Anda di halaman 1dari 37

PROPOSAL PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI UMUM

KONVENSIONAL DAN ONLINE DI KOTA PAREPARE

KURNIAWAN
NIM.218190052

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI

KONVENSIONAL DAN ONLINE DI KOTA PAREPARE

KURNIAWAN
NIM.218190052

Telah diperiksa dan disetujui untuk mengikuti seminar proposal

Parepare, 02 desember 2022

Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. A. Sulfanita, ST.,MT. Hendro Widarto,ST.,MT.


NBM: 1404 787 NBM: 933 290

Mengetahui:

Ketua Program Studi

Mustakim, ST., MT.


NBM. 1034 728
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Transportasi memegang peranan penting dalam memenuhi kebutuhan

manusia Diversifikasi, seperti kebutuhan pendidikan, kesehatan, ekonomi

dan lainnya.Beberapa opsi kendaraan/mode saat ini tersedia tujuan termasuk

kendaraan pribadi seperti mobil, sepeda motor, dan kendaraan (bus, kereta

api). Seiring kemajuan teknologi dan pentingnya peranan lalu lintas dalam

kehidupan sehari-hari, dan kemudian membuat lalu lintas dasar online.

Transportasi umum konvensional adalah salah satu media transportasi

yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif.

Penggunaan transportasi umum konvensional lebih menguntungkan karena

harganya ya0ng relatif murah. Transportasi umum online adalah transportasi

yang menggunakan aplikasi sebagai penghubung antara pengguna dan

pengemudi. Transportasi online memiliki banyak kelebihan seperti

pemesanan yang lebih mudah melalui aplikasi, tarif yang relatif lebih murah,

waktu perjalanan yang singkat dan langsung sampai ke tempat tujuan. Hal

ini menimbulkan kompetisi antara transportasi online dan transportasi

konvensional sehingga membuat masyarakat mempunyai pilihan moda mana

yang paling tepat digunakan untuk mendukung aktivitasnya. Di samping itu,

penggunaan transportasi umum online sangat bergantung pada jaringan


internet, sehingga bila jaringan bermasalah pengguna tidak bisa memesan

jasa transportasi umum online.

Menurut Prihatin, R.B. (2016), transportasi online memberikan pilihan

transportasi baru untuk kenyamanan masyarakat. Konsumen mendapatkan

keuntungan finansial karena transportasi online relatif lebih murah

dibandingkan transportasi umum. Adanya transportasi online, membuat

masyarakat nyaman bagi angkutan masyarakat yaitu masyarakat dapat

mengatur lokasi dan waktu, serta masyarakat tidak perlu menunggu/mencari

pangkalan ojek.

Adanya transportasi online dan transportasi konvensional di kota parepare

membuat masyarakat merasa terbantu jika ingin bepergian ataupun

melakukan aktivitas dan menempuh jarak jauh hal ini menyebabkan

masyarakat memilih transportasi online dan transportasi konvensional di

kota parepare karena banyak memiliki keuntungan seperti, pemesanan lebih

mudah melalui aplikasi, tarif relatif murah, waktu tempuh lebih singkat, dan

akses langsung ke tempat tujuan. Dengan begitu masyarakat kota parepare

dapat memilih moda mana yang paling cocok digunakan untuk mendukung

aktivitasnya.

Dari beberapa uraian diatas melatarbelakangi peneliti untuk mengambil

penelitian mengenai Analisis Pemilihan Moda Transportasi umum

Konvensional dengan Transportasi Online (ojek pangkalan dan ojek

online) di Kota Parepare.


B. Rumusan masalah

1. Bagaimana karakteristik pelaku perjalanan dalam pemilihan moda

transportasi darat di Kota Parepare?

2. Variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi pengambilan

keputusan oleh pelaku perjalanan dalam memilih moda?

3. Bagaimana model pemilihan moda antara transportasi umum

konvensional dan transportasi online

C. Tujuan penelitian

1. Mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dalam pemilihan moda

transportasi darat.

2. Memperoleh variabel-variabel yang mempengaruhi pengambilan

keputusan oleh pelaku perjalanan dalam memilih moda.

3. Mendapatkan suatu model yang dapat menjelaskan probabilitas

pemilihan moda antara transportasi umum konvensional dan

tranportasi online

D. Metodologi penelitian

Dalam pengumpulan data ini nantinya akan dilakuan dengan dua cara

yaitu:
1. Data primer

Melakukan survey langsung ke lokasi dengan melihat langsung

masyarakat yang menggunakan moda transportasi konvensional dan

transportasi online, dengan cara wawancara dan pembagian koesioner

2. Data sekunder

Data-data yang diambil dari instansi adalah surat permohonan izin

melakukan survey serta pengambilan data.

E. Batasan masalah

1.Kriteria yang ditinjau dalam pemilihan moda transportasi adalah

keamanan,kenyamanan, biaya, waktu, dan kemudahan.

2. Moda transportasi umum konvensional yang diteliti adalah angkutan

kota (ojek online dan ojek pangkalan)

3. Moda transportasi umum online yang diteliti adalah ojek online dan

ojek pangkalan.

