Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

METODOLOGI RISET

DISUSUN OLEH:
NAJWAN NOERDIANSYAH PRATMA (21011051)
NISA ANDIKA PERMATASARI (21011053)
ROSSIAN JANUAR MAHFUDZ (21011057)

DOSEN PENGAMPU:
BAMBANG ISTIYANTO, S.SiT.,M.T.

D – IV REKAYASA SISTEM TRANSPORTASI JALAN


POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Judul PENILAIAN KONDISI PERKERASAN JALAN BERBASIS
VISUAL ASSESMENT DENGAN METODE BINA MARGA
(Studi Kasus: Jalan TGH Lopan Kabupaten Lombok Barat)
Masalah Menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Lombok Barat
Penelitian tahun 2022 terjadi peningkatan jumlah penduduk di
Kabupaten Lombok Barat yang mencapai 731.744 jiwa
dengan kepadatan 808 jiwa/km2, diiringi dengan pembangunan-
pembangunan disemua sektor yang terus berkembang
mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan pentingnya jalan yang
baik guna mendukung semua aktifitas sehingga mengakibatkan
volume lalu lintas semakin padat.
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan yang terjadi
pada ruas jalan tersebut maka perlu dilakukan pemantauan
visual yang lebih mendalam, pada penelitian ini penilai
kondisi perkerasan menggunakan metode Bina Marga.
Metode Penelitian (METODE KUANTITATIF dan DESKRIPTIF)
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif analisis. Deskriptif berarti survei yang dilakukan dengan
menitikberatkan pemantauan pada masalah-masalah yang terjadi pada
saat sekarang yaitu kondisi perkerasan jalan yang diamati. Analisis
deskriptif dapat mengunakan analisis distribusi frekuensi yaitu
menyimpulkan berdasarkan hasil rata-rata, setelah itu kemudian
dianalisis mengunakan prinsip analisis metode Bina Marga.
Hasil Penelitian Hasil pengamatan secara visual kemudian dilakukan analisis
data dengan metode Bina Marga pada ruas Jalan TGH. Lopan
sta. 0+000 –1+000, diperoleh nilai kondisi jalan pada ruas jalan
tersebut senilai 2.40 dan urutan prioritas rata-rata sebesar 7.6
sehingga masuk dalam kategori jenis pemeliharaan rutin.Usulan
perbaikan yang direkomendasikan sesuai dengan metode
perbaikan bina marga antara lain: pelaburan pasir (sand sheet),
penutupan retak (crack sealing) dan penambalan lubang (patching).
Jurnal 1
Judul ANALISIS PERKERASAN JALAN KABUPATEN
MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA
Masalah Banyak perkerasan jalan Kabupaten/Kota di Indonesia yang
Penelitian mengalami kerusakan diakibatkan terjadinya repetisi beban lalu lintas,
seiring dengan meningkatnya pertumbuhan perekonomian di daerah
daerah, termasuk salah satunya adalah Kabupaten Purworejo, Provinsi
Jawa Tengah. Arus lalu lintas yang melewati ruas jalan-jalan
kabupaten Purworejo mengalami peningkatan dan sebagian besar
adalah angkutan umum dan kendaraan yang mengangkut hasil
tambang, hasil bumi serta hasil ternak.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kondisi perkerasan ruas-ruas
jalan Kabupaten di wilayah Kabupaten Purworejo.
Metode Penelitian (METODE KUANTITATIF dan DESKRIPTIF)
1. Lokasi Penelitian
2. Pelaksanaan Survei
3. Perhitungan Luasan dan Prosentase Kerusakan
4. Penilaian Segmen
5. Penilaian Kondisi
Hasil Penelitian Ruas jalan perkotaan kabupaten Purworejo yang mempunyai nilai
kondisi paling bagus yaitu ruas jalan Kyai Brengkel dengan nilai
kondisi 3,5 dan yang kerusakannya paling parah adalah ruas jalan
Ksatrian dengan nilai kondisi 8,14. Kelebihan dari metode Bina Marga
adalah pelaksanaan survei penjajagan kondisi jalan dilakukan
menyeluruh pada ruas jalan sehingga data kerusakan jalan yang
diperoleh lebih lengkap. Sedang kelemahan dari metode Bina Marga
adalah jenis kerusakan dalam metode ini terbatas 4 jenis kerusakan,
yaitu retak, lobang, ambles/legok, dan alur bekas roda. sedangkan
jenis kerusakan lain yang terjadi tidak dicatat.
Jurnal 2
Judul ANALISA TINGKAT KERUSAKAN JALAN DENGAN
METODE BINA MARGA (Studi Kasus Jalan Ujung Beurasok STA
0+000 S/D STA 0+700)
Masalah Penelitian Pemanfaatan prasarana jalanyang baiksesuai dengan perencanaan
pembangunan jalan, perlu dilakukan usaha-usaha perawatandan
penyelesaianyang mestidirencanakan secaraefektifpadaruasjalan yang
