Anda di halaman 1dari 18

PONDASI DARI ASPEK DAYA DUKUNG TANAH

Pondasi gedung kantor 6 lantai dengan sistem ganda akan direncanakan


menggunakan tiang pancang 45 cm x 45 cm dengan mutu beton tinggi
kapasitas 1 tiang ( P = 130 ton). Pada aspek daya dukung tanah, beban pondasi
akibat pembebanan nominal tidak boleh melampaui daya dukung yang diizinkan.
Dalam hal ini, daya dukung tiang pondasi dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = DL + LL ≤ Pijin
P = DL + LL ± 1,0 Enx ± 0,3 Eny ≤ 1,5 Pijin
P = DL + LL ± 0,3 Enx ± 1,0 Eny ≤ 1,5 Pijin
Persyaratan daya dukung kapasitas (pada saat struktur atas berada di
ambang keruntuhan) adalah sebagai berikut :
P = DL + LL ± Ω0 (1,0 Enx ± 0,3 Eny) ≤ 2,5 Pijin
P = DL + LL ± Ω0 (0,3 Enx ± 1,0 Eny) ≤ 2,5 Pijin

1. JUMLAH KEBUTUHAN PONDASI


Untuk mendapatkan jumlah titik pondasi pada elemen struktur kolom dan
shear wall gunakan model struktur lengkap dengan menambah lantai base/dasar
sebagai lantai struktur lengkap dengan pelat – kolom – balok – shear wall. Oleh
karena itu perlu lakukan modifikasi terlebih dahulu pada ETABS sebagai berikut :
a) Awalnya untuk analisis gempa dan penulangan struktur atas, taraf penjepitan
lateral model struktur pada ETABS berada di lantai base/dasar, karena
pondasi menanggung semua beban lantai dari dasar sampai atap maka
pemodelan struktur juga harus dilakukan pada lantai dasar tersebut dengan
menambah lantai baru diatas base.
b) Taraf penjepitan yang baru diasumsikan 0,1 meter dibawah lantai tersebut
untuk mendapatkan beban total yang akan ditanggung oleh pondasi.
c) Gaya aksial – momen untuk analisis kekuatan pondasi dalam menahan gempa
tetap dilakukan terhadap model struktur yang terjepit di lantai
base/dasar.

117
Pilih icon Unlock Model – pilih menu Edit – Edit Stories and Grid Systems –
Modify/Show Story Data – di dalam kotak dialog Story Data klik kanan – Add
Story – Keep Existing Story Heights – OK.

Gambar 4.1 Add Story

Gambar 4.2 Tambah Lantai Baru

118
Gambar 4.3 Lantai Dasar Tambahan

Setelah menambahkan lantai, buat kombinasi pembebanan gravity tak


berfaktor untuk mendapatkan beban/load pada tiap kolom dan shear wall sebagai
desain awal dengan kombinasi : Combo Pondasi : 1,0 DL + 1,0 LL. Pilih menu
Define – Load Combinations – Add New Combo.

119
Gambar 4.4 Kombinasi Gravity untuk Jumlah Pondasi
Setelah membuat kombinasi beban gravity tak berfaktor, untuk
mendapatkan reaksi hasil pembebanan tersebut dalam Fz maka ganti asumsi
penjepitan dengan sendi pada lantai base agar tidak timbul momen hanya reaksi
vertikal dan horizontal saja untuk mendapatkan beban desain dengan cara pilih
menu View – Set Plan View – pilih Base – OK – aktifkan fasilitas One Story pada
bagian kanan bawah pada jendela ETABS – blok keseluruhan lantai base – pilih
menu Assign – joint – Restraints – pilih gambar tumpuan sendi - OK.
Pilih menu Analyze – Set Load Cases to Run (Cases Modal, DL, dan LL
dalam Action Run) – Run Now. Setelah proses Run Analysis lihat hasil load tiap
kolom dan shear wall dengan terlebih dahulu mengganti satuan gaya menjadi tonf
agar sesuai dengan satuan kapasitas tiang. Kemudian pilih menu Display – Show
Tables – Analysis – Results – ceklis Design Reactions – OK – klik kanan pada
tabel – Export to Excel.

120
Gambar 4.5 Joint Label Titik Pondasi Kolom dan Shear Wall

Untuk menampilkan joint label pada titik kolom dan shear wall pilih menu
View – Set Display Options – pilih kategori Object Assigments – pada bagian
Joint Assigments beri tanda ceklis pada kotak Labels – OK.
Sesuaikan titik kolom dan shear wall dengan joint label pada tabel Design
Reactions untuk mendapatkan beban yang diterima dan menghitung kebutuhan
jumlah pondasi berdasarkan kapasitas efektif tiang kelompok.