F. Manfaat penelitian

1. Untuk mengetahui pilihan moda yang sering digunakan oleh

masyarakat

2. Bagi penulis dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama di

bidang transportasi
3. Bagi rekan – rekan mahasiswa dapat dijadikan sebagai referensi

tambahan dalam menyusun tugas akhir dan bahan kuliah yang

berkaitan dengan pemilihan moda transportasi

4. Penelitian ini memberikan penilaian terhadap kriteria yang menjadi

prioritas masyarakat kota Parepare dalam memilih transportasi umum

dan transportasi online

G. Sistematika Penulisan

Secara garis besar sistematika penulisan yang dapat disajikan sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang penulisan, rumusan masalah,

tujuan penelitian, batasan masalah, manfaat penelitian, istilah, definisi dan

sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori pendukung serta penelitian terdahulu

terkait judul skirpsi.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi gambaran umum penelitian, waktu dan lokasi penelitian,

diagram alir penelitian serta tahapan penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas secara keseluruhan tentang hasil penelitian yang

dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari keseluruhan penulisan

berdasarkan dari analisa hasil.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

Pengertian transpotasi menurut Morlok adalah memindahkan atau

mengangkut dari suatu tempat ke tempat lain. Menurut Bowesox

(1981, dalam Djoko et all, 2003), defenisi transportasi dalah

perpindahan barang atau penumpang dari suatu lokasi ke lokasi lain,

dengan produk yang digerakkan atau dipindahkan ke lokasi yang

dibutuhkan atau diinginkan. Sementara Menurut Papacostas

(1974,dalam Djoko et all, 2003), transportasi didefenisikan sebagai

suatu sistem yang terdiri dari fasilitas tertentu beserta arus dan sistem

control yang memungkinkan orang atau barang dapat berpindah dari

suatu tempat ke tempat lain secara efisien dalam setiap waktu untuk

mendukung aktifitas manusia.

Pengertian sistem transportasi merupakan gabungan dari dua

definisi, yaitu sistem dan transportasi. Sistem adalah suatu bentuk

keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain

dalam tatanan yang terstruktur, sedangkan transportasi adalah suatu

usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut, atau

mengalihkan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain,

dimana di tempat lain objek tersebut lebih berguna atau dapat berguna

untuk tujuan-tujuan tertentu. Maka, dari kedua pengertian di atas dapat


disimpulkan bahwa, sistem transportasi adalah suatu bentuk

keterikatan dan keterkaitan antara berbagai variabel dalam suatu

kegiatan atau usaha untuk memindahkan, menggerakkan, mengangkut,

atau mengalihkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain

secara terstruktur untuk tujuan tertentu (Miro, 2005). Sistem

transportasi didukung oleh alat pendukung untuk menjamin lancarnya

proses perpindahan sesuai dengan waktu yang diinginkan sehingga

memberikan optimalisasi proses pergerakan tersebut

B. Model Pemilihan Moda Transportasi (Mode Choice Models)

Pemilihan moda merupakan suatu tahapan proses perencanaan

angkutan yang bertugas untuk menentukan pembebanan perjalanan

atau mengetahui jumlah (dalam arti proporsi) orang dan barang yang

akan menggunakan atau memilih berbagai moda transportasi yang

tersedia untuk melayani suatu titik asal-tujuan tertentu, demi beberapa

maksud perjalanan tertentu pula. Tahap pemilihan moda transportasi

ini merupakan pengembangan dari tahap model asal-tujuan (sebaran

perjalanan) dan bangkitan perjalanan, karena pada tahap sebaran

perjalanan kita menentukan jumlah perjalanan ke masing-masing zona

asal dan tujuan (Tamin, 2000). Pemilihan moda transportasi dianggap

sebagai tahap terpenting dalam perencanaan transportasi, dan sekaligus

juga merupakan tahap tersulit karena pada tahap inilah ditemui

berbagai kendala/hambatan berupa sulit dan rumitnya 7 memodelkan

realita yang terjadi di dunia nyata sebagai akibat dari sulitnya peneliti
untuk membaca perilaku orang banyak, terutama masyarakat pengguna

jasa transportasi, dan di pihak lain di dunia nyata tersebut pun banyak

tersedia bentuk-bentuk pelayanan transportasi baik dari segi jarak

geografis, teknik, ukuran, kecepatan, ekonomis, dan lain-lain yang

kesemuanya menawarkan karakteristik layanan yang tidak sama antara

satu dengan lainnya sehingga timbulah masalah pada para

peneliti/perencana transportasi berupa kesulitan untuk

mengkuantifikasikannya, memodelkannya, menganalisisnya serta

mengidentifikasikan berbagai faktor yang mempengaruhinya (Tamin,

2000). Hasil analisis tahap pemilihan moda transportasi sangat

bermanfaat sebagai masukan bagi pihak penyedia jasa transportasi

(transport supplier) seperti perusahaan mobil bus, kereta api, kapal

laut, perusahaan penerbangan. Bahkan pengusaha ojek dapat

memanfaatkannya untuk melihat pangsa pasar (market share) mereka

sebagai dasar pertimbangan untuk memperkirakan jumlah kendaraan

atau armada yang harus mereka sediakan pada masa yang akan datang

buat melayani suatu jaringan asal-tujuan (Tamin, 2000).

C. Kualitas pelayanan

1. Pengertian kualitas pelayanan

Mutiawati et al., (2019:7), menyatakan kualitas pelayanan

merupakan kemampuan pemberi pelayanan dalam melayani

pengguna barang atau jasa. Sedangkan, menurut Usmara dalam

(Pattaray et al., 2021:11) kualitas pelayanan merupakan suatu


sikap yang dihasilkan dari membandingkan harapan konsumen

terhadap kualitas pelayanan dengan kinerja perusahaan seperti

yang dipersepsikan konsumen. Kotler dalam (Pertiwi, 2021:68)

menyatakan bahwa, kualitas pelayanan merupakan kinerja dari

seseorang kepada orang lain yang dapat berupa tindakan yang

tidak berwujud dan tidak mengarah pada kepemilikan suatu

barang atau kepada siapa pun. Berdasarkan definisi dari

beberapa para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

kualitas pelayanan yaitu setiap aktivitas atau tindakan yang

diberikan kepada pelanggan pada dasarnya tidak berwujud dan

apabila kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi sesuai dengan

harapannya, maka dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan.

2. Indikator Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman dalam (Tjiptono dan Chandra, 2016:137)

terdapat 5 (lima) indikator penentu dalam kualitas pelayanan

sebagai berikut:

1. Kehandalan (Reliability), berhubungan dengan keahlian

perusahaan demi memberikan pelayanan yang akurat sejak

pertama kali tanpa melakukan kesalahan dan

menginformasikan jasanya sesuai dengan waktu yang

disepakati.

