Anda di halaman 1dari 16

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.3 STANDARD PENETRATION TEST


2.3.1 Maksud
Percobaan SPT (Standard Penetration Test) dilakukan untuk
memperoleh parameter perlawanan penetrasi lapisan tanah di lapangan dengan
standard penetration test yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi lapisan
tanah yang diperlukan untuk perencanaan fondasi.

2.3.2 Landasan Teori


SPT (Standard Penetration Test) adalah suatu metode uji yang
dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui baik perlawanan
dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik
pemumbukan. Standard Penetration Test dilakukan untuk mengestimasi nilai
kerapatan relatif dari lapisan tanah yang diuji. Melakukan pengujian SPT
dibutuhkan sebuah alat utama yang disebut standard split barrel sampler atau
tabung belah standar. Alat ini dimasukkan ke dalam bore hole setelah dibor terlebih
dahulu dengan alat bor. Alat ini diturunkan bersama-sama pipa bor dan diturunkan
hingga ujungnya menumpu ke tanah dasar. Setelah menumpu alat ini kemudian
dipukul (dengan alat pemukul yang beratnya 63,5 kg) dari atas (Geeza, 2012).
Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam
tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah
sedalam 300 mm (1 ft) vertikal, dilakukan dengan memukul sebuah tabung standar
kedalam lubang bor sedalam 450 mm menggunakan palu dengan berat 63,5 kg yang
dijatuhkan secara berulang dengan tinggi jatuh 760 mm. Pelaksanaan pengujian
dibagi dalam tiga tahap, yaitu berturut-turut setebal 150 mm untuk masing-masing
tahap. Tahap pertama dicatat sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk
memasukkan tahap ke-dua dan ke-tiga dijumlahkan untuk memperoleh nilai
pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam pukulan/0,3 m). Pemukulan
pertama pada alat ini dipukul hingga sedalam 15 cm kemudian dilanjutkan dengan
pemukulan tahap kedua sedalam 30 cm dan dilanjutkan sedalam 45. Pukulan kedua
dan ketiga inilah muncul nilai "N" yang merupakan manifestasi jumlah pukulan

24
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

yang dibutuhkan untuk membuat tabung standar mencapai kedalaman 45 cm


(Geeza, 2012).

2.3.3 Peralatan
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan standard penetrometer test
adalah sebagai berikut:
1. Mesin bor
2. Pipa bor/ pipa SPT
3. Mesin pompa
4. Split barrel sampler
5. Palu dengan berat 6,5 kg
6. Tabung SPT/ tabung belah
7. Alat penahan/ tripod
8. Meteran
9. Waterpass
10. Kerekan
11. Tali
12. Kunci pipa
13. Cangkul
14. Balok dan papan

25
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.4 Split Barrel Sampler

Gambar 2.5 Penetrasi dengan SPT

26
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.6 Skema Urutan Uji Penetrasi Standar (SPT)

2.3.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang dilakukan pada percobaan standard penetrometer test
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan alat terlebih dahulu pada percobaan standard
penetrometer test dengan cara sebagai berikut:
a. Memasang blok penahan (knocking block) pada pipa bor.
b. Memberi tanda pada ketinggian 75 cm pada pipa bor yang berada diatas
penahan.
c. Membersihkan lubang bor pada kedalaman yang akan dilakukan
pengujian dari bekas-bekas pengeboran.
d. Memasang split barrel sampler pada pipa bor, dan pada ujung lainnya
disambungkan dengan pipa bor yang telah dipasang blok penahan.
e. Memasukkan alat SPT yang terdiri dari tabung belah dan batang pipa
ke dalam lubang bor sesuai kedalaman yang ditentukan.
f. Memberi tanda pada pipa bor mulai dari muka tanah setiap 15 cm
(15cm, 30 cm, dan 45cm).