121
Tabel 4.1 Reaksi Pondasi (dalam satuan tonf)

Contoh perhitungan kebutuhan pondasi :


Kolom :
C5 = 310,03 tonf
N = 310,03 / (0,8 x 130)
N = 2,98 ≈ 3 tiang
Shear Wall :
kanan
N = (264,819+105,313) / (0,8 x 130)
= 3,55 ≈ 4 tiang
Kiri
N = (323,458+140,253) / (0,8 x 130)
= 4,45 ≈ 5 tiang

122
Tabel 4.2 Kebutuhan Pondasi (N)

2. CHECK PILE FORCE


Struktur bawah tidak boleh gagal terlebih dahulu daripada struktur
atas. Cek pile – tiang pancang akan dilakukan terhadap 2 kondisi gempa, yaitu
kombinasi gempa nominal dan kombinasi gempa ultimit dengan parameter gempa
sebagai berikut :
SDS (g) = 0,603 (Solo, Tanah Sedang)
ρ = 1,3 (faktor redundansi, lihat pasal 7.3.4.2 SNI 1726-2012)
Ω0 = 2,5 (faktor kuat-lebih sistem ganda)

Kombinasi Beban Gempa Nominal adalah :


U3 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U4 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U5 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex + 0,3 ρ Ey

123
U6 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U7 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U8 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U9 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U10 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey

Kombinasi Beban Gempa Ultimit adalah :


U19 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + Ω0 Ex + 0,3 Ω0 Ey
U20 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + Ω0 Ex – 0,3 Ω0 Ey
U21 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – Ω0 Ex + 0,3 Ω0 Ey
U22 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – Ω0 Ex – 0,3 Ω0 Ey
U23 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 Ω0 Ex + Ω0 Ey
U24 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 Ω0 Ex + Ω0 Ey
U25 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 Ω0 Ex – Ω0 Ey
U26 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 Ω0 Ex – Ω0 Ey

Tabel 4.3 Kombinasi Beban Gempa Nominal dan Ultimit

Comb. 3 = 1.3132 DL + 1 LL + 1.3 Ex + 0.39 Ey


Comb. 4 = 1.3132 DL + 1 LL + 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 5 = 1.3132 DL + 1 LL - 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 6 = 1.3132 DL + 1 LL - 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 7 = 1.3132 DL + 1 LL + 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 8 = 1.3132 DL + 1 LL - 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 9 = 1.3132 DL + 1 LL + 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 10 = 1.3132 DL + 1 LL - 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 19 = 1.3132 DL + 1 LL + 2,5 Ex + 0.75 Ey
Comb. 20 = 1.3132 DL + 1 LL + 2,5 Ex - 0.75 Ey
Comb. 21 = 1.3132 DL + 1 LL - 2,5 Ex + 0.75 Ey
Comb. 22 = 1.3132 DL + 1 LL - 2,5 Ex - 0.75 Ey
Comb. 23 = 1.3132 DL + 1 LL + 0.75 Ex + 2,5 Ey
Comb. 24 = 1.3132 DL + 1 LL - 0.75 Ex + 2,5 Ey
Comb. 25 = 1.3132 DL + 1 LL + 0.75 Ex - 2,5 Ey

124
Comb. 26 = 1.3132 DL + 1 LL - 0.75 Ex - 2,5 Ey

Untuk mendapatkan gaya-gaya reaksi dari kolom dan shear wall akibat
gempa desain, maka model struktur yang diperlukan adalah model dengan taraf
penjepitan lateral pada lantai dasar (model sebelumnya). Input kombinasi beban
gempa ultimit dengan faktor kuat-lebih. Kombinasi beban gempa nominal sudah
dimasukkan pada saat tahap desain penulangan.

Gambar 4.7 Contoh Kombinasi Beban Ultimit

a) Check Pile Force Pondasi Tipe F4

Gambar 4.8 Pondasi tipe F4

125
Dimensi kolom = 60cm x 110 cm
Dimensi pondasi = 45 cm x 45 cm
Kapasitas 1 pile, Pijin = 130 ton
n pile (jumlah tiang) =4
Jarak antar pile = 2,5 D (2,5 x 0,45 m = 1,125 m)
Jarak pile ke tepi = 1 D (0,45 m)

Koordinat masing-masing pile terhadap pusat kolom adalah :

Tabel 4.4 Koordinat Pile Tipe F6


Pile No. X Y X² Y²
(m) (m) (m²) (m²)
p1 -1,125 0,563 1,266 0,316
p2 0 0,563 0,000 0,316
p3 1,125 0,563 1,266 0,316
p4 -1,125 -0,563 1,266 0,316
Σ
5,063 1,898
(Jumlah)

Data gaya dalam maksimum kolom dengan tipe pondasi 4 tiang (F4)
akibat pembebanan gempa nominal :

