Anda di halaman 1dari 12

PERBANDINGAN EVALUASI NILAI KERUSAKAN PERMUKAAN

JALAN RAYA KUBU KARAMBIA – PASAR PITALAH


DENGAN METODE BINA MARGA
DAN METODE PAVEMENT CONDITION INDEX (PCI)

Novialdi1, Surya Eka Priana2, Elfania Bastian2


1
Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat1
email: novialdi2017@gmail.com1
2
Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat2
email: ekaprianasuryauj@gmail.com2
2
Dosen Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik,
Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat2
email: elfania.umsb@gmail.com2
Abstrak
Jalan adalah satu dari banyaknya infrastruktur yang sangat penting dalam mendukung
berlangsungnya kehidupan, namun karena adanya beberapa faktor permasalahan, jalan
menjadi rusak dan justru menjadi masalah dalam kehidupan. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui nilai dan jenis kerusakan jalan pada lapis permukaan Jalan Raya
Kubu Karambia – Pasar Pitalah sepanjang 2 km dan mengetahui bagaimana cara
memperbaiki kerusakan jalan pada Jalan Raya Kubu Karambia – Pasar Pitalah.
Sehubung dengan hal tersebut dilakukan “Perbandingan Evaluasi nilai kerusakan
permukaan Jalan Raya Kubu Karambia – Pasar Pitalah dengan metode Bina Marga dan
metode Pavement Condition Index (PCI)”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan Jalan Kubu Karambia–Pasar Pitalah sepanjang 2 KM ini dimasukkan
kedalam jalan Urutan Prioritas > 7 yang mana jalan yang terletak pada urutan prioritas
ini masuk kedalam program pemeliharaan rutin berdasarkan metode Bina marga.
Sedangkan berdasarkan metode Pavement Condition Index (PCI)” nilai kondisi Jalan
Kubu Karambia – Pasar Pitalah sepanjang 2 KM adalah 89.55, dan menurut metode
PCI angka tersebut berada pada rentang 86-100 yang berarti kondisi jalan sempurna
(excellent). Untuk solusi perbaikan jalan adalah dengan menggunakan Metode
Perbaikan P2 (Pelaburan Aspal Setempat), Metode Perbaikan P4 (Pengisian Retak), dan
Metode Perbaikan P5 (Penambalan Lubang).
Kata Kunci : Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), Permukaan Jalan

Abstract
Roads are one of the many infrastructures that are very important in supporting the
continuity of life, but due to several factors, the road becomes damaged and becomes a
problem in life. This study was conducted to determine the value and type of road damage
on the surface layer of Kubu Karambia Highway - Pasar Pitalah along 2 km and to find
out how to repair road damage on Kubu Karambia Highway - Pasar Pitalah. In
connection with this, a "Comparative Evaluation of the surface damage value of the Kubu
Karambia Highway – Pasar Pitalah was carried out with the Bina Marga method and the
Pavement Condition Index (PCI) method". Based on the results of research that has been
carried out, Jalan Kubu Karambia – Pasar Pitalah along 2 KM is included in the Priority
Sequence > 7 road where the road located in this priority sequence is included in the
routine maintenance program based on the Bina marga method. Meanwhile, based on the
Pavement Condition Index (PCI) method, the value of the condition of Kubu Karambia
Highway - Pasar Pitalah along 2 KM is 89.55, and according to the PCI method the

1
number is in the range of 86-100 which means the road conditions are excellent
(excellent). The solution for road repair is to use the P2 Repair Method (Local Asphalt
Coating), P4 Repair Method (Filling Cracks), and P5 Repair Method (Pole Patching).

