Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH TRANSPORTASI OJEK ONLINE TERHADAP TINGKAT

PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA

Alfi Anis Syafitri

11170920000096

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

ABSTRAK

Kata kunci:

PENDAHULUAN

Transportasi ojek online akhir-akhir ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia. Hampir
setiap waktu kita dapat melihat orang-orang berseragam perusahaan ojek online tertentu
melewati jalanan, khususnya jalanan ibukota. Ditinjau dari definisinya, transportasi ojek online
adalah ojek yang berbasis aplikasi HP dimana pelanggan memesan ojek lewat sistem aplikasi di
HP. Dalam aplikasi sudah dapat diketahui jarak, lama pemesanan, harga, pengemudi, dan
informasi lain yang bisa memudahkan kita.

Transportasi ojek online merupakan wujud dari berkembangnya teknologi dan ide anak bangsa,
maka dari itu perlu kita apresiasi keberadaannya. Ide mengenai ojek berbasis aplikasi ini awalnya
dicetus oleh pendiri PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (atau lebih dikenal dengan GO-JEK) yaitu
Nadiem Makarim pada 2010. Pada tanggal 13 Oktober 2010, GO-JEK resmi berdiri dengan 20
orang pengemudi. Pada saat itu, GO-JEK masih mengandalkan call center untuk menghubungkan
penumpang dengan pengemudi ojek. Kemudian pada tahun 2015, GO-JEK resmi merilis aplikasi
berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem pemesanan menggunakan call center.
Setelah mundul keberadaan GO-JEK pada 2015, startup asing yang dikenal dengan aplikasi
pemesan taksi online bernama GrabTaxi pun menawarkan layanan serupa. GrabTaxi
mengenalkan GrabBike yang bisa disebut kompetitor Go-Jek.

Keberadaan transportasi ojek online tidak selamanya dipuji-puji orang. Keberadaan transportasi
ojek online juga menuai kontroversi dari masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang berprofesi
sebagai pengemudi ojek konvensional mengecam keberadaan transportasi ojek online. Mereka
menganggap bahwa keberadaan ojek online berdampak negatif terhadap mereka. Penolakan
penegmudi ojek konvensional dapat dilihat dari keberadaan spanduk-spanduk yang berisi
melarang ojek online memasuki area mereka. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, penolakan
terhadap ojek online tersebut tidak terdengar.

Meskipun dengan penolakan terhadap transportasi ojek online ini tidak membuat masyarakat lain
memiliki pandangan negatif. Keberadaan transportasi ojek online ini dianggap sangat membantu
masyarakat untuk pergi ke tujuan mereka.
REFERENSI

Badan Pusat Statistik. 2017. Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2017. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2016. Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2016. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik. 2015. Keadaan Angkatan Kerja di Indonesia Agustus 2015. Jakarta:
Badan Pusat Statistik.

Markeeters. 2015. Go-Jek Versus GrabBike, Siapa Menang? http://marketeers.com/go-jek-


versus-grabbike-siapa-menang/. (23 Desember 2018).

Kristo, Fino Yurio. 2017. Awal Mula Transportasi Online Menjamur di Indonesia.
https://inet.detik.com/cyberlife/d-3609781/awal-mula-transportasi-online-menjamur-
di-indonesia. (23 Desember 2018).

Wikipedia. 2018. GO-JEK. https://id.wikipedia.org/wiki/GO-JEK. (23 Desember 2018).

Anda mungkin juga menyukai