Anda di halaman 1dari 16

REVIEW JURNAL

ANGKUTAN UMUM

Tugas Mata Kuliah Manajemen Keselamatan Transportasi

Yang dibimbing oleh Bapak Dr. Ir. Muhammad Zainul Arifin, MT.

Oleh :

SORAYA AYU AGITHA (236060100111017)

ADINDA PARAMITHA (236060100111024)

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG
2023

Jurnal 1

Judul :KESELAMATAN ANGKUTAN BUS DI


KABUPATEN GARUT

Tahun : 2018

Jurnal : Jurnal Transportasi Vol. 18 No. 3 Desember 2018:


211-218

Penulis : Ida Farida dan Wimpy Santosa

Abstrak :Penelitian ini secara komprehensif menganalisis


kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Garut selama
periode lima tahun dengan fokus pada keterlibatan
kendaraan, terutama bus. Metode kualitatif yang
digunakan, termasuk observasi, wawancara, dan
pengumpulan data kecelakaan, memberikan
pemahaman yang mendalam tentang masalah tersebut.
Menyoroti perlunya perhatian khusus terhadap
keselamatan angkutan bus, meskipun sepeda motor
merupakan jenis kendaraan yang paling sering terlibat
dalam kecelakaan. Studi ini memberikan landasan yang
kuat untuk upaya peningkatan keselamatan lalu lintas di
wilayah tersebut, meskipun analisis lebih lanjut tentang
faktor-faktor penyebab penurunan kecelakaan dapat
menambah nilai penelitian.

Pendahuluan :Jurnal ini memberikan gambaran tentang permasalahan


keselamatan lalu lintas jalan di Kabupaten Garut, serta
tindakan yang diambil pemerintah untuk mengatasinya.
Meskipun memberikan konteks yang baik, analisis lebih
mendalam tentang penyebab kecelakaan dan efektivitas
langkah-langkah pencegahan dapat meningkatkan nilai
keselamatan.
Tinjauan Pustaka : Tinjauan pustaka dalam jurnal "Keselamatan
Angkutan Bus di Kabupaten Garut" ini merujuk pada
berbagai sumber, termasuk data dari Kementerian
Perhubungan Republik Indonesia, Komite Nasional
Keselamatan Transportasi, serta Badan Pusat Statistik
Kabupaten Garut. Referensi terhadap peraturan
perundang-undangan seperti Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan, serta peraturan pemerintah terkait
sistem manajemen keselamatan angkutan umum, juga
memberikan dasar hukum untuk penelitian. Secara
keseluruhan, menyajikan kerangka kerja yang kokoh
untuk memahami konteks masalah keselamatan
angkutan bus di Kabupaten Garut. Hal ini membantu
untuk memahami relevansi dan urgensi dari penelitian
yang dilakukan serta menyoroti pentingnya perhatian
terhadap keselamatan transportasi publik dalam
kebijakan dan praktik operasional.

Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif.


Metode yang digunakan adalah melakukan observasi,
wawancara, pengumpulan data kecelakaan lalu lintas
jalan selama 5 tahun (20132017) dari kepolisian Garut,
dan pengumpulan informasi mengenai beberapa
masalah yang terkait dengan keselamatan layanan
angkutan bus yang melayani perjalanan antarkota.

Hasil dan Pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun jumlah


kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Garut cenderung
menurun setelah tahun 2015, keselamatan angkutan bus
tetap menjadi perhatian utama karena bus mengangkut
banyak penumpang. Faktor manusia, seperti kurangnya
kompetensi pengemudi, kecepatan tinggi, emosi, dan
kelelahan, menjadi penyebab dominan kecelakaan lalu
lintas. Rekomendasi kebijakan yang disajikan dapat
menjadi panduan bagi pihak berwenang dalam upaya
meningkatkan keselamatan transportasi publik di
wilayah tersebut.