27
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2. Menarik tali yang mengikat palu penumbuk sampai pada tanda yang telah
dibuat sebelumnya (75 cm), kemudian lepaskan tali sehingga palu jatuh
bebas.
3. Mengulangi langkah diatas berkali-kali sampai mencapai penetrasi 15 cm.
4. Menghitung jumlah tumbukan (N1) yang diperlukan untuk memasukkan pipa
sedalam 15 cm.
5. Mengulangi prosedur 1 sampai 3 untuk mendapakan N2 dan N3.
6. Menghentikan dan menambah pengujian sampai dengan minimum 6 meter
apabila nilai N lebih besar daripada 50 pukulan.
7. Mencatat dan menghitung penetrasinya.
8. Pengujian penetrasi dengan SPT (Standard Penetrometer Test) perlu
memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Memastikan peralatan yang digunakan harus lengkap dan layak pakai.
b. Melakukan pengujian di dalam lubang bor.
c. Melakukan interval pengujian pada kedalaman antara 1,5 meter sampai
dengan 2 meter (untuk lapisan tanah tidak seragam) dan pada
kedalaman 4 meter untuk lapisan seragam.
d. Menggunakan ujung split barrel berbentuk konus terbuka digunakan
pada tanah berbutir halus. Ujung split barrel berbentuk konus tertutup
digunakan pada lapisan pasir dan kerikil.
e. Mengambil contoh tanah tidak asli (disturb) dari split barrel sampler.
f. Membersihkan dasar lubang bor terlebih dahulu sebelum pengujian
dilakukan.
g. Mencatat kedalamannya, jika terdapat air tanah.
h. Mengatur pipa untuk jalur palu penumbuk dengan posisi tegak lurus
untuk menghindari terjadinya gesekan antara palu dengan pipa.
i. Menghitung jumlah pukulan N2 + N3. Nilai N1 tidak diperhitungkan
karena masih kotor bekas pengeboran.
j. Mencatat jumlah pukulan setiap penetrasi 5 cm untuk jenis tanah
batuan.

28
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.3.5 Perhitungan
Perhitungan yang dilakukan pada percobaan standard penetrometer test
adalah sebagai berikut:
Nm = N2 + N3
Dimana:
Nm : Jumlah pukulan yang dihitung
N2 : Pukulan kedua
N3 : Pukulan ketiga

29
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.4 HAND BOR TEST


2.4.1 Maksud
Hand bor test dilakukan untuk mendapatkan keterangan mengenai
tanah, jenisnya, sifat-sifat dan keadaan tanah itu sendiri. Pengujian handbor test
dilakukan di area sekitar lubang sondir agar didapatkan kolerasi antara kekuatan
tanah dengan jenis tanah yang dikandungnya. Kedalaman maksimum yang dapat
dilakukan oleh bor tangan adalah 10 meter dan hanya untuk tanah lunak.

2.4.2 Landasan Teori


Pengujian hand bor merupakan cara kerja membuat lubang pada tanah
dengan alat bor tangan dengan ukuran tertentu dan tenaga manusia. Tujuan
pengeboran ini untuk mendeskripsikan jenis lapisan tanah dengan melakukan
penyelidikan mengenai sifat-sifat dari tanah tersebut dan untuk menentukan suatu
tanah apakah dapat digunakan untuk membuat suatu konstruksi di lapangan jika
hasil yang tepat tentu akan dapat membantu optimasi untuk menentukan jumlah
pemadatan. Prinsip percobaan ini adalah untuk memperoleh sampel pada suatu
kedalaman tertentu guna diteliti lebih lanjut pada percobaan di laboratorium
(Geeza, 2012)
Pemboran dilakukan untuk mendapatkan gambaran visual setiap
kelipatan kedalaman 20 cm dan diambil sampel tanah dalam bor iwan (auger)
kemudian diamati. Pemboran tangan dapat dilakukan pengambilan sampel tanah
terganggu (disturbed sample) maupun sampel tanah tak terganggu (undisturbed
sample). Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha yang
dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut dan dapat digunakan untuk
mengamati jenis tanah secara langsung. Undisturbed sample adalah contoh tanah
yang masih menunjukkan sifat asli tanah dan dapat digunakan untuk pengujian di
laboratorium, contoh undisturbed ini secara ideal tidak mengalami perubahan
struktur, kadar air, dan susunan kimia. Selain itu dengan pemboran tangan dapat
diketahui kedalaman muka air tanah yang diperlukan dalam perencanaan fondasi,
serta dapat membantu dalam penentuan jenis tanah atau lapisan (Bowles, 1989).

