Anda di halaman 1dari 27

PENULANGAN STRUKTUR

Pada analisis pembebanan gempa sistem ganda, telah didapat gaya


gempa desain untuk perencanaan struktur. Setelah dilakukan analisis untuk
persyaratan sistem ganda (dual system) maka diperlukan 2 pemodelan, yaitu
untuk Interaksi Sistem Ganda lengkap dengan elemen struktur penahan gempa
yang dibebani 100% gaya geser gempa desain, selanjutnya disebut sebagai Model
1 dan analisis terpisah untuk frame yang menahan 25% gaya geser gempa desain,
selanjutnya disebut sebagai Model 2. Gaya-gaya dalam untuk penulangan
struktur frame diambil berdasarkan kondisi yang memberikan nilai paling
maksimum.

1. KOMBINASI PEMBEBANAN
Kombinasi Permbebanan untuk setiap elemen struktur diatur dalam SNI
1726 – 2012 Pasal 7.4. Berikut ini adalah kombinasi pembebanan yang akan
digunakan untuk analisis struktur :

SDS (g) = 0,603 (Solo, Tanah Sedang)


ρ = 1,3 (faktor redundansi, lihat pasal 7.3.4.2)
U1 = 1,4 DL
U2 = 1,2 DL + 1,6 LL
U3 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U4 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U5 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U6 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U7 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U8 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U9 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U10 = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U11 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex + 0,3 ρ Ey
U12 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U13 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – ρ Ex + 0,3 ρ Ey

90
U14 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – ρ Ex – 0,3 ρ Ey
U15 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U16 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex + ρ Ey
U17 = (0,9 – 0,2 SDS) DL + 0,3 ρ Ex – ρ Ey
U18 = (0,9 – 0,2 SDS) DL – 0,3 ρ Ex – ρ Ey
Dengan menggunakan nilai SDS dan ρ, maka hasil perhitungan
kombinasi pembebanan yang akan digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.

Tabel 3.1 Kombinasi Pembebanan


Comb. 1 = 1.4 DL
Comb. 2 = 1.2 DL + 1.6 LL
Comb. 3 = 1.3206 DL + 1.0 LL + 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 4 = 1.3206 DL + 1.0 LL + 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 5 = 1.3206 DL + 1.0 LL - 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 6 = 1.3206 DL + 1.0 LL - 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 7 = 1.3206 DL + 1.0 LL + 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 8 = 1.3206 DL + 1.0 LL - 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 9 = 1.3206 DL + 1.0 LL + 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 10 = 1.3206 DL + 1.0 LL - 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 11 = 0.7794 DL + 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 12 = 0.7794 DL + 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 13 = 0.7794 DL - 1.3 Ex + 0.39 Ey
Comb. 14 = 0.7794 DL - 1.3 Ex - 0.39 Ey
Comb. 15 = 0.7794 DL + 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 16 = 0.7794 DL - 0.39 Ex + 1.3 Ey
Comb. 17 = 0.7794 DL + 0.39 Ex - 1.3 Ey
Comb. 18 = 0.7794 DL - 0.39 Ex - 1.3 Ey

91
Kombinasi pembebanan tersebut akan digunakan untuk mencari nilai
gaya-gaya dalam struktur, oleh karena itu input kombinasi pembebanan ini
pada kedua pemodelan struktur yang masing-masing akan dianalisis.
Cara membuat kombinasi pembebanan dalam ETABS adalah : pilih
menu Define – Load Combinations – klik Add New Combo – pada kotak Define
Combination of Load Case/Combo Results masukkan nilai scale factor pada
masing-masing load case sesuai koefisien beban yang telah dihitung, untuk
menambahkan load case lainnya pilih Add di sebelah kanan – OK. Buat 18
kombinasi pembebanan sesuai perhitungan di atas, untuk menambahkan
kombinasi lainnya klik Add New Combo pada kotak dialog Load Combinations.

Gambar 3.1 Input Comb 4

92
Gambar 3.2 Load Combination

Selain dari kombinasi-kombinasi pembebanan tersebut, dibuat juga


kombinasi envelope. Kombinasi envelope bertujuan untuk mendapatkan nilai
maksimum dan minimum dari semua kombinasi yang ada.