Keywords: Bina Marga, Pavement Condition Index (PCI), Road Surface

PENDAHULUAN pada Jalan Raya Kubu Karambia


– Pasar Pitalah ?
Jalan adalah satu dari
banyaknya infrastruktur yang sangat Batasan Masalah
penting dalam mendukung Batasan masalah dari penelitian
berlangsungnya kehidupan, namun yang diteliti adalah sebagai berikut :
karena adanya beberapa faktor 1. Lokasi penelitian sepanjang 2
permasalahan, jalan menjadi rusak km (STA 00+000 – STA
dan justru menjadi masalah dalam 02+000) ruas jalan Kubu
kehidupan. Jalan yang baik akan Karambia – Pasar Pitalah.
mempermudah kegiatan penduduk 2. Metode yang digunakan dalam
dalam perekonomian maupun penelitian ini adalah dengan
kegiatan lainnya. Apabila terjadi metode Bina Marga dan metode
kerusakan jalan maka akan Pavement Condition Index
terhambat semua aktifitas (PCI).
masyarakat dan juga menyebabkan 3. Data primer adalah hasil data
terjadinya kecelakaan lalu lintas. pengamatan secara langsung dan
Sehubung dengan hal tersebut hasil pengukuran dari panjang,
dilakukan “Perbandingan Evaluasi lebar dan kedalaman per tiap
nilai kerusakan permukaan Jalan jenis kerusakan yang didapat.
Raya Kubu Karambia – Pasar Pitalah 4. Identifikasi kerusakan dilakukan
dengan metode Bina Marga dan pada perkerasan lentur.
metode Pavement Condition Index 5. Kerusakan yang diteliti hanya
(PCI)”. Hasil dari penelitian ini pada lapisan permukaan saja.
untuk mengetahui jenis kerusakan
dan nilai indeks dari kerusakan Jalan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Raya Kubu Karambia – Pasar
Pitalah. Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui nilai dan jenis
Rumusan Masalah kerusakan jalan pada lapis
Berikut rumusan masalah dari permukaan Jalan Raya Kubu
penelitian yang diteliti. Karambia – Pasar Pitalah
1. Apa saja jenis kerusakan yang sepanjang 2 km.
terdapat di Jalan Raya Kubu 2. Mengetahui bagaimana cara
Karambia – Pasar Pitalah? memperbaiki kerusakan jalan
2. Berapa nilai kerusakan Jalan pada Jalan Raya Kubu Karambia
Raya Kubu Karambia – Pasar – Pasar Pitalah.
Pitalah berdasarkan metode Bina
Marga dan metode Pavement Manfaat dari hasil penelitian ini
Condition Index (PCI)? diharapkan:
3. Bagaimana solusi untuk 1) Memberikan rasa nyaman
memperbaiki kerusakan jalan kepada pengguna jalan saat
berkendara, menggunakan jalan.

2
2) Pengguna jalan bisa tepat waktu c. Nilai kerusakan jalan menurut
sampai tujuan dan dengan metode Bina Marga dan Metode
selamat. PCI.
3) Sebagai informasi tambahan dan Data Sekunder
bahan masukan maupun kritik Penggunaan Data Sekunder pada
mengenai perencanaan jalan penelitian ini adalah:
raya. a. Berupa panjang dan lebar jalan
b. Struktur perkerasan jalan
METODOLOGI PENELITIAN
Lokasi Penelitian Peralatan Penelitian
Lokasi penelitian ini di ruas Peralatan yang digunakan adalah:
Jalan Raya Kubu Karambia – Pasar 1. Meteran
Pitalah, sepanjang 2 KM (STA 2. Penggaris
00+000 – 02+000). 3. Format survey
4. Kamera
5. Alat tulis
Metode Analisis Data
1. Pengumpulan data
a. Survey lokasi dan penentuan
panjang segmen
b. Survey jenis kerusakan dan
dokumentasi
2. Langkah-langkah untuk
pelaksanaan survey adalah sebagai
berikut:
a. Tiap unit sampel dibagi menjadi
per 100 m.
b. Dokumentasikan setiap
kerusakan yang didapat.
c. Tentukan tingkat kerusakan
yang didapat
Gambar 1 Lokasi Penelitian
d. Ukur tiap kerusakan per sampel
Sumber : google maps, 15-07-2021
e. Lalu mencatat hasil pengukuran
pada format survey yang telah
Data Penelitian
dibuat.
Data penelitian terdiri dari data
primer dan sekunder. Berikut 3. Evaluasi dengan metode Bina
penjelasan dari data tersebut. Marga
Data Primer Berikut langkah-langkah dalam
Penggunaan Data Primer pada analisis metode Bina Marga.
penelitian ini adalah sebagai a. Tentukan jenis dan kelas
berikut: jalannya.
a. Pengamatan secara langsung b. Masukkan kedalam tabel hasil
kondisi jalan. survey dan kelompokkan sesuai
b. Data dimensi (panjang, lebar, data yang didapatkan
kedalaman) tiap jenis kerusakan c. Hitung parameter setiap
yang didapat. kerusakannya

