Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PEMERIKSAAN BOR TANGAN


( HAND BORING )

Acuan Standar : ASTM D – 2216 – 89

Abstrak
Pemeriksaan Bor Tangan (Hand Boring) adalah salah satu cara untuk mengetahui
keadaan lapisan tanah di bawah yang akan dijadikan pondasi, menetapkan kedalaman untuk
pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli, dan untuk mengumpulkan data/ informasi untuk
menggambarkan profil dan tekstur tanah, serta pengambilan contoh tanah untuk keperluan
penyelidikan lebih lanjut di laboratorium. Dari tekstur tanah ini dapat dilakukan klasifikasi tanah.
Pemeriksaan bor tangan dilakukan dengan menempatkan alat tersebut di titik yang telah
ditentukan untuk diambil sampel tanahnya. Kedalaman pemboran ditetapkan setiap kedalaman 20
cm dari lapisan tanah sampai kedalaman 1m. Setiap lapisan diambil sampelnya baik asli maupun
tidak asli untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut di laboratorium. Sampel diambil di lokasi
lapangan Fakultas Teknik dan seterusnya. Metode yang digunakan adalah AASHTO.
Pada kedalaman 0-0,1 m diperoleh deskripsi tanah pasir dengan warna cokelat tua, Pada
kedalaman 0,2-0,8 m diperoleh deskripsi tanah lempung dengan warna kecoklatan, kedalaman 0,9-
1,5 m diperoleh deskripsi tanah lempung dengan warna kuning. kedalaman 1,6-2,1 m diperoleh
deskripsi tanah lempung kepasiran dengan warna abu-abu. kedalaman 2,2-3,0 m diperoleh
deskripsi tanah lempung dengan warna abu-abu.

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pekerjaan Teknik tidak bisa dipisahkan dari tanah, karena tanah
dalam Teknik Sipil berfungsi sebagai pondasi dan bahan bangunan, oleh
karena itu pemahaman tentang sifat-sifat tanah menjadi sangat penting.
Pemeriksaan tersebut dapat dicapai dengan melakukan pemeriksaan bor
tangan yang bermaksud untuk memberikan gambaran keadaan lapisan
tanah, profil tanah dengan menetapkan kedalaman lapisan contoh tanah.
Adapun fungsi dari pemeriksaan ini untuk mendapatkan klasifikasi tanah
dengan metode lapangan secara visual.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
Pemeriksaan ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui
keadaan lapisan tanah di bawah yang akan dijadikan pondasi, menetapkan
kedalaman untuk pengambilan contoh tanah asli atau tidak asli untuk
keperluan penyelidikan lebuh lanjut di laboratorium, dan untuk

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-1


mengumpulkan data/informasi untuk menggambarkan profil dan tekstur
tanah dengan menggunakan bor tangan.
Tujuan pengambilan tanah dengan bor tangan adalah untuk
mendapatkan keterangan mengenai tanah, meliputi jenis tanah dan warna
tanah
2. ALAT YANG DIGUNAKAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN
2.1 Alat yang digunakan
1. Stang putar 2 buah
2. Kepala Pemutar 1 buah
3. Stang bor secukupnya
4. Bor iwang 1 buah
5. Bor Pahat 1 buah
6. Soket 1 set
7. Tabung sampel 2 buah
8. Kunci pipa 3 buah
9. Kunci Soket 1 buah
10. Kunci L 1 set
11. Hammer 1 buah
12. Kepala Pengaman 1 set
13. Kunci Pas 1 set
14. Kunci Inggris 1 set
15. Paravin secukupnya
16. Kantong Plastik secukupnya
2.2 Prosedur Percobaan
1. Mata bor dipasang pada tangkai bor
2. Batang bor dan mata bor setelah disambung ditegakkan di atas
tanah yang akan diselidiki dan batang pemutar dipasang pada
ujung lainnya
3. Kemudian, alat pemutar tersebut diputar sehingga mata bor masuk
ke dalam tanah

