Oleh:
Anggota Kelompok 5
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
yang diberikan oleh Ibu Ratu Nurmalika, ST., MT sebagai dosen mata
makalah ini.
penulisan ke depan. Semoga makalah yang di buat ini dapat diterima dan
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR........................................................................................ 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 5
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................... 6
1.2 TUJUAN ....................................................................................... 8
1.3 RUANG LINGKUP ....................................................................... 8
1.4 METODELOGI.............................................................................. 8
1.5 SISTEMATIKA PENULISAN......................................................... 9
3
6.1 KESIMPULAN .............................................................................. 37
6.2 SARAN ......................................................................................... 37
4
DAFTAR PUSTAKA
Millau. http://manajemenproyekindonesia.com/?p=618
5
BAB I
PENDAHULUAN
6
Dapat menimbulkan kekumuhan kalau penghuni liar tidak bisa
dikendalikan.
Digunakan sebagai tempat parkir oleh pengguna sepeda motor pada saat
hujan, yang sering-sering mengakibatkan kemacetan lalu lintas karena
lintasan dibawah jalan layang digunakan untuk parkir sepeda motor
menunggu hujan reda.
7
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah memaparkan hal-hal yang bersifat
perlu diketahui dari box girder pada bangunan jembatan layang (fly over), antara
lain:
1. Definisi box girder.
2. Dasar pemilihan jenis konstruksi.
3. Jenis box girder.
4. Kelebihan dan Kekurangan pada box girder.
5. Contoh-contoh box girder di lapangan.
6. Permasalahan dan solusi pada box girder.
1.4 Metodologi
Adapun metoda yang dilakukan dalam studi ini adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pencarian data dari berbagai sumber.
2. Melakukan diskusi dengan anggota kelompok.
3. Mengadakan tanya jawab dengan rekan lain.
4. Mengamati dan mempelajari gambar-gambar yang terkait.
8
1.5 Sistematika Pembahasan
Untuk mempermudah pemahaman mengenai makalah Konstruksi Bangunan
Sipil ini, maka penulis menyajikan makalah ini dalam beberapa bab, yang terdiri
dari:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang
lingkup, metodologi dan sistematika pembahasan.
BAB II PEMBAHASAN
Membahas tentang definisi, dasar pemilihan jenis konstruksi, jenis-
jenis, kelebihan dan kekurangan, dan contoh-contoh pada box girder.
9
BAB II
PELAKSANAAN KERJA
untuk meneruskan jalan yang melalui rintangan, maka Fly over itu di buat.
kemacetan pada suatu titik tertentu. Fly Over hingga saat ini memiliki
berbagi tipe dari tipe sederhana hingga tipe yang lebih rumit.
menentukan tipe jembatan yang tepat untuk di pasang pada lokasi, dan harus
10
dapat memilih metoda kerja apa yang dapat di pakai dalam pembangunan
harus dapat mencapai 3T yaitu tepat mutu atau kualitas, tepat biaya atau
melakukannya yaitu :
mulai dari survey & stocking out, Mobilisasi serta Fasilitas Pekerjaan
sementara
2.2.2. Mobilisasi
kebutuhan lapangan agar dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik dan
11
Mobilisasi untuk tenaga kerja juga dilaksanakan dengan keahlian personil
lapangan, tenaga proyek dengan keahlian sesuai dengan bidangnya dan jenis
pekerjaan.
dilengkapi dengan meubel dan alat alat kantor termasuk telepon,AC dan
gudang, yang bertujuan agar kondisi material yang akan digunakan untuk
di tentukan sebelumnya.
C. Papan informasi proyek dan pagar kerja
masuknya warga sipil atau para pekerja proyek untuk sembarang memasuki
area lokasi.
2.3.2.1 Utilitas dilakukan identifikasi awal dengan test pit dan koordinasi
lakukannya proteksi.
2.3.2.2 Drainase sementara yang baik untuk mengalirkan air jika terjadi
atau sebagian dari beton atau pasangan batu (seperti pasangan batu kali
2.4.2.1 Excavator
pembongkaran yaitu :
2.4.3.3 Rompi
2.4.3.5 Masker
3. Pekerjaan pier
6. Pekerjaan slab
7. Pekerjaan AC-WC
8. Pekerjaan Finishing
pancang :
2. Service crane
3. Total station
4. Waterpass
5. Mesin las
2. Loading test
didirikan kolom di bagian atasnya. Pile cap tersusun atas tulangan baja
Fungsi dari pile cap adalah untuk menerima beban dari kolom yang
pile menerima 1/N dari beban oleh kolom dan harus ≤ daya dukung yang
diijinkan (Y ton) (N= jumlah kelompok pile). Jadi beban maksimum yang
bisa diterima oleh pile cap dari suatu kolom adalah sebesar N x (Y ton).
