Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.5 DCP TEST


2.5.1 Maksud
Menentukan nilai CBR (california bearing ratio) sub grade, sub base
atau base coarse suatu sistem perkerasan, dilakukan secara tepat dan praktis
sebagai pekerjaan quality control pembuatan jalan.

2.5.2 Landasan Teori


DCP (dynamic cone penetrometer) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur daya dukung tanah dasar jalan langsung ditempat. Daya dukung tanah
dasar tersebut diperhitungkan berdasarkan pengolahan atas hasil uji DCP yang
dilakukan dengan cara mengukur berapa dalam ujung konus masuk ke dalam
tanah dasar tersebut setelah mendapat tumbukan palu geser pada landasan batang
utamanya.
Korelasi antara banyaknya tumbukan dan penetrasi ujung konus dari
alat DCP ke dalam tanah akan memberikan gambaran kekuatan tanah dasar pada
titik-titik tertentu. Semakin dalam konus yang masuk untuk setiap tumbukan
artinya makin lunak tanah dasar tersebut. Pengujian dengan menggunakan alat
DCP akan menghasilkan data yang setelah diolah akan menghasilkan CBR
lapangan tanah dasar pada titik yang ditinjau (Guntoro S.T. 2018).

40
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Tabel 2.7 Klasifikasi Tanah Berdasarkan CBR


Peringkat Sistem Klasifikasi
CBR Penggunaan
Umum Unifield AASHTO
0-3 Sangat jelek Subgrade OH,CH,MH,OL A5,A6,A7
Jelek hingga
3-7 Subgrade OH,CH,MH,OL A4,A5,A6,A7
cukup
OL,CL,ML,SC,
7 - 20 Cukup Subbase A2,A4,A6,A7
SM,SP
Base, sub GM,GC,SW,SM, A1b,A2-5,
20 - 50 Bagus
base SP,GI A3,A2-6
Base, sub
˃ 50 Sangat bagus GW,GM A1a,A2-4,A3
base
Sumber: Braja M.Das.(1995), Mekanika Tanah Jilid 1, hal 71, Erlangga,Surabaya

2.5.3 Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam percobaan DCP (Dynamic Cone
Penetrometer) adalah sebagai berikut:
1. Alat DCP
2. Kantong alat
3. Konus 60o
4. Mistar

41
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Gambar 2.8 Gambar Alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer)

Gambar 2.9 Gambar Bagian Alat DCP


sumber : Teknik Sipil Universitas Brawijaya, 2017

42
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.5.4 Prosedur Percobaan


Prosedur yang dilakukan dalam uji DCP (Dynamic Cone
Penetrometer) adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan alat DCP pada titik uji di atas lapisan yang akan diuji.
2. Memegang alat yang sudah terpasang pada posisi tegak lurus (vertikal) di
atas dasar yang rata dan stabil, kemudian mencatat pembacaan awal mistar
pengukur kedalaman.
3. Mengangkat penumbuk pada tangkai bagian atas dengan hati-hati sehingga
menyentuh batas pegangan.
4. Melepas penumbuk sehingga jatuh bebas dan tertahan pada landasan.
5. Melakukan langkah-langkah 3 dan 4, mencatat jumlah tumbukan dan
kedalaman pada formulir.
6. Melakukan pengujian minimal dua kali dengan jarak 20 cm dari titik uji satu
titik uji lainnya.
7. Langkah-langkah setelah pengujian adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan peralatan agar dapat diangkat dan dicabut ke atas.
b. Mengangkat penumbuk dan memukulkan penumbuk beberapa kali
dengan arah ke atas sehingga menyentuh pegangan dan tangkai bawah
terangkat ke permukaan tanah.
c. Melepaskan bagian-bagian yang tersambung secara hati-hati,
membersihkan alat dari kotoran dan menyimpan alat pada tempatnya.
d. Menutup kembali lubang uji setelah pengujian.

43
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.5.5 Perhitungan
Cara yang dilakukan untuk menentukan nilai CBR pada percobaan
DCP adalah sebagai berikut:
Kumulatif tumbukan = tumbukan ke - (n)  kumulatif tumbukan ke - (n  1)
= tumbukan ke - (4)  kumulatif tumbukan ke - 3
= 4,000 – 3,000
= 1,000
Penetrasi = Panjang awal mistar  Panjang terukur mistar
 1054,000  596,000
 458,000 mm
Kumulatif penetrasi = Penetrasi ke - (n)  Penetrasi awal
 Penetrasi ke - (8)  Penetrasi awal
 458,000  0,000
 458,000 mm
DCP lapisan ke-(n) =
kumulatif penetrasi lapisan bawah  kumulatif penetrasi lapisan atas
kumulatif tumbukan lapisan bawah  kumulatif tumbukan lapisan atas
217 ,000  0,000

4,000  0,000
217 ,000

4,000
= 54,250 mm/tumbukan
Log 10 (CBR) = 2,8135 ̶ 1,313 Log10 (mm/tumbukan)
CBR = 10 2,8135 ̶ (1,313 Log10 (57,250))