3
d. Lalu jumlahkan tiap setiap angka
kerusakan lalu tetapkan nilai
kondisi jalan
4. Evaluasi dengan metode
Pavement Condition Index (PCI).
Berikut langkah-langkah dalam
analisis metode PCI :
a. Menghitung density yang
merupakan persentase luasan Gambar 2 Bagan Alir Penelitian
kerusakan terhadap luasan unit
penelitian. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
b. Menghitung nilai pengurangan
(Deduct Value). Evaluasi dengan Metode Bina
c. Menghitung nilai total Marga
pengurangan (total deduct Data primer yang didapat sesuai
value / TDV) untuk masing- dengan pengamatan langsung adalah
masing unit penelitian. sebagai berikut:
d. Menghitung nilai koreksi nilai 1. Pengamatan kondisi jalan,
pengurangan (Corrected Deduct pengamatan ini bermaksud
Value / CDV) untuk masing- untuk melihat secara langsung
masing unit penelitian. kondisi jalan tersebut.
e. Menghitung nilai pavement Data jalan yang telah didapat :
condition index (PCI) untuk a. Nama jalan : Jalan Kubu
masing-masing unit Karambia – Pasar Pitalah
penelitian, sepanjang 2 KM.
f. Menghitung nilai rata-rata PCI b. Kelas jalan : III B
dari semua unit penelitian pada c. Lebar jalan : 6 m
suatu jalan yang diteliti untuk d. Lebar bahu jalan : 1 m
mendapatkan nilai PCI dari e. Tidak ada drainase
jalan. 2. Survey kerusakan jalan
g. Menentukan kondisi perkerasan dilakukan oleh 3 orang surveyor
jalan dengan menggunakan nilai pada tanggal 20 Juli 2021 pada
PCI. jam 13.00 sampai dengan
selesai, untuk survey LHR
dilakukan pada tanggal 1
Februari 2022 pada jam 10:00
s.d. 18:00 oleh 2 orang surveyor.
Sebagai contoh STA 00+000 –
00+100, memiliki panjang 100 m dan
lebar 6 m. Luasan segmen = 100 x 6
= 600 m2. Pada STA 00+000 –
Bagan Alir Penelitian 00+100 terdapat 2 tipe kerusakan
yaitu Retak Memanjang (1.14 m2)
dan Lubang (1.8 m2).
Perhitungan persentase kerusakan
yaitu:
a) Retak Memanjang

