DATA PRIMER:
- Karakteristik fisik jalan dan prasarana DATA
Lalu Lintas SEKUNDER:
- Volume Lalu Lintas pada ruas - Peta Jaringan Jalan
- Volume Lalu Lintas pada - Data Ruas Jalan
persimpangan - Data Parkir
- Kecepatan Perjalanan, Waktu
Perjalanan, Waktu berjalan, Waktu
henti karena hambatan
RUAS SIMPANG
STATIS: DINAMIS:
DINAMIS:
Kondisi - Derajat Kejenuhan
STATIS: - Kecepatan
- Panjang Antrian
- VC ratio Fisik
Kondisi - Proporsi Kendaraan
- Kepadatan
Fisik Simpang Berat
-Proporsi
Ruas - Proporsi Sepeda
Kendaraa berat
Jalan Motor
- Split/Distribusi
- Rasio Belok kanan
Arah - Tundaan
Identifikasi Permasalahan
Analisisa Perangkingan
Usulan Perbaikan
Data yang bisa diperoleh dari instansi tersebut berupa peta tata
guna lahan Kabupaten Belitung. Dari data tersebut dapat diketahui
tata guna lahan dan lainya yang tidak lepas dari sistem transportasi
guna menunjang kebutuhan data dalam analisa kami.
Pengumpulan Data
Analisis Data
OUTPUT:
a. Data Inventarisasi Jalan
b. Kapasitas Jalan (dua arah dan per arah)
c. Indikator untuk perangkingan ruas yaitu:
- Kondisi fisik jalan
- Jumlah akses persegmen
(5) Kamera
b) Tenaga Pelaksana
Pengumpulan Data
Data Primer :
Data Sekunder :
Data Inventarisasi Simpang
A. Peta Jaringan Jalan
B. Data Inventarisasi Simpang
Analisis Data
OUTPUT:
a. Data Inventarisasi simpang
b. Data Fasilitas simpang
c. Kondisi fisik Simpang
(e) Kamera
b) Tenaga pelaksana
Tenaga pelaksana yang dibutuhkan untuk melakukan
Survei inventarisasi simpang di wilayah studi Kabupaten
Belitung adalah anggota kelompok Tim PKL Kabupaten Belitung
yang berjumlah 14 (empat belas) orang Taruna/i.
c) Lokasi Survei
Survei inventarisasi simpang dilakukan pada simpang
yang berada di Kabupaten Belitung, dimana simpang ini
merupakan pertemuan jalan-jalan utama yang memuliki volume
lalu lintas yang tinggi.
d) Waktu pelaksanaan survei
Pengumpulan data inventarisasi dilaksanakan setiap hari
dengan waktu pelaksanaan survei inventarisasi simpang di
wilayah studi dilaksanakan pada pagi, siang dan malam hari.
f. Pelaksanaan Survei
Analisis Data
Output
ANALISIS DATA
OUTPUT
Data yang diamati adalah data arus lalu lintas atau jumlah
dan jenis/klasifikasi kendaraan untuk setiap arah pergerakan
kendaraan pada tiap-tiap kaki persimpangan dalam satuan waktu
tertentu.
e. Persiapan Survei
a) Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan Survei gerakan membelok ini adalah:
b) Tenaga Pelaksana
1) Bagan Alir
Pengumpulan Data
Analisis Data
Output
5) Persiapan Survei
(4) Stopwatch
(6) Kamera
b) Tenaga Pelaksana
Analisis Data
Output
Waktu Henti
c) Clip board;
d) Formulir Survei;
e) Stop watch;
2) Lokasi Survei
(4) Stop
watch;
b) Lokasi Survei
Survei Survei ini dilaksanakan pada simpang bersinyal yang ada
diwilayah studi dan pada hari kerja serta tidak terdapat
kegiatan
– kegiatan yang bersifat insidentil yang dapat mempengaruhi
karakteristik pergerakan kendaraan pada simpang yang survei.
c) Pelaksanaan Survei
Cara pelaksanaan Survei ini adalah sebagai berikut:
Metode Survei antrian di persimpangan bersinyal dilakukan
dengan menempatkan dua orang pengamat (Surveior) pada
masing - masingkaki simpang, dimana:
(1) Pengamat 1 menghitung panjang antrian kendaraan pada
fase waktu hijau sebelumnya pada setiap siklus selama
periode survei.
(2) Pengamat 2 menghitung panjang antrian tambahan yang
datang pada fase waktu merah di setiap siklus selama
periode survei.
