Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MID METODOLOGI PENELITIAN

REVIEW JURNAL :
“PENILAIAN & PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTIC HIERARCHY
PROCESS)” DI INDONESIA

KELOMPOK 2 :

J U S A R I (G2T121044)
NURIAH RISKA RAMADANI (G2T122010)
LA ODE AGUSTIAN NURRAHMAN (G2T121052)
HENDRIX NURYANTA (G2T122002)
ADE ARTA PUTRA (G2T121048)

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN REKAYASA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
2022
1. Nama Fedrickson Haradongan.

Puslitbang Perhubungan Darat dan Perkeretaapian, Jl. Medan Merdeka


Timur No.5 Lt.3 Jakarta Pusat 10110
Judul ANALISIS TINGKAT KEPENTINGAN PEMILIHAN MODA
TRANSPORTASI DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS: RUTE
JAKARTA-YOGYAKARTA)
Tujuan Untuk Mngetahui tingkat kepentingan moda transportasi rute jakarta –
yokyakarta.
Metode Penyusunan kuesioner dengan tujuan untuk membuat penilaian tentang
kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat tertentu dalam
kaitannya dengan tingkat diatasnya. Kuesioner disusun berdasarkan
hierarki yang ada. Kuesioner disusun secermat mungkin sehingga
memudahkan pengisian oleh responden.
Tahapan selanjutnya adalah pengisian kuesioner. Pengisian kuesioner
dilakukan oleh responden terpilih. Paling penting dalam pengisian
kuesioner adalah tingkat kekonsistenan responden.
Rakap data Menggunakab software expert choice 2000.
Hasil Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda
tranportasi kereta api 44,5 % (ECM) atau 42,22 % (Manual),
mendominasi proporsi tingkat kepentingan pemilihan moda responden
ditinjau dari kriteria keselamatan. Selanjutnya menyusul pada alternative
moda lain yaitu pesawat terbang, bus, kendaraan pribadi, dan terakhir
adalah travel.
Berdasarkan hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa alternatif moda
transportasi pesawat terbang 32,4% (ECM) atau 30,49% (Manual),
mendominasi proporsi tingkat kepentingan pemilihan moda responden
ditinjau dari kriteria keselamatan. Selanjutnya menyusul pada alternatif
moda lain yaitu kendaraan pribadi, bus, dan terakhir adalah travel.
Kesimpulan Tingkat kepentingan kriteria (aspek) berdasarkan hasil pengolahan data
AHP dengan software expert choice 2000 menunjukkan bahwa kriteria
(aspek) keselamatan merupakan prioritas utama yang dipilih responden
dengan memperoleh bobot tertinggi 0,351 atau 35,1%. Urutan kriteria
atau aspek selanjutnya adalah keamanan dengan bobot prioritas (0,248),
kenyamanan dengan bobot prioritas (0,135), waktu perjalanan dengan
prioritas (0,105), frekuensi dengan bobot prioritas (0,082), dan terakhir
tarif dengan bobot prioritas (0,079). Terpilihnya kriteria keselamatan
sebagai prioritas utama dalam pemilihan moda juga sesuai dengan
kebijakan pemerintah (dalam hal ini Kementerian Perhubungan) bahwa
keselamatan adalah hal yang harus diutamakan dalam berkendaraan.
Sementara itu, untuk tingkat kepentingan alternatif moda, prioritas
alternatif moda terpilih harus didasarkan pada masing-masing kriteria
atau aspek yang sudah ditetapkan. terbang; 0,394).
2. Nama Ditdit Nugeraha Utama et al., International Journal of Emerging Trends
in Engineering Research, 8(8), August 2020, 4185 – 4192
Judul Model Dukungan Keputusan Berbasis Fuzzy-AHP untuk Menilai
Layanan Transportasi Umum (Fuzzy-AHP based Decision Support
Model for Assessing Public Transport Service)
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengambil keputusan yang objektif
mengenai evaluasi pelayanan angkutan umum D01 dan D02. Dari kedua
objek ini kita akan mengevaluasi semua aspek parameter yang telah kita
siapkan (terdapat pada bab pembahasan). Penelitian ini diharapkan
mampu mengambil keputusan dalam menentukan pelayanan terbaik di
antara angkutan umum D01 dan D02.
Metode Pada tahap pengumpulan data untuk memperoleh data yang baik dan
benar, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah:
mengumpulkan data primer dan mendapatkan data sekunder. Dalam
mengumpulkan data primer, penelitian data ini dilakukan dengan
observasi langsung ke lapangan, wawancara (wawancara) sebagai
sarana atau metode pengumpulan data secara lisan dengan melakukan
wawancara langsung dengan tenaga ahli yang memahami tentang
transportasi umum (dalam hal ini studi pengemudi dan TDO).
Kemudian dalam mengumpulkan data sekunder, data penelitian atau
informasi melalui catatan tertulis yang berkaitan dengan topik yang
sedang dikerjakan. Penelitian data ini dilakukan dengan penelitian
perpustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dari buku, e-book,
karya ilmiah, dan jurnal nasional atau internasional.

