FITRIYADI
1
Program Studi Program Profesi Insinyur, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
Email: fitriyadi304@gmail.com
ABSTRAK
Jalan yang telah selesai dibangun dan dioperasikan akan mengalami penurunan kondisi. Hal ini bisa
dikarenakan perubahan cuaca yang cukup ekstrim di beberapa wilayah serta akibat dari bertambahnya
umur jalan dan mengakibatkan penurunan kondisi pada suatu ruas jalan. Untuk mengatasi hal tersebut
diperlukan suatu pengelolaan atau teknik manajemen aset jalan yang sesuai.
Teknik manajemen aset jalan adalah sebuah siklus pengelolaan jalan yang dilakukan setiap tahun
sebagai sebuah proses peningkatan kinerja untuk memaksimalkan umur jalan. Siklus tersebut meliputi
Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran (PPP).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat kerusakan jalan dan saluran
drainase pada ruas jalan Provinsi Kalimantan Barat yang berada di kabupaten Sambas. Metode yang
digunakan adalah metode PKRMS (Provincial and Kabupaten Road Management System).
Dari hasil analisa dan pemrograman kondisi jalan akan terus menurun yang pada tahun 2022 jalan
dengan kondisi baik sebesar 84% dan pada Tahun 2027 turun menjadi 69%. Sebaliknya kondisi jalan
akan cenderung membaik jika dilakukan pekerjaan pemeliharaan atau penanganan pada jalan tersebut
Kata kunci: Jalan, Kondisi Jalan, PKRMS (Provincial/Kabupaten Road Management System)
ABSTRACT
Roads that have been completed and operated will experience a decline in condition. This can be due
to extreme weather changes in some areas and the result of increasing road age and resulting in
decreased conditions on a road section. To overcome this, an appropriate management or road asset
management technique is needed.
Road asset management technique is a road management cycle that is carried out every year as a
process of improving performance to maximize road life. The cycle includes Planning, Programming
and Budgeting (PPP).
The purpose of this study was to evaluate the level of damage to roads and drainage channels on the
roads of West Kalimantan Province in Sambas district. The method used is the PKRMS (Provincial
and Regency Road Management System) method.
From the results of analysis and programming, road conditions will continue to decline, which in
2022 roads with good condition will be 84% and in 2027 will decrease to 69%. Conversely, road
conditions will tend to improve if maintenance or handling work is carried out on the road
1
1. PENDAHULUAN
Jalan merupakan salah satu aset utama dalam transportasi yang paling sering
digunakan oleh publik untuk mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, bisnis dan
lain-lain. Menurut undang-undang jalan No. 02 tahun 2022 sebagai pengganti UU
No. 38 Tahun 2004 tentang jalan yang menyebutkan bahwa jalan merupakan
prasarana transportasi yang memegang peranan penting dalam bidang ekonomi,
sosial budaya, lingkungan hidup, politik dan pertahanan keamanan.
Jalan yang telah selesai dibangun dan dioperasikan akan mengalami
penurunan kondisi. Hal ini bisa dikarenakan perubahan cuaca yang cukup ekstrim
di beberapa wilayah serta akibat dari bertambahnya umur jalan dan mengakibatkan
penurunan kondisi pada suatu ruas jalan. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan
suatu pengelolaan atau teknik manajemen aset jalan yang sesuai.
Teknik manajemen aset jalan lebih tepat dipandang sebagai sebuah siklus
pengelolaan jalan yang dilakukan setiap tahun sebagai sebuah proses peningkatan
kinerja yang bertujuan untuk memaksimalkan umur jalan. Siklus tersebut meliputi
Perencanaan, Pemrograman dan Penganggaran (PPP).
Untuk mengakomodasi perkembangan teknologi serta menjawab tantangan
dan kebutuhan terkait proses PPP di tingkat pemerintah daerah, Pemerintah telah
menyediakan sebuah aplikasi sebagai alat bantu PPP yang sederhana dan dinilai
cocok untuk diterapkan di daerah yang pada umumnya memeiliki keterbatasan
dalam beberapa aspek. Aplikasi alat bantu PPP ini adalah Provincial/Kabupaten
Road Management System (PKRMS).