Kesimpulan : Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan bahwa


meskipun jumlah kecelakaan lalu lintas di Kabupaten
Garut mencapai puncaknya pada tahun 2015, namun
mengalami penurunan pada tahun-tahun berikutnya.
Faktor manusia, seperti kurangnya kompetensi
pengemudi, kecepatan tinggi, emosi, dan kelelahan,
merupakan penyebab dominan kecelakaan lalu lintas di
wilayah tersebut. Untuk meningkatkan keselamatan
angkutan bus, diperlukan peningkatan dalam aspek
administrasi, kesiapan pengemudi, dan kelaikan
kendaraan. Strategi yang diusulkan meliputi penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan Angkutan Umum dan
peningkatan pengawasan serta penegakan hukum yang
lebih ketat. Kerja sama dari berbagai pihak, termasuk
pemerintah, penyedia jasa angkutan, pengemudi, dan
pengguna jalan lainnya, serta perbaikan kondisi
geometrik jalan dan lingkungan, menjadi kunci dalam
meningkatkan keselamatan transportasi di Kabupaten
Garut.

Kelebihan : Beberapa kelebihan dalam penulisan jurnal ini secara


singkat adalah:

1. Pendekatan Metodologi yang Komprehensif:


Menggunakan pendekatan kualitatif yang
melibatkan observasi, wawancara, dan pengumpulan
data kecelakaan lalu lintas dari sumber terpercaya,
memberikan pemahaman yang mendalam tentang
keselamatan angkutan bus di Kabupaten Garut.
2. Analisis Data yang Rinci: Menyajikan data
kecelakaan lalu lintas dari 2013 hingga 2017 dengan
rinci, termasuk jumlah kecelakaan, jenis kendaraan
yang terlibat, dan penyebabnya, memberikan
gambaran yang jelas tentang tren kecelakaan dan
faktor penyebabnya.
3. Identifikasi Faktor Penyebab yang Jelas: Berhasil
mengidentifikasi faktor penyebab kecelakaan,
terutama yang berkaitan dengan faktor manusia,
memberikan wawasan yang berharga bagi pembuat
kebijakan dan praktisi di bidang keselamatan
transportasi.
4. Rekomendasi Tindak Lanjut yang Tepat: Selain
mengidentifikasi masalah, jurnal ini juga
memberikan rekomendasi tindak lanjut yang
konkret, seperti penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Angkutan Umum dan peningkatan
pengawasan serta penegakan hukum, memberikan
arahan yang jelas bagi pembuat kebijakan untuk
meningkatkan keselamatan angkutan bus di
Kabupaten Garut.

Kekurangan : Beberapa kekurangan dalam penulisan jurnal ini


adalah:

1. Tidak ada Analisis Lebih Lanjut: Meskipun jurnal


ini menyajikan data yang lengkap tentang
kecelakaan lalu lintas dan faktor penyebabnya,
namun tidak ada analisis lebih lanjut atau penjelasan
mendalam tentang tren tersebut. Analisis lebih
lanjut bisa memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang pola-pola yang mungkin ada di balik data
tersebut.
2. Tidak Ada Pembahasan Tentang Solusi Alternatif:
Selain memberikan rekomendasi, jurnal ini tidak
membahas solusi alternatif atau pendekatan lain
yang mungkin dapat diterapkan untuk mengatasi
masalah keselamatan angkutan bus. Pendekatan
yang beragam dapat memperkaya pemahaman dan
memberikan opsi yang lebih banyak untuk
peningkatan keselamatan.
3. Kurangnya Penyebutan Referensi Baru: Jurnal ini
mengandalkan referensi yang terutama berasal dari
tahun 2012 hingga 2017. Kurangnya referensi baru
mungkin mengurangi relevansi informasi dengan
perkembangan terkini dalam bidang keselamatan
transportasi.
4. Tidak Membahas Dampak Sosial atau Ekonomi:
Meskipun fokus pada keselamatan transportasi,
jurnal ini tidak membahas dampak sosial atau
ekonomi dari kecelakaan lalu lintas, seperti dampak
psikologis pada korban atau biaya ekonomi yang
timbul akibat kecelakaan.