Hasil Alasan Pembobotan dijelaskan di sini. Ketepatan waktu berarti waktu


tempuh menggunakan transportasi umum. Menurut data survei
lapangan, jarak perjalanan adalah 4,8 KM dan dalam kondisi jalan yang
sibuk, transportasi umum D02 memakan waktu 27 menit dan
transportasi umum D01 memakan waktu 29 menit. Kemudian,
Keamanan berarti memberikan rasa aman dari kejahatan. Menurut hasil
wawancara dengan pengemudi, pada transportasi umum D02 sangat
jarang terjadi karena pengemudi mengingatkan penumpang untuk
memperhatikan barang bawaannya. Sedangkan angkutan umum D01
lebih umum karena pengemudi tidak menarik penumpang untuk barang
bawaannya. Kenyamanan adalah tentang kenyamanan kursi yang
disediakan. Menurut hasil wawancara dengan pengemudi, D01
memberikan kursi yang lebih nyaman karena kendaraan yang digunakan
masih cukup baru (pada tahun 2011) dibandingkan dengan D02 yang
menggunakan kendaraan kereta (tahun 2000).
Kesimpulan DSM berbasis fuzzy-AHP berhasil dikembangkan. Ini
mempertimbangkan empat parameter dan sebelas sub-parameter. Model
tersebut mampu mengukur secara ilmiah dua jenis angkutan umum di
kawasan Ciputat, Indonesia. Berdasarkan pengukuran, mereka masih
memiliki nilai agregat yang buruk. Artinya, angkutan umum di kawasan
tersebut masih perlu ditingkatkan pada indikator-indikator terpilih.
Parameter lain mungkin dianalisis untuk memperkaya model. Seperti
kualitas berkendara, keamanan, dan juga jaminan. Selain itu, metode
pengambilan keputusan lainnya masih terbuka untuk dipertimbangkan
untuk memperkaya model pada penelitian selanjutnya.
3. Nama Sugiyanto, I Wayan Arnaya, Stefanus Sylvan Ryanto, A.A.Bagus Oka
Khrisna Surya*
Judul ANALISA FAKTOR PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI
MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor yang
mempengaruhi pelaku perjalanan dalam pemilihan moda antara
transportasi masal dengan kendaraan pribadi khususnya bagi pelaku
perjalanan dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke kota Denpasar.
Pengolahan data menggunakan analisa Analytic Hierarchy Process. Dari
hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi
aktual dari faktor penyebab dominan mengapa masyarakat kurang
memilih menggunakan transportasi masal sehingga dapat membantu
pihak terkait dalam mengambil dan merumuskan kebijakan yang efisien
dalam meningkatkan minat masyrakat dalam menggunakan transportasi
masal.
Metode Tahap pertama, tahap valiadasi dan eksplorasi variabel, dilakukan
penyebaran kuisioner awal yang ditujukan pada para pengguna moda
transportasi sebagai responden untuk mengetahui relevansi apakah
variabel - variabel yang mempengaruhi dalam pemilihan moda
transportasi yang telah dirumuskan berdasarkan studi literatur memang
relevan dengan kondisi aktual di lapangan. Tahap kedua, tahap
formulasi hirarki matrik keputusan, dimana responden diminta untuk
menilai derajat kepentingan antara tiap variabel yang telah diperoleh
pada tahap pertama. Pada tahap ini juga menilai derajat kepentingan
tiap variabel jika disandingkan dengan alternatif pilihan moda
menggunakan metode pairwise comparissson dengan skala nilai likert.
Tahap ketiga, olah data dan validasi menggunakan bantuan software
Expert Choice 11, hasil olahan dikatakan valid jika tingkat inkonsistensi
jawaban <10% yang dilihat dari tingkat Consistency Ratio (CR)
gabungan yang dihitung dengan membagi nilai Consistency Index (CI)
dengan Random Index (RI) yang nilainya tidak boleh lebih besar dari
10% agar dapat hasilnya dikatakan valid.
Hasil Dari hasil olah data diperoleh bahwa keselamatan menjadi faktor
terpenting dalam konteks tujuan untuk memilih moda transportasi
terbaik dengan nilai sebesar 28.3%. Nilai bobot kedua yang nilainya
cukup dekat dengan keselamatan adalah kemananan (23.3%).
Kehandalan dan kenyamanan masing-masing memiliki nilai 12.3% dan
11.7%. Sedangkan nilai bobot kebersihan sebesar 10.2% dan akses
sebesar 8.4% dari total bobot nilai, adapun faktor biaya merupakan
faktor yang memiliki prioritas paling rendah dengan nilai tingkat
kepentingan sebesar 5.8%.
Kesimpulan Bali memiliki jumlah penduduk yang besar ditambah dengan tingginya
jumlah kunjungan wisatawan ataupun kunjungan kerja kedinasan yang
menggunakan moda transportasi udara. Jumlah intensitas penerbangan
yang tinggi ini mempengaruhi penggunaan moda transportasi darat baik
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi yang meninggalkan
Bandara I Gusti Ngurah Rai ke berbagai tujuan atau destinasi, termasuk
perjalanan ke Kota Denpasar. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi orang untuk
menggunakan moda transportasi tertentu yakni keselamatan, keamanan,
kehandalan, kenyamanan, kebersihan, biaya dan akses. Berdasarkan
penilaian yang dilakukan responden, didapatkan hasil bahwa
keselamatan (28,3%) menjadi faktor utama dalam pemilihan moda
transportasi. Selanjutnya faktor keamanan (23,3%), kehandalan
(12,3%), kenyamanan (11,7%), kebersihan (10,2%), aksesibilitas
(8,4%), dan biaya (5,8%).

