Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODOLOGI

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan mulai bulan Agustus-September tahun 2020. Lokasi
penelitian dilakukan pada ruas Jalan Pelang – Negeri Baru STA. 00+000 sampai
dengan STA. 16+000, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang,
Kalimantan Barat.

Gambar 8. Titik lokasi pengambilan data penelitian

3.2 Model Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan
melakukan analisa data sekunder untuk menentukan nilai tebal perkerasan yang
didapatkan dari Konsultan Perencana Proyek Jalan Pelang–Negeri Baru,
Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat dan Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Ketapang. Adapun data sekunder yang digunakan
untuk menentukan nilai tebal perkerasan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah dasar Jalan Pelang–Negeri


Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan
Barat
2. Data Lalulintas Harian Rata-rata (LHR).

3.3 Tahapan Penelitian


Dalam penyelesaian penelitian ini ada beberapa tahapan kegiatan yang
dilakukan untuk dapat mencapai sasaran tujuan yang diinginkan. Dari persiapan
proses awal sampai dalam penyusunan laporan memerlukan waktu yang cukup
panjang sampai terbentuknya suatu karya tulis ilmiah.

3.3.1 Studi Literatur


Studi literatur bertujuan untuk mengkaji hubungan antara variable-variabel
yang akan diteliti dengan mempelajari teori-teori yang ada. Dari studi literatur
akan dapat ditarik kesimpulan yang bersifat sementara. Pengumpulan materi
berupa literatur-literatur yang digunakan sebagai pedoman/acuan maupun
masukan dalam penyusunan , meliputi dua tahap yaitu :

a. Pengumpulan literatur-literatur pada waktu penyusunan proposal


b. Pengumpulan literatur-literatur pada waktu penyelesaian penelitian.
Dalam hal ini beberapa literatur didapat dari Perpustakaan Universitas
Panca Bhakti, Perpustakaan Daerah (PUSDA) Kalimantan Barat, Instansi
Pemerintah (Dinas Pekerjaan Umum), beberapa sumber lainnya.
3.3.2 Observasi Lapangan
Pemilihan lokasi yang dipakai sebagai tempat untuk dilakukan penelitian
ini dengan beberapa pertimbangan. Setelah ditentukan suatu lokasi yang
pasti sebagai tempat lokasi penelitian, kemudian dilanjutkan observasi dan
pengamatan lapangan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data primer
berupa gambaran umum dan kondisi eksisting lokasi yang dijadikan
penelitian.

3.3.3 Pengolahan Data


Setelah didapatkan data primer dan sekunder serta literatur yang
mendukung kegiatan penelitian, maka dilakukan pengolahan data untuk
mendapatkan hasil atau kesimpulan penelitian.
3.4 Pengumpulan Data
Adapun data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
3.4.1 Data Primer
Data kondisi eksisting lokasi penelitian yaitu panjang jalan utama, lebar
jalan existing, perkerasan, bahu jalan, umur rencana, dan kondisi jalan pada
saat penelitian.

3.4.2 Data Sekunder


Nilai California Bearing Ratio (CBR) tanah dasar Jalan Pelang – Negeri
Baru, Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
dan Data Lalulintas Harian Rata-rata (LHR).

3.5 Analisa Data

3.5.1 Perencanaan Tebal Perkerasan Metode MDPJ Bina Marga 2017


Untuk menghitung nilai tebal perkerasan dengan metode Bina Marga
2017 dibutuhkan beberapa data, yaitu :
1. Umur Rencana
Umur rencana perkerasan jalan ialah jumlah tahun saat jalan tersebut
dibuka untuk lalu lintas kendaraan sampai diperlukan suatu perbaikan yang
bersifat structural (sampai diperlukan overlay lapisan perkerasan). Umur rencana
perkerasan baru dinyatakan pada Tabel 1.

2. Lalu Lintas
a. Analisis Volume Lalu Lintas
Beban yang dihitung dari volume lalu lintas pada tahun survei yang
selanjutnya diproyeksikan kedepan sepanjang umur rencana. Volume tahun
pertama adalah volume lalu lintas sepanjang tahun pertama setelah
perkerasan diperkirakan selesai dibangun.
b. Faktor Pertumbuhan lalu lintas
Faktor pertumbuhan lalu lintas berdasarkan data–data pertumbuhan series
(historical growth data) atau formulasi korelasi dengan faktor pertumbuhan
lain yang berlaku. Jika tidak tersedia data maka Tabel 2 dapat digunakan
(2015 – 2035). Pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana dihitung
dengan faktor pertumbuhan kumulatif (Cumulative Growth Factor)
menggunakan persamaan

c. Lalu lintas pada lajur rencana


Faktor distribusi lajur digunakan untuk menyesuaikan beban kumulatif
(ESA) pada jalan dengan dua lajur atau lebih dalam satu arah. Faktor
distribusi jalan yang ditunjukkan pada Tabel 3.

