JUDUL PENELITIAN
“Pengaruh Keberadaan Ojek Online Terhadap Eksistensi Angkutan Umum
Kota Di Cianjur”
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Pentingnya
transportasi bagi masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor antara
lain, keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau kecil dan
besar, perairan yang terdiri dari sebagian besar laut, sungai dan danau yang
memungkinkan pengangkutan dilakukan melalui darat, perairan, dan udara
guna menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana diungkapkan oleh
Muhammad (1998, hlm 7)
Moda transportasi umum yang tersedia saat ini meliputi moda
transportasi tradisional seperti delman dan becak yang masih menggunakan
tenaga hewan dan manusia sebagai alat penggeraknya, dan moda transportasi
modern seperti bus kota, angkutan umum kota, Taksi, ojek pangkalan, dan
yang sedang ramai dikalangan publik adalah Angkutan umum online, Pesawat
terbang, Perahu maupun Kapal laut. Dengan beragamnya pilihan moda
transportasi angkutan umum saat ini, masyarakat pasti memperhitungkan segi
ekonomis, kenyamanan, keamanan dan efisiensi dalam menggunakan moda
transportasi tersebut. Sebagaimana diungkapkan Kurniawan (2010, hlm 4).
Kebutuhan masyarakat yang dapat bergerak dengan cepat, nyaman dan aman
bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Kebutuhan tersebut akan dapat
terpenuhi, bilamana didukung oleh tersedianya alat transportasi yang memadai
dan adanya penjaminan sistem keselamatan yang baik dalam arti, jumlah alat
transportasi yang disediakan seimbang dengan jumlah kebutuhan masyarakat
dan adanya jaminan keselamatan dalam berlalu lintas dan angkutan jalan raya.
Kebutuhan manusia yang beragam, mendorong permintaan dan
penawaran moda transportasi begitu tinggi dan mendorong beragam moda
transportasi muncul untuk memenuhi segala aspek yang dibutuhkan.
Sebagaimana diungkapkan oleh Nasution (2004, hlm 15) menyatakan bahwa
permintaan jasa transportasi ini akan timbul apabila ada hal-hal di balik
permintaan itu, misalnya keinginan untuk rekreasi, keinginan untuk ke sekolah
atau untuk berbelanja, keinginan untuk menengok keluarga yang sakit dan
sebagainya. Oleh karena itu, untuk penawaran jasa transportasi dilihat dari
aspek kapasitas fasilitas transportasi yang mampu melayani permintaan
transportasi.
Perkembangan dibidang teknologi turut berperan serta dalam
perkembangan transportasi. Saat ini masyarakat semakin sering memanfaatkan
teknologi didalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya pengaruh tersebut
membuat pola kegiatan transportasi masyarakat menjadi berubah. Masyarakat
modern menggunakan gadget mereka untuk membantu kegiatan perjalanan
yang mereka lakukan. Misalnya dengan melakukan pemesanan online
terhadap transportasi yang berbasis aplikasi. Hal tersebut membuat para
penumpang mulai melirik jasa trasnportasi ojek untuk memenuhi kebutuhan
perjalanannya. Salah satunya adalah ojek online yang saat ini sudah marak
penggunaanya di Kabupaten Cianjur.
Keberadaan ojek online dirasa oleh masyarakat sangat membantu
didalam menunjang aktivitas. Pelayanan yang diberikan juga tidak terbatas
hanya sekedar mengantar penumpang tetapi juga dapat dimanfatkan untuk jasa
pengiriman barang, pesan-antar makanan, atau berbelanja sekalipun, serta
jalur yang dilitasi oleh ojek online sendiri merupakan jalur bebas. Sehingga
akan mempermudah penumpang maupun barang untuk bisa cepat sampai
tempat tujuan. Proses pemesanan nya pun tergolong mudah. Hanya
mengandalkan smartphone yang terkoneksi ke internet yang saat ini
kebanyakan orang sudah memilikinya.
