Anda di halaman 1dari 3

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR.

Fakultas Teknik
TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

BAB II
PEMERIKSAAN STANDARD PENETRATION TEST

Abstrak
Uji penetrasi standar (SPT = Standard penetration test) adalah uji yang dilaksanakan
bersamaan dengan pengeboran untuk mengetahui baikperlawanan dinamik tanah maupun
pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan
tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai pengukuran jumlah pukulan untuk
memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft) vertikal.
Uji penetrasi standar (SPT) dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran untuk
mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan teknik
penumbukan. Uji SPT terdiri atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan
disertai pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300 mm (1 ft)
vertikal. Dalam sistem beban jatuh ini digunakan palu dengan berat 63,5 kg (140 lb) yang
dijatuhkan secara berulang dengan tinggi 0,76 m (30 in). Pelaksanaan pengujian dibagi dalam tiga
tahap, yaitu berturut-turut setebal 150 mm (6 in) untuk masingmasing tahap. Tahap pertama dicatat
sebagai dudukan, sementara jumlah pukulan untuk memasukkan tahap kedua dan ketiga
dijumlahkan untuk memperoleh nilai pukulan N atau perlawanan SPT (dinyatakan dalam
pukulan/0,3 m atau pukulan per foot).
Pada kedalaman 1m diperoleh nilai SPT N 5, pada kedalaman 2 m diperoleh nilai SPT N
4, pada kedalaman 3 m diperoleh nilai SPT N 3.

1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pekerjaan Teknik tidak bisa dipisahkan dari tanah, karena tanah
dalam Teknik Sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh
karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting.
Pemeriksaan tersebut dapat dicapai dengan melakukan SPT yang
bermaksud untuk memberikan gambaran daya dukung tanah, daya
dukung tanah diperoleh dari jumlah pukulan hammer SPT. Adapun fungsi
dari pemeriksaan ini untuk mendapatkan daya dukung tanah secara
visual.

KELOMPOK III II-1


1.2. Maksud dan Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui
daya dukung tanah yang akan ditempati pondasi. Dari data/informasi yang
diperoleh dapat di gunakan untuk menggambarkan profil daya dukung
tanah yang di gambarkan pada grasik SPT. Setelah mengetahui daya
dukung tanah, maka letak dan kedalaman pondasi dapat di tentukan
pondasi dapat di tentukan.

2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN


2.1. Alat yang digunakan
1. Tripot SPT
2. Stang
3. Hammer
4. Tali dan katrol
5. Tabung SPT
2.2. Prosedur Percobaan
1. Memasang tripot di atas lubang bor.
2. Stang SPT di sambungkan dengan tabunh SPT kemudian di masukkan
ke dalam lubang bor.
3. Kemudian, Hammer di pasang di atas stang SPT.
4. Mengikat tali pada hammer,kemudian katrol di gantung pada tripot
5. Tali di tarik agar hammer naik dan di jatukan kembali berulang kali
hingga kedalaman 45 cm.
6. Setiap jumlah pukulan per 15 cm di catatat pada tabel data.
7. Setelah tabung masuk hingga kedalaman 45 cm, maka tabung SPT di
keluarkan kembali dari lubang bor.
8. Pengeboran di lanjutkan kembali pada kedalaman 1 meter, untuk
menguji nilai SPT selanjutnya.

KELOMPOK III
II-3
3. HASIL PERHITUNGAN
Klasifikasi tanah serta kedalaman dari pemeriksaan SPT lampirkan
dalam Tabel 2.1

4. INTERPRETASI PENGUJIAN
Pada percobaan ini kita akan mengetahui nilai SPT dengan metode
lapangan yaitu secara visual sebagai berikut :
Pada kedalaman 1m diperoleh nilai SPT N 5, pada kedalaman 2 m diperoleh
nilai SPT N 4, pada kedalaman 3 m diperoleh nilai SPT N 3.

5. PEMBAHASAN
Uji SPT dapat dihentikan bila telah tercapai ≥60 pukulan dalam setiap tahap
150 mm, atau tabung gagal dimasukkan lebih lanjutselama 10 pukulan berurutan. Uji
SPT dihentikan bila perlawanan penetrasi sudah melebihi 60 pukulan per 51 mm
(60/2”), meskipun menurut ASTM D-1586 batasan telah ditentukan pada 50 pukulan
per 25 mm (50/1”).

6. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diperoleh :
1. Pada kedalaman 1 m diperoleh SPT N 5.
2. Pada kedalaman 2 m diperoleh SPT N 4.
3. Pada kedalaman 3 m diperoleh SPT N 3.

7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya
2. Pedoman penyelidikan geoteknik untuk fondasi bangunan air

8. LAMPIRAN
- Tabel Perhitungan (terlampir)
- Gambar Alat (terlampir)

KELOMPOK III
II-3

Anda mungkin juga menyukai