Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH HADIRNYA TRANPORTASI (OJEK ONLINE)

TERHADAP EKSISTENSI OJEK INKONVENSIONAL DI KOTA


PANGKALPINANG

Disusun Oleh :
Leony Fransisca
5012111031

Dosen Pengampuh :
Putra Pratama S M.si
Laila Hayati M.si
Hidayati M.si

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BANGKA BELITUNG
2023
A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan manusia kian pesat dari zaman ke zaman. Bermula dari
masa pra sejarah dimana kehidupan belum mengenal sama sekali teknologi yang
dapt memudahkan mereka, hingga masa sekarang globalisasi menghantarkan
dunia pada era bahwa teknologi telah menguasai dunia. Teknologi merupakan
sebuah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
dengan bantuan berupa alat serta akal sehingga seakan-akan memperpanjang,
memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak
manusia (Ali Syahbana, 1980 : 1). Manusia menjadi faktor utama melesatnya
penyebaran teknologi, dikarenakanan manusia merupakan mahluk yang paling
berakal, manusia akan menggunakan teknologi sebagai alat bantuan dalam
mempermudah dan menunjang kehidupannya. Selain manusia, globalisasi
menjadi gerbang utama masuknya berbagai pembaharuan kehidupan mulai dari
budaya, sosial ekonomi hingga yang paling signifikan adalah kemajuan teknologi.
Masuknya globalisasi salah satunya ditandai dengan berkembangnya berbagai
teknologi yang termasuk didalamnya yaitu teknologi informasi, komunikasi dan
transportasi. Hadirnya kemajuan-kemajuan teknologi pada era 4.0 ini ini tidak
lain ditujukan untuk meringankan kehidupan sehari-hari manusia. Dengan
kemajuan teknologi yang pesat, mendorong berbagai pergantian teknologi dengan
inovasi yang lebih inovatif. Pergantian ini pun perhalan merubahan masyarakat
yang tadinya inkonvensional atau tradisional menjadi masyarakat yang lebih
modern. Hasil dari keberadaan teknologi salah satunya adalah kehidupan serba
online yang kini dijalani sebagian besar masyarakat dunia. Online menjadi sebuah
kosakata yang tidak asing lagi ditelinga masyarakat abad ini. Secara bahasa
menurut Merriam Webster online artinya “terhubung ke, dilayani oleh, atau
tersedia melalui sistem dan terutama komputer atau sistem telekomunikasi.
Berbagai kegiatan kini beralif mode dari offline ke online, seperti pembelajaran
online, belanja online, dan berbagai kegiatan yang menggunakan kemajuan
teknologi sebagai acuan penggunaannya.