Selain manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, adapula dampak
kecemburuan sosial dari angkutan umum konvensional seperti Angkot. Di
kabupaten Cianjur sendiri sering terjadi konflik antara pengemudi ojek online
dengan pengemudi angkutan umum konvensional. Ojek online dianggap
menjadi kompetitor bagi angkutan umum konvensional yang dapat
menyebabkan berkurangnya eksistensi angkutan umum konvensional sebagai
moda transportasi umum serta beralihnya pengguna moda transportasi umum
dari angkutan umum konvensional ke transportasi online.
Tempo.com menulis pada 2018 lalu ratusan pengemudi angkutan
umum konvensional melakukan protes dan mogok massal didepan gedung
DPRD Kabupaten Cianjur menuntun penutupan transportasi online karena
keberadaan transportasi online ini menurunkan eksistensi dan jumlah
pendapatan para pengemudi angkutan umum konvensional.
Dengan beredarnya ojek online ini, akan dilakukan penelitian
mengenai “ Pengaruh Ojek Online Terhadap Eksistensi Angkutan Umum Kota
di Kabupaten Cianjur”, sehingga nanti nya dapat diperoleh seberapa besar
masyarakat yang berpindah dari angkutan umum atau kendaraan pribadi ke
ojek online, serta faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan ojek online
tersebut.
C. RUMUSAN MASALAH
Untuk memberikan penjelasan arah dalam penulisan penelitian ini, penulis
membatasi permasalahan yang akan diteliti dalam beberapa rumusan masalah
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh ojek online terhadap eksistensi angkutan umum kota
di cianjur ?
2. Berapa banyak masyarakat yang beralih dari angkutan umum
konvensional (Angkot) ke ojek online ?
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan Transportasi ojek
online ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetauhi pengaruh ojek online terhadap eksistensi angkutan
umum kota di cianjur ?
2. Untuk mengetahui berapa banyak masyarakat yang beralih dari angkutan
umum konvensional (Angkot) ke ojek online ?
3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pemilihan
transportasi ojek online ?
E. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan saran untuk kemajuan
angkutan umum dan angkutan online di Kabupaten Cianjur
2. Bagi Pemerintah Kabupaten Cianjur dapat menjadi bahan masukan atau
pertimbangan terkait perkembangan dalam bidang transportasi yang ada.
3. Bagi Peneliti dapat menjadi sumber informasi di dalam penulisan terkait
aspek yang ditinjau dalam sebuah studi kelayakan.
F. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
a) Pengaruh/Dampak
Dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah benturan,
pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Pengaruh adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau
hubungan sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang
dipengaruhi. (KBBI Online, 2010)
b) Ojek online.
transportasi yang berbasis suatu aplikasi tertentu, dimana konsumen
memesan suatu sarana transportasi melalui sistem aplikasi di dalam
smartphone. Saat konsumen melakukan pemesanan dengan menggunakan
aplikasi, detail pemesanan seperti jarak tempuh, harga, identitas
pengemudi, lama waktu pengemudi tiba ke lokasi konsumen, serta data
perusahaan pengelolanya sudah langsung tersaji pada layar smartphone
konsumen. Seluruh identitas pengemudi sudah diketahui secara pasti
karena perusahaanpengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih
dahulu sebelum melakukan kerja sama kemitraan dengan pengemudi
c) Eksistensi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Eksistensi adalah keberadaan,
kehadiran yang mengandung unsur bertahan. Sedangkan menurut
Abidin Zaenal (2007, hlm.16) eksistensi adalah : “Eksistensi adalah suatu
proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal
kata eksistensi itu sendiri, yakni exsistere, yang artinya keluar dari,
melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti,
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau
sebaliknya kemunduran, tergantung pada kemampuan dalam
mengaktualisasikan potensi-potensinya”.