2) Simpang tidak bersinyal (%)
Antrian pada persimpangan tidak bersinyal adalah panjang antrian
kendaraan yang tertahan pada saat menunggu mendapatkan celah
yang aman (gap acceptance) untuk melewati kaki simpang.
a) Persiapan Survei
Dalam tahap persiapan untuk Survei ini menyiapkan peralatan
dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya,
antara lain:
(1) Alat-alat tulis (pensil, dan lain-lain);
(4) Stop
watch;
b) Lokasi Survei
Survei Survei ini dilaksanakan pada simpang tidak bersinyal
yang ada diwilayah studi dan pada hari kerja serta tidak
terdapat kegiatan – kegiatan yang bersifat insidentil yang dapat
mempengaruhi karakteristik pergerakan kendaraan pada
simpang yang di survei.
c) Pelaksanaan Survei
Metode Survei antrian di persimpangan tidak bersinyal
dilakukan dengan menempatkan dua orang pengamat
(Surveior) pada
masing – masing kaki simpang, dimana Surveior menghitung
panjang antrian kendaraan selama periode 15 menit pada
periode survei.
3.2.5 Teknik Analisis
1. Survei Inventarisasi Jalan dan Simpang
Metode analisa yang digunakan pada survei inventarisasi jalan
dan simpang ini yaitu dengan menggunakan hasil dari data yang
telah kami dapatkan pada survei inventarisasi jalan dan simpang di
lapangan dimana untuk mendapatkan data di lapangan untuk
mengukur panjang, ruas serta fasilitas jalan yang lain, seperti
drainase, trotoar, kerb, bahu dan median, menggunakan pita
meteran ataupun rolling measure. Selain dari data primer (hasil
survei lapangan), untuk mendukung data yang telah diperoleh, kami
melengkapi juga dengan data-data sekunder yang kami peroleh dari
instansi terkait, seperti Dinas Perhubungan Kabupaten Belitung dan
Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Belitung dalam hal ini kapasitas
ruas jalan ditentukan berdasarkan faktor-faktor penyesuaian yang
ditetapkan dalam MKJI,1997.
Adapun formulasi yang digunakan untuk penentuan kapasitas
jalan perkotaan adalah: 2.
� = �� � ��� � ���� � ���� � Survei
Pencaca
han Lalu
Lintas
Terklasifi
kasi
����
Sumber: Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997)
Keterangan :
C = Kapasitas jalan
Co = Kapasitas dasar
��𝑤 = Faktor penyesuaian lebar jalan
���� = Faktor penyesuaian pemisah arah atau
median
(III.19)
(III.20)
(III.21)
5. Panjang antrian
Panjang antrian adalah jumlah rata rata antrian kendaraan pada awal
sinyal hijau (NQ) dihitung sebagai jumlah smp yang tersisa dari fase
hijau sebelumnya (NQ1) ditambah jumlah smp yang datang selama
fase merah (NQ2).Untuk perhitungannya menggunakan persamaan
dibawah ini :
1) Perhitungan jumlah smp yang tersisa dari fase hijau sebelumnya
(NQ1)
× ( �� − 0
��1 = 0,25 × � × [(�� − 1) + √(�� − 1)2 +
,5) (III.22)
]
�
NQ 1
Keterangan :
NQ1: Jumlah smp ysng tersisa dari fase hijau sebelumnya
DS : Derajat Kejenuhan
GR : Rasio Hijau
C : Kapasitas (smp/jam)
2) Hambatan
- Hambatan di Ruas
- Hambatan di Simpang
6. Peringkatan Ruas
Terdapat dua Indikator yang digunakan dalamPeringkatanruas
yaitu:
a. Peringkatan Dinamis
Keterangan :
Kerapatan : Rata-rata jumlah kendaraan per
satuan panjang jalan
Proporsi jenis kendaraan : Besaran proporsi masing-masing
kendaraan
Standar ukuran kendaraan : Ukuran masing-masing
kendaraan menurut standar ukuran
kendaraan
Luasan segmen jalan : perkalian panjang dan lebar jalan
(m2)
Ukuran tiap-tiap kendaraan menurut standar ukuran kendaraan
dapat disesuaikan berdasarkan PP. 55 Tahun 2012 tentang
kendaraan. Sebelum digunakan, ukuran tersebut dirubah sesuai
dengan satuan dimensi kendaraan, yaitu m2.
5) Proporsi Kendaraan Berat
7. Peringkatan Simpang
Terdapat dua indikator yang digunakan dalam peringkatan
simpang yaitu:
1. Peringkatan Dinamis
(X - min) x (n -
1)
� = + 1 (III.39)
(max - min)
Sedangkan untuk proporsi kepadatan, V/C ratio adalah :
(max - X) x (n -
1)
� = + 1 (III.40)
(max - min)
Keterangan :
P = Proporsi
X = Nilai indikator untuk ruas jalan yang
dimaksud
Max = Nilai maksimum unjuk kerja
Min = Nilai minimum unjuk kerja
N = Jumlah data
Setelah diberikan proporsi untuk setiap indikator, semua
proporsi tersebut dijumlahkan, dan peringkatan permasalahan
diurutkan dari ruas memiliki nilai total proporsi terkecil.
(3) Peringkatan Metode Proporsional dengan Pembobotan
1. Ruas
2. Simpang