Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PERENCANAAN PEKERASAN JALAN BETON


SEMEN (RIGID PAVEMENT)
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Perencanaan
Perkerasan Jalan

OLEH :
DIANYA PUAN ANANDITA
40030519650169

D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL DAN PERANCANGAN


ARSITEKTUR
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................................2

1.1 LATAR BELAKANG .......................................................................2

1.2 RUMUSAN MASALAH ..................................................................2

1.3 TUJUAN ............................................................................................3

BAB II METODE PENELITIAN ...........................................................................4

2.1 BAGAN ALIR PENELITIAN ..........................................................4

2.2 LOKASI OBJEK PENELITIAN .......................................................4

2.3 METODE PENELITIAN ..................................................................6

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................7

3.1 PERKERASAN JALAN BETON (RIGID PAVEMENT) .................7

3.2 PROSEDUR PERHITUNGAN .........................................................7

3.3 DATA PERENCANAAN RIGID PAVEMENT ..............................8

3.4 PERHITUNGAN BEBAN LALU LINTAS .....................................8

3.5 PERHITUNGAN TEBAL RIGID PAVEMENT ..............................9

3.6 PERHITUNGAN TULANGAN RIGID PAVEMENT ...................13

3.7 GAMBAR DESAIN PEKERASAN BETON .................................16

BAB IV PENUTUP ...............................................................................................17

4.1. KESIMPULAN ...............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Rigid Pavement atau perkerasan kaku atau perkerasan beton semen
merupakan struktur perkerasan yang terdiri dari plat beton semen yang
bersambungan dengan atau tanpa tulangan baik menggunakan aspal maupun
tidak sebagai lapisan permukaannya. Jenis perkerasan kaku dibedakan
berdasarkan tulangannya, secara keseluruhan perkerasan beton dibagi
menjadi empat jenis berdasarkan tulangannya yaitu perkerasan beton semen
dengan sambungan tanpa tulangan, perkerasan beton semen dengan
sambungan dan tulangan, perkerasan beton semen tanpa sambungan dengan
tulangan, dan perkerasan beton semen pratekan.
Perkerasan beton atau rigid pavement biasanya diterapkan pada jalan
jalan berkelas tinggi, seperti pada jalan tol atau lapangan terbang. Hal ini
dikarenakan perkerasan beton lebih terjamin kualitasnya, lebih atah terhadap
cuaca buruk, umur rencana yang tinggi mencapai 20 tahun, pemeliharaan
yang rendah, serta kekuatan pekerasannya yang lebih terjamin dikarenakan
kekuatan perkerasan cenderung lebih bergantung pada kekuatan beton itu
sendiri.
Walaupun seringkali diterapkan pada jalan jalan berkelas tinggi,
namun pada laporan perencanaan ini sebagai salah satu syarat kelulusan
mata kulian Perencanaan Perkerasan Jalan penulis akan membuat
perencanaan perkerasan beton pada jalan Arteri Sekunder Kelas I yakni pada
Jalan Iman Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian, jenis-jenis, dan struktur dari perkerasan rigid pavement
2. Apa saja langkah-langkah dalam perencanaan perkerasan jalan rigid
pavement
3. Apa saja beban lalu lintas yang harus ditopang oleh Jalan Iman Soeparto,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah

2
4. Bagaimana ketebalan perkerasan beton yang ideal pada Jalan Iman
Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah?
5. Bagaimana tulangan yang ideal digunakan pada perkerasan beton Jalan
Iman Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah?
6. Bagaiamana gambaran desain perkerasan beton Jalan Iman Soeparto,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah?
1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian, jenis-jenis, dan struktur perkerasan rigid
pavement
2. Mengetahui langkah-langkah dalam perencanaan perkerasan jalan rigid
pavement
3. Memperhitungkan beban lalu lintas yang harus ditopang oleh Jalan Iman
Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
4. Menentukan ketebalan perkerasan beton pada Jalan Iman Soeparto,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
5. Menentukan tulangan yang digunakan pada perkerasan beton Jalan Iman
Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
6. Menggambarkan desain perkerasan beton Jalan Iman Soeparto,
Tembalang, Semarang, Jawa Tengah

3
BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 BAGAN ALIR PENELITIAN

Mulai

Penentuan Lokasi Objek Penelitian

Pengumpulan Data Umum Lokasi


Penelitian (Lalu Lintas Harian Rata-Rata
(LHR), lebar jalan, dan tipe jalan)