4. Nama Dali Kesuma Wicaksana


Judul ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH
MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS (AHP)
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria- kriteria yang
digunakan dalam pemilihan moda, urutan prioritas (rangking) alternatif
moda yang paling banyak dipilih masyarakat kota Palembang dan
Perubahan tiap kriteria yang akan mempengaruhi bobot pemilihan moda
Metode Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang terkait secara
sistematis. Adapun langkahlangkah dalam penelitian ini adalah :
Pengumpulan data primer dan sekunder, kemudian Pembahasan dan
Pengolahan Data menggunakan metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) untuk menentukan urutan faktor pemilihan moda serta menguji
sensitivitasnya.
Hasil Penyusunan Masalah Kedalam Hirarki Dalam perhitungan dengan
metode AHP penyusunan suatu masalah ke dalam struktur hirarki
merupakan hal yang sangat penting. Maka ditentukan faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan moda yaitu: Waktu tempuh, waktu tunggu,
biaya, frekuensi angkutan, aksesibilitas angkutan, keamanan dan
kenyamanan.
perubahan bobot prioritas pemilihan moda akibat meningkatnya bobot
waktu tempuh. Peningkatan faktor waktu tempuh berarti pelaku
perjalanan lebih mementingkan kecepatan waktu tempuh dan
kelancaran dalam perjalanan.
Berdasarkan Perubahan bobot kriteria waktu tempuh, urutan prioritas
pemilihan moda akan berubah ketika bobot waktu tempuh
meningkat sebesar 40%. Motor Pribadi akan menjadi pilihan utama
masyarakat kota Palembang sebesar 23,8% diikuti mobil pribadi dan
yang terakhir angkot dengan angka hampir mendekati 0%.
Kesimpulan Berdasarkan analisa sensitivitas dan pembahasan pemilihan moda
transportasi masyarakat di kota Palembang menghasilkan hasil sebagai
berikut :
1. kriteria- kriteria yang digunakan dalam pemilihan moda adalah
waktu tempuh, biaya,keamanan, kenyamanan, dan kemudahan.
Urutan kriteria yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda
transportasi Palembang-Kampus UNSRI Indralaya adalah sebagai
berikut:
• Kriteria keamanan dengan prosentase bobot sebesar: 30 %
• Kriteria kenyamanan dengan prosentase bobot sebesar: 25%
• Kriteria kemudahan angkutan sebesar: 20%
• Kriteria waktu tempuh dengan prosentase bobot sebesar: 15%
• Kriteria biaya dengan prosentase bobot sebesar: 10%
Hal ini memperlihatkan bahwa kriteria keamanan dan kenyamanan
merupakan faktor penting yang mempengaruhi pemilihan moda
transportasi masyarakat di kota Palembang.
2. Sedangkan urutan prioritas (rangking) alternatif moda yang paling
banyak dipilih masyarakat kota Palembang adalah sebagai berikut:
• Mobil Pribadi dengan prosentase bobot 35,5%
• Motor Pribadi dengan prosentase bobot sebesar: 24,5%
• Transmusi,Taksi,Bus, dan Angkot dengan prosentase bobot
masing masing sebesar: 10%.
Perubahan tiap kriteria akan mempengaruhi bobot pemilihan moda.
• Peningkatan kriteria waktu tempuh akan mengubah pemilihan
moda. Motor Pribadi akan menjadi pilihan pertama disusul
mobil pribadi.
• Peningkatan kriteria biaya tidak akan mengubah pemilihan moda
meski naik 30%.
• Penurunan kriteria keamanan tidak akan mengalami perubahan
moda meski turun 20%.
• Peningkatan kriteria kenyamanan akan mengubah pemilihan
moda ketika meningkat hingga 30%, motor akan menjadi pilihan
pertama masyarakat kota Palembang.
• Peningkatan kriteria kemudahan tidak akan mempengaruhi
pemilihan