d) Angkutan Umum Kota
Sukma A (2006, hlm.6) mengatakan bahwa angkutan kota merupakan
salah satu bentuk dari angkutan umum yang mempunyai fungsi sebagai
sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari suatu tempat ke tempat
lain, yang juga merupakan sarana alternatif di dalam kota, terutama bagi
masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
e) Faktor
Hal (keadaan, peristiwa) yang ikut menyebabkan (mempengaruhi)
terjadinya sesuatu. (KBBI Online, 2010)
G. STRUKTUR ORGANISASI SKRIPSI
Struktur organisasi skripsi berisi rincian tentang urutan penulisan dari
setiap bab dan bagian bab dalam skripsi, mulai dari bab I hingga bab V.
Urutan penulisan bab yang akan disajikan adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Merupakan garis besar, arah tujuan dan alasan peneliti yang
mendorong melakukan penelitian dan meliputi: Latar Belakang
Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat
Penelitian, Struktur Organisasi Skripsi serta Definisi Operasional
BAB II : Tinjauan Pustaka
Mengkaji atau memperkaya lebih jauh mengenai teori yang
menjadi landasan penulis yang meliputi: Teori dan konsep dalam
bidang yang dikaji
BAB III : Metode Penelitian
Menguraikan tentang: Lokasi Penelitian, Metode Penelitian,
Pendekatan Geografi, Populasi dan Sampel Penelitian, Desain
Penelitian, Variabel Penelitian, Instrumen Penelitian, Teknik
Pengumpulan Data, Teknis Analisis Data, dan Alur Penelitian
BAB IV : Temuan dan Pembahasan
Menguraikan hasil temuan dan pembahasan yang berisikan
jawaban dari rumusan masalah
BAB V : Simpulan, Implikasi, dan Rekomendasi
Merupakan bab penutup, yang berisi simpulan, implikasi dan
rekomendasi yang diambil dari hasil penelitian yang berguna bagi
penyempurnaan penelitian pada skripsi ini.
H. TINJAUAN PUSTAKA
a. Transportasi
Transportasi atau pengangkutan merupakan bidang kegiatan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Rahardjo, Adisasmata (2010,
hlm 1) mengatakan bahwa transportasi merupakan kegiatan pemindahan
barang atau manusia dari tempat asal menuju tempat tujuan.
1) Pengertian Transportasi
Miro (2012, hlm 1) Transportasi secara umum dapat diantikan sebagai
usaha pemindahan, atau pergerakan orang atau barang suatu lokasi yang
disebut lokasi asal, ke lokasi lain yang disebut lokasi tujuan, untuk
keperluan tertentu dengan mempergunakan alat tertentu pula. Kemudian
Pangihutan (2011, hlm 3) Transportasi adalah usaha untuk memindahkan,
menggerakkan, atau mengangkut orang ataupun barang dari suatu tempat
ke tempat lain, dimana di tempat lain objek tersebut lebih berguna atau
dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu.
Maka dari itu, transportasi merupakan suatu usaha pergerakan manusia
atau barang dari satu lokasi menuju lokasi lain untuk tujuan tertentu.
Transportasi di era modern ini sudah menjadi kebutuhan primer bagi
manusia untuk menunjang seluruh aktivitasnya.
2) Fungsi dan Manfaat Transportasi
Menurut Adisasmata (2011, hlm 8) Fungsi transportasi adalah
memindahkan atau mengangkut muatan (barang dan manusia) dari suatu
tempat ke tempat lain, yaitu dari tempat asal ke tempat tujuan. Maka
fungsi transportasi dapat diartikan sebagai sarana atau penunjang aktivitas
manusia untuk melakukan pergerakan dari satu tempat menuju tempat lain.
Dewasa ini, teknologi transportasi sudang mengalami banyak
perkembangan dari mulai teknologi transportasi yang memiliki kecepatan
tinggi sehingga aktivitas pergerakan manusia dapat dilakukan dengan
cepat, sehingga pengguna teknologi transportasi di era modern seperti
sekarang tidak perlu untuk takut akan keterlambatan waktu ketika
melakukan aktivitas pergerakan dari satu tempat menuju tempat yang
dituju, sebagaimana yang diungkapkan oleh Adisasmata (2011, hlm 8).