2. Daya Tanggap (Responsiveness), berkaitan dengan kesediaan

dan keahlian karyawan untuk membantu para konsumen dan


merespon permintaan mereka, serta memberitahukan kapan

jasa hendak diberikan dan segera memberikan jasa secara

cepat.

3. Jaminan (Assurance), perilaku karyawan yang bisa

menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan

dan perusahaan dapat menciptakan rasa aman untuk para

konsumennya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan

selalu bersikap sopan serta memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap

pertanyaan atau masalah konsumen.

4. Empati (Empathy), menjelaskan bahwa perusahaan memahami

masalah para konsumenya dan bertindak untuk kepentingan

konsumen, serta memberikan perhatian khusus kepada para

konsumen dan mempunyai jam operasi yang nyaman.

5. Bukti Fisik (Tangible), berkenaan dengan kapabilitas fasilitas

fisik, peralatan atau perlengkapan yang lengkap, dan bahan-

bahan yang digunakan perusahaan bersih, serta penampilan

dari karyawan rapi.

D. Deskripsi penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis

yaitu menggambarkan suatu peristiwa, kemudian melakukan

analisis masalah yang timbul. Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah kuesioner dengan metode stated preference.


Teknik stated preference adalah teknik kuesioner dengan

membuat alternatif situasi perjalanan hipotesis yang merupakan

kombinasi perubahan atribut-atribut pelayanan transportasi online

dan transportasi konvensional tersebut, lalu diujikan kepada

responden dengan cara penyebaran kuesioner dengan cara ofline

untuk mengetahui respon dari pelaku perjalanan terhadap situasi

perjalanan. Format kuesioner yang akan disebarkan kepada para

pengguna moda transportasi online dan transportasi konvensional

(ojek pangkalan), menggunakan teknik point rating dengan lima

skala dimana responden dapat memilih sesuai pilihannya. Adapun

kelima skala tersebut:

1 = Pasti pilih transportasi online (ojek online)

2 = Mungkin pilih transportasi online (ojek online)

3 = Pilihan

berimbang

4 = Mungkin pilih transportasi konvensional (ojek

pangkalan)

5 = Pasti pilih transportasi konvensional (ojek

pangkalan)

Setelah didapatkan data responden para pengguna moda

transportasi tersebut kemudian dilakukan analisis regresi linier

dengan menggunakan SPSS v25. Secara umum dalam penelitian ini

membahas tentang pemilihan moda transportasi online (ojek online)


dan transportasi konvensional (ojek pangkalan) di Kota Parepare.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna

moda transportasi dan faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen

terhadap pemilihan moda transportasi online (ojek online) dan

transportasi konvensional (ojek pangkalan).

Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini ditujukan kepada masyarakat pengguna moda

transportasi online (ojek online) maupun transportasi konvensional

(ojek pangkalan) di Kota Parepare.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah suatu data yang diperoleh langsung dari hasil

pembagian kuesioner yang disebarkan kepada responden dengan

cara ofline

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah sumber data kedua setelah sumber data

primer. Data ini diperoleh dari studi kepustakaan yaitu

mempelajari, memahami buku-buku, artikel, jurnal ilmiah,

literature yang ada hubungannya dengan judul penelitian.


Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

menyebarkan kuesioner dalam bentuk manual kepada pengguna moda

transportasi online (ojek online) maupun transportasi konvensional (ojek

pangkalan).

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan peneliti pada saat

melaksanakan penelitian.

Pada penelitian ini instrument penelitiannya yaitu:

1. Handphone yang digunakan untuk menyebarkan link kuesioner

kepada para pengguna moda transportasi online (ojek online) dan

transportasi konvensional (ojek pangkalan).

2. Laptop yang berguna untuk mengolah data.

Penentuan Jumlah Sampel

Untuk menentukan jumlah sampel minimum menggunakan rumus slovin

sebagai berikut :

n = 1
1 + N e2

Variabel Penelitian

Variabel diperlukan sebagai dasar penyusunan kuesioner penelitian.

Bentuk pernyataan kuesioner direncanakan untuk mengetahui kondisi

eksisting dan karakteristik umum pengguna jasa angkutan dan preferensi


responden terhadap pilihan moda. Variabel-variabel yang dianggap

mempengaruhi penumpang dalam menentukan moda transportasi dalam

penelitian ini terdiri dari:

Variabel Bebas

Penentuan variabel bebas dalam penelitian ini dilakukan dengan

melihat variabel-variabel yang diambil pada hasil penelitian sejenis

terdahulu dan penambahan variabel-variabel lainnya yang dianggap

memiliki pengaruh dengan variabel tidak bebas. Variabel-variabel

tersebut yang akan dijadikan variabel hipotesa yang diberi simbol X.

Dalam penelitian ini variabel bebas adalah faktor-faktor yang

berpengaruh dalam pemilihan moda transportasi, yaitu:

1. Pertimbangan Kecepatan (X1)

2. Pertimbangan Kenyamanan (X2)

3. Pertimbangan Biaya (X3)

Variabel Terikat

Variabel terikat yang ditentukan dalam penelitian ini adalah jenis moda

transportasi yang menjadi alternatif untuk digunakan konsumen. Variabel

ini terdiri dari transportasi online (ojek online) dan transportasi

konvensional (ojek pangkalan).

Metode Analisis Data

Setelah melakukan penyebaran kuesioner, hasil dari jawaban

kuesioner dikumpulkan, selanjutnya data didapatkan akan diolah dan

dapat digunakan sebagai data masukan dalam proses analisis selanjutnya.