Manfaat dari penelitian dengan menggunakan aplikasi PKRMS ini sendiri
adalah tersedianya gambaran secara jelas dan terarah terkait kebutuhan penanganan
pada setiap segmen dan tipe kondisi jalan, serta tersedianya kebutuhan anggaran
untuk menangani setiap kondisi kerusakan yang ada pada ruas jalan tersebut.
2
2. MATERIAL DAN METDOE
Lokasi penelitian ini terletak di ruas Jalan Provinsi Kalimantan yang berada
di Kabupaten Sambas antara lain:
1. 016.1.K. Jl. Gusti Hamzah (Dalam Kota Sambas)
2. 016.2.K. Jl. Ahmad Marzuki (Dalam Kota Sambas)
3. 016.3.K. Jl. Sultan Saifuddin (Dalam Kota Sambas)
4. 016.4.K. Jl. Pembangunan (Dalam Kota Sambas)
5. 017. Sp. Bantanan I – Sp. Bantanan II (Sange Mangge)
6. 018. Sp. Tanjung Harapan – Tanah Hitam
7. 019. Tanah Hitam – Merbau
8. 020. Batas Kota Sambas – Subah
Adapun peralatan yang digunakan dalam survei ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Peralatan survei dan pengumpulan data
3
Tahapan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai
akan disampaikan melalui bagan alir pekerjaan sebagai berikut:
Gambar 2. Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan
Persiapan :
a. Persiapan Personil
b. Peralatan Survei
c. Data Ruas Jalan (DD1, DD2, DATA SHP)
T
ahap
Persi
apan
Konsep Pelaksanaan
Pengenalan Lokasi
Dan Pengenalan
Pekerjaan
Lokasi Pekerjaan
Pendahuluan
Pelaksanaan Survei
P
engu
Data Primer Data Sekunder
mpul
an - Data titik referensi (drp) - Informasi Masyaraka
Data - Inventarisasi - Harga Satuan
- Kondisi jalan
- Survei Lalu Lintas (MCO) Tahapan
Pengumpulan
Data
Penyusunan Data
4
2.1 Tahapan Persiapan
Langkah persiapan adalah langkah awal yang harus disiapkan dalam memulai
kegiatan antara lain persiapan personil, peralatan survei, konsep pelaksanaan dan
pengenalan lokasi kegiatan
2.2 Survei Pendahuluan
Survai pendahuluan merupakan kegiatan yang dilakukan guna mendapatkan
informasi mengenai bagian dari apa yang akan diteliti lebih lanjut.
2.3 Pengumpulan data
Pengumpulan terbagi menjadi :
1. Survai Sekunder, yaitu pengumpulan data penunjang pekerjaan seperti
informasi masyarakat serta data-data pendukung seperti harga satuan,
koordinat lokasi pekerjaan dan lain-lain.
2. Survai Primer, berupa survei Inventarisasi dan kondisi jalan untuk
mengetahui jenis perkerasan dan kerusakan jalan, dimensi kerusakannya,
geometrik jalan dan kondisi sistem saluran jalan dan tata guna lahan.
Gambar 3. Tahapan Pelaksanaan Survei PKRMS
Sumber : Manual PKRMS Bagian 1 Panduan teknis penerapan PRMS untuk Perencanaan,
Pemrograman, dan Penganggaran Jalan Daerah, 2017
5
3. Survey Kondisi Jalan
Tujuan Survei Kondisi Jalan adalah untuk mengidentifikasi dan mencatat
data kerusakan pada perkerasan (badan jalan) dan non perkerasan (bahu
jalan, saluran, lereng dan perlengkapan jalan)
Data Kondisi yang diperlukan:
a) Untuk Jalan Aspal
• Permukaan Perkerasan
• Jenis, Luas dan Lebar Retak
• Jumlah, Ukuran dan Luas Lubang
• Bekas Roda dan Rusak Tepi
b) Untuk Jalan Beton
• Jenis dan Luas Retak
• Gompal atau Pecah
• Patahan atau Penurunan
• Jumlah Pumping
• Jumlah Pecah Sudut
c) Untuk Jalan Tanah atau Kerikil
• Permukaan Perkerasan
• Ukuran, Tebal lapisan dan Sebaran Kerikil
• Jumlah, Ukuran dan Luas Lubang
• Bekas Roda dan Rusak Tepi
4. Survey Lalu Lintas (MCO)
Tujuan Survei Lalu Lintas (MCO):
a) Mendapatkan jumlah lalu lintas harian yang mewakili jumlah lalu lintas
tahunan rata-rata atau Average Daily Traffic (ADT).