Transportasi online adalah anakan dari berbagai kegiatan online yang menjadi
salah satu bukti pesatnya kemajuan yang terdiri gabungan dari teknologi dan
transportasi. Transportasi merupakan kegiatan pemindahan penumpang dari
tempat satu ketempat yang lain (Moh. Amirudin, 2019). Ini merupakan sebuah
inovasi baru dimana kegiatan bertransportasi dimudahkan dengan keberadaan
teknologi canggih seperti handphone untuk menjalin transaksi didalamnya. Sejak
hadir pada dalam beberapa tahun kebelakang, transportasi online menjadi
angkutan umum yang populer dan diminati oleh berbagai jenis kalangan
masyarakat di Indonesia. Namun ditengah maraknya peralihan dari transportasi
biasa menuju transportasi online, masih bisa kita jumpai di beberapa kota di
Indonesia yang masih memilik transportasi- transportasi umum tradisional seperti
ojek di Kota Pangkalpinang. Jauh sebelum transportasi online masuk ke
Indonesia, salah satu angkutan umum yang sering digunakan adalah Ojek.
Menurut KBBI, ojek artinya adalah sepeda atau sepeda motor yang ditambangkan
dengan cara memboncengkan penumpang atau penyewanya. Ojek merupakan
transportasi umum yang hadir sebagai jawaban ketika takut terjebak didalam
kemacetan panjang ibu kota. Identik dengan motor sebagai alat transportasinya,
ojek dianggap dapat lebih cepat dalam menerobos antrian panjang kemacetan
dengan cara menyalip. Besarnya eksistensi ojek pangkalan di Indonesia
dibuktikan dengan banyaknya pangkalan ojek di tiap wilayah serta pelanggan
baik dari kalangan ibu-ibu, anak sekolah hingga pegawai (Andhika Cahya
Purwanto dkk, 2018). Terbentuknya komunitas atau kelompok-kelompok yang
terjaring dalam satu jaringan pengemudi ojek juga menyebabkan kuatnya ikatan
yang terjalin (Damayanti, 2010). Namun hadirnya ojek online ternyata
memberikan warna baru dakam dunia transportasi yang sudah lama terbangun. Di
Indonesia, kini ojek terbagi menjadi dua kategori atau dua jenis model yaitu ojek
online dan ojek pangkalan. Dari segi peminat, antara kedua jenis ojek ini
memiliki peminat yang relatif sama yaitu ibu-ibu, anak sekolah ataupun
mahasiswa, pegawai kantoran yang artinya tidak ada perbedaan yang jelas selain
dari pembeda bahwa ojek online adalah ojek yang telah dihiasi olek teknologi
komunikasi. Tapi ada beberapa faktor yang menyebabkan ojek online bisa unggul
dibandingkan dengan ojek pangkalan yang eksistensi nya lebih dulu hadir
dikalangan masyarakat. Salah satu yang menjadi keunggulan utama ojek online
adalah tarif yang telah ditentukan sebelum pergi dan tergolong cukup murah.
Penumpang tidak perlu khawatir mengenai tarif yang membengkak karna sudah
ada kesepakatan transaksi saat penumpang memesan ojek online lewat sebuah
aplikasi khusus. Selain itu penumpang dapat mencari ojek terdekat dari lokasi
titik dia berada, dan tidak perlu pergi ke tempat biasa para pengemudi ojek
berkumpul. Lalu dalam segi keamanan, ojek online dapat menjawab kekhawatiran
masyarakat mengenai jaminan keamanan dalam bertransportasi. Ojek online
memiliki sebuah aplikasi berbasi data yang mana masyarakat bisa mengetahui
identitas drivernya (Wirathri Anindhita dkk, 2016). Berbagai faktor itu pula yang
menjadi tombak besar bagaimana akhirnya ojek online lebih digemari oleh
masyarakat dalam setiap segala kalangan terkhususnya kalangan anak muda.
Namun keberadaan ojek online ini tentu berdampak pada aktivitas amengojek
pada pengemudi ojek pangkalan. Di Pangkal pinang, eksistensi ojek pangkalan
masih cukup besar, dibuktikan dengan masih seringnya ditemukan para driver
ojek yang mangkal di tempat-tempat ramai seperti pasar, terminal dan tempat
yang memiliki banyak orang agar dapat menarik lebih banyak penumpang. Ojek
pangkalan biasanya memiliki tarif yang bervariasi, tergantung dari seberapa jauh
jarak tempuh yang diinginkan penumpang. Ini merupakan salah satu pembeda
yang paling signifikan antara ojek online dan ojek pangkalan, dimana tarif yang
dikenakan pada ojek pangkalan tidak bisa diprediksi lebih awal seperti
menggunakan ojek online. Namun dibalik setiap efisiensi yang ditimbulkan, akan
selalu ada kekurangan didalamnya. Dalam bertransportasi online, antara
pelanggan dan pengemudi atau driver tidak perlu adanya komunikasi langsung,
hanya melalui aplikasi sudah bisa ditentukan titik penjemputan dan
pemberhentiannya. Hal ini perlahan mengikis dan mengurangi hubungan sosial
antar masyarakat (Natadjadja, 2016).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana eksistensi ojek inkonvensional setelah hadirnya ojek online di
kota Pangkal Pinang?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana eksistensi ojek inkovensional setelah
hadirnya ojek online di kota Pangkal Pinang?

D. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menjadi sebuah media bantu
kepada masyarakat untuk mengetahui bagaimana pengaruh hadirnya ojek
online terhadap eksistensi ojek inkonvensional di kota Pangkalpinang. Dan
diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat.
2. Praktis
Secara praktis, diharapkan dapat menjadi pengetahuan kepada masyarakat
mengenai ojek online dan ojek inkovensional.

E. Landasan Teori
1. Tinjauan pustaka
A. Transportasi
Transportasi dapat diartikan sebagai pemindahan barang ataupun jasa
dari tempat asal menuju tempat tujuan. Sehingga dengan kegiatan
tersebut maka terdapat tiga hal yaitu adanya muatan yang diangkut,
tersedianya kendaraan sebagai alat angkut, dan terdapatnya jalan yang
dapat dilalui. Proses pemindahan dari gerakan tempat asal, dimana
kegiatan pengangkutan dimulai dan ke tempat tujuan dimana kegiatan
diakhiri. Untuk itu dengan adanya pemindahan barang dan manusia
tersebut, maka transportasi merupakan salah satu sektor yang dapat
menunjang kegiatan ekonomi (the promoting sector) dan pemberi jasa
(the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi (Nasution,
2014:15).
B. Ojek Inkonvensional
Menurut Fitrian (2018) Pengertian lainnya ialah ojek merupakan
sarana transportasi darat yang menggunakan kendaraan roda dua
dengan berpelat hitam, untuk mengangkut penumpang dari satu tujuan
ke tujuan lainnya kemudian menarik bayaran. Ojek sepada motor telah
menjadi alternatif angkutan bagi sebagian masyarakat karena fleksibel
dalam kegiatannya, bisa menjangkau tempat yang tidak dilalui
angkutan umum seperti angkutan kota, bus, atau jenis angkutan umum
beroda empat lain. Lagi Fitriani (2018) menambahkan secara de facto,
keberadaan ojek sepeda motor dianggap sangat membantu masyarakat
dalam memecahkan kendala terhadap tersedianya angkutan umum
sebagai angkutan alternatif. Namun secara de jure, keberadaan ojek
sepeda motor dianggap bermasalah dalam hal legalitas, karena secara
normatif tidak memiliki hukum yang mengatur ojek sepeda motor
secara jelas.

C. Ojek Online
Ojek online merupakan sarana transportasi berbasis Aplikasi Online
yang dimana konsumen menggunakan gadget sebagai alat untuk
memesan layanan Ojek Online dan terhubung kepada driver yang
menerima orderan dan siap mengantarkan konsumen ke tempat tujuan.
Menurut Amiruddin (2019) lengkapnya Ojek Online merupakan
angkutan umum yang sama dengan ojek pada umumnya, yang
menggunakan sepeda motor sebagai sarana pengangkutan namun ojek
online dapat dikatakan lebih maju karena telah terintegrasi dengan
kemajuan teknologi. Ojek Online merupakan ojek sepeda motor yang
menggunakan teknologi dengan memanfaatkan aplikasi pada
smartphone yang memudahkan pengguna jasa untuk memanggil
pengemudi ojek tidak hanya dalam hal sebagai sarana pengangkutan
orang atau barang namun juga dapat dimanfaatkan untuk membeli
barang bahkan memesan makanan sehingga dalam masyarakat global
terutama di kota-kota besar dengan kegiatan yang sangat padat dan
tidak dapat dipungkiri masalah kemacetan selalu menjadi polemik,
ojek online ini hadir untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan
kegiatan sehari-hari dengan mengedepankan teknologi yang semakin
maju