Pada penelitian ini menggunakan analisis data yaitu Analisis Regresi

Linier Berganda. Penelitian ini menggunakan bantuan komputer untuk

melakukan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan SPSS

v25. Tujuan dari analisis regresi linier berganda adalah untuk menguji ada

atau tidaknya pengaruh faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap

keputusan para pelaku perjalanan dalam pemilihan moda transportasi serta

untuk mengetahui karakteristik dari pengguna moda transportasi.

E.Penelitian Terdahulu

1. Analisis Pemilihan moda transportasi Berbasi Online dan

Konvensional di Kota Baubau Bagas Yusuf Arla,dkk.(2022) dalam

penelitiannya menyimpulkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi

pelaku perjalanan dalam pemilihan moda baik itu taksi online dan

taksi konvensional adalah Jarak dan tarif, . Kualitas pelayanan

(kenyamanan) yang mengunakan Taksi konvensional 32 orang (32.99%)

dan Taksi online 65 orang (67.01%).Perbandingan antara pemilihan moda

mengunakan taksi online dan konvensional berdasarkan jarak yang

lebih banyak digunakan yaitu taksi online sebesar 60 0rang

(61.86%) dibandingkan dengan taksi konvensional sebesar 37 orang

(38.14%),tarif yang paling banyak digunakan yaitu taksi online sebesar

72 orang (74.22%) dibandingkan taksi konvensional sebesar 25

orang (25,78%), dilihat dari kemudahan mendapatkan moda taksi

online yang paling banyak dipilih sebesar 65 orang (67.01%)


dibandingkan taksi konvensional sebesar 32 orang ( 32,99%) dan kualitas

pelayanan taksi online yang paling banyak dipilih sebesar 65 orang

(67,01%) dibandingkan dengan taksi konvensional sebesar 32 orang

(32.99%).

2. Analisis Pemilihan Moda Transportasi Online dan Angkutan

Konvensional Nanda Andresta,dkk.(2018) ) Berdasarkan hasil analisis,

maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Faktor - faktor yang

mempengaruhi pemilihan moda transportasi antara taksi konvensional

dan taksi online dan menuju Bandara Radin Inten II Lampung selatan

diantaranya X1 (Tarif), X2 (Kemudahan mendapat moda), X3 (Cepat

mendapat moda), dan X7 (kepastian mendapat moda). Berdasarkan

skenario pemilihan moda dapat dilihat bahwa taksi online memiliki

kecenderungan yang lebih besar untuk dipilih dibandingkan taksi

konvensional maka dapat disimpulkan pengaruh dari variabel tarif (X1),

kemudahan

mendapatkan atau kemudahan akses (X2) dan ketersediaan moda (X7)

tidak berpengaruh besar terhadap peluang pemilihan moda taksi

online dan taksi konvensional

3.Analisa Pemilihan Moda Transportasi Roda Dua Berbasis

Aplikasi Online dan Angkutan Kota Di Kota Serang (Studi Kasus

Terminal Pakupatan Kota Serang - Banten) Arief Budiman,dkk.

(2022).Dalam hasil penelitiannya, didapatkan faktor karakteristik

pelaku perjalanan dan model dalam pemilihan kriteria kendaraan


online dan kendaraan angkutan kota diperoleh faktor karakteristik

pelaku perjalanan, yaitu didapatkan hasil kriteria usia, 82% pada

transportasi online dan 76% pada transportasi konvensional berumur

<26 Tahun, hasil kriteria gender wanita yaitu 58% memilih

transportasi online dan transportasi konvensional berbanding sama,

hasil kriteria pekerjaan yaitu Mahasiswa dengan presentase 44%

memilih transportasi online, dan 42% untuk transportasi konvensional,

dan rata– rata golongan pendapatan < Rp.1.000.000 pada nilai 70%

untuk transportasi online dan 50% untuk transportasi konvensional.

Berdasarkan hasil analisis pemilihan trnasportasi yang dilakukan

menggunakan Uji Validitas teknik corrected item total correlation, Uji

Reabilitas, Uji Korelasi, Uji Linearitas, , Uji F, Uji T, dan teknik

analisis metode analisis regresi berganda. Didapatkan hasil pengujian

bahwa yang berpengaruh dalam pemilihan transportasi roda dua

(online) yaitu variiabel karakteristik taarif (X1), keemudahan

menndapatkan mooda (X2), ketersediaan moda transportasi (X4), dan

untuk transportasi konvensional (Angkutan Kota) yaitu variabel tarif

(X1) dan ketersediaan moda (X4).

4. Analisis pemilihan moda transportasi online dan transportasi umum

kota Bandra Lampung.M.Abi Berkah Nadi,dkk.(2019) ) dalam

penelitiannya yang mengatakan hasil penelitian ini menggunakan model

logit binomial yang digunakan dalam studi pemilihan moda antara

transportasi online dan transportasi umum merupakan fungsi dari selisih


utilitas pada kedua jenis moda yang ditinjau. Dari hasil analisa pada saat

kelima atribut digunakan secara bersama-sama dengan cost, time,

headway, time acces dan service dihasilkan dengan nilai R2 sebesar 7,8%.

Didapat hasil cost paling signifikan hasilnya dari atribut lainnya dalam

pemilihan moda dimana penumpang dalam menentukan harga sangat

berpengaruh untuk pemilihan moda

5. Pemilihan moda antara ojek online dan angkutan kota dengan metode

stated preference.David cariera,dkk.(2020) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Kondisi aktual pada penelitian ditemukan bahwa

pemilihan moda angkot sebesar 23,82%, apabila dalam penelitian ini

probabilitas pemilihan moda angkot ingin ditingkatkan, maka dapat

direkomendasikan dengan menurunkan waktu tempuh angkot sebesar 5

menit, menurunkan waktu tunggu angkot sebesar 5 menit, mengsubsidi

tarif angkot sebesar Rp 2.000,-, dan mengubah kebijakan tarif ojek online

untuk menaikkan tarif perjalanannya sebesar Rp 2.000,-. Sehingga

apabila mengikuti alternatif yang direkomendasikan dapat menaikkan

peluang pemilihan angkot menjadi 48,72%. dengan adanya kenaikan

waktu tempuh, rata-rata peluang pemilihan moda angkot akan menurun

sebesar 0,4% per kenaikan satu menit, sedangkan ojek online akan

menurun sebesar 0,47% per kenaikan satu menit.