Jurnal 2

Judul :ANALISIS PERSEPSI KESELAMATAN


TRANSPORTASI PUBLIK PADA PEKERJA URBAN
DI JAKARTA

Tahun : 2023

Jurnal : Jurnal Vol 3, No 1, April 2023 © Ikatan Fisioterapi


Cabang Kota Bekasi

Penulis : Cornelis Novianus, Bety Semara Lakhsmi, Awaluddin


Hidayat Ramli Inaku

Abstrak : Menyoroti pentingnya persepsi keselamatan


transportasi publik di antara pekerja urban di Jakarta.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahwa sebagian besar
responden memiliki persepsi yang kurang baik tentang
keselamatan transportasi publik. Faktor-faktor seperti
sikap, pengetahuan, pengalaman, dan situasi lingkungan
mempengaruhi persepsi keselamatan tersebut,
sementara karakteristik individu seperti umur, jenis
kelamin, dan pendidikan tidak memiliki pengaruh yang
signifikan. Saran yang diajukan mencakup perlunya
perhatian dari pemerintah dalam meningkatkan fasilitas
keselamatan dan memberikan pelatihan safety driving
kepada pengemudi transportasi publik. Penelitian ini
memberikan wawasan yang berharga tentang
bagaimana persepsi keselamatan dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, dan memberikan dasar untuk perbaikan
dalam penyelenggaraan transportasi publik di masa
mendatang..

Pendahuluan :Memberikan gambaran tentang pentingnya


keselamatan dalam transportasi publik di Jakarta,
dengan fokus pada persepsi pekerja urban terhadap
keselamatan tersebut. Dengan mengutip data dan
penelitian sebelumnya, teks menjelaskan bahwa
persepsi individu memainkan peran penting dalam
keputusan penggunaan moda transportasi. Selain itu,
menyoroti faktor manusia sebagai penyebab utama
kecelakaan transportasi, yang menekankan urgensi
untuk memahami persepsi pekerja urban terkait
keselamatan dalam transportasi publik. Dalam
keseluruhan, teks memberikan latar belakang yang
cukup komprehensif tentang masalah keselamatan
transportasi publik di Jakarta dan menggarisbawahi
pentingnya memahami persepsi pekerja urban dalam
mempromosikan penggunaan transportasi publik yang
aman.

Tinajuan Pustaka : Memberikan gambaran yang komprehensif tentang isu


keselamatan transportasi publik di Jakarta. Jurnal ini
mengutip literatur yang relevan, menjelaskan konsep-
konsep kunci, dan menguraikan metode penelitian yang
digunakan. Analisis data dan interpretasi hasilnya
disajikan dengan baik, serta dibahas implikasinya.
Kesimpulan singkat dari temuan penelitian juga
disampaikan dengan jelas. Secara keseluruhan, tinjauan
pustaka ini memberikan landasan yang kuat untuk
penelitian selanjutnya dalam bidang keselamatan
transportasi publik.

Metode penelitian : Penelitian ini adalah studi deskriptif dan analitik


dengan pendekatan Cross Sectional yang bertujuan
untuk mengeksplorasi hubungan antara persepsi
keselamatan transportasi publik dan karakteristik
pekerja urban serta faktor-faktor lainnya. Sampel
penelitian diambil dari pekerja urban di daerah
penyangga Jakarta yang menggunakan transportasi
publik, dengan jumlah sampel sebanyak 107 orang.
Metode pengambilan sampel menggunakan teknik non-
random quota sampling. Data dikumpulkan melalui
kuesioner yang telah diuji cobakan, divalidasi, dan
direliabilitasi sebelum disebarkan kepada responden.
Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat
dengan menggunakan uji chi-square untuk melihat
hubungan antar variabel.

Hasil dan pembahasan : Hasil dan pembahasan penelitian ini menyajikan


analisis mengenai karakteristik pekerja urban serta
faktor-faktor yang memengaruhi persepsi mereka
terhadap keselamatan transportasi publik. Secara
singkat, mayoritas responden menunjukkan persepsi
kurang terhadap keselamatan transportasi publik.
Faktor-faktor seperti sikap positif, pengetahuan yang
tinggi, pengalaman keselamatan transportasi, dan situasi
lingkungan yang baik terbukti berhubungan secara
signifikan dengan persepsi yang lebih baik. Namun,
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara umur,
jenis kelamin, dan pendidikan dengan persepsi tersebut.
Analisis ini menyoroti pentingnya pemahaman atas
faktor-faktor yang memengaruhi persepsi keselamatan
transportasi publik untuk merancang strategi yang
efektif dalam meningkatkan keselamatan di wilayah
perkotaan..

Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian menunjukkan bahwa


sebagian besar pekerja urban di Jakarta memiliki
persepsi kurang baik terhadap keselamatan transportasi
publik. Faktor-faktor seperti pengetahuan, sikap,
pengalaman keselamatan transportasi, dan situasi
lingkungan berhubungan dengan persepsi tersebut,
sementara umur, jenis kelamin, dan pendidikan tidak
memiliki hubungan yang signifikan. Saran yang
diajukan mencakup peningkatan fasilitas keselamatan
transportasi, pemasangan rambu-rambu keselamatan
yang mudah terlihat, serta pelatihan dan evaluasi
terhadap pengemudi transportasi publik.

Kelebihan : Secara singkat, kelebihan dalam penulisan artikel


tersebut adalah:

1. Struktur Sistematis**: Mengikuti struktur penulisan


yang teratur dan logis.
2. Penggunaan Referensi: Mendukung argumen
dengan referensi yang relevan.
3. Analisis Statistik: Menggunakan analisis statistik
untuk memperkuat temuan.
4. Bahasa Jelas dan Formal: Menggunakan bahasa
yang jelas, formal, dan mudah dipahami.
5. Pemilihan Variabel: Memasukkan variabel yang
relevan untuk penelitian.
6. Penggunaan Tabel: Mendukung informasi dengan
penggunaan tabel yang rapi.
7. Relevansi Sosial: Relevan dengan masalah sosial
yang signifikan.
8. Kesesuaian dengan Tujuan: Temuan konsisten
dengan tujuan penelitian.

Kekurangan : Secara singkat, kekurangan dalam penulisan tersebut


mungkin termasuk:

1. Kurangnya Klarifikasi: Beberapa konsep atau


argumen mungkin tidak dijelaskan secara memadai.
2. Keterbatasan Ruang: Tidak dapat menyajikan
seluruh aspek topik karena keterbatasan ruang.
3. Kurangnya Dukungan: Beberapa klaim mungkin
tidak didukung dengan bukti yang cukup.
4. Kekurangan Referensi: Tidak mencantumkan
referensi yang memadai untuk mendukung
argumen.
5. Tidak Konsisten: Ada ketidak konsistenan dalam
gaya atau pendekatan penulisan.
6. Kurangnya Visualisasi: Tidak menggunakan grafik
atau visualisasi data untuk mendukung pembacaan.
7. Keterbatasan Analisis: Analisis mungkin tidak
mendalam atau komprehensif.
8. Kurangnya Tinjauan Literatur: Tinjauan literatur
mungkin tidak lengkap atau terkini..

Jurnal 3
Judul : ANALISIS PERUBAHAN PERILAKU BERKENDARA
PADA PENGEMUDI ANGKUTAN UMUM PENUMPANG.

Tahun : 2016

Jurnal : Analisis Perubahan Perilaku Berkendara Pada Pengemudi


Angkutan Umum Penumpang, Yok Suprobo

Penulis : Yok Suprobo

Abstrak : Membahas masalah kecelakaan transportasi jalan di dunia dan


di Indonesia, serta peran Smart Tachograph dalam
meningkatkan keselamatan lalu lintas. Dengan menyajikan
statistik tentang jumlah korban dan kerugian ekonomi akibat
kecelakaan, abstrak ini menggarisbawahi perntingnya
perbaikan dalam keselamatan lalu lintas. Penekanan pada
faktor pengemudi sebagai penyebab utama kecelakaan dan
peran Smart Tachograph sebagai solusi potensial untuk
meningkatkan kinerja pengemudi adalah poin penting dalam
abstrak ini.

Pendahulua : Pendahuluan memberikan gambaran komprehensif tentang


n masalah kecelakaan lalu lintas, menyoroti urgensi peningkatan
keselamatan jalan secara global dan di Indonesia. Dekade Aksi
untuk Keselamatan Jalan 2011-2020 dipaparkan sebagai upaya
bersama untuk mengurangi tingkat fatalitas kecelakaan. Peran
angkutan umum, terutama bus, dalam kecelakaan ditonjolkan,
sambil menekankan pentingnya implementasi peraturan dan
teknologi untuk meningkatkan keselamatan. Secara
keseluruhan, pendahuluan memberikan konteks yang kuat dan
langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah
keselamatan jalan.

