1. KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi Permbebanan untuk setiap elemen struktur diatur dalam SNI
1726 – 2012 Pasal 7.4. Berikut ini adalah kombinasi pembebanan yang akan
digunakan untuk analisis struktur :
90
U14 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U15 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U16 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U17 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U18 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey
Dengan menggunakan nilai SDS dan ρ, maka hasil perhitungan
kombinasi pembebanan yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
91
Kombinasi pembebanan tersebut akan digunakan untuk mencari nilai
gaya-gaya dalam struktur, oleh karena itu input kombinasi pembebanan ini
pada kedua pemodelan struktur yang masing-masing akan dianalisis.
Cara membuat kombinasi pembebanan dalam ETABS adalah : pilih
menu Define – Load Combinations – klik Add New Combo – pada kotak Define
Combination of Load Case/Combo Results masukkan nilai scale factor pada
masing-masing load case sesuai koefisien beban yang telah dihitung, untuk
menambahkan load case lainnya pilih Add di sebelah kanan – OK. Buat 18
kombinasi pembebanan sesuai perhitungan di atas, untuk menambahkan
kombinasi lainnya klik Add New Combo pada kotak dialog Load Combinations.
92
Gambar 3.2 Load Combination
Pada bagian Combination Type pilih “Envelope” dan isikan load name sesuai
kombinasi – kombinasi yang telah dibuat sebelumnya dengan faktor skala (scale
93
factor) = 1, dengan kombinasi ini maka ETABS akan mencari otomatis
nilai/output maksimum dan minimum dari 18 kombinasi yang telah dibuat secara
cepat.
94
- Design Code : ACI 318 – 11 (SNI Beton 2847 – 2013)
- Multi-Response Case Design : Step-by-step-All
- Number of Interaction Curves : 24
- Number of Interaction Point : 11
- Consider Minimum Eccentricity : Yes
- Seismic Design Category : Kategori Desain Seismik D
- Design System Omega : 2,5 (over strength factor sistem ganda)
- Design System Rho : 1,3 (faktor redudansi)
- Design System Sds : 0,603
- Phi (Tension Controlled) : 0,9
- Phi (Compression Controlled Tied) : 0,65
- Phi (Compression Controlled Spiral) : 0,75
- Phi (Shear and/ or Torsion) : 0,75
- Phi (Shear Seismic) : 0,6
- Phi (Joint Shear) : 0,85
- Pattern Live Load Factori : 0,75
- Utilization Factor Limiti :1
kotak design combinations sebelah kanan – klik icon pada jendela atas –
tunggu proses design/check structure.
95
Gambar 3.5 Struktur Akibat Kombinasi Beban Gravity (1,2 DL + 1,6 LL)
96
Gambar 3.8 Kotak Dialog Diagram Momen Balok
97
Gambar 3.9 Diagram Gaya Dalam Frame Balok Comb Envelope
Model 1
Story Momen Max (+) Momen Min (-)
Lapangan Tumpuan
(kgf-m) (kgf-m)
1 2755.2226 5794.7921
2 3474.5073 7500.8164
3 3843.481 7888.3576
4 3639.5273 7707.5906
5 3350.7920 7297.7394
6 2520.9404 5474.1630
98
Melihat dari nilai momen balok di setiap lantainya, maka pada
perhitungan penulangan balok ini akan dibuat menjadi 2 tipe yaitu penulangan
balok untuk story 1 – story 5 dan penulangan balok atap/story 6. Tipe penulangan
balok merupakan keputusan engineer dalam desain, oleh karena itu untuk desain
aktual penulangan balok dapat dibagi kedalam beberapa zona lantai dengan
distribusi jumlah tulangan yang halus.
Data momen ultimit didapat dari output gaya dalam ETABS sesuai tabel
di atas. Momen ultimit yang digunakan adalah momen yang menghasilkan
nilai paling besar diantara kedua pemodelan.
Mn
Rn
b d2
Rasio tulangan ( :
0,85.f' c 2Rn
ρ 1 1
fy 0,85.f' c
As ρ.b.d
99
Momen tahanan nominal (Mn)
a
Mn As.fv d
2
As.fy
a
0.85.f'c.b
Rasio tulangan minimum pada komponen struktur lentur :
1,4
ρmin
fy
Cc 0.85.f' c.bamaks
amaks 0.751c
0.003 Es
c .d , Es = 200000 Mpa
0.003 Es fy
600
c
600 fy.d
Momen yang ditahan oleh potongan beton tekan dan tulangan tarik adalah:
amaks
Mu Cc d
2
100
Momen yang ditahan oleh tulangan tekan adalah:
Mus Mu Muc
Sehingga tulangan tekan yang diperlukan adalah:
Mus
As'
fs' (d - d' )
c d'
fs' 0.003 Es
c
Tulangan tarik yang diperlukan untuk mengimbangi tekanan pada beton adalah:
Muc
As1
amaks
fv d
2
Dan tulangan tarik untuk mengimbangi tulangan tekan diberikan oleh rumus di
bawah ini:
Mus
As2
fy d d '
101
Tinggi Balok (h) = 600 mm
Selimut Beton/Cover (p) = 40 mm
a. Penulangan Lentur Balok Story 1 – 5
- Penulangan Tumpuan Atas
Mu = 7888,3576 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,931
= 0,0023
min = 0,0033
maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As = π D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 9320,329 kgf – m
Mu < ϕMn
7888,3576 < 9320,329 ...... OK!