4
Nilai dari kondisi jalan
= ditetapkan berdasarkan Penetapan
nilai kondisi jalan sebagai contoh
pada STA 00+000 – 00+100 dengan
= total angka kerusakan sebesar 3
didapat nilai kondisi jalan 1.
= 0.19
Penilaian kondisi jalan dimaksudkan
b) Lubang
untuk keperluan penilaian
= penanganan dan pemeliharaan jalan.
Dilihat dari nilai semua nilai
kondisi jalan bahwa Jalan Kubu
= Karambia – Pasar Pitalah sepanjang
2 KM ini dimasukkan kedalam jalan
= 0.3 Urutan Prioritas >7 yang mana jalan
yang terletak pada urutan prioritas ini
Cara yang sama juga dilakukan kedalam program pemeliharaan rutin.
untuk menghitung persentase
kerusakan pada segmen yang Evaluasi dengan Metode Pavement
lainnya. Condition Index (PCI)
1. Penilaian Segmen a. Perhitungan Kerapatan Kerusakan
Penilaian didapat dari (density)
penjumlahan tiap tipe kerusakan 1. STA 00+000 – 00+100
pada tiap segmen jalan. Perhitungan Pada STA 00+00 – 00+100 terdapat
angka kerusakan adalah untuk dua kerusakan yaitu : Retak
kerusakan kelompok kekasaran Memanjang (Ad= 1.14 m2) dan
permukaan, lubang dan tambalan, Lubang (Ad= 1.8 m2), dengan Luas
serta deformasi plastis didasarkan total unit sampel (As) adalah 100 m
pada jenis kerusakan saja. Sedangkan x 6 m = 600 m2, maka :
untuk jenis kerusakan retak, angka a. Retak Memanjang
kerusakan dipertimbangkan dari jenis = Ad/As x 100%
retak, lebar retak dan luas = 1.14/600 x 100%
kerusakannya. = 0.190 %
dari tabel perhitungan volume lalu b. Lubang
lintas diatas , maka diperoleh lalu = Ad/As x 100%
lintas harian rata-rata sebesar: = 1.8/600 x 100%
= Jumlah Lalu lintas rata-rata arah = 0.300 %
utara + Jumlah lalu lintas rata-rata
selatan 2. STA 00+200 - 00+300
= 1.540,4 +1.367,1 Pada STA 00+200 – 00+300 terdapat
= 2.907,5 smp/hari tiga kerusakan yaitu : Retak
Dengan nilai lalu lintas harian rata- Memanjang (Ad= 0.195 m2) ,
rata (LHR) sebesar 2.907,5 smp/hari, Lubang (Ad= 0.3m2), dan Lubang
dapat ditentukan nilai kelas jalan (Ad= 0.91 m2).
Jalan Raya Kubu Karambia – Pasar
Pitalah adalah 5 berdasarkan Nilai 3. STA 00+300 - 00+400
LHR dan nilai kelas jalan. Pada STA 00+300 – 00+400 terdapat
satu kerusakan yaitu : Retak Kulit
2. Nilai Kondisi Jalan Buaya (Ad= 1.066 m2) , dengan Luas

5
total unit sampel (As) adalah 100 m Pada STA 01+500 - 01+600 terdapat
x 6 m = 600 m2, maka : satu kerusakan yaitu : Retak Kulit
Retak Kulit Buaya Buaya (Ad= 0.56 m2).
= Ad/As x 100%
= 1.066/600 x 100% 11. STA 01+600 - 01+700
= 0.178 % Pada STA 01+600 - 01+700 terdapat
tiga kerusakan yaitu : Lubang (Ad=
4. STA 00+600 - 00+700 0.045 m2) , Lubang (Ad= 0.03 m2),
Pada STA 00+600 – 00+700 terdapat dan Lubang (Ad= 0.0378 m2).
satu kerusakan yaitu : Retak Kulit
Buaya (Ad= 1.117 m2) . 12. STA 01+700 - 01+800
Pada STA 01+700 - 01+800 terdapat
5. STA 00+700 - 00+800 satu kerusakan yaitu : Pelepasan
Pada STA 00+700 – 00+800 terdapat Butir (Ad= 5.478 m2), dengan Luas
satu kerusakan yaitu : Retak Kulit total unit sampel (As) adalah 100 m
Buaya (Ad= 2.304 m2). x 6 m = 600 m2, maka :
Pelepasan Butir
6. STA 01+100 - 01+200 = Ad/As x 100%
Pada STA 01+100 - 01+200 terdapat = 5.478/600 x 100%
satu kerusakan yaitu : Retak = 0.913 %
Memanjang (Ad= 2.546 m2).
13. STA 01+800 - 01+900
7. STA 01+200 - 01+300 Pada STA 01+800 - 01+900 terdapat
Pada STA 01+200 - 01+300 terdapat satu kerusakan yaitu : Lubang
satu kerusakan yaitu : Retak Kulit (Ad= 0.0851 m2).
Buaya (Ad= 3.08 m2).
b. Perhitungan Nilai Pengurangan
8. STA 01+300 - 01+400
(Deduct Value, DV)
Pada STA 01+300 - 01+400 terdapat
Nilai ini didapatkan dari kurva
satu kerusakan yaitu : Alur (Ad=
hubungan kerapatan kerusakan
0.696 m2), dengan Luas total unit
(density) dan Jenis Kerusakan.
sampel (As) adalah 100 m x 6 m =
600 m2, maka : 1. STA 00+000 – 00+100
Alur a. Retak Memanjang
= Ad/As x 100% Berdasarkan kurva didapat Nilai
= 0.696/600 x 100% Deduct Value (DV) adalah sebesar 0.
= 0.116%
b. Lubang
9. STA 01+400 - 01+500 Berdasarkan kurva didapat Nilai
Pada STA 01+400 - 01+500 terdapat Deduct Value (DV) adalah sebesar
satu kerusakan yaitu : Tambalan 80.
(Ad= 3.96 m2), dengan Luas total
unit sampel (As) adalah 100 m x 6 m 2. STA 00+200 - 00+300
= 600 m2, maka: a. Retak Memanjang
Tambalan Berdasarkan kurva didapat Nilai
= Ad/As x 100% Deduct Value (DV) adalah sebesar 0.
= 3.96/600 x 100%
= 0.660% b. Lubang