ada, sehingga dapat berfungsi lebih optimal dan
mempermudahkanarus transportasi. Untuk memperolehfungsi jalan
yang optimaldiharapkan kualitas kontruksi perkerasan jalan selalu
memberikan lapis permukaan yang rata sehingga dapat mengurangi
resiko kecelakaan dan dapat menjamin kenyamanan pengguna
jalan.Penyebab terjadinyakerusakan jalan dikarenakan berbagai
macam faktorsepertilalu lintas berulang, muatan berlebih (overload),
panas/suhu udara, dan air serta kualitas awal campuran aspalyang
jelek.Kondisi pada struktur perkerasan jalan sudah mulai menurun
dengan di tandairusakpadalapisan perkerasan tersebut seperti retak
kulit buaya, retak pinggir, tambalan, lubang dan pelepasan butir yang
cukup parah sehingga perlu dibuat lapisan baru (overlay)
yang dapat mendukung kinerja struktur perkerasan.
Tujuan Penelitian Tujuan penilitian ini adalah mengetahui jenis kerusakan dan nilai
kerusakan jalan.Jalan ini merupakan jalan yang menghubungkan
perumahan dan rumah sakit yang sedang dibangun oleh
pemerintah dengan daerah perkotaan
Metode Penelitian (METODE KUANTITATIF daN DESKRIPTIF)
a. Tahapan penelitian terdiri dari studi literatur,
pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
b. Adapun data yang digunakan pada penelitian ini ialah sebagai
berikut:
1. Data Primer
Data primer yaitu data yang didapatkan langsung dari
lapangan, pada saat melakukan penelitian di lapangan. Data
2. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang didapatkan dari sumber
kedua baik melalui instansi pemerintah maupun swasta
atau dari buku-buku referensi lainnya.
c. Alat Survei
Peralatan yang diperlukan dalam survei ini meliputi :
1. Alat tulis digunakan untuk menulis adalah ballpoint, pena,
pensil, dan sebagainya.
2. Meteran dipergunakan untuk mengukur luas kerusakan,
lebar penampang jalan dan panjang penampang jalan.
3. Kamera dipergunakan untuk dokumentasi selama
penelitian.
Bahan Survei
Adapun bahan yang diperlukan pada penelitian ini meliputi:
1. Form survei kerusakan permukaan jalan.
2. Patok atau kapur, untuk dapat dengan mudah
3. mengetahui batas-batas sampel.
d. Metode Bina Marga
1. Tentukan kelas jalan dan jenis jalan
2. Hitung LHR
3. Membuat tabel untuk data hasil survei dan memilah data
sesuai dengan jenis kerusakan jalan.
4. Menghitung parameter setiap jenis kerusakan jalan dan
membuat penilaian pada setiap jenis kerusakan jalan
5. Menjumlahkan setiap angka untuk semua jenis kerusakan
dan menetapkan nilai kondisi jalan
6. Menghitung nilai prioritas kondisi jalan dengan
menggunakan persamaan berikut: Urutan Prioritas = 17 –
( Kelas LHR + Nilai Kondisi Jalan).
Hasil Penelitian Jalan Ujung Beurasok Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan STA
0+000 s/d 0+700 mempunyai beberapa jenis kerusakan yaitu
pelempasan butir dengan luas 4.185.924 cm2 (13,29%), retak kulit
buaya dengan luas 353.185,5 cm2 (1,121%), retak pinggir dengan luas
104.400 cm2 (0,331%), retak memanjang dengan luas 2000 cm2
(0,006%), tambalan dengan luas 244.221 cm2 (0,775%), lubang
dengan luas 193.293,74 cm2 (0,613%) dan volume 1.082.898,56 cm3.
Hasil analisis Metode Bina Marga mendapatkan hasil yaitu UP = 8
(dimasukan kedalam program pemeliharaan rutin).
Judul Evaluasi Kerusakan Jalan Dan Penanganan Dengan Metode Bina
Marga Pada Ruas Jalan Banjarejo – Ngawen
Masalah Jalan merupakan sarana penghubungdari satu daerah ke daerah
Penelitian lain, dengan kebutuhan pengguna jalan yang beraneka macam.
Hal ini akan membuat perubahan kondisi angkutan barang dan jasa
yang meningkat dari segi volume maupun berat muatan yang
membebani jalan. Oleh karena perubahan tersebut,maka jalan sering
mengalami kerusakan yang amat mengganggu hingga
membahayakan pengguna jalan. Kerusakan jalan menjadi salah satu
hambatan bagi penghubung antar daerah. Sehingga perlu adanya
analisis yang membahas tentang kerusakan-kerusakan jalan
tersebut.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis jenis dan tingkat kerusakan jalan yang
terjadi.
2. Untuk menentukan penanganan kerusakan Jalan Banjarejo-
Ngawen
Metode Penelitian (METODE KUANTITATIF dan DESKRIPTIF)