102
= 0,00109
min = 0,0033
maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As = π D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 11570,41 kgf – m
Mu < ϕMn
3843,4810 < 11570,41 ...... OK!
103
b. Penulangan Lentur Balok Story 6/ Atap
- Penulangan Tumpuan Atas
Mu = 5474,163 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,646
= 0,00115
min = 0,0033
maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As = π D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 9320,329 kgf – m
Mu < ϕMn
7888,3576 < 9320,329 ...... OK!
104
min = 0,0033
maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As = π D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 11570,41 kgf – m
Mu < ϕMn
3843,4810 < 11570,41 ...... OK!
105
5. PENULANGAN GESER BALOK
Tulangan geser/sengkang daerah tumpuan pada balok induk harus tetap
berperilaku elastis pada saat terjadi sendi plastis maka harus diperhitungkan gaya
lintang tambahan berdasarkan tulangan nominal balok terpasang (Desain
Kapasitas/Capacity Design), sehingga penulangan geser/sengkang didaerah
tumpuan balok induk dihitung berdasarkan gaya lintang :
106
Di luar daerah sendi plastis atau bilamana kodisi di atas terpenuhi :
107
Gaya lintang ultimit akibat pembebanan gempa yang telah dijelaskan di atas
harus dipilih yang lebih kecil, oleh karena itu pada model 1 dan model 2
buat kombinasi envelope gempa yang terdiri dari Comb. 3 – Comb. 10 dan
buat kombinasi Wu = 1,2 DL + 1,0 LL.
108
Gambar 3.13 Kombinasi Wu
109
Tabel 3.3 Gaya Geser Ultimit Desain Tumpuan B 36 x 70 As 2/B – C
Envelope Minimum Wu = 1,2 DL + 1,0 LL
V. Tump.
Story V. Tump. Kiri V. Tump. Kanan V. Tump. Kiri
Kanan
kgf kgf kgf kgf
1 2167.8661 3184.2969 4741.9347 4741.9347
2 1216.6972 2191.1697 4759.9744 4759.9744
3 1031.9535 1961.1606 4790.1529 4790.1529
4 1164.352 2069.3911 4812.2961 4812.2961
5 1432.1501 2298.5995 4844.1343 4844.1343
6 852.8154 5715.3362 3473.9216 3473.9216
110
Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E )
Veb1 = 2730,070872
Veb2 = 6958,197728
Veb1 = 6958,197728
Veb2 = 2730,070872
111
Berdasarkan tabel 3.3 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat
kombinasi gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 14
Model 2 dengan VTump Kiri = 2167,8661 Kgf dan VTump Kanan = 3184,2969 Kgf.
Veb > Vu
6958,197728 > 2167,8661
Vu = 2167,8661 kgf
0,5Vu = 1083,93305kgf
Veb > 0,5 Vu, sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0.
Av = 1183,366696 mm2/m
n = 7,5 ~ 8
s = 142 ~ 145
Jadi pada daerah sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 145 mm
Vc = 13971,971 kgf
Av = 729,506 mm2/m
n = 4,64 ~ 5
112
Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm)
S = 250
Jadi pada daerah luar sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 250 mm.
113
Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E
Veb1 = 2730,070872
Veb2 = 7699,64175
Veb1 = 6958,197728
Veb2 = 2730,070872
114
Berdasarkan tabel 3.3 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat
kombinasi gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 14
Model 2 dengan VTump Kiri = 852,8154 Kgf dan VTump Kanan = 5715,3362 Kgf.
Veb > Vu
7699,64175 > 5715,3362
Vu = 5715,3362 kgf
0,5Vu = 2857,6681 kgf
Veb > 0,5 Vu, sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0.
Av = 1309,462 mm2/m
n = 8,33 ~ 9
s = 125
Jadi pada daerah sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 125 mm
Vc = 13971,971 kgf
Av = 813,570 mm2/m
n = 5,17 ~ 6
115
Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm)
S = 200
Jadi pada daerah luar sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 200 mm.
116