TUGAS AKHIR
Disusun oleh :
YOHANIS HOWAY
20160611014080
Latar Belakang
Jalan Doyo Transad – Sabron Sari yang berada di sebelah Barat Kabupaten Jayapura, merupakan akses
utama bagi para Warga di sekitar kedua (2) Kampung tersebut. Jalan dengan panjang sekitar 2 km tersebut
adalah jalan satu-satunya yang dapat menjadi jalur transportasi di wilayah itu.
Namun pada kenyataannya kerusakan pada jalan tersebut sangat tidak layak bagi pengguna jalan, karena
sudah pasti akan menghambat laju dan kenyamanan pengendara. Kondisi jalan Doyo Transad – Sabron
Sari memiliki banyak kerusakan yang harus ditangani.
Rumusan Masalah
2. Bagaimana tingkat kerusakan jalan menurut metode PCI dan Bina Marga
pada ruas jalan Doyo Transad – Sabron Sari?.
“
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
2. Untuk menentukan
berapa tingkat kerusakan 3. Untuk menentukan
jalan menurut metode PCI alternatif penangulangan
(pavement condition index) kerusakan jalan pada ruas
dan Bina Marga pada ruas Jalan Doyo Transad –
Jalan Doyo Transad – Sabron Sari
Sabron Sari
Metode Penelitian
Pengumpulan Data
Selesai
Analisa Data Dengan Metode PCI
Adapun cara untuk menentukan (DV) yaitu dengan masukkan persentase densitas dari perhitungan segmen 7
diatas pada grafik masing – masing jenis kerusakan kemudian menarik garis vrtikal sampai memotong tingkat
kerusakan (low, medium,dan high), selanjutnya pada titik potong tersebut ditarik garis horizontal dan didapat nilai
DV, seperti berikut.
Segmen 7
L = 15
M = 60
H = 100
Untuk mendapatkan nilai CDV yaitu dengan cara memasukan nilai TDV kedalam nilai koreksi dengan cara
menarik garis vertical pada nilai CVD sampai memotong garis q kemudian ditarik garis horizontal. Nilai q
merupakan jumlah DV yang lebih dari 5.
Segmen 7
CD
V = 87
q=
6
Dari nilai CDV yang diperoleh maka
secara langsung dapat menghitung
nilai PCI
Menghitung Nilai PCI (Pavement Condition Index)
27,25
Tabel:4.3 Perhitungan Nilai PCI
SEGMEN STA CDV 100-CDV PCI
1 0+00-0+100 55 45 CUKUP (FAIR)
2 0+100-0+200 41 59 BAIK ( GOOD )
3 0+200-0+300 22 78 SANGAT BAIK (VERY GOOD)
4 0+300-0+400 54 46 CUKUP (FAIR)
5 0+400-0+500 57 43 CUKUP (FAIR)
6 0+500-0+600 55 45 CUKUP (FAIR)
7 0+600-0+700 87 13 SANGAT JELEK (VERY POOR)
8 0+700-0+800 50 50 CUKUP (FAIR)
9 0+800-0+900 78 22 JELEK ( POOR)
10 0+900-0+1000 54 46 CUKUP (FAIR)
11 0+1000-0+1100 79 21 SANGAT JELEK (VERY POOR)
12 0+1100-0+1200 82 18 SANGAT JELEK (VERY POOR)
13 0+1200-0+1300 80 20 SANGAT JELEK (VERY POOR)
14 0+1300-0+1400 95 5 GAGAL ( FAILED )
15 0+1400-0+1500 99 1 GAGAL ( FAILED )
16 0+1500-0+1600 89 11 SANGAT JELEK (VERY POOR)
17 0+1600-0+1700 88 12 SANGAT JELEK (VERY POOR)
18 0+1700-0+1800 100 0 GAGAL ( FAILED )
19 0+1800-0+1900 95 5 GAGAL ( FAILED )
20 0+1900-0+2000 95 5 GAGAL ( FAILED )
545
TOTAL JELEK ( POOR )
27,25
Penangan kerusakan jalan menurt metode PCI
1. Untuk segmen 1 – 10 dapat dilakukan penanganan khusus berupa
Jenis Kerusakan Langkah Penanganan
Lubang Metode perbaikan P5 (Penambalan lubang)
Amblas Metode perbaikan P5 (Penambalan lubang)
retak buaya Metode perbaikan P2 (Leburan aspal setempat)
pelepasan butiran Metode perbaikan P7 (Perawatan menggunakan chip seal)
Untuk mengetahui prioritas pemeliharaan sebuah jalan maka, dapat dinilai berdasarkan jenis
kerusakan jalan yang diketahui di lapangan serta fakotor yang mempengaruhi dalam penilain
kondisi jalan yaitu luas, lebar, dan kedalaman tiap kerusakan. Dapat dinilai mengunakan tabel
2.4: penilaian kondisi jalan oleh (Direktorat Jendral Bina Marga, 1990).