Tabel 4.5 Gaya Dalam Maksimum Gempa Nominal Tipe F4


Joint Load FZ MX MY
Label Case/Combo (tonf) (tonf-m) (tonf-m)
1 comb2 776,38332 5,85056 -44,59777
9 comb2 776,38332 5,85056 44,59777

Contoh Kombo 5 :
P = 776,38 tonf
Mx = 5,85 tonf-m
My = -44,58 tonf-m
P = 1,5 x 130 = 195 ton (kapasitas gempa nominal = 1,5 x Pijin)

126
Tabel 4.6 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F4 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 129,397 1,735 9,910 141,042 OK
p2 129,397 1,735 0,000 131,133 OK
p3 129,397 1,735 -9,910 121,223 OK
p4 129,397 -1,735 9,910 137,571 OK

Contoh perhitungan untuk pile no. 1 (P1)


P Mx  y My  x
Ptiang   
n  y2  x2
776,38 5,85  0,563  44,58  1,125
Ptiang   
6 1,898 5,063
Ptiang  141,042

Ptiang = 141,042 < 195 ton…….. OK  Gempa Nominal

Tabel 4.7 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F4 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 129,397 1,735 -9,910 121,223 OK
p2 129,397 1,735 0,000 131,133 OK
p3 129,397 1,735 9,910 141,042 OK
p4 129,397 -1,735 -9,910 117,752 OK

Data gaya dalam maksimum kolom dengan tipe pondasi 6 tiang (F6)
akibat

127
pembebanan gempa ultimit :

Tabel 4.8 Gaya Dalam Maksimum Gempa Ultimit Tipe F4


Joint Load FZ MX MY
Label Case/Combo (tonf) (tonf-m) (tonf-m)
1 comb21 773,038 8,640 -32,305
9 comb19 773,811 9,685 32,299

Contoh Kombo 21 :
P = 773,038 tonf
Mx = 8,640 tonf-m
My = -32,305 tonf-m
P = 2 x 130 ton = 260 ton (kapasitas gempa ultimit = 2,0 x Pijin)

Tabel 4.9 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F4 Kombo 21
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 128,840 2,563 7,178 138,581 OK
p2 128,840 2,563 0,000 131,403 OK
p3 128,840 2,563 -7,178 124,224 OK
p4 128,840 -2,563 7,178 133,455 OK

Contoh perhitungan untuk pile no. 7 (P7) :


P Mx  y My  x
Ptiang   
n  y2  x2
773,038 8,640  0,563  32,305  1,125
Ptiang   
6 1,898 5,0625
Ptiang  138,58

Ptiang = 138,58 < 260 ton…….. OK  Gempa Ultimit

128
Tabel 4.10 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F4 Kombo 19
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 128,969 2,873 -7,177 124,665 OK
p2 128,969 2,873 0,000 131,842 OK
p3 128,969 2,873 7,177 139,018 OK
p4 128,969 -2,873 -7,177 118,919 OK

b) Check Pile Force Pondasi Tipe F5

Gambar 4.9 Pondasi Tipe F5

Dimensi kolom = 60cm x 110 cm


Dimensi pondasi = 45 cm x 45 cm
Kapasitas 1 pile, Pijin = 130 ton
n pile (jumlah tiang) =5
Jarak antar pile = 2,5 D (2,5 x 0,45 m = 1,125 m)
Jarak pile ke tepi = 1 D (0,45 m)

129
Koordinat masing-masing pile terhadap pusat kolom adalah :

Tabel 4.11 Koordinat Pile Tipe F5


Pile No. X Y X² Y²
(m) (m) (m²) (m²)
p1 -1,125 0,563 1,266 0,317
p2 0 0,563 0,000 0,317
p3 1,125 0,563 1,266 0,317
p4 -2,5 0,000 6,250 0,000
p5 2,5 0,000 6,250 0,000
Σ
15,032 0,951
(Jumlah)

Data gaya dalam maksimum kolom dengan tipe pondasi 8 tiang (F8)
akibat pembebanan gempa nominal :

Tabel 4.12 Gaya Dalam Maksimum Gempa Nominal Tipe F8


Joint Load FZ MX MY
Label Case/Combo (tonf) (tonf-m) (tonf-m)
2 comb2 1016,0951 -63,00741 -32,19224
4 comb2 962,14175 50,01963 -30,35815
7 comb2 1016,0951 -63,00741 32,19224
8 comb2 962,14175 50,01963 30,35815

Contoh Kombo 3 :
P = 1016,09 tonf
Mx = -63,007 tonf-m
My = -32,19 tonf-m
P = 1,5 x 130 = 195 ton (kapasitas gempa nominal = 1,5 x Pijin)

Tabel 4.13 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F8 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 127,012 -18,652 2,062 110,422 OK

