mengalami banyak kesulitan, terutaman karena ketidak seragaman tanah tersebut. Untuk
mengatasinya, ada beberapa macam pengujian yang dilakukan langsung di lapangan. dalam hal ini, 2
alat pengujian penetrasi yakni Standar Penetration Test (SPT), Cone Penetration Test (CPT), dan uji
Permeabilitas.
Tujuan sondir adalah untuk mengetahui perlawanan penetrasi konus/qc dan hambatan lekat/f.
perlawanan penetrasi konus/qc adalah perlawanan tanah terhadap ujung konus yang
dinyatakan dalam gaya per satuan luas. hambatan lekat/f adalah perlawanan geser tanah
terhadap mantel bikonus dalam gaya per satuan luas
Semakin besar nilai SPT akan diikuti pula dengan peningkatan nilai kuat tekannya. Jumlah
pukulan tersebut disebut sebagai nilai NSPT
NSPT = N2 + N3
Metode permeability test (Water Pressure Test) dengan Type Pengujian Packer Test
Pengujian permeable di lapangan dibedakan menjadi dua, yaitu sirculation test meliputi
constant head ddan falling head serta packer test. Packer test sering dinamakan sebagai water
pressure test karena mekanisme pengujian dengan menggunakan air bertekanan. Tipe ini dibagi
menjadi dua, yakni alat pengujian permeabilitas bersumbat tunggal dan ganda. Water test
digunakan untuk mengukur konduktivitas hidraulika atau permeabilitas in situ dari batuan
sedimen terkonsolidasi da rekahan kedalaman interval tertentu pada lubang bor. Kelebihan
utama penggunaan water pressure adalah menghasilkan nilai permeabilitas yang lebih akurat,
karena perhitungan melibatkan nilai tekanan air yang digunakan selama pengujian