10. STA 01+500 - 01+600

6
Berdasarkan kurva didapat Nilai Berdasarkan kurva didapat Nilai
Deduct Value (DV) adalah sebesar Deduct Value (DV) adalah sebesar 7.
22.

c. Lubang
Berdasarkan kurva didapat Nilai 11. STA 01+600 – 01+700
Deduct Value (DV) adalah sebesar a. Lubang
62. Berdasarkan kurva didapat Nilai
Deduct Value (DV) adalah sebesar 7.
3. STA 00+300 - 00+400
Retak Kulit Buaya b. Lubang
Berdasarkan kurva didapat Nilai Berdasarkan kurva didapat Nilai
Deduct Value (DV) adalah sebesar 4. Deduct Value (DV) adalah sebesar 7.

4. STA 00+600 - 00+700 c. Lubang


Retak Kulit Buaya Berdasarkan kurva didapat Nilai
Berdasarkan kurva didapat Nilai Deduct Value (DV) adalah sebesar 7.
Deduct Value (DV) adalah sebesar
12. STA 01+700 - 01+800
10.
Pelepasan Butir
5. STA 00+700 – 00+800 Berdasarkan kurva didapat Nilai
Retak Kulit Buaya Deduct Value (DV) adalah sebesar 9.
Berdasarkan kurva didapat Nilai
13. STA 01+800 – 01+900
Deduct Value (DV) adalah sebesar
Lubang
14.
Berdasarkan kurva didapat Nilai
6. STA 01+100 – 01+200 Deduct Value (DV) adalah sebesar 9.
Retak Memanjang
c. Perhitungan Nilai Pengurangan
Berdasarkan kurva didapat Nilai
Total (Total Deduct Value, TDV)
Deduct Value (DV) adalah sebesar 3.
Nilai Pengurangan Total (Total
7. STA 01+200 – 01+300 Deduct Value, TDV) didapatkan dari
Retak Kulit Buaya jumlah nilai Deduct Value Kerusakan
Berdasarkan kurva didapat Nilai per STA.
Deduct Value (DV) adalah sebesar Sehingga didapatkan nilai sebagai
17. berikut:
1. STA 00+000 - 00+100 Nilai
8. STA 01+300 – 01+400 Pengurangan Total (Total Deduct
Alur Value, TDV) adalah 80
Berdasarkan kurva didapat Nilai 2. STA 00+200 - 00+300 Nilai
Deduct Value (DV) adalah sebesar 5. Pengurangan Total (Total Deduct
Value, TDV) adalah 84
9. STA 01+400 – 01+500 3. STA 00+300 - 00+400 Nilai
Tambalan Pengurangan Total (Total Deduct
Berdasarkan kurva didapat Nilai Value, TDV) adalah 4
Deduct Value (DV) adalah sebesar 8. 4. STA 00+600 - 00+700 Nilai
Pengurangan Total (Total Deduct
10. STA 01+500 – 01+600
Value, TDV) adalah 10
Retak Kulit Buaya

