Anda di halaman 1dari 12

TUGAS LATIHAN I DAN II

MATA KULIAH FILSAFAT DAN METODE RISET

DOSEN PENGAMPUH :
Prof. Dr. Ir. A. Muhibuddin, MS

OLEH:
HAMSYAH
NIM: 4721101017

PROGRAM DOKTOR (S3) PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS BOSOWA 2022
LATIHAN (I)
1. Tuliskan 3 kata kunci untuk dipakai sebagai topik penelitin. Untuk
itu dapatkan dan tuliskanlah topik itu sesuai dengan kata kunci yang
ingin dipakai,
Kata Kunci : Transit Oriented Development, Transportasi
Topik : Konsep Transit Oriented Development Dalam Penataan Kota dan
Transportasi
2. Uraikan langkah-langkah pencarian kepustakaan yang telah
dilakukan dengan hasil yang diperoleh (google scholar, science direct
dan lainnya)
a. Penelusuran kepustakaan pada jurnal-jurnal terindeks sesuai kata
kunci yang dipakai kurun 5 tahun terakhir : elsevier, google scholar.
b. Memeriksa dan mereview terhadap jurnal-jurnal yang telah
didownload
c. Mengkompilasi research gap pada penelitian sebelumnya
3. Tuliskan selengkapnya daftar 10 artikel yang telah diperoleh
(download) sebagai satu daftar bahan bacaan sementara yang
dipakai untuk penyusunan proposal,
a. Adji Prama Priadmaja & Anisa & Lutfi Prayogi. (2017). Penerapan
Konsep Transit Oriented Development (TOD) pada Penataan
Kawasan di Kota Tangerang. Arsitektur PURWARUPA, 01.
b. Agustina Fatma Ningrum. (2017). Pengaruh Fasilitas Kantor,
Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai
Kantor Camat Pace Kabupaten Nganjuk. Simki-Economic, 1(3).
c. Agarwal T, Singh R. 2012. Evaluation of Antimicrobial Activity of
Piper betle cultivars. 1(1):50-58. Novus International Journal of
Pharmaceutical Technology. India.
d. Alabekee, Egbulefu Christian, dkk. (2015). Effect of Cooperative
Learning Strategy on Students Learning Experience and
Achievements in Mathematics. International Journal of Education
Learning and Development Vol: 4 No:4(67-75).
e. Belzer, D., & Autler, G. (2002). Transit Oriented Development:
Moving from Rhetoric to Reality. The Brookings Institution Center
on Urband and Metropolitan Policy and The Great American Station
Foundation. The Brookings Institution.
f. Dittmar, H., & Ohland, G. (2004). Transit Town (Best Practice in
Transit Oriented Development). Washington : Island Press.
g. Duncan, M. (2011). The impact of transit-oriented development on
housing prices in San Diego, CA. Urban Studies, 48(1), 101–127.
h. Hamidah, Husniatul. 2017. Pengaruh Penggunaan Aplikasi
Transportasi Berbasis Online Terhadap Pendapatan Sopir Taksi Di
Kota Surabaya (Studi Kasus Pada Taksi Blue Bird Dan Taksi Orenz)
i. Ogra, Aurobindo, Robert Ndebele, 2014. The Role of 6Ds:
Density, Diversity, Design, Destination, Distance, and Demand
Management in Transit Oriented Development (TOD), Paper,
Neo-International Conference on Habitable Environments
(NICHE), LSAD (LPU) and IIA(Chandigarh-Punjab Chapter), 31
October-2 November 2, 2014.
j. Olaru, D., Smith, B., & Taplin, J. H. (2011). Residential location and
transit-oriented development inanewrail corridor.Transportation
Research PartA: PolicyandPractice, 45(3), 219–237.
k. Sekar Hapsari Ayuningtias (2019). Penerapan Transit Oriented
Development (Tod) Sebagai Upaya Mewujudkan Transportasi Yang
Berkelanjutan. Vol 24 No 1 Tahun 2019