1. Pengumpulan Data
2. Jenis Data
3. Prosedur Penelitian
4. Analisis Data
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa jenis-jenis kerusakan
yang terjadi di jalan Banjarejo –Ngawen antara lain adalah
terdapat 6 macam yaitu Lubang = 99,25 m2, Ambles = 88,82 m2,
Retak Memanjang = 292,9 m2,Retak Melintang = 6,02 m2,
Tambalan = 194,52 m2,Retak Kulit Buaya =26,84 m2 sedangkan
tingkat kerusakan jalan yang terjadi tergolong dalam urutan
priorotas 0-3 sebagai programPeningkatan Jalan. Sedangkan
penangan yang dilakukan adalah dengan memberikan lapis
tambahan pada jalan tersebut.
Judul Analisis Kerusakan Perkerasan Jalan menurut Bina Marga dan
Alternatif Penanganannya (Studi Kasus Ruas Jalan Utama Bunsur –
Mengkapan)
Masalah Ruas jalan Utama Bunsur-Mengkapan merupakan jalan yang menjadi
Penelitian pilihan utama karena jarak yang lebih dekat dibandingkan dengan
jalan alternatif lainnya. Perbedaan jarak antara jalan Utama
Bunsur-Mengkapan dengan jalan alternaif sebesar 40, 6 km.
Berdasarkan observasi awal pada saat ini kondisi ruas jalan
Utama Bunsur-Mengkapan telah mengalami kerusakan
sehingga masyarakat yang menggunakan jalan menjadi tidak
nyaman dan tidak merasa aman. Kerusakan terjadi di sta 0+000 s/d
2+000 dan sta 4+000 s/d 5+000. Pada sta 0+000 s/d 2+000terdapat 39
titik kerusakan yang terdiri dari retak kulit buaya, amblas dan
lubang. Pada sta 4+000 s/d 5+000 terdapat 24 titik kerusakan yang
terdiri dari retak kulit buaya, amblas dan lubang. Jika
kerusakansemakin parah akan membuat pengguna jalan berpindah
dari menggunakan Jalan Utama Bunsur-Mengkapan ke Jalan Raya
Lintas Timur Sumatera yang sebagai jalan alternatif. Tentunya hal
ini sangat merugikan pengguna jalan karena harus menempu jarak
yang lebih jauh, waktu perjalanan yang lebih lama, biaya
perjalanan, dan biaya perawatan kendaraan yang lebih mahal.
Tujuan Penelitian Melihat keadaan permukaan jalan perlu dilakukan sebagai
upaya pencegahan kerusakan jalan yang memiliki pengaruh negatif
pada penggunaan jalan. Hal yang dilakukan adalah dengan
melakukan pengamatan visual dengan menganalisa bentuk kerusakan
serta seberapa besar kerusakan yang terjadi sehingga dapat
ditentukan tindakan pemeliharaan yang tepa
Metode Penelitian (METODE KUANTITATIF dan DESKRIPTIF)
1. Lokasi PenilitiaN
2. Peralatan Penelitian
3. Data Penelitian
4. Prosedur Penelitian
5. Analisis Data
Hasil Penelitian Dari analisis data dan pembahasanpada ruas jalan Utama
Bunsur-Mengkapan sta 0+000 s/d 2+000 dan sta 4+000 s/d
5+000 dapat disimpulan bahwa Tingkat kerusakan atau nilai Urutan
Prioritas (UP) yang didapat adalah 10 yang berarti ruas jalan Utama
Bunsur-Mengkapan masuk kategori pemeliharaan rutin dan
Metode penanganan kerusakan yang dilakukan di ruas jalan
Utama Bunsur-Mengkapan adalah pengaspalan (P2), penambalan
lubang (P5) dan perataan (P6).
Masalah penelitian Volume kendaraan setiap tahun mengalami pertumbuhan
yang signifikan mengakibatkan perkerasan jalan mengalami
pertambahan beban kendaraan sehingga lama kelamaan
perkerasan jalan tidak mampu menahan beban kendaraan
akibatnya perkerasan jalan menjadi rusak.
Tujuan penelitian Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
nilai kondisi perkerasan jalan dengan mengidentifikasi
kerusakan perkerasan jalan sehingga dapat dilakukan
penanganan kerusakan perkerasan jalan pada ruas jalan
Mangliawan – Tumpang Kabupaten Malang.
Metode penelitian Metode penelitian menggunakan metode bina marga
dengan meninjau volume lalu lintas serta jenis kerusakan
yang terjadi pada perkerasan jalan yang dijiadikan sebagai
bahan penilaian dan acuan untuk menentukan penanganan
perbaikan pada kerusakan jalan yang ditemukan pada ruas
jalan Mangliawan – Tumpang Kabupaten Malang.
Hasil penelitian Setelah dilakukan analisa menggunakan metode bina marga
diperoleh nilai urutan prioritas adalah 8 termasuk urutan
prioritas. Penangan yang harus dilakukan pada ruas jalan
tersebut adalah melakukan program pemeliharaan rutin.
Perbaikan yang dapat dilakukan pada ruas jalan ini dengan
melakukan penambalan (paching) untuk memperbaiki
retak, alur dan amblas.