7
5. STA 00+700 - 00+800 Nilai nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
Pengurangan Total (Total Deduct 54.
Value, TDV) adalah 14
6. STA 01+100 - 01+200 Nilai 3. STA 00+300 - 00+400
Pengurangan Total (Total Deduct Dengan nilai TDV adalah 4, dan nilai
Value, TDV) adalah 3 q adalah 1, maka didapatkan nilai
7. STA 01+200 - 01+300 Nilai dari Grafik CDV adalah sebesar 4.
Pengurangan Total (Total Deduct
4. STA 00+600 - 00+700
Value, TDV) adalah 17
Dengan nilai TDV adalah 10, dan
8. STA 01+300 - 01+400 Nilai
nilai q adalah 1, maka didapatkan
Pengurangan Total (Total Deduct
nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
Value, TDV) adalah 5
10.
9. STA 01+400 - 01+500 Nilai
Pengurangan Total (Total Deduct 5. STA 00+700 - 00+800
Value, TDV) adalah 8 Dengan nilai TDV adalah 14, dan
10. STA 01+500 - 01+600 Nilai nilai q adalah 1, maka didapatkan
Pengurangan Total (Total Deduct nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
Value, TDV) adalah 7 14.
11. STA 01+600 - 01+700 Nilai
Pengurangan Total (Total Deduct 6. STA 01+100 - 01+200
Value, TDV) adalah 21 Dengan nilai TDV adalah 3, dan nilai
12. STA 01+700 - 01+800 Nilai q adalah 1, maka didapatkan nilai
Pengurangan Total (Total Deduct dari Grafik CDV adalah sebesar 3.
Value, TDV) adalah 9
13. STA 01+800 - 01+900 Nilai 7. STA 01+200 - 01+300
Pengurangan Total (Total Deduct Dengan nilai TDV adalah 17, dan
Value, TDV) adalah 9 nilai q adalah 1, maka didapatkan
nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
d. Perhitungan Nilai Pengurangan 17.
terkoreksi (Corected Deduct Value, 8. STA 01+300 - 01+400
CDV) Dengan nilai TDV adalah 5, dan nilai
Nilai Pengurangan terkoreksi q adalah 1, maka didapatkan nilai
(Corected Deduct Value, CDV) dari Grafik CDV adalah sebesar 5.
didapatkan dengan memasukkan
nilai Pengurangan Total (Total 9. STA 01+400 - 01+500 adalah 8
Deduct Value, TDV) dan nilai q Dengan nilai TDV adalah 8, dan nilai
kedalam Grafik Corected Deduct q adalah 1, maka didapatkan nilai
Value (CDV). Nilai q didapatkan dari dari Grafik CDV adalah sebesar 8.
jumlah kerusakan tiap STA.
1. STA 00+000 - 00+100 10. STA 01+500 - 01+600 adalah 7
Dengan nilai TDV adalah 80, dan Dengan nilai TDV adalah 7, dan nilai
nilai q adalah 2, maka didapatkan q adalah 1, maka didapatkan nilai
nilai dari Grafik CDV adalah sebesar dari Grafik CDV adalah sebesar 7.
58.
11. STA 01+600 - 01+700 adalah 21
2. STA 00+200 - 00+300 Dengan nilai TDV adalah 21, dan
Dengan nilai TDV adalah 84, dan nilai q adalah 3, maka didapatkan
nilai q adalah 3, maka didapatkan nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
11.