5. Nama Ahmad Efendi, Dian Budiman, Universitas Muhammadiyah Buton,


Indonesia
Judul Analytical Hierarcy Process (AHP) Pada Perbandingan Penetapan
Pemilihan Moda Transportasi Udara dan Moda Transportasi Laut
Tujuan Adapun ujuan dari penelitian ini adalah guna mengetahui kriteria yang
paling dominan dalam pemilihan antara penggunaan moda transportasi
laut dan udara, dan guna mengetahui alternatif moda transportasi yang
banyak dipilih antara moda transportasi laut dan moda transportasi
udara dalam melakukan perjalanan.
Metode Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan 2 moda transportasi di
Kota Baubau, lokasi yang menjadi tempat dilakukannya penelitian yaitu
Pelabuhan Murhum Baubau dan Bandara Udara Betoambari.
Penentuan alternatif pilihan diantara kedua hal tersebut maka dalam
penelitian ini menggunakan metode Analytical Hiearrchy Process
(AHP), sedangkan perolehan data diperoleh dengan penyebaran
kuosioner kepada responden yang menggunakan moda transportasi laut
dan udara dengan total sampel penelitian sejumlah 90 responden dari
populasi 800 penumpang yang diperoleh dari perhitungan menggunakan
metode Slovin sehingga kuesioner untuk responden yang menggunakan
moda transportasi laut sebanyak 45 responden dan kuesioner untuk
responden yang menggunakan moda transportasi udara sejumlah 45
responden dengan lama penelitian selama 3 bulan.
Hasil Dari hasil pengolahan data yang dilakukan terhadap tanggapan dari
responden tentang alternative maupun kriteria dari moda transportasi
diperoleh Consistency Rationya sebesar 0,021 yang mengandung artian
bahwa Consistency Ratio telah sesuai dengan yang dipersyaratkan yaitu
≤ 0,1.
Rekapitulasi data secara keseluruhan didapat dengan mengolah terlebih
dahulu seluruh data alternatif yang terdiri dari (Cost, Travel Time,
Accessibility, Safety, Convenience, Headway) dengan proses Geomean,
setelah mendapat nilai geomean maka dilanjutkan dengan memasukan
hasil geomean ke dalam tabel matriks perbandingan berpasangan, setela
itu dilanjutkan dengan menghitung eigen vektor yang sama seperti
perhitungan bobot prioritas antar alternatif (Lokal Priorities)
Kesimpulan Berdasarkan analisa dan pembahasan pemilihan penetapan moda
transportasi udara dan moda transportasi laut dapat disimpulkan dari 6
(enam) kriteria yang digunakan untuk menentukan alternative pilihan
moda transportasi diperoleh kriteria yang paling dominan dalam
pemilihan penggunaan moda transportasi laut dan moda transportasi
udara diantara kriteria cost, travel time, accessibility, safety,
convenience, dan headway adalah kriteria safety dengan nilai eigen
vaktor sebesar 0,272 atau sebesar 27,2%. Sedangkan untuk alternative
moda yang banyak dipilih diaantara moda transportasi laut dan moda
transportasi udara untuk melakukan perjalanan adalah moda
transportasi laut dengan nilai eigen vaktor sebesar 0,52 atau 52% orang
dalam melakukan perjalanan memilih menggunakan moda transportasi
laut.