6. Analisis pemilihan moda konvensional dan online di banyuwangi .

Siska Aprilia Hardiyanti,dkk. .(2021) dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa karakteristik responden atau pelaku perjalanan bahwa sebanyak 57


% responden pernah menggunakan taksi online dan taksi konvensional

dan sebanyak 43 % responden hanya 1 moda yang pernah digunakan,

sebanyak 85 % responden sering menggunakan taksi online dalam

melakukan aktivitasnya dan sebanyak 15 % responden sering

menggunakan taksi konvensional. Sedangkan dari grafik alasan

responden menggunakan moda transportasi antara taksi online dengan

taksi konvensional sebanyak 45 % pertimbangan tarif, 36 %

pertimbangan waktu perjalanan, dan 19 % pertimbangan waktu tunggu.

Dari hasil analisa model logit binomial pemilihan kedua moda

menunjukkan bahwa probabilitas atau peluang responden di Banyuwangi

memilih moda transportasi online lebih besar dari transportasi

konvensional dengan memperhatikan atribut perjalanan tarif, waktu

perjalanan, dan waktu tunggu.

7. Analis pemilihan moda transportasi umum antara transportasi umum

konvensional dan transportasi umum online di kota Palembang Rico

Kwanto,dkk.(2016) dalam penelitiannya yang mengatakan, kriteria yang

menjadi prioritas masyarakat kota Palembang dalam memilih moda

transportasi umum adalah kriteria aman dengan nilai bobot sebesar 0,275

atau 27,5%, berikutnya kriteria nyaman (20%), kriteria waktu (18,7%),

kriteria kemudahan (17%), dan kriteria biaya (16,8%). Moda transportasi

umum yang dipilih masyarakat kota Palembang berdasarkan kriteria yang

ditentukan adalah transportasi umum online dengan nilai bobot prioritas

sebesar 58,80% dan mayoritas memilih menggunakan motor online.


Transportasi umum konvensional menjadi pilihan kedua dengan nilai bobot

prioritas sebesar 41,20% dan mayoritas memilih menggunakan transmusi

kemudian ojek, taksi, dan angkutan kota. Analisis sensitivitas yang

dilakukan pada penelitian ini tidak mengubah pilihan masyarakat kota

Palembang dalam memilih transportasi umum. Transportasi umum online

masih menjadi prioritas masyarakat kota Palembang dalam memilih

transportasi umum.

8. Pengaruh angkutan online terhadap pemilihan moda transportasi

publik dikota manado (studi kasus: trayek malalang-pusat

kota).Adinda Laloma,dkk.(2018) dalam penelitiannya menyimpulkan

bahwa Mayoritas responden lebih banyak didominasi oleh wanita

sebanyak 60%. Mayoritas responden lebih banyak berusia 21-25 tahun

yaitu sebanyak 46% Latar belakang pendidikan terakhir responden

mayoritas SMA yaitu sebanyak 77%. Mayoritas responden berstatus

pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 65%. Mayoritas responden memiliki

pendapatan perbulan 500.000 yaitu sebanyak 37%. Pengguna moda lebih

banyak tidak memiliki kendaraan mobil sebanyak 75%. Pengguna moda

lebih banyak tidak memiliki sepeda motor sebanyak 61%. Intensitas

menggunakan moda lebih banyak yang tidak tentu sebanyak 64%

Mayoritas responden lebih banyak menggunakan ke dua moda dengan

alasan pertimbangan harga murah yaitu sebanyak 42%

9. Analisis Pemilihan Moda Transportasi Online dan Angkutan Kota

bagi Pegawai Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional. Muhammad


Asrul Nuh,dkk. .(2022) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

Berdasarkan skenario pemilihan moda dapat dilihat bahwa taksi online

memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk dipilih dibandingkan

Angkutan Kota maka dapat disimpulkan pengaruh dari kemudahan

mendapatkan moda (X2), Cara Mendapatkan moda (X3) dan Kepastian

mendapatkan moda (X7) namun tidak berpengaruh besar terhadap

peluang pemilihan moda taksi online dan Angkutan kota Berdasarkan

persamaan dari hasil regresi Y = 0.276 + 0, 406X1 + 0, 118X2+ 0, 06X5

+ 0.181X6 maka faktor paling dominan dari penggunaan moda antara

transportasi online dan transportasi angkutan kota ialah X1 atau tarif, X2

atau kemudahan mendapatkan moda, X5 atau kenyamanan, X6 atau

kepastian mendapatkan moda.

10. Analisis pemilihan moda transportasi online dan transportasi

konvensional di kota Denpasar (Contoh Kasus: Go-Car dan

Sarbagita). Ni Ketut Sri Astati Sukawati,dkk.(2021) dalam penelitiannya

menyimpulkan bahwa Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda

transportasi online (Go–Car) dan transportasi konvensional (Sarbagita) di

Kota Denpasar dipengaruhi tiga variabel yaitu: Variasi ongkos angkutan

(x1) Dari variabel variasi ongkos angkutan (x1) mempengaruhi

masyarakat dalam pemilihan moda transportasi di Kota Denpasar sebesar

21% dengan pilihan moda transportasi konvensional (Sarbagita). Variasi

dalam waktu tunggu (x2) Dari variabel variasi dalam waktu tunggu (x2)

mempengaruhi masyarakat dalam pemilihan moda transportasi di Kota


Denpasar sebesar 58,5% dengan pilihan moda tranportasi online (GoCar).