4. Tulislah bagian pendahuluan proposal anda yang berisi beberapa
hal penting, antara lain:
a. Hadirkan state of the art untuk menemukan research gap/gap
penelitian (meringkas penelitian sebelumnya, apa perbedaan
penelitian kita dengan yang sudah ada,) :
b. Tawarkan Kebaruan / Novelty; dan
c. Urgensi penelitian dilakukan
Pada konteks pembangunan berkelanjutan, Urban Sprawl dianggap
sebagai salah satu pembawa efek buruk bagi suatu daerah, salah satunya
adalah gaya hidup yang memungkinkan penggunaan kendaraan pribadi
sebagai pilihan transportasi utama bagi masyarakat yang tinggal
dikawasan perkotaan. Penggunaan kendaraan pribadi sebagai alat
transportasi utama bagi masyarakat kota dapat memberikan dampak
negatif, salah satunya peningkatan mobilitas yang berpengaruh kepada
terciptanya kemacetan lalu lintas disuatu wilayah.
Transportasi sebagai salah satu bagian dari kehidupan dan urat nadi
pertumbuhan perekonomian suatu kota atau wilayah, tidak dapat
dipisahkan dari proses perencanaan dan pertumbuhan wilayah. Terkait
dengan perencanaan, transportasi berhubungan sangat erat dengan tata
guna lahan sehingga dianggap membentuk satu land use transport system.
Kota Parepare sebagai salah satu Kota yang cukup berkembang
dengan pesat dan maju yang dibuktikan dengan semakin padatnya
kendaraan yang ada dijalanan Kota Parepare, mulai dari tempat
perbelanjaan, pusat Perkantoran, dan tempat-tempat lainnya sudah sangat
padat dengan berbagai macam kendaraan. Kemacetan lalu lintas tentu
sangat sulit untuk dihilangkan, paling tidak hanya dapat dikurangi
kepadatannya.
Hal ini disebabkan karena kemacetan lalu lintas dipengaruhi oleh
banyak faktor yang saling terkait satu sama lainnya. Kalau melihat
sepintas lalu Kemacetan di Kota Parepare umumnya disebabkan oleh
semakin banyaknya atau bertambahnya volume kendaraan di setiap
tahunnya yang sudah tidak seimbang dengan kapasitas jalan, kesadaran
masyarakat untuk menggunakan transportasi umum juga masih kurang,
hal ini disebabkan karena transportasi umum di kota Parepare belum
sepenuhnya memenuhi standar dan masih banyak yang tidak layak
digunakan sehingga masyarakat lebih memilih menggunakan transportasi
pribadi, banyak masyarakat yang tidak tertib berlalu lintas, banyaknya
Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menggunakan badan jalan, serta angka
pertumbuhan penduduk khususnya di Kota Parepare yang semakin
meningkat karena adanya urbanisasi dari daerah-daerah yang ada di
sekitar Kota Parepare.
Fungsi dan tujuan dari Transit Oriented Development (TOD)
secara keseluruhan adalah untuk meningkatkan aksesibilitas dan
menghidupkan beragam fungsi tata guna lahan dalam suatu kawasan yang
terpadu dengan mendorong penggunaan transit dan mengurangi
penggunaan pribadi dengan menempatkan fungsi komersial sebagai daya
tarik.
Menurut Samar Zaina (2016) mengatakan bahwa strategi Transit
Oriented Development (TOD) akan mendorong pembangunan
berkelanjutan dengan mendukung integrasi transportasi dan penggunaan
lahan yang lebih baik. Tujuannya adalah untuk menilai dan
mempromosikan integrasi pembangunan berkelanjutan di kota Doha
melalui pengendalian peningkatan lalu lintas dan perencanaan desa
transit.
Hubungan bentuk, penggunaan, dan kepadatan dalam
pembangunan perkotaan dan pengaruhnya terhadap perjalanan dan