Seiring dengan perkembangan teknologi transportasi yang semakin
canggih, fungsi transportasi itu sendiri sebagai sarana penunjang aktivitas
manusia dapat memberikan manfaat dari berbagai aspek. Nasutian (2004,
hlm 20) menyatakan bahwa dapat dilihat dari berbagai segi kehidupan
masyarakat yang dapat dikelompokan dalam manfaat ekonomi, sosial,
politik, dan kewilayahan.
a) Manfaat di bidang Ekonomi
Kegiatan produksi, konsumsi, dan distribusi dapat dikategorikan dalam
kegiatan yang termasuk kedalam bidang ekonomi. Menurut Salim (2006,
hlm 2) secara umum transportasi memegang peranan penting dalam dua
hal yaitu pembangunan ekonomis dan pembangunan non ekonomis.
Transportasi merupakan sarana perkembangan yang penting dan strategis
dalam memperlancar roda perekonomian, memperkukuh persatuan dan
kesatuan serta memengaruhi semua aspek kehidupan.
Transportasi dalam bidang ekonomi memegang peranan penting.
Tanpa adanya transportasi dalam kegiatan ekonomi, maka kegiatan
distribusi dan produksi yang dilakukan bisa berhenti dan tidak dapat
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
b) Manfaat di bidang sosial
Manusia merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu
sama lain, menyisihkan waktu untuk melakukan aktivitas sesame manusia.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Nasution (2004, hlm 21)
pengangkutan sangat membantu dalam menyediakan berbagai kemudahan,
antara lain (a) pelayanan untuk perorangan maupun kelompok, (b)
pertukaran atau penyampaian informasi, (c) perjalanan untuk rekreasi, (d)
perluasan jangkauan perjaianan sosial, (e) pemendekan jarak antara rumah
dan tempat kerja, dan (f) bantuan daiam memperluas kota atau
memancarkan pendudukan menjadi kelompok yang lebih kecil.
c) Manfaat di bidang politik
Salim (2006, hlm 2) transportasi di bidang politik bertujuan untuk
mempertinggi integritas bangsa, serta meningkatkan pertahanan dan
keamanan nasional. Sedangkan menurut Adisasmata (2011, hlm 12)
manfaat transportasi di bidang politik yaitu pertahanan dan keamanan
nasional terhadap agresi dari luar ataupun gangguan keamanan dari dalam
ditentukan pula oleh sistem transportasi yang mampu menunjang mobilitas
sumberdaya nasional.
d) Manfaat di bidang kewilayahan
Ardi, I (2003,hlm. 62) aktivitas penduduk membutuhkan sarana dan
prasarana penunjang, terutama untuk pergerakan terutama dari satu fungsi
kegiatan ke fungsi kegiatan lainnya. Oleh karena itu selayaknya
pertumbuhan dan perkembangan prasarana jalan sebagai media pergerakan
penduduk. Sehingga memudahkan mobilitas dan aksesibilitas penduduk
setempat. Sementara Nasution (2004, hlm. 22) kebutuhan pengangkutan
dari satu tempat ke tempat lain adalah karena ada unsur persediaan di A
dan unsur permintaan di B. Pada tempat yang satu terdapat persediaan
barang berlebih sementara tempat lain membutuhkan barang itu. Sifat
kebutuhan tersebut adalah pemenuhan, yaitu mernenuhi kebutuhan di
tempat B.