Tinjauan : Tinjauan pustaka ini mengulas implementasi Smart


Pustaka Tachograph untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi
operasional kendaraan, terutama dalam konteks kendaraan
angkutan umum. Dengan memperkenalkan fitur-fitur baru
seperti monitoring real-time dan edukasi pengemudi, Smart
Tachograph menawarkan solusi yang potensial untuk
memantau dan meningkatkan perilaku berkendara. Regulasi
terkait penggunaan tachograph juga diperinci, menyoroti
pentingnya alat ini dalam mencapai tujuan keselamatan lalu
lintas dan efisiensi operasional. Dengan demikian, tinjauan ini
memberikan wawasan yang berharga tentang peran dan potensi
Smart Tachograph dalam industri transportasi..

Metode : Studi ini menggunakan pendekatan deskriptif berdasarkan


Penelitian tinjauan pustaka untuk menginvestigasi implementasi Smart
Tachograph dan dampaknya terhadap perilaku mengemudi
dalam angkutan umum. Dengan fokus pada regulasi di Eropa
dan Jepang, penelitian ini bertujuan untuk memahami
efektivitas teknologi ini dalam meningkatkan keselamatan dan
efisiensi operasional. Pendekatan yang digunakan memberikan
wawasan mendalam tentang peran dan implikasi penggunaan
tachograph dalam konteks transportasi.

Hasil dan : Penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan Tachograph pada


Pembahasan kendaraan angkutan umum DAMRI dan PPD berhasil
meningkatkan keselamatan berkendara dan efisiensi
penggunaan bahan bakar. Hasil analisis menunjukkan
perubahan positif dalam perilaku pengemudi, seperti
menghindari rem mendadak dan mengontrol kecepatan, serta
adanya penghematan rata-rata 4,6% dalam konsumsi bahan
bakar. Secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan dampak
positif Tachograph dalam meningkatkan keselamatan dan
efisiensi kendaraan angkutan umum.

Kesimpulan : Kesimpulan penelitian menyoroti bahwa implementasi


Tachograph pada kendaraan bermotor mampu memengaruhi
positif perilaku berkendara pengemudi, meningkatkan
kepatuhan terhadap peraturan lalu lintas, dan mengurangi
konsumsi bahan bakar. Meski demikian, kendala seperti
kesulitan pengisian data dan tindakan negatif dari sebagian
pengemudi memerlukan perbaikan proses pengujian,
komunikasi efektif kepada pengemudi, dan manajemen yang
lebih baik. Ini penting untuk memastikan keberhasilan
implementasi Tachograph di masa depan guna meningkatkan
keselamatan dan efisiensi penggunaan bahan bakar pada
kendaraan bermotor.

Kelebihan : Secara komprehensif mengidentifikasi kelebihan penulisan,


termasuk gambaran yang luas, penjelasan metodologi yang
jelas, pembanding yang relevan antara regulasi di berbagai
negara, fokus pada keselamatan, dan garis besar rekomendasi.
Dengan menyusun ulang beberapa poin kompleks dan
menambahkan analisis mendalam serta rekomendasi yang lebih
terperinci, penulisan ini berpotensi menjadi sumber yang
sangat informatif tentang dampak implementasi teknologi pada
keselamatan berlalu lintas.

Kekurangan : Ringkasan tersebut mengidentifikasi beberapa kekurangan


dalam penulisan, termasuk keterbatasan analisis, kesimpulan
yang kurang tegas, keterbatasan dalam pengembangan ide,
referensi yang terbatas, dan kurangnya penyesuaian dengan
konteks negara tertentu. Untuk memperkuat penulisan,
diperlukan analisis yang lebih mendalam, kesimpulan yang
lebih spesifik, pengembangan ide yang lebih luas, penggunaan
referensi yang lebih banyak, dan penyesuaian dengan konteks
negara tertentu. Dengan langkah-langkah tersebut, penulisan
ini dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan terhadap
pemahaman tentang implementasi teknologi Smart Tachograph
dalam meningkatkan keselamatan berlalu lintas.