Perhitungan Beban Lalu Lintas

Perancanaan Tebal Rigid Pavement

Perancanaan Tulangan Rigid Pavement

Penggambaran Rencana Perkerasan


Beton atau Rigid Pavement

Kesimpulan dan Saran

Selesai

2.2 LOKASI OBJEK PENELITIAN

4
Gambar 2. 1 Ruas Jalan Iman Soeparto, Tembalang, Semarang

Gambar 2. 2 Peta Ruas Jalan


Sumber : Leger PU Kota Semarang
Kelas Jalan : Jalan Arteri Sekunder Kelas I
Tipe Jalan : 2 Lajur Tak Terbagi (2/2 UD)
Nama Ruas : Jl. Iman Soeparto, Kel. Tembalang, Kec. Tembalang
Kode Ruas : 33.74.10.060
Panjang Ruas : 3,371 km
Lebar Lajur : 5 m, 2 lajur total 10 m
Bahu Jalan : < 0,5 m pada setiap sisi.
Titik Awal : Pertigaan Jalan Kedungmundu Raya
Titik Akhir : Pertigaan Jalan Prof. Sudarto

5
2.3 METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi pada Jalan Iman
Soeparto serta metode studi pustaka yang diperoleh dari materi-materi mata
kuliah Perencanaan Pekerasan Jalan oleh ibu Riza Susanti S.T, M.T yang
kemudian diaplikasikan untuk merencanakan perencanaan perkerasajlan
beton semen atau rigid pavement Jalan Iman Soeparto.

6
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PERKERASAN JALAN BETON (RIGID PAVEMENT)


Rigid Pavement atau perkerasan kaku atau perkerasan beton semen
merupakan struktur perkerasan yang terdiri dari plat beton semen yang
bersambungan dengan atau tanpa tulangan baik menggunakan aspal maupun
tidak sebagai lapisan permukaannya. Jenis perkerasan kaku dibedakan
berdasarkan tulangannya, secara keseluruhan perkerasan beton dibagi
menjadi empat jenis berdasarkan tulangannya yaitu perkerasan beton semen
dengan sambungan tanpa tulangan, perkerasan beton semen dengan
sambungan dan tulangan, perkerasan beton semen tanpa sambungan dengan
tulangan, dan perkerasan beton semen pratekan.
Perkerasan jalan beton atau Rigid Pavement terdiri dari tiga lapisan,
yakni lapisan pekerasan beton, lapisan pondasi bawah, dan lapisan tanah
dasar.

Gambar 3. 1 Lapisan Perkerasan Jalan Beton (Rigid Pavement)


3.2 PROSEDUR PERHITUNGAN
1. Memperhitungkan Beban Lalu Lintas
1. Memperhitungkan konfigurasi sumbu
2. Memperhitungkan pertumbuhan lalu lintas rencana
3. Memperhitungkan repetisi beban
2. Merencanakan Tebal Rigid Pavement
a. Menentukan tebal dan memperhitungkan tegangan perkerasan beton
b. Memperhitungkan Persentase Fatique atau Kelelehan

7
3. Merencanakan Tulangan Rigid Pavement
a. Menentukan Jenis Penulangan Perkerasan Beton
b. Menghitung Tulangan Memanjang Perkerasan Beton
c. Menghitung Jarak Teoritis Retakan Perkerasan Beton
d. Menghitung Tulangan Melintang Perkerasan Beton
3.3 DATA PERENCANAAN RIGID PAVEMENT
1. Nama Jalan : Jalan Imam Soeparto
2. Umur Rencana Jalan : 20 tahun
3. Lebar Jalan : 10 meter
4. Lebar Lajur : 5 meter
5. Data LHR Tahunan : 8324 kendaraan/hari
Dengan komposisi berikut :
a. Komposisi Kendaraan Ringan : 60% (4994 kendaraan/hari)
b. Komposisi Kendaraan Berat : 8% (666 kendaraan/hari)
 Bus 8 ton : 63% (420 kendaraan/hari)
 Truk 10 ton : 26% (173 kendaraan/hari)
 Truk 20 ton : 11% (73 kendaraan/hari)
c. Komposisi Sepeda Motor : 32% (2664 kendaraan/hari)
6. Tipe Jalan : 2/2 UD
7. Kuat Tekan Beton, f’c : 44 MPa
8. Pertumbuhan Lalu Lintas, i : 8%
9. CBR Tanah Dasar : 6%
3.4 PERHITUNGAN BEBAN LALU LINTAS
1. Memperhitungkan konfigurasi sumbu
Jenis Jumlah % Sumbu Beban Konfigurasi
Kendaraan Sumbu Sumbu
Kendaraan D B D B D B
Motor 2 ton 2664 50% 50% 1 1 STRT STRT
Mobil 2 ton 4994 50% 50% 1 1 STRT STRT
Bus 8 ton 420 34% 66% 3 5 STRT STRG