d. Beban Sumbu Standar Kumulatif

Beban sumbu standar kumulatif atau Cumulatif Equivalent Singel Axle Load
(CESAL) merupakan jumlah kumulatif beban sumubu lalu lintas desain
pada lajur desain selama umur rencana, yang ditentukan menggunakan
persamaan

3. CBR Desain tanah dasar

Metode distribusi normal standar merupakan salah satu perhitungan CBR


karakteristik, jika tersedia cukup data yang valid (minimum 10 titik data uji per
segmen yang seragam) rumus berikut ini dapat digunakan :

CBR karakteristik = CBR rata-rata – f x deviasi standar .........(3.1)

 f = 1,645 (probabilitas 95%), untuk jalantol atau jalan bebas hambatan.


 f = 1,282 (probabiitas 90%), untuk jalan kolektor dan arteri.
 f = 0,842 (probabilitas 80%), untuk jalan lokal dan arteri.
 Koefisien Variasi (CV) maksimum dari data CBR adalah 25% - 30% .

4. Desain Perkerasan

Desain tebal perkerasan didasarkan pada nilai ESA pangkat 4 dan pangkat
5 tergantung pada model kerusakan (deteriotion model) dan pendekatan desain
yang digunakan. Gunakan nilai ESA yang sesuai sebagai input dalam proses
perencanaan.

- Pangkat 4 digunakan pada desain perkerasan lentur berdasarkan Pedoman


Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Pt T-01-2002-B.
- Pangkat 5 digunakan untuk desain perkerasan lentur (kaitannya dengan
faktor kelelehan aspal beton dalam desain pendekatan Mekanistik Empiris)
temasuk perencanaan tebal overlay berdasarkan grafik lengkung lendutan
(curvature curve) untuk kriteria retak lelah (fatigue).

3.6 Prosedur Perencanaan Tebal Perkerasan Metode MDPJ Bina Marga


2017

Dalam perencanaan tebal perkerasan, hal utama yang dipilih adalah


metode perhitungan yang akan digunakan, agar mendapatkan hasil ketebalan yang
efektif sesuai dengan rencana. Dalam tahap ini yaitu merencanakan tebal
perkerasan dengan metode perhitungan yang direncanakan yaitu Metode MDPJ
Bina Marga 2017 sebagai berikut:

Langkah-langkah perencanaan tebal perkerasan metode MDPJ Bina Marga


2017 adalah:

1. Menentukan umur rencana (UR) digunakan Tabel 2.2.


2. Menganalisis volume lalu lintas.
3. Menghitung LHR pada akhir umur rencana dengan Tabel 2.3.
4. Menentukan faktor pertumbuhan lalu lintas berdasarkan data-data
pertumbuhan historis, atau bila tidak ada bisa digunakan digunakan Tabel
2.4.
5. Menghitung faktor pengali pertumbuhan lalu lintas (R) dengan
Persamaan 2.1
6. Menentukan faktor distribusi lajur menggunakan Tabel 2.5.
7. Menentukan faktor distribusi arah, nilainya antara 0,3 sampai dengan 0,7.
8. Menentukan nilai VDF dengan menggunakan Tabel 2.7 atau Tabel 2.8.
9. Menghitung ESA4 dengan Persamaan 2.2.
10. Menghitung CESA4, dengan mengakumulasi semua hasil nilai ESA4.
11. Menentukan nilai Traffic Multiplier (TM) berkisar 1,8 – 2.
12. Menghitung CESA5 digunakan Persamaan 2.3.
13. Menentukan jenis perkerasan digunakan Tabel 2.9.
14. Menentukan desain perkerasan yang memenuhi syarat dari Tabel 2.10,
atau Tabel 2.11, Tabel 2.12 atau Tabel 2.13.
15. Menentukan daya dukung subgrade.
16. Menentukan struktur pondasi jalan digunakan Tabel 2.14.

3.7 Diagram Alir Penelitian

Mulai

Perumusan Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer Data Sekunder

1. Kondisi Eksisting Jalan 1. Data Tanah Dasar


2. Volume & Arus Lalu-
lintas

Survey Lokasi

Analisa dan Pengolahan Data

Evaluasi Hasil Analisa

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Anda mungkin juga menyukai