b) Data tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengukur tingkat kebutuhan
dan prioritas pada manajemen aset jalan
2.4 Analisa Data dan Pemrograman
Terdapat beberapa jenis program penanganan jalan yang ditentukan
berdasarkan faktor-faktor tertentu. Jenis-jenis program penanganan jalan tersebut
antara lain:
1. Pemeliharaan rutin (Road Maintentance (RM))
2. Pekerjaan tertunda dan minor (Backlog and Minor Works (BMW))
3. Pemeliharaan penunjang (Holding Treatment)
4. Pemeliharaan berkala (Periodic Maintenance)
5. Rehabilitasi jalan (Rehabilitation)
6. Peningkatan struktur jalan (Upgrade)
7. Peningkatan kapasitas atau pelebaran (Widening).
6
2.4.1 Prinsip Analisis Kebutuhan Pemeliharaan
Untuk menentukan kebutuhan pemeliharaan utama (major works) suatu ruas
jalan, sistem PKRMS mengkonversi data kondisi ruas jalan menjadi suatu nilai
yang disebut Treatment Trigger Index (TTI).
Tabel 1. Bobot Kerusakan Jalan Terhadap Nilai TTI
Nilai Bobot Kerusakan
Kerusakan (Distress)
Dengan IRI Tanpa IRI
1 - Ketidakrataan (Roughness) 40 0
2 - Kegemukan (Bleeding) 0.5 0.5
3 - Butir Lepas (Ravelling) 0.5 0.5
4 - Disintegrasi (Disintegration) 1 4
5 - Retak Depresi (Crack with Depression) 1 4
6 - Tambalan (Patching) 1 1
7 - Retak Lain (Other Crack) 1.75 2
8 - Lubang (Pothole) 0.5 1.5
9 - Jejak Roda (Rutting) 0.5 1
10 - Rusak Tepi (Edge Damage) 1 1
Sumber : Manual PKRMS Bagian 1 Panduan teknis penerapan PRMS untuk Perencanaan,
Pemrograman, dan Penganggaran Jalan Daerah, 2017
7
Progresi nilai TTI yang telah dihitung berdasarkan persamaan di atas
ditunjukan pada gambar berikut:
Gambar 4. Progressi Nilai TTI
8
3. HASIL ANALISIS PKRMS
Dalam melakukan analisis PKRMS dilakukan pengaturan analisis diantaranya
kriteria MCA yang diambil ialah 100% yang mengacu pada kondisi kemantapan
jalan serta untuk nilai parameter lainnya yang diambil diantaranya pertumbuhan
lalu lintas 4%, tebal lapisan ulang 50 mm, lebar standar peningkatan struktur 4,5
meter dan anggaran keselamatan lalu lintas sebesar 5% dari total anggaran. Selain
itu anggaran yang ditentukan ialah menggunakan analisis anggaran tak terbatas
sehingga pada bagian pengaturan anggaran dimasukkan jumlah anggaran yang
lebih besar dari hasil analisis anggaran yang diperlukan.
