Anda di halaman 1dari 4

PENGAMBILAN CONTOH DENGAN BOR TANGAN

(HAND BORING)
ASTM D 1452-80

I. PENDAHULUAN
Pengambilan tanah merupakan kegiatan yang pertama kali dilakukan
dalam pelaksanaa praktikum mekanika tanah, dikandung maksud agar
didapatkan contoh tanah yang asli (Undisturbed) atau tanah terganggu
(Disturbed), yang akan digunakan untuk pengujian di lab.
Dua cara pengambilan tanah yaitu melalui pembuatan Sumur Uji (Test Pit)
dan Pembongkaran Dangkal/Tangan (shallow/hand boring).
II. TUJUAN PENGUJIAN
1. Praktikan dapat melaksanakan kegiatan pengambilan contoh tanah
baik yang asli maupun yang terganggu dengan produser yang benar.
2. Peraktikan dapat mengumpulkan berbagai informasi dan
menggambarkan dalam grafik, macam/jenis tanah untuk berbagai
kedalaman.
III. PERALATAN
A. Test Pit (Sumur Uji)
1. Peralatn untuk menggali (linggis, cangkul, sekop, ganco, dll)
2. Sendok spesi, spatula besar, dan alat sejenisnya
3. Roll meter, palu (5kg), dan balok (4x6x60 cm)
4. Tabung contoh dengan tutup
5. Cawan (container) untuk penentuan kadar air
6. Tempat untuk contoh tanah terganggu
B. Hand Boring
1. Mata bor (Iwan besar/kecil, helical, spiral)
2. Pipa bor yang dapat disambung, panjang 1,0 m
3. Tangkai pemutar dan kunci pipa
4. Tabung contoh dengan tutup
5. Cawan (container) untuk pnentuan kadar air
6. Sendok spesi, spatula besar, dan alat-alat sejenisnya
7. Roll meter, palu (5kg), dan Balok kayu (4x6x60 cm)
8. Tempat contoh tanah terganggu
Gambar 1.1 Perlengkapan Bor Tangan

Keterangan Gambar
1. Stang engkol Pemutar
2. T-stuck Pemutar
3. Stang Bor
4. Iwan auger
5. Palu
6. Kepala penumbuk
7. Stick aparat
8. Tabung contoh
Gambar 1.2 Jenis Mata Bor

IV. PROSEDUR PENGUJIAN


A. Test Pit
1. Tentukan tanah yang akan diambil, bersihkan permukaan dari
rumput dan benda benda yang lain.
2. Buat lobang dengan ukuran 100cm x 100cm x 100cm, atau sesui
yang dianjurkan,
3. Pada dasar galian dengan kedalaman 100cm, sisakan tanah dengan
bentuk kubus ukuran 20cm x 20cm x 20cm atau ambil contoh tanah asli
menggunakan tabung
4. Bungkus tanah dengan plastik, ambil kadar air pada tiap kedalaman
50cm, atau setiap ada perubahan lapisan.
5. Kemudian beri lebel identifikasi agar tidak tertukar bila contoh
tanah lebih dari satu, dan simpan ditempat yang teduh.
B. Hand Boring
1. Tentukan lokasi tanah yang akan diambil.
2. Rangkaikan mata pengarah dengan pipa bor serta tangkai pemutar.
3. Tancapkan rangkaian tersebutpada lokasi tanah dan putar searah
jarum jam sampai kedalaman 30cm.
4. Cabut dan ganti dengan mata bor (besar/kecil)
5. Tentukan galian sampai kedalaman yang ditentukan, catat setiap
terjadi perubahan warna dan jenis tanah, juga kedalamanya.
6. Hasil galian diletakkan memanjang diatas tanah untuk mengetahui
perubahan warna dan jenis tanah, juga ambil kadar air asli tiap
kedalaman 0.5m.
7. Jika kedalaman telahtercapai ganti mata bor dengan konektor +
tabung yang sudah diolesi dangan oli atau vaselin.
8. Masukkin lagi alat bor ke dalam tanah dan ukur dari sutu datum
setinggi 20 cm serta beri tanda.
9. Pada tangkai pemutar beri balok dan lakukan pemukulan dengan
palu sampai batar tersebut (8) tepat pada datum.
10. Putar tangkai pemutarnya dan angkat, kemudian lepaskan tabung
dari konektornya, tutup dan beri lebel identifikasi, dan pasang tabung
yang lain kemudian lakukan langkah (7-10).

V. PELAPORAN
Semua data yang di peroleh selama kegiatan, harus dicatat langsung di
lapangan pada profil sumur uji maupun profil bor, yang terdiri atas:
1. Tanggal mulai dan selesainya kegiatan.
2. Identifikasi/kode dari sumur uji atau pemboran dangkal.
3. Referensi dan ketinggian pengujian terhadap titik-titik
terdekat.
4. Ketinggian muka air tanah.
5. Keadaan cuaca pada saat melaksanakan.

VI. PERAWATAN
1. Bersihkan mata bor dan setangnya setiap kali selesai, lalu
lumuri dengan oli secukupnya untuk menghindari karat.
2. Sebelum dipakai, tabung contoh harus dalam keadaan
bersih dan bagiaan dalamnya di beri pelumas sehingga tanah bisa
masuk maupun keluar dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai