Anda di halaman 1dari 5

Pengambilan contoh tanah yang benar-benar asli dengan menggunakan tabung contoh dapat

mengalami banyak kesulitan, terutaman karena ketidak seragaman tanah tersebut. Untuk
mengatasinya, ada beberapa macam pengujian yang dilakukan langsung di lapangan. dalam hal ini, 2
alat pengujian penetrasi yakni Standar Penetration Test (SPT), Cone Penetration Test (CPT), dan uji
Permeabilitas.

A. CONE PENETRATION TEST (CPT)/SONDIR


Metode percobaan di lapangan yang umum dilakukan di lapangan adalah percobaan penetrasi
dengan alat penetrometer. Cara menggunakan alat tersebut adalah memutar stang-stang yang
mempunyai ujung khusus ke dalam tanah. Sehingga kita dapat mengetahui dalamnya berbagai
lapisan tanah yang berbeda dan mendapatkan indikasi kekuatannya. Penyelidikan tersebut
dikenal dengan Penetrometer Statis (Sondir). Sondir yang digunakan secara luas adalah Dutch
Penetrometer.
Sondir adalah serangkaian penetrasi berbentuk silindris untuk pengetesan tanah pada suatu
lokasi dengan ujung berupa konus. Besarna konus/cone yang digunakan dapat dirubah
tergantung kebutuhan/jenis tanah tersebut. Dari uji tersebut didapatkan 3 data :
a. Cone Friction (qc)
b. Friction (fc)
c. Total friction (Tfc)

Tujuan sondir adalah untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus/qc dan hambatan lekat/f.
perlawanan penetrasi konus/qc adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan luas. hambatan lekat/f adalah perlawanan geser tanah
terhadap mantel bikonus dalam gaya per satuan luas

Faktor-faktor yang mempengaruhi interpretasi sondir :


- Konfigurasi dan ukuran alat sondir
- Tegangan vertical dan lateral tanah
- Tegangan vertical dan lateral tanah memberikan pengaruh yang sangat besar pada tanah
pasiran
- Kecepatan penetrasi dan metoda penetrasi
- Kompresibilitas, sementasi, dan ukuran partikel.
B. STANDAR PENETRATION TEST
Dalam pengambilan contoh tanah, selain dengan cara pengeboran, dapat pula dilakukan dengan
percobaan SPT. 4Uji penetrasi standar /SPT merupakan metode yang dilaksanakan bersamaan
dengan pemboran inti. Metode ini banyak digunakan untuk mengetahui baik perlawanan
dinamis tanah maupun pengambilan contoh terganggu dengan metode SPT. Uji SPT terdiri atas
uji pemukulan tabung belah dinding tebal kedalam tanah, disertai pengukuran jumlah pukulan
untuk memasukkan tabung belah sedalam 30 cm secara vertical. “tabung dua bagian” ini dipukul
masuk ke dalam tanah kemudian ditarik ke atas dan dibuka untuk endapat inti tanah dari
dalamnya

(table kisaran nilai n )


Pengujian SPT digunakan sebagai salah satu cara untuk mengukur kekuatan dan kepadatan
tanah. Cara penggunaannya adalah sebagai berikut :
- Tabung disambung pada ujung stang bor dan dimasukkan sampai dasar lubang bor
- Tabung ditumbuk masuk tanah sampai sedalam 15 metaer menggunakan palu seberat 140
pound, tinggi jatuh 30 in
- Tabung ditumbuk terus dan jumlah pukulan diukur untuk memasukkan 30 cm yaitu dari 15
cm sampai 45 cm. jumlah pukulan ini disebut N
- Tabung ditarik keluar dari lubang bor dan dibuka untuk diambil conto batuan di dalamnya.
Conto tersebut digunakan untuk mengukur kadar air, batas Atterbeg.

Semakin besar nilai SPT akan diikuti pula dengan peningkatan nilai kuat tekannya. Jumlah
pukulan tersebut disebut sebagai nilai NSPT

NSPT = N2 + N3

N2 : jumlah pukulan pada interval 15 cm kedua


N3 : jumlah pukulan pada interval 15 cm ketiga
C. UJI PERMEABILITAS
Permeabilitas adalah sifat bahan berpori yang memungkinkan aliran rembesan dari cairan yang
berupa air atau minyak mengalir lewat rongga pori. Tahanan terhadap aliran bergantung pada
jenis tanah, ukuran butiran, bentuk butiran, rapat massa, serta bentuk geometri rongga pori.
Pada saat pelaksanaan pemboran inti, pengujian permeabilitas dapat dilakukan secara langsung
di lapangan. Sebelum pengujian dilaksanakan, yang harus dilakukan sebagai persiapan adalah
memperkirakan tekanan pemompaan air yang sesuai untuk lapisan yang akan diuji, karena
pemberian tekanan yang tidak dilakukan secara berhati-hati dan terlalu tinggi akan
menyebabkan kebocoran pada penyumbatnya.

Metode permeability test (Water Pressure Test) dengan Type Pengujian Packer Test
Pengujian permeable di lapangan dibedakan menjadi dua, yaitu sirculation test meliputi
constant head ddan falling head serta packer test. Packer test sering dinamakan sebagai water
pressure test karena mekanisme pengujian dengan menggunakan air bertekanan. Tipe ini dibagi
menjadi dua, yakni alat pengujian permeabilitas bersumbat tunggal dan ganda. Water test
digunakan untuk mengukur konduktivitas hidraulika atau permeabilitas in situ dari batuan
sedimen terkonsolidasi da rekahan kedalaman interval tertentu pada lubang bor. Kelebihan
utama penggunaan water pressure adalah menghasilkan nilai permeabilitas yang lebih akurat,
karena perhitungan melibatkan nilai tekanan air yang digunakan selama pengujian

Anda mungkin juga menyukai