Variasi tingkat kenyamanan (x3) Dari variabel variasi tingkat

kenyamanan (x3) mempengaruhi masyarakat di Kota Denpasar sebesar

17,3% dengan pilihan moda tranportasi online (Go-Car).

11. Studi Moda Transportasi Online Gojek Dan Grab Dengan Metode

Topsis Di Kota Magelang. Gishella,(2021). Dari hasil penelitiannya

menytakan bahwa Kualitas moda transportasi online di Kota Magelang

sudah termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari segi

performa, harga, pelayanan dan keamanan yang disediakan oleh pihak

penyedia jasa moda transportasi online tersebut. Hasil perhitungan dari

data kuesioner ditunjukkan bahwa Grab mendapatkan hasil preferensi

0.552248142% dan Go-jek mendapatkan hasil nilai preferensi

0.447751858%. Berdasarkan hasil perhitungan didapat bahwa moda

Transportasi Grab mendapatkan tingkat kepuasan lebih tinggi untuk

konsumen masyarakat Kota Magelang. Hal ini dipengaruhi oleh kriteria

pelayanan dan keamanan yang tinggi.

12. Kajian Pemilihan Moda Antara Taksi Berbasis Aplikasi Online Dan

Taksi Konvensional Studi Kasus Kota Surabaya. Alfadin,dkk.2018.

Dari hasil penelitiannya menyatakan bahwa berdasarkan faktor-faktor

yang mempengaruhi perjalanan, dapat diketahui kualitas pelayanan

(service quality) yang menjadi pertimbangan responden adalah kesopanan

supir (assurance), waktu tunggu kedatangan taksi (responsiveness),

kepedulian supir (emphaty), waktu supir mengkonfirmasi pesanan


(reliability) dan pengunaan GPS (tangibles). Dari hasil analisis diperoleh

nilai utilitas model pemilihan taksi adalah UTO – UTK = (- 3,047) + (-0,3

X1) + (-0,671 X2) + 1,437 X3 + 1,092 X4 + 0,415 X5 dengan X1

merupakan faktor reliability, X2 responsiveness, X3 assurance, X4

emphaty dan X5 tangible. Berdasarkan hasil analisis elastisitas, diketahui

bahwa faktor yang paling sensitif mempengaruhi probabilitas pemilihan

taksi adalah faktor assurance, yang dalam penelitian ini dapat diartikan

sebagai kesopanan supir.

13. Model Karakteristik Pengguna Moda Konvensional Dan Transportasi

Online Saat Pandemi Covid-19 Di Kota Parepare.Arsusil

dkk ,2022.Dalam penelitiannya mengatakan bahwa Karaktristik perjalanan

penumpang moda transportasi online dan moda ojek konvensional

didominasi oleh: jenis kelamin laki – laki, tingkat pendidikan D1 dan

SMA, pendapatan ≥ Rp 2.000.000 ≤ Rp 4.000.000. Model persamaan

linear berganda pemilihan ojek konvensional dengan metode stepwise

yaitu tarif pelayanan perjalanan, kemudahan mendapatkan moda,

keamanan penumpang, kenyamanan penumpang dan kualitas pelayanan.

Model persamaan linear berganda pemilihan transportasi online, dengan

metode stepwise yaitu tarif pelayanan perjalanan, kemudahan

mendapatkan moda, kenyamanan penumpang, kualitas pelayanan,

penerapan protokol kesehatan, pengadaan protokol kesehatan dan jarak

perjalanan. Faktor yang paling berpengaruh dalam pemilihan moda

transportasi online yaitu nilai koefisien regresi β1 adalah 0,479,


berdasarkan nilai koefisien menunjukan variabel keamanan/keselamatan

saat pandemi Covid 19 di Kota Parepare mengalami kenaikan sebesar

47,9% dan ojek konvensional adalah nilai koefisien regresi β2 adalah

0,309, berdasarkan nilai koefisien menunjukan variabel kualitas pelayanan

saat pandemi Covid 19 di Kota Parepare mengalami peningkatan sebesar

30,9%. Model karakteristik pemilihan moda konvensional dan transportasi

online adalah Y= 1,050 + 0,479 X1 + 0,322 X2 - 0.337 X4 - 0.195 X5 -

0.264 X6 - 0.245 X7 - 0.202 X8.

14. Analisis Pemilihan Moda Transportasi Online Dan Angkutan

Konvensioal Di Pakuwon Mall Surabaya. Matthew Tombokan

dkk,2021.dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa . Berdasarkan hasil

pemilihan moda Taksi dan Online, dapat disimpulkan pilihan pelaku

perjalanan lebih mendominasi pada moda Online yang memiliki

tingkat persentase 100%. Dan yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 66 orang atau sebesar 66%, sedangkan sisanya yakni

34 orang atau 34% merupakan responden laki-laki. Hal ini juga

menunjukan bahwa dari data dapat dilihat bahwa perempuan yang

lebih banyak menggunakan taksi online daripada taksi konvensional.