Gambar 3.3 Kombinasi Envelope

Pada bagian Combination Type pilih “Envelope” dan isikan load name sesuai
kombinasi – kombinasi yang telah dibuat sebelumnya dengan faktor skala (scale

93
factor) = 1, dengan kombinasi ini maka ETABS akan mencari otomatis
nilai/output maksimum dan minimum dari 18 kombinasi yang telah dibuat secara
cepat.

2. CONCRETE FRAME DESIGN – CODE


Berdasarkan SNI Beton 2847 – 2013 Pasal 9.3, Kekuatan desain yang
disediakan oleh suatu komponen struktur, sambungannya dengan komponen
strukturr lain, dan penampangnya, sehubungan dengan lentur, beban normal,
geser, dan torsi, harus diambil sebesar kekuatan nominal dihitung sesuai dengan
persyaratan dan asumsi dari standar yang dikalikan dengan faktor reduksi
kekuatan ϕ.
Cara input nilai faktor reduksi kekuatan ini pada ETABS adalah : pilih
menu Design – Concrete Frame Design – View/Revise Preferences.

Gambar 3.4 Concrete Frame Design ACI 318 – 11

94
- Design Code : ACI 318 – 11 (SNI Beton 2847 – 2013)
- Multi-Response Case Design : Step-by-step-All
- Number of Interaction Curves : 24
- Number of Interaction Point : 11
- Consider Minimum Eccentricity : Yes
- Seismic Design Category : Kategori Desain Seismik D
- Design System Omega : 2,5 (over strength factor sistem ganda)
- Design System Rho : 1,3 (faktor redudansi)
- Design System Sds : 0,603
- Phi (Tension Controlled) : 0,9
- Phi (Compression Controlled Tied) : 0,65
- Phi (Compression Controlled Spiral) : 0,75
- Phi (Shear and/ or Torsion) : 0,75
- Phi (Shear Seismic) : 0,6
- Phi (Joint Shear) : 0,85
- Pattern Live Load Factori : 0,75
- Utilization Factor Limiti :1

3. DESIGN/ CHECK STRUCTURE


Pilih menu Design – Concrete Frame Design – Select Design
Combinations – pindahkan kombinasi pada list combinations yang ingin dicek ke

kotak design combinations sebelah kanan – klik icon pada jendela atas –
tunggu proses design/check structure.

95
Gambar 3.5 Struktur Akibat Kombinasi Beban Gravity (1,2 DL + 1,6 LL)

4. PENULANGAN LENTUR BALOK


Contoh perhitungan tulangan lentur balok induk B 35 × 60 akan
diambil sample balok pada As 2/B – C . Untuk menampilkan diagram momen
(units untuk momen forces diambil kgf–m) adalah dengan cara : pilih menu
Display – Force/Stress Diagrams – Frame/Pier/Spandrels/Link Forces – isi
kotak dialog seperti gambar di bawah ini – OK.

96
Gambar 3.8 Kotak Dialog Diagram Momen Balok

- Load Combination : Moment 3-3


- Component : Automatic untuk skala otomatis
- Display Options : Fill Diagram
- Include : Frames (tipe frame untuk balok)

Arahkan kursor mouse ke frame balok As 2/B – C, kemudian klik kanan


hingga tampil kotak dialog Diagram for Beam.

97
Gambar 3.9 Diagram Gaya Dalam Frame Balok Comb Envelope

Gambar 3.10 Diagram Momen Balok As 2/B – C pada Story 1

Hasil data momen envelope balok As 2/B – C di semua lantai pada


kedua pemodelan ini dapat dilihat pada tabel di berikut ini.

Tabel 3.2. Momen Ultimit Envelope Tumpuan – Lapangan B 30 x 60 As 2/B – C

Model 1
Story Momen Max (+) Momen Min (-)
Lapangan Tumpuan
(kgf-m) (kgf-m)
1 2755.2226 5794.7921
2 3474.5073 7500.8164
3 3843.481 7888.3576
4 3639.5273 7707.5906
5 3350.7920 7297.7394
6 2520.9404 5474.1630

98
Melihat dari nilai momen balok di setiap lantainya, maka pada
perhitungan penulangan balok ini akan dibuat menjadi 2 tipe yaitu penulangan
balok untuk story 1 – story 5 dan penulangan balok atap/story 6. Tipe penulangan
balok merupakan keputusan engineer dalam desain, oleh karena itu untuk desain
aktual penulangan balok dapat dibagi kedalam beberapa zona lantai dengan
distribusi jumlah tulangan yang halus.
Data momen ultimit didapat dari output gaya dalam ETABS sesuai tabel
di atas. Momen ultimit yang digunakan adalah momen yang menghasilkan
nilai paling besar diantara kedua pemodelan.