Masalah penelitian Saat ini pertumbuhan ekonomi semakin pesat, mempengaruhi


laju pertumbuhan lalu lintas. Di daerah industry seperti
kabupaten Gresik, Jalan dibutuhkan untuk mempercepat arus
distribusi barang industry sehingga menyebabkan volume
kendaraan menjadi meningkat. Salah satu ruas jalan yang
mengalami peningkatan jumlah volume kendaraan yaitu pada
ruas jalan Mayjend Sungkono di Kecamatan Kebomas.
Apabila jalan sebagai prasaran penghubung mengalami
kerusakan maka akan menghambat pendistribusian barang
industry, maka dari itu perlu dilakukan pemeliharaan jalan
terutama pada saluran drainase jalan.
Tujuan penelitian Untuk mengetahui kondisi jalan serta jenis penanganan yang
harus dilakukan pada kerusakan jalan yang tepat dengan cara
jalan tersebut perlu peningkatan atau hanya perlu penangan
berupa pemeliharaan rutin atau pemeliharaan berkala.
Metode penelitian Metode penelitian menggunakan metode Bina Marga 1990
dan Metode Surface Distress Index (SDI), sedangkan untuk
penillaian kondisi saluran drainase tepi jalan hanya
menggunakan metode Bina Marga 1990.
Hasil penelitian Berdasarkan hasil analisis data, kondisi perkerasan dan
kondisi saluran drainase pada Jalan Mayjend Sungkono
Gresik STA 3+000 sampai STA 5+000 masuk dalam program
pemeliharaan rutin dan pemeliharaan berkala, dengan angka
urutan prioritas terkecil didaptakan sebesar 4 dalam analisis
kondisi perkerasan. Dan angka terbesar untuk kondisi saluran
drainase sebesar 15. Untuk faktor jenis kendaraan yang
paling berpengaruh dalam kerusakan jalan adalah kendraan
tipe 7c yaitu truk trailer. Untuk perbaikan kerusakan ada 4
jenis perbaikan yaitu P1 (Penebaran Pasir), P2 (Laburan
Aspal Setempat), P3 (Melapis Retakan), P5 (Penambalan).
perbaikan tidak hanya dilakukan pada badan jalan tetapi juga
sistem drainase tepi jalan dengan merencanakan saluran
drainase baru pada beberapa segmen jalan. Dengan total
biaya perbaikan jalan dan perencanaan saluran drainase baru
sebesar Rp221.228.765 menggunakan HSPK kabupaten
Gresik tahun 2021.

