METODOLOGI RISET
DISUSUN OLEH:
NAJWAN NOERDIANSYAH PRATMA (21011051)
NISA ANDIKA PERMATASARI (21011053)
ROSSIAN JANUAR MAHFUDZ (21011057)
DOSEN PENGAMPU:
BAMBANG ISTIYANTO, S.SiT.,M.T.
Masalah penelitian Kabupaten Aceh Barat pada saat terjadinya gempa dan
tsunami 2004 silam telah mengupayakan pengurangan risiko
bencana dengan membuat jalur evakuasi penduduk dari
daerah rawan bencana menuju tempat yang tinggi dan dirasa
aman. Namun saat ini beberapa jalur evakuasi eksisting yang
ada dalam keadaan rusak parah, yaitu ruas jalan Alue
Peunyareng – UTD Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan
Meureubo dan ruas jalan Meulaboh - Tutut Desa Keuramat
Kecamatan Kaway XVI. Apabila kondisi ruas jalan dalam
keadaan rusak parah, pada saat berlangsungnya proses
evakuasi bencana nantinya akan mengalami kendala seperti
tingkat keselamatan berkendara dan juga mengakibatkan
waktu tempuh kendaraan menjadi lebih lambat.
Tujuan penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat
kerusakan jalan pada kedua ruas jalan eksisting tersebut.
Metode penelitian melakukan perbandingan antara metode Bina Marga dan PCI
(Pavement Condition Index).
Hasil penelitian Data yang dikumpulkan diperoleh dari observasi di lapangan
dengan melakukan pengukuran tingkat kerusakan, dan survei
Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR). Hasil analisis dengan
dua metode didapatkan kondisi ruas jalan Alue Peunyareng –
UTD Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo dengan
nilai PCI rata-rata 23,30 dengan kategori sangat jelek (very
poor) dan nilai prioritas penanganan yaitu 4 dilakukan
penanganan pemeliharaan berkala sedangkan ruas jalan
Meulaboh - Tutut Desa Keuramat Kecamatan Kaway XVI
dengan nilai PCI rata-rata 31,33 dengan kategori jelek (poor)
dan nilai prioritas penanganan yaitu 3 dilakukan peningkatan
jalan. Adapun rekomendasi alternatif penanganannya yaitu
dilakukan mengganti perkerasan (replacement) dengan
menghitung tebal lapis perkerasan tambahan atau dengan
cara rekonstruksi (recycling) mendaur ulang perkerasan yang
sudah ada di lapangan untuk biaya yang lebih hemat.
Masalah penelitian Jalan raya merupakan prasarana angkutan darat yang sangat
penting dalam memperlancar kegiatan manusia untuk
melakukan pergerakan, baik antar satu kota dengan kota yang
lainnya, antar kota dan desa, antara satu desa dengan desa
yang lainnyaBanyak perkerasan jalan kabupaten/kota di
Indonesia yang mengalami kerusakan, salah satunya yaitu di
Kabupaten Lombok Utara pada ruas jalan Pemenang – Bayan
tepatnya di KM 57+000 s/d KM 58+000 yang belum sama
sekali ditangani seperti KM sebelumnya pada ruas jalan
tersebut
Tujuan penelitian Untuk meninjau volume lalu lintas serta kerusakan yang
terjadi di lapangan.
Metode penelitian Menggunakan metode Bina Marga 1990.
Hasil penelitian Berdasarkan penelitian dari setiap segmen ruas jalan
Pemenang – Bayan KM 57+000 - 58+000 memiliki total
volume kerusakan sebesar 309,222 m² dengan jenis
kerusakan pelepasan butir, retak rambut, retak buaya, retak
pinggir, retak refleksi, alur, lubang dan pengausan. Dari jenis
kerusakan yang terjadi alternatif penangan yang di terapkan
adalah Program Pemeliharaan Rutin. Dengan metode
penanganan Perbaikan P2 (Pelaburan Aspal Setempat) untuk
kerusakan Pelepasan Butir, Retak Rambut, Retak Buaya,
Retak Pinggir dan Retak Refleksi sedangkan metode
penanganan Perbaikan P5 (Penambalan Lubang) untuk
kerusakan Lubang, Alur, dan Pengausan
MASALAH evaluasi terhadap kondisi jalan saat ini, khususnya jalan kabupaten
PENELITIA dengan cara survei kondisi jalan di kecamatan Kepanjen.
N
TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah evaluasi terhadap kerusakan jalan di
kecamatan Kepanjen dan sekitarnya untuk mengetahui jenis dan tingkat
kerusakan jalan serta tipe pemeliharaan terhadap jalan yang akan
digunakan. Disamping itu juga dapat menentukan prioritas penanganan
kerusakan jalan terhadap masing-masing ruas jalan yang ditinjau.
METODE Metode evaluasi kondisi jalan dengan menggunakan metode Bina Marga
dan metode ASTM D6433.
HASIL Dalam penelitian ini ditemukan jenis dan tingkat kerusakan yang
cukup beragam. Dengan menggunakan metode ASTM D6433
didapatkan berbagai macam nilai kondisi jalan di Kecamatan Kepanjen,
dan dengan metode Bina Marga didapatkan prioritas pemeliharaannya.
Untuk penentuan faktor prioritas penanganan kerusakan jalan dengan
metode AHP didapatkan faktor darurat mempunyai prosentase terbesar
yaitu 29,45%. Dari peninjauan terhadap 16 alternatif ruas jalan
didapatkan bahwa ruas jalan 167 yang menghubungkan Kepanjen-Pagak
menjadi prioritas pertama dengan bobot 5,0026.
JUDUL Analisis Nilai Kondisi Perkerasan Jalan Secara Visual Dengan Meto
Bina Marga dan Pavement Condition Index
Studi Kasus: Jalan Mastrip (SBY 10+100 - 10+700)
METODE metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer
berupa hasil survei kerusakan jalan.
HASIL Dengan metode Bina Marga didapat volume kendaraan sebesar 5347,8
smp/hari jadi nilai kelas jalan diperoleh 6 yang didapatkan dari data, dan
total penentuan angka kerusakan sebesar 17 maka nilai kondisi jalan
diperoleh 6 maka diperoleh nilai prioritas jalan sebesar dengan
menggunakan persamaan sebesar 5, dengan kondisi ruas jalan tersebut
masih dalam kondisi normal namun memerlukan pemeliharaan dan
perbaikan.
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis kerusakan yang terjadi
dan melakukan pemilihan jenis penanganan yang dapat diterapkan sesuai
dengan tingkat kerusakan yang diperoleh berdasarkan Metode Bina
Marga dan Metode PCI (Pavement condition index).
METODE Pelaksanaan penelitian ini meliputi survei lalu lintas dan survei kerusakan
jalan secara visual dengan membagi ruas Jalan Joyo Agung – Jl. Joyo
Tambaksari per 100 meter sebanyak 37 segmen. Data survei kemudian
digunakan untuk menentukan kondisi jalan dengan menggunakan Metode
Bina Marga dan Metode PCI (Pavement condition index).
Setelah memperoleh nilai kondisi jalan per ruas dengan dua metode,
kemudian ditentukan jenis pemeliharaan dengan program
pemeliharaan rutin.