Pile cap ini bertujuan agar lokasi kolom benar-benar berada dititik
kepala kolom, pile cap juga berfungsi untuk menahan gaya geser dari
Bentuk dari pile cap juga bervariasi dengan bentuk segitiga dan
persegi panjang. Jumlah kolom yang diikat pada tiap pile cap pun berbeda
tergantung kebutuhan atas beban yang akan diterimanya. Terdapat pile cap
dengan pondasi tunggal, ada yang mengikat 2 dan 4 buah pondasi yang
2. Tanah disekeliling pile digali lagi sesuai dengan bentuk pile cap yang
telahdirencanakan.
5. Sebagai landasan pile cap, dibuat lantai kerja terlebih dahulu dengan
ketebalan 10 cm.
pemasangan kaki ayam, beton decking dan pemasangan stek pile cap
hidup dan beban mati bangunan menuju pile cap jembatan. Metode kerja
pembesian, bekisting dan cor kolom pier dengan ketinggian < 6 meter
dapat dikerjakan dengan satu tahap. Namun untuk kolom pier dengan
ketinggian > 6 meter harus dikerjakan dengan dua tahap atau lebih.
Gambar 5. 7 Kolom Pier Tinggi > 6 Meter Dilaksanakan dengan Dua Tahap
rencana.
pemasangan formwork.
disepakati.
Adapun urutan pekerjaan kolom pier dapat di lihat pada gambar di bawah
ini :
Jumlah
Jenis Pekerjaan Satuan
Alat
Pekerjaan Kolom Pier m3
Services Crane Unit 3
Bekisting Pier Set (@4.8m) 9
Jumlah Pier Set 53
Siklus Durasi Per Set Set 7
2.8.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Pier :
tim survey untuk elevasi, horizontal data dan vertikal kolom, setelah
pier ini akan dipakai concrete pump sebagai alat bantu pengecoran.
dalam dua tahap, yaitu bagian bawah pier dan bagian atas pier.
Gambar 5. 14 Pemasangan Bekisting Bagian Bawah dan Bagian atas Pier
pekerjaan pengecoran.
mix. Untuk setiap truk mixer beton yang berasal dari batching plant,
dilakukan uji slump beton. Slump yang dipersyaratkan adalah t ± 8-12 cm.
benda uji sebanyak 48 buah untuk tiap pile cap serta pengujian slump ulang.
perawatan atau curing beton dengan karung basah selama 14 hari. Adapun
tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan Pier Head dapat di lihat pada gambar
di bawah ini.
Jumlah
Jenis Pekerjaan Satuan Volume
Alat
Pekerjaan Pier Head m3 4813.91
Services Crane Unit 3
Bekisting Pier Head Set 9
Jumlah Pier Head Unit 32
Siklus Durasi Per-Set Hari 21
yang disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Berikut ini adalah metode kerja
2. Pengecekan kesiapan alat produksi dan test uji bahan atau material;
4. Produksi bekisting PCU Girder sesuai dengan desain PCU yang akan
diproduksi
drawing
dengan mudah;
disyaratkan
terjadinya retak.
1. Helm Proyek
2. Safety Shoes
3. Rompi K-3
4. Sarung Tangan
5. Safety Sling
6. Rambu-rambu Peringatan
bagi plat lantai jembatan. Deck slab tersebut dibuat dari beton dengan
mutu K-350.
Gambar 5. 18 Diafragma
3. Pemasangan bekisting
5. Curing
6. Pembongkaran bekisting
lantai kerja dan bekisting bagi plat lantai jembatan. Deck slab tersebut
Untuk tahap pelaksanaan pekerjaan Deck Slab dapat di lihat pada gambar
di bawah ini :
dengan perencanaan balok, kolom, dan pondasi. Pelat lantai yang tidak
direncanakan dengan baik bisa menyebabkan lendutan dan getaran
Adapun Tahapan pekerjaan lantai dapat di lihat pada Flow Chart di bawah ini
37
BAB III
38