Masalah penelitian Kabupaten Aceh Barat pada saat terjadinya gempa dan
tsunami 2004 silam telah mengupayakan pengurangan risiko
bencana dengan membuat jalur evakuasi penduduk dari
daerah rawan bencana menuju tempat yang tinggi dan dirasa
aman. Namun saat ini beberapa jalur evakuasi eksisting yang
ada dalam keadaan rusak parah, yaitu ruas jalan Alue
Peunyareng – UTD Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan
Meureubo dan ruas jalan Meulaboh - Tutut Desa Keuramat
Kecamatan Kaway XVI. Apabila kondisi ruas jalan dalam
keadaan rusak parah, pada saat berlangsungnya proses
evakuasi bencana nantinya akan mengalami kendala seperti
tingkat keselamatan berkendara dan juga mengakibatkan
waktu tempuh kendaraan menjadi lebih lambat.
Tujuan penelitian Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat
kerusakan jalan pada kedua ruas jalan eksisting tersebut.
Metode penelitian melakukan perbandingan antara metode Bina Marga dan PCI
(Pavement Condition Index).
Hasil penelitian Data yang dikumpulkan diperoleh dari observasi di lapangan
dengan melakukan pengukuran tingkat kerusakan, dan survei
Lalu Lintas Harian Rata-rata (LHR). Hasil analisis dengan
dua metode didapatkan kondisi ruas jalan Alue Peunyareng –
UTD Desa Ujong Tanoh Darat Kecamatan Meureubo dengan
nilai PCI rata-rata 23,30 dengan kategori sangat jelek (very
poor) dan nilai prioritas penanganan yaitu 4 dilakukan
penanganan pemeliharaan berkala sedangkan ruas jalan
Meulaboh - Tutut Desa Keuramat Kecamatan Kaway XVI
dengan nilai PCI rata-rata 31,33 dengan kategori jelek (poor)
dan nilai prioritas penanganan yaitu 3 dilakukan peningkatan
jalan. Adapun rekomendasi alternatif penanganannya yaitu
dilakukan mengganti perkerasan (replacement) dengan
menghitung tebal lapis perkerasan tambahan atau dengan
cara rekonstruksi (recycling) mendaur ulang perkerasan yang
sudah ada di lapangan untuk biaya yang lebih hemat.

Masalah penelitian Jalan raya merupakan prasarana angkutan darat yang sangat
penting dalam memperlancar kegiatan manusia untuk
melakukan pergerakan, baik antar satu kota dengan kota yang
lainnya, antar kota dan desa, antara satu desa dengan desa
yang lainnyaBanyak perkerasan jalan kabupaten/kota di
Indonesia yang mengalami kerusakan, salah satunya yaitu di
Kabupaten Lombok Utara pada ruas jalan Pemenang – Bayan
tepatnya di KM 57+000 s/d KM 58+000 yang belum sama
sekali ditangani seperti KM sebelumnya pada ruas jalan
tersebut
Tujuan penelitian Untuk meninjau volume lalu lintas serta kerusakan yang
terjadi di lapangan.
Metode penelitian Menggunakan metode Bina Marga 1990.
Hasil penelitian Berdasarkan penelitian dari setiap segmen ruas jalan
Pemenang – Bayan KM 57+000 - 58+000 memiliki total
volume kerusakan sebesar 309,222 m² dengan jenis
kerusakan pelepasan butir, retak rambut, retak buaya, retak
pinggir, retak refleksi, alur, lubang dan pengausan. Dari jenis
kerusakan yang terjadi alternatif penangan yang di terapkan
adalah Program Pemeliharaan Rutin. Dengan metode
penanganan Perbaikan P2 (Pelaburan Aspal Setempat) untuk
kerusakan Pelepasan Butir, Retak Rambut, Retak Buaya,
Retak Pinggir dan Retak Refleksi sedangkan metode
penanganan Perbaikan P5 (Penambalan Lubang) untuk
kerusakan Lubang, Alur, dan Pengausan