6. Nama Dali Kesuma Wicaksana


Judul ANALISA SENSITIVITAS DAN KARAKTERISTIK
MASYARAKAT DI KOTA PALEMBANG DALAM MEMILIH
MODA TRANSPORTASI DENGAN METODE ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS (AHP)
Tujuan Hirarki (tingkatan) dari kriteria alasan yang dipilih pelaku perjalanan
dalam memilih jenis angkutan umum atau kendaraan pribadi,
Prioritas pemilihan alternatif moda berdasarkan pertimbangan kriteria
yang dipilih, Kecenderungan pemilihan masing-masing moda
berdasarkan perubahan setiap faktornya.
Metode Data yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Data primer
didapat dengan cara memberikan kuisioner kepada masyarakat kota
Palembang yang mengetahui jenis-jenis moda yang akan dipilih dalam
penelitian ini. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin
Hasil Rekapitulasi Bobot Prioritas Masing- Masing Elemen. Setelah didapat
bobot masing-masing elemen maka dilakukan rekapitulasi untuk
mendapatkan kriteria dan jenis moda yang menjadi pilihan. Tabel 5
sampai 9 merupakan rangking prioritas kriteria pemilihan moda, serta
rekapitulasi nilai bobot kriteria dan pemilihan jenis moda.
Analisa Sensitivitas Untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan
tujuan, maka dilakukan analisa sensitivitas AHP terhadap masing-
masing faktor dari setiap moda yang diteliti. Model-model dibawah ini
yang merupakan model analisa AHP yang dapat dipergunakan untuk
mengetahui kecenderungan pemilihan masing-masing moda
berdasarkan perubahan setiap faktornya.
Kesimpulan Berdasarkan analisa sensitivitas dan pembahasan pemilihan moda
transportasi masyarakat di kota Palembang menghasilkan hasil
sebagai berikut :
1. kriteria- kriteria yang digunakan dalam pemilihan moda adalah
waktu tempuh, biaya,keamanan, kenyamanan, dan kemudahan.
Urutan kriteria yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda
transportasi Palembang-Kampus UNSRI Indralaya adalah sebagai
berikut: kriteria keamanan dengan prosentase bobot sebesar: 30 %,
kriteria kenyamanan dengan prosentase bobot sebesar: 25%, kriteria
kemudahan angkutan sebesar: 20%, kriteria waktu tempuh dengan
prosentase bobot sebesar: 15%, kriteria biaya dengan prosentase
bobot sebesar: 10%, Hal ini memperlihatkan bahwa kriteria
keamanan dan kenyamanan merupakan faktor penting yang
mempengaruhi pemilihan moda transportasi masyarakat di kota
Palembang.
2. Sedangkan urutan prioritas (rangking) alternatif moda yang paling
banyak dipilih masyarakat kota Palembang adalah sebagai berikut:
Mobil Pribadi dengan prosentase bobot 35,5%, Motor Pribadi dengan
prosentase bobot sebesar: 24,5%, Transmusi,Taksi,Bus, dan Angkot
dengan prosentase bobot masing masing sebesar: 10%.
3. Perubahan tiap kriteria akan mempengaruhi bobot pemilihan moda.
4. Peningkatan kriteria waktu tempuh akan mengubah pemilihan moda.
Motor Pribadi akan menjadi pilihan pertama disusul mobil pribadi,
Peningkatan kriteria biaya tidak akan mengubah pemilihan moda
meski naik 30%, Penurunan kriteria keamanan tidak akan mengalami
perubahan moda meski turun 20%, Peningkatan kriteria kenyamanan
akan mengubah pemilihan moda ketika meningkat hingga 30%,
motor akan menjadi pilihan pertama masyarakat kota Palembang,
Peningkatan kriteria kemudahan tidak akan mempengaruhi pemilihan
moda meski meningkat hingga 20%. Mobil Pribadi tetap menjadi
pilihan pertama masyarakat kota Palembang menuju tempat
tujuannya.