Gambar 3.11 Analisis Penulangan Balok


Analisis Balok Persehi Tulangan Tarik Tunggal :
Momen nominal (Mn) :
M
Mn 

Koefisien tahanan (Rn) :

Mn
Rn 
b  d2
Rasio tulangan ( :

0,85.f' c  2Rn 
ρ 1  1 
fy  0,85.f' c 

Luas tulangan yang dibutuhkan :

As  ρ.b.d

99
Momen tahanan nominal (Mn)

 a
Mn  As.fv  d  
 2

As.fy
a
0.85.f'c.b
Rasio tulangan minimum pada komponen struktur lentur :

1,4
ρmin 
fy

Rasio tulangan maksimum pada komponen struktur lentur :

ρ maks  0,75  balance

 0,85.f' c.β. 600 


ρ maks  0,75  
 fy 600  fy 

Analisis Balok Persegi Tulangan Rangkap

Gaya Compressive yang dihasilkan oleh beton tekan adalah:

Cc  0.85.f' c.bamaks

Maksimum tinggi stress blok yang diperkenankan:

amaks  0.751c

Tinggi garis netral dalam keadaan seimbang batas:

0.003 Es
c .d , Es = 200000 Mpa
0.003 Es  fy

600
c
600  fy.d

Momen yang ditahan oleh potongan beton tekan dan tulangan tarik adalah:

 amaks 
Mu  Cc  d  
 2 

100
Momen yang ditahan oleh tulangan tekan adalah:

Mus  Mu  Muc
Sehingga tulangan tekan yang diperlukan adalah:

Mus
As' 
fs' (d - d' ) 

 c  d' 
fs'  0.003 Es  
 c 

Tulangan tarik yang diperlukan untuk mengimbangi tekanan pada beton adalah:

Muc
As1 
 amaks 
fv d  
 2 

Dan tulangan tarik untuk mengimbangi tulangan tekan diberikan oleh rumus di
bawah ini:

Mus
As2 
fy d  d ' 

Sehingga Total Tulangan Tarik, As = As1 + As2

Faktor Reduksi Kekuatan,  = 0,90

Parameter yang digunakan dalam perencanaan tulangan balok adalah


sebagai berikut:

Mutu beton f’c = 24,9 MPa (K-300), β1 = 0,85


Baja tulangan fy = 420 Mpa
Faktor reduksi lentur ϕ = 0,9
Faktor reduksi momen ϕ =1
Faktor reduksi geser ϕ = 0,75
Bentang Balok (L) = 4000 mm
Lebar Balok (b) = 300 mm

101
Tinggi Balok (h) = 600 mm
Selimut Beton/Cover (p) = 40 mm
a. Penulangan Lentur Balok Story 1 – 5
- Penulangan Tumpuan Atas
Mu = 7888,3576 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,931
 = 0,0023
 min = 0,0033
 maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As =  π  D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 9320,329 kgf – m
Mu < ϕMn
7888,3576 < 9320,329 ...... OK!

- Penulangan Tumpuan Bawah


As perlu = 280 mm2
n = 2 maka digunakan 2 D12
As aktual = 226,194 mm2

- Penulangan Lapangan Bawah


Mu = 3843,4810 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,453

102
 = 0,00109
 min = 0,0033
 maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As =  π  D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 11570,41 kgf – m
Mu < ϕMn
3843,4810 < 11570,41 ...... OK!

- Penulangan Lapangan Atas


As perlu = 280 mm2
n = 2 maka digunakan 2 D12
As aktual = 226,194 mm2

5 D12 2 D12 5 D12

2 D12 5 D12 2 D12

Kebutuhan luasan tulangan balok maksimum juga dapat dicocokan dengan


hitungan program ETABS menggunakan kombinasi envelope dengan cara : pilih
menu Design – Concrete Frame Design – Select Design Combinations –
pindahkan Comb Envelope pada kotak List of Combinastions ke kotak sebelah
kanan atau kotak Design Combinations – OK – pilih menu Design kembali –
Concrete Frame Design – Start Design/Check.