= 3,203%

44
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.5.6 Hasil Pemeriksaan


Pemeriksaan DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dilakukan di
Laboratorium Mekanika Tanah, Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan,
Ciracas, Jakarta Timur. Sampel tanah yang digunakan diperoleh dari Lapangan
Laboratorium Mekanika Tanah, Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan,
Ciracas, Jakarta Timur. Pemeriksaan ini dilakukan berdasarkan prosedur yang
telah ditetapkan pada pedoman bahan konstruksi bangunan dan rekayasa sipil
“Cara uji CBR dengan DCP (Dynamic Cone Penetrometer), Hasil pemeriksan
DCP (Dynamic Cone Penetrometer) dapat dilihat pada Tabel 2.8, Grafik 2.8, dan
Grafik 2.9

45
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
`
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 11 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 5 Mei 2018

Tabel 2.8 Hasil Percobaan Dynamic Cone Penetrometer


Komulatif DCP
Banyaknya Tumbukan Panjang Penetrasi CBR
Penetrasi (mm/tu
Tumbukan Komulatif Teramati (mm) (%)
(mm) mbukan
0.000 0,000 0,000 0,000 0,000
1,000 1,000 1008,000 46,000 46,000
1,000 2,000 953,000 101,000 101,000
1,000 3,000 901,000 153,000 153,000
1,000 4,000 837,000 217,000 217,000 57,250 3,203
1,000 5,000 766,000 288,000 288,000
1,000 6,000 720,000 334,000 334,000
1,000 7,000 671,000 383,000 383,000
1,000 8,000 596,000 458,000 458,000
1,000 9,000 484,000 570,000 570,000
1,000 10,000 381,000 673,000 673,000 67,455 2,582
1,000 11,000 312,000 742,000 742,000
1,000 12,000 250,000 804,000 804,000
1,000 13,000 183,000 871,000 871,000
1,000 14,000 129,000 925,000 925,000 63,125 2,817
1,000 15,000 83,000 971,000 971,000
1,000 16,000 44,000 1010,000 1010,000
1,000 17,000 16,000 1038,000 1038,000
58,556 3,109
1,000 18,000 0,000 1054,000 1054,000

46
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 12 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : DCP Test Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 5 Mei 2018

0,000
Komulatif Penetrasi (mm)

200,000

400,000

600,000

800,000

1000,000

1200,000
0,000 5,000 10,000 15,000 20,000
Komulatif Jumlah Tumbukan

Gambar 2.10 Grafik Hubungan Kumulatif Tumbukan dengan Kumulatif Penetrasi

47
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

` LABORATORIUM MEKANIKA TANAH


JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan Kelapa Dua Wetan, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur

Lampiran Surat : 13 Dikerjakan : Kelompok 1


Pekerjaan : DCP Diperiksa : Asisten Mektan
Tanggal Pemeriksaan : 5 Mei 2018

Gambar 2.11 Grafik Hubungan Nilai DCP dengan Nilai CBR


sumber : Teknik Sipil Universitas Brawijaya, 2017

48
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma
Laporan Praktikum Mekanika Tanah

2.5.7 Kesimpulan dan Analisis


Hasil uji DCP (Dynamic Cone Penetrometer) didapatkan 4 lapisan
tanah untuk mencari nilai CBR (California Bearing Ratio). Hasil yang didapatkan
dari uji DCP, yaitu tumbukan pada lapisan pertama dengan kumulatif tumbukan
1-8 didapatkan nilai DCP sebesar 57,250 mm/tumbukan dengan nilai CBR
3,203% peringkat tanah berdasarkan pada nilai CBR termasuk dalam tanah jelek,
penggunaan pada pekerjaan perkerasan tanah pada lapisan subgrade, pada lapisan
kedua dengan kumulatif tumbukan 9-11 didapatkan nilai DCP sebesar 67,455
mm/tumbukan dengan nilai CBR 2,582 % peringkat tanah berdasarkan pada nilai
CBR termasuk dalam tanah sangat jelek karena nilai CBR ≤ 3, penggunaan pada
pekerjaan perkerasan tanah pada lapisan subgrade. pada lapisan ketiga dengan
kumulatif tumbukan 12-16 didapatkan nilai DCP sebesar 63,125 mm/tumbukan
dengan nilai CBR 2,817 % peringkat tanah berdasarkan pada nilai CBR termasuk
dalam tanah sangat jelek karena nilai CBR ≤ 3, penggunaan pada pekerjaan
perkerasan tanah pada lapisan subgrade, pada lapisan ke empat dengan kumulatif
tumbukan 17-18 didapatkan nilai DCP sebesar 58,556 mm/tumbukan dengan nilai
CBR 3,109 % peringkat tanah berdasarkan pada nilai CBR termasuk dalam tanah
cukup jelek karena nilai CBR ≤ 7, penggunaan pada pekerjaan perkerasan tanah
pada lapisan subgrade.

49
Kelompok 1 Jurusan Teknik Sipil
Universitas Gunadarma

Anda mungkin juga menyukai