8
12. STA 01+700 - 01+800 adalah 9
Dengan nilai TDV adalah 9, dan
nilai q adalah 1, maka didapatkan
nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
9.

13. STA 01+800 - 01+900 adalah 9


Dengan nilai TDV adalah 9, dan
nilai q adalah 1, maka didapatkan
nilai dari Grafik CDV adalah sebesar
9.
d. Perhitungan Nilai Kondisi
Perkerasan
Menghitung nilai kondisi perkerasan
yaitu dengan Rumus :
PCI =100-CDV
Berdasarkan Perhitungan PCI
disusunlah kerusakan jalan dan nilai-
nilainya seperti dalam tabel
Nilai PCI perkerasan secara
Rekapitulasi Evaluasi dengan metode keseluruhan pada jalan Jalan Kubu
PCI sebagai berikut : Karambia – Pasar Pitalah sepanjang
Tabel 1. Rekapitulasi Evaluasi 2 KM adalah
dengan metode PCI

PCIf = ΣPCI
N
= 1791
20
= 89.55
Dari perhitungan tersebut maka nilai
kondisi Jalan Kubu Karambia –
Pasar Pitalah sepanjang 2 KM adalah
89.55, dan menurut metode PCI
angka tersebut berada pada rentang
86-100 yang berarti kondisi jalan
sempurna (excellent).

Solusi Perbaikan Kerusakan Jalan


Penanganan kerusakan jalan pada
lapisan lentur untuk penelitian
menggunakan jenis metode sebagai
berikut:

9
1. Metode Perbaikan P2 (Pelaburan 2. Disarankan kepada instansi
Aspal Setempat) terkait untuk mengadakan
2. Metode Perbaikan P4 (Pengisian program pemeliharaan/
Retak). preservasi untuk lokasi dan
3. Metode Perbaikan P5 memperbaiki segmen-segmen
(Penambalan Lubang) yang sudah parah dan supaya
tidak membayakan untuk
PENUTUP penguna jalan .
Kesimpulan 3. Untuk segmen jalan dengan
Berdasarkan dari hasil evaluasi bentuk penanganan berupa
nilai kerusakan permukaan Jalan pemeliharaan rutin sebaiknya
Raya Kubu Karambia – Pasar Pitalah tindakan perbaikan harus
sepanjang 2 km (00+000 – 02+000) dilakukan minimal 1 kali dalam
dengan metode Bina Marga dan setahun
Metode Pavement Condition Index
(PCI) dapat disimpulkan bahwa : DAFTAR PUSTAKA
1. Jenis kerusakan yang ditemukan ASTM D6433-07. 2007. Standard
adalah Retak Memanjang, Practice for Roads and Parking
Lubang, Retak, Kulit Buaya, Lots Pavement Condition Index
Alur, Tambalan, dan Pelepasan Surveys. ASTM International.
Butir. United States. 48 pp.
2. Dengan Metode Bina Marga Aydi, M., (2012). Evaluasi Tingkat
jalan ini dapat dimasukkan Kerusakan Jalan Menggunakan
kedalam jalan Urutan Prioritas Metode Pavement Condition
>7 yang mana jalan ang terletak Index (PCI), Skripsi Fakultas
pada urutan prioritas ini kedalam Teknik UNTAN, Jurusan Teknik
program pemeliharaan rutin. Sipil.
3. Dengan Metode Pavement Bolla Evelyn Margareth.
Condition Index (PCI) Perbandingan Metode Bina
didapatkan nilai PCI nya 89.55, Marga dan Metode PCI
dan menurut metode PCI angka (Pavement Condition Index)
tersebut berada pada rentang 86- dalam Penilaian Kondisi
100 yang berarti kondisi jalan Perkerasan Jalan (Studi Kasus
sempurna (excellent). Ruas Jalan Kaliurang, Kota
4. Jenis Metode yang digunakan Malang). Universitas Nusa
untuk solusi perbaikan jalan Cendana.
adalah Metode Perbaikan P2 Clarkson H. Oblesby, 1999, Alih
(Pelaburan Aspal Setempat), Bahasa, Teknik Jalan Raya Jilid
Metode Perbaikan P4 (Pengisian 1, Gramedia, Jakarta.
Retak), dan Metode Perbaikan Departemen Pekerjaan Umum
P5 (Penambalan Lubang). (1997) Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI). Jakarta:
Saran Ditjen Bina Marga.
Saran dari Penelitian ini adalah : Direktorat Jenderal Bina Marga,
1. Pada penelitian selanjutnya 1970, Peraturan Perencanaan
disarankan, agar melakukan Geometrik Jalan Raya, Badan
evaluasi kerusakan jalan dengan Penerbit Pekerjaan Umum,
metode lainnya. Jakarta.