7. Nama Maulidya Khairani, Fibri Rakhmawati Hendra Cipta

Program Studi Matematika, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara


Medan
Judul PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR PRIORITAS YANG
MEMPENGARUHI MASYARAKAT DALAM PENGGUNAAN BUS
TRANS METRO DELI MEDAN DENGAN
ANALISIS METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor dari masing-masing
pemilihaan moda, sehingga dapat diketahui jenis transportasi yang
sering digunakan untuk menuju tempat kerja berdasarkan jarak dan
waktu yang singkat untuk mencapai tujuan.
Metode Penelitian ini dilakukan di halte-halte Merdeka Walk dengan sasaran
masyarakat kota Medan sebagai pengguna Bus Trans Metro Deli Medan
yang dilakukan sejak Februari 2021 hingga Februari 2022. Jenis
penelitian yang digunakan, yaitu penelitian survei dengan metode
kuantitatif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode accidental sampling dan untuk tahap analisis
dilakukannya pengolahan data dengan software SPSS dan dianalisa
dengan metode Analytical Hierarchy Process.
Hasil Masyarakat Kota Medan lebih memilih menggunakan Bus Trans
Metro Deli Medan dengan persentase sebesar 0,77 atau 77% dibanding
dengan Angkutan Kota (Angkot) sebesar 0,23 atau 23%.
Kesimpulan Setelah dilakukannya pengujian terhadap beberapa faktor dalam
penggunaan Bus Trans Metro Deli Medan, maka diperoleh
perbandingan pengguna Bus Trans Metro Deli Medan dan Angkutan
Kota (Angkot) sebesar 8:2. Adapun faktor yang paling prioritas
memengaruhi masyarakat dalam penggunaan Bus Trans Metro Deli
Medan yaitu tarif/ongkos sebesar 24% dibandingkan dengan faktor
waktu perjalanan sebesar 9%, kenyamanan sebesar 19%, perkembangan
teknologi sebesar 12%, akses perjalanan sebesar 10%, pelayanan
sebesar 15% dan life style sebesar 11%. Hal ini, dikarenakan sosialisasi
yang dilakukan dengan tarif/ongkos yang masih gratis menyebabkan
pengguna Bus Trans Metro Deli Medan terus mengalami
peningkatan jumlah penumpang akibat permasalahan ekonomi
masyarakat kota Medan yang menurun pada masa COVID-19.

8. Nama Ardiprawiro, Tissa Maharani

Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, Fakultas Teknologi


Industri, Universitas Gunadarma
Judul ANALISIS KEPUTUSAN KELOMPOK BERBASIS ANALYTICAL
HIERARCHY PROCESS DALAM PEMILIHAN APLIKASI JASA
TRANSPORTASI DARING
Tujuan Fokus penelitian pada pemilihan aplikasi jasa transportasi daring yang
dipakai
Metode Penelitian dimulai dengan menyusun sebuah kuesioner untuk
mendapatkan nilai matriks perbandingan. Kuesioner kemudian
diberikan kepada 107 responden masyarakat. Selanjutnya, data yang
diperoleh dari kuesioner disusun dalam matriks perbandingan
berpasangan kriteria untuk pemilihan aplikasi jasa transportasi daring.
Matriks perbandingan berpasangan juga dibuat untuk sub-kriteria dan
alternatif aplikasi jasa transportasi daring. Data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kriteria-kriteria yang dibutuhkan oleh responden
dalam memilih aplikasi jasa transportasi daring. Alat analisis yang
digunakan adalah metode AHP untuk pemilihan aplikasi jasa
transportasi daring.
Hasil Hasil perhitungan nilai eigenvektor untuk alternatif pemilihan aplikasi
jasa transportasi daring. Nilai eigenvektor alternatif terbesar per sub-
kriteria antara lain sub-kriteria mudah digunakan adalah Gojek sebesar
0,56 atau 56%, sub-kriteria menambah keterampilan adalah Gojek
sebesar 0,56 atau 56%, sub-kriteria nyata adalah Gojek sebesar 0,6 atau
60%, sub-kriteria reliabilitas adalah Gojek sebesar 0,62 atau 62%, sub-
kriteria responsif adalah Gojek sebesar 0,55 atau 55%, sub-kriteria
jaminan adalah Gojek sebesar 0,62 atau 62%, sub-kriteria empati adalah
Gojek sebesar 0,58 atau 58%, sub-kriteria kekuatan adalah Gojek
sebesar 0,59 atau 59%, sub-kriteria desain adalah Gojek sebesar 0,64
atau 64%, sub-kriteria kompetensi adalah Gojek sebesar 0,6 atau 60%,
dan sub-kriteria kebajikan adalah Gojek sebesar 0,56 atau 56%. Nilai
eigenvektor alternatif terbesar terkait dengan tujuan utama (mencakup
keseluruhan hubungan dengan kriteria dan sub-kriteria) dimiliki oleh
Gojek sebesar 0,58 atau 58%.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pemilihan aplikasi jasa
transportasi daring diperoleh simpulan bahwa penerapan metode AHP
membuat proses pemilihan aplikasi jasa transportasi daring
menyediakan pelaporan yang akurat, yaitu (1) Kriteria yang menjadi
prioritas dalam memilih aplikasi jasa transportasi daring adalah kriteria
kualitas dengan nilai bobot 0,34 atau 34%, diikuti kriteria kepercayaan
merek dengan nilai bobot 0,29 atau 29%, kriteria cara penggunaan
dengan nilai bobot 0,27 atau 27%, dan kriteria citra merek dengan nilai
bobot 0,10 atau 10%; (2) Aplikasi jasa transportasi daring yang dipilih
berdasarkan kriteria dan sub-kriteria yang ditentukan adalah Gojek
dengan nilai bobot prioritas sebesar 0,58 atau 58%. Aplikasi Grab
menjadi pilihan kedua dengan nilai bobot prioritas sebesar 0,42 atau
42%.