Responden Pakuwon Mall Surabaya dalam penelitian ini didominasi

oleh antara 15-20 Tahun yaitu sebanyak 36 responden atau

sebesar 36% yang lebih banyak menggunakan taksi Online daripada

taksi konvensional. Faktor-faktor yang lenih berpengaruh terhadap

pertimbangan pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi antar


moda Taks Konvensional dan Taksi Onlinedi Pakuwon Mall Surabaya

diantaranya tarif, pertimbangan kecepatan/waktu, pertimbangan

kenyamanan dan pertimbangan kemudahan mendapat moda.Berdasarkan

faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi antara

taksi konvensional dan taksi online dari dan menuji Pakuwon Mall

Surabaya diantaranya X1 tarif, X2 kemudahan mendapatkan moda, X3

cepat mendapat moda,dan X7 kepastian mendapat moda. Berdasarkan

skenario pemilihan moda dapat dilihat bahwa taksi online memiliki

kecenderungan yang lebih besar untuk dipilih dibandingkan dengan

taksi konvensional maka dapat disimpulkan pengaruh dari variable tarif

X1, kemudahan mendapat moda X2, dan ketersediaan moda X7

tidak berpengaruh besar terhadapa peluang pemilihan moda taksi online

dan taksi konvensional

15. Transportasi Berbasis Aplikasi Online: Go-Jek Sebagai Sarana

Transportasi Masyarakat Kota Surabaya. Slaudiya anjani septi

damayanti.2017.Dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa Di dalam

penelitian ini ditemukan bahwa, tindakan sosial yang dilakukan oleh

pengguna Go-Jek dalam memilih sarana transportasi adalah rasional

instrumental dan afeksi. Tindakan rasional instrumental yang dilakukan

adalah mencari informasi mengenai Go-Jek dari berbagai media massa

serta teman, kerabat, dan keluarga. Selain itu, juga membandingkan antara

transportasi online yang satu dengan yang lainnya untuk mengetahui

perbedaan dan keunggulan masingmasing. Melihat dari segi keuntungan,


seperti: faktor ekonomi, di mana tarif transportasi online GoJek lebih

murah dibandingkan transportasi konvensional, lebih efektif dapat

membantu pengguna yang memiliki usaha pribadi tanpa harus

meninggalkan pekerjaannya, dapat digunakan oleh individu yang tidak

memiliki kendaraan pribadi maupun yang tidak ingin menggunakan

kendaraan pribadi, serta lebih cepat datang saat dibutuhkan. Dari segi

kepercayaan dan keamanan, karena adanya identitas driver dan sistem

pembayaran yang sudah pasti tanpa harus melakukan tawar menawar.

Adapun tindakan afeksi yang dilakukan oleh pengguna, lebih didasarkan

pada penilaiannya terhadap pelayanan yang diberikan oleh driver. Adapun

bentuk dari tindakan afeksi dari pengguna, berbentuk pemberian reward

berupa rating bintang maupun uang tips sebagai rasa terima kasih secara

tidak langsung.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara kerja peneliti guna mendapatkan

data yang dibutuhkan dan akan digunakan dalam proses analisa sehingga

memperoleh kesimpulan yang merupakan tujuan dalam penelitian. Data-data

primer dan sekunder diperlukan dalam penelitian ini. Data primer diperoleh

dengan cara melakukan survey lapangan, dan data sekunder diperoleh dengan cara

survey kepada instansai terkait dan peneliti juga menggunakan kuesioner sebagai

pendukung dari penelitian ini

B. Lokasi dan waktu

Penelitian ini dilakukan di beberapa pangkalan ojek dan ojek online di kota

parepare. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret 2023.


Gambar 1.1.lokasi penelitian

Sumber(geogle 2022)

C. Alat dan bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut :

1. Laptop

2. Handphone

3. Alat Tulis

4. kuesioner

D. Prosedur standar penelitian

pada penelitian ini yang digunakan dalam rangka mengumpulkan berbagai

jenis data penelitian adalah berupa kuisioner.Kuesioner dibuat dan dirancang

untuk mengumpulkan data analisis pemilihan moda transportasi konvensional

dengan transportasi online.Rincian jenis-jenis variable yang termuat dalam

indicator pemilihan moda transportasi konvensional dengan transportasi online

E. Teknik pengumpulan data

Berbagai aspek metode pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

di uraikan pada sub-sub bab berikut.

1. Wawancara

Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015:72) wawancara adalah

pertemuan yang dilakukan oleh dua orang untuk bertukar informasi mupun

suatu ide dengan cara tanya jawab, sehingga dapat dikerucutkan menjadi

sebuah kesimpulan atau makna dalam topik tertentu. Teknik wawancara

yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara semi terstruktur di


mana akan dilakukan kepada konsumen perusahaan Kreasi Jaya Perkasa

yang telah melakukan pembelian lebih dari satu kali. Tujuan dari

penggunaan wawancara semiterstruktur adalah untuk menemukan

permasalahan secara lebih terbuka, pihak yang diwawancarai dapat

diminta untuk mengemukakan pendapat dan ide nya (Esterberg dalam

Sugiyono, 2015:73).

2. kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2005:162).

3. Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder.Data-data yang dikumpulkan terkait mengenai analisis

pemilihan moda transportasi konvensional dan transportasi online di kota

parepare.

4. Populasidan sampel

Sugiyono (2018:130) mengemukakan bahwa populasi sebagai

wilayah secara umum yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

diteliti lalu dibuat kesimpulannya. Dalam penelitian populasi dibedakan

menjadi dua yaitu populasi secara umum dan populasi target (target

population). Populasi target adalah populasi yang menjadi sasaran

keberlakukan kesimpulan penelitian kita (Sukmadinata, 2012:80). Adapun


populasi umum dalam penelitian ini adalah orang yang gemar konsumsi

indomie. Sedangkan populasi target adalah orang yang gemar konsumsi

indomie di kecamatan Tarumajaya. Berdasarkan definisi diatas, Populasi

umum pada penelitian ini adalah seluruh konsumen yang pernah

menkonsumsi mie instan merek indomie,jumlah anggota populasi umum

tidak diketahui.

Sampel menurut Sugiyono, (2016:118) sampel ialah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dipunyai oleh populasi tersebut. Menurut

Sugiyono, (2017:81) sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi

sumber data dalam penelitian, dimana populasi merupakan bagian dari

jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling

menurut Sugiyono, (2016:81) ialah teknik pengambilan sampel, untuk

menentukan sampel yang akan digunakan. Pada penelitian ini teknik

pengambilan sampel yang digunakan berdasarkan populasi, dengan cara

menggunakan Non-probability Sampling dengan metode purposive

sampling dimana teknik dalam pengambilan sampel ini memiliki

pertimbangan-pertimbangan yang sudah ditentukan kepada responden.

