Di Susun Oleh:
Rahkmat Awaludin 112 001 023
Sandi Setia Budi 112 001 025
Kelas A
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat
serta salam kami haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Ucapan terima kasih kepada Bapak Syamsul Bahri Bahar, S.T., M.T. Selaku
dosen pembimbing Matakuliah Perkerasan Jalan.
Page | ii
DAFTAR ISI
Page | iii
DAFTAR GAMBAR
Page | iv
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan pelaksanaan pembangunan jalan beton
(rigid pavement).
2. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan pada setiap tahapan-
tahapan pelaksanaan pembangunan jalan beton (rigid pavement).
Page | 1
C. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan informasi tentang tahapan-tahapan pelaksanaan
pembangunan jalan beton (rigid pavement).
2. Sebagai bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan jalan beton
(rigid pavement).
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang yang ada, maka batasan masalah dalam
penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Pengertian perkerasan beton (rigid pavement).
2. Perbedaan antara perkerasan beton (rigid pavement) dengan perkerasan
lentur (flexible pavement).
3. Tahapan-tahapan dan hal-hal yang harusdiperhatikan selama pelaksanaan
pembangunan jalan beton (rigid pavement).
E. Batasan Masalah
Pada permasalahan ini yang dibahas adalah tentang bagaimana tahapan-
tahapan dalam pelaksanaan pembangunan jalan beton (rigid pavement) serta hal-
hal yang perlu diperhatikan selama pelaksanaan pembangunan jalan beton tersebut.
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
Page | 3
1. Memakai bahan pengikat semen portland (PC).
2. Sifat lapisan utama (plat beton) yaitu memikul sebagian besar beban lalu
lintas.
3. Pengaruhnya terhadap repitisi beban adalah timbulnya retak-retak pada
permukaan jalan.
4. Pengaruhnya terhadap penurunan tanah dasar yaitu, bersifat sebagai balok
diatas permukaan.
Page | 4
Gambar 1: Distribusi Pembebanan Pada Perkerasan Kaku dan Perkerasan Lentur.
Page | 5
1. Pekerjaan Tanah.
a. Timbunan Tanah Biasa.
b. Penyiapan Badan Jalan.
2. Pekerjaan Perkerasan Berbutir.
Penghamparan dan Pemadatan Lapis Pondasi Agregat Kelas B.
3. Pekerjaan Struktur.
a. Pekerjaan Lantai Kerja, misalnya dengan tebal 7 cm.
b. Pekerjaan Baja Tulangan.
c. Pekerjaan Rigid, misalnya beton K 350 dengan tebal 30 cm.
G. Pekerjaan Tanah
1. Pekerjaan Timbunan Tanah Biasa
Adapun tahapan pelaksanaan pekerjaan timbunan adalah seperti berikut ini
:
a. Menurunkan tanah timbunan dari dump truck kemudian dihampardan
disebarkan diatas tanah dasar.
Page | 6
Gambar 3:Memadatkan Timbunan Tanah
Page | 7
3. Penghamparan material Agregat Kelas B diatas lapisan subbase yang
sudah padat dan dengan kemiringan yang tepat menggunakan motorgrader
misalnya dengan ketinggian 25 cm dan lebar 8 m.
Page | 8
I. Pekerjaan Struktur
1. Pekerjaan Lantai Kerja
Contohnya lantai kerja dengan ketebalan 7 cm. Adapun tahapan
pelaksanaan pekerjaan lantai kerja ini adalah sebagai berikut :
a. Pemasangan bekisting yang telah dipersiapkan sebelumnya.
Page | 9
2. Pekerjaan Baja Tulangan
a. Pemotongan dan Pembengkokkan Baja Tulangan
Page | 10
merusak pelekatan dengan beton.
2) Menempatkan tulangan akurat sesuai dengan gambar dan dengan
kebutuhan selimut beton minimum yang disyaratkan.
3) Mengikat batang tulangan agar kencang dengan menggunakan
kawat pengikat sehingga tidak tergeser pada saat pengecoran.
Pengelasan tulangan pembagi atau pengikat (stirrup) terhadap
tulangan baja tarik utama tidak diperkenankan.
Page | 11
Setelah pekerjaan lean concrete (beton lantai kerja) selesai dilaksanakan dan
beton telah mencapai umur yang disyaratan, maka pekerjaan perkerasan
beton K-350 dapat segera dilaksanakan.
Tahapan pekerjaan perkerasan jalan dengan beton (rigid pavement) adalah
sebagai berikut :
a. Memasang bekisting acuan diatas beton lantai kerja (lean concrete).
Page | 12
Plastik dipasang di atas permukaan beton lean concrete secara
tumpang tindih tidak kurang 10 cm ke arah lebar dan 30 cm pada arah
memanjang.
c. Mempersiapkan tulangan dowel dan tie bar ujung dirapikan, pengikatan
tulangan sambungan dengan batang pemegang harus lepas tidak fix atau
tidak dilas.
d. Pemasangan dowel dan tie bar harus rapi, tepat lokasi, tidak overlap.
Pada dowel, setengah panjang harus dicat aspal atau dibungkus plastik
agar loose (tidak lekat) dari beton sehingga slidingnya baik.
Page | 13
g. Pemadatan beton dengan concrete vibratory.
Page | 14
i. Perawatan Beton
Setelah penyelesaian akhir selesai dan lapisan air menguap dari
permukaan atau setelah pelekatan dengan beton tidak terjadi maka
seluruh permukaan beton harus segera ditutup dan dipelihara, perawatan
dilakukan selama 7 hari atau waktu yang lebih pendek apabila 70 %
kekuatan tekan atau lentur telah tercapai lebih awal. Permukaan beton
harus seluruhnya ditutup dengan lembar terpal/pelindung, sebelum
ditutup lembar penutup harus dibuat jenuh air. Lembar penutup harus
diletakkan menempel dengan permukaan beton, tetapi tidak
boleh diletakkan sebelum beton cukup mengeras untuk
mencegah pelekatan.
Page | 15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkerasan kaku (rigid pavement) adalah suatu susunan konstruksi perkerasan
dimana sebagai lapisan atas digunakan pelat beton, yang terletak diatas pondasi atau
langsung diatas tanah dasar pondasi atau langsung diatas dasar (subgrade).
Secara umum jenis perkerasan kaku ada 2 yaitu :
1. Perkerasan beton semen.
2. Perkerasan komposit.
Secara garis besar tahapan pelaksanaan pekerjaan rigid pavement ini adalah
sebagai berikut :
a. Pekerjaan tanah.
b. Pekerjaan perkerasan berbutir.
c. Pekerjaan struktur.
Page | 16
DAFTAR PUSTAKA
Page | 17