2. Operasional Konsep
Variabel 1 Indikator No/Item Pertanyaan*
Transportasi Online Gojek Tranportasi Online Apakah kamu sering
(Amirudin,2019) menggunakan teranportasi
online?
a. Ya
b. tidak
Gojek dan Grab 1. Diantara kedua
transportasi
online ini, mana
yang lebih sering
kamu gunakan?
a. Gojek
b. Grab
Memberikan Kemudahan 1. Apakah transportasi
online ini
memberikan kamu
kemudahan?
a. Ya
b. Tidak

Variabel 2 Indikator No/Item Pertanyaan


Ojek Inkonvensional Ojek pangkalan Apakah Anda familiar
(Fitrian,2018) dengan ojek pangkalan?
A. Ya
B. Tidak
Sering digunakan Apakah anda sering
menggunakan ojek
pangkalan?
A. Ya
B. Tidak
Memberikan kemudahan Apakah menurutmu ojek
pangkalan memberikan
kemudahan
1. Ya
2. Tidak

3. Alur Berpikir

Masalah

Teori

Hipotesis

Alat Pengumpulan Data

Kuesioner Observasi

Analisis

4. Penelitian Terdahulu
A. Penelitian ini dilakukan oleh Laras Puspita Dewi dan Endang Taufiqurahman
(2022) dengan judul “ Dampak Keberadaan Transportasi Online terhadap
Pendapatan Transportasi Konvensional” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
kehadiran Transportasi Online memberikan dampak yang kurang baik (negative)
terhadap tingkat pendapatan para penarik angkutan umum. Dan secara data
bahwa tingkat penurunan pendapatan penarik transportasi konvensional menurun
setalah adanya transportasi online.
B. Penelitian ini dilakukan oleh Mega Putri Watung, Debby Ch Rotinsulu dan
Steeva Y. L. Tumangkeng (2020) dengan judul “Analisis Perbandingan
Pendapatan Ojek Konvensional dan Ojek Online di Kota Manado” dengan hasil
penelitian yang telah dilakukan baik dengan survey lapangan maupun dengan
melakukan uji statistik deskriptif dan Independent Sample T-test maka dapat
ditarik kesimpulan Pendapatan Ojek Online memiliki rata-rata pendapatan bersih
yang cukup banyak. Namun pendapatan yang terbilang banyak ini juga diikuti
oleh pengeluaran wajib selama beroperasi yang juga banyak setiap harinya.
C. Penelitian ini dilakukan oleh Andi Riswanda (2019) dengan judul penelitian
“Dampak Keberadaan Transportasi Online Terhadap Pendapatan Transportasi
Konvensional (Studi Kasus Penarik Becak di Banda Aceh)” dengan hasil
penelitian yaitu kehadiran Transportasi Online memberikan dampak negatif
terhadap tingkat pendapatan para penarik becak. Terbukti bahwa terdapat
penurunan tingkat pendapatan penarik becak sebelum dan sesudah hadirnya
transportasi online.
5. Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai sebuah jawaban sementara mengenai permasalahan
suatu penelitian, sifat sementara ini dapat berlangsung hingga adanya bukti yang
didapat dari data terkumpul.
H0 : Ojek online bukan menjadi pengaruh terhadap eksistensi ojek
inkonvensional di Kota Pangkal Pinang.
H1 : Ojek online menjadi pengaruh terhadap eksistensi ojek inkonvensional di
Kota Pangkal Pinang.