Masalah penelitian Banyak perkerasan jalan Kabupaten/Kota di Indonesia yang


mengalami kerusakan diakibatkan terjadinya repetisi beban
lalu-lintas, seiring dengan meningkatnya pertumbuhan
perekonomian di daerah-daerah, termasuk salah satunya di
wilayah Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah.
Tujuan penelitian Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai
berikut ini.
1. Untuk mengetahui jenis kerusakan yang dominan terjadi di
ruas – ruas jalan perkotaan Kabupaten Wonosobo.
2. Untuk mengetahui nilai kondisi kerusakan terbesar dan
terkecil pada ruas - ruas jalan yang diteliti.
3. Untuk mengetahui urutan prioritas penanganan dan
perbaikan jalan yang tertinggi dan terendah.
Metode penelitian Menggunakan metode Bina Marga 1990.
Hasil penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data didapat
beberapa kesimpulan sebagai berikut ini.
1. Dari 13 ruas jalan yang diteliti, total volume
kerusakan jalan adalah sebesar 1.339,688 m 2 .
Terdiri dari beberapa tipe kerusakan yaitu diantaranya
sebagai berikut ini.
a. Retak = 1.254.629 m2 .
b. Lubang = 74.151 m2 .
c. Amblas = 4.428 m2 .
d. Alur = 4.428 m2 .
Jadi kerusakan dominan yang terdapat pada ruas-
ruas jalan perkotaan Wonosobo Kabupaten adalah
Retak dengan luas sebesar 1.254,629 m2.
2. Jalan yang mempunyai nilai kondisi terbesar tidak
selalu menjadi prioritas utama penanganan, karena
untuk mengetahui urutan prioritas juga berdasarkan
nilai kemiringan,bahu jalan serta nilai kelas LHR.
Jadi dalam penentuan urutan prioritas berdasarkan
kebutuhan lalu – lintas pada ruas jalan tersebut.
3. Nilai kondisi dari masing – masing ruas jalan
diperoleh nilai kondisi terbesar adalah jalan Serayu,
Jalan Tirtoaji dan Jalan Sumbing yaitu 6,00.
Sedangkan nilai kondisi terkecil pada Jalan RSU yaitu
2,75.
4. Urutan Prioritas dengan nilai urutan terendah yaitu
ruas Jalan Serayu dan Jalan Tirtoaji dengan nilai
urutan sebesar 7. Sedangkan yang memperoleh nilai
urutan prioritas tertinggi yaitu ruas Jalan Betengsari
dengan nilai urutan sebesar 11.

JUDUL EVALUASI KONDISI JALAN DAN PENGEMBANGAN


PRIORITAS PENANGANANNYA
(Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)

MASALAH evaluasi terhadap kondisi jalan saat ini, khususnya jalan kabupaten
PENELITIA dengan cara survei kondisi jalan di kecamatan Kepanjen.
N
TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah evaluasi terhadap kerusakan jalan di
kecamatan Kepanjen dan sekitarnya untuk mengetahui jenis dan tingkat
kerusakan jalan serta tipe pemeliharaan terhadap jalan yang akan
digunakan. Disamping itu juga dapat menentukan prioritas penanganan
kerusakan jalan terhadap masing-masing ruas jalan yang ditinjau.

METODE Metode evaluasi kondisi jalan dengan menggunakan metode Bina Marga
dan metode ASTM D6433.