9. Nama Rezi Kurniawan, Ani Tjitra Handayani, Herna Puji Astutik

Fakultas Teknik Sipil, Insitut Teknologi Nasional Yogyakarta Jln.


Babarsari Depok, Sleman Yogyakarta
Judul PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA BUS DAMRI
ATAU KERETA API PADA JALUR
JOGJA-YOGYAKARTA INTERNATIONAL AIRPORT
Tujuan Penelitian tentang pemilihan moda transportasi ini bertujuan untuk
mendapatkan alasan-alasan yang paling penting bagi penumpang dalam
memilih moda transportasi untuk melakukan perjalanan dari Jogja
menuju Yogyakarta International Airport.
Metode Teknik pengumpulan data atau sampel adalah teknik yang terkait
dengan Analytical Hierarchy Process (AHP). Teknik AHP tersebut
berhubungan dengan teknik pembuatan kuesioner, dengan membuat
alternatif-alternatif pemilihan moda transportasi, kemudian disampaikan
ke responden dengan cara wawancara atau menyebarkan kuesioner yang
telah disiapkan, untuk mengetahui respons responden terhadap
pemilihan moda transpotasi tersebut.
Hasil Analisis bobot prioritas antaralternatif moda didapat dari perhitungan
seluruh variabel yang ada dan didapat nilai atau kesimpulan dalam
pemilihan moda transportasi. Terlihat bahwa dalam melakukan
perjalanan dari Jogja menuju YIA, sebanyak 61,99% responden akan
memilih moda transportasi Kereta Api dan yang memilih moda
transportasi Bus DAMRI hanya sebesar 38,006%.
Kesimpulan 1. Pemilihan moda pada studi ini didasarkan pada pertimbangan yang
diberikan oleh 100 orang responden. Studi ini menunjukkan bahwa
Kereta Api merupakan alternatif yang terbaik dan digunakan oleh
sekitar 62% penumpang, sedangkan moda transportasi Bus DAMRI
hanya digunakan oleh sekitar 38% penumpang.
2. Analisis AHP yang dilakukan menghasilkan urutan faktor yang
paling berpengaruh dalam pemilihan moda. Menurut penumpang,
faktor-faktor yang paling berpengaruh ter- hadap pemilihan moda
transportasi pada jalur Jogja-YIA, secara berurutan, adalah faktor
keamanan (sebesar 30,12%), faktor kenyamanan (sebesar 27,5%),
faktor kemudahan (sebesar 17,9%), faktor headway (sebesar 9,9%),
faktor waktu perjalanan (sebesar 8,3%), dan faktor biaya (sebesar
6,64%).