sebaliknya merupakan elemen kunci dari banyak kebijakan penggunaan
lahan dan transportasi (Olaru, Smith, & Taplin, 2011). TOD, suatu bentuk
pembangunan Neo-tradisional yang merupakan fondasi Urbanisme Baru
(yaitu kerangka teoritis yang berarti untuk memecahkan masalah
perkotaan dan lingkungan dan membawa perubahan sosial melalui desain
fisik).
Menurut Sharifi (2016) adalah cara untuk mencapai pertumbuhan
yang cerdas. Makalah ini mengakui pentingnya TOD sebagai alat yang
berkembang secara dinamis dan, bila digunakan dengan bijak, bagi para
perencana kota, tetapi sejalan dengan Yang dan Pojani (2017) mengakui
bahwa TOD bukanlah obat mujarab. Namun, ia memiliki nilai sinergis
lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya seperti pula yang
dilakukan oleh Duncan (2011) dan dengan demikian dapat berkontribusi
positif dalam penciptaan masa depan perkotaan yang lebih layak huni.
TOD membutuhkan kebijakan perencanaan penggunaan lahan yang
mendukung agar berhasil. TOD sekarang juga membutuhkan layanan
angkutan frekuensi tinggi karena sebagian besar lalu lintas tidak lagi
tertahan karena banyak penumpang memiliki mobil yang tersedia sebagai
pilihan alternatif.
Berdasarkan hasil perbandingan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya, ditemukan keterbaruan (novelty) bahwa penelitian ini
memiliki variabel atau acuan teori dan indikator yang digunakan berbeda
dengan penelitian sebelumnya, sehingga standing posisi peneliti dalam
penelitian ini adalah berfokus pada variabel Transit Oriented
Development (TOD) yang di tuangkan kedalam konsep Kota Industri
Tanpa Cerobong Asap dan Teori telapak kaki yang menjadi visi misi
Kota Parepare juga nantinya hasil-hasil hubungan antar variabel. Sesuai
dengan penjelasan diatas maka dalam penelitian ini, ke dua variabel
tersebut akan dikembangkan lebih lanjut sehingga diharapkan mampu
menjawab kontradiksi temuan penelitian sebelumnya.
5. Tuliskan bagian Perumusan Masalah, dan dilengkapi dengan jenis
variabelnya, statusnya, dan Definisi Operasionalnya
a. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Penerapan Transit Oriented Development (TOD)
dalam perancangan Konsep Kota Industri Tanpa Cerobong Asap
dan Teori telapak kaki yang ada di Kota Parepare ?
2) Bagaimana Penerapan Transit Oriented Development (TOD)
dalam mewujudkan transportasi yang berkelanjutan yang ada di
Kota Parepare ?
b. Jenis Variabel
1) Pola Penerapan Transit Oriented Development (TOD) dalam
perancangan Konsep Kota Industri Tanpa Cerobong
2) Identifikasi ransit Oriented Development (TOD) dalam
mewujudkan transportasi
c. Definisi Overasional Variabel
1) Transit Oriented Development (TOD) merupakan konsep
pengembangan atau pembangunan kota yang memaksimalkan
penggunaan lahan yang bercampur dan terintegrasi dengan
mempromosikan gaya hidup yang sehat (berjalan kaki dan
bersepeda) dan penggunaan angkutan umum massal
2) Sistem transportasi merupakan bentuk interaksi antara
penumpang, barang, sarana serta prasarana untuk bergerak atau
berpindah dengan tujuan tertentu yang mencangkup dalam tatanan
alami maupun buatan.
6. Tuliskanlah kerangka konsep / kerangka pikir penelitian anda
dan gambarkan variabel-variabel yang terlibat dalam
penelitian dan bentuk hubungannya satu dengan yang lain,