10
Direktorat Jendral Bina Marga, Perbaikan Berdasarkan
1990, Tata Cara Penyusunan Metode PCI Beserta Rencana
Program Pemeliharaan Jalan Anggaran Biaya Pada Ruas
Kota. Jalan Gempol – Pandaan.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Universitas Negeri Surabaya.
(1995). Manual Pemeliharaan Qadrianti, S L. 2018. Evaluasi
Rutin Untuk Jalan Nasional dan dan Penanganan Kerusakan
Jalan Propinsi. No. 001/T/Bt/ Jalan Dengan Menggunakan
1995,- Metode Survey, Metode Bina Marga dan PCI
Departemen Pekerjaan Umum, (Pavement Condition Index) di
Direktorat Jenderal Bina Marga. Ruas Jalan Panji Suroso Kota
Direktorat Jenderal Bina Marga, Malang. Intitut Teknologi
1995, Manual Pemeliharaan Nasional Malang.
Rutin Untuk Jalan Nasional dan Salsabilla Nadhila, dkk . 2020.
Jalan Propinsi. No. 002/T/Bt/ Analisis Penanganan Kerusakan
1995,-Metode Perbaikan Jalan dengan Menggunakan
Standar, Departemen Pekerjaan Metode Bina Marga dan PCI
Umum, Direktorat Jenderal Bina (Pavement Condition Index)
Marga. (Studi Kasus Jl. Joyo Agung, Jl.
Direktorat Jenderal Bina Marga, Joyosari, Jl. Joyo Utomo, Jl.
1997, Tata Cara Perencanaan Joyo Tambaksari, Kec.
Geometrik Jalan Antar Kota, No Merjosari, Kota Malang).
38/T/BM/1997. Badan Penerbit Institut Teknologi Nasional
Pekerjaan Umum, Jakarta. Malang.
Hardiyatmo, H. C., 2007, Shahin, M. Y. 1994. Pavement
Pemeliharaan Jalan Raya, Management for Airport, Roads,
Gadjah Mada University Press, and Parking lots. Chapman &
Yogyakarta. Hill, New York
Malkhamah, S., 1995. Survey Lalu- Sukirman, S., (1992). Perkerasan
lintas & Pengantar Manajemen Lentur Jalan Raya, Nova,
Lalu lintas, Biro Penerbit KMTS Bandung.
FT Universitas Gajah Mada, Undang-undang Republik Indonesia
Yogyakarta. Nomor 38 Tahun 2004 Tentang
Metode Bina Marga (1995). Manual Jalan. Pemerintah Republik
Jilid I Pemeliharaan Rutin Indonesia. Jakarta . 43 halaman
untuk Jalan Nasional dan Jalan
Propinsi (No.001/T/Bt/1995)
Munandar, Aris, (2015) Analisa
kondisi kerusakan jalan pada
lapisan permukaan (studi kasus
: Jalan Adi Sucipto Sungai
Raya, Kubu Raya). Skripsi
Fakultas Teknik UNTAN,
Jurusan Teknik Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor. 34
Tahun 2006, Tentang Jalan.
Pratama, T O. 2019. Analisis
Kerusakan Jalan Dan Teknik

11
12

Anda mungkin juga menyukai