G. Teknik analisi data

Dalam penelitian ini digunakan metode AHP (Analisis Hierarki

Proses) kualitatif positif sebagai dasar melakukan penelitian yang

tujuannya untuk menganalisis seberapa jauh Konsumen dalam melakukan

pemilihan terhadap faktor – faktor dasar terhadap pemilihan moda

transportasi. AHP adalah suatu metode yang sederhana dan fleksibel yang
menampung kreatifitas dalam rancangannya terhadap suatu masalah dibuat

sesuai dengan masing-masing pemakai (Miftahun, 2014 : 48). Dimana

dalam metode ini menstruktur suatu masalah ke dalam bentuk hierarkhi

serta memasukkan berbagai pertimbangan untuk dapat menghasilkan skala

dengan prioritas relatif.


F.Diagram alir penelitian

mulai

Pengumpulan data

Data primer : Data sekunder :

wawancara data dari instansi terkait

kouesioner

Pengolahan data

Hasil penelitian

Kesimpulan dan saran

selesai

Gambar 2.1.Bagan alir penelitian


DAFTAR PUSTAKA

Alfadin, M. R., & Hidayat, T. (2018). Kajian Pemilihan Moda Antara Taksi
Berbasis Aplikasi Online Dan Taksi Konvensional Studi Kasus Kota
Surabaya. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Arla, B. Y., Efendi, A., & Hajia, M. C. (2022). Analisis Pemilihan Moda
Transportasi Berbasis Online dan Konvensional di Kota Baubau. SCEJ
(Shell Civil Engineering Journal), 7(1), 34-40.

Andresta, N., Sulistiyorini, R., & Putra, S. (2018). Analisis Pemilihan Moda
Transportasi Online dan Angkutan Konvensional. Jurnal Rekayasa Sipil
dan Desain, 6(4), 399-410.

Budiman, A., Bethary, R. T., & Nurjamil, A. F. (2022). Analisa Pemilihan Moda
Transportasi Roda Dua Berbasis Aplikasi Online dan Angkutan Kota Di
Kota Serang (Studi Kasus Terminal Pakupatan Kota Serang-
Banten. Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 11(2), 117-128.

Berkah Nadi, M. A., Sulistyorini, R., & Widyawati, R. (2019). Analisis Pemilihan
Moda Transportasi Online Dan Transportasi Umum Kota Bandar
Lampung.

Cariera, D., Joewono, T. B., & Rizki, M. (2020). Pemilihan Moda Antara Ojek
Online Dan Angkutan Kota Dengan Metode Stated Preference.
In Prosiding Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (pp. 468-
468).

Damayanti, S. A. S. (2017). Transportasi Berbasis Aplikasi Online: Go-Jek


Sebagai Sarana Transportasi Masyarakat Kota Surabaya (Doctoral
dissertation, Universitas Airlangga).

Gamilar, A. (2020). Analisis Pemilihan Moda Transportasi Kisaran-Tanjung


Balai Dengan Model Logit Biner Selisih (Doctoral dissertation).

Gishella, B. S., Partini, W., & Amin, M. (2021). Studi Moda Transportasi Online
Gojek Dan Grab Dengan Metode Topsis Di Kota Magelang. Jurnal
Rekayasa Infrastruktur Sipil, 2(1), 74-81

Hardiyanti, S. A., & Ulfiyati, Y. (2021). Analisis Pemilihan Moda Transportasi


Konvensional dan Online di Banyuwangi. JMPM: Jurnal Matematika
dan Pendidikan Matematika, 6(1), 37-44.
Jannah, M. (2016). Analisa Pemilihan Moda Bus Dan Mobil Penumpang Umum
Untuk Trayek Mojokerto-Mojosari (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Kwanto, R., & Arliansyah, J. (2016). Analisis pemilihan moda transportasi


umum antara Transportasi umum konvensional dan transportasi umum
Online di kota palembang. Cantilever: Jurnal Penelitian dan Kajian
Bidang Teknik Sipil, 5(2).

Laloma, A., Rompis, S. Y., & Longdong, J. (2018). Pengaruh Angkutan Online
Terhadap Pemilihan Moda Transportasi Publik Di Kota Manado (Studi
Kasus: Trayek Malalayang-Pusat Kota). Jurnal Sipil Statik, 6(8).

Laini, P. (2022). Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan Dikedai


Kopi Lain Hati Rawamangun (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi
Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta).

Meydiyana, A. A., Maryunani, W. P., & Puspitasari, E. (2021). Analisis


Pemilihan Moda Transportasi Antara Taksi Konvensional Dan Taksi
Berbasis Daring Di Kota Magelang. Jurnal Rekayasa Infrastruktur
Sipil, 1(2).

Misbahuddin, M. (2022). Model Karakteristik Pengguna Moda Konvensional Dan


Transportasi Online Saat Pandemi Covid-19 Di Kota Parepare. Jurnal
Karajata Engineering, 2(1), 45-52.

Nuh, M. A., St Maryam, H., & Syarkawi, M. T. (2022). Analisis Pemilihan Moda
Transportasi Online dan Angkutan Kota bagi Pegawai Balai Besar
Pelaksana Jalan Nasional. Jurnal Konstruksi: Teknik, Infrastruktur dan
Sains, 1(2), 21-28.

Sukawati, N. K. S. A., Wirasutama, C. P., & Cartona, R. (2021). Analisis


Pemilihan Moda Transportasi Online Dan Transportasi Konvensional Di
Kota Denpasar (Contoh Kasus: Go-Car dan Sarbagita). Jurnal Ilmiah
Kurva Teknik, 10(1).

Tombokan, M., & Donny, M. S. (2021, November). Analisis Pemilihan Moda


Transportasi Online Dan Angkutan Konvensioal Di Pakuwon Mall
Surabaya. In Seminar Nasional Ilmu Terapan (Vol. 5, No. 1, pp. C01-
C01)

Anda mungkin juga menyukai