HASIL Dalam penelitian ini ditemukan jenis dan tingkat kerusakan yang
cukup beragam. Dengan menggunakan metode ASTM D6433
didapatkan berbagai macam nilai kondisi jalan di Kecamatan Kepanjen,
dan dengan metode Bina Marga didapatkan prioritas pemeliharaannya.
Untuk penentuan faktor prioritas penanganan kerusakan jalan dengan
metode AHP didapatkan faktor darurat mempunyai prosentase terbesar
yaitu 29,45%. Dari peninjauan terhadap 16 alternatif ruas jalan
didapatkan bahwa ruas jalan 167 yang menghubungkan Kepanjen-Pagak
menjadi prioritas pertama dengan bobot 5,0026.
JUDUL Analisis Nilai Kondisi Perkerasan Jalan Secara Visual Dengan Meto
Bina Marga dan Pavement Condition Index
Studi Kasus: Jalan Mastrip (SBY 10+100 - 10+700)

MASALAH Penilaian kondisi perkerasan disertai dengan usulan perbaikan yang


PENELITIAN direkomendasikan berdasarkan kerusakan kemudian dilakukan
perhitungan estimasi biaya untuk menentukan alternatif yang paling
murah ditinjau dari segi efisiensi biaya perbaikan kerusakan
perkerasan jalan.

TUJUAN Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat nilai kondisi


perkerasan jalan dari kerusakan yang terjadi pada Jalan Mastrip (SBY
10+100 10+700) yang merupakan jalan kolektor di kawasan industri
wilayah Surabaya Selatan dan akses utama menuju Kabupaten Gresik.

METODE Perhitungan nilai kondisi berdasarkan pengamatan survei dengan


metode Bina Marga termasuk program pemeliharaan berkala dengan
usulan perbaikan antara lain penebaran pasir, pengaspalan, penutupan

retak, penambalan lubang, dan perataan.


Sedangkan metode Pavement Condition Index termasuk kategori baik
dengan usulan perbaikan antara lain penambahan pasir, penutupan retak,
penambalan parsial, penutup permukaan, dan overlay.

HASIL Kerusakan paling parah terjadi pada Segmen 8 (10+600 - 10+500)


dengan kategori sangat buruk. Estimasi biaya berdasarkan usulan
perbaikan metode Bina Marga sebesar Rp. 28.912.845,- sedangkan
metode Pavement Condition Index sebesar Rp.
78.050.372,-. Perhitungan estimasi biaya metode Bina Marga dinilai lebih
murah dibandingkan metode Pavement
Condition Index dengan selisih Rp. 49.137.527,- atau sekitar 63%.

JUDUL EVALUASI TINGKAT KERUSAKAN PERMUKAAN JALAN


BERDASARKAN METODE BINA MARGA
(Studi Kasus STA 250+000 – 253+000)
MASALAH 1. Bagaimana jenis kerusakan permukaan jalan Bungkah Kecamata
PENELITIA Dewantara – STA 250+000 – STA 253+000 berdasarkan nilai Bina
N Marga.
2. Menentukan jenis penanganan kerusakan jalan.
3. Menentukan hasil indeks kondisi perkerasan jalan dengan
menggunakan metode Bina Marga, dalam penanganan kerusakan
berdasarkan aspek hasil survey, penggunaan sumber daya untuk
melakukan penelitian di lapangan dan menentukan harga satuan
biaya perbaikannya.
4. Menentukan harga perbaikan jalan pada ruas jalan Bungkah
Kecamata Dewantara – STA 250+000 – STA 253+000.
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kondisi jalan
yang mengalami kerusakan,

METODE metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer
berupa hasil survei kerusakan jalan.

HASIL Dengan metode Bina Marga didapat volume kendaraan sebesar 5347,8
smp/hari jadi nilai kelas jalan diperoleh 6 yang didapatkan dari data, dan
total penentuan angka kerusakan sebesar 17 maka nilai kondisi jalan
diperoleh 6 maka diperoleh nilai prioritas jalan sebesar dengan
menggunakan persamaan sebesar 5, dengan kondisi ruas jalan tersebut
masih dalam kondisi normal namun memerlukan pemeliharaan dan
perbaikan.