Transportasi dan tata guna lahan merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Transportasi membutuhkan lintasan atau jalur yang
dibangun di atas lahan untuk meghubungkan satu wilayah ke wilayah
lainnya guna memenuhi kebutuhan aktivitas manusia.
b. Pengertian Moda Transportasi Darat
Moda transportasi darat merupakan alat transportasi yang dioperasikan
penggunannya di wilayah daratan. Menurut Miro (2012, hlm. 33) moda
transportasi darat merupakan moda transportasi yang memberikan pelayanan
di daratan, diantaranya : (a) Segala yang bergerak di jalan raya (b) Khusus
yang bergerak diatas rel (c) Khusus yang bergerak diatas air daratan (d) alat
penggerak penunjang di darat
Transportasi darat bukan hanya moda transportasi yang beroperasi diatas
jalan raya, tapi juga moda transportasi yang beroperasi di wilayah perairan
daratan seperti sungai dan danau, sehingga moda transportasi tersebut dapat
dikategorikan sebagai jenis moda transportasi darat.
c. Transportasi Kota
Adapun moda transportasi yang pada umumnya ada diwilayah perkotaan
merupakan jenis transportasi yang bergerak di jalan raya dan bergerak diatas
besi (rel). Menurut Kurniawan (2016, hlm. 16) Adapun jenis jenis dari
transportasi angkutan darat adalah :
1) Angkutan Jalan Raya
a) Angkutan Perkotaan
Menurut Warpani (2002, hlm. 44) Angkutan perkotaan membentuk
jaringan pelayanan antarkota yang berada dalam daerah kota raya,
sedangkan angkutan kota adalah angkutan dalam wilayah administrasi kota.
Sedangkan menurut Martinus dan Rayindra (2014, hlm. 1) Transportasi
umum atau public transportation merupakan sebuah fasilitas layanan yang
melayani jasa mobilisasi masyarakat perkotaan untuk mendukung berbagai
macam aktifitas yang dijalani. Moda transportasi yang berfungsi untuk
mengangkut manusia atau barang dalam ruang lingkup wilayah
administratif kota raya.
b) Bus
Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8
(delapan) tempat duduk tidak termasuk empat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
c) Taksi
Taksi adalah angkutan umum yang menggunakan mobil untuk mengangkut
penumpangnya. Menurut Warpani (2002, hlm. 60) taksi tidak memiliki
trayek tetap, tidak memiliki pemberhentian tetap sepanjang lintas yang
dilaluinya, dan belum tentu memiliki terminal. rute ditentukan sendiri oleh
penumpang berdasarkan kepentingannya. Dalam arti Taksi merupakan jenis
angkutan umum darat bebas rute yang disesuikan oleh kebutuhan atau
kepentingan si penumpang taksi itu sendiri
2) Angkutan diatas rel
Adapun jenis transportasi rel adalah kereta yaitu kendaraan beroda
yang merupakan bagian dari sebuah rangkaian kereta api dan digunakan
untuk mengangkut penumpang. Kereta umumnya dilengkapi dengan
sistem listrik, sistem hiburan audio visual, dan toilet. Di daerah atau
negara-negara tertentu kereta dilengkapi dengan tempat tidur untuk
perjalanan malam hari. Pada awalnya kereta hanya diberi tempat duduk
dan tidak diberi atap (untuk kelas ekonomi) atau diberi atap (untuk kelas
khusus). kereta umumnya tertutup dan tidak dilengkapi dengan
kabin/kamar tersendiri sebagaimana kereta yang umum dijumpai saat ini
di Indonesia.
d. Angkutan Perkotaan
Angkutan perkotaan membentuk jaringan operasi yang melayani di
wilayah administrative kota raya, menurut Warpani (2002, hlm.44) angkutan
perkotaan membentuk jaringan pelayanan antarkota yang berada dalam daerah
kota raya. Sedangkan menurut Sukma A (2006, hlm.6) mengatakan bahwa
angkutan kota merupakan salah satu bentuk dari angkutan umum yang
mempunyai fungsi sebagai sarana pergerakan manusia untuk berpindah dari
suatu tempat ke tempat lain, yang juga merupakan sarana alternatif di dalam
kota, terutama bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaraan pribadi.