•Segmen 1 (Stasioning 0+000 – 0+100)
Total angka kerusakan untuk segmen 1 = 10,
Rata²An
Jenis Faktor Angka
gka berdasarkan tabel 2.5 segmen 1 memiliki angka
Segmen Kerusaka Pengar Ukuran Kerusak
Kerusak
n uh an
an kerusakan diantara 10 – 12. Maka didapat nilai
Lubang Luas 10 - 1 1
20% kondisi jalan untuk segmen ini adalah 4. untuk
Amblas Kedala >5/100 3 3
man m segmen 2 – 20 dapat dicari seperti cara segmem 1.
- - 5
1 Retak Leba >2mm 3 3
Buaya Luas 10 - 2
30%
Pelepasa 3 3
n Butir
Total Kerusakan 10
Menghitung Nilai Kondisi Jalan
Penilaian urutan prioritas penanganan terhadap kondisi jalan Doyo Transad – Sabron Sari dapat
dihitung dengan cara memasukan nilai LHR dan nilai kondisi kerusakan jalan. Untuk nilai LHR
didaptakan dari hasil survey kendaraan secara langsung di lapangan sebesar 250 smp/jam, maka
diperoleh nilai kelas jalan dari tabel 2.3 sebesar 3.
Urutan Prioritas = 17 – (Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan) Maka:
Urutan Prioritas = 17 – ( 3 + 3)
= 11
11 urutan prioritas >7 adalah urutan prioriras kelas A. Jalan yang
berada pada urutan prioritas ini dimasukkan dalam program
pemeliharaan rutin.
Perbandingan Hasil Analisis data Menurut Metode PCI dan Bina Marga
1. Hasil analisis data nilai PCI untuk jalan Doyo Transad – Sabron Sari adalah 27,25. Dari hasil nilai PCI ini,
maka jalan Doyo Transad – Sabron Sari termasuk dalam klasifikasi buruk (poor). Berdasarkan nilai PCI, maka
jalan tersebut termasuk dalam program pemeliharaan mayor yaitu pemeliharaan terhadap keseluruhan unit jaln
melalui overlay atau rekonstruksi terhadap jalan tersebut.
2. Hasil anlisis data kerusakan jalan didapatkan jalan Doyo Transad – Sabron Sari diperoleh urutan prioritas = 11 (
urutan prioritas > 7), dimasukan dalam urutan prioritas kelas A, dimana jalan ini dimasukan kedalam program
pemeliharaan rutin.
Kesimpulan
Menurut Shanin . M.Y, Army Crop Of EngineersUSA 1994, maka hasil penelitian dan pembahasan dapat
ditarik kesimpulan bahwa analisis kerusakan jalan pada ruas jalan Doyo Transad – Sabron Sari,
Kabupaten Jayapura, adalah sebagai berikut.
1. Jenis kerusakan jalan yang diketahui di jalan Doyo Transad – Sabron Sari, dengan panjang jalan 2000m
terdapat 4 jenis kerusakan jalan yaitu lubang (potholes), amblas (depression), retak kulit buaya (alligator
cracking), dan pelepasan butiran (raveling).
2. Hasil analisis data mengunakan metode PCI dan Bina Marga
a. Hasil Penilaian Kerusakan jalan dengan metode PCI untuk jalan Doyo Transad – Sabron Sari, didapat
nilai PCI sebesar 27,25. Dari hasil nilai PCI ini, maka jalan Doyo Transad – Sabron Sari termasuk dalam
klasifikasi buruk (poor).
b. Hasil anlisis kerusakan jalan di jalan Doyo Transad – Sabron Sari, mengunakan metode Bina Marga
diperoleh urutan prioritas sebesar 11 ( urutan prioritas > 7), dimasukan dalam urutan prioritas kelas A.
3. Alternatif Penanganan yang digunakan untuk menangani
kerusakan ini adalah:
a. Alternatif yang pertama yaitu Menggunakan metode
perbaikan P2 (Laburan Aspal Setempat) untuk kerusakan
pelepasan butiran serta metode perbaikan P5 (Penambalan
Lubang) untuk kerusakan lubang, amblas, dan retak kulit
buaya.
b. Alternatif ke dua yaitu mengunakan metode mayor yaitu
pemeliharaan terhadap keseluruhan unit jaln melalui overlay
atau rekonstruksi terhadap jalan tersebut.
Saran