8
Truk 10 ton 173 34% 66% 3 7 STRT STRG
Truk 20 ton 73 25% 75% 5 15 STRT SGRG
Total 8324
2. Memperhitungkan pertumbuhan lalu lintas rencana
UR
R = (1 + i) -1
e
log(1+i)
= (1 + 0.08)20 -1
e
log(1+0.08)
= 3.661
0.158
= 23.171
JSKN = JSKNH x 365 x R
= 8324 x 365 x 23.171
= 70398352.227
3. Memperhitungkan Repetisi Beban
Konfigurasi Beban Jumlah % Kombinasi Repetisi
C
Sumbu Sumbu Kendaraan JSKN Beban
STRT 1 2664 32.00% 0.5 1.130 x 103
STRT 1 4994 60.00% 0.5 2.118 x 103
STRT 3 420 5.05% 0.5 1780893.456
STRT 3 173 2.08% 0.5 733558.495
STRT 5 73 0.88% 0.5 309536.244
STRG 5 420 5.05% 0.5 1780893.456
STRG 7 173 2.08% 0.5 733558.495
SGRG 15 73 0.88% 0.5 309536.244
% Kombinasi JSKN = Total Kendaraan x Jumlah Kendaraan x 100%
Repetisi Beban = JSKN x % Kombinasi JSKN x C
C = Nilai koefisien distribusi kendaraan yang telah ditentukan pada tabel
koefisien distribusi kendaraan
3.5 PERHITUNGAN TEBAL RIGID PAVEMENT
1. Memperhitungkan Tegangan pada Rigid Pavement
a. Perencanaan STRT

9
CBR = 6%
Tebal plat beton = 170 mm

10
Beban Sumbu (ton) Tegangan (MPa)
1 -
3 1.5
5 2.07
b. Perencanaan STRG
CBR = 6%
Tebal plat beton = 170 mm

11
Beban Sumbu (ton) Tegangan (MPa)
5 1.4
7 1.85
c. Perencanaan SGRG
CBR = 6%
Tebal plat beton = 170 mm

12
Beban Sumbu (ton) Tegangan (MPa)
15 2.1
2. Memperhitungkan Persentase Fatique atau Kelelehan Perkerasan Beton
fr = 0.62 x √
= 0.62 x √
= 4.066 MPa
Konfigurasi Beban Repetisi Tegangan Perb. Repetisi %
Sumbu Sumbu Beban Terjadi Tegangan Izin Fatique
STRT 1 1.130 x 103 -
STRT 1 2.118 x 103 -
STRT 3 1780893.456 1.4
STRT 3 733558.495 1.4
STRT 5 309536.244 1.89
STRG 5 1780893.456 1.4
STRG 7 733558.495 1.85
SGRG 15 309536.244 2.1 0.51 400000 77%

Perb. Tegangan =

% Fatique =

Persentase fatique <100%, maka tebal perkerasan beton 170 mm


disetujui.
3.6 PERHITUNGAN TULANGAN RIGID PAVEMENT
1. Menentukan Jenis Penulangan Perkerasan Beton
Jenis penulangan yang digunakan pada perencanaan perkerasan
beton ini menggunakan CRCP atau Continously Reinforce Concrete
Pavement yakni jenis perkerasan beton tanpa sambungan namun tetap
memiliki tulangan.