Proyeksi Kondisi Jalan menampilkan kondisi jalan saat ini dan perbandingan
segmen jalan yang mendapatkan penanganan dan yang tidak mendapatkan
penanganan (dalam kurun waktu 5 tahun). Dari hasil analisis proyeksi kondisi
segmen-segmen jalan yang mendapatkan pekerjaan pemeliharaan pada tahun yang
dipilih. Informasi yang disajikan antara lain:
1. Kondisi jalan saat ini berdasarkan hasil survei kondisi jalan.
2. Proyeksi kondisi jalan bila tidak ada penanganan (proyeksi 5 tahun).
3. Proyeksi kondisi jalan sebagai hasil penanganan (proyeksi 5 tahun).
Berikut ini adalah hasil dari pebandingan antara jalan yang ditangani dan
tidak ditangani dalam kurung waktu 5 tahun
Tabel 5. Laporan Analisis Proyeksi Kondisi Jalan 5 tahun Tanpa Penanganan
No work
Tahun Baik Sedang Rusak Rusak Total Baik Sedang Rusak Rusak
(km) (km) Ringan Berat (%) (%) Ringan Berat
(km) (km) (%) (%)
2022 87 4 2 11 103 84 % 4% 1% 11 %
2023 85 4 1 13 103 83 % 4% 1% 12 %
2024 84 5 1 14 103 81 % 5% 0% 14 %
2025 80 7 1 15 103 77 % 7% 1% 14 %
2026 78 8 2 16 103 75 % 7% 2% 16 %
2027 72 12 1 18 103 69 % 12 % 1% 18 %
9
Berikut ini adalah grafik pebandingan antara jalan yang ditangani dan tidak
ditangani dalam kurung waktu 5 tahun.
Rusa 0.01450 0 0 0 0 0
k 0599358
Ring 1068
an
(%)
Rusa 0.10881 0 0 0 0 0
k 2497583
Be- 233
rat
(%)
Dari tabel dan grafik di atas dapat dilihat bahwa kondisi kerusakan jalan akan
semakin bertambah parah dalam jangka waktu 5 tahun apabila tidak dilakukan
penanganan. Sebaliknya apabila ruas jalan tersebut di berikan penanganan secara
berkala maka nilai kemantapan jalan akan terjaga.
10
Adapun hasil dari analisis kebutuhan anggaran, yang terdiri dari kebutuhan
anggaran untuk seluruh ruas yang telah di survei dan kebutuhan anggaran untuk
ruas-ruas yang ada di Kabupaten Sambas penulis sajikan pada tabel berikut:
Tabel 7. Tabel Rekap Jenis Penangan
Paket Sumber Ruas Nama Ruas DRP DRP Ke Panjang Pemeliharaa Lebar RK PR Panjang Panjang Panjang Panjang
Dana Jalan Dari (Km) n (m) panjang Panjang Penunjang Berkala Rehabilitasi Peningkatan
(km) (KM) (km) (km) (km) Struktur
(km)
2023 APBD 016.1.K GUSTI HAMZAH 0+000 1+400 1,4 PR + RK 8,2 1,4 1,4 0,0 0,0 0,0 0,0
2023 APBD 016.2.K AHMAD MARZUKI 0+000 0+825 0,8 PR + RK 6,0 0,8 0,8 0,0 0,0 0,0 0,0
2023 APBD 016.3.K SULTAN SAFIUDDIN 0+000 0+971 1,0 PR + RK 6,0 1,0 1,0 0,0 0,0 0,0 0,0
2023 APBD 016.4.K PEMBANGUNAN 0+000 1+900 1,9 PR + RK 13,9 1,9 1,9 0,0 0,0 0,0 0,0
2023 APBD 017 SP. BANTANAN I - SP. 0+000 10+020 10,0 PR + RK 6,0 9,6 10,0 0,0 0,0 0,0 0,0
BANTANAN II
2023 APBD 018 SP. TANJUNG HARAPAN - 0+000 17+992 18,0 PR + RK 4,5 18,0 18,0 0,0 0,0 0,0 0,0
TANAH HITAM
2023 APBD 019 TANAH HITAM - MERBAU 0+000 25+256 25,3 PB + REH + 4,2 20,8 25,3 0,0 0,9 10,0 2,9
UPG + PR +
2023 APBD 020 BATAS KOTA SAMBAS - 0+000 45+080 45,1 PB + PR + RK 4,7 45,1 45,1 0,0 0,2 0,0 0,0
SUBAH
TOTAL 103,4 98,6 103,4 0,0 1,1 10,0 2,9
11
Berikut ini adalah hasil dari perhitungan nilai Triggered Priority Index (TPI).
