Anda di halaman 1dari 12

BAB III

HAND BORING DAN SPT


3.1 Tujun Percobaan

A. Hand Bor

1) Untuk mengetahui keadaan lapisan tanah yang ada di bawah yang

akan menjadi lapisan pondasi.

2) Menetapkan kedalaman untuk pengambilan contoh tanah tak

terganggu atau tanah tertanggu.

3) Mengumpulkan informasi untuk penggambaran profil tanah.

B. Standar Penetration Test (SPT)

Untuk menentukan kekuatan tanah dengan menentukan nilai N

yang merupakan jumlah pukulan per kaki (blow per foot)

3.2 Teori Ringkas

A. Hand Bor

Dalam percobaan ini diambil contoh tanah terganggu (disturbed sample)

dan contoh tanah tidak terganggu (undisturbed sample).

Disturbed sample adalah contoh tanah yang diambil tanpa ada usaha

yang dilakukan untuk melindungi struktur asli tanah tersebut. Undisturbed sample

adalah contoh tanah yang masih menunjukkan sifat asli tanah. Contoh undisturbed

ini secara ideal tidak mengalami perubahan struktur, kadar air, dan susunan kimia.

Contoh tanah yang benar-benar asli tidak mungkin diperoleh, tetapi untuk

pelaksanaan yang baik maka kerusakan contoh dapat dibatasi sekecil mungkin.

Laboratorium Mekanika Tanah III-1


Tabung yang dipakai untuk mengambil contoh tanah undisturbed harus

memenuhi ketentuan :

2 2
D1 −D2
×100 %≤10 %
D21

dimana :

D1 = diameter tabung bagian dalam

D2 = diameter tabung bagian luar

B. Standar Penetration Test (SPT)

Uji SPT (Standar penetration test) sangat berguna untuk

mendapatkan sifat mekanis berdasarkan korelasi empiris yang banyak

diusulkan oleh  pakar-pakar geoteknik.. Disamping korelasi empiris, uji

SPT juga memberikan contoh tanah terganggu yang dapat digunakan

untuk indentifikasi tanah serta uji laboratorium untuk sifat indeks.

Pengujian ini dilakukan dengan memukul sebuah tabung standar ke dasar

lubang bor sedalam 450 mm dengan menggunakan palu seberat 63,5 kg

yang jatuh  bebas dengan ketinggian 760 mm. Jumlah pukulan untuk

penetrasi 150 mm awal (N1) diabaikan akibat ganguan yang mungkin

terjadi pada saat pengeboran. Jumlah penetrasi  pada 300 mm terakhir

dicatat sebagai nilai N (N-value) yang sering dikorelasikan dengan

berbagai sifat tanah, antara lain kekerasan atau kepadatan tanah, kekuatan

geser tanah serta modulus elastisitas tanah (E).

Laboratorium Mekanika Tanah III-2


3.3 Spesifikasi Peralatan
A. Hand Bor
1) Dua stang bor beserta stang dalamnya

Gambar 3.1 Rangka alat SPT

Gambar 3.2 Alat Hand Bor

2) Pemutar stang bor

Laboratorium Mekanika Tanah III-3


Gambar 3.3 Stang pemutar bor

3) Tabung contoh tanah

Gambar 3.4 Contoh tanah


4) Kantong contoh tanah

5) Pisau untuk memotong contoh tanah

6) kunci pipa

Laboratorium Mekanika Tanah III-4


Gambar 3.5 Kunci Pipa
B. Standar Penetration Test (SPT)
1) Kaki Tiga

Gambar 3.6 Kaki Tiga

Laboratorium Mekanika Tanah III-5


2) Kepala Penumbuk

Gambar 3.7 Kepala Penumbuk

3) Penumbuk

Gambar 3.8 Penumbuk

4) Tali

Laboratorium Mekanika Tanah III-6


5) Konus Terbuka

Gambar 3.6 Satu set alat Konus

3.4 Prosedur Percobaan


A. Hand Bor
1) Mata bor dipasang pada bor.

2) Batang bor dan mata bor setelah disambung ditegakkan di atas tanah

yang akan diselidiki dan di pasang batang pemutar pada ujung

lainnya.

3) Alat tersebut diputar, biasanya dengan 4 orang sehingga mata bor

masuk ke dalam tanah.

4) Setiap mata bor penuh. Maka batang bor ditarik ke atas untuk kembali

melihat warna tanah tersebut yang kemudian dicatat sebagai data.

Laboratorium Mekanika Tanah III-7


5) Untuk mengambil contoh tanah pada ke dalaman yang dikehendaki,

maka bor di buka dan diganti dengan tabung dari besi yang

mempunya panjang 20 cm.

