ABSTRAK
Analisis Kerusakan Jalan Dengan Metode Pavement Condition Index (PCI) pada ruas
Jalan Pundung – Jalan Bonthit, Gamping, Sleman, menilai kondisi perkerasan jalan berdasarkan
jenis, tingkat dan kadar kerusakan yang terjadi, dan dapat digunakan sebagai acuan dalam usaha
pemeliharaan perkerasan jalan. Pada ruas ini terdapat berbagai macam variasi kerusakan yaitu
retak kulit buaya, retak kotak-kotak, retak pinggir, retak memanjang/melintang, tambalan,
lubang. Berdasarkan penelitian, tingkat kerusakan perkerasan lentur yang dinyatakan dengan
nilai PCI didapat 40%. Hasil penelitian menunjukkan untuk ruas jalan yang diteliti secara
keseluruhan dapat dikategorikan very poor atau sangat jelek.
ABSTRACT
Analysis of Road Damage Using the Pavement Condition Index (PCI) Method on Jalan
Pundung - Jalan Bonthit, Gamping, Sleman, assesses the condition of the pavement based on
the type, level and degree of damage that occurs, and can be used as a reference in efforts to
maintain pavement. In this segment there are various variations of damage, namely alligator
cracking. block cracking, edge cracking, longitudinal/transversal cracking, patching and utility
cut patching, potholes. Based on research, the level of damage to flexible pavement expressed
by the PCI value is 40%. The results of the study show that the roads studied as a whole can be
categorized as very poor or very bad.
Tinjauan Pustaka
Perkerasan Jalan Raya
Perkerasan jalan adalah bagian konstruksi jalan yang terdiri dari beberapa susunan atau
lapisan, terletak pada suatu landasan atau tanah dasar yang diperuntukkan bagi jalur lalu lintas
dan harus cukup kuat untuk memenuhi dua syarat utama sebagai berikut:
1. Syarat berlalu lintas seperti permukaan jalan tidak bergelombang, tidak melendut, tidak
berlubang, cukup kaku, dan tidak mengkilap. Selain itu jalan harus dapat menahan gaya
gesekan atau keausan terhadap roda-roda kendaraan
2. Syarat kekuatan/struktural yang secara keseluruhan perkerasan jalan harus cukup kuat
untuk memikul dan menyebarkan beban lalu lintas yang melintas diatasnya. Selain itu harus
kedap air, permukaan mudah mengalirkan air serta mempunyai ketebalan cukup.
Silvia sukirman (1999) menyatakan bahwa berdasarkan bahan pengikatnya konstruksi jalan
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
2. Konstruksi perkerasan kaku (rigid pavement) adalah lapis perkerasan yang menggunakan
semen sebagai bahan ikat antar materialnya.
3. Konstruksi perkerasan komposit (composite pavement) adalah lapis perkerasan yang berupa
kombinasi antara perkerasan lentur dengan perkerasan kaku.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu menidentifikasi jenis atau tipe kerusakan perkerasan lentur,
identifikasi tingkat kerusakan dengan menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index)
pada ruas Jalan Pundung – Jalan Bonthit, Gamping, Sleman.
METODE PENELITIAN
Pavement Condotion Index (PCI) adalah salah satu sistem penilaian kondisi perkerasan
jalan berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan dapat digunakan sebagai acuan
dalam usaha pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index (PCI) memiliki rentang 0 (nol)
sampai dengan 100 (seratus) dengan kriteria sempurna (excellent), sangat baik (very good),
baik (good), sedang (fair), jelek (poor), sangat jelek (very poor), dan gagal (failed) (Shahin,
1994). Penilaian kondisi perkerasan diperlukan untuk mengetahui nilai pavement condition
index (PCI). Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data untuk menentukan nilai
PCI adalah:
1. Menghitung density yang merupakan persentase luasan kerusakan terhadap luasan unit
penelitian,
2. Menghitung nilai pengurangan (deduct value) untuk masing-masing unit penelitian,
3. menghitung nilai total pengurangan (total deduct value / TDV) untuk masing-masing unit