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-2


4. Setiap mata bor penuh, maka batang bor ditarik ke atas untuk
melihat kembali warna dan mengambil contoh tanah tersebut yang
kemudian dicatat sebagai data.
5. Contoh tanah diambil pada kedalaman yang dikehendaki yaitu
pada setiap didapatkan perbedaan warna tanah, lalu mata bor
dicabut dan diganti dengan tabung dari besi sepanjang 20 cm
6. Alat pemutar pada tangkai bor dibuka dan diganti dengan kepala
bor dengan cara memasukkannya ke dalam tanah yaitu dengan cara
memukul kepala bor hingga masuk
7. Setelah contoh tanah pada tabung contoh sudah penuh, maka
tangkai bor diputar 180º lalu ditarik ke atas untuk mengambil
contoh tanahnya, dan selanjutnya ditutup dengan parafin/ lilin pada
bagian atas dan bawahnya
2.3 Prosedur Perawatan Alat
1. Bersihkan mata bor dan stangnya setiap kali selesai dipakai lalu
lumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.
2. Sebelum dipakai, tabung sample harus dalam keadaaan bersih dan
bagian dalamnya diberi pelumas, sehingga tanah bisa masuk
maupun keluar dengan lancar.
3. Hindari pengambilan sample pada tanah berbatu karena akan
merusak ujung tabung.
3. HASIL PERHITUNGAN
Klasifikasi tanah serta kedalaman dari pemeriksaan hand boring
dilampirkan dalam Tabel 1.1
4. INTERPRETASI PERCOBAAN
Pada percobaan ini kita akan mengklasifikasikan tanah dengan
metode lapangan yaitu secara visual sebagai berikut :
Pada kedalaman 0-0,1 m diperoleh deskripsi tanah pasir dengan
warna cokelat tua, Pada kedalaman 0,2-0,8 m diperoleh deskripsi tanah
lempung dengan warna kecoklatan, kedalaman 0,9-1,5 m diperoleh
deskripsi tanah lempung dengan warna kuning. kedalaman 1,6-2,1 m

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-3


diperoleh deskripsi tanah lempung kepasiran dengan warna abu-abu.
kedalaman 2,2-3,0 m. Pada kedalaman 0,2-0,8 m dan 2,2-3,0 m tersebut
diambil sampel tanahnya untuk pengujian di Laboratorium.
5. PEMBAHASAN
Pada saat melakukan pengujian ini. Tanah hasil pengeboran perlu
diidentifikasi perbedaan warna dan butirannya secara visual. Dari hasil
identifikasi perbedaan tekstur tanah dapat ditulis diskripsi tanah yang
diperoleh berikut kedalamannya. Selanjutnya penentuan notasi dari jenis-
jenis tanah yang diperoleh dari percobaan tersebut serta penentuan warna
tanah dari tiap lapisan tanah dan deskripsi atau klasifikasi tanah yang telah
diambil.
6. KESIMPULAN
Dari hasil pengeboran diperoleh :
1. Pada kedalaman 0-0,1 m diperoleh deskripsi tanah pasir dengan
warna coklat tua
2. Pada kedalaman 0,1-0,8 m diperoleh deskripsi tanah lempung
dengan warna kecoklatan
3. Pada kedalaman 0,8-1,5 m diperoleh deskripsi tanah lempung
dengan warna kuning
4. Pada kedalaman 1,5-2,1 m diperoleh deskripsi tanah lempung
kepasiran dengan warna abu-abu
5. Pada kedalaman 2,1-3,0 m diperoleh deskripsi tanah lempung
dengan warna abu-abu
7. REFERENSI
1. Braja M. Das.(1995). Mekanika Tanah, Jilid I, Erlangga. Surabaya.
2. Yulizar Yakop.(1987).Penuntun Praktis Praktikum pada
Laboratorium Teknik Sipil. Intermedia. Jakarta.
8. LAMPIRAN
- Tabel data ( terlampir )
- Foto Pelaksanaan ( Terlampir )
- Foto alat ( terlampir )
- Foto kerja (terlampir)

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-4


9. SKETSA ALAT

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-5


GRGRGRGEFFEELEKTRO
GEDUNG ELEKTRONIKA
10. SKETSA LOKASI

NIKAVWEFEFW
X
GEDUNG
EJ

STUDIO
GAMBAR

Keterangan :
X : Lokasi pengujian

KELOMPOK 1 (Al Kautsar/092104016) I-6

Anda mungkin juga menyukai