Tata Kelolah Wilayah Yang Beriontasi Pada Transit


Oriented Development

Latar belakang

Redevelopment area Redevelopment area senen


senen sehingga yang kumuh dan semerawut
memaksimalkan dan akan menjadi Landmark
fungsi strategis area kebanggan kota Jakarta sebagai
tersebut pusat perdagangan dan
perkantoran dengan
pendekatan transportasi kota

Maksud dan tujuan


Tinjauan umum
Pokok permasalahan
Menata ulang area
senen yang kumuh dan
membuat area segitiga
Analisa senen menjadi pusat
perdagangan dan
Menganalisa permasalahan perkantoran
untuk mencari solusi yang akan berintegrasi dengan
diterapkan dalam proses transportasi umum
perancangan

Konsep

Skema Rancangan
7. Uraikan rencana Metode Penelitian yang berisi antara lain:
a. Tentukanlah populasi penelitian, hitunglah besar sampel yang
diperlukan serta alat/teknik pengumpulan data.
1) Pupulasi dalam penelitian ini terdiri dari masayarakat yang masuk
dan keluar dari tiga Kabupaten, Petugas dan pekerja pelabuhan,
Instansi terkait.
2) Sampel yang digunakan : 50 % dari total populasi
3) Teknik pengumpulan data :
- Observasi
- Dokumentasi
- Wawancara Terstruktut dan Wawancara Mendalam
b. Tuliskanlah rencana pengumpulan data secara praktis dan jelas serta
cara pengolahan datanya,
- Rencana pengumpulan data : peneliti akan melakukan
wawancara terstruktur kepada semua pihak yang mejadi
sampel penelitian sehingga akan didapatkan gambaran
bagaimana interaksi yang terjadi pada tiga wilayah ini.
- Pengolahan Data : setelah data didapatkan akan direduksi dan
dianalisis dengan menggunakan alat analisis baik deskriptif,
statistik maupun dengan pembuatan model interaksi yang
terjadi.
LATIHAN II
Tugas khusus berupa Kritik/Review ARTIKEL dengan melakukan kritik
ilmiah terhadap satu artikel hasil penelitian terpilih dari hasil penjajakan
kepustakaan sebelumnya. Artikel yang dipilh adalah yang paling dekat dengan
topik rencana Disertasi Anda. Lakukanlah kritik mulai dari Judul, Abstrak, Kata
kunci, Pendahuluan, Metode Penelitian, Penyajian Hasil dan Pembahasan
(termasuk illustrasi), Kesimpulan, dan Referensi.

REVIEU ARTIKEL
Judul : The diversity of demographic potential and socioeconomic development
of urban functional areas – Evidence from Poland
Penulis : Joanna Kudełko dan MonikaMusiał

Abstrak : Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perkembangan potensi


demografi kota yang termasuk wilayah fungsional dipengaruhi oleh keseimbangan
migrasi yang positif daripada angka kelahiran yang positif. Hal ini juga
menunjukkan korelasi antara pengembangan pusat-pusat regional dan
pengembangan zona eksternal wilayah fungsional mereka. Juga, penelitian
menunjukkan tingkat pembangunan yang lebih tinggi di kotamadya perkotaan
dibandingkan dengan daerah pedesaan. Perkembangan munisipalitas zona
eksternal juga dipengaruhi oleh lokasinya dalam kaitannya dengan kota inti.

Kata Kunci : Wilayah fungsional perkotaan, sosial ekonomi dan demografi

Kekurangan:
1. Terjadinya ketimpangan pembangunan di tingkat regional, dimana tingkat
pembangunan tertinggi dicatat di kotamadya perkotaan, tingkat yang lebih
rendah dicapai di kotamadya perkotaan-perdesaan, dan tingkat terendah di
daerah pedesaan.
2. Pembangunan sosial ekonomi pada tingkat agregasi yang cada di pedesaan
jauh lebih rendah daripada wilayah perkotaan
Studi ini dapat memulai penelitian lebih lanjut yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor- faktor pembeda pembangunan lainnya yang
mempengaruhi kesenjangan internal di kawasan fungsional perkotaan.
Kesimpulan : Sudah sangat baik

Referensi : Sangat baik dan dapat mendukung dalam pembahasan

Anda mungkin juga menyukai