Angkutan kota merupakan bagian penting dalam aktivitas manusia
diwilayah perkotaan. Kota merupakan pusat perkembangan daerah, pusat
pemerintahan, pusat ekonomi yang memiliki laju mobilitas penduduk yang
tinggi. Maka dari itu, angkutan umum kota sangat diperlukan keberadaannya
di wilayah perkotaan dalam menunjang seluruh aktivitas penduduk yang
bertujuan melakukan mobilitas di dalam wilayah maupun ke luar wilayah kota
itu sendiri.
e. Transportasi Online
Transportasi online merupakan transportasi yang berbasis suatu aplikasi
tertentu, dimana konsumen memesan suatu sarana transportasi melalui sistem
aplikasi di dalam smartphone. Saat konsumen melakukan pemesanan dengan
menggunakan aplikasi, detail pemesanan seperti jarak tempuh, harga, identitas
pengemudi, lama waktu pengemudi tiba ke lokasi konsumen, serta data
perusahaan pengelolanya sudah langsung tersaji pada layar smartphone
konsumen. Seluruh identitas pengemudi sudah diketahui secara pasti karena
perusahaanpengelola telah melakukan proses verifikasi terlebih dahulu
sebelum melakukan kerja sama kemitraan dengan pengemudi.
f. Legalitas Transportasi Online
Pada Peraturan Mentri (Permen) Perhubungan No. 32 Tahun 2016 dalam
Anwar (2017) tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan
Bermotor Umum Tidak dalam Trayek, menyebutkan bahwa perusahaan
angkutan (tidak dalam trayek), seperti taksi, diperbolehkan menggunakan
aplikasi. Penyediaan aplikasi bisa dilakukan sendiri atau bekerjasama dengan
perusahaan aplikasi yang sudah berbadan hukum Indonesia. Sistem
pembayaran angkutan tersebut juga bileh disematkan sekaligus dalam aplikasi,
asalkan tetap mengikuti ketentuan di bidang informasi dan transaksi
elektronik. .
Legalisasi transportasi online ini teryata hanya berlaku pada angkutan
kendaraan roda empat saja, sedangkan kendaraan roda dua tidak bisa
dilegalkan sebagai sarana transportasi umum karena tidak tercantum sebagai
angkutan umum dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Kementrian Perhubungan mengambil
kebijakan mempersilahkan ojek berbasis aplikasi beroperasi selama sarana dan
prasarana transportasi publik di Indonesia dianggap belum sepenuhnya layak.
g. Dampak Berkembangnya Angkutan Online di Indonesia
Pengertian dampak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
benturan, pengaruh yang mendatangkan akibat baik positif maupun negatif.
Pengaruh adalah daya yang ada dan timbul dari sesuatu (orang, benda) yang
ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang. Pengaruh
adalah suatu keadaan dimana ada hubungan timbal balik atau hubungan sebab
akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang dipengaruhi. (KBBI
Online, 2010)
1) Dampak positif beredarnya angkutan online, sebagai berikut:
a) Mempermudah masyarakat
Angkutan online diakui angat memudahkan masyarakat dengan layanan
memjemput di lokasi. Dengan menggunakan smartphone dan terkoneksi
dengan internet, masyarakat bisa dengan mudah memesan angkutan yang
diinginkan
b) Menghemat biaya
Angkutan online membuat inovasi dengan memberikan promo- promo
menarik pada aplikasi yang tersedia. Sehingga hal ini menjadi
keuntungan tersendiri bagi konsumen pengguna angkutan online.