30
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.4.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan pada percobaan hand bor test adalah sebagai
berikut:
1. Driling rod (stang bor)
2. Iwan type auger (bor iwan)
3. Straigh choping auger (bor pahat)
4. T-piece (pemutar)
5. Tube adaptor (soket)
6. Turning rod (stang pemutar)
7. Sampling tube (tabung contoh)
8. Rod head (kepala penumbuk)
9. Allen key (kunci L)
10. Pipe wrench (kunci inggris)
11. Hammer (palu)
12. Stell wire brush (sikat baja)
13. Paraffini (lilin)
14. Vertical guide (stang penghantar)
15. Sample extruder (pengeluar contoh)
16. Choping ladle (centong)
17. Butane field heater (kompor gas)
18. Mixing bowl (cawan stainless)
19. Sample can (kaleng lapangan)

31
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.7 Bagian-bagian Alat Hand bor

Keterangan Gambar 2.7:


1. Stang engkol pemutar 5. Palu
2. T-piece pemutar 6. Kepala penumbuk
3. Stang bor 7. Tube Adaptor
4. Iwan auger 8. Tabung contoh

32
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.4.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang dilakukan dalam percobaan hand bor test adalah sebagai
berikut:
1. Membersihkan daerah sekitar lubang yang akan dibor.
2. Memasang bor iwan (untuk tanah lunak) atau bor pahat (untuk tanah keras)
pada stang bor lalu memasang pemutarnya.
3. Menekan auger ke dalam tanah sambil memutarnya, mengangkat auger
dengan hati-hati setelah contoh tanah mengisi auger.
4. Mengeluarkan sampel tanah dari dalam bor iwan untuk dibuat deskripsi jenis
tanah dan bahan.
5. Mengulangi prosedur 3 dan 4 sampai kedalaman yang diinginkan. Sampel
tanah yang didapat adalah sampel tanah yang tidak asli (disturbed sample)
dan hanya digunakan untuk keperluan klasifikasi dan deskripsi tanah.
6. Menggunakan tabung sampel untuk mendapatkan contoh tanah asli
(undisturbed sample). Menggganti auger yang telah digunakan dengan
tabung sampel yang telah disambung dengan songket. Memasukkan kedalam
lubang yang telah berbentuk. Menekan tabung sampel pelahan-lahan sampai
masuk sedalam 40 cm kemudian memutar tabung sampel satu kali untuk
melepaskan atau memotong sampel tanah pada dasar tabung kemudian
mengangkat tabung bila tanah cukup lunak. Menggunakan palu untuk
memukulnya perlahan-lahan bila tanahnya cukup keras sehingga tabung tidak
bisa ditekan masuk.
7. Melepaskan soket setelah memperoleh sampel tanah asli dalam tabung, lalu
membersihkan dinding luar tabung. Memotong bagian ujung tanah setebal 1
cm untuk tempat cairan lilin.
8. Memanaskan lilin diatas kompor agar mencair selagi membersihkan tabung.
Menuangkan lilin pada salah satu ujung tabung lalu meunggu sampai
mengering. Melakukan hal yang sama untuk ujung yang lainnya dengan
demikian sampel tanah sudah terlindung dari pengaruh sekitarnya.

33
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

9. Menuliskan label yang berisi nomer titik bor, kedalaman, bagian atas/ bawah,
tanggal pengambilan sampel dan sebagainya.
10. Memasukkan kembali sampel tanah asli ke dalam tabung pelindung terutama
bila tempat pemeriksaan/ laboratorium cukup jauh dari tempat pengeboran.
11. Melakukan hal-hal untuk perawatan sebagai berikut:
a. Membersihkan mata bor dan stang-nya setiap kali selesai memasang
bor lalu melumuri bor dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.
b. Sebelum dipakai, tabung contoh harus dalam keadaan bersih dan bagian
dalamnya diberi pelumas sehingga tanah bisa masuk maupun keluar
dengan mudah.

2.4.5 Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan hand bor test dilakukan di Laboratorium Mekanika Tanah,
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Sampel tanah
yang digunakan diperoleh dari lapangan Laboratorium Mekanika Tanah, Jalan
Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur. Pemeriksaan ini
dilakukan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan pada modul praktikum
mekanika tanah tahun 2018 dengan mengacu pada ASTM D 1452-80. Hasil
pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 2.3, Tabel 2.4, Tabel 2.5, dan Tabel 2.6.