Tabel 10. Laporan Analisis Daftar Ruas – TPI (Hasil Analisis, 2022)
Ruas Nama Ruas MW (5 Year) - Total TPI Class TPI WorkType
Jalan Harga Maintenance
(Rp Juta)
016.1.K GUSTI HAMZAH 0,0 10-AC 0,00 2MW
016.2.K AHMAD MARZUKI 0,0 10-AC 0,00 2MW
016.3.K SULTAN SAFIUDDIN 0,0 10-AC 0,00 2MW
016.4.K PEMBANGUNAN 262,9 10-AC 0,00 2MW
17 SP. BANTANAN I - SP. BANTANAN II 0,0 01-CONCRETE MIX 0,00 2MW
18 SP. TANJUNG HARAPAN - TANAH HITAM 295,7 10-AC 0,00 2MW
19 TANAH HITAM - MERBAU 70.638,5 11-AC MIX 44,82 2MW
20 BATAS KOTA SAMBAS - SUBAH 8.952,8 10-AC 0,63 2MW
TOTAL KM
2023 2024 2025 2026 2027 TOTAL
Berkala 1,1 0,5 1,4 1,6 1,3 5,9
Rehabilitasi 10,0 0,1 0,1 0,2 0,3 10,7
Peningkatan 2,9 2,9
Struktur
Penunjang 0,0
TOTAL 14,0 0,6 1,5 1,8 1,6 19,5
12
Selain dapat menganalisis dan memprogram kebutuhan penanganan dan
penganggaran, aplikasi PKRMS juga dapat menghasilkan peta dalam bentuk
stripmap dan peta berbasis QGIS dalam memudahkan penentuan lokasi-lokasi
prioritas penanganan. Berikut ini adalah hasil dari pemetaan yang dapat dihasilkan:
Gambar 7. Stripmap Kondisi dan Kebutuhan Jalan Tanah Hitam-Merbau
13
4. KESIMPULAN
Dari hasil analisa dan pemrograman dapat dilihat bahwa kondisi jalan akan
terus menurun dari tahun ketahun jika tidak dilakukan pekerjaan pemeliharaan pada
ruas jalan. Sebaliknya kondisi jalan akan cenderung membaik jika dilakukan
pekerjaan pemeliharaan atau penanganan pada jalan tersebut.
14
5. DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Republik Indonesia Nomor
38 Tahun 2004 tentang Jalan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat – Direktorat Jenderal Bina
Marga, 2021. Manual Aplikasi Sistem Program Pemeliharaan Jalan
Provinsi/Kabupaten (Provincial / Kabupaten Road Management System).
Kementerian Pekerjaan Umum dan PermukimanDaerah – Pusat Fasilitas
Infrastruktur Daerah, 2021. Modul PKRMS Bagian 1 Pengantar Teknik
Manajemen Aset Jalan.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Daerah – Pusat Fasilitas
Infrastruktur Daerah, 2021. Modul PKRMS Bagian 2 Survei Pengumpulan
Data untuk PKRMS.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Daerah – Pusat Fasilitas
Infrastruktur Daerah, 2021. Modul PKRMS Bagian 3 Pengaplikasian
PKRMS.
Dinas Pekerjaan Umum Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Republik Indonesia Nomor 17 / PRT / M / 2007 tentang Pedoman
Pelaksanaan Survei Data Titik Referensi Jalan
Farhan, Muhammad (2022), Sistem Manajemen Jalan Untuk Menentukan Prioritas
Rehabilitasi Jalan Provinsi Dengan Menggunakan Program PKRMS
Pariangga, I Dewa Gede Wira (2020), Evaluasi Tingkat Kerusakan Jalan Sebagai
Dasar Penentuan Perbaikan Jalan Pada 48 Ruas Jalan Kabupaten Di
Kabupaten Lombok Utara.
15
16