A. Pendahuluan
Pavement Condition Index (PCI) adalah alat penting dalam pemantauan, evaluasi,
dan perawatan jalan. Metode ini memungkinkan penilaian kondisi keseluruhan
permukaan jalan dengan menggunakan skor numerik. Makalah ini akan
membahas maksud, tujuan, alat dan bahan yang diperlukan, serta penggunaan PCI
dalam evaluasi dan perawatan jalan.
B. Maksud dan Tujuan
1) Menentukan jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi pada jalan.
2) Pavement Quality Index untuk mengetahui seberapa berharga kualitas
jalan.
3) Memutuskan tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
4) •Mempercepat proses pengambilan keputusan untuk pemeliharaan dan
perbaikan jalan.
5) Mengevaluasi kondisi permukaan jalan yang rusak untuk menentukan
jenis perbaikan yang diperlukan dan rencana anggaran untuk rute tertentu.
Pavement Condition Index (PCI) adalah sistem untuk menilai kondisi jalan
berdasarkan jenis, tingkat kerusakan yang terjadi dan digunakan sebagai referensi
dalam pemeliharaan. Nilai Pavement Condition Index (PCI) bervariasi dari 0
(zero) hingga 100 (satu ratus) dengan kriteria sempurna (sangat baik), sangat baik
( sangat baik), baik (baik), sedang ( adil), buruk (buruk), sangat buruk. ( sangat
miskin), dan gagal (failed) (Yunardhi, 2019). PCI dianggap sebagai salah satu
komponen utama dari Pavement Management System (PMS)., yang digunakan
untuk mengidentifikasi kerusakan di bagian pavement dan menentukan strategi
perawatan yang tepat (Issa et al., 2022).
C. Alat dan Bahan yang Diperlukan
Penggunaan PCI dalam evaluasi dan perawatan jalan memerlukan beberapa
alat dan bahan, termasuk:
1) Penetrometer, Peralatan Pemindaian, Atau Alat Ukur Geometri Jalan.
2) Perangkat lunak khusus yang mendukung perhitungan PCI.
3) Data Jalan
4) Kendaraan inspeksi dan GPS
5) Penggaris dan mikrometer
6) Pengukur Kedalaman
7) Penanda atau kun
8) Formulir inspeksi jalan
E. METODE PELAKSANAAN
Untuk mendapatkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan untuk penilaian
kerusakan jalan, data primer dan sekunder harus dikumpulkan. Sementara
mengukur tingkat kerusakan lalu lintas dan melakukan survei kondisi visual
adalah cara untuk mengumpulkan data primer, pengumpulan statistik trafik rata-
rata harian dapat menghasilkan data sekunder. Analisis kerusakan dapat dilakukan
dengan menggunakan teknik PCI, SDI, atau IRI setelah data telah dikumpulkan
untuk mengidentifikasi jenis, skala, dan sugesti-sugesti pengolahan kerosakan.
Perencanaan Overlay atau Road Concrete Design Manual (MDP) dapat digunakan
untuk manajemen kerusakan.
Gambar Grafik hubungan Corrected Deduct value (CDV) dan Total Deduct Value (TDV)
Sesuai dengan gambar 4 nilai Total Deduct Value (TDV) yang diperoleh adalah q3 =
49, q2 = 52 dan q1 = 40. Selanjutnya mencari nilai PCI pada 100 m segment pertama
seperti berikut :
PCI(s) = 100 – CDV max
PCI(s) = 100 – 52
PCI(s) = 48
Dari perhitungan tersebut nilai PCI sebesar 48. Sesuai dengan rating scale metode
PCI nilai tersebut masuk dalam kondisi jalan Poor. Selanjutnya setelah diketaui nilai PCI
pada setiap segment maka dapat diperoleh nilai PCI setiap KM dari hasil rata-rata nilai
PCI setiap segmen sepanjang 1 km. Hasil yang diperoleh sebagaimana pada tabel berikut
:
Gambar Grafik nilai kondisi jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI)
Setelah nilai PCI stiap km diketaui selanjutnya dihitung nilai keseluruhan ruas jalan
nasional Caruban Wilangan sepanjang 15 km.
.
56.89
Dari perhitungan diatas nilai PCI ruas jalan nasional Caruban Wilangan sebesar
56.89. sesui dengan rating scale PCI tingkat kondisi jalan adalah Fair.
Gambar Persentase kondisi jalan dengan metode Pavement Condition Index (PCI)
Dari hasil analisis pada Gambar 6 yaitu nilai kondisi jalan yang terjadi di ruas
jalan nasional Caruban Wilangan yaitu Good sebesar 12.7 %, kondisi satisfactory
sebesar 10.7 %, kondisi fair sebesar 33.3 %, kondisi poor sebesar 20.7 %, kondisi very
poor sebesar 15.3 %, kondisi serious sebesar 6 % dan kondisi failed sebesar 1.3 %.
Metode Surface Distress Index (SDI)
Analisis Kondisi permukaan jalan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat
kerusakan yang terjadi menggunakan metode Surface Distress Index (SDI) sebagaimana
pada Gambar berikut :
Gambar Persentase kondisi jalan dengan metode Surface Distress Index (SDI)
Dari hasil analisis pada Gambar 5 nilai kondisi jalan yang terjadi di ruas jalan
nasional Caruban Wilangan yaitu Good sebesar 61 %, kondisi medium sebesar 16 %,
kondisi lightly damage sebesar 0 %, dan kondisi seriously sebesar 23 %.
REFERENCES
Issa, A., Samaneh, H., & Ghanim, M. (2022). Predicting pavement condition
index using artificial neural networks approach. Ain Shams Engineering
Journal, 13(1), 101490.
Rabiupa, W. A., Rijal, K., & Dewi, N. P. E. L. (2023). Analisis Kerusakan Jalan
Menggunakan Metode Bina Marga dan PCI pada Jalan Tgh. Lopan-
Bundaran Gerung. Empiricism Journal, 4(1), 192–202.
https://doi.org/10.36312/ej.v4i1.1213
Umi, T., Setyawan, A., & Suprapto, M. (2016). Penggunaan Metode International
Roughness Index (IRI), Surface Distress Index (SDI) Dan Pavement
Condition Index (PCI) untuk Penilaian Kondisi Jalan Di Kabupaten
Wonogiri. Prosiding Semnastek, 0(0), 1–9.
https://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek/article/view/685
Yunardhi, H. (2019). Analisa Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI Dan
Alternatif Penyelesaiannya (Studi Kasus: Ruas Jalan DI Panjaitan).
Teknologi Sipil: Jurnal Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi, 2(2).