34
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 06 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : Hand bor Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 05 Mei 2018

Tabel 2.3 Hasil Pemeriksaan Hand bor Titik 1


Kedalaman
Deskripsi Tanah
(cm)
Coklat kemerahan, padat, sedikit lembab, dan tidak
0 – 20
berbau

20 – 40 Coklat, padat,lembab, dan tidak berbau

Coklat kemerahan, lebih padat, lembab, dan sedikit


40 – 60
berbau
60 – 80
Tabung Sampel
80 – 100
100 – 120 Merah marun, padat, lembab, dan tidak berbau

120 – 140 Merah marun, lebih padat, lembab, dan tidak berbau

140 – 160 Merah marun, lebih padat, lembab, dan tidak berbau
160 – 180 Tabung sampel

Nomor Titik : 1
Kesimpulan Macam Tanah : Tanah lempung
Muka Air Tanah : Belum diketahui
Kedalaman (meter) : 2

35
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 07 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : Hand bor Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 05 Mei 2018

Tabel 2.4 Hasil Pemeriksaan Hand bor Titik 2


Kedalaman
Deskripsi Tanah
(cm)
Coklat tua kemerahan, padat, lembab, dan tidak
0 - 20
berbau
Coklat tua kemerahan, padat, lembab, dan tidak
20 - 40
berbau
Coklat kemerahan, lebih padat, lembab, dan tidak
40 - 60
berbau
60 - 80 Tabung sampel

Nomor Titik : 2
Kesimpulan Macam Tanah : Tanah lempung
Muka Air Tanah : Belum diketahui
Kedalaman (meter) : 1

36
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 08 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : Hand bor Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 05 Mei 2018

Tabel 2.5 Hasil Pemeriksaan Boring Log Titik 1


Kedalaman (cm) Perubahan Tanah Deskripsi Tanah
Coklat kemerahan, padat,
0 - 20 sedikit lembab, dan tidak
berbau

Coklat, padat,lembab, dan tidak


20 - 40
berbau

Coklat kemerahan, lebih padat,


40 - 60
lembab, dan sedikit berbau

60 - 100 Tabung Sampel

Merah marun, padat, lembab,


100 - 120
dan tidak berbau

Merah marun, lebih padat,


120 - 140
lembab, dan tidak berbau

Merah marun, lebih padat,


140 - 160
lembab, dan tidak berbau

160 - 180 Tabung sampel 1

37
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
` FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 09 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : Hand bor Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 05 Mei 2018

Tabel 2.6 Hasil Pemeriksaan Boring Log Titik 2


Kedalaman Perubahan Tanah Deskripsi Tanah
Coklat tua kemerahan,
0 - 20 padat, lembab, dan tidak
berbau

Coklat tua kemerahan,


padat, lembab, dan tidak
20 - 40 berbau

Coklat kemerahan, lebih


40 - 60 padat, lembab, dan tidak
berbau

60 - 80 Tabung Sampel 2

38
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.4.6 Kesimpulan dan Analisis


Berdasarkan data hasil pengujian hand bor maka dapat diketahui bahwa
semakin dalam pengeboran maka warna tanahnya semakin kemerahan, semakin
padat, dan semakin lembab seperti terlihat pada Tabel 2.5 dan 2.7. Kedalaman 0 -
20 cm tanahnya sedikit lembab, tidak berbau, warnanya cokelat kemerahan, dan
teksturnya padat, kedalaman 20 - 40 cm tanahnya lembab, tidak berbau, padat dan
warnanya cokelat, pada kedalaman 40 - 60 cm tanahnya lebih lembab, lebih padat,
sedikit berbau dan warnanya semakin kemerahan.
Tabung berisi sampel dari hasil hand bor diambil pada kedalaman 60 -
100 cm dan 160 - 180 cm di titik pertama, pada titik kedua tabung berisi sampel
diambil pada kedalaman 60 - 80 cm. Tabung berisi sampel dikeluarkan
menggunakan extruder dan di uji hasilnya di laboratorium untuk mendapatkan
parameter dan karakteristik tanah tersebut.

39
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai