PENANGANANNYA
(Studi Kasus di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang)
MASALAH evaluasi terhadap kondisi jalan saat ini, khususnya jalan kabupaten dengan
PENELITIAN cara survei kondisi jalan di kecamatan Kepanjen.
TUJUAN Tujuan dari penelitian ini adalah evaluasi terhadap kerusakan jalan di kecamatan
Kepanjen dan sekitarnya untuk mengetahui jenis dan tingkat kerusakan jalan serta
tipe pemeliharaan terhadap jalan yang akan digunakan. Disamping itu juga dapat
menentukan prioritas penanganan kerusakan jalan terhadap masing-masing ruas
jalan yang ditinjau.
METODE Metode evaluasi kondisi jalan dengan menggunakan metode Bina Marga dan
metode ASTM D6433.
HASIL Dalam penelitian ini ditemukan jenis dan tingkat kerusakan yang cukup
beragam. Dengan menggunakan metode ASTM D6433
didapatkan berbagai macam nilai kondisi jalan di Kecamatan Kepanjen, dan
dengan metode Bina Marga didapatkan prioritas pemeliharaannya. Untuk
penentuan faktor prioritas penanganan kerusakan jalan dengan metode AHP
didapatkan faktor darurat mempunyai prosentase terbesar yaitu 29,45%. Dari
peninjauan terhadap 16 alternatif ruas jalan didapatkan bahwa ruas jalan 167
yang menghubungkan Kepanjen-Pagak menjadi prioritas pertama dengan bobot
5,0026.
JUDUL Analisis Nilai Kondisi Perkerasan Jalan Secara Visual Dengan Meto
Bina Marga dan Pavement Condition Index
Studi Kasus: Jalan Mastrip (SBY 10+100 - 10+700)
TUJUAN Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat nilai kondisi perkerasan jalan dari
kerusakan yang terjadi pada Jalan Mastrip (SBY 10+100 10+700) yang
merupakan jalan kolektor di kawasan industri wilayah Surabaya Selatan dan
akses utama menuju Kabupaten Gresik.
METODE Perhitungan nilai kondisi berdasarkan pengamatan survei dengan metode Bina
Marga termasuk program pemeliharaan berkala dengan usulan perbaikan antara
lain penebaran pasir, pengaspalan, penutupan
retak, penambalan lubang, dan perataan.
Sedangkan metode Pavement Condition Index termasuk kategori baik dengan
usulan perbaikan antara lain penambahan pasir, penutupan retak, penambalan
parsial, penutup permukaan, dan overlay.
HASIL Kerusakan paling parah terjadi pada Segmen 8 (10+600 - 10+500) dengan
kategori sangat buruk. Estimasi biaya berdasarkan usulan perbaikan metode
Bina Marga sebesar Rp. 28.912.845,- sedangkan metode Pavement
Condition Index sebesar Rp.
78.050.372,-. Perhitungan estimasi biaya metode Bina Marga dinilai lebih murah
dibandingkan metode Pavement
Condition Index dengan selisih Rp. 49.137.527,- atau sekitar 63%.
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai kondisi jalan yang
mengalami kerusakan,
METODE metode yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan data primer berupa
hasil survei kerusakan jalan.
HASIL Dengan metode Bina Marga didapat volume kendaraan sebesar 5347,8 smp/hari
jadi nilai kelas jalan diperoleh 6 yang didapatkan dari data, dan total penentuan
angka kerusakan sebesar 17 maka nilai kondisi jalan diperoleh 6 maka diperoleh
nilai prioritas jalan sebesar dengan menggunakan persamaan sebesar 5, dengan
kondisi ruas jalan tersebut masih dalam kondisi normal namun memerlukan
pemeliharaan dan perbaikan.
JUDUL ANALISIS PENANGANAN KERUSAKAN JALAN DENGAN
MENGGUNAKAN METODE BINA MARGA DAN PCI (PAVEMENT
CONDITION INDEX)
(STUDI KASUS JL. JOYO AGUNG, JL. JOYOSARI, JL. JOYO
UTOMO, JL. JOYO TAMBAKSARI, KEC. MERJOSARI, KOTA
MALANG)
TUJUAN Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi jenis kerusakan yang terjadi dan
melakukan pemilihan jenis penanganan yang dapat diterapkan sesuai dengan
tingkat kerusakan yang diperoleh berdasarkan Metode Bina Marga dan Metode
PCI (Pavement condition index).
METODE Pelaksanaan penelitian ini meliputi survei lalu lintas dan survei kerusakan jalan
secara visual dengan membagi ruas Jalan Joyo Agung – Jl. Joyo Tambaksari per
100 meter sebanyak 37 segmen. Data survei kemudian digunakan untuk
menentukan kondisi jalan dengan menggunakan Metode Bina Marga dan
Metode PCI (Pavement condition index).
Setelah memperoleh nilai kondisi jalan per ruas dengan dua metode,
kemudian ditentukan jenis pemeliharaan dengan program pemeliharaan
rutin.
METODE Metode yang digunakan dalam analisis kerusakan jalan adalah metode bina marga
yang mempunyai hasil akhir yaitu prioritas serta bentuk program pemeliharaan
yang didapat dari urutan prioritas.
HASIL Berdasarkan hasil perhitungan pada bab sebelumnya yang telah dijelaskan, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hasil survey dan hasil dari perhitungan yang dilakukan pada bab
sebelumnya didapatkan nilai tingkat kerusakan dari setiap ruas jalan
berdasarkan metode Bina Marga adalah sebagai berikut:
a. . Ruas Jalan Dewi Sartika mempunyai nilai kondisi jalan sebesar
b. Ruas Jalan Margonda (SP. Dewi Sartika – SP. Siliwangi)
mempunya nilai kondisi jalan sebesar 3
c. Ruas Jalan Siliwangi mempunyai nilai kondisi jalan sebesar d. Ruas
Jalan Tole Iskandar mempunyai nilai kondisi jalan sebesar 17. e. Ruas Jalan
SP. Tole Iskandar – Pondok Rajeg mempunyai nilai kondisi jalan sebesar 23.
Ruas jalan yang mempunyai nilai kerusakan tinggi belum tentu layak untuk
dilaksanakan penanganan karena layak atau tidaknya tergantung pada nilai
benefit cost ratio (BCR).