c) Membuka lapangan kerja baru
406.118
𝑛=
1 + (406.118)(0.1)(0.1)
406.118
𝑛=
1 + (406.118)(0,01)
406.118
𝑛=
1 + (406.118)(0,01)
406.118
𝑛=
1 + 4.061,18
406.118
𝑛=
4.062,18
𝑛 = 99.975 dibulatkan menjadi 100 orang
Setelah dilakukan perhitungan diketahui jumlah sampel manusia
adalah 100 orang, pembagian sampel strata menurut Sugiyono (2007)
menggunakan rumus
𝑛1 = 𝑁1
𝑁 𝑥𝑛
Keterangan
n : Jumlah sampel seharusnya
n1 : Jumlah sampel menurut stratum
N : Jumlah populasi seluruhnya
N1 : Jumlah populasi menurut stratum
Maka perhitungan untuk sampel orang dari setiap kecamatan nya
sebagai berikut
164.753
Kecamatan Cianjur = 406.118 𝑥100= 40 responden
139.703
Kecamatan Karangtengah = 406.118 𝑥100= 35 responden
101.662
Kecamatan Cilaku = 𝑥100= 25 responden
406.118
Tabel 3.2
Jumlah Responden
No Kecamatan Jumlah responden
1 Cianjur 40
2 Karangtengah 35
3 Cilaku 25
Total 100
Sumber : Peneliti (2019)
e) Variabel Penelitian
Variabel menurut Sugiyono (2007) merupakan suatu atribut atau sifat orang
dari nilai, objek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel
yang digunaka dalam penelitian ada dua jenis yaitu variabel bebas merupakan
sebab yang diperkirakan dari beberapa perubahan dalam variabel terikat
(Robbin,2009:2003 dalam Noor 2011) sedangkan variabel terikat adalah
variabek yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas
(Sugiyono,2017)
X1
X2
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adisasmata, A (2011). Jaringan Transportas. Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu
Abidin, Zainal. (2007). Analisis Ekstential. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta
Kurniawan. (2010). Hukum Lalu lintas dan Jalan. Bandung.
Miro, F. (2012). Pengantar Sistem Transportasi. Jakarta : Penerbit Airlangga
Muhammad, A. (1998). Hukum Pengangkutan Niaga. Bandung: Penerbit Citra
Aditya Bakti.
Nasution. (2004). Manajemen Transportasi. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nazir, Muhammad. (2009). Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia
Noor, J, (2011). Metodologi Penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya
Ilmiah). Jakarta : KENCANA
Nursyid, Sumaatmadja. (2010). Studi geografi suatu pendekatan dan analisa
keruangan. Bandung
Prahasta, E. (2014). Sistem Informasi Geografis Konsep-Konsep Dasar
(Perspektif Geodesi dan Geomatika). Bandung: Penerbit Informatika
Bandung.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2007). Statistika untuk penelitian. Bandung: Alfabeta
Susantono. (2014). Revolusi Transportasi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.
Tamin, O. (2000). Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit
Institut Teknologi Bandung.
Warpani (2002). Pengelolaan lalu lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: Penerbit
Institut Teknologi Bandung
Yunus. (2010). Metodologi Penelitian Kontemporer Kewilayahan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Jurnal
Anwar, A. A. (2017). Online vs Konvensional : Keunggulan dan Konflik Antar
Moda Transportasi di Kota Makassar. Etnosia: Jurnal Etnografi Indonesia,
Vol 2 (2), Desember, pp. 220-246.
Tugas Akhir
Kuntarto, Agus (2010). Penggunaan analisis jaringan sistem informasi geografis
untuk perencanaan rute wisata di kabupaten sleman. Skripsi : Universitas
Sleman
Prasetya, D. (2016). Kajian Efektifitas dan Efisiensi Moda Transportasi Bus Kota
Trayek Teminal Purabaya-Perak. Universitas Negeri Surabaya.
Santoso. (1996). Kajian Rute Angkutan Umum di Banyumanik Semarang Terkait
Transportasi yang Berkelanjutan.
Sukma, Yan Andriariza Ambhita (2006) pembuatan aplikasi untuk perencanaan
trayek angkutan kota di mojokerto, Undergraduate thesis. Institut Teknologi
Sepuluh November
Sumber Internet
https://bisnis.tempo.co/read/1084474/sopir-angkot-dan-ojek-pangkalan-di-cianjur-
tolak-ojek-online