F. Metode Penelitian
1. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain ex-post
facto dengan paradigma sederhana, ya g terdiri atas dua variabel yakni variabel
bebas dan terikat. Desain penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
X Y keterangan : X Merupakan Transportasi Ojek Online, dan Y
merupakan Eksistensi Ojek Inkovensional.
2. Lokasi Penelitian
A. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Juni 2023.
B. Tempat Penelitian ini dilakukan di Kota Pangkal Pinang, Ibu Kota Provinsi
Bangka Belitung.
3. Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian kausal
komperatif. Menurut Agung Septichan Rahman 2020, Penelitian kausal
komparatif adalah suatu penelitian yang memfokuskan perhatian kepada
kelompok subyek penelitian, kemudian dilanjutkan dengan memperhatikan
variabel yang diteliti yang ada dalam kelompok yang dikomparasikan.
Untuk sumber data, dalam penelitian ini peneliti menggunakan sumber data
primer. Data ini berupa hasil lapangan berupa teks wawancara dengan informan
yang dijadikan sampel dalam penelitian. Data dapat direkam ataupun dicatat.
Data primer yang disajikan peneliti dalam penelitian kali ini didapatkan oleh
hasil wawancara serta kuesioner yang telah disebar kepada masyarakat serta
driver ojek inkonvensional di Kota Pangkapinang untuk mengetahui pengaruh
ojek online terhadap eksistensi ojek inkonvesional.
4. Populasi dan Sampel
A. Populasi
Menurut Ridwan dalam Buchari Alma (2015: 10) Populasi adalah
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi
objek penelitian. Melihat pendapat diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan masalah penelitian. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah driver ojek inkonvensional dan
masyarakat Kota Pangkapinang.
B. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti Riduwan, (2015: 56). Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu dalam Sugiyono, (2016: 85). Alasan meggunakan
teknik purposive sampling ini karena sesuai untuk digunakan untuk
penelitian kuantitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan
generalisasi menurut Sugiyono, (2016: 85). Menurut Sugiyono, (2016: 85)
metode penetuan sampel jenuh atau total sampling adalah teknik penentuan
sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
5. Teknik Pengumpulan Data
Ada berbagai cara dalam melakukan teknik pengumpulan seperti interview
(wawancara), kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan
ketiganya Sugiyono (2017:137). Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian adalah menggunakan kuesioner atau angket.
A. Kuesioner atau angket
Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2017 : 142). Kuesioner dalam
penelitian ini akan disebar kepada masyarakat serta driver ojek
inkonvensional di Kota Pangkalpinang.
B. Observasi
Menurut Nana Sudjana observasi adalah pengamatan dan pencatatan yang
sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti. Teknik observasi adalah
pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang
diselidiki. Dalam arti yang luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas
pada pengamatan yang dilaksanakan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
6. Teknis Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknis analisis data statistik
deksriptif yaitu teknik analisis data dengan memberikan gambaran atau
deksripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata, standar deviasi, maksimum
dan minimum (Ghozali, 2011).
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam proposal penelitian ini sebagai Berikut:
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitia
D. Kegunaan Teori
1. Teoretis
2. Praktis
E. Tinjauan Pustaka
1. Landasan Teoretis
2. Operasionalisasi Variabel
3. Alur Berfikir
4. Penelitian Terdahulu
5. Hipotesis
F. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Jenis dan Sumber Data
4. Populasi dan Sample
5. Teknik Pengumpulan Data
6. Teknik Analisis Data
G. Sistematika Penulisan
H. Daftar Pustaka

H. Daftar Pustaka
Dr. Priyono, MM. "Metode Penelitian Kuantitatif" 2008.
Arynovebryana Br. Manihuruk1, Rinto Alexandro, Sundari, Kuwing Baboe,
Tonich Uda. "Dampak Kehadiran Transportasi Online Terhadap Pendapatan
Pengemudi Taksi Kota Konvensional Di Kota Palangka Raya (Studi Kasus
Terminal Mihing Manasa)". 2022.
Laras Puspita Dewi, Endang Taufiqurahman. "Dampak Keberadaan Transportasi
Online terhadap Pendapatan Transportasi Konvensional" 2022.
Dr. Wahidmurni, M.Pd. "PEMAPARAN METODE PENELITIAN
KUANTITATIF" 2017.
Jonathan Sarwono. "Metode Penelitan Kuantitatif dan Kualitatif" 2016.

Anda mungkin juga menyukai