Anda di halaman 1dari 3

Nama : Nyiluh Rahajeng Sofia Undari

NIM : 25210005
Mata Kuliah : Perencanaan Sistem Transportasi
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Perkotaan
Tanggal : Selasa, 18 April 2023
Tugas :
Buatlah rangkuman dari jurnal ‘An Index for the Sustainability of Integrated Urban Transport
and Logistics: The Case Study of Sao Paulo’ sebagai referensi untuk pergerakan barang di
perkotaan. Apa saja tahapan yang dibutuhkan dalam membuat model indeks keberlanjutan?
Alat analisis apa yang digunakan dalam penelitian ini? Berikan kesimpulan dan pengaplikasian
model ini di Indonesia!

Rangkuman Jurnal ‘An Index for the Sustainability of Integrated Urban Transport and
Logistics: The Case Study of Sao Paulo’

Transportasi perkotaan dan logistik yang berkelanjutan menjadi semakin penting di era
modern ini. Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang tinggi telah meningkatkan permintaan
akan sistem transportasi yang efisien dan ramah lingkungan. Oleh karena itu, indeks
keberlanjutan terhadap transportasi perkotaan dan logistik menjadi penting untuk menilai
kinerja dan dampak dari sistem transportasi terhadap masyarakat dan lingkungan (Ferraz et al.,
2020).

Salah satu penelitian terbaru tentang pengembangan indeks keberlanjutan transportasi


perkotaan dan logistik dilakukan di Sao Paulo, Brasil. Penelitian tersebut dilakukan oleh Ferraz
et al. (2020) dengan judul "An Index for the Sustainability of Integrated Urban Transport and
Logistics: The Case Study of Sao Paulo". Penelitian tersebut berfokus pada pembangunan
indeks keberlanjutan transportasi perkotaan dan logistik yang terintegrasi di Kota Sao Paulo,
Brasil.

Indeks keberlanjutan dibuat dalam tiga dimensi yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Dimensi ekonomi meliputi aspek-aspek seperti investasi, keuntungan, tarif, pembiayaan, dan
pekerjaan di sektor transportasi. Dimensi lingkungan meliputi aspek-aspek seperti emisi gas
rumah kaca, polusi udara, konsumsi bahan bakar, dan penggunaan lahan. Dimensi sosial
meliputi aspek-aspek seperti keselamatan transportasi, aksesibilitas transportasi publik,
kesehatan masyarakat, dan akses terhadap fasilitas publik.

Tahapan pertama dalam pembuatan indeks keberlanjutan adalah identifikasi variabel


yang akan menjadi indikator keberlanjutan. Penelitian ini menggunakan analisis faktor untuk
menentukan bobot setiap indikator agar dapat menilai kontribusi masing-masing indikator
terhadap keseluruhan indeks. Kemudian, nilai indeks diukur pada periode tertentu dan
dibandingkan dengan nilai indeks pada periode sebelumnya untuk melihat perubahan
keberlanjutan (Ferraz et al., 2020).

Penelitian dilakukan dengan menggunakan data sekunder dari berbagai sumber seperti
pemerintah, badan usaha, dan lembaga penelitian. Data-data tersebut meliputi data ekonomi
dan sosial, data lingkungan, data transportasi publik, dan data mengenai penggunaan kendaraan
pribadi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indeks keberlanjutan transportasi perkotaan dan
logistik di Sao Paulo masih belum optimal, terutama pada dimensi lingkungan dan sosial. Oleh
karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan penggunaan transportasi publik yang ramah
lingkungan dan memperbaiki kondisi lingkungan sekitar stasiun transportasi. Selain itu,
kebijakan harus lebih ditekankan pada aspek keamanan transportasi dan kesehatan masyarakat
di kawasan perkotaan.

Model indeks keberlanjutan yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat diadopsi
dan diaplikasikan di negara lain sesuai dengan konteks lokal. Salah satu contoh adalah
Indonesia yang memiliki tantangan yang sama terhadap keberlanjutan transportasi perkotaan
dan logistik. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan adaptasi terhadap variabel-variabel
yang sesuai dengan konteks Indonesia.

Salah satu contoh penerapannya adalah pada penelitian Winandari et al. (2016) yang
berjudul "Urban Transportation Problems and Sustainable Development: Challenges and
Opportunities in Jakarta, Indonesia". Penelitian tersebut bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah transportasi perkotaan di Jakarta serta memberikan solusi untuk meningkatkan
keberlanjutan transportasi di kota ini. Dalam penelitian ini, digunakan metode analisis faktor
untuk mengembangkan indeks keberlanjutan transportasi perkotaan yang terdiri dari 14
variabel terkait mobilitas dan dampak lingkungan.

Penelitian ini menemukan beberapa masalah utama dalam sistem transportasi perkotaan
Jakarta seperti kemacetan lalu lintas yang tinggi, ketergantungan pada penggunaan kendaraan
pribadi, kurangnya alternatif transportasi publik, dan polusi udara yang tinggi. Untuk
mengatasinya, diperlukan upaya untuk memperbaiki infrastruktur transportasi publik dan
menyediakan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat. Selain itu, perlu juga diadopsi
kebijakan-kebijakan ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk mengurangi emisi dan
meningkatkan kualitas lingkungan.

Sebagai kesimpulan, indeks keberlanjutan transportasi perkotaan dan logistik adalah


instrumen yang penting dalam memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan kota-kota modern.
Model yang dikembangkan dalam penelitian di Sao Paulo menawarkan panduan yang berguna
untuk mengembangkan sistem transportasi dan logistik yang berkelanjutan. Penekanan pada
dimensi lingkungan, ekonomi, dan sosial memberikan pandangan yang komprehensif tentang
kinerja sistem transportasi perkotaan dan logistik. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia perlu
melihat hal ini sebagai prioritas dalam upaya meningkatkan keberlanjutan dan efisiensi sistem
transportasi dan logistik di negara ini.

Sumber literatur:

Winandari, M. I., Prabowo, M. A., & Moeis, G. (2016). Urban transportation problems and
sustainable development: Challenges and opportunities in Jakarta, Indonesia. Procedia
Environmental Sciences, 33, 427-438. https://doi.org/10.1016/j.proenv.2016.03.121

Ferraz, A. J., Cardoso, T. M., & Esteves, J. L. (2020). An index for the sustainability of
integrated urban transport and logistics: The case study of Sao Paulo. Journal of
Cleaner Production, 258, 120620. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2020.120620

Anda mungkin juga menyukai