Jurnal 4

Judul : Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kecelakaan Lalu


Lintas pada Pengemudi Bus P.O Jember Indah

Tahun : 2015

Jurnal : Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa 2015

Penulis : Akhmad David Casidy Rifal, Anita Dewi P.S, Ismi Ragil
Hartanti

Abstrak : Abstrak tersebut menjelaskan penelitian yang dilakukan untuk


menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan
lalu lintas pada pengemudi bus trayek Jember-Situbondo.
Metode analitik observasional dan pendekatan cross-sectional
digunakan dengan 31 sopir bus sebagai populasi penelitian. Uji
regresi logistik digunakan untuk menganalisis hubungan antara
variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang dipertimbangkan mempengaruhi kecelakaan lalu lintas.

Pendahulua : Pendahuluan memberikan konteks pentingnya kualitas sumber


n daya manusia dalam sektor transportasi yang semakin
kompetitif akibat globalisasi. Fokus pada kondisi kecelakaan
lalu lintas di Indonesia, dengan penjelasan bahwa faktor
manusia menjadi penyebab utama. Kasus kecelakaan dan
faktor risiko yang terkait dijabarkan, dengan tujuan penelitian
untuk menganalisis faktor-faktor risiko pada pengemudi bus
trayek Jember-Situbondo.

Metode : Metode penelitian menggunakan pendekatan analitik


observasional dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian
melibatkan 31 pengemudi bus trayek Jember-Situbondo di
bawah P.O. Jember Indah. Data primer dikumpulkan melalui
wawancara dan pengamatan langsung, sementara data
sekunder mencakup informasi tentang armada bus dan laporan
kecelakaan dari Kepolisian. Analisis data dilakukan dengan uji
regresi logistik untuk menguji hubungan antara faktor manusia
dan faktor kendaraan dengan kecelakaan lalu lintas.

Hasil dan : Hasil penelitian menunjukkan hubungan antara beberapa faktor


Pembahasan seperti tingkat pendidikan, masa kerja, perilaku mengemudi,
pengetahuan mengemudi, dan kondisi kendaraan dengan
kecelakaan lalu lintas pada pengemudi bus. Temuan ini
menekankan pentingnya pendidikan, pengalaman, perilaku
aman, pengetahuan yang baik, dan perawatan kendaraan dalam
meningkatkan keselamatan berkendara. Dengan kesadaran
akan faktor-faktor ini, diharapkan dapat mengurangi angka
kecelakaan lalu lintas dan menciptakan lingkungan berkendara
yang lebih aman.

Kesimpulan : Kesimpulan penelitian menegaskan hubungan signifikan antara


faktor manusia dan faktor kendaraan dengan kecelakaan lalu
lintas pada pengemudi bus di trayek Jember-Situbondo yang
dioperasikan oleh P.O. Jember Indah. Saran-saran yang
diberikan termasuk peningkatan seleksi pengemudi, frekuensi
pelatihan, perlengkapan armada dengan peralatan keselamatan,
serta perubahan perilaku dan pengetahuan sopir. Langkah-
langkah ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan
lalu lintas di trayek tersebut.

Kelebihan : Ringkasan menyajikan evaluasi positif terhadap penelitian,


menyoroti kontribusi signifikan dalam pemahaman faktor-
faktor kecelakaan lalu lintas pada pengemudi bus. Metode
penelitian dianggap valid, dengan data yang cukup
representatif. Presentasi data yang rinci dan pembahasan yang
relevan dengan literatur terkait menambah kekuatan penelitian
tersebut.

Kekurangan : Ringkasan menyoroti beberapa kekurangan dalam penelitian


yaitu Tidak mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat
memengaruhi kecelakaan lalu lintas, Penggunaan data
retrospektif dapat menghasilkan bias ingatan, Generalisasi
hasil terbatas karena penelitian hanya dilakukan pada satu
perusahaan bus dan satu rute tertentu, Kurangnya rekomendasi
spesifik untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas di perusahaan
tersebut, Tidak disebutkan informasi tentang validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data.
Summary

Anda mungkin juga menyukai