13
Gambar 3. 2 Continously Reinforce Concrete Pavement
2. Menghitung Tulangan Memanjang Perkerasan Beton
Sebelum menghitungan tulangan, ditentukan terlebih dahulu nilai
kuat lentur dan nilai ekivalen antar beton dan baja yang ditentukan pada
tabel berikut ini :

Tabel 3. 1 Hubungan antara Kuat Tekan Beton (fc') dan Angka Ekivalen Baja
(n) dan Beton (fr)

14
= 0.575% (disetujui, persentase <0.6%)
Keterangan :
Ps = Persentase tulangan memanjang yang dibutuhkan (%)
ft = Kuat tarik lentur beton, 0.5 x fr (MPa)
fy = Tegangan leleh rencana baja < 400 MPa (MPa)
n = Angka ekivalen baja dan beton
F = Koefisien gesekan antara plat beton dengan lapisan bawahnya
(Sirtu : 1.2)
3. Menghitung Jarak Teoritis Retakan Perkerasan Beton
Menggunakan tulangan Ø19-200 mm dengan As = 1418 mm2/m
lebar, kemudian diperiksa apakah jarak teoritis antara retakan berada
diantara 1 – 2 meter.

√ √

√ √

= 1.773 m (disetujui, jarak teoritis antara retakan diantara 1 –2 m)


Keterangan :
Lcr = Jarak teoritis antar retakan (1 – 2 meter)
p = luas tulangan memanjang per satuan luas beban
fb = tegangan lekat antar tulangan (≤ 5.5 MPa)
S = Koefisien susut beton untuk perkerasan jalan (0.0005 – 0.0006
ft = Kuat tarik lentur beton, 0.5 x fr (MPa)
n = Angka ekivalen baja dan beton
u = Keliling penampang tulangan per satuan luas tulangan (m-1)

15
Ec = Modulus elastisitas beton
4. Menghitung Tulangan Melintang Perkerasan Beton

= 104.306 mm2/meter lebar


Asmin = 0.14% x h x 1000
= 0.14% x 170 x 1000
= 238 mm2/meter lebar (dipakai, karena nilai lebih besar)
Keterangan :
F = Koefisien gesekan antara plat beton dengan lapisan bawahnya
(Sirtu : 1.2)
L = Lebar plat beton
h = Tebal plat beton
fs = Tegangan tarik baja izin (230 MPa)
Jadi, berdasarkan PUBI-1982 diameter tulangan yang melebih nilai
As tersebut ialah tulangan Ø8-200 dengan nilai As 251 mm2/meter lebar.
3.7 GAMBAR DESAIN PEKERASAN BETON

16
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Pada laporan ini dapat disimpulkan bahwasannya perencanaan
perkerasan beton Jalan Iman Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah
memiliki desain struktur dan spesifikasi berikut ini:
1. Tebal perkerasan beton yang mampu menopang beban Lintasan Harian
Rata-Rata (LHR) pada Jalan Iman Soeparto, Tembalang, Semarang,
Jawa Tengah yakni sebesar 170 mm.
2. Kuat tekan beton yang mampu menopang beban Lintasan Harian Rata-
Rata (LHR) pada Jalan Iman Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa
Tengah yakni sebesar 44 MPa.
3. Jenis perkerasan beton yang dipilih yakni Continously Reinforce
Concrete Pavement (CRCP) atau perkerasan beton dengan tulangan
menerus tanpa sambungan.
4. Lapisan pondasi bawah perkerasan beton menggunakan sirtu dengan
tebal 8 cm
5. Tulangan memanjang dan melintang perkerasan beton yang mampu
menopang beban Lintasan Harian Rata-Rata (LHR) pada Jalan Iman
Soeparto, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah yakni dengan tulangan
diameter Ø19-200 dan Ø8-200.

17
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, S. A., Handy M, M., Christo, N., & Anandita, D. P. (2022). Analisis Kinerja
Ruas Jalan Iman Soeparto. Semarang: Universitas Diponegoro.
Direktorat Penyelidikan Masalah Bangunan. (1982). Persyaratan Umum Bahan
Bangunan di Indonesia (PUBI-1982). Bandung: Departemen Pekerjaan
Umum.
Susanti, R. (2020, Oktober 24). [Rekayasa Jalan 2]: Pengantar Rigid Pavement/
Perkerasan Kaku/ Perkerasan Beton. Semarang.
Susanti, R. (2020, Oktober 24). [Rekayasa Jalan 2]: Merencanakan Tebal
Perkerasan Kaku/ Rigid Pavement. Semarang.
Susanti, R. (2020, Oktober 24). [Rekayasa Jalan 2]: Penulangan dan Sambungan
Perkerasan Kaku/ Rigid Pavement. Semarang.

iii

Anda mungkin juga menyukai