Kelompok 4 (S1IF-04-D) :
1. Ardiansyah Hermas K
2. Azka Fadhlih S
3. Fitra Bambang S
4. Tri Wahyudi
BAB I
PENDAHULUAN
Transportasi adalah salah satu sarana yang sangat dibutuhkan di seluruh penjuru
dunia. Trasnportasi sebagai penunjang kegiatan sehari-hari adalah hal yang sangat di
butuhkan di masyrakat. Tak jarang kemajuan suatu bangsa bisa juga di simbolkan dari
alat atau jasa transportasinya.
Transportasi baik jasa maupun alat ta jarang sangat membantu perekenomian di suatu
negara. Transportasi ini sudah menjadi kebutuhan primer yang sudah harus dijamin
keberadaanya.
Dengan jumlah masyrakat Indonesia yang sudah sangat banyak, transportasi di
Indonesia tak jarang menuai suatu masalah.
Dengan demikian muncul ide – ide yang berkembang mengenai mode transportasi
umum. Salah satunya adalah ojek. Ojek adalah transportasi umum tidak resmi di
Indonesia berupa sepeda motor atau sepeda yang disewakan dengan cara
memboncengkan penumpang. Penumpang hanya 1 orang bahkan sampai 2 orang saja.
Ojek jadi sangat populer karena menggunakan sepeda motor atau sepeda onthel.
Alasannya, karena dapat menembus kemacetan di ibukota jakarta ini, maka dari itulah
ojek jadi sangat di perlukan di Indonesia.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang serba canggih,
beberapa orang melakukan inovasi yang menyangkut teknologi dan transportasi. Salah
satunya berkaitan dengan ojek. Inovasi yang diciptakan adalah ojek online.
Ojek online adalah layanan transportasi ojek yang dapat kita akses melalui gadget
ataupun smartphone kita. Setiap pengguna transportasi ojek online kini dapat membuka
aplikasi khusus ojek online di gadget atau smartphone kalian untuk dapat terhubung
atau mengakses ojek online.
Ojek online tersebut terasa lebih efektif, karena pengguna tak harus membuang waktu
untuk berjalan kaki menuju ojek pangkalan dan menunggu si abang ojek datang.
Karena para pelanggan lebih memilih ojek online ini yang lebih efisien dibanding ojek
pangkalan.
Namun para pengojek pangkalan menjadi resah karena kehadiran ojek online ini,
mereka jadi tidak mendapatkan penumpang dan mereka juga kekurangan penghasilan.
Seringkali mereka berdemo menyuarakan aspirasinya, tak hanya itu. Mereka juga
terkadang mengintimidasi para pengemudi ojek online dengan cara kekerasan fisik dan
lain-lain.
1.2 Tujuan
Tujuannya dibuat adalah untuk mengatasi permasalahan di kota besar yang sangat padat
(macet) untuk memilih transportasi umum yang mudah, cepat, tepat, dan aman. Serta
mengikuti kemajuan teknologi yang ada sehingga meningkatkan sumber daya yang ada.
Ojek atau ojeg adalah transportasi umum informal di Indonesia yang berupa sepeda
motor atau sepeda, namun lebih lazim berupa sepeda motor. Disebut informal karena
keberadaannya tidak diakui pemerintah dan tidak ada izin untuk
pengoperasiannya.Penumpang biasanya satu orang namun kadang bisa berdua. Dengan
harga yang ditentukan dengan tawar menawar dengansopirnya dahulu setelah itu sang
sopir akan mengantar ke tujuan yang diinginkan penumpangnya.
Ojek banyak digunakan oleh penduduk kota-kota besar misalnya di Purwokerto.
Karena kelebihannya dengan angkutan lain yaitu lebih cepat dan dapat melewati
sela-sela kemacetan di kota. Selain itu dapat menjangkau daerah-daerah dengan
gang-gang yang sempit dan sulit dilalui oleh mobil. Biasanya mereka mangkal di
persimpangan jalan yang ramai, atau di jalan masuk kawasan permukiman.
Ojek dapat pula ditemukan di beberapa negara lain di luar Indonesia,
termasuk India, Thailand, dan Britania Raya. Berbeda dengan Indonesia, layanan ojek
di negara-negara tersebut ada yang merupakan layanan transportasi umum resmi.
Layanan ojek online berbasis aplikasi mobile kian populer seiring boomingnya ojek
online bernamaGrab. Popularitas bisnis ini juga terus menanjak bersamaan dengan
banyaknya kisah sukses para pengemudinya. Penghasilan diatas rata-rata, serta
minimnya modal yang diperlukan, membuat masyarakat ramai-ramai mendaftar
menjadi pengemudi ojek. Sementara di level penyedia layanan, sejumlah start up pun
berlomba-lomba membuat aplikasi yang diharapkan bisa lebih disukai pasar. Fenomena
ini secara langsung juga telah mengubah image ojek yang selama ini hidup di
masyarakat. Ojek tak lagi dipandang sebagai pekerjaan 'rendahan', namun telah
menjelma menjadi profesi yang bonafide dan menjanjikan, Bahkan beberapa di
antaranya dipandang sebagai profesi yang cukup 'gaul'. Sehingga pelakuanya pun kini
tak lagi terbatas pada satu kelompok masyarakat saja.
GRAB merupakan ojek motor yang saat ini sedang digandrungi oleh masyarakat
dikota-kota besar seperti jakarta, bandung, bali, dan bandung. Selain pelayanannya yang
lebih baik dari ojek konvensional, dukungan teknologi yang mumpuni serta transparansi
harga menjadikan GRAB banyak diminati oleh masyarakat dikota-kota besar yang
sehari-hari harus berjibaku dengan kemacetan.
Fenomena boomingnya GRAB menimbulkan beberapa efek positif maupun negatif
dimasyarakat meskipun sepertinya lebih banyak efek positifnya . Berikut ini beberapa
efek yang menurut penulis ditimbulkan dari fenomena ojek motor GRAB :
4. Banyaknya karyawan yang mengundurkan diri atau resign untuk menjadi supir
GRAB
Jika dahulu profesi sebagai tukang ojek dipandang oleh masyarakat sebagai profesi
yang kurang menarik dan "Sexy", saat ini profesi menjadi tukang ojek GRAB sangat
menggiurkan. Bagaimana tidak ? dibeberapa pemberitaan bahkan ada yang
menyebutkan penghasilan supir GRAB dalam sehari bisa ratusan ribu bahkan jika rajin
bisa sampai mendapat penghasilan satu juta perhari. Nah silahkan anda kira-kira sendiri
dalam 1 bulan supir GRAB bisa mendapatkan penghasilan berapa.. Tentunya selain
faktor finansial ada pula beberapa alasan yang dijadikan seseorang untuk lebih memilih
menjadi supir GRAB dibandingkan pekerjaan sebelumnya seperti kebebasan waktu,
ritme kerja, dan manajemen stress yang lebih baik, karena target, penghasilan dan effort
kita sendiri yang atur.