penelitian,
4. Menghitung nilai koreksi nilai pengurangan (corrected deduct value / CDV) untuk masing-
masing unit penelitian,
5. Menghitung nilai pavement condition index (PCI) untuk masing-masing unit penelitian,
6. Menghitung nilai rata-rata PCI dari semua unit penelitian pada suatu jalan yang diteliti
untuk mendapatkan nilai PCI dari jalan tersebut,
7. Menentukan kondisi perkerasan jalan dengan menggunakan nilai PCI.
Lokasi Penelitian
Lokasi yang digunakan sebagai tempat survei berada di Jalan Pundung – Jalan Bonthit,
Gamping, Sleman dengan panjang ruas jalan sejauh 1,790 meter atau dibulatkan menjadi 1800
meter dengan lebar jalan sekitar 4 meter.
Gambar 4 Peta Lokasi Penelitian
Bagan Alir Penelitian
1. Menghitung Density
Perhitungan density dapat dilakukan dengan menggunakan rumus:
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎𝑘𝑎𝑛
Density = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑠𝑢𝑟𝑣𝑒𝑖
= 0,023 %
b. Kerusakan Tipe 13 (Pothole)
- Kerusakan Low
0,380
Density = 400
= 0,095 %
- Kerusakan Medium
0,090
Density = 400
= 0,023 %
2. Menentukan Deduct Value
Nilai Deduct Value dapat ditentukan dari grafik yang ada pada ASTM-D-6433.
a. Kerusakan Tipe 7 (Edge Cracking)
Dengan,
Mi = Nilai koreksi Deduct Value
HDVi = Nilai terbesar Deduct Value dalam satu sampel unit
Maka,
9
Mi = 1 + 98 x (100 – 72)
Karena nilai Mi lebih kecil dari semua nilai deduct value, maka nilai deduct value
dikurangi dengan nilai Mi. Sehingga diperoleh nilai Corrected Deduct Value sampel
unit 3 sebagai berikut :
Nilai CDV yang digunakan ialah nilai CDV terbesar yaitu 70,4
Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai rata – rata PCI untuk ke sembilan unit sampel
adalah:
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝐶𝐼
PCI = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑔𝑚𝑒𝑛 𝐽𝑎𝑙𝑎𝑛
360,2
= 9
PCI = 40
Dengan demikian, ruas ruas Jl. Pundung - Jl. Bonthit, Kecamatan Gamping, Kabupaten
Sleman, Yogyakarta secara keseluruhan dapat dikategorikan very poor atau sangat
jelek. Meskipun secara keseluruhan ruas jalan tersebut dikategorikan very poor, terdapat
beberapa sampel unit yang mendapatkan rating di bawah kategori tersebut, yaitu 2
sampel unit dengan kategori serious dan 1 sampel unit dengan kategori failed.
KESIMPULAN
Dari Survei PCI yang telah dilaksanakann dapat disimpulkan bahwa:
1. Jenis Kerusakan yang dapat ditemukan pada ruas Jalan Pundung – Jalan Bonthit, Gamping,
Sleman sepanjang 1800 meter dari Stasioning 0 +000,00 – 1 + 800 antara lain Retak Kulit
Buaya (Alligator Cracking). Retak Kotak-Kotak (Block Cracking), Retak Pinggir (Edge
Cracking), Retak Memanjang/Melintang (Longitudinal/Transversal Cracking), Tambalan
(Patching and Utility Cut Patching), Lubang (Pothole).
2. Dari hasil analisis data survei menggunakan metode PCI (Pavement Condition Index) pada
Jalan Pundung – Jalan Bonthit, Gamping, Sleman Stasioning 0 + 000,00 – 1 + 800
didapatkan rata-rata rating PCI sebesar 40 dengan kategori Very Poor atau Sangat Jelek.
Dan juga terdapat beberapa sampel unit yang mendapatkan rating di bawah kategori
tersebut, yaitu 2 sampel unit dengan kategori serious dan 1 sampel unit dengan kategori
failed.
3. Perbaikan dan pemeliharaan jalan pada Jalan Pundung - Jalan Bonthit harus segera
dilakukan agar keselamatan pengguna jalan tetap aman dan guna meminimalisir risiko
terjadinya kecelakaan akibat kerusakan jalan. Penanganan yang diberikan dapat berupa
penambalan pada jalan yang berlubang dan retak.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, Undang – Undang Republik