6) Alat pemutar pada tangkai bor tadi kita buka dan diganti dengan

kepala bor dengan cara memasukkan ke dalam tanah yaitu dengan

cara memukul kepala bor hingga masuk.

7) Setelah contoh tanah pada tabung tadi sudah penuh maka tangkai bor

di putar 180º lalu ditarik ke atas untuk mengambil contoh nya dan

selanjutnya ditutup dengan menggunakan kantong plastik.

B. Standar Penetration Test (SPT)

1. Buat lubang pada permukaan tanah yang akan diuji, gunakan bor dan bersihkan

lubang tersebut. Untuk menjamin keaslian tanah yang di uji, catat

kedalaman pengambilan contoh tanah.

2. Pasang split barrel yang sudah bersih dengan stang.

3. Pasang tripod dengan kedudukan yang stabil. Pada bagian atas

dipasang katrol berikut tambang penariknya.

4. Masukkan stang yang sudah dipasang split barrel tadi ke dasar

lubang.

5. Pasang plat penutup lubang lalu pasang kepala penumbuk pada

bagian atas stang dan sambung dengan batang penghantar.

6. Tempatkan beban penumbuk pada stang penghantar dengan bantuan

tambang daun katrol secara perlahan.

Laboratorium Mekanika Tanah III-8


7. Beri tanda pada stang yang sudah terpasang mulai dari permukaan

tanah sampai 45 cm di atasnya. Pemberian tanda setiap 15 cm

dimaksudkan untuk mengontrol masuknya tanah ke dalam split

barrel.

8. Jatuhkan beban secara jatuh bebas dengan tinggi jatuh 75 cm.

9. Catat  jumlah pukulan yang menekan split barrel hingga masuk ke

dalam tanah, pada kedalaman 15 cm pertama (N1), 15 cm kedua

(N2) dan 15 cm ketiga (N3). Nilai N-SPT (kekerasan tanah)

merupakan penjumlahan N2 dan N3.

10. Putar stang SPT satu kali untuk melepaskan/memotong contoh tanah

pada dasar split  barrel, kemudian angkat dengan bantuan tambang

dan katrol atau dengan kunci pipa.

11. Buka dengan hati-hati split barrel tersebut, diskripsikan jenis contoh

tanah tersebut seperti komposisi, struktur, konsistensi wama dan

kondisiriya.

12. Bila diperlukan, masukkan contoh tanah tersebut ke dalam tabung

atau plastik dan lindungi agar tidak terjadi penguapan.

13. Beri tanda keterangan nomor boring, lokasi, tanggal pengambilan

dan kedalaman contoh.

Laboratorium Mekanika Tanah III-9


3.5 Alur Bagan Pengujian

Mulai

Siapkan Alat Hand Bor dan SPT

Tentukan lokasi yang akan diambil sampel tanahnya

Terlebih dahulu dilakukan pengujian Hand Bor

Sambungkan Batang Bor dan mata Bor lalu tegakkan diatas tanah

Putar bor dengan menggunakan tangan sebanyak 2-4 orang secara


perlahan, catat warna tanah disetiap kedalam 20 cm

Bor hingga kedalam tanah keras, apabila sudah tidak ada penurunan
tanah dan bor sudah tidak dapat di putar maka proses pengeboran dapat
dihentikan.

Selanjutnya lakukan pengujian SPT

Pasang Kaki tiga secara perlahan hingga simetris

Buat lubang pada tanah dengan Bor, lalu pasangkan katrol dan tali untuk
menahan beban dari kepala penumbuk

Pasang kepala penumbuk dan batang penumbuk

Laboratorium Mekanika Tanah I I I - 10


Tarik Tali yang menahan beban kepala penumbuk, lalu jatuhkan secara
bebas

Catat jumlah tumbukan, dan deskripsi tanah tiap 20 cm

Hentikan proses tumbukan bila telah mencapai tanah keras dan tidak ada
penurunan yang signifika terhadap tanah

Analisa Data

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Laboratorium Mekanika Tanah I I I - 11


3.6 Analisa Data

3.7 Kesimpulan

1. Kedalam tanah yang mampu didapatkan hingga mencapai tanah keras dan

tidak ada penurunan secara signifikan yaitu di kedalam 100 cm.

2. Deksripsi tanah secara umum dapat dikatakan bahwa tanah bercampur

batu dengan warna berwana cokelat kehitaman pada kondisi lembab

Laboratorium Mekanika Tanah I I I - 12

Anda mungkin juga menyukai