10. Nama Yuliyani Nur Angraini, Meilani Rosita, dan Amalia Ananda Putri
Taufiq

Jurusan Teknik /Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret


Judul Peralihan Moda Transportasi Jasa Pengiriman Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process (AHP): Studi Kasus PT. XYZ
Tujuan Untuk mengetahui peralihan moda transportasi jasa pengiriman PT.
XYZ
Metode Pengumpulan data dengan menggunakan hirarki tersebut dapat disusun
sebuah kuesioner untuk mendapatkan nilai matriks perbandingan.
Kuesioner berjumlah 5 diberikan kepada 1 Kepala Cabang PT XYZ, 2
karyawan PT XYZ dan 2 karyawan PT Herona. Penggunaan kuesioner
bagi PT Herona digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai
karakteristik alternatif kereta api. Kuesioner yang diperuntukkan kepada
Kepala Cabang PT XYZ berisi perbandingan antara tujuan penyelesaian
masalah dengan kriteria. Sedangkan kuesioner yang diperuntukkan
kepada 2 karyawan PT XYZ dan 2 karyawan PT Herona berisi
perbandingan alternatif terhadap kriteria yang digunakan untuk
mencapai tujuan dan selanjutnya pengolahan data dibuatlah matrik
perbandingan berpasangan kriteria untuk permasalahan peralihan moda
transportasi untuk mengakomodasi kondisi ketika biaya pengiriman
lebih dari pembayaran (negative margin). Matrik tersebut dinormalisasi
dan diuji konsistensinya. Matriks perbandingan berpasangan juga dibuat
untuk alternatif moda transportasi dan dilakukan normalisasi. Dari dua
matriks perbandingan berpasangan tersebut disusun matrik
perbandingan alternatif berdasarkan kriteria. Akhirnya dapat diketahui
bobot untuk masing-masing moda transportasi dan dapat diputuskan
moda transportasi terbaik.
Hasil Permasalahan yang menjadi dasar diperlukannya pemilihan moda
transportasi yakni peralihan moda transportasi untuk mengakomodasi
kondisi ketika biaya pengiriman lebih dari pembayaran (negative
margin). Kriteria yang dianggap mampu untuk menyelesaikan kedua
permasalahan tersebut diataranya Kecepatan, Biaya, Frekuensi
pengiriman, Efisiensi rute pengiriman. Dari perhitungan indeks
konsistensi didapatkan nilai CR sebesar 0,09 untuk matriks
perbandingan penilaian kriteria. Karena matriks perbandingan penilaian
bernilai kurang dari 0,1 maka matriks tersebut konsisten. Besarnya
rangking pemilihan alternatif didapat dari perkalian antara rekapitulasi
bobot prioritas alternatif dengan bobot prioritas kriteria permasalahan.
Dari hasil perhitungan rangking pemilihan alternatif moda diketahui
bahwa peralihan ke moda transportasi kereta api dapat membantu
menyelesaikan permasalahan yang ada.
Kesimpulan Dari pengolahan data menggunakan matrik perbandingan alternatif
berdasarkan kriteria dari beberapa moda transportasi, didapatkan bobot
alternatif untuk masing-masing moda transportasi dalam
kemampuannya mengatasi permasalahan untuk mengakomodasi ketika
biaya pengiriman lebih besar daripada pendapatan yang dibayarkan,
kereta api memiliki bobot lebih tinggi dibandingkan dengan moda
transportasi awal di PT XYZ yang menggunakan truk. Sehingga dapat
ditarik kesimpulan bahwa perusahaan dapat beralih ke moda
transportasi kereta api dengan pertimbangan-pertimbangan yang telah
dijelaskan sebelumnya. Untuk penelitian selanjutnya, dapat
dipertimbangkan adanya backhaul yang berasal dari koridor tujuan
pengiriman.

Kesimpulan :
Dari penelitian terdahulu rata – rata semua peneliti menggunakan parameter yaitu :
untuk memperoleh data awal rata – rata menggunakan survey dan penyebaran kuisioner
dengan kalkulasi menggunakan metode ANALYTIC HIERARCHY PROCESS.
Secara Kelebihannya cara untuk memperoleh data penelitian sangat efektif sebab
langsung dilihat dilapangan dan langsung berinteraksi pada pengguna jasa atau stekholder
yang terkait.
Dan untuk kekurangannya dalam penelitian selanjutnya diperlukan satu metode
tambahan untuk melengkapi data dan akurasi dalam pengolahan data yaitu dengan
menggunakan metode CSI (Costumer Index Satisfaction).

Anda mungkin juga menyukai