau sebaliknya.
Cara Pengukuran

Edge Cracking di ukur dalam meter persegi (m2) di sepanjang permukaan jalan
yang rusak.
Penyebab Kerusakan:
1. Kurangnya dukungan dari arah lateral ( dari bahu jalan)
2. Drainase kurang baik
3. Bahu jalan turun terhadap permukaan perkerasan
4. Konsentrasi lalu lintas berat didekat pinggir perkerasan

4. Potholes (Lubang)
Kerusakan ini berbentuk seperti mangkok yang dapat menampung dan
meresap air pada jalan. kKerusakan ini terkadang terjadi di dekat retakan., atau di
daerah yang drainasenya kurang baik ( sehingga perkerasan tergenang oleh air).

Cara Pengukuran :
Polholes di ukur dalam meter persegi (m2). Dengan membuat kotak-kotak
kemudian di ukur panjang dan lebarnya untuk setiap segmen kerusakan.
Penyebab Kerusakan :
1. Kadar aspal rendah, sehingga film aspal tipis dan agregatnya mudah terlepas
2. Pelapukan aspal
3. Penggunaan agregat kotor/ tidak baik
4. Suhu ccampuran tidak memenuhi persyaratan
5. Sistem drainase jelek
6. Merupakan kelanjutan dari kerusakan lain seperti retak dan pelepasan

5. Weathering/Raveling ( Pelepasan Butir)


Kerusakan ini berupa terlepasnya sebagian butiran – butiran agregat pada
permukaan perkerasan yang umumnya terjadi secara meluas. Kerusakan ini biasanya
dimulai dengan terlepasnya material halus dahulu yang kemudian akan berlanjut
terlepasnya material yang lebih besar ( material kasar). Sehingga pada akhirnya
membentuk tampungan dan dapat meresap air ke badan jalan,

Cara Pengukuran
Pelepasan butir di ukur dalam meter persegi (m2)
Penyebab Kerusakan :
1. Pelapukan Mmaterial pengikat atau agregat
2. Pemadatan yang kurang
3. Penggunaan material yang kosong
4. Penggunaan aspal yang kurang memadai
5. Suhu pemadatan kurang.

Hasil Survei
Luas Total
STA Luas kerusakan Kerusakan

Retak Retak Retak tak Pengelupasan


(m) Pinggir Lubang Amblas Buaya beraturan Butir (m2)

0-100 3 0,3 0,5 3 5 3 14,8

100-200 3 0,4 0,2 4 4 4 15,6

200-300 6 0,4 3 3 4 5 21,4

300-400 2 00.03 3 4 2 2 13,00208

400-500 0 0 2 1 3 0 6

500-600 3 1 2 2 3 0 11
600-700 3 0,4 0,2 4 4 4 15,6
700-800 6 0,4 3 3 4 5 21,4
800-900 2 00.03 3 4 2 2 13,00208
900-1000 2 00.05 3 3 4 4 16,00347

JUMLAH (TOTAL) 147,8076

Luas jalan utuh : 4000 m2


Total luas kerusakan : 147,8076
Persentase kerusakan : luas utuh – luas total kerusakan X 100%/ luas utuh =
96,30481%
Jadi Kerusakan Jalan : 100%- persentase = 3,69519%
KESIMPULAN

Jadi kerusakan ruas jalan cangkringan – merapi golf sta 0-1000 dengan data

Total luas kerusakan sebesar 147,8076 m2


prosentase kerusakan jalan sebesar 3, 69519 %

Dari uraian singkat diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa ada berbagai macam
jenis kerusakan jalan, factor penyebabnya dan cara penanganannya. Tanpa pemeliharaan dan
perbaikan jalan secara memadai, baik rutin maupun berkala, akan dapat mengakibatkan
kerusakan yang lebih parah pada jalan, sehingga jalan akan lebih cepat kehilangan fungsinya
baik perkerasan jalan lentur maupun perkerasan jalan. Apabila perkerasan jalan dipelihara
dengan baik dan tetap dalam kondisi yang baik, maka kedua jenis perkerasan jalan tersebutakan
mempunyai umur lebih lama. Tetapi sekali jalan itu mulai rusak dan dibiarkan begitu saja tanpa
perbaikan, maka kerusakan yang lebih parah akan berlangsung sangat cepat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan pemeliharaan yang bersifat pencegahan
seperti menutup sambungan atau retak-retak dan memperbaiki kerusakan-kerusakan, yang
timbul, dan menemukan penyebab-penyebabnya dengan melakukan pemeriksaan (inspeksi)
secara rutin.

Saran
a. Untuk meminimalisir masalah kerusakan jalan yang terjadi, maka rancangan
pemeliharaannya perlu dilakukan survey yang lebih akurat dengan melibatkan sejumlah
instansi terkait.
b. Agar kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah, maka perlu segera
dilakukan tindakan perbaikan pada bagian-bagian yang rusak, sehingga tidak
menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
c. Pekerjaan jalan harus menggunakan spesifikasi yang ditetapkan.
d. Perlunya pengawasan yang objektif tanpa adanya KKN oleh dinas atau instansi terkait
agar kualitas jalan menjadi lebih bermutu.

Anda mungkin juga menyukai