103
b. Penulangan Lentur Balok Story 6/ Atap
- Penulangan Tumpuan Atas
Mu = 5474,163 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,646
 = 0,00115
 min = 0,0033
 maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As =  π  D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 9320,329 kgf – m
Mu < ϕMn
7888,3576 < 9320,329 ...... OK!

- Penulangan Tumpuan Bawah


As perlu = 280 mm2
n = 2 maka digunakan 2 D12
As aktual = 226,194 mm2

- Penulangan Lapangan Bawah


Mu = 2520,9404 Kgf-m
d = 560 mm
Rn = 0,2977
 = 0,00071

104
 min = 0,0033
 maks = 0,0189
Karena nilai ρ < ρmin < ρmaks , maka yang digunakan adalah ρ = 0,0033
As perlu = 560 mm2
1
Gunakan tulangan D12 dengan As =  π  D 2 = 113,097 mm2
4
n = 4,95 maka digunakan 5 D12
As aktual = 565,485 mm2
Cek momen tahanan nominal :
a = 37,40 mm
ϕMn = 11570,41 kgf – m
Mu < ϕMn
3843,4810 < 11570,41 ...... OK!

- Penulangan Lapangan Atas


As perlu = 280 mm2
n = 2 maka digunakan 2 D12
As aktual = 226,194 mm2

5 D12 2 D12 5 D12

2 D12 5 D12 2 D12

105
5. PENULANGAN GESER BALOK
Tulangan geser/sengkang daerah tumpuan pada balok induk harus tetap
berperilaku elastis pada saat terjadi sendi plastis maka harus diperhitungkan gaya
lintang tambahan berdasarkan tulangan nominal balok terpasang (Desain
Kapasitas/Capacity Design), sehingga penulangan geser/sengkang didaerah
tumpuan balok induk dihitung berdasarkan gaya lintang :

Atau maksimum diperhitungkan berdasarkan gaya lintang yang timbul


akibat pembebanan : U = (1,2 + 0,2 SDS) DL + 1,0 LL ± ρ E (dipilih mana yang
lebih kecil). Pada pembebanan tetap harus diperhitungkan juga gaya lintang akibat
pembebanan : U = 1,2 DL + 1,6 LL untuk dipilih yang lebih besar. Step-step
perancangan tulangan geser adalah sebagai berikut :

106
Di luar daerah sendi plastis atau bilamana kodisi di atas terpenuhi :

5) Tulangan geser/sengkang daerah tumpuan pada balok induk harus tetap


berperilaku elastis pada saat terjadi sendi plastis maka harus diperhitungkan
gaya lintang tambahan berdasarkan tulangan nominal balok terpasang
(Desain Kapasitas/Capacity Design), sehingga penulangan geser/sengkang
didaerah tumpuan balok induk dihitung berdasarkan gaya lintang :

107
Gaya lintang ultimit akibat pembebanan gempa yang telah dijelaskan di atas
harus dipilih yang lebih kecil, oleh karena itu pada model 1 dan model 2
buat kombinasi envelope gempa yang terdiri dari Comb. 3 – Comb. 10 dan
buat kombinasi Wu = 1,2 DL + 1,0 LL.

Gambar 3.12 Kombinasi Envelope Gempa untuk Geser Balok

108
Gambar 3.13 Kombinasi Wu

Gambar 3.14 Gaya Geser Negatif Max (Vmin)

109
Tabel 3.3 Gaya Geser Ultimit Desain Tumpuan B 36 x 70 As 2/B – C
Envelope Minimum Wu = 1,2 DL + 1,0 LL
V. Tump.
Story V. Tump. Kiri V. Tump. Kanan V. Tump. Kiri
Kanan
kgf kgf kgf kgf
1 2167.8661 3184.2969 4741.9347 4741.9347
2 1216.6972 2191.1697 4759.9744 4759.9744
3 1031.9535 1961.1606 4790.1529 4790.1529
4 1164.352 2069.3911 4812.2961 4812.2961
5 1432.1501 2298.5995 4844.1343 4844.1343
6 852.8154 5715.3362 3473.9216 3473.9216

a. Penulangan Geser/ Sengkang Balok Story 1 – 5

5 D12 2 D12 5 D12


2 D12 5 D12 2 D12

As terpasang pada tumpuan atas 5 D12, (As aktual = 565,485)


apr = 25,048
Mnatas = 16253,446 kgf-m

As terpasang pada tumpuan bawah 2 D12, (As aktual = 226,194)


apr = 10,019
Mnatas = 6590,613 kgf-m

110
Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E )