JUDUL ANALISIS PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN PCI
(PAVEMENT CONDITION INDEX)
(STUDI KASUS JL. JOYO AGUNG, JL. JOYOSARI, JL.
JOYO UTOMO, JL. JOYO TAMBAKSARI, KEC.
MERJOSARI, KOTA MALANG)

MASALAH 1. menentukan kondisi jalan dengan menggunakan Metode Bina


PENELITIA Marga dan Metode PCI (Pavement condition index)
N 2. ditentukan jenis pemeliharaan dengan program pemeliharaan
rutin.

TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis kerusakan yang terjadi
dan melakukan pemilihan jenis penanganan yang dapat diterapkan sesuai
dengan tingkat kerusakan yang diperoleh berdasarkan Metode Bina
Marga dan Metode PCI (Pavement condition index).
METODE Pelaksanaan penelitian ini meliputi survei lalu lintas dan survei kerusakan
jalan secara visual dengan membagi ruas Jalan Joyo Agung – Jl. Joyo
Tambaksari per 100 meter sebanyak 37 segmen. Data survei kemudian
digunakan untuk menentukan kondisi jalan dengan menggunakan Metode
Bina Marga dan Metode PCI (Pavement condition index).
Setelah memperoleh nilai kondisi jalan per ruas dengan dua metode,
kemudian ditentukan jenis pemeliharaan dengan program
pemeliharaan rutin.

HASIL Terdapat 6 jenis kerusakan yaitu : Kekasaran Permukaan, Amblas,


Tambalan, Lubang, Retak Kulit Buaya, dan Retak Memanjang/
Melintang. Sesuai dengan hasil analisis penentuan kondisi jalan dengan
Metode PCI (Pavement condition index), diperoleh tingkat kondisi
kerusakan untuk Jl. Joyo Agung sebesar 41,72 (Sedang), Jl. Joyosari
sebesar
40,50 (Sedang), Jl. Joyo Utomo sebesar 51,50 (Sedang), Jl. Joyo
Tambaksari sebesar 62,00 (Sedang). Nilai urutan prioritas berdasarkan
Metode Bina Marga untuk Jl. Joyo Agung dan Jl. Joyo Utomo adalah 7,
sedangkan Jl. Joyosari dan Jl. Joyo Tambaksari adalah 8 yang artinya
kondisi jalan tersebut masuk kedalam program penanganan pemeliharaan
rutin.

JUDUL Evaluasi Kerusakan Permukaan Jalan Menggunakan Metode Bina


Marga Dan Perioritas Penanganan Berdasarkan Nilai BCR Pada
Kelas Jalan Provinsi Di Kota Depok

MASALAH 1. analisa kondisi kerusakan jalan


PENELITIA 2. apakah metode perbaikan yang tepat
N
TUJUAN mengetahui kondisi kerusakan jalan menetapkan
perbaikan yang lebih tepat
METODE Metode yang digunakan dalam analisis kerusakan jalan adalah metode bina
marga yang mempunyai hasil akhir yaitu prioritas serta bentuk program
pemeliharaan yang didapat dari urutan prioritas.
HASIL Berdasarkan hasil perhitungan pada bab sebelumnya yang telah dijelaskan,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil survey dan hasil dari perhitungan yang dilakukan pada bab
sebelumnya didapatkan nilai tingkat kerusakan dari setiap ruas jalan
berdasarkan metode Bina Marga adalah sebagai berikut:
a. . Ruas Jalan Dewi Sartika mempunyai nilai kondisi jalan sebesar
b. Ruas Jalan Margonda (SP. Dewi Sartika – SP.
Siliwangi) mempunya nilai kondisi jalan sebesar 3
c. Ruas Jalan Siliwangi mempunyai nilai kondisi jalan sebesar d.
Ruas Jalan Tole Iskandar mempunyai nilai kondisi jalan sebesar 17. e.
Ruas Jalan SP. Tole Iskandar – Pondok Rajeg mempunyai nilai kondisi
jalan sebesar 23. Ruas jalan yang mempunyai nilai kerusakan tinggi
belum tentu layak untuk dilaksanakan penanganan karena layak atau
tidaknya tergantung pada nilai benefit cost ratio (BCR).

Anda mungkin juga menyukai