130
p2 127,012 -18,652 0,000 108,360 OK
p3 127,012 -18,652 -2,062 106,297 OK
p4 127,012 0,000 4,583 131,594 OK
p5 127,012 0,000 -4,583 122,429 OK

Contoh perhitungan untuk pile no. 1 (P1) :


P Mx  y My  x
Ptiang   
n  y2  x2
1016,095  63,007  0,5625  32,192  1,125
Ptiang   
8 1,902 17,563
Ptiang  110,422

Ptiang = 110,422 < 195 ton…….. OK  Gempa Nominal

Tabel 4.14 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F5 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 120,268 14,807 2,062 137,137 OK
p2 120,268 14,807 0,000 135,075 OK
p3 120,268 14,807 -2,062 133,013 OK
p4 120,268 0,000 4,583 124,850 OK
p5 120,268 0,000 -4,583 115,685 OK

Tabel 4.15 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F5 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 127,012 -18,652 -2,062 106,297 OK
p2 127,012 -18,652 0,000 108,360 OK
p3 127,012 -18,652 2,062 110,422 OK
p4 127,012 0,000 -4,583 122,429 OK
p5 127,012 0,000 4,583 131,594 OK

131
Tabel 4.15 Check Pile Force Gempa Nominal Pondasi Tipe F5 Kombo 2
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 120,268 14,807 -1,945 133,131 OK
p2 120,268 14,807 0,000 135,075 OK
p3 120,268 14,807 1,945 137,020 OK
p4 120,268 0,000 -4,321 115,946 OK
p5 120,268 0,000 4,321 124,589 OK

Data gaya dalam maksimum kolom dengan tipe pondasi 5 tiang (F5)
akibat pembebanan gempa ultimit :
Tabel 4.16 Gaya Dalam Maksimum Gempa Ultimit Tipe F8
Joint Load FZ MX MY
Label Case/Combo (tonf) (tonf-m) (tonf-m)
2 comb19 1012,1475 -52,64267 -39,21303
4 comb20 959,48856 41,84637 -37,3133
7 comb21 1014,9953 -52,17639 39,43249
8 comb22 962,45111 41,37217 37,52743

Contoh Kombo 19 :
P = 1012,14 tonf
Mx = -52,64 tonf-m
My = -39,21 tonf-m
P = 2 x 130 ton = 260 ton (kapasitas gempa ultimit = 2,0 x Pijin)

Tabel 4.17 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F5 Kombo 19
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 126,518 -15,584 2,512 113,446 OK
p2 126,518 -15,584 0,000 110,934 OK
p3 126,518 -15,584 -2,512 108,423 OK
p4 126,518 0,000 5,582 132,100 OK
p5 126,518 0,000 -5,582 120,937 OK

132
Contoh perhitungan untuk pile no. 1 (P1) :
P Mx  y My  x
Ptiang   
n  y2  x2
1012,147  52,64  0,5625  39,213  1,125
Ptiang   
8 17,563 1,902
Ptiang  113,446

Ptiang = 113,446 < 260 ton…….. OK  Gempa Ultimit

Tabel 4.18 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F5 Kombo 20
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 119,936 12,388 2,390 134,714 OK
p2 119,936 12,388 0,000 132,324 OK
p3 119,936 12,388 -2,390 129,934 OK
p4 119,936 0,000 5,312 125,248 OK
p5 119,936 0,000 -5,312 114,625 OK

Tabel 4.19 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F5 Kombo 21
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 126,874 -15,446 -2,526 108,903 OK
p2 126,874 -15,446 0,000 111,428 OK
p3 126,874 -15,446 2,526 113,954 OK
p4 126,874 0,000 -5,613 121,261 OK
p5 126,874 0,000 5,613 132,488 OK

Tabel 4.20 Check Pile Force Gempa Ultimit Pondasi Tipe F5 Kombo 22
Pile no. P/n Mx*Y/ΣY² My*X/ΣX² P tiang Check
(Ton) (Ton) (Ton) (Ton)
p1 120,306 12,248 -2,404 130,150 OK
p2 120,306 12,248 0,000 132,554 OK
p3 120,306 12,248 2,404 134,958 OK
p4 120,306 0,000 -5,342 114,964 OK
p5 120,306 0,000 5,342 125,648 OK

133
c) Hasil Desain
Dari hasil perhitungan didapat bahwa kapasitas pondasi masih memenuhi
syarat untuk kombinasi pembebanan gravity, pembebanan kombinasi dengan
gempa nominal, dan pembebanan kombinasi dengan gempa ultimit. Untuk desain,
kapasitas pondasi dapat dicari sesuai kondisi tanah atau parameter lainnya yang
mengacu pada berbagai metode penentuan daya dukung tiang, sehingga didapat
kapasitas tipe pondasi yang lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan berbagai
kombinasi pembebanan yang telah ditentukan.

134

Anda mungkin juga menyukai