Veb1 = 2730,070872

Veb2 = 6958,197728

Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E )

Veb1 = 6958,197728

Veb2 = 2730,070872

111
Berdasarkan tabel 3.3 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat
kombinasi gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 14
Model 2 dengan VTump Kiri = 2167,8661 Kgf dan VTump Kanan = 3184,2969 Kgf.

Maka gaya geser desain adalah :

Veb > Vu
6958,197728 > 2167,8661

Ambil nilai maksimum sebagai gaya geser desain, V eb = 6958,197728 kgf

Vu = 2167,8661 kgf
0,5Vu = 1083,93305kgf

Veb > 0,5 Vu, sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0.

Tulangan geser pada daerah sendi plastis atau tumpuan :

Av = 1183,366696 mm2/m

Gunakan tulangan ulir sengkang tertutup D10, karena 1 sengkang tertutup


dihitung 2 loop, maka luas sengkang, As = 157,079 mm2.

n = 7,5 ~ 8

Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm) :

s = 142 ~ 145

Jadi pada daerah sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 145 mm

Tulangan geser pada daerah luar sendi plastis

Vc = 13971,971 kgf

Av = 729,506 mm2/m

Gunakan tulangan ulir sengkang tertutup D10, karena 1 sengkang tertutup


dihitung 2 loop, maka luas sengkang, As = 157,079 mm2

n = 4,64 ~ 5

112
Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm)

S = 250

Jadi pada daerah luar sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 250 mm.

b. Penulangan Geser/ Sengkang Balok Story 6/ Atap

5 D12 2 D12 5 D12


2 D12 5 D12 2 D12

As terpasang pada tumpuan atas 5 D12, (As aktual = 565,485)


apr = 25,048
Mnatas = 16253,446 kgf-m

As terpasang pada tumpuan bawah 2 D12, (As aktual = 226,194)


apr = 10,019
Mnatas = 6590,613 kgf-m

113
Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E

Veb1 = 2730,070872

Veb2 = 7699,64175

Kondisi Akibat Gempa ke Arah Kanan (E )

Veb1 = 6958,197728

Veb2 = 2730,070872

114
Berdasarkan tabel 3.3 Gaya Geser ultimit balok terbesar akibat
kombinasi gempa/envelope minimum gempa dihasilkan oleh balok pada Story 14
Model 2 dengan VTump Kiri = 852,8154 Kgf dan VTump Kanan = 5715,3362 Kgf.

Maka gaya geser desain adalah :

Veb > Vu
7699,64175 > 5715,3362

Ambil nilai maksimum sebagai gaya geser desain, V eb = 7699,64175 kgf

Vu = 5715,3362 kgf
0,5Vu = 2857,6681 kgf

Veb > 0,5 Vu, sehingga nilai Vc pada daerah sendi plastis (2d) = 0.

Tulangan geser pada daerah sendi plastis atau tumpuan :

Av = 1309,462 mm2/m

Gunakan tulangan ulir sengkang tertutup D10, karena 1 sengkang tertutup


dihitung 2 loop, maka luas sengkang, As = 157,079 mm2.

n = 8,33 ~ 9

Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm) :

s = 125

Jadi pada daerah sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 125 mm

Tulangan geser pada daerah luar sendi plastis

Vc = 13971,971 kgf

Av = 813,570 mm2/m

Gunakan tulangan ulir sengkang tertutup D10, karena 1 sengkang tertutup


dihitung 2 loop, maka luas sengkang, As = 157,079 mm2

n = 5,17 ~ 6

115
Jarak sengkang, s dalam 1 meter (1000 mm)

S = 200

Jadi pada daerah luar sendi plastis/ tumpuan digunakan sengkang D10 – 200 mm.

116

Anda mungkin juga menyukai