Anda di halaman 1dari 5

a.

Penyusunan laporan pendahuluan

Hasil – hasil dari studi pendahuluan serta survei pendahuluan akan dituangkan dalam bentuk

laporan pendahuluan. Penyusunan laporan pendahuluan hasilnya adalah laporan ini :

 Survei Pengumpulan Data

Dalam melakukan survei pengumpulan data di lapangan pada pekerjaan survei kondisi

jalan, lereng dan jembatan, berdasarkan pada manual pengumpulan data lapangan dari

Buku Panduan yang diterbitkan Direktorat Jenderal Bina Marga, maupun petunjuk atau

pedoman yang disiapkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan,

meliputi kegiatan survei antara lain :

Survei linkdesk, titik referensi, dan Survei Ketidakrataan Jalan (IRI);

Survei Inventarisasi, Kondisi Jalan dan Rutting;

Survei Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Counting);

Survei Kondisi Jembatan.

 Survei linkdesk, titik referensi, dan Survei Ketidakrataan Jalan (IRI)

Survei linkdesk dan titik referensi dilaksanakan setidaknya 5 (lima) tahun sekali. Akan

tetapi, dikarenakan dengan adanya kebijakan survei dilaksanakan sesuai dengan

panjang lapangan di tahun 2020, maka perlu dilakukan survei linkdesk dan titik

referensi di Tahun 2021. Panjang jalan yang akan disurvei di Provinsi Jambi 1.317,99

Km. Survei dilakukan bersamaan dengan survei ketidakrataan di semester pertama.

Survei linkdesk merekam informasi panjang jalan baik panjang datar ataupun miring

serta pengenal awal dan akhir ruas juga koordinatnya. Survei LRP adalah merekam

koordinat per 100 meter real/panjang miring dan event pengenal sepanjang ruas

tersebut seperti: awal, akhir ruas, persimpangan tidak sebidang, jembatan, patok Km,

Tugu dll. Data Panjang dan GPS per 100 meter dari survei ini akan menjadi acuan bagi

survei lainnya dalam proses pengolahan data. Pengukuran nilai IRI dilakukan untuk
setiap lajur ruas jalan sebanyak 2 kali dalam 1 tahun, panjang lajur jalan yang akan

disurvei di Provinsi Jambi.

Kegiatan pengukuran data IRI menggunakan alat Roughtmeter tipe responsif dengan

menggunakan accelerometer. Metoda pelaksanaan survei ketidakrataan mengacu pada

pedoman pengukuran ketidakrataan permukaan perkerasan Jalan. Alat tersebut

dilengkapi juga dengan DMI (Distance Measuring Instrument) untuk mengukur jarak

dan GPS (Global Positioning System) untuk mengambil data koordinat. Selain itu

mobil survei dilengkapi juga Kamera ber-GPS.

Untuk jalan yang masih dalam tahap konstruksi, selama masih dapat dilalui maka tetap

dilakukan survei namun diberikan tanda/event bahwa dilokasi sedang ada perbaikan.

 Survei Inventarisasi dan Kondisi Jalan

Pengukuran inventarisasi dan kondisi jalan dilakukan untuk setiap ruas jalan yang

dilakukan 1 kali pada Semester 1 menggunakan perangkat Video Imaging. Pengukuran

dilakukan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Juni. Pengumpulan data kondisi

jalan dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Survei Kondisi Jalan. Data yang sudah

valid harus masuk ke dalam SIPDJN (Sistem Pengolahan Data Base Jalan Nasional)

pada bulan Juni. Panjang jalan yang akan dilakukan inventarisasi dan survei kondisi

jalan di Provinsi Jambi sebanyak 76 ruas nasional. Atribut data yang dikumpulkan pada

survei ini

Diinventarisasi Jalan :

Tipe Jalan;

Tipe perkerasan;

Lebar perkerasan (m);

Tipe bahu;

Lebar bahu (m);

Tipe saluran samping;


Lebar saluran samping (m);

Tata guna lahan : perkotaan/rural;

Alinemen : datar / bukit / gunung.

Kondisi Jalan :

Untuk Perkerasan Lentur;

Perkerasan tanpa penutup.

Uraian Survei Video Imaging :

1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Alat. Persiapan alat meliputi pengecekan kelengkapan serta kondisi

alat yang akan digunakan untuk survei. Alat yang akan digunakan untuk survei

dipastikan lengkap dan dalam dalam kondisi baik;

b. Persiapan Personil. Menyiapkan sumberdaya manusia sesuai dengan jumlah yang

dibutuhkan baik untuk survei maupun untuk pengolahan data. Pada tahapan ini

juga dapat dilakukan training terkait teknis pekerjaan sehingga sumberdaya

manusia yang ada tidak hanya terpenuhi secara kuantitas tetapi juga kualitasnya;

c. Perijinan. Perijinan dilakukan ke instansi atau pihak-pihak yang terkait di lokasi

pekerjaan. Selain itu dilakukan pula persiapan untuk mencari akomodasi selama

survei berlangsung;

d. Rute Survei. Membuat perencanaan jalur akusisi data untuk efisiensi waktu.

2. Survei Akusisi Data

Dalam tahap ini setiap selesai survei dalam hari yang sama di lakukan

pengecekan data hasil survei sebelum masuk ke tahapan selanjutnya (post

proccessing) untuk memastikan data hasil akuisisi sesuai yang diharapkan.

Semua prasarana terekam dengan baik.

3. Digitasi File Aset dan Kerusakan Jalan


Dalam tahap ini dilakukan digitasi segala jenis inventaris dan jenis-jenis

kerusakan sebelum dilakukan pemrosesan hasil digitasi dalam software GIS

dalam tahap selanjutnya.

4. Editing Data Digitasi

Setelah proses digitasi selesai dalam tahap ini dilakukan editing untuk data

tersebut. Hal yang dilakukan antara lain :

a. Membuat segment;

b. Membagi ruas jalan berdasarkan koordinat awal akhir yang sudah diberikan;

c. Membuat segmen direction;

d. Menggabungkan data kerusakan dan inventaris jalan.

5. Database

Setelah proses editing selesai data dijadikan satu dalam format database. Output

dari database bisa berupa data vector/garis/area juga tabel.

 Survei Pencacahan Lalu Lintas (Traffic Counting)

Penghitungan volume lalu lintas dilakukan pada ruas-ruas jalan yang telah ditentukan.

Metoda penghitungan volume lalu lintas yang dipakai yaitu secara manual dilakukan

pada pos penghitungan selama 3 hari. Klasifikasi kendaraan yang dihitung

menggunakan klasifikasi kendaraan dari BINA MARGA (12 klasifikasi kendaraan).

Survei ini dilakukan 3 x 24 jam untuk jalan dengan karakteristik lalu lintas pendukung

jalan lintas utama. Metode pengukuran yang dilakukan adalah dengan merekam video

lalu lintas dan dihitung secara manual oleh pengolah data. Survei lalu lintas 3x24 jam

dilakukan pada ruas jalan dalam tabel dibawah ini. Perhitungan dan analisis data lalu

lintas 3 x 24 jam adalah sebagai berikut :

Perhitungan/ counting dan rekapitulasi data lalu lintas setiap per 15 menit per 60

menit (per jam), per hari (24 jam) serta LHR rata – rata selama waktu durasi survei
(3 hari) untuk setiap arah dan kumulatif dua arah untuk setiap titik/pos pengamatan

data lalu lintas;

Analisis Rasio Volume per Kapasitas (V/C Ratio) untuk setiap titik lalu lintas;

Analisis persentase jumlah kendaraan berat dan kendaraan ringan;

Serta kebutuhan data lainnya sesuai kebutuhan Format SiPDJN dan Format RAMS.

 Survei Kondisi Jembatan

Survei Kondisi Jembatan dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 tahun dalam periode

Bulan Mei Data yang sudah valid harus masuk ke dalam SIPDJN (Sistem Pengolahan

Data Base Jalan Nasional).

Metode survei yang digunakan menggunakn Invi-J dengan mengacu kepada Pedoman

No. 01/P/BM/2022 tentang Pedoman Pemeriksaan Jembatan Survei Rutin dilakukan

pada seluruh jembatan (lintas atas dan lintas bawah) yang sudah ada dalam basis data

tahun 2021 dengan panjang bentang ≥ 6m.

Survei detail dilakukan pada seluruh jembatan (lintas atas dan lintas bawah) yang sudah

ada dalam basis data tahun 2021 dengan nilai kondisi (NK) > 1. Survei Inventarisasi

dilakukan pada jembatan baru dan jembatan lama dan gorong-gorong lama yang belum

masuk kedalam basis data. Survei Detail tidak termasuk jembatan khusus. Data dan

Jumlah